Professional Documents
Culture Documents
E. Pradipto
Jurusan Teknik Arsitektur & Perencanaan, Fakultas Teknik UGM
JI. Grafika No.2 Yogyakarta
Abstract
Sawdust material which is placed above aslant platform may reduce the radiation which
comes the roof about ]O°e to 12°e (Pradipto,E and Budi, Pr, 2005) The shape and construction
of sawdust Isolator needs to be studied further in term of Roof planning and construction. It was
hoped that common people could install it without open up the roof construction.
Sawdust isolator which is wrapped in planed plated plastic bag with the side of 40 x 50 em
and weight of 0,5 to 1,8 kg, is very flexible in its construction. The isolator which is set up above
rafter is simpler compared to the one which is placed under the rafter. The ability of heat
damping at the isolator which is placed under Rafter is o,~e better than the other one. The
strength duration of the sawdust is determined by the condition of its plastic bag which is very
sensitive toward the weather. The strength of plastic will decline until 48% as it is influenced by
the heat ofsink Roof Meanwhile the strength of plastic fiber will drastically Reduced (76%) ifit
has direct contact with the weather.
meningkatkan temperatur ruang yang ada di terbuat dari rajutan plastik dengan lebar sekitar 3
bawahnya (Koenigsberger, 0, 1965 dan David, I. mm dan tebal 0,01 mm. Setiap pembungkus diisi
1998).. Hal ini akan menarik air dalam tubuh ke tatal antara 0,5 sid 0,8 kg.
permukaan kulit (P.O. Fanger 1979) dan akan Bahan uji peredam panas dari tatal
membahayakan kesehatan penghuni (Lily, P. 999),
dikonstruksi di atas plafon seeara bebas, dapat
beda sekitar 3°C di bawah temperatur permukaan dipasang dan dilepas dengan mudah. Model
bawah dari penutup atapnya.
konstruksi yang dipilih adalah plafon miring
Bahan pelapis dari tumbuhan seperti serabut menempel di bawah usuk dan plafon di atas usuk.
kelapa (Annonim, 1999), bambu model empyak Kedua model konstruksi plofon ini banyak
(Hamzuri) atau tripleks dapat memberikan digunakan oleh masyarakat (Gambar 1).
sumbangan dalam meredam radiasi dari penutup Bahan penutup atap yang digunakan dipilih
atap. Model atap bernafas (Gonzalo,R. 1994), adalah Genteng Beton dan Seng. Kedua bahan
konstruksi penutup atap satu lapis bersifat porus. penutup atap ini memiliki perilaku radiasi yang
Bahan alami selain dapat meredam panas dari sisi eukup ekstrim. Bahan beton dapat meneruskan
luar dari sisi dalam mampu meneruskan udara
panas eukup eepat dan dapat menyimpan panas
panas yang pengap. Hasil penelitian menunjukkan dalam waktu yang lama, sedang bahan seng sangat
bahan Jerami dan Serbuk dapat menurunkan
eepat meneruskan dan melepas panas. Temperatur
temperatur permukaan atap hingga 10 sid 12°C
udara luar dipergunakan sebagai alat ukur atau
(Pradipto,E dan Budi Pr, 2004).
tolok ukur besarnya peredaman bahan pelapis.
Model konstruksi satu lapis itu menyatu Beda perilaku perubahan panas ini diperlukan
dengan konstruksi atapnya (Pradipto,E, 1986), untuk mengetahui seberapa besar pengaruh panas
sehingga untuk reparasinya tidak mudah, perlu terhadap ketahanan bahan pembungkus tatal.
membongkar dan mengganti penutup atapnya.
GentengiSeng
2. Fundamental Genteng
-
ISSN : 0216 7565
Rancangan Konstruksi Pelapis Penutup Atap - Pradipto 3
pereobaan ini, ditutup semua sisi-sisinya, memiliki Faktor rongga-rongga udara pada tatal kasar ikut
ukuran 80 em x 120 em. Model Konstruksi atap memiliki peran sebagai penghambat laju panas.
terbagi dalam 3 bidang, satu untuk genteng Seng, 2
genteng Beton dan satu untuk bahan pelapis yang Jenls dan Bentuk Tatal sebagal
diletakkan seeara terbuka (Gambar 2). Bahan Peredam Panas
bawah usuk RO
M
Tebal peredam e0
Scm E
U
Tebal
5 6
29.0
29.0
Waktu Pengukuran (Jam)
./
? ~ Utara Grafik 1.1: Temperatur menurut Jenis dan Bentuk Tatal
sebagai Peredam Panas
Gambar 2: Model Konstruksi Penutup Atap Sebagai (Sumber: Peneliti)
Bidang Uji Coba Pelapis Tatal (Sumber:
Peneliti)
4.2. Pengaruh ketebalan bahan pelapis
Pengujian perilaku perubahan temperatur dan Variasi ketebalan bahan pelapis sangat
kelembaban bahan uji di lakukan di tempat ditentukan oleh ruang plafon yang tersedia. Plafon
penelitian. Perilaku perubahan Panas di pantau miring di bawah Usuk memiliki ruang setinggi 5
sesuai dengan frekwensi pemanasan matahari pagi, sId 7 em sedang pada plafon di atas usuk atau reng
siang dan sore, dengan interval waktu 1 - 1,5jam. hanya ada ruang antara 2 sId 3 em. Beda ketebalan
Tempat pengujian di Laboratorium Jurusan Teknik lapisan ini memberikan kemampuan dalam
Arsitektur FT-UGM, ini dinilai mendekati peredaman panas. Dalam pembahasan di sini.
kebenaran dalam pemakaiannya. diambil data pengukuran bahan pelapis di bawah
penutup atap genteng beton, temperatur permuka-
4. Hasil dan Pembahasan annya pada siang hari 41,7°C.
Pembahasan hasil penelitian di sini didasarkan Hasil pengukuran bahan pelapis yang
atas beberapa variable: maeam jenis bahan tatal, ditempatkan pada Plafon di bawah usuk dengan
ketebalan bahan pelapis, pengaruh peletakan lapisan tatal tebal 5 em, menunjukkan kemampuan
pelapisan terhadap penutup atap, ketahanan dan menurunkan panas rata-rata 8°C. Bahan pelapisan
usia pakai bahan pembungkus. tatal 3 em yang ditempatkan di atas usuk atau ruang
reng mampu menurunkan panas hingga 6,7°C.
Pada siang hari lapisan tatal tebal 3 em yang
4.1. Pengaruh macam jenis tatal ditempatkan di ruang bawah usuk mampu meredam
Bahan tatal yang digunakan di dalam panas lebih rendah ( 0,8°C) dari bahan pelapis tebal
penelitian ini adalah tatal kasar dan halus. Tatal 5 em di atas usuk, namun lebih tinggi (0,5°C) dari
kasar dihasilkan dari sisa pengerjaan kayu lunak, penempatan lapisan di atas usuk (Grafik 2.1).
sedang tatal halus hasil buangan dari pengerjaan
kayu keras. Hasil pengukuran yang dilakukan
menunjukkan bahwa bahan peredam panas dari
tatal kasar mampu meredam panas rata-rata 10C
lebih tinggi dari bahan tatal halus (Grafik 1.1).
ISSN: 0216 - 7565
4 Forum Teknik Vol. 31, No.1, Januari 2007
43.0
41.0_-.~
50.0
o.£ 39.0
37.0
.... 45.0
.2 35.0
~
Q)
0- 33.0
(} 40.0
E .2-
Q) ...
I- 31.0 2
!!! 35.0
Q)
29.0 o
E
27.0 Q)
I- 30.0
2 13 14 1S 16 17
_Tebal3an,pI 132.3132~
usuk 25.0
_ Tebal
3an,pi 32.3 1 32.sl 33.3135.0 1 33.sl 33.3132.3
1
reng 20.0
TebaiS an, pi 132.0 131.71 32.sl 33.7 132.71 33.0 132.0
US<.!< --+--Muka Seng
Platon
..~/~ "TempBeton Bawah - Atap
Song
Waktu Pengukuran (Jam) Muka Beton
~Plafon
Bawah -Atap
Beton
4.3. Pengaruh bahan penutup atap dan Grafik 3.1.: Temperatur Rata-rata Permukaan Plafon
dengan AtapSeng dan Beton (Sumber: Peneliti)
peletakan pelapis tatal
pada penutup atap seng pemasangan bahan pelapis kelembaban. Di bawah atap seng kekuatan kantong
tatal hanya dapat dilakukan dari sisi bawah, mengalarni penurunan kekuatan tarik hingga 48%.
bersamaan dengan pengkonstruksian plafonnya. Sementara itu bahan kantong plastik yang diuji di
Konstruksi plafon di atas usuk praktis sangat udara terbuka, kena panas dan hujan kekuatan
kokoh menahan lapisan tatal berat sekitar 0.6 kantong plastik dapat turun secara drastis hingga
76% dari kekuatan awal.
kg/kantong. Kantong-2 lapisan tatal digelar diatas
plafon miring yang ditumpu oleh usuk. Pemasang
dan pembongkaran bahan pelapis semudah 5.2. Saran
memasang genteng penutup atapnya.
Bahan pembungkus tatal dengan kantong
plastik membutuhkan perhatian khusus terutama
5. Kesimpulan dan Saran kerapatan konstruksi penutup atap yang perlu
5.1. Kesimpulan dijauhkan dari kemungkinan temperatur tinggi dan
tertembus air hujan. Di sisi lain kantong Plastik ini
Bahan peredam panas dari tatal yang relatif sangat murah dan mudah diperoleh sehingga
dirancang dengan menggunakan bahan anyaman cocok untuk masyarakat dengan penghasilan
dari plastik, bekas kantong kapur modem, ukuran menengah ke bawah. Untuk masyarakat dengan
sekitar 40 cm x 50 cm memiliki kemampuan penghasilan menengah ke atas di sarankan
fisikalis lebih baik bila dikonstruksi pada plafon di menggunakan kantong anyaman dari bahan
bawah usuk dibandingkan dengan cara peletakan lembaran yang lebih tahan terhadap cuaca seperti
pelapis di atas usuk. Pelapis dengan tebal 5 cm, di lembaran aluminium.
bawah usuk mampu meredam panas hingga 0,8cC
lebih besar dari lapisan di atas usuk. Penggunaan
Daftar Pustaka
bahan pelapis 3 cm yang dikonstruksi di bawah
usuk mampun meredam 0,5°C lebih besar Annonim, Surabaya Eco-Hause, An Experimental
dibandingkan dengan penempatan di atas usuk passive Design for Tropical Climate, Ministry
untuk ketebalan lapisan yang sarna. of Construction, Institute of Technologiy
Cara konstruksi bahan pelapis di atas usuk Sepuluh November, the Republic of Indonesia
atau di antara reng secara mekanis paling and Infrastructure Development Institute
menguntungkan, namun sebaliknya secara fisikalis. Japan, 1999.
Pemasangan dan pemeliharan bahan pelapis atau Zucker, C. Bauphysik Bau und Energie, Leidfaden
isolator sangat mudah dan dapat dilakukan dengan fUrPlanung und Praxis, 1998.
cepat dibandingkan dengan cara pengkonstruksian lloyd,D. Architekture und the Enviroment
di bawah usuk. Pengkonstruksian bahan pelapis Bioclimatic Building Design, 1998.
dapat dilakukan sebagaimana pemasangan genteng.
Pengkonstruksi bahan pelapis di bawah usuk Hamzuri, Rumah Tradisional Jawa, Dep. P&K,
membutuhkan perhatian khusus, bila digunakan tanpa tahun penerbitan.
bahan pelapis tebal 5 cm yang memiliki berat 1.8 Koenigberger, 0 dan Lynn,R, Roofs in the warm
kg/kantong. Posisi bahan pelapis menggantung, hunid tropics, London, 1965.
membutuhkan bahan pengikat untuk stabilitas Kunzel, H, Dachdeckung und Dachbeluftung,
posisi peletakannya. Penggantung kantong tatal Untersuchungsergebnisse und Folgerungen fUr
dapat berperan untuk mengurangi beban berat yang die Praxis, Frauenhofer, IRB Verlag, 1996.
harus ditumpu plafon, pelapisnya.
Liersch,K. Belueftete Dach- und Wandkonstruk-
Kekuatan dan lama usia pakai lapisan peredam tionen, in Daecher, Band 3: bauphysikalische
panas sangat ditentukan oleh kantong pembungkus Grundlage des Waerm- und Feuchteschutzes,
lapisan tatalnya. Kekuatan kantong pembungkus Wiesbaden und Berlin, 1998.
sangat peka terhadap faktor temperatur dan
Lily, P. Kualitas udara di dalam ruang, DIKTI, Pradipto,E dan Budi Pr: Konstruksi Kayu Tidak
1998. Terlindung, 2002, tidak dipublikasikan.
P.O. Fanger, Thermis Comport, analysis and Pradipto,E dan Budi Pr: Sambungan Kayu Datar
Application in Enviromental Enggineering, Tak Terlindung, 2003, tidak dipublikasikan.
Danish Technical Press, Copenhagen, 1970. Parwoto, P.S, RSS Model Dengan Partisipasi
P.O. Fanger, O. ValbjOm,Indoor Climate, effect on Masyarakat, Bandung, 1993.
human compart performance and health in Gonzalo,R. Energie bewuBt bauen wege zum
residential. Comnercial, and light-industry Solaren und Energiesparenden Planen, Bauen
building, 1979. und Wohnen, 1994.
Pradipto,E. Vertical Hyrarchy of Hauses in Schule,H. Holzbau, Waende, Decken, Daecher.
Kampung Naga, Deoartement of Konstrukton, Bauphysik Holzschutz, BG
Architecture-Faculty of Engineering, Gadjah Teubner Stuttgart, Leipzig, 1998.
Mada University, 1986.
Yudohusodo, S. dan Salam, S, Rumah untuk semua
Pradipto,E. Entwicklung einer rakyat, Jakarta 1991.
Holzschindelkonstrukstion rur Einfachhauser
Zuecher, C. Frank,Th. Bauphisik, Lei/faden fuer
in Java am Beispiel der Stadt Yogyakarta,
Plannung und Praxis, BG. Teubner Stuttgart,
Dissertation Univ. Stuttgart, Fakultat fUr
1997.
Architektur und Stadt Planung, 1998.