You are on page 1of 2

PENGERTIAN AKTIVA TETAP

Aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan, yang dimana
kekayaan tersebut didapatkan dalam bentuk siap pakai atau telah dibangun terlebih dahulu,
sifatnya permanen dan dapat digunakan dalam kegiatan normal perusahaan untuk jangka waktu
yang relatif panjang serta memiliki nilai cukup material.
Karakteristik utama dari aktiva tetap, yaitu:
1. Aktiva tersebut diperoleh untuk digunakan dalam operasi bukan untuk dijual kembali.
2. Aktiva tersebut bersifat jangka panjang dan merupakan subjek penyusutan.
3. Aktiva tersebut memiliki substansi fisik.

HARGA PEROLEHAN AKTIVA TETAP


1. Diskon Tunai
Apabila aktiva tetap yang dibeli mendapat diskon tunai karena pembeli membayar
lebih cepat, dan jika diskon ini diambil maka hal tersebut harus dipertimbangkan sebagai
pengurangan harga beli aktiva. Akan tetapi, hal yang masih belum jelas adalah apakah
pengurangan harga pokok aktiva itu harus terjadi meskipun diskon tidak diambil.
Terdapat dua sudut pandang dalam hal ini, menurut pendekatan pertama diskon (baik
diambil atau tidak) dianggap sebagai pengurangan biaya aktiva, alasannya adalah bahwa
biaya rill dari aktiva merupakan kas atau harga ekuivalen kas aktiva. Pendukung
pendekatan lainnya berpendapat bahwa diskon tunai tidak selalu dianggap sebagai
kerugian karena syaratnya tidak menguntungkan atau mungkin tidak bijaknsana bagi
perusahaan untuk mengambil diskon itu.
2. Kontrak Pembayaran yang Ditangguhkan
Aktiva yang dibeli dengan kontrak kredit jangka panjang harus diperhitungkan
pada nilai sekarang dari pertimbangan yang dipertukarkan antara pihak-pihak yang
melakukan kontrak pada tanggal transaksi. Jika ada suku bunga yang ditetapkan, atau jka
suku bunga yang dinyatakan tidak layak, maka suku bunga yang tepat harus diperkirakan.
Tujuannya adalah untuk mendekati suku bunga yang akan dinegosiasikan. Faktor-faktor
yang harus dipertimbangkan perusahaan dalam memperkirakan suku bunga adalah
peringkat kredit pinjaman, jumlah dan tanggal jatuh tempo wesel, serta suku bunga yang
berlaku sekarang. Perushaan mengunakan harga pertukaran kas dari aktiva yang
diperoleh (jika dapat ditentukan) sebagai dasar untuk mencatat aktiva dan mengukur
unsur bunga.
3. Pembelian Lump Sum
Apabila situasi semacam ini terjadi, perushaan mengalokasikan total biaya antara
berbagai aktiva berdasarkan nilai pasar wajar relatifnya. Asumsinya adalah bahwa biaya-
biaya ini akan bervariasi dalam proporsi langsung terhadap nilai wajar. Prinsip yang sama
juga diaplikasikan untuk mengalokasikan biaya lump sum diantara pos-pos persediaan
yang berbeda.
4. Penerbitan Saham
Jika saham itu sedang diperdagangkan secara aktif, maka nilai pasar saham yang
diterbitkan merupakan indikasi yang wajar atas biaya properti yang diperoleh. Saham
merupakan ukuran yang baik atas harga ekuivalen kas yang berjalan. Jika nilai pasar
saham biasa yang ditukarkan tidak dapat ditentukan perushaan, maka nilai pasar property
itu harus ditentukan dan digunakan sebagai dasar untuk mencatat aktia dan penerbitan
saham biasa.
5. Pertukaran Aktiva Nonmoneter
Akuntansi yang biasa untuk pertukaran aktiva nonmoneter harus didasarkan atas
nilai wajar aktiva yeng diberikan atau nilai wajar aktiva yang diterima, mana yang
memiliki bukti lebih jelas. Jadi, setiap keuntungan atau kerugian harus segera diakui.
Dasar pemikiran pengakuan segera ini adalah bahwa kebanyakan transaksi mempunyai
substansi komersial, dank arena itu, suatu keuntungan atau kerugian harus segera diakui.
6. Akuntansi untuk Kontibusi
Dalam standar terbaru, FASB telah menyatakan sikap bahwa, secara kontribusi
yang diterima harus diakui sebagai pendapatan dalam periode penerimaannya. Kontribusi
akan diukur pada nilai wajar aktiva yang diterima.

You might also like