Professional Documents
Culture Documents
SISTEM KRONOLOGIS
KEARSIPAN
DI SUSUN OLEH:
X OTKP-3
1. Darajingga (09)
2. Elissiyah Ikhlasul Amaliah (16)
3. Sigit Irina Kenanti (30)
Tahun 2017
KATA PENGANTAR
Penyusun
B. Tujuan .......................................................................................................... 1
A. KUITANSI ................................................................................................... 2
KESIMPULAN: .................................................................................................. 7
A. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui bahwa arsip itu berisi dokumen yang sangat
penting dan selalu di gunakan untuk berbagai kepentingan baik secara
individual ataupun secara kelompok(instansi). Selain arsip harus di rawat
dengan baik,kita juga harus menggunakan sistem-sistem dalam penyimpanan
arsip tersebut,agar arsip tersebut dapat di temukan dengan cepat dan bisa di
gunakan.
B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah untuk menyelesaikan tugas dari ibu
pembimbing kami,serta agar dapat memahami seperti apa sistem yang di
gunakan untuk memudahkan petugas mencari dokumen.
C. Rumusan Masalah
System kronologi
E. Sistematika Penulisan
Agar pembaca lebih mudah memahami isi makalah ini, kami menyusun
makalah ini dengan sistematika berikut :
Sistem kronologis
A. KUITANSI
Contoh paling jelas dari sistem penyimpanan kronologis yang masih
banyak dilakukan di Indonesia adalah penyimpanan kuitansi. Dengan
penyimpanan kronologis biasanya kuitansi hanya mudah di temukan bila
melalui petunjuk tanggal dari catatan pembukuan. Padahal untuk kepentingan
pemeriksaan,pengawasan,pembukuan atau pun lainnya,kuitansi seyogianya
dapat di temukan dengan cepat bila di perlukan. Untuk itu diperlukan sistem
B. CHEK (CHEQUE)
Di Amerika Serikat cek-cek yang sudah diuangkan di bank biasanya
dikembalikan kepada nasabah sebagai bukti yang disertakan bersama-sama
dengan rekening bulanan(bank statement)dari nasabah bersangkutan. Disini
bank hanya menyimpan cek-cek bekas untuk sementara sebelum dikembalikan
kepada nasabah masing-masing. Cek ini di simpan menurut sistem nomor
rekening nasabah. Cek-cek dari satu nasabah akan berkumpul menjadi satu
sesuai nomor rekening masing-masing dan mudah mengirimkannya kepada
para nasabah bila waktunya sudah tiba. Cek-cek disimpan pada almari khusus
dengan laci-laci yang sesuai dengan ukuran cek pada umumnya. Untuk
keamanan,laci-laci cek diberi kunci yang menjadi tanggung jawab dari
petugas file. Di Indonesia cek-cek yang sudah di uangkan di bank tidak
dikembalikan kepada nasabah. Cek-cek tersebut disimpan di dalam buku yang
di sebut kasstukken. Buku ini ukurannya cukup besar,hampir sebesar halaman
Koran. Sistem penyimpanan cek ini adalah kronologis,yaitu berdasarkan
tangggal cek diuangkan. Dengan demikian cek yang diuangkan pada tanggal
yang sama akan berkelompok dan berdekatan. Cek-cek di temple pada
halaman-halaman kasstukken,berderet satu per satu. Satu tanggal dapat
meliputi beberapa halaman kasstukken,tergantung kepada banyak cek yang
KESIMPULAN:
Seperti yang kita ketahui banyak macam-macam sistem
penyimpanan,seperti sistem-kronologis, sistem-abjad, sistem-nomor.
Sistem-kronologis merupakan sistem penyusun beras yang dijajar menurut
urutan tanggal,mulai dari tanggal sampai dengan tahun.
Sistem-abjad merupakan sistem pemerkasan yang mengatur arsip dinamis
secara abjad,menurut kata demi kata dan huruf.
Sistem-nomor dalam sistem ini berkas disusun berdasarkan nomor.
Saat ini sistem yang paling banyak di gunakan adalah sistem abjad karena
sistem-abjad merupakan sistem yang sederhana dan mudah dalam menemukan
dokumen. Dalam mencari dokumen petugas dapat langsung ke file penyimpanan.
Kalau kita memilih sistem abjad sebagai sistem penyimpanan,maka itu berarti
bahwa nama merupakan cirri atau identitas terpending dalam pencarian.