Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Kelas D
Fakultas Farmasi
Jakarta Selatan
2016
0
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahiim,
Segala puji bagi Allah SWT atas segala petunjuk dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Tanpa
pertolongan Dia, mungkin penulis tidak akan sanggup menyelesiakan dengan baik,
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas yang diberikan oleh Ibu Vilya Syafriana,
M.Si. dalam mata kuliah Mikrobiologi dan Virologi di Fakultas Farmasi Institut Sains
dan Teknologi Nasional.
Makalah ini penulis susun berdasarkan data dari berbagai sumber dan penulis
mencoba menyusun data-data itu hingga menjadi sebuah karya tulis ilmiah sederhana
yang berbentuk makalah.
Penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyusun makalah ini, terutama teman satu kelompok penulis yang
membantu penulis dalam mengumpulkan data.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunannya makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, itu semua tidak luput dari kodrat penulis sebagai manusia biasa
yang tidak luput dari suatu kesalahan dan kekeliruan. Sehingga kritikan dan masukan
yang bersifat membangun dari pembaca merupakan suatu yang berharga demi
perbaikan kedepannya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………….…..……………...…………………………………1
DAFTAR ISI………………………...…….……...………..……………………………2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah...………...….…..……………………………………..3
1.2 Rumusan Masalah……………..……….………………………………..………3
1.3 Tujuan Penulisan…………………...……………………………………………3
BAB II PEMBAHASAN………………..………………………………………………
2.1 Sejarah Virus ZIKA……….…………………………..…...……………………4
2.2 Virologi dan Patogenesis…………..………………………..…………………..5
2.3 Transmisi Virus ZIKA…………………………………………………………..6
2.4 Tanda dan Gejala………………………………………………………………..7
2.5 Potensi Komplikasi……………………………………………………………...7
2.6 Diagnosa Penyakit ZIKA………………………………………………………..8
2.7 Pencegahan Penyakit ZIKA……………………………………………………..9
Daftar Pustaka……………………………………………………………….……….11
BAB I
2
PENDAHULUAN
BAB II
3
PEMBAHASAN
Virus ini pertama kali ditemui pada tahun 1947 dan berasal dari darah monyet
(Macaca mulatta) di Hutan Zika, Uganda, Afrika. Virus ini diberi nama Zika dimana
kata zika diambil dari nama hutan zika yang merupakan hutan dimana monyet yang
terjangkit virus zika ini untuk pertama kalinya ditemukan. Virus zika sendiri
diketahui mulai menjangkit serta menginfeksi tubuh manusia di tahun 1950
terutama di daerah Afrika serta Asia yang merupakan kawasan khatulistiwa,
sedangkan infeksi virus ini banyak terjadi pada tahun 1968 tepatnya di daerah
Nigeria.
Virus Zika pertama ditemukan pada seekor monyet resus di hutan Zika, Uganda,
pada tahun 1947. Virus Zika kemudian ditemukan kembali pada nyamuk spesies
Aedes Africanus di hutan yang sama pada tahun 1948 dan pada manusia di Nigeria
pada tahun 1954. Virus Zika menjadi penyakit endemis dan mulai menyebar ke luar
Afrika dan Asia pada tahun 2007 di wilayah Pasifik Selatan. Pada Mei 2015, virus
ini kembali merebak di Brazil. Penyebaran virus ini terus terjadi pada Januari 2016
di Amerika Utara, Amerika Selatan, Karibia, Afrika, dan Samoa (Oceania). Di
Indonesia sendiri, telah ditemukan virus Zika di Jambi pada tahun 2015.
4
Virus Zika adalah flavivirus yang berhubungan dengan dengue, Yellow fever
virus, Japanese encephalitis virus, dan West Nile virus. Klasifikasi sistematis, ZIKV
termasuk dalam :
Group : Group IV ((+)ssRNA)
Famili : Flaviviridae
Genus : Flavivirus
Spesies : Virus Zika
Virus ini berbentuk icosahedral yang memiliki struktur yang terbuat dari protein
E dan M, memiliki selubung, ukuran diameternya sekitar 18-45 nm. Genomenya
positif strand RNA tertutup kapsid dan dikelilingi oleh membran. Pada RNA
terdapat 10.794 nukleotida yang mengkode 3.419 asam amino. Virus dapat
diinaktivasikan dengan ether, sodium dexoxycholate, dan klorofom.3
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat struktur virus zika di gambar dibawah ini :
Patogenesis dari penyakti ini masih belum jelas, namun flavivirus yang
ditularkan melalui nyamuk diduga bereplikasi pada sel dendrit dekat dengan tempat
inokulasi kemudian menyebar ke nodus limfatikus dan ke aliran darah. Walaupun
replikasi flavivirus diduga terjadi di sitoplasma sel, salah satu penelitian
membuktikan bahwa antigen ZIKV dapat ditemukan di nukleus sel yang terinfeksi.
5
Penyakit Zika (Zika disease) ataupun demam Zika (Zika fever) disebabkan oleh
virus Zika. Virus Zika menginfeksi melalui gigitan nyamuk (mosquito-bourne).
Vektor dari virus ini adalah nyamuk Aedes, yang biasanya menggigit pada pagi dan
sore hari, merupakan nyamuk yang sama yang mentransmisikan penyakit dengue,
chikungunya, dan yellow fever. Dapat dalam jenis Aedes aegypti untuk daerah
tropis, Aedes africanus di Afrika, dan juga Aedes albopictus pada beberapa daerah
lain.
Gambar 2. Nyamuk Genus Aedes Memiliki Corak Khas Belang Hitam Putih.
Virus Zika disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes yang terinfeksi.
Nyamuk ini menjadi terinfeksi setelah menggigit penderita yang telah memiliki
virus tersebut. Nyamuk ini sangat aktif di siang hari dan hidup serta berkembang
biak di dalam maupun luar ruangan yang dekat dengan manusia, terutama di area
yang terdapat genangan air.
Walaupun jarang, virus Zika dapat ditransmisikan dari seorang ibu ke bayinya.
Virus Zika berkemungkinan ditularkan dari seorang ibu hamil pada janin di dalam
kandungannya. Dapat pula bayi tertular pada waktu persalinan. Walaupun ZIKV
dapat ditemukan pada air susu ibu (ASI) Hingga saat ini, kasus penularan virus Zika
melalui proses menyusui belum ditemukan sehingga ahli medis tetap menganjurkan
ibu yang terinfeksi untuk tetap menyusui bayinya.
Selain itu, terdapat beberapa laporan virus Zika yang penularannya terjadi
melalui tranfusi darah dan hubungan seksual.
6
Periode inkubasi penyakit ini masih belum diketahui dengan jelas, namun dari
laporan kasus dan pengetahuan akan infeksi terkait flavivirus maka diduga masa
inkubasi berkisar antara 3 hari hingga 2 minggu semenjak pasien terpapar virus ini
(terkena gigitan nyamuk penjangkit).
Gejalanya mirip dengan infeksi arbovirus lainnya (misalnya penyakit dengue),
seperti demam akut, ruam pada kulit berupa makulopapular pruritus, konjungtivitis
non-purulent, nyeri otot, nyeri sendi, malaise, dan sakit kepala. Beberapa kesamaan
sebagai gejala awal membuat penyakit ini diidentifikasi secara keliru dengan
penyakit demam berdarah. Namun sejauh ini tidak ada kasus kematian yang muncul
karena infeksi Zika Virus. Penyakit yang masih dalam riset sejauh ini tidak
menandakan sebagai penyakit berbahaya kecuali adanya masalah gangguan sendi,
sakit kepala hebat, dan ruam yang membuat kulit terasa kurang nyaman dan gatal.
7
imun penderita merusak sel-sel saraf sehingga terjadi kelemahan bahkan
kelumpuhan otot.
8
Assay, Pemeriksaan ini dapat meningkatkan spefisikasi pemeriksan immunoassay,
namun tetap dapat terjadi reaksi silang antibodi pada infeksi sekunder flavivirus.
Walaupun ZIKV diketahui dapat berada pada air susu ibu, world heatlh
organization (WHO) tahun 2016 tetap merekomendasikan ASI bagi bayi pada
ibu dengan infeksi virus Zika, termasuk bayi dengan mikrosefali. Transmisi
virus Zika melalui ASI belum pernah dilaporkan sejauh ini, namun demikian
penelitian lebih lanjut perlu dilakukan. Saat ini vaksin belum tersedia, namun
penelitian untuk membuat vaksin virus Zika sedang dikembangkan dengan
menggunakan strategi yang sama dengan pembuatan vaksin flavivirus lainnya.
BAB III
PENUTUP
9
3.1 Kesimpulan
Penyakit Zika ditularkan melalui gigitan nyamuk genus Aedes yang
terinfeksi ZIKV. Penyakit ini belakangan baru diketahui berpotensi
menyebabkan bayi lahir cacat mikrosefali dan meningkatkan kejadian Guillain-
Barré syndrome (GBS). Gejala mirip dengan infeksi flavivirus lainnya, berupa
demam akut, nyeri otot, nyeri sendi, ruam kulit, dan konjungtivitis. Tindakan
pencegahan saat ini lebih utama.
3.2 Saran
1. Setiap individu sebaiknya mengerti dan memahami bahaya dari penyakit
virus zika, sehingga setiap individu bisa lebih merasa khawatir dan mampu
menjaga diri dan lingkungannya dari kemungkinan terserangnya virus zika.
2. Perlunya dilakukan Gerakan Mengurangi sumber kembang biak nyamuk,
tidak hanya bila terjadi wabah tetapi harus dijadikan gerakan nasional
melalui pendekatan masyarakat.
3. Segenap pihak yang terkait dapat bekerja sama untuk mencegah
menyebarnya virus zika.
DAFTAR PUSTAKA
10