You are on page 1of 19

LAPORAN PRAKTIKUM HIDRAULIKA

Disusun oleh:

Anggi Aulia P 167011


Divia Awitaning R.E. 167011
Haris Hardian 167011
Hilmi Muhammad F 167011
Kurniawan 167011
M. Zaky Fadlan 167011109
Raissa Alifah 167011082
Restu Angga kusumah 167011088
Risna Rachmaniawati 167011

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SILIWANGI
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penyusun panjatkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan praktikum Mekanika
Fluida dan Hidraulika ini.
Melalui kata pengantar ini, penyusun mengucapkan banyak terima ksaih kepada semua
pihak yang telah membantu selama pengerjaan laporan ini, sehingga laporan ini dapat kami
selesaikan dengan tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari bahwa laporan praktikum ini tidak lepas dari kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun agar dalam pembuatan
laporan berikutnya, penyusun dapat berbuat lebih baik dari semula.
Penyusun berharap semoga laporan praktikum ini bermanfaat khususnya bagi penyusun
sendiri.

Tasikmalaya, 25 April 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


Praktikun Mekanika Fluida ............................................................................................................. 1
1. Tujuan Percobaan ............................................................................................................. 1
2. Alat-alat Percobaan .......................................................................................................... 1
3. Teori Dasar ....................................................................................................................... 1
4. Persiapan Alat Percobaan ................................................................................................. 4
5. Prosedur Percobaan .......................................................................................................... 4
6. Lembar Pengamatan ......................................................................................................... 5
7. Grafik ............................................................................................................................. 14
Kesimpulan ................................................................................................................................... 18
Praktikun Hidraulika ..................................................................................................................... 19
1. Pendahuluan ................................................................................................................... 19
2. Alat-alat Percobaan ........................................................................................................ 19
3. Teori Dasar ..................................................................................................................... 19
4. Persiapan Alat Percobaan ............................................................................................... 21
5. Prosedur Percobaan ........................................................................................................ 21
6. Lembar Pengamatan ....................................................................................................... 21
7. Grafik ............................................................................................................................. 42
Kesimpulan ................................................................................................................................... 46

ii
UNIVERSITAS SILIWANGI
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Praktikum Mekanika fluida April
Laboratorium
Topik : Mengukur kehilangan tenaga akibat
Hidraulika 2018
aliran-aliran pada pipa lurus

1. Tujuan Percobaan
Tujuan Percobaan ini adalah:
a. Melihat dan mengukur kehilangan tenaga aliran pada saluran tertutup akibat
gesekan dinding.
b. Dapat memahami pengertian tinggi energi dan tinggi tekan.
c. Dapat menentukan harga kekasaran pipa dan koefisien kehilangan tenaga dari
grafik Moody.

2. Alat-alat Percobaan
1) Jaringan pipa yang ada di laboratorium, terdiri dari 3 pipa paralon dan selang
piezometer (15 selang plastik)
2) Ember penampung ukuran 5 liter atau lebih
3) Gelas ukur 1000ml
4) Thermometer
5) Jangka Sorong
6) Stopwatch

3. Teori Dasar
1) Menghitung Debit (Q)
𝑉
𝑄=
𝑇
Keterangan:
V = Volume air tertampung di ember, diukur dengan gelas ukur
T = waktu tampung
2) Kehilangan Tinggi Tekan
Digunakan Persamaan Bernoulli :
𝑃1 𝑉1 2 𝑃2 𝑉2 2
𝑍1 + + = 𝑍2 + + + ℎ𝑓
𝜌𝑔 2𝑔 𝜌𝑔 2𝑔

1
Keterangan :
𝑃
𝑍+ = Tinggi tekan (m)
𝜌𝑔
𝑉1 2
= Tinggi energy kinetis
2𝑔
ℎ𝑓 = Kehilangan tinggi energi akibat gesekan dinding sepanjang pipa

Untuk mencari kehilangan tinggi tekan digunakan rumus:


𝑃1 𝑃
𝐻 = (𝑍1 + ) − (𝑍2 + 2 )
𝜌𝑔 𝜌𝑔
3) Kehilangan Tenaga
Dapat dicari menggunakan Persamaan Darcy-Weisbach:
𝐿 𝑉2
ℎ𝑓 = 𝑓 𝑥 𝑥
𝐷 2𝑔
Keterangan:
𝑓 = Koefisien kehilangan tenaga
L = Panjang pipa (m)
D = Diameter dalam pipa (m)
V = Kecepatan aliran (m/s)
g = Percepatan gravitasi (9,81 m/s²)
Persamaan Darcy-Weisbach berlaku untuk aliran laminar atau turbulen.
4) Koefisien gesekan f
Untuk menghitung f ada beberapa ketentuan, yaitu:
a. f untuk laminer dapat dihitung secara analisis
b. f untuk turbulen tidak dapat dihitung secara analisis, tergantung pada bilangan
Reynolds dan kekasaran relatif, harus ditentukan secara empiris.
5) Bilangan Reynolds
𝑉𝐷
𝑅𝑒 =
𝜐
Keterangan:
V = Kecepatan aliran (m/s)
` d = Diameter dalam pipa (m)
𝜐 = Viskositas kinematik air (m²/s)

6) Mencari Vikositas Kinematik


Digunakan tabel sebagai berikut

2
Temperatur Viskositas Kinematik Temperatur Viskositas Kinematik
(°C) (10ˉ⁶ x m²/s) (°C) (10ˉ⁶ x m²/s)

0 1.793 25 0.893
1 1.732 26 0.873
2 1.674 27 0.854
3 1.619 28 0.836
4 1.568 29 0.818
5 1.520 30 0.802
6 1.474 31 0.785
7 1.429 32 0.769
8 1.386 33 0.753
9 1.346 34 0.738
10 1.307 35 0.724
11 1.270 36 0.711
12 1.235 37 0.697
13 1.201 38 0.684
14 1.169 39 0.671
15 1.138 40 0.658
16 1.108 45 0.602
17 1.080 50 0.554
18 1.053 55 0.511
19 1.027 60 0.476
20 1.002 65 0.443
21 0.978 70 0.413
22 0.955 75 0.386
23 0.933 80 0.363
24 0.911 85 0.342
Tabel Viskositas Kinematik Air pada Tekanan Atmosfer
Sumber : Bambang Triatmojo 1996:15

Untuk mencari tinggi kekasaran pada pipa dapat dilihat pada tabel berikut:
Nilai k
Jenis Pipa
(mm)
Kaca 0.0015
Besi dilapis aspal 0.06-0.24
Besi tuang 0.18-0.90
Plester semen 0.27-1.20
Beton 0.30-3.00
Baja 0.03-0.09
Baja dikeling 0.90-9.00

3
4. Persiapan Percobaan
1) Tetapkan 1 pipa yang akan digunakan, tutuplah pipa-pipa yang belum digunakan.
2) Jalankan pompa air dan alirkan air melalui pipa yang akan digunakan. Perhatikan
bahwa air pada bak penampung (bak-1) harus melimpas pada ambang pelimpah
dengan cukup.
3) Outlet pipa (ujung pipa bagian hilir) yang terletak pada bak pembuang (bak-2) harus
pada kondisi terendam.
4) Periksa selang-selang piezometer, apakah berfungsi (tidak macet) dan tidak ada
kebocoran. Keluarkan semua udara yang terjebak didalam selang piezometer.
Perhatikan adanya perbedaan tinggi permukaan air pada masing-masing selang.
Biarkan air mengalir 2-3 menit atau lebih.
5) Tutup air kran hilir (kran-2), biarkan air pada bak awal (bak-1) melimpas. Periksa
permukaan air pada selang piezometer apakash sudah cukup datar.Jika belum cukup
datar, periksa ulang adanya gelembung udara yang terperangkap didalam selang dan
juga kemungkinan adanya kebocoran.
6) Apabila permukaan air pada selang-selang piezometer sudah cukup datar tetapi belum
memberikan nilai selisih permukaan air pada masing-masing selang sebagai indeks
koreksi.
7) Tutup kran awal (kran-1), atur kran akhir (kran-2) tetap pada posisi tertutup juga.
Pipa tersebut siap digunakan.
8) Lakukan tahap 1 sampai 7 untuk pipa berikutnya.
9) Ketiga pipa siap digunakan dan catat indeks koreksi selang piezometer pada untuk
masing-masing pipa)

5. Prosedur Percobaan
1) Tetapkan pipa yang akan digunakan untuk percobaan.
2) Buka kran awal (kran-1) dan kran akhir (kran-2) secara perlahan, ukur debit pada pipa
pembuang dan ukur pula suhunya (gunakan ember, stopwatch, gelas ukur, dan
thermometer). Biarkan air mengalir 1-2 menit, ulangi pengukuran debit 3x untuk
setiap bukaan kran.
3) Setiap pengukuran debit, dilakukan juga pembacaan pada permukaan air di selang
piezometer.
4) Ulangi prosedur diatas untuk 5 debit yang berbeda-beda

4
6. Lembar Pengamatan

Diameter Bacaan tabung (Indeks Koreksi) Jarak Titik


No. pipa (X 10ˉ² m) (X 10ˉ² m)
Pipa dalam
1 2 3 4 5 1-2 2-3 3-4 4-5
(m)
89 90 93 94 95
99 101 101 101 102

I 0,0127 101 102 105 107 109 100 100 100 100
114 114 113 113 114

116,2 116,3 116,4 116,3 116,8

0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
II 0,0254 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
145 143 143 143 147
117 119 119 119 119
97 97 97 97 98
III 0,0508 138 139 139 138,5 139 100 100 100 100

121,5 127 128 129 120,8

 Pengukuran Debit
Nomor Pipa : 1
Diameter Pipa : 0.5” (0.0127 m)

Waktu Volume Waktu Debit Q Temperatur


No.Percobaan Tampungan(m³) Tampungan(detik) (m³/s) (°C)
T (detik)
Mulai Selesai
1 0 5 0,000500 5 0,000100 25
2 0 5 0,000420 5 0,000084 25
3 0 5 0.000165 5 0.000032 25
0 5 0,000390 5 0,000078 25
4
0 5 0,000610 5 0,000122 25
5

5
Tabel Data Hasil Pengamatan

Waktu Volume Waktu Viskositas Bilangan


T (detik) Debit Temperatur Kecepatan
No.Percobaan Tampungan Tampungan Kinematik air Reynolds
Q (m³/s) (°C) V (m/s)
(m³) (detik) (m²/s) (Re)
Mulai Selesai
I 0 5 0,000500 5 0,000100 25 0,78740 0,000000893 11198,20829
2 0 5 0,000420 5 0,000084 25 0,66142 0,000000893 9406,494961
3 0 5 0.000165 5 0.000032 25 0,25197 0,000000893 3583,426651
4 0 5 0,000390 5 0,000078 25 0,614173 0,000000893 8734,602464

5 0 5 0,000610 5 0,000122 25 0,96063 0,000000893 13661,81411

Tabel Data Hasil Pengamatan Rata-rata

No. Tinggi energi x 10ˉ² ∆h


Percobaan 1 2 3 4 5 (m)
1 89 90 93 94 95 0,6
2 99 101 101 101 102 0,3
3 101 102 105 107 109 0,8
4 114 114 113 113 114 0,01

5 116,2 116,3 116,4 116,3 116,8 0,006

Tabel Hasil Pengukuran Piezometer

No. ∆h Faktor Gesek


Re
Percobaan (m) f k/D
1 11198,208 0,06 0,0305 0,000120
2 9406,495 0,03 0,030 0,000120
3 3583,4267 0,08 - 0,000120
4 8734,602 0,01 0,032 0,000120

5 13661,81 0,006 0,0285 0,000120

6
 Luas Penampang Saluran
𝜋
𝐴 = 4 𝐷2
𝜋
= 0.01272
4
= 1.27 𝑥 10−4 m
 Menentukan Bilangan Reynolds (Re)
𝑉I 𝐷
𝑅𝑒 I = 𝜐
0.78740 𝑥 0.0127
= 0.893 𝑥 10ˉ⁶
= 11198.20829
𝑉II 𝐷
𝑅𝑒 II = 𝜐
0.66142 𝑥 0.0127
= 0.893 𝑥 10ˉ⁶
= 9406.494961
𝑉III 𝐷
𝑅𝑒 III = 𝜐
0.25197𝑥 0.0127
= 0.893 𝑥 10ˉ⁶
= 3583.42651
𝑉II 𝐷
𝑅𝑒 IV = 𝜐
0.614173𝑥 0.0127
= 0.893 𝑥 10ˉ⁶
= 8734.602364
𝑉III 𝐷
𝑅𝑒 V = 𝜐
0.96063𝑥 0.0127
= 0.893 𝑥 10ˉ⁶
= 13661.81411

 Kekasaran relatif (k/D), dengan k = 0.0015 mm dan D = 12.7 mm


k
= 0.00012
𝐷I
k
= 0.00012
𝐷 II
k
= 0.00012
𝐷 III
k
= 0.00012
𝐷 IV
k
= 0.00012
𝐷V

7
 Koefisien gesekan ( f )

𝑓I = 0.0305

(Karena nilai Re > 4000 (Turbulen) maka untuk mencari koefisien gesekan
digunakan metode empiris dengan melihat grafik Moody)

𝑓II = 0.030
(Karena nilai Re > 4000 (Turbulen) maka untuk mencari koefisien gesekan
digunakan metode empiris dengan melihat grafik Moody)

𝑓III = tidak dapat diprediksi

(karena termasuk dalam aliran transisi karena Re berada di antara 2000 – 4000)

𝑓IV = 0.032
(Karena nilai Re > 4000 (Turbulen) maka untuk mencari koefisien gesekan
digunakan metode empiris dengan melihat grafik Moody)

𝑓V = 0.0285
(Karena nilai Re > 4000 (Turbulen) maka untuk mencari koefisien gesekan
digunakan metode empiris dengan melihat grafik Moody)

 Pengukuran Debit
Nomor Pipa :3
Diameter Pipa : 2” (0.0508 m)

Waktu Volume Waktu


T (detik) Debit Temperatur
No.Percobaan Tampungan Tampungan
Q (m³/s) (°C)
(m³) (detik)
Mulai Selesai
1 0 5 0,00700 5 0,0014 25
2 0 5 0,00555 5 0,00111 25
3 0 5 0,00521 5 0,001042 25
0 5 0,00149 5 0,0003 25
4
0 5 0,00451 5 0,000902 25
5

8
Tabel Data Hasil Pengamatan

Waktu Viskositas
Volume Waktu Bilangan
No. T (detik) Debit Kecepatan Temperatur Kinematik
Tampungan Tampungan Reynolds
Percobaan Q (m³/s) V (m/s²) (°C) air
(m³) (detik) (Re)
Mulai Selesai (m²/s)

0,5 0.893 x 10ˉ⁶


28443,45
I 0 5 0,00700 5 0,00140 25

0,396429 0.893 x 10ˉ⁶


22551,59
2 0 5 0,00555 5 0,00111 25

0,372143 0.893 x 10ˉ⁶


21170,05
3 0 5 0,00521 5 0,001042 25
4 0 5 0,00349 5 0,000698 0,249286 25 0,000000893 14181,09103

5 0 5 0,00451 5 0,000902 0,322143 25 0,000000893 18325,70789

Tabel Data Hasil Pengamatan Rata-rata

No. Tinggi energi x 10ˉ² (m) ∆h


Percobaan 1 2 3 4 5 (m)
I 145 143 143 143 147 0,04
2 117 119 119 119 119 0,02
3 97 97 97 97 98 0,01
4 138 139 139 138,5 139 0,01

5 121,5 127 128 129 120,8 0,082

9
Tabel Hasil Pengukuran Piezometer

Faktor Gesek
No. ∆h
Re
Percobaan (m) f k/D

28443,45
1 0,04 0,0145 0,000029
22551,59
2 0,02 0,0143 0,000029
21170,05
3 0,01 0,0140 0,000029
14181,091 0,01 0,027 0,000029
4
18325,708 0,082 0,0255 0,000029
5

 Luas Penampang Saluran


𝜋
𝐴 = 𝐷2
4
𝜋
= 0.05082
4
= 2.028 𝑥 10−3 m

 Menentukan Bilangan Reynolds (Re)

𝑉I 𝐷
𝑅𝑒 I = 𝜐
0,5 𝑥 0.0508
= 0.893 𝑥 10ˉ⁶
= 28443.45

𝑉II 𝐷
𝑅𝑒 II = 𝜐
0.396429𝑥 0.0508
= 0.854 𝑥 10ˉ⁶
= 22551.59

𝑉III 𝐷
𝑅𝑒 III = 𝜐
0.372143 𝑥 0.0508
= 0.852 𝑥 10ˉ⁶
= 21170.05

10
𝑉III 𝐷
𝑅𝑒 IV = 𝜐
𝑂.249286 𝑥 0.0508
= 0.852 𝑥 10ˉ⁶
= 14181.09103
𝑉III 𝐷
𝑅𝑒 V = 𝜐
0.322143𝑥 0.0508
= 0.852 𝑥 10ˉ⁶
= 18325.70789

 Kekasaran relatif (k/D), dengan k = 0.0015 mm dan D = 50.9 mm


k
= 0.000029
𝐷I
k
= 0.000029
𝐷 II
k
= 0.000029
𝐷 III
k
= 0.000029
𝐷 IV
k
= 0.000029
𝐷V

 Koefisien gesekan ( f )

𝑓I = 0.0145

(Karena nilai Re > 4000 (Turbulen) maka untuk mencari koefisien gesekan
digunakan metode empiris dengan melihat grafik Moody)

𝑓II = 0.0143

(Karena nilai Re > 4000 (Turbulen) maka untuk mencari koefisien gesekan
digunakan metode empiris dengan melihat grafik Moody)

𝑓III = 0.0140

(Karena nilai Re > 4000 (Turbulen) maka untuk mencari koefisien gesekan
digunakan metode empiris dengan melihat grafik Moody)

𝑓IV = 0.027

11
(Karena nilai Re > 4000 (Turbulen) maka untuk mencari koefisien gesekan
digunakan metode empiris dengan melihat grafik Moody)

𝑓V = 0.0255

(Karena nilai Re > 4000 (Turbulen) maka untuk mencari koefisien gesekan
digunakan metode empiris dengan melihat grafik Moody)

7. Grafik
a. Grafik Hubungan antara Re dan Q

Grafik Hubungan antara Re dan Q pada pipa 1


100
90
Bilangan Reynolds (Re x 10³)

80
70
60
50
40
30
20
10
0
10 8.4 3.2 7.8 12.2
Debit Rencana (Q x 10ˉ⁵)

12
Grafik Hubungan antara Re dan Q pada pipa 2
40

35
Bilangan Reynolds (Re x 10³)

30

25

20

15

10

0
14 11.1 10.42 6.98 9.02
Debit Rencana (Q x 10ˉ⁵)

b. Grafik Hubungan antara Re dan f

Grafik Hubungan antara Re dan f pada pipa 1


100
95
90
85
Bilangan Reynolds (Re x 10³

80
75
70
65
60
55
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
0.305 0.3 0 0.32 0.285
Koefisien gesek (f x 10ˉ²)

13
Grafik Hubungan antara Re dan f pada pipa 2
40

35
Bilangan Reynolds (Re x 10³)

30

25

20

15

10

0
1.45 1.43 1.4 0.27 2.55
Koefisien gesek (f x 10ˉ²)

14
KESIMPULAN
1. Kehilangan energi/kehilangan tenaga dilihat dari perbedaan tinggi tekanan pada
piezometer.
2. Bilangan Reynolds berpengaruh terhadap perubahan Debit, semakin tinggi Re maka
semakin besar pula Q.
3. Bilangan Reynolds juga berpengaruh terhadap perubahan koefisien gesekan, semakin
tinggi Re maka semakin kecil f. Pada percobaan ini, dari mulai bukaan pertama sampai
kelima, Re semakin menurun, maka nilai koefisien gesekan pun semakin besar.
4. Jenis aliran pada percobaan ini turbulen. Hal ini diakibatkan karena bukaan air pada bak
penampung besar

15
16

You might also like