Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
2. Apakah kandungan yang terdapat pada Habbatussauda sehingga dapat
dijadikan sebagai obat?
3. Bagaimana sejarah penggunaan Habbatussauda sebagai obat sejak dahulu
hingga sampai saat ini?
4. Bagaimana hubungan antara penggunaan Habbatussauda dalam ilmu
kesehatan dengan penjelasannya pada Al Quran dan Hadits?
Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
Thibbun Nabawi, yang berarti pengobatan yang dilakukan berdasarkan
hadits-hadits Nabi. Salah satu tanaman yang direkomendasikan adalah biji
Habbatussauda atau yang dikenal dengan biji jintan hitam (Nigella sativa)
(Gray, 2010). Tanaman jintan hitam tersebut dapat dilihat di bawah ini.
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
3
Class : Magnoliopsida
Ordo : Ranunculales
Family : Ranunculaceae
Genus : Nigella
Tanaman jintan hitam merupakan tanaman dengan tinggi sekitar 20-30 cm,
berbatang halus, daunnya berbau segar, bunganya berwarna biru lembut dengan 5-
10 kelopak. Tanaman ini tumbuh liar sampai ketinggian 1100 m diatas permukaan
laut. Biasanya ditanam di daerah pegunungan atau sengaja ditanam di halaman
atau ladang sebagai tanaman rempah-rempah. Buahnya berbentuk kapsul
menggembung, terdiri dari 3-7 folikel yang masing-masing berisi beberapa biji.
Bentuk bijinya kerucut kecil dan berserabut, panjangnya berukuran tidak lebih
dari 3 mm. Jintan hitam memiliki aroma, bentuk yang sama seperti wijen, namun
berwarna hitam (Sopia, 2009).
Kandungan jintan hitam bermacam-macam dan terdiri atas asam amino,
protein, karbohidrat, volatile oil (minyak atsiri), alkaloid, saponin dan banyak
kandungan lain. Buah jintan hitam murni mengandung 35-75 minyak atsiri
4
(mengandung 605 karvin, 405 limoene), minyak lemak sekitar 10%, serta zat
putih telur sekitar 20%. Kandungan aktifnya yang paling penting adalah
thymoquinone (TQ), dityhmouinone (DTQ), thymohydroquimone (THQ), thymol
(THY) dan tannin (Sari, 2009). Penelitian yang dialukan oleh Nickavar et al.
(2003) membuktikan komposisi asam lemak dalam jintan hitam sebesar 99,5%.
Selama lebih dari 2.000 tahun jintan hitam secara tradisional telah
digunakan oleh berbagai budaya di seluruh dunia sebagai obat alami untuk
berbagai penyakit dan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Biji jintan hitam
telah digunakan selama ribuan tahun oleh orang-orang yang tinggal di Timur
Tengah dan beberapa bagian Asia serta Afrika untuk meningkatkan kesehatan dan
melawan penyakit (Gray, 2010).
Orang-orang Mesir Kuno menggunakan jintan hitam dan menyebutnya
sebagai obat mujarab. Raja Tutankamun (Firaun) bahkan memiliki sebotol minyak
ini di dalam kuburnya yang berarti minyak biji jintan hitam ini termasuk benda
berharga bagi Sang Raja (Gray, 2010). Tabib Firaun mengemukakan bahwa rasa
biji Habatus Sauda ini sedikit pahit dan pedas tetapi miyaknya terasa berlemak
dan sesuai dijadikan sebagai taburan pada salad atau hidangan lauk. Raja Firaun
menggunakan Habatus Sauda untuk menghilangkan sakit perut, sakit kepala, sakit
gigi dan demam (Sharif, 2013).
Bangsa Romawi juga sangat akrab dengan benih ini dan menyebutnya sebagai
Ketumbar Yunani dan banyak digunakan sebagai suplemen makanan. Pada abad
pertama, Dioscoredes, seorang dokter Yunani telah merekam data tentang
penggunaan jintan hitam untuk mengobati sakit kepala, hidung, gigi, dan cacingan
(Gray, 2010). Biji jintan hitam tersebut dapat dilihat di bawah ini
5
Gambar 3. Biji Habbatussauda
Jintan hitam ini juga disebutkan dalam Alkitab dalam Isiah 28:25-27 sebagai
“fitches”, ini memberikan bukti lebih lanjut mengenai pentingnya tumbuhan ini
ketika bahan kimia yang merusak tubuh tidak tersedia. Ibnu Sina yang dikenal di
Barat sebagai Avicenna , menulis risalah medis besar “The Canon of Medicine”
dan disebut sebagai jintan hitam yang merangsang energi tubuh dan membantu
pemulihan dari kelelahan (Gray, 2010).
Kitab Ayuverda (kitab untuk pengobatan umat Hindu, agama tertua di dunia)
yang umurnya dierkirakan 3.100 SM atau 5110 tahun silam juga mencatat Nigella
Sativa sebagai Kalunji. Di India Kalunji digunakan saebagai rempah dan
dipercaya sebagai antibiotik hingga anti jamur (Sharif, 2013).
6
bermasalah, pencernaan dan masalah perut, radang sendi, keluhan peredaran
darah, alergi dan demam jerami hingga jerawat. Black seed merupakan jamu yang
aman dan sangat baik digunakan oleh “siapa saja”. Black seed tidak memiliki efek
samping dan memiliki sejarah panjang beberapa ribu tahun dalam penggunaannya
(Gray, 2010).
Berdasarkan studi minyak jintan hitam terhadap manusia oleh ilmuwan
Amerika dinyatakan bahwa “biji jintan hitam benar-benar merupakan ramuan
yang luar biasa yang telah digunakan selama lebih dari 3.000 tahun. Ia berisi dari
100 komponen yang berharga. Jintan Hitam adalah sumber penting asam lemak
esensial, protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral lainnya. Benih-benih jintan
hitam juga kaya akan sterol terutama beta-sitosterol, yang diketahui memiliki
aktivitas anti-kanker (Gray, 2010).
Komponen dalam jintan hitam merupakan sumber yang kaya asam lemak
tak jenuh dan mengandung minyak sekitar 35%, 21% protein, dan 38%
karbohidrat . Jintan hitam juga mengandung lebih dari 50% minyak yaitu asam
lemak esensial. Asam linoleat dan asam gamma linoleat yang terkandung didalam
jintan hitam membantu membentuk prostglandin E1, yang membantu tubuh dalam
menghambat infeksi, menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh dan mengatur
reaksi alergi. Asam linoleat gamma juga membantu menstabilkan membran sel
(Gray, 2010).
Dr. Peter Schleicher, ahli immunologi asal Munich, Jerman, telah
membuktikan manfaat biji jintan hitam sebagai anti histamin, anti oxidant,
antibiotic, dan antimiotik, dan efek broncho-dilator. Khasiat yang dimiliki biji
jintan hitam tersebut dikarenakan adanya kandungan minyak atsiri sekitar 0,5-
1,5% termasuk Nigellone dan Thymochinon. Selain itu, Dr. Michael Tierra L.AC.
O.M.D., dalam surat kabar farmasi, Wissenschaftlicher Text, telah menyatakan
bahwa biji jintan hitam melalui percobaan terbukti merupakan ramuan universal
asli (Gray, 2010).
Berikut ini beberapa penjelasan lebih lanjut mengenai manfaat
Habbatussauda:
7
1) MENINGKATKAN SISTEM IMUN
8
sel, dan pengurai khusus untuk setiap benda asing yang masuk dan
menyebabkan penyakit (Sufrida dan Edi, 2014).
2) PENGOBATAN ASMA
9
2009. Jadi, anggapan bahwa Habbatussauda memiliki efek merusak ginjal
adalah tidak benar (Nugroho, 2012).
10
cream. Bentuk sediaan yang digunakan biasanya dalam bentuk topikal
(Nugroho, 2012).
11
menurunkan tekanan darah tinggi yang masih ringan. Namun, jika
tekanan darah telah mencapai 160/110 mmHg atau lebih, maka
penggunaan Habbatussauda ini hendaknya diiringi dengan
penggunaan obat kimia yang diresepkan dokter, tetapi mohon
diingat bahwa dalam mengonsumsi harus dijarakkan sekitar 2
jam.
Habbatussauda juga memiliki potensi untuk menstabilkan denyut
jantung (heart rate).
12
kanker ovarium/BG-1( IC50 = 39.65 μM), dan sel MDCK(IC50 =101 μM).
Pada penelitian dengan hewan uji tikus yang dilakukan oleh Abdallah et al.
(2008) menunjukkan bahwa jintan hitam memiliki efek protektif selama
dilakukannya radioterapi (Nugroho, 2012).
9) EFEK ANTI ALZHEIMER
13
peroksidasi lipid yang disebabkan oleh besi-askorbat dalam homogenat
hippocampal (Khazdair, 2015).
14
ditemukan memiliki anti-H. pylori aktivitas sebanding dengan terapi tiga
standar (Randhawa, 2008).
15
ilmuwan di Pharmacology Research Laboratories, Department of Pharmacy,
Kings College, London, memutuskan untuk melakukan sebuah tes efektivitas
minyak Nigella sativa dan derivatnya (thymoquinine) sebagai obat radang
(Insan, 2009).
Hasil studi mereka menemukan bahwa minyak menghambat
pertumbuhan eicosanoid dan menunjukkan aktivitas antioksidan. Studi
mereka menyarankan bahwa unsur dalam minyak turut dapat meningkatkan
reaksi meredakan radang dalam sel. Para ilmuwan berspekulasi bahwa asam
lemak tak jenuh C202 yang terkandung dalam jintan hitamlah yang
meningkatkan efektivitas minyak tersebut. Pada tahun 1997, banyak studi
dilakukan di microbiological unit of the research centre. College of
pharmacy, king saud university, riyad dan Saudi Arabia, menemukan bahwa
apabila digunakan dalam bentuk salap, Habatussauda efektif tidak
menimbulkan alergi (Sufrida dan Edi, 2014).
Dalam dunia farmakologi sering kita dengar petuah “obat itu adalah
racun” sehingga seorang pemberi obat harus mengetahui seluk beluk mengenai
obat terutama farmakokinetik dan farmakodinamik. Obat yang akan diberikan
kepada pasien dan tentunya didasari dengan ketepatan diagnosis. Lalu, bagaimana
keamanan dalam mengonsumsi Habbatussauda?
Berdasarkan review yang berjudul A Review of Medicinal Uses and
Pharmacological Activities of Nigella Sativa dan ditulis oleh Anwarul Hasa
Gilani, Qaiser Jabeen, et al. yang diterbitkan dalam Pakistan Journal Biological
Sciences pada tahun 2004, tidak ditemukan gejala keracunan akut dalam
penggunaan Habbatussauda secara oral hingga dosis tinggi sebesar 25 g/ kgBB.
(Randhawa, 2008).
Selain itu, dalam riset yang berjudul “Toxocity Study of Baraka Black Seed
Oil (Oil of Nigella sativa)” yang dilakukan pada periode Juni 1995 sampai
Februari 1996 di University of Colombo didapatkan bahwa:
Pada hewan percobaan tikus yang diberikan
minyak Habbatussauda dengan dosis 10 ml/kgBB melalui
16
lambung tidak menunjukkan gejala toksis sama sekali padahal ini
adalah dosis yang cukup besar.
Pada hewan percobaan kelinci diberikan biji Habbatussauda dengan
dosis 28 g/kg melalui lambung juga tidak memberikan efek toksik.
(Randhawa, 2008).
2.1.7 Pengolahan
17
Penyaluran minyak-minyak tersebut ke dalam drum-drum besi dan
dibiarkan sementara berada di tempat ini.
Penyaluran minyak-minyak yang ada di drum-drum besi tersebut ke
beberapa drum lainnya yang sudah tersedia, lalu minyak-minyak
tersebut difiltrasi secara mekanik (melalui sutu tekanan filtrasi).
Pengumpulan minyak-minyak yang sudah tersaring tersebut pada
drum-drum besi yang telah tersedia, lalu disimpan dalam kondisi
udara yang rapat.
Pemasukan minyak-minyak tersebut ke dalam botol dan dievaluasi
hasil dan mutunya, kemudian dikirim untuk dilakukan pengemasan
dan pelabelan.
6 tahap proses pengontrolan mutu (quality control process) dari
proses produksi tersebut meliputi (Annonymous, 2010):
Penyesuaian mesin secara periodik selama masa manufacturing
process untuk menghasilkan produk minyak yang optimal dengan
mutu yang terbaik.
Pemonitoran warna dan aroma minyak-minyak (yang telah dihasilkan)
secara periodik (melalui pengamatan yang ketat selama berjalannya
proses).
Pengumpulan sampel-sampel periodik selama manufacturing process
dan pengujian parameter-parameter fisiknya.
Minyak-minyak yang telah melalui proses filtrasi (penyaringan) diuji
pada semua parameter (hasil dari parameter-parameter tersebut akan
dijadikan sebagai dasar penerimaan dan penilaian dari mutu hasil
produknya).
Drum-drum besi yang telah tersedia ditandai dengan: Batch No. dan
Production Date
Kapsul-kapsul yang telah terisi diperiksa ulang untuk mengevaluasi
adanya kerusakan-kerusakan dan kelainan-kelainan, bentuk dan
ukuran kapsulnya.
18
Gambar 4. Hasil produk minyak Habbatussauda
Proses pembuatan jintan menjadi madu jintan hitam. Secara teknis
pembuatan madu jintan hitam dapat dikerjakan dengan menggabungkan
dengan hasil olahan jintan hitam dengan madu. Caranya adalah sebagai
berikut (Annonymous, 2010):
Proses biji jintan hitam terlebih dahulu menjadi minyak jintan hitam
dengan cara freezy pressure
lakukan pemurnian melalui proses penyaringan.
Siapkan madu yang akan diolah periksa kualitas fisik, kimia dan
organeloptikmadu.
Campurkan munyak jintan hitam dan madu dengan tercampur rata
(homogeny).
Proses pencampuran harus dilajukan adalah higienis dan hindari
19
Gambar 6. Hasil produk minyak madu Habbatussauda
2.1.8 Sarana dan Teknik Budidaya
Jintan hitam memerlukan sarana produksi yang vital sebagai berikut (Yulianti
dan Junaedi, 2006):
3. Pupuk organik
20
disebabkan oleh kebutuhan terhadap jintan hitam masih sedikit. Namun, untuk
membudidayakan secara intensif tetap dianjurkan untuk menggunakan sistem budi
organik (Yulianti dan Junaedi, 2006).
a. Iklim
b. Kondisi Tanah
Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di tanah inseptisol atau tanah
lempung berpasir. Keasaman atau pH ideal yang dibutuhkan adalah 4,5-6. Hal
yang harus diperhatikan adalah drainase dan tata udara karena kebutuhannya akan
air dan udara sangat tinggi. Jika kekurangan air maka maka daun jintan hitam
akan menguning. Begitupun sebaliknya, jika kelebihan air maka daun akan
membusuk (Yulianti dan Junaedi, 2006).
a. Pengolahan tanah
21
Setelah didiamkan 1 minggu, tanah diberi pupuk organik sebanyak 6-8
ton/ha. Pupuk organik yang digunakan sebaiknya berasal dari kotoran ayam atau
kotoran kambing. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kotoran ayam
maupun kambing memiliki unsur nitrogen (N) yang tinggi dibandingkan dengan
kotoran hewan lain (Yulianti dan Junaedi, 2006).
Tahap selanjutnya membuat bendengan atau guludan yang disesuaikan
dengan kontur tanah untuk menghindari adanya genangan air. Lebar bendengan
dianjurkan 1-1,5 meter, tinggi 25-30cm, dan panjang disesuaikan dengan kontur
tanah. Jarak antar bendengan yang ideal adalah 25-30cm (Yulianti dan Junaedi,
2006).
b. Pembibitan
22
menggantikan bahan organik yang hilang selama proses dekomposisi (Yulianti
dan Junaedi, 2006).
23
Imam Bukhori juga meriwayatkan hadist dari Aisyah R.A bahwasanya ia
mendengar Nabi SAW bersabda;
” Sesungguhnya Habbatussauda ini merupakan obat bagi setiap penyakit, kecuali
saam. Aku bertanya, “Apakah saam itu?”. Beliau menjawab, “Kematian.”
Dalam riwayat Muslim:
“Tidak ada suatu penyakit, kecuali penyembuhannya ada didalam
Habbatussauda.”
ٍ إرسل رمكن السساَم،إرسن هكرذره الكحبسةك السسووكداكء رشكفاَءء رمون ككلل كدامء
كههدل: تككدلمكر ككسل كشههويمء برههأ كومرر كربلهههاَ أي:ٍَ رموثكل قكوولرره تعاَلى، ٍ« »رشكفاَءء رمون ككلل كدامء:ٍ كوقكوولككه،كورهكي ككرثيِكرةك اولكمكناَفررع رجءددا
ض اولكحاَسررة اولكيِاَبركسرة
ٍ كوتكودكخكل رفي اولكومكرا ر،ض اولكباَرركدرة
ٍ كورهكي كناَفركعةء رمون كجرميِرع اولكومكرا ر،ظاَئركركه
شيء يِقبل التسودرميِكر كونك ك
24
Namun, semua kesembuhan berada di tangan Allah SWT dan tergantung pada
daya tahan tubuh manusia yang berbeda-beda. Jika daya tahan tubuh kuat dan
tinggi maka secara kedokteran semua penyakit memiliki kemungkinan sembuh.
BAB III
KESIMPULAN
25
bersama. Habbatussauda yang disebutkan dalam hadits masih berupa
bahannya saja. Maka untuk menjadi obat perlu penelitian dan pengalaman
dokter agar habbatussauda dapat menjadi obat. Selain adanya penelitian dan
pengalaman dokter, kita harus yakin dan percaya bahwa bahan-bahan yang
disebutkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah tersebut adalah obat. Namun,
semua kesembuhan berada di tangan Allah SWT dan tergantung pada daya
tahan tubuh manusia yang berbeda-beda. Jika daya tahan tubuh kuat dan
tinggi, maka secara kedokteran semua penyakit memiliki kemungkinan
sembuh.
26
Sumber : Yulianti Sufrida, Junaedi Edi 2014, Sembuhkan Penyakit dengan
Habatus Sauda, Depok : Agromedi Pustaka
Daftar Pustaka
27
Abdallah, N.M., Noaman, E.N.A., Eldesouky, H.M., and Mohamed, H.E
2008, Freshly Crushed Black Seed Showed Good Protective Effect During
Tumour Induction and Radiotherapy in JASMR: 3 (1): 1 – 9.
Khanam, M dan Dewan, Z.F 2008, Effects of The Crude and The n-hexane
Extract of Nigella sativa Linn. (kalajira) upon Diabetic Rats, Bangladesh J
Pharmacol, vol.4 : 17-20.
Khazdair, M.R 2015, The Protective Effects of Nigella sativa and Its
Constituents on Induced Neurotoxicity. Retrieved from Journal of
Toxicology, website http://www.hindawi.com/journals/jt/2015/841823/
28
Lina, S., Hashida, N.H., dan Eliza, H 2014, Role of Habbatussauda
Towards the Histological Features of Nicotine Treated Male Rats Seminal
Vesicle and Prostate Gland. Biomedical Research 25:1
Mbarek, L.A., Mouse, H.A., Elabbadi, N., Bensalah, M., Gamouh, A.,
Aboufatima, R., Benharref, A., Chait, A., Kamal, M 2007, Anti-tumor
Properties of Blackseed (Nigella sativa L.) Extracts, Brazilian Journal of
Medical and Biological Research 40: 839-847.
Najmi, A., Mohammad, N., Rahat, A.K., Shahzad, F.H 2008, Effect
of Nigella sativa Oil on Various Clinical and Biochemical Parameters of
Insulin Resistance Syndrome, Int. J. Diab. Dev. Ctries, vol. 28 issue 1.
Ping, Ng.C., Hashim, N.H., Adli, D.S.H 2014, Effects of Nigella sativa
(Habbatussauda) Oil and Nicotine Chronic Treatments on Sperm
Parameters and Testis Histological Features of Rats. Research Article.
Randhawa, A.M 2008, Black Seed Nigella sativa Deserves More Attention.
Ayub Med. Coll Abbottabad Journal 20:2
Shoieb, A.M., Elgayyar, M., Dudrick, P.S., Bell, J.L., Tithof, P.K 2003, In
Vitro inhibiton on Growth and Induction of Apoptosis in Cancer Cell Lines
by Thymoquinone. Int.J of Oncol 22: 107-113.
Sriwahyuni, E., Risza, Q.F., Yuni, K.A. 2010, Ekstrak Jintan Hitam
Memperbaiki Penyempitan Jalan Nafas pada Model Mencit. Jurnal
Kedokteran Brawijaya 26:1
29
Yulianti, Sufrida & Junaedi, Edi 2014, Sembuhkan Penyakit dengan
Habatus Sauda, Depok: Agromedi Pustaka.
30
Daftar Pustaka Gambar
https://elgaherbal.files.wordpress.com/2015/02/habbatussauda-kurma-
ajwa.jpg, viewed 27 Agustus 2016.
http://manfaat.co/wp-content/uploads/2015/03/Habbatussauda.jpg, viewed 27
Agustus 2016.
https://ecs7.tokopedia.net/img/product-1/2016/3/23/4447870/4447870_a209be09-
ec4d-4dbd-8db1-c8ec69cc0e93.jpg, viewed 27 Agustus 2016.
http://www.aishastore.com/wp-content/uploads/2014/02/Habbatussauda.jpg,
viewed 27 Agustus 2016.
http://www.tanamanobat.net/wp-content/uploads/2014/09/Manfaat-Jintan-Hitam-
atau-Habbatussauda-Bagi-Kesehatan-Tubuh.jpg, viewed 27 Agustus 2016.
31