You are on page 1of 7

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

Profil endoskopi gastrointestinal di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou


Manado periode Januari 2016 – Agustus 2016

1
Giovanni A. Kaminang
2
Bradley J. Waleleng
2
Efata B. I. Polii

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: giokaminang@yahoo.com

Abstract: Gastrointestinal Endoscopy (GIE) is a technique in gastroenterology – hepatology


to directly see condition of the gastrointestinal tract by using a tool called endoscope. For
endoscopy in the upper gastrointestinal tract is called esophagogastroduodenoscopy (EGD).
Besides Esophagogastroduodenoscopy there is also colonoscopy, is used to evaluate the
condition of lower gastrointestinal tract, in the area of rectum, sigmoid colon, descending
colon, transverse colon, ascending colon, cecum, and also ileum.This research is aimed to
understanding profile of gastrointestinal endoscopy in patients in RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado period January 2016 – August 2016. This was a descriptive retrospective
study using taking secondary data of patients from Medical Record Department of Prof. Dr.
R. D. Kandou Hospital Manado. The results showed that there 59 patients with endoscopy
examination performed on them. The majority of patients were 30 males (51%), age group
50-59 years old (30%), with dyspepsia (epigastric pain) as indication (57%), EGD (80%),
and chronic gastritis plus Helicobacter pylori infection as diagnosis after biopsy (38%).
Keywords: endoscopy, indication, diagnosis

Abstrak: Endoskopi gastrointestinal (EGI) merupakan salah satu teknik dalam ilmu
gastroenterology-hepatologi untuk melihat secara langsung keadaan di dalam saluran cerna
dengan menggunakan alat yang bernama endoskop. Pemeriksaan endoskopi pada saluran
cerna bagian atas disebut esofagogastrodudenoskopi (EGD) sedangkan kolonoskopi
digunakan untuk mengevaluasi serta memeriksa lumen pada saluran cerna bagian bawah,
yaitu pada daerah rektum, kolon sigmoid, kolon desenden, kolon transversum, kolon
asenden, sekum, serta ileum. Penelitian ini bertujuan unutk mengetahui profil EGI pada
pasien di RSUP Prof. DR. R. D. Kandou periode Januari 2016-Agustus 2016. Jenis
penelitian ialah deskriptif retrospektif dengan menggunakan data sekunder pasien di Instalasi
Rekam Medik RSUP Prof. Dr. R. D. Kando Manado. Dari hasil penelitian diperoleh pasien
yang melakukan pemeriksaan endoskopi sebanyak 59 orang. Mayoritas pasien ialah pasien
jenis kelamin laki-laki sebanyak 30 orang (51%), kelompok usia 50-59 tahun (30%), dengan
indikasi dispepsia (nyeri epigastrium) (57%), tindakan endoskopi jenis EGD (80%), dan
diagnosis dibiopsi gastritis kronik dengan infeksi Helicobacter pylori (38%).
Kata kunci: endoskopi, indikasi, diagnosis

Endoskopi gastrointestinal (EGI) merupa- cerna dengan menggunakan alat yang


kan salah satu teknik dalam ilmu bernama endoskop. Endoskop adalah alat
gastroenterologi-hepatologi untuk melihat untuk melakukan pemeriksaan penunjang
secara langsung keadaan di dalam saluran untuk diagnosis bahkan alat endoskop juga
Kaminang, Waleleng, Polii: Profil endoskopi gastrointestinal...

dipakai untuk tindakan terapeutik di saluran kontraindikasi dari pelaksanaan


pencernaan. Seiring dengan berjalannya pemeriksaan endoskopi, agar pasien serta
waktu endoskopi berevolusi dari endoskopi keluarga dapat mengetahui dengan pasti
yang berjenis kaku dengan kemampuan hal-hal yang akan dilakukan pada saat
yang terbatas ke endoskopi yang berjenis pemeriksaan. Perlu diperhatikan juga
lentur dan lebih canggih dengan informed consent (dokumen tindakan
kemampuan pencitraan yang lebih baik, medis) sebelum melakukan tindakan
dan mempunyai ciri khusus untuk pemeriksaan endoskopi.
melakukan intervensi terapeutik serta Berdasarkan data di Pusat Endoskopi
memiliki desain yang berbeda untuk Saluran Cerna (PESC) di Rumah Sakit
memungkinkan melakukan pemeriksaan Cipto Mangunkusumo, terdapat peningkatan
pada daerah tertentu dari saluran sebanyak 26,2% untuk pelayanan endoskopi
pencernaan.1 dari tahun 2010 sebanyak 1.825 pasien
Dewasa ini, hampir seluruh rumah sampai tahun 2011 sebanyak 2.303 pasien,
sakit memiliki endoskopi sebagai suatu baik yang menerima pelayanan untuk
sarana pemeriksaan penunjang untuk diagnosis bahkan terapeutik di bagian
membantu menegakkan diagnosis suatu Gastroenterologi.5
penyakit dari gangguan saluran pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk
Adanya pemeriksaan endoskopi ini, mengetahui profil endoskopi gastrointestinal
membantu dan memudahkan pengobatan yang melakukan pemeriksaan Endoskopi di
karena diagnosis dapat ditegakkan secara RSUP Prof. DR. R. D. Kandou periode
akurat. Januari 2016 – Agustus 2016.
Pemeriksaan endoskopi pada saluran
cerna bagian atas disebut Esofagogastro- METODE PENELITIAN
duodenoskopi (EGD) untuk mengevaluasi Jenis penelitian yang dilakukan ialah
keadaan mukosa di saluran cerna bagian deskriptif retrospektif dengan mengguna-
atas dan sekitarnya.2 Selain EGD, terdapat kan data sekunder di Instalasi Rekam
pula pemeriksaan kolonoskopi yang Medik RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
digunakan untuk mengevaluasi serta periode Januari 2016-Agustus 2016.
memeriksa lumen pada saluran cerna Populasi penelitian ialah pasien yang
bagian bawah, yaitu daerah rektum, kolon dilakukan pemeriksaan endoskopi gastro-
sigmoid, kolon desenden, kolon intestinal di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
transversum, kolon asenden, sekum, serta periode Januari 2016-Agustus 2016.
ileum.3 Sampel penelitian ialah semua data rekam
Selain pemeriksaan secara langsung medis pasien gangguan gastrointestinal
lumen pada saluran cerna, endoskopi juga yang melakukan pemeriksaan endoskopi
mempunyai metode lain untuk melakukan gastrointestinal di RSUP Prof. DR. R. D.
pemeriksaan bahkan untuk melakukan Kandou periode Januari 2016-Agustus
tindakan pengobatan (terapeutik) pada 2016.
pankreas dan sistem bilier. Endoscopy Variabel penelitian antara lain usia,
Retrograde Cholangiopancreatography jenis kelamin, indikasi melakukan
(ERCP) menyediakan gambaran endoskopi pemeriksaan endoskopi, tindakan
yang baik pada duktus bilier dan duktus endoskopi, hasil patologi anatomi.
pankreatikus.4
Sebelum melakukan pemeriksaan HASIL PENELITIAN
endoskopi perlu diperhatikan tindakan- Dari hasil penelitian yang dilakukan di
tindakan pada pre-endoskopi, baik pada RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
pemeriksaan endoskopi saluran cerna periode Januari – Agustus 2016, didapatkan
bagian atas maupun pada saluran cerna pasien yang melakukan pemeriksaan
bagian bawah. Perlu juga diberitahukan endoskopi gastrointestinal di poli
kepada pasien serta keluarga indikasi dan endoskopi RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

Manado yang memenuhi kriteria inklusi pemeriksaan berdasarkan indikasi dispepsia


sebanyak 59 pasien. Dari 59 pasien tersebut (nyeri epigastrium) yaitu sebanyak 34
didapatkan pasien berjenis kelamin laki- pasien (57%).
laki sebanyak 30 pasien (51%) dan yang
berjenis kelamin perempuan sebanyak 29 Tabel 1. Distribusi pasien yang melakukan
pasien (49%) (Gambar 1). pemeriksaan Endoskopi berdasarkan indikasi
Indikasi Jumlah (%)
Radang usus besar 1 2
49% Perdarahan rectum
Nyeri perut + BAB
1 2
1 2
Laki-laki berwarna hitam
(29) Dispepsia (Nyeri
(30) Perempuan 34 57
Epigastrium)
BAB berwarna
51% hitam
7 11
BAB + darah segar 9 15
Gambar 1. Distribusi pasien yang melakukan Sering kembung 1 2
pemeriksaan Endoskopi berdasarkan jenis Nyeri perut 2 3
kelamin Hematemesis
melena 1 2
Dari 59 pasien yang melakukan Sulit BAB 1 2
pemeriksaan endoskopi di poli endoskopi Nyeri perut kanan
1 2
RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado, bawah
didapatkan kelompok usia 20-29 tahun
sebanyak 1 pasien (2%); kelompok usia 30- Gambar 3 memperlihatkan dari 59
39 tahun sebanyak 17 pasien (29%); pasien yang melakukan pemeriksaan
kelompok usia 40-49 tahun sebanyak 11 endoskopi di poli endoskopi RSUP Prof.
pasien (19%); kelompok usia 50-59 tahun DR. R. D. Kandou Manado didapatkan
sebanyak 18 pasien (30%); kelompok usia pasien yang menerima tindakan endoskopi
60-69 tahun sebanyak 10 pasien (17%); dan EGD sebanyak 47 pasien (80%) dan pasien
kelompok usia 70-79 tahun sebanyak 2 yang menerima tindakan endoskopi
pasien (3%) (Gambar 2). kolonoskopi sebanyak 12 pasien (20%).

Gambar 2. Distribusi pasien yang melakukan Gambar 3. Distribusi pasien yang melakukan
pemeriksaan endoskopi berdasarkan kelompok pemeriksaan Endoskopi berdasarkan tindakan
usia Endoskopi

Berdasarkan Tabel 1, dari 59 pasien Berdasarkan data yang didapat, dari 59


yang melakukan pemeriksaan endoskopi di pasien yang melakukan pemeriksaan
poli endoskopi RSUP Prof. DR. R. D. endoskopi di poli endoskopi RSUP Prof.
Kandou Manado didapatkan bahwa Dr. R. D. Kandou Manado didapatkan
sebagian besar pasien yang melakukan pasien yang didiagnosis dengan kolitis
Kaminang, Waleleng, Polii: Profil endoskopi gastrointestinal...

sebanyak 1 pasien (2%), polip rektum pasien yang berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 1 pasien (2%), gastritis kronik + berjumlah lebih banyak dari pada pasien
infeksi Helicobacter pylori sebanyak 23 perempuan. Hal yang serupa dengan hasil
pasien (38%), gastritis erosif sebanyak 1 pemeriksaan endoskopi di Good Samjung
pasien (2%), gastritis kronik sebanyak 5 Hospital periode Juni-Desember 2012,
pasien (8%), gastritis kronik erosif + dengan jumlah data pasien yang melakukan
infeksi Helicobacter pylori sebanyak 2 pemeriksaan endoskopi lebih banyak pada
pasien (3%), gastritis kronik dengan fibrous pasien laki-laki dibandingkan perempuan.6
ringan + infeksi Helicobacter pylori Berdasarkan data pasien yang melaku-
sebanyak 1 pasien (2%), adenokarsinoma kan pemeriksaan endoskopi, kelompok
rektum diferensiasi baik sebanyak 1 pasien usia 50-59 tahun memiliki jumlah yang
(2%), radang kronis sebanyak 1 pasien lebih banyak dibandingkan dengan
(2%), radang non spesifik + infeksi kelompok usia yang lain. Hal serupa juga
Helicobacter pylori di antrum sebanyak 1 didapatkan pada penelitian yang
pasien (2%), kolitis kronik sebanyak 1 menggunakan data pasien yang melakukan
pasien (2%), gastritis kronik antrum pemeriksaan endoskopi di RSUP Dr. M.
sebanyak 3 pasien (4%), gastritis kronik Djamil yaitu ditemukan kelompok usia
antrum + infeksi Helicobacter pylori terbanyak yang melakukan pemeriksaan
sebanyak 2 pasien (3%), adenokarsinoma endoskopi ialah 41-50 tahun.7 Pada
diferensiasi sedang sigmoid sebanyak 1 penelitian yang dilakukan oleh Ariefisny et
pasien (2%), gastritis kronik antrum dan al.8 ditemukan bahwa insidensi paling
corpus + infeksi Helicobacter pylori banyak untuk penderita gastritis kronik
sebanyak 2 pasien (3%), adenokarsinoma yang disebabkan oleh Helicobacter pylori
diferensiasi buruk sebanyak 1 pasien (2%), ialah 51-60 tahun. Angka kejadian gastritis
gastritis kronik antrum dan korpus kronik yang disebabkan oleh Helicobacter
sebanyak 2 pasien (3%), radang kronis pylori maupun tanpa bakteri pada usia tua
pada antrum dan corpus sebanyak 1 pasien lebih tinggi dibandingkan dengan usia
(2%), gastritis kronik erosif sebanyak 1 muda. Hal ini menunjukkan bahwa seiring
pasien (2%), gastritis kronik erosif dengan dengan bertambahnya usia, mukosa gaster
fokus fibrosis sebanyak 1 pasien (2%), cenderung menipis sehingga lebih rentan
ileitis kronik non spesifik sebanyak 2 terhadap infeksi bakteri Helicobacter pylori
pasien (3%), kolitis non spesifik sebanyak dan gangguan pada gaster serta berindikasi
1 pasien (2%), papillary adenocarcinoma untuk dilakukan pemeriksaan endoskopi.8
kolon dessenden diferensiasi sedang + Data pasien yang melakukan tindakan
infeksi Helicobacter pylori sebanyak 2 endoskopi berdasarkan indikasi
pasien (3%), polip inflammatory sebanyak memperlihatkan bahwa pasien dengan
1 pasien (2%), dan polip adenomatosa indikasi dispepsia (nyeri epigastrium)
kolon transversum sebanyak 1 pasien (2%). memiliki jumlah yang lebih banyak
Sebagai diagnosis terbanyak ialah gastritis daripada indikasi lainnya. Hal ini
kronik disertai infeksi Helicobacter pylori ditemukan juga pada penelitian oleh
sebanyak 23 pasien (38%). Teriaky et al.9 yang menunjukkan bahwa
indikasi terbanyak dari EGD ialah
BAHASAN dispepsia. Pada penelitian yang dilakukan
Dari hasil penelitian deskriptif oleh Putri et al.7 mendapatkan bahwa
retrosepktif dengan menggunakan data pasien disepsia dengan keluhan nyeri pada
pasien yang melakukan pemeriksaan EGI epigastrium memiliki jumlah terbanyak.
di Bagian Poli Endoskopi periode Januari Nyeri epigastrium merupakan keluhan
2016-Agustus 2016 di RSUP Prof. Dr. R. dispepsia yang paling sering menjadi alasan
D. Kandou Manado, didapatkan sebanyak utama untuk berobat ke ahli
59 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. gastroenterologi dan penyebab bagi
Berdasarkan data yang dikumpulkan, seseorang untuk tidak bekerja.10 Hal ini
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

terjadi dikarenakan oleh berbagai faktor sekunder agar data yang diperoleh lebih
penyebab dispepsia, yaitu faktor diet dan lengkap yang akan sangat membantu
lingkungan, ambang rangsang persepsi, kelancaran penelitian.
sekresi asam lambung, serta infeksi Bagi peneliti selanjutnya agar dapat
Helicobacter pylori.11 melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
Berdasarkan data tindakan endoskopi, pemeriksaan endoskopi bahkan tindakan
EGD merupakan tindakan endoskopi yang terapeutik endoskopi mengingat kurangnya
lebih banyak digunakan untuk melakukan sumber data dan informasi. Diharapkan
pemeriksaan dibandingkan kolonoskopi. penelitian ini dapat menjadi bahan acuan,
Pada data pasien yang melakukan sumber data sehingga penelitian selanjut-
pemeriksaan endoskopi saluran cerna di nya dapat melengkapi kekurangan dalam
RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Jakarta, penelitian ini.
didapatkan yang melakukan pemeriksaan
EGD sebanyak 31 dari 38 pasien.12 DAFTAR PUSTAKA
Dispepsia/nyeri epigastrium merupakan 1. American Society for Gastrointestinal
gejala tersering yang dikeluhkan oleh Endoscopy. GI endoscopes. 2011 [cited
pasien dengan gangguan saluran cerna, 2016 Aug 20]. Available from:
sehingga berindikasi untuk dilakukan http://www.asge.org/uploadedFiles/Pub
lications_and_Products/Technology_R
pemeriksaan endoskopi saluran cerna
eviews/GI%20Endoscopes(1).pdf
bagian atas, yaitu EGD.7 2. Kyoung OK. Normal upper GI findings and
Hasil penelitian pasien yang melaku- normal variants. In: Hoon JC, Suk KY,
kan pemeriksaan endoskopi berdasarkan Myung GC, editors. Clinical
diagnosis mendapatkan bahwa gastritris gastrointestinal endoscopy. Springer-
kronis disertai infeksi Helicobacter pylori Verlag Berlin Heidelberg, 2014.
merupakan diagnosis yang lebih banyak 3. Lombard MG, Morris AI, Morris AJ,
ditemukan melalui pemeriksaan endoskopi Rösch T. Lower gastrointestinal tract.
dan hasil biopsi dibandingkan dengan In: Atlas of Gastrointestinal Endoscopy
diagnosis lainnya. Hal serupa ditemukan and Related Pathology (2nd ed). UK:
pada prevalensi gastritis kronik di Blackwell Science, 2004; p. 227-8.
Indonesia yaitu lebih dari 80% disebabkan 4. Lombard MG, Morris AI, Morris AJ,
Rösch T. Endoscopic retrograde
oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori.13 cholangiopancreatography. In: Atlas of
Hal ini terjadi antara lain karena asupan Gastrointestinal Endoscopy and
alkohol berlebihan, merokok, penggunaan Related Pathology (2nd ed). UK:
obat-obatan NSAID, makanan yang dapat Blackwell Science, 2004; p. 343-4.
merangsang asam lambung, dan stress.8,14,15 5. Departemen ilmu penyakit dalam FKUI. Pusat
endoskopi saluran cerna (PESC). 2011
SIMPULAN April [cited 2016 August 25]. Available
Dari hasil penelitian dan bahasan dapat from:
disimpulkan bahwa mayoritas pasien ialah http://www.internafkui.or.id/index.php?
laki-laki, kelompok usia 50-59 tahun, page=centerofexcellent.view&id=2
dengan indikasi dispepsia/nyeri 6. Kim BC, Lee JK, Choi HS, Seo JH, Lee SJ.
Staging gastritis based on endoscopic
epigastrium, tindakan endoskopi EGD, dan atrophic border backed by operative
diagnosis setelah biopsi gastritis kronik link for gastritis assessment system in
disertai infeksi Helicobacter pylori. 158 health checkup subjects single
center study. Korean J Helicobacter Up
SARAN Gastrointest Res. 2014;14:109.
Disarankan bagi pihak tenaga medis 7. Putri CY, Arnelis, Asterina. Gambaran klinis
dan pihak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou dan endoskopi saluran cerna bagian
Manado agar lebih memperhatikan atas pasien dyspepsia di bagian RSUP
kelengkapan status dan sebaiknya dilaku- Dr. M. Djamil Padang. Jurnal
kan perbaikan dalam pencatatan data Kesehatan Andalas. 2016;5:345-6
Kaminang, Waleleng, Polii: Profil endoskopi gastrointestinal...

8. Ariefiany D, Hassan AH, Dewaani BM, 2009; p. 529-32.


Yantisetiasti A. Analisis gambaran 12. Toulasik A, Maria R. Gambaran tingkat
histopatologi gastritis kronik dengan kecemasan pasien yang akan menjalani
dan tanpa bakteri helicobacter pylori prosedur endoskopi saluran cerna di
menurut sistem Sydney. Majalah Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat
Patologi. 2014;23:23-4. Gatot Soebroto Jakarta: FKUI, 2013; p.
9. Teriaky A, Al Nasser A, McLean C, Gregor 3.
J, Yan B. The utility of endoscopic 13. Hirlan. Gastritis. In: Sudoyo AW, Setiyohadi
biopsies in patients with normal upper B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S,
endoscopy. Canadian Journal of editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Gastroenterology and Hepatology. Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu
2016;2016:3. Penyakit Dalam FKUI, 2006.
10. Makmun D. Pendekatan klinik nyeri perut. 14. Hirlan. Gastritis. In: Setiati S, Alwi I, Sudoyo
In: Rani AA, Maman C, Djojoningrat AW, Simadibrata KM, Setiyohadi B,
D, Kolopaking MS, Makmun D, Syam AF, editors. Ilmu Penyakit
Abdullah M, et al, editors. Dispepsia Dalam (6th ed). Jakarta: Interna
Sains & Aplikasi Klinis (2nd ed). Publishing, 2014; p. 1768.
Jakarta: Divisi Gastroenterologi 15. Lindseth GN. Gangguan lambung dan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam duodenum. In: Hartanto H, Susi N,
FKUI, 2005; p. 87-94. Wulansari P, Mahanani DA, editors.
11. Djojoningrat D. Dispepsia fungsional. In: Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (5th proses Penyakit (6th ed). Jakarta: EGC,
ed). Jakarta: Balai Penerbit FK UI, 2012; p. 423.
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016

You might also like