Professional Documents
Culture Documents
1 SM PDF
1 SM PDF
1
Giovanni A. Kaminang
2
Bradley J. Waleleng
2
Efata B. I. Polii
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: giokaminang@yahoo.com
Abstrak: Endoskopi gastrointestinal (EGI) merupakan salah satu teknik dalam ilmu
gastroenterology-hepatologi untuk melihat secara langsung keadaan di dalam saluran cerna
dengan menggunakan alat yang bernama endoskop. Pemeriksaan endoskopi pada saluran
cerna bagian atas disebut esofagogastrodudenoskopi (EGD) sedangkan kolonoskopi
digunakan untuk mengevaluasi serta memeriksa lumen pada saluran cerna bagian bawah,
yaitu pada daerah rektum, kolon sigmoid, kolon desenden, kolon transversum, kolon
asenden, sekum, serta ileum. Penelitian ini bertujuan unutk mengetahui profil EGI pada
pasien di RSUP Prof. DR. R. D. Kandou periode Januari 2016-Agustus 2016. Jenis
penelitian ialah deskriptif retrospektif dengan menggunakan data sekunder pasien di Instalasi
Rekam Medik RSUP Prof. Dr. R. D. Kando Manado. Dari hasil penelitian diperoleh pasien
yang melakukan pemeriksaan endoskopi sebanyak 59 orang. Mayoritas pasien ialah pasien
jenis kelamin laki-laki sebanyak 30 orang (51%), kelompok usia 50-59 tahun (30%), dengan
indikasi dispepsia (nyeri epigastrium) (57%), tindakan endoskopi jenis EGD (80%), dan
diagnosis dibiopsi gastritis kronik dengan infeksi Helicobacter pylori (38%).
Kata kunci: endoskopi, indikasi, diagnosis
Gambar 2. Distribusi pasien yang melakukan Gambar 3. Distribusi pasien yang melakukan
pemeriksaan endoskopi berdasarkan kelompok pemeriksaan Endoskopi berdasarkan tindakan
usia Endoskopi
sebanyak 1 pasien (2%), polip rektum pasien yang berjenis kelamin laki-laki
sebanyak 1 pasien (2%), gastritis kronik + berjumlah lebih banyak dari pada pasien
infeksi Helicobacter pylori sebanyak 23 perempuan. Hal yang serupa dengan hasil
pasien (38%), gastritis erosif sebanyak 1 pemeriksaan endoskopi di Good Samjung
pasien (2%), gastritis kronik sebanyak 5 Hospital periode Juni-Desember 2012,
pasien (8%), gastritis kronik erosif + dengan jumlah data pasien yang melakukan
infeksi Helicobacter pylori sebanyak 2 pemeriksaan endoskopi lebih banyak pada
pasien (3%), gastritis kronik dengan fibrous pasien laki-laki dibandingkan perempuan.6
ringan + infeksi Helicobacter pylori Berdasarkan data pasien yang melaku-
sebanyak 1 pasien (2%), adenokarsinoma kan pemeriksaan endoskopi, kelompok
rektum diferensiasi baik sebanyak 1 pasien usia 50-59 tahun memiliki jumlah yang
(2%), radang kronis sebanyak 1 pasien lebih banyak dibandingkan dengan
(2%), radang non spesifik + infeksi kelompok usia yang lain. Hal serupa juga
Helicobacter pylori di antrum sebanyak 1 didapatkan pada penelitian yang
pasien (2%), kolitis kronik sebanyak 1 menggunakan data pasien yang melakukan
pasien (2%), gastritis kronik antrum pemeriksaan endoskopi di RSUP Dr. M.
sebanyak 3 pasien (4%), gastritis kronik Djamil yaitu ditemukan kelompok usia
antrum + infeksi Helicobacter pylori terbanyak yang melakukan pemeriksaan
sebanyak 2 pasien (3%), adenokarsinoma endoskopi ialah 41-50 tahun.7 Pada
diferensiasi sedang sigmoid sebanyak 1 penelitian yang dilakukan oleh Ariefisny et
pasien (2%), gastritis kronik antrum dan al.8 ditemukan bahwa insidensi paling
corpus + infeksi Helicobacter pylori banyak untuk penderita gastritis kronik
sebanyak 2 pasien (3%), adenokarsinoma yang disebabkan oleh Helicobacter pylori
diferensiasi buruk sebanyak 1 pasien (2%), ialah 51-60 tahun. Angka kejadian gastritis
gastritis kronik antrum dan korpus kronik yang disebabkan oleh Helicobacter
sebanyak 2 pasien (3%), radang kronis pylori maupun tanpa bakteri pada usia tua
pada antrum dan corpus sebanyak 1 pasien lebih tinggi dibandingkan dengan usia
(2%), gastritis kronik erosif sebanyak 1 muda. Hal ini menunjukkan bahwa seiring
pasien (2%), gastritis kronik erosif dengan dengan bertambahnya usia, mukosa gaster
fokus fibrosis sebanyak 1 pasien (2%), cenderung menipis sehingga lebih rentan
ileitis kronik non spesifik sebanyak 2 terhadap infeksi bakteri Helicobacter pylori
pasien (3%), kolitis non spesifik sebanyak dan gangguan pada gaster serta berindikasi
1 pasien (2%), papillary adenocarcinoma untuk dilakukan pemeriksaan endoskopi.8
kolon dessenden diferensiasi sedang + Data pasien yang melakukan tindakan
infeksi Helicobacter pylori sebanyak 2 endoskopi berdasarkan indikasi
pasien (3%), polip inflammatory sebanyak memperlihatkan bahwa pasien dengan
1 pasien (2%), dan polip adenomatosa indikasi dispepsia (nyeri epigastrium)
kolon transversum sebanyak 1 pasien (2%). memiliki jumlah yang lebih banyak
Sebagai diagnosis terbanyak ialah gastritis daripada indikasi lainnya. Hal ini
kronik disertai infeksi Helicobacter pylori ditemukan juga pada penelitian oleh
sebanyak 23 pasien (38%). Teriaky et al.9 yang menunjukkan bahwa
indikasi terbanyak dari EGD ialah
BAHASAN dispepsia. Pada penelitian yang dilakukan
Dari hasil penelitian deskriptif oleh Putri et al.7 mendapatkan bahwa
retrosepktif dengan menggunakan data pasien disepsia dengan keluhan nyeri pada
pasien yang melakukan pemeriksaan EGI epigastrium memiliki jumlah terbanyak.
di Bagian Poli Endoskopi periode Januari Nyeri epigastrium merupakan keluhan
2016-Agustus 2016 di RSUP Prof. Dr. R. dispepsia yang paling sering menjadi alasan
D. Kandou Manado, didapatkan sebanyak utama untuk berobat ke ahli
59 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. gastroenterologi dan penyebab bagi
Berdasarkan data yang dikumpulkan, seseorang untuk tidak bekerja.10 Hal ini
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016
terjadi dikarenakan oleh berbagai faktor sekunder agar data yang diperoleh lebih
penyebab dispepsia, yaitu faktor diet dan lengkap yang akan sangat membantu
lingkungan, ambang rangsang persepsi, kelancaran penelitian.
sekresi asam lambung, serta infeksi Bagi peneliti selanjutnya agar dapat
Helicobacter pylori.11 melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
Berdasarkan data tindakan endoskopi, pemeriksaan endoskopi bahkan tindakan
EGD merupakan tindakan endoskopi yang terapeutik endoskopi mengingat kurangnya
lebih banyak digunakan untuk melakukan sumber data dan informasi. Diharapkan
pemeriksaan dibandingkan kolonoskopi. penelitian ini dapat menjadi bahan acuan,
Pada data pasien yang melakukan sumber data sehingga penelitian selanjut-
pemeriksaan endoskopi saluran cerna di nya dapat melengkapi kekurangan dalam
RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad Jakarta, penelitian ini.
didapatkan yang melakukan pemeriksaan
EGD sebanyak 31 dari 38 pasien.12 DAFTAR PUSTAKA
Dispepsia/nyeri epigastrium merupakan 1. American Society for Gastrointestinal
gejala tersering yang dikeluhkan oleh Endoscopy. GI endoscopes. 2011 [cited
pasien dengan gangguan saluran cerna, 2016 Aug 20]. Available from:
sehingga berindikasi untuk dilakukan http://www.asge.org/uploadedFiles/Pub
lications_and_Products/Technology_R
pemeriksaan endoskopi saluran cerna
eviews/GI%20Endoscopes(1).pdf
bagian atas, yaitu EGD.7 2. Kyoung OK. Normal upper GI findings and
Hasil penelitian pasien yang melaku- normal variants. In: Hoon JC, Suk KY,
kan pemeriksaan endoskopi berdasarkan Myung GC, editors. Clinical
diagnosis mendapatkan bahwa gastritris gastrointestinal endoscopy. Springer-
kronis disertai infeksi Helicobacter pylori Verlag Berlin Heidelberg, 2014.
merupakan diagnosis yang lebih banyak 3. Lombard MG, Morris AI, Morris AJ,
ditemukan melalui pemeriksaan endoskopi Rösch T. Lower gastrointestinal tract.
dan hasil biopsi dibandingkan dengan In: Atlas of Gastrointestinal Endoscopy
diagnosis lainnya. Hal serupa ditemukan and Related Pathology (2nd ed). UK:
pada prevalensi gastritis kronik di Blackwell Science, 2004; p. 227-8.
Indonesia yaitu lebih dari 80% disebabkan 4. Lombard MG, Morris AI, Morris AJ,
Rösch T. Endoscopic retrograde
oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori.13 cholangiopancreatography. In: Atlas of
Hal ini terjadi antara lain karena asupan Gastrointestinal Endoscopy and
alkohol berlebihan, merokok, penggunaan Related Pathology (2nd ed). UK:
obat-obatan NSAID, makanan yang dapat Blackwell Science, 2004; p. 343-4.
merangsang asam lambung, dan stress.8,14,15 5. Departemen ilmu penyakit dalam FKUI. Pusat
endoskopi saluran cerna (PESC). 2011
SIMPULAN April [cited 2016 August 25]. Available
Dari hasil penelitian dan bahasan dapat from:
disimpulkan bahwa mayoritas pasien ialah http://www.internafkui.or.id/index.php?
laki-laki, kelompok usia 50-59 tahun, page=centerofexcellent.view&id=2
dengan indikasi dispepsia/nyeri 6. Kim BC, Lee JK, Choi HS, Seo JH, Lee SJ.
Staging gastritis based on endoscopic
epigastrium, tindakan endoskopi EGD, dan atrophic border backed by operative
diagnosis setelah biopsi gastritis kronik link for gastritis assessment system in
disertai infeksi Helicobacter pylori. 158 health checkup subjects single
center study. Korean J Helicobacter Up
SARAN Gastrointest Res. 2014;14:109.
Disarankan bagi pihak tenaga medis 7. Putri CY, Arnelis, Asterina. Gambaran klinis
dan pihak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou dan endoskopi saluran cerna bagian
Manado agar lebih memperhatikan atas pasien dyspepsia di bagian RSUP
kelengkapan status dan sebaiknya dilaku- Dr. M. Djamil Padang. Jurnal
kan perbaikan dalam pencatatan data Kesehatan Andalas. 2016;5:345-6
Kaminang, Waleleng, Polii: Profil endoskopi gastrointestinal...