Professional Documents
Culture Documents
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas rahmat dan hidayat yang telah dilimpahkan kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun guna mengetahui bagaimana dampak informasi hoaks terhadap
mahasiswa di lingkungan UPN Veteran Jawa Timur dan bagaimana cara menanggapinya.
Kami ucapkan terima kasih kepada dosen kami yaitu Bapak Dr. Jojok D, S.Sos, M.Si dan
Bapak Budi Prabowo, S.Sos, MM. serta semua pihak yang telah membantu penyusunan
makalah ini.
Kami memohon maaf apabila ada kesalahan kata ataupun ada kata kata yang kurang
berkenan. Besar harapan kami agar anda dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun agar kedepannya kami dapat memperbaiki kekurangan kami. Dan semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca maupun penulis.
Penyusun
1
Bab I
Pendahuluan
Hingga saat ini manusia menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) akibat dari globalisasi di seluruh dunia. IPTEK dalam kehidupan sehari-hari
memiliki cakupan yang luas. Melalui pendefinisian Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat
dirincikan dari definsi ilmu, pengetahuan, dan teknologi. Ilmu menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia adalah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut
metode yang ilmiah yang dapat digunakan untuk menjelaskan dan menerangkan kondisi
tertentu. Lalu Pengetahuan memiliki arti segala sesuatu yang diketahui atau segala sesuatu
yang berkaitan dengan mata pelajaran. Selanjutnya adalah teknologi, teknologi menurut Read
Bain, mengatakan bahwa teknologi ini pada dasarnya mencakup semua alat, mesin, peralatan,
perlengkapan, senjata, perumahan, pakaian, transportasi dan komunikasi perangkat, dan juga
keterampilan, yang akan memungkinkan kita sebagai manusia bisa memproduksinya. Jadi
antara ilmu pengetahuan dan teknologi memiliki hubungan yang tidak jauh dan saling
berkaitan.
Dalam bahasan kali ini penulis memperhatikan bahwa teknologi telah merubah
banyak hal di bidang ilmu pengetahuan ataupun kegiatan di kehidupan sehari-hari. Teknologi
saat ini telah berkembang pesat dan semakin canggih hingga dapat memudahkan aktivitas
manusia. Sebagai contoh nyata perkembangan teknologi saat ini adalah gawai serta internet
yang telah tersedia mulai dari pelosok hingga perkotaan. Internet merupakan jaringan
komunikasi global yang terbuka dengan menghubungkan jutaan hingga milyaran perangkat di
seluruh dunia.
Internet tidak pernah lepas dari para remaja, meskipun tidak sedikit pula orang-orang
dewasa yang juga memanfaatkannya. Pengguna internet pun memiliki motif dan tujuan yang
bermacam-macam, contohnya adalah untuk tujuan hiburan, pendidikan, ataupun komersil.
Terkadang pengguna internet juga melakukan tujuan yang buruk, seperti tindakan penipuan,
peretasan, dan lain sebagainya. Hal ini yang sulit ditangani oleh pihak-pihak yang berwenang
karena internet memiliki sifat yang bebas dan luas. Sehingga internet menuntut penggunanya
sendiri untuk dapat menyaring informasi-informasi yang tidak bermanfaat. Namun masih
sedikit dari masyarakat yang sadar akan pentingnya menyaring informasi. Di kalangan
mahasiswa juga sangat rentan pengaksesan berita-berita yang tidak valid atau belum
diketahui kebenarannya.
Maka dari itu pada makalah penilitian ini penulis ingin mengetahui lebih dalam
tentang dampak-dampak apa saja yang telah diakibatkan oleh penyebaran berita atau
informasi palsu atau hoaks.
1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah penulis jabarkan, didapatkan beberapa rumusan
masalah, yaitu :
1. Faktor apa saja yang membuat para mahasiswa masih mempercayai oleh informasi-
informasi palsu
2. Apa saja dampak dari informasi hoaks terhadap mahasiswa UPN Veteran Jawa
Timur?
1.3 Tujuan
Tinjauan Pustaka
B. Informasi hoaks
C. Peranan Mahasiswa
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah penentuan metode yang sering pula disebut dengan strategi
pemecahan masalah, karena pada tahap ini memberikan gambaran bagaimana suatu masalah
dalam penelitian yang ada dipecahkan atau ditemukan jawabannya dalam memilih metode
yang tepat dalam memilih metode yang tepat dalam penelitian tergantung dari maksud dan
tujuan penelitian.
Metode kualitatif yang diangkat dalam penelitian kali ini adalah sebuah prosedur yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
perilaku yang dapat diamati. (Bodgan, 2006)
Jadi penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang menggunakan metode kualitatif,
yang mana maksud dari penelitian ini adalah memperoleh hasil dan gambaran dari Dampak
Penyebaran Berita Hoax di Universitas Pembangunan Negeri Veteran Jawa Timur.
Masalah dalam penelitian kualitatif bertumpu pada fokus. Masalah adalah suatu
keadaan yang bersumber dari hubungan dua faktor atau lebih yang menghasilkan situasi yang
menimbulkan tanda tanya dalam sendirinya. Dalam kata lain fokus penelitian dijadikan jalan
untuk memantau jalannya penelitian yang bertujuan untuk membatasi penelitian sehingga
tidak terjebak pada bidang yang sangat umum.
Adapun aspek yang menjadi fokus penelitian ini adalah Dampak Informasi Hoaks
bagi Mahasiswa Universitas Pembangunan Veteran Jawa Timur dalam melakukan penelitian
yang terdiri atas :
1. Mengadakan sesi diskusi kelompok untuk perumusan masalah yang akan diangkat
sebagai topik
2. Peran mahasiswa Hubungan Intenasioal dengan sasaran kajian dampak berita hoaks
dengan melakukan penelitian yang diharapkan mempunyai manfaat untuk
masyarakat.
Lokasi penelitian merupakan tempat yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan
realitas dari keadaan obyek yang diteliti guna memperoleh data. Agar data yang diperoleh
akurat dan mendekati kebenaran yang sesuai dengan fokus penelitian. Dengan ini kita
memilih lokasi penelitian di Universitas Pembangunan Negeri Verteran Jawa Timur, Jalan
Raya Rungkut Madya, Gunung Anyar, Gn. Anyar, Kota SBY, Jawa Timur 60294.
Sumber data merupakan tempat peneliti dapat menemukan data dan informasi yang
diperlukan berkenaan dengan penelitian ini yang diperoleh melalui informan, peristiwa, dan
dokumentasi. Sesuai dengan fokus penelitian yang menjadi batasan dalam penelitian ini,
maka sumber datanya adalah :
1. Informan, dipilih secara acak yang atas subjek yang menguasai permasalahan,
memiliki data dan bersedia untuk memberikan data yang benar dan relevan dengan
fokus kajian. Adapun informan yang bersedia adalah :
Dalam penelitian terdapat teknik yang digunakan untuk menulis penelitian dengan
benar. Yaitu sebagai berikut :
1. Observasi
Mendatanghi objek pengamatan secara langsung dengan objek yang diteliti dan
mencatat data dari objek yang diteliti.
2. Wawancara
Jika peneliti ingin melakukan pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang
akan diteliti maka peneliti tersebut harus melakukan wawancara. Wawancara ini
dilakukan kepada mahasiswa UPNV JATIM.
3. Dokumentasi
Metode pengumpulan data dilakukan secara pencatatan sistematis terhadap data,
arsip, laporan dan dokumen yang berkaitan dengan kajian yang diteliti dan berfungsi
untuk mendapatkan informasi dari instansi yang menjadi objek penelitian.
Pada penelitaian kualitatif analisa data dilakuan sejak penelitian dimulai dan proses
penelitian berlangsung. Terdapat pula tahap-tahap anlisis data yaitu sebagai berikut :
1. Pengumpulan data
2. Reduksi data
Data penelitian yang didapat dari lokasi penelitian data lapangan dituangkan
kedalam laporan yang terperinci dan lengkap.
3. Penyajian data
4. Vertifikasi
1. Derajat kepercayaan
2. Keahlian
3. Standar ketergantungan
4. Kepastian
Pembahasan
Dalam penelitian kali ini kita mengajukan beberapa pertanyaan yang relevan kepada
para informan. Pertanyaannya yaitu :
1. Apakah kalian pernah mengecek/menelusuri lebih lanjut keaslian sebuah berita?
2. Seberapa sering kalian membaca/ mendapat berita hoax?
3. Pada media apa penyebaran itu terjadi?
4. Seberapa sering kalian membagiakan uulang berita-berita (yang kepastiannya
belum jelas) ?
5. Bagaimana tanggapan kalian tentang berita berita hoax saat ini ?
6. Apa Saran untuk mahasiswa lain terhadap penyebaran berita ini ?
a. Delvia :
1. “jarang sihh”
2. “sering bgtt, di ig banyak yg hoax”
3. “media sosial (instagram, twitter, dll)”
4. “sering nya ngeshare quotes ke timeline”
5. ” jangan hoas kalua bisa, nanti kalua aku percaya gimana kalo aku percaya beneran
yaapa”
6. “jangan langsung percaya dengan adanya suatu berita, di check dulu deh
mendingan itu hoaks atau tidak”
b. Habib
1. “Seinginku”
2. “kalau dulu sering, sekarang engga”
3. “forum2 gak jelas”
4. “gapernah”
5.“wah harus dikurangin tuh soalnya hoax gabisa diberantas. belum nemu
penyaringnya”
6. “ya hati2 lah bro”
c. Nia
1. Kadang-kadang, kalo beritanya seru
2. lumayan sering wkwk
3. wa, line
4. gapernah reshare
5. menyesatkan huh
6. jgn mudah percaya, percaya itu sama Tuhan
d. Rina
1. Pernah (sering)
2. Sering (termasuk berita fakemu kam)
3. Medsos (wa line ig)
4. Ga pernah ngeshare
5. Sangat mengganggu, soalnya itu ga pasti (kek dia:v)
6. Tidak ikut ngeshare berita itu dan always ngecek kebeneran berita
e. Ajeng
f. Dwiindah
1. Pernah
2. Sangat sering apalagi dari platform online
3. Media sosial
4. Sangat jarang
5. Sangat meresahkan dan menimbulkan polemik.
6. Harap untuk berhati-hati dan kritis terhadap apapun.
g. M.W Prakasa
1. Iya pernah
2. Tidak begitu sering
3. Media sosial
4. Tidak pernah
5. Semua sangat variatif, agak susah membedakan karena arus informasi terlalu cepat
6. Selalu cross check sebelum menyebarkan segala bentuk berita
h. Rafidah
1. Tidak
2. Pernah mendapat tapi saya abaikan
3. Media sosial
4. Tidak pernah share berita
5. Lebih hati2 dalam membaca
6. Lebih bijak dalam menyaring berita2 yg beredar, jika tidak tahu kebenarannya lebih
baik jgn di share / dibaca untuk dirinya saja. Jika ingin tau kebenarannya lebih lanjut
bisa mencari tahu terlebih dahulu
i. Feby
1. Tidak
2. Sering
3. Instagram
4. Jarang bahkan mungkin tdk pernah
5. Tidak berfaedah
6. Cerdas dan kritis serta berfikir sebelum bertindak
j. Debby
1. Pernah
2. Sering banget
3. Broad casting d grup keluarga besar
4. Ga pernah sama sekali
5. Seharusnya kita tidak mudah percaya dengan berita berita yang belom tentu akan
keasliannya. Karna bisa jadi hanya sebagai alat untuk kepentingan bersaing antar
produk jasa atau tidak bermakna hanya iseng misalnya.
6. Jangan mudah percaya. Tanyakan darimana sumber berita yang didapat dan banyak
baca buku.
k. Abdhi
1. Pernah
2. Tidak terlalu sering
3. Share2an WA
4. Tidak pernah
5. Berita2 hoax yang ada saat ini membuat masyrakat lebih tertutup/tidak peduli
terhadap isu2/update2 yang sedang terjadi di masyarakat.
6. Mahasiswa harus lebih kritis terhadap berita2 palsu tersebut. Tidak sumbu pendek
dan gampang percaya melalui omongan orang
l. Sigit
1. Pernah
2. Sering poll
3. Whatsapp
4. Jarang pol, kecuali lak khilaf (haha)
5. Gak iso dikondisikan
6. Stop hoax, dapat,buang
4.2 Pembahasan
Dari hasil wawancara yang telah penulis lakukan didapat banyak respon yang hampir
sama satu dengan yang lain. Dari dua belas mahasiswa yang telah kami wawancarai, semua
mengatakan jika mereka pernah membaca dan mempercayai informasi-informasi yang belum
valid atau belum terbukti kebenarannya. Diantara mereka juga berpendapat bahwa mereka
menerima informasi hoaks tersebut dari media sosial yang berintegrasi dengan layanan
internet. Hal ini menunjukkan bahwa dalam dunia maya sangat rentan sekali adanya
informasi-informasi palsu. Bahkan tempat yang paling rentan dalam penyebaran informasi
palsu adalah sebuah aplikasi terkenal yang sudah dipakai milyaran orang di dunia, yaitu
Whatsapp, Instagram, dan facecook. Media sosial ini sangat rekat hubungannya dengan
aktivitas sehari-hari mahasiswa saat ini. Sehingga informasi-informasi palsu ini sangat cepat
penyebarannya karena pengguna juga setlah membacanya rata-rata akan membagikannya lagi
ke teman-teman media sosialnya masing-masing. Efek parallel inilah yang membuat
informasi hoaks masih sering mahasiswa temui di platform-platform online.
5.1 Kesimpulan
Dari 12 responden yang telah diberikan berupa enam pertanyaan, seluruhnya menjawab
pernah bahkan sering dalam menemui berita hoax. Hal ini menunjukkan bahwa banyaknya
berita hoax yang telah tersebar. Dari 12 responden, seluruhnya juga mengindikasikan bahwa
berita hoax menyusahkan dan tidak perlu ada. Seluruhnya juga setuju pada pengkajian ulang
seluruh berita agar tidak mudah terhasut dan tersulut kepada berita yang tidak jelas
sumbernya atau bahkan berita palsu.
5.2 Saran
Saran kepada pembaca adalah menyaring terlebih dahulu setiap berita yang diserap agar tidak
merugikan bagi setiap pihak. Saran kepada penelitian selanjutnya adalah dengan mengadakan
penelitian bagaimana cara menyaring berita agar tidak tertipu dengan berita hoax.
Daftar Pustaka