Professional Documents
Culture Documents
A. DEFINISI
Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat subyektif
karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingatannya, dan hanya
orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya. (Aziz
Alimul, 2006).
Sensori yang tidak menyenangkan dan pengalaman emosional yang muncul secara aktual
atau potensial kerusakan jaringan atau menggambarkan adanya kerusakan .serangan mendadak
atau pelan intensitasnya dari ringan sampai berat yang dapat diantisipasi dengan akhir yang dapat
diprediksi dan dengan durasi kurang dari 6 bulan. (Asosiasi Studi Nyeri Internasional)
B. FISIOLOGI NYERI
Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi untuk menerima rangsang nyeri. Organ
tubuh yang berperan sebagai reseptor nyeri adalah ujung syaraf bebas dalam kulit yang berespon
hanya terhadap stimulus kuat yang secara potensial merusak. Reseptor nyeri disebut juga
nosireceptor, secara anatomis reseptor nyeri (nosireceptor) ada yang bermielien dan ada juga
yang tidak bermielin dari syaraf perifer.
1. Reseptor A delta
2. Serabut C
Merupakan serabut komponen lambat (kecepatan tranmisi 0,5 m/det) yang terdapat pada
daerah yang lebih dalam, nyeri biasanya bersifat tumpul dan sulit dilokalisasi.Struktur reseptor
nyeri somatik dalam meliputi reseptor nyeri yang terdapat pada tulang, pembuluh darah, syaraf,
otot, dan jaringan penyangga lainnya. Karena struktur reseptornya komplek, nyeri yang timbul
merupakan nyeri yang tumpul dan sulit dilokalisasi.
Reseptor nyeri jenis ketiga adalah reseptor viseral, reseptor ini meliputi organ-organ
viseral seperti jantung, hati, usus, ginjal dan sebagainya. Nyeri yang timbul pada reseptor ini
biasanya tidak sensitif terhadap pemotongarn organ, tetapi sangat sensitif terhadap penekanan,
iskemia dan inflamasi.
C. JENIS –JENIS
• Superficial : nyeri yang muncul karena rangsangan pada kulit dan mukosa.
• Visceral : nyeri yang timbul karena stimulasi rasa nyeri pada rongga abdomen,
cranium, dan thorax
• Nyeri alih : nyeri yang d irasakan pada daerah yang jauh dari jariingan penyebab
nyeri
2. Nyeri sentral : nyeri yang muncul akibat stimulasi pada medulla spinalis, batang otak,
dan thalamus.
3. Nyeri psikogenik : nyeri yang tidak diketahui penyebeb fisiknya, atau dengan kata lain
nyeri ini timbul akibat pikiran si penderita itu sendiri yang dipengaruhi oleh faktor psikologis
bukan fisiologis.
Klasifikasi nyeri secara umum di bagi menjadi dua, yakni nyeri akut dan kronis.
1. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mendadak dan cepat menghilang, yang
tidak melebihi 6 bulan dan di tandai adanya peningkatan tegangan otot.
2. Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung
cukup lama, yaitu lebih dari 6 bulan. Termasuk dalam kategori nyeri kronis adalah nyeri
terminal, sindrom nyeri kronis, dan nyeri psikosomatis. Ditinjau dari sifat terjadinya, nyeri dapat
dibagi kedalam beberapa kategori, di antaranya nyeri tersusuk dan nyeri terbakar.
D. ETIOLOGI NYERI
• Trauma pada jaringan tubuh, misalnya kerusakkan jaringan akibat bedah atau cidera.
• Iskemik jaringan.
• Spasmus otot merupakan suatu keadaan kontraksi yang tak disadari atau tak terkendali,
dan sering menimbulkan rasa sakit. Spasme biasanya terjadi pada otot yang kelelahan dan
bekerja berlebihan, khususnya ketika otot teregang berlebihan atau diam menahan beban pada
posisi yang tetap dalam waktu yang lama.
Gerakan melindungi
Gangguan tidur (mata sayu, tampak capek, sulit atau gerakan kacau, menyeringai)
Respon autonom (seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi
dan dilatasi pupil)
Perubahan autonomic dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku)
Tingkah laku ekspresif (contoh : gelisah, merintih, menangis, waspada, iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
F. PATOFISIOLOGI
G. MENGUKUR INTENSITAS NYERI
Skala Keterangan
0 Tidak Nyeri
1 – 3 Nyeri ringan
4 – 6 Nyeri sedang
7 – 9 Nyeri berat, tetapi masih bisa dikontrol
Skala Keterangan
1 Tidak Nyeri
2 Nyeri Sedang
3 Nyeri Berat
5 Nyeri hebat
H. KOMPLIKASI
2. Kejang 5. Hipovolemik
I. PENGKAJIAN
Pengkajian nyeri yang akurat penting untuk upaya pelaksanaan nyeri yang efektif. Karena nyeri
merupakan pengalaman yang subjektif dan dirasakan secara berbeda pada masing-masing
individu, maka perawat perlu mengkaji semua factor yang mempengaruhi nyeri seperti factor
fisiologis, psikologis, perilaku, emosional, dan sosiokultural. Pengkajian nyeri terdiri atas dua
kompenen utama yaitu :
J. INTERVENSI KEPERAWATAN
NOC :
- Pain Level
- Pain control
- Comfort level
Kriteria Hasil :
NIC :
Pain Management
- Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri
masa lampau
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad,Wahit Iqbal dkk. 2007.Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC
Mubarak, Wahit Iqbal dkk. 2007. Buku ajar kebutuhan dasar manusia : Teori & Aplikasi
dalam praktek. Jakarta: EGC.