Professional Documents
Culture Documents
IDENTIFIKASI ANION
Kelompok : IV
II. Prinsip
2.2. Anion
(Chang, 2005)
III. Reaksi
5.1. Alat
a) Pipet tetes
b) Plat tetes
c) Spatula
d) Tabung reaksi
5.2. Bahan
5.2.1. Pereaksi
5.2.2. Sampel
5.3.Gambar Alat
1. Pipet tetes
2. Plat tetes
3. Spatula
4. Tabung reaksi
VI. Prosedur
Kemudian,
2. Larutan menjadi keruh
ditambahkan
berwarna putih dan
larutan Barium
mengendap setelah
nitrat (BaNO3)
didiamkan.
ke dalamnya dan
perubahan
diamati.
Ke dalamnya
3. Larutan kembali keruh
ditambahkan
dan mengendap
Asam nitrat
kembali setelah
(HNO3) encer
didiamkan. Terdapat
lalu perubahan
juga gelembung.
diamati.
Lalu
2. Ion tiosulfat larut
ditambahkan
tetapi terdapat
Asam klorida
keruhan berwarna
(HCl) 4M ke
kuning susu keruh.
dalamnya dan
perubahan
diamati.
Setelah itu,
3. Ion tiosulfat larut,
pereaksi Besi
berwarna kuning
(III) klorida
kejinggaan.
(FeCl3)
ditambahkan
pada tabung
reaksi dan
perubahan
diamati.
Tabung reaksi
4. Setelah beberapa
didiamkan dan
saat ion tiosulfat
perubahan
berwarna kuning
diamati kembali.
susu keruh menjadi
terdapat suatu
endapan.
7.4.Identifikasi ion tiosianat (SCN-)
Tabung pertama
2. Larutan berubah
diberi pereaksi
warna menjadi pink
Perak nitrat
muda.
(AgNO3) dan
perubahan
diamati.
Tabung kedua
3. Larutan berubah
diberi pereaksi
warna menjadi merah
Besi (III) klorida
darah.
(FeCl3) lalu
perubahan
diamati.
7.5.Identifikasi ion kromat (CrO42-)
Pada lubang
4. Larutan berubah
ketiga,
menjadi warna kuning.
ditambahkan 1-2
tetes larutan
ammonium
hidroksida
(NH4OH) 4M
dan perubahan
diamati.
VIII. Pembahasan
Lalu ion sulfat diuji kembali dengan suatu penambahan asam nitrat
encer (2M). Tujuan awal dari penambahan asam nitrat ini ingin
membuktikan apakah sampel ini akan terlarut atau tetap dalam
perlakuan sebelumnya. Setelah dilakukan pengujian ternyata ion sulfat
tetap dalam perlakuan sebelumnya yaitu masih terdapatnya suatu
endapan putih. Ini membuktikan bahwa endapan putih barium sulfat tak
larut dalam asam nitrat encer. Dengan demikian telah dibuktikan
terhadap identifikasi ion sulfat.
IX. Kesimpulan
Budiwati, Tuti. 2010. Analisis Korelasi Pearson untuk Unsur-unsur Kimia Air
Hujan di Bandung. Jurnal Sains Dirgantara. Vol. 7 No. 2 Hal. 100-112.
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1.
Jakarta: Erlangga.
Gandjar, Ibnu Ghalib dan Abdul Rohman. 2007. Kimia Farmasi Analisis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hamdani, Syarif. 2012. Panduan Praktikum Kimia Analisis. Tersedia online di
http://www.stfi.ac.id/wp-content/uploads/2012/03/Diktat-Praktikum-Kimia-
Analisis.pdf [Diakses pada 15 Oktober 2017]
Rahmat, Pupu Saeful. 2009. Penelitian Kualitatif. Jurnal Equilibrium. Vol. 5. No. 9,
Hal. 1-8
R.A.Day, JR. 2002. Analisis Kimia Dasar 2. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Svehla, G. 1979. Text Book Quantitive Inorganic Analysis. Longman Group Ltd.
Jakarta: PT. Kalman Pustaka.
Svehla, G. 1985. Buku Teks Analisis Organik Kualitatif Makro dan Semimakro
Edisi Kelima Bagian 1. Jakarta: PT. Kalman Pustaka.
Underwood, A dan Day. 1993. Analisis Kimia Kualitatif. Edisi IV Jakarta:
Erlangga.