You are on page 1of 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Apotek merupakan suatu jenis bisnis eceran (retail) yang komoditasnya (barang yang
diperdagangkan) terdiri dari sediaan farmasi (obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik)
dan alat kesehatan (Umar, 2011). Sebagai perantara, apotek dalam mendistribusikan sediaan
farmasi dan alat kesehatan dari supplier kepada konsumen, memiliki 5 fungsi kegiatan
meliputi penerimaan, penyimpanan, penyaluran,pengendalian, pencatatan dan pelaporan,
sehingga dapat dikelola dengan baik. Untuk mendapatkan pengelolaan yang baik maka
seorang Apoteker Pengelola Apotek (APA) disamping menguasai ilmu kefarmasian juga
diperlukan ilmu lainnya seperti ilmu pemasaran (marketing ) dan ilmu akuntansi (accounting)
(Umar, 2011).
Melihat potensi pasar di sekitar calon apotek yang akan didirikan merupakan bagian
dari studi kelayakan (Feasibility Study). Studi kelayakan apotik adalah suatu rancangan
secara komprehensif mengenai rencana pendirian apotik baru untuk melihat kelayakan usaha
baik dari pengabdian profesi maupun sisi bisnis ekonominya. Tujuannya adalah untuk
menghindari penanaman modal yang tidak efektif dan berguna untuk mengetahui apakah
apotik yang akan didirikan cukup layak atau dapat bertahan dan memberi keuntungan secara
bisnis. Dalam meihat potensi pasar diperlukan perhitungan yang matang sehingga apotek
yang akan didirikan nanti tidak mengalami kerugian. Apotek merupakan suatu bentuk usaha
yang mempunyai fungsi ekonomi dan fungsi sosial. Selain itu apotek merupakan tempat
dilaksanakan suatu pekerjaan kefarmasian dimana farmasis mengaplikasikan pengetahuan
dan keterampilan yang dimiliki dalam memberikan pelayanan kefarmasian yang berorientasi
kepada pasien dalam pengobatan yang rasional.
Istilah studi kelayakan adalah suatu metode studi penjajagan gagasan (idea) suatu
proyek mengenai layak atau tidaknya untuk dilaksanakan. Pendirian suatu apotik yang
didahului dengan melihat potensi pasar belum tentu dapat menjamin keberhasilannya sebab
hal tersebut hanya berfungsi sebagai pedoman atau landasan pelaksanaan pekerjaan, karena
dibuat berdasarkan data-data dari berbagai sumber yang dianalisis dari berbagai aspek.
Sedangkan tingkat keberhasilannya dipengaruhi oleh dua faktor yaitu kemampuan
sumber daya internal (kecakapan menejemen, kualitas pelayanan, produk yang dijual,
kualitas karyawan) dan lingkungan external yang tidak dapat dipastikan (pertumbuhan pasar,
pesaing, pemasok, perubahan peraturan). Sebaliknya sebuah apotik yang pendiriannya
dipaksakan, meskipun menurut FS tidak layak dilaksanakan, maka bukannya peluang yang
diperoleh, tetapi resiko kerugian yang didapat.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara melihat potensi pasar dari sebuah calon apotek yang akan dirikan?
2. Apa saja aspek-aspek yang menjadi penilaian dalam melihat potensi pasar sekitar
calon apotik?
3. Bagaimana potensi pasar dari sebuah calon apotik Kimia Farma yang akan didirikan
dalam radius 3 km?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui cara melihat potensi pasar dari sebuah calon apotik yang akan didirikan.
2. Mengetahui aspek-aspek penilaian dalam melihat potensi pasar sekitar calon apotek.
3. Mengetahui seberapa besar potensi pasar calon apotik Kimia Farma dalam radius 3 km.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

3.1 Pengertian
Melihat potensi pasar di sekitar calon apotek yang akan didirikan merupakan bagian
dari studi kelayakan (Feasibility Study). Studi kelayakan apotik adalah suatu rancangan
secara komprehensif mengenai rencana pendirian apotik baru untuk melihat kelayakan usaha
baik dari pengabdian profesi maupun sisi bisnis ekonominya.
3.2 Aspek-aspek Pendukung dalam Melihat Potensi Pasar
Melihat potensi pasar disekitar apotik dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu sebagai
berikut:
1. Demografi
Dalam melihat potensi pasar, data demografi sangat di butuhkan. Perlu dilihat
kemajemukan, kemampuan dan gaya hidup masyarakat, karena setiap orang mempunyai
kebutuhan dan gaya hidup yang berbeda-beda. Semakin banyak dan majemuk penduduk di
daerah tersebut maka semakin besar pula potensi keberhasilan pendirian apotik di tempat
yang diinginkan. Diharapkan dengan banyaknya penduduk maka akan semakin banyak pula
pelanggan yang nantinya akan mengunjungi calon apotik.
2. Fasilitas Kesehatan
Salah satu aspek yang memberikan potensi terbesar adalah fasilitas kesehatan. Karena
apotik merupakan perpanjangan tangan dari berbagai macam fasilitas kesehatan. Apotik
merupakan fasilitas terakhir dalam pasien menerima pengobatan. Contoh dari fasilitas
kesehatan yang dimaksud adalah rumah sakit, klinik, puskesmas, toko obat, apotik, praktek
dokter baik praktek dokter umum maupun dokter spesialis.
Dalam melihat potensi pasar, perlu data tentang fasilitas kesehatan didaerah
didirikannya calon apotik. Semakin banyak fasilitas kesehatan maka semakin besar pula
potensi keberhasilan pendirian apotik yang diinginkan. Ada baiknya suatu saat apotik
mengadakan kerjasama dengan berbagai fasilitas kesehatan yang ada untuk menaikkan
pendapatan dari calon apotik yang akan didirikan.
3. Pesaing
Apotik yang berada disekitar calon apotik yang akan didirikan dapat disebut sebagai
pesaing. Disebut sebagai pesaing bukan berarti apotik tersebut tidak menyumbangkan omset
bagi calon apotik yang akan didirikan. Fasilitas kesehatan menyumbangkan sekian persen
kesempatan bagi apotik untuk mendapatkan omset dari penerimaan resep pasien. Sebagian
dari fasilitas kesehatan sudah duduk berdampingan dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Ketika terdapat penolakan permintaan dari apotik tersebut (resep tidak terserap), maka inilah
yang menjadi potensi bagi calon apotik (market share).

Dalam hal bersaing, calon apotik harus mempunyai keunggulan tersendiri baik dalam
pelayanan dan fasilitas. Hal ini dapat menjadi daya tarik pasien untuk datang berkunjung ke
calon apotik yang akan didirikan. Besarnya perolehan market share dari apotik pesaing
merupakan sumber pendapatan omset bagi calon apotik.
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil
Tabel 1. Data keseluruhan

JUMLAH SARANA KESEHATAN PESAING


KLI
No. KELURAHAN RUMAH PUSKES DOKTER PRAKTEK APO TOKO Minimarket/
NIK
SAKIT MAS TEK OBAT SWALAYAN
SPESIALIS UMUM
1 Derwati 0 1 0 0 0 1 0 4
2 Cipamokolan 0 1 0 0 2 7 0 7
3 Mekarjaya 0 0 0 1 1 6 0 0
4 Manjahlega 1 0 1 1 4 9 0 7
5 Cijaura 0 0 0 0 2 3 0 3
6 Margasari 1 1 0 0 3 2 0 5
7 Sekejati 0 0 0 0 0 2 0 4
8 Jatisari 0 0 0 0 1 2 0 0
9 Rancabolang 1 0 2 2 0 1 0 0
10 Cisaranten Kulon 0 1 0 0 2 1 0 3
11 Suka Miskin 0 0 1 0 1 2 0 2
12 Cisaranten Endah 0 2 0 0 2 1 0 2
13 Cisaranten Kidul 0 0 0 0 1 0 2
Jumlah 3 6 4 4 19 38 0 39
Tabel 2. Data demografi dalam radius 3 km

Radius 3 km
Kecamatan Kelurahan Jumlah
Jumlah KK
Populasi
Derwati 15.659 3.914
Cipamokolan 20.510 5.127
Rancasari
Mekarjaya 13.664 3.416
Manjahlega 17.327 4.331
Sub Total 67.160 16.788
Cijaura 22.291 5.572
Margasari 32.136 8.034
Buah Batu
Sekejati 25.580 6.395
Jatisari 8.943 2.235
Sub Total 88.950 22.236
Gede Bage Rancabolang 8.969 2.242
Cisaranten
15.358 3.839
Kulon
Arcamanik Suka Miskin 19.171 4.792
Cisaranten
16.686 4.171
Endah
Sub Total 51.215 12.802
TOTAL 216.294 54.068

Tabel 6. Praktek Dokter InHouse yang akan praktek di calon apotik Kimia Farma 319

Jumlah Jumlah Hrg Rata2 Perolehan Perolehan


Hari Kerja
No Praktek dokter Pasien Lembar R/ per- Omzet per- Omzet per-
per-Bulan
(Orang) Resep Lembar Bulan (Rp) Tahun (Rp)
drg. Vikeu
1 20 2.400.000 28.800.000
Syahtania 10 8 120.000
2 drg. Farida Gustini 8 640.000 7.680.000
3 1 80.000
TOTAL
13 9 200.000 28 3.040.000 36.480.000
3.2 Pembahasan
Melihat potensi pasar di sekitar calon apotik Kimia Farma 319 dilakukan dengan
melihat 3 aspek yaitu demografi, jumlah dan jarak calon apotik Kimia Farma 319 dengan
fasilitas kesehatan, jumlah dan jaraknya dengan apotik pesaing dalam radius 3 km.
Calon apotik Kimia Farma 319 berada di kecamatan Rancasari, kelurahan
Manjahlega. Setelah dilakukan survei lapangan, dalam radius 3 km, terdapat 4 kecamatan dan
12 kelurahan dengan jumlah populasi yang berbeda-beda. Untuk kecamatan Rancasari sendiri
terdapat 67.160 jumlah populasi dan 16.788 kepala keluarga (KK). Dengan total penduduk
keseluruhan terdapat 216.294 jumlah populasi dan 54.068 KK. Dilihat dari aspek demografi
calon apotik Kimia Farma 319 berada di lingkungan yang padat penduduk. Tingkat ekonomi
penduduk bervariasi, mulai dari tingkat ekonomi menengah kebawah sampai menengah
keatas.
Dari aspek fasilitas kesehatan, di sekitar calon apotik Kimia Farma 319 dalam radius
3 km terdapat 3 rumah sakit, 6 puskesmas, 19 klinik, 4 praktek dokter umum dan 4 praktek
dokter spesialis. Calon apotik Kimia Farma 319 berada dekat dengan Rs. Al-Islam, RSIA
Humina Prima dan RSIA Harapan Bunda. Demikian juga dengan klinik, dekat dengan klinik
Tata Sehat dan Klinik Keluarga 17. Walaupun kedua klinik ini mempunyai apotik yang
berdekatan, calon apotik Kimia Farma tidak kalah saing dari apotik pesaing tersebut dari segi
pelayanan dan fasilitas. Calon apotik Kimia Farma 319 juga mempunyai praktek dokter
inhouse dan disekitar calon apotik ada beberapa praktek dokter umum dan spesialis yang
tidak mempunyai apotik sendiri maupun yang berdekatan dengan apotik pesaing. Hal ini
menjadi potensi besar bagi calon apotik karena keunggulan dari pelayanan dan fasilitas calon
apotik tidak kalah saing.
Di sekitar calon apotik Kimia Farma 319 dalam radius 3 km terdapat 38 apotik
pesaing dan 39 swalayan/minimarket. Swalayan/minimarket juga merupakan pesaing bagi
calon apotik, karena juga menjual obat bebas dan beberapa perbekalan kesehatan. Untuk
dapat memperoleh pencapaian market share, calon apotik Kimia Farma 319 harus
mempunyai keunggulan dari segi pelayanan terutama kelengkapan obat dan keleluasaan
dalam konsultasi pasien dengan apoteker dan fasilitas lain yang dibutuhkan pasien. Hal ini
dapat menjadi daya tarik pasien untuk tetap berkunjung ke calon apotik.
Setelah dilakukan perhitungan, potensi serapan omset dari rumah sakit diperoleh
sebesar Rp. 1.252.220.000 per tahun, potensi serapan omset dari klinik sebear Rp.
156.008.640 per tahun, potensi serapan omset dari praktek dokter sekitar apotik baik praktek
dokter umum maupun dokter spesialis sebesar Rp. 102.360.000 per tahun, potensi serapan
omset dari puskesmas sebesar Rp.53.648.640 per tahun, dari apotik pesaing diperoleh
potensi omset sebsar 872.280.000 per tahun dan dari praktek dokter inhouse sebesar Rp.
36.480.000 per tahun.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan
1. Untuk melihat potensi pasar suatu calon apotik yang akan didirikan dapat dilakukan
dengan survei ke lapangan langsung sehingga dapat melihat dengan jelas bagaimana
pertumbuhan penduduk dan letak kestrategisan tempat yang diinginkan.
2. Ada 3 aspek utama yang perlu ditinjau sebelum melakukan studi kelayakan, yaitu
demografi, jumlah dan jarak fasilitas kesehatan serta banyaknya apotik pesaing.
3. Dengan melihat potensi serapan calon apotik Kimia Farma 319 dari berbagai fasilitas
kesehatan dan apotik pesaing dapat simpulkan bahwa calon apotik Kimia Farma
layak didirikan di daerah tersebut dan pasti akan berkembang seriring perkembangan
zaman. Calon apotik Kimia Farma 319 juga berkomitmen siap memberikan pelayanan
dan fasilitas yang lebih baik dan unggul dari saingannya.
4.2 Saran
1. Memberikan pelayanan dan fasilitas yang prima dan unggul merupakan salah satu
kekuatan bagi calon apotik Kimia Farma 319 sehingga perlu dipertahankan.
2. Sebaiknya dilakukan kerja sama antara calon apotik Kimia Farma 319 dengan dokter
spesialis terutama praktek dokter yang tidak mempunyai apotik sendiri.

You might also like