You are on page 1of 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibuk Reni Prima Gusti sebagai dosen
pembimbing mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah III dan Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Medikal Bedah III.
Harapan kami semoga makalah membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Padang, 10 September 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Irigasi mata dilakukan untuk melakukan pembersihan konjungtiva mata.

Di rumah sakit, peralatan steril biasanya digunakan. Obat-obat unuk mata

diberikan dalam bentuk cairan atau salep. Tetes mata dibuat dalam plastik

monodrips yang digunakan untuk memasukkan sediaan obat. Salep biasanya

dibuat dalam tabung kecil. Semua tempat obat harus tercantum bahwa obat untuk

penggunaan mata. Biasanya sediaan steril digunakan, tapi teknik steril tidak selalu

diindikasikan. Biasanya sediaan steril digunaakn, tapi teknik steril tidak selalu

diindikasikan. Cairan yang diresepkan biasanya encer. Misalnya kepekatan kurang

dari 1 %.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.Apa itu defenisi irigasi mata?

2.Bagaimana indikasi dari irigasi mata?

3. Apa saja kontraindikasi dari irigasi mata?

4.Bagaimana prinsip kerja dari irigasi mata?

5.Apa saja komplikasi dari irigasi mata?

1.3 TUJUAN

1.Mengetahui defenisi irigasi mata

2.Mengetahui indikasi dari irigasi mata

3. Mengetahui kontraindikasi dari irigasi mata

4. Mengetahui prinsip kerja dari irigasi mata


5. Mengetahui komplikasi dari irigasi mata

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi

Irigasi mata adalah suatu cara untuk membersihkan dan atau

mengeluarkan benda asing dari mata. Irigasi mata diberikan untuk mengaluarkan

sekret atau kotoran dan benda asing dan zat kimia dari mata. Larutan garam

fisiologis atau RL biasa dipergunakan karena merupakan larutan isotonik yang

tidak merubah komposisi elektrolit yang diperlukan mata. Bila hanya

memerlukan sedikit cairan, kapas steril dapat dipergunakan untuk meneteskan

cairan kedalam mata.

Irigasi mata adalah suatu cara untuk membersihkan dan atau

mengeluarkan bendaasing dari mata. Irigasi mata diberikan untuk mengaluarkan

sekret atau kotoran dan benda asing dan zat kimia dari mata. Larutan garam

fisiologis atau RL biasa dipergunakan karena merupakan larutan isotonik yang

tidak merubah komposisi elektrolit yang diperlukan mata. Bila hanya memerlukan

sedikit cairan, kapas steril dapat dipergunakan untuk meneteskan cairan kedalam

mata
2.2. Indikasi

Irigasi okuler diindikasikan untuk menangani berbagai inflamasi konjungtiva,

mempersiapkan pasien untuk pembedahan mata, dan untuk mengangkat sekresi

inflamasi. Juga dipergunakan untuk efak antiseptiknya. Irigan yang dipakai

bergantung pada kondisi pasien.

Indikasinya yaitu:

a. Cidera kimiawi pada mata

b. Benda asing dalam mata

c. Implamasi mata

2.3 Kontraindikasi

-Luka karna tusukan pada mata

2.4. Prinsip Kerja

a. PesiapanPasien

- beri tahu informasi tentang rencana tindakan dengan komunoikasi teurapetik

- atur posisi pasien sesuai kebutuhan dengan memperhatikan kenyamanan dan

privacy klien.

b. Alat irigasi terdiri atas:

1. botol irigasi berisi larutan oftalmik steril (Blinx, Dacrios)

2. mangkuk lengkung kecil

3. sarung tangan

4. kapas untuk menyerap cairan dan eksresi


5. dispenser plastik dengan penutup dan label untuk tempat larutan

c. Prosedur kerja:

1. Tahap Pra Interaksi

a.Melakukan verifikasi data sebelumnya bila ada

b.Mencuci tangan

c.Meletakan alat – alat di dekat pasien dengan benar

2. Tahap Orientasi

a.Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik

b.Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakanpada keluarga / klien

c.Menanyakan kesiapan pasien sebelum kegiatan dilakukan

3. Tahap Kerja

1.menjaga privacy

2.posisikan pasien telentang (supinasi) atau duduk dengan kepala

dicondongkan ke belakang dan sedikit miring ke samping

3.bila pasien diduduk, mangkuk dapat dipegang oleh pasien. Bila pasien

berbaring, letakkan mangkuk di dekat pasien sehingga dapat menampung

cairan dan sekret.

4.Perawat berdiri di depan pasien.

5.Bersihkan kelopak mata dengan teliti untuk mengangkat debu, sekresi,

dan keropeng (memegang kelopak dengan ibu jari dan satu jari tangan).

6.Bilas mata dengan lembut, mengarahkan cairan menjauhi hidung dan

kornea.

7.Keringkan pipi dan mata dengan kapas.

4. Tahap Terminasi
· Melakukan evaluasi tindakan

· Melakukan kontrak untuk kegiatan selanjutnya

· Berpamitan dengan klien

· Membereskan alat – alat dan mencuci tangan

· Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

2.5. Komplikasi

a.Kemungkinan terjadi cidera perforasi pada mata bila irigasi dilakukan dengan

tidak hati-hati

b.Kontaminasi silang pada mata yang sehat bila terdapat infeksi

c.Konjungtiva
BAB III

PENUTUP

3.1.KESIMPULAN

Irigasi mata adalah suatu cara untuk membersihkan dan atau

mengeluarkan benda asing dari mata. Irigasi mata diberikan untuk mengaluarkan

sekret atau kotoran dan benda asing dan zat kimia dari mata. Larutan garam

fisiologis atau RL biasa dipergunakan karena merupakan larutan isotonik yang

tidak merubah komposisi elektrolit yang diperlukan mata. Irigasi mata dilakukan

untuk melakukan pembersihan konjungtiva mata. Tetes mata dibuat dalam plastik

monodrips yang digunakan untuk memasukkan sediaan obat. Salep biasanya

dibuat dalam tabung kecil. Semua tempat obat harus tercantum bahwa obat untuk

penggunaan mata.

3.2.SARAN

1.Bagi mahasiswa keperawatan dapat menjadikan makalah ini sebagai acuan atau
referensi terkait irigasi mata

2.Bagi Perawat dapat menjadikan makalah ini sebagai bahan bacaan atau sumber
ilmu pengetahuan terhadap asuhan keperawatan pada irigasi mata.

3.Bagi mahasiswa kesehatan lainnya dapat menjadikan makalah ini sebagai


referensi terbaru dalam irigasi pada mata
DAFTAR PUSTAKA.

Gale, Danielle.RN,MS.,& Jane Charette, RN., 1996, Rencana Asuhan

Keperawatan Onkologi, EGC, Jakarta.

Price, Sylvia.A.,& Lorraine M.Wilson., 1995, Patofisiologi edisi 4 buku 2, EGC,

Jakarta.

Robbins & Kumar, 1995, Buku Ajar Patologi II edisi 4, EGC, Ja

You might also like