Professional Documents
Culture Documents
1 Pendahuluan
Firma adalah merupakan bentuk perusahaan yang didirikan oleh dua orang
atau lebih untuk memperluas usahanya atau untuk memperoleh laba. Tujuan pendirian
firma ini biasanya adalah untuk memperluas usaha dan menambah modal agar lebih
kuat dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang lain. Adapun beberapa
karakteristik firma menurut Drebin (1982) adalah sebagai berikut :
Dalam pendirian suatu persekutuan atau firma, sebelum operasi biasanya para
anggota mempuat kesepakatan yang tertuang dalam akta pendirian yang biasanya
berisi tentang hal-hal berikut :
Apabila ada anggota yang menyetorkan modal pertama berupa aktiva non-kas,
maka aktiva non-kas tersebut terlebih dahulu harus dinilai sebesar nilai wajarnya atau
harga pasarnya. Jika tidak dapat ditentukan nilai wajar atau harga pasar aktiva non-kas
tersebut, maka aktiva non-kas tersebut dinilai berdasarkan perjanjian dari para
anggota.
1.2.2 Firma Didirikan Oleh Para Anggota yang Sudah Memiliki Usaha dan Anggota
yang Belum Memiliki Usaha
Apabila firma didirikan oleh salah seorang anggota yang sudah memiliki
usaha/perusahaan perseorangan dan beberapa anggota yang belum memiliki usaha,
maka prosedur akuntansinya adalah sebagai berikut :
1. Mengadakan penilaian kembali aktiva atau kekayaan milik anggota yang sudah
memiliki usaha
2. Mencatat penyetoran kekayaan anggota yang belum memiliki usaha
3. Menyusun neraca awal firma.
Ada beberapa macam cara pembagian laba rugi pada firma yang umumnya
digunakan:
Laba rugi firma dibagi sesuai dengan perbandingan modal awal masing-
masing anggota, maka yang dijadikan pedoman pembagian adalah jumlah modal awal
masing-masing anggota yang tampak dalam Neraca awal Firma. Jika firma tersebut
sudah berjalan selama beberapa tahun, maka yang dimaksud modal awal adalah modal
masing-masing anggota pada awal tahun.
1.3.4 Laba Rugi Dibagi Sesuai dengan Perbandingan Modal Akhir
Apabila modal akhir dipakai sebagai dasar pembagian laba rugi firma, maka
diperhitungkan mutasi modal masing-masing anggota sampai pada saat pembagian
laba dilakukan.
Apabila modal rata-rata yang digunakan sebagai dasar pembagian laba rugi
firma, maka langkah yang ditempuh adalah menghitung modal rata-rata dengan
berpegang pada mutasi modal yang dapat dilihat dalam buku besar modal masing-
masing anggota.
1.3.6 Laba Rugi Dibagi Sama Setelah Dikurangi Gaji dan Bonus
Apabila Laba Rugi Firma dibagi setelah dikurangi gaji dan bonus, maka yang
menjadi hal penting adalah jumlah gaji dan bonus kepada para anggota. Dalam hal ini
terlebih dahulu ditetapkan besarnya gaji kepada para anggota dan juga diperhitungkan
adanya bonus kepada anggota. Setelah gaji dan bonus ditetapkan jumlahnya, jumlah
gaji dan bonus tersebut mengurangi laba rugi firma dan sisa laba setelah dikurangi
gaji dan bonus tersebut barulah dibagikan kepada para anggota sesuai dengan
keputusan yang telah disetujui.
1.3.7 Laba Rugi Dibagi Sama Seteah Dikurangi Bunga Modal Rata-rata
Dalam pembagian Laba Rugi dibagi sama setelah dikurangi bunga modal rata-
rata ini, terlebih dahulu harus ditentukan besarnya bunga modal rata-rata untuk
masing-masing anggota. Setelah jumlah bunga modal rata-rata ditentukan, barulah
laba diperoleh firma dikurangi dengan jumlah bunga modal rata-rata tersebut dan sisa
kemudian dibagi kepada para anggota sesuai dengan ketentuan.