You are on page 1of 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“Penyuluhan Kesehatan Tentang Imunisasi”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Keperawatan Anak (PK 5)

DIRUANG ANAK RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA

Pembimbing klinik :

Asmawati, S.Kep, Ns

Dosen Pengampu :

Hj. Ns. Agustine Ramie M.Kep

Disusun oleh:

Kelompok 3C
1. Endah Sundari P07120215048
2. M. Wahid Ramadhani P07120216073
3. M. Zaki Maulana P07120216075
4. Nida Hariati P07120216076

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
JURUSAN D IV KEPERAWATAN
BANJARMASIN
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
IMUNISASI

Topik : Penyuluhan kesehatan tentang imunisasi


Sub Topik : Pengertian imunisasi, penyebab diare, manfaat
imunisasi, penyakit yang dapat dicegah dengan
imunisasi, jenis imunisasi dan jadwal imunisasi,
akibat anak tidak imunisasi
Sasaran : orangtua yang anak nya sedang dirawat dirumah
sakit
Tempat : di Ruang Anak RSUD Ratu Zalecha Martapura
Hari/Tanggal : 24 September 2018
Waktu : 11.00 – 11.30 WIB (30 menit)
Penyuluh : 1. Endah Sundari

2. M. Wahid Ramadhani

3. M. Zaki Maulana

4. Nida Hariati

I. ANALISA DATA
A. Kebutuhan peserta
Anak memerlukan imunisasi lengkap agar terhindar dari penyakit
seperti tuberculosis dan campak, namun karena banyaknya orang tua
ataupun keluarganya yang tidak tau seberapa pentingmya imunisasi pada
anak mulai umur 0 hari sampai umur 24 bulan sehingga mahasiswa
berinisiatif untuk memberikan pengetahuan tentang imunisasi kepada anak
dan orangtua.

B. Karakteristik peserta didik


Orangtua rata-rata berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA).
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah diberikan penyuluhan pentingnya imunisasi selama 30 menit,
diharapkan ibu-ibu yang mempunyai anak balita memahami tentang
pentingnya imunisasi pada anak-anaknya.

III. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan anak dan orangtua dapat
menjelaskan tentang :

1. Menjelaskan pengertian imunisasi


2. Menjelaskan manfaat imunisasi
3. Menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
4. Menjelaskan jenis dan jadwal pemberian imunisasi
5. Menjelaskan akibat jika anak tidak di imunisasi
6. Membawa anak untuk imunisasi

IV. MATERI (TERLAMPIR)


Terlampir

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

VI. MEDIA
Lefleat

VII.PENGORGANISASIAN
1. Moderator: Nida Hariati
Membuka acara penyukuhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta, mengatur proses dan lama penyuluhan dan menutup acara
penyuluhan
2. Penyaji: Zaki Maulana
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan mudah dipahami
3. Fasilitator: M. Wahid Ramadhani
Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan
4. Observer dan notulen: Endah Sundari
Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan dan
mencatat pertanyaan yang diajukan peserta

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN


KEGIATAN
NO. WAKTU KEGIATAN PESERTA
PENYULUHAN
1. Pembukaan/kegiatan a. Memberikan salam a. Menjawab salam
awal (5 menit) b. Perkenalan b. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan TIU dan memperhatikan
TIK
d. Menyebutkan materi
yang akan diberikan
2. Kegiatan Inti (15 a. Menanyakan (review) a. Menjawab pertanyaan
menit) kepada anak dan penyuluh
orangtua tentang b. Mendengarkan dan
imunisasi memperhatikan
b. Menjelaskan pengertian c. Mempraktikan dengan
imunisasi arahan penyuluh
c. Menjelaskan manfaat d. Bertanya pada
imuniisasi penyuluh bila masih
d. Menyebutkan penyakit ada yang belum jelas
yang dapat dicegah
dengan imunisasi
e. Menjelaskan jenis dan
jadwal pemberian
imunisasi
f. Menjelaskan akibat anak
tidak di imunisasi
g. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya
3. Penutup 5 menit a. Evaluasi a. Menjawab pertanyaan
b. Menyimpulkan b. Memperhatikan
c. Mengucapkan salam c. Menjawab
penutup

IX. EVALUASI
Peserta mampu menjawab 80% pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh
pada saat evaluasi secara lisan dengan pertanyaan sebagai berikut :
1. Menjelaskan pengertian imunisasi
2. Menjelaskan manfaat imuniisasi
3. Menyebutkan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
4. Menjelaskan jenis dan jadwal pemberian imunisasi
5. Menjelaskan akibat anak tidak di imunisasi

X. REFERENSI
1. Direktorat Jenderal PPM dan PLP. 2002. Pelaksanaan Imunisasi Modul
Latihan Petugas Imunisasi. Jakarta
2. Departemen Kesehatan. 2001.Bercakap Dengan Ibu-Ibu-Petunjuk Bagi
Kader Dalam Rangka Promosi Posyandu. Pusat Pelayanan Kesehatan
Masyarakat. Jakarta.
3. Tim Pengelola UPGK Tk. Pusat. 2000. Buku petunjuk Untuk Latihan
Kader. Jakarta.
4. Citra Hatta. 2017. SAP Imunisasi Dasar Lengkap. (Online).
(http://citrahatta.blogspot.co.id/2017/01/ di akses tanggal 21 September
2018).
Lampiran Materi
MATERI PENYULUHAN
IMUNISASI

A. Pengertian imunisasi
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang
secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada
antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit. (Ranuh, 2008, p10)
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan
anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh. Agar tubuh membuat zat
anti untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam
tubuh melalui suntikan (misalnya vaksin BCG, DPT dan campak) dan melalui
mulut (misalnya vaksin polio). (Hidayat, 2008, p54)
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal, resisten. Imunisasi berarti
anak di berikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal
terhadap suatu penyakit tapi belum kebal terhadap penyakit yang lain.
(Notoatmodjo, 2003)
Imunisasi merupakan suatu upaya untuk menimbulkan atau
meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit.
(Atikah, 2010, p1)

B. Manfaat imunisasi
1. Meningkatkan daya tahan tubuh
2. Menurunkan angka kematian
3. Mencegah timbul penyakit pada anak
4. Mengendalikan wabah

C. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi


1. Polio (Poliomyelitis)
Polio disebabkan oleh virus. Penyakit ini sangat mudah
menular melalui air liur. Tanda-tanda awalnya adalah anak demam,
batuk dan menjadi rewel. Dua hari kemudian leher menjadi kaku, sakit
kepala dan kaki terasa kaku. Pada hari berikutnya salah satu kaki atau
lengan menjadi lemas dan lumpuh. Walaupun dapat sembuh tetap
akan cacat seumur hidup. Kelumpuhan juga dapat terjadi pada otot
pernafasan sehingga anak sulit bernafas. Polio tidak dapat diobati,
namun dapat dicegah dengan imunisasi.
2. TBC (Tuberculosis)
Penyakit ini disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis dan
sangat menular melalui pernafasan. Menyebabkan TBC miliare pada
paru, arthritis TBC pada tulang, meningitis atau radang pada selaput
otak dan dapat menyerang seluruh organ lain pada tubuh manusia.
Anak dapat menderita cacat atau terjadi kematian.
3. Campak (Measles/ Morbili/ Rubella)
Penyakit ini sering mewabah. Penyebabnya adalah virus
Morbili. Menyerang selaput lendir dan kulit. Ciri-cirinya adalah
demam 3 – 5 hari, disertai batuk dan pilek. Kemudian timbul
kemerahan dimulai dari belakang telinga, menjalar ke leher, muka,
dahi, dada dan keseluruh tubuh. Komplikasi yang dapat timbul akibat
penyakit ini adalah Enchepalitis (radang otak) dan Bronchopneumonia
(radang paru).
4. Diphteri
Penyakit yang sangat menular, disebabkan oleh
Corynebacterium Dyphteriae. Menyerang daerah mukosa, dengan ciri-
ciri sebagai berikut:
a) Demam tinggi, padahari ke-5 anak terlihat sakit berat
b) Leher menjadi besar dan terlihat seperti leher lembu (bullneck)
c) Tonsil atau amandel membesar di selaputi lapisan warna abu-abu
yang bila disentuh mudah berdarah, dan bisa menutup saluran nafas
sehingga suara anak hilang dan sesak nafas bahkan dapat terjadi
kematian. Selama berkembang, kuman juga menghasilkan racun
yang sangat berbahaya yang akan menyerangj antung (terjadi
Endocarditis Dyphterica), sehingga pada hari ke-14 anak dapat
mati mendadak.
5. Pertusis (batuk rejan/ batuk 100 hari)
Penyakit batuk yang disebabkan Bordetella Pertusis, yang
menyerang anak-anak selama kira-kira 100 hari. Diawali dengan
batuk dan pilek yang berlangsung sekitar 7 – 14 hari kemudian diikuti
dengan batuk yang sangat khas. Satu kali tarikan nafas diikuti 10 – 20
kali batuk beruntun kemudian muntah. Jika tidak diobati penyakit ini
dapat mengakibatkan radang paru-paru sehingga anak batuk darah,
dapat juga terjadi kerusakan otak, sehingga anak kejang, pingsan,
bahkan terjadi kematian.
6. Tetanus
Tetanus disebabkan oleh Clostridium Tetani yang dapat
bertahan hidup bertahun-tahun di tanah yang lembab, pada tubuh dan
kotoran hewan. Penyakit ini menyerang semua usia dengan gejala
kejang pada otot muka, mulut terkunci, leher, tulang belakang dan
punggung kaku, perut kram dan keras seperti papan, serta anggota
gerak kejang. Pada bayi baru lahir (5 – 28 hari) mendadak tidak mau
menyusu lagi karena mulutnya kaku.
7. Hepatitis B
Ciri-ciri penyakit ini adalah mual muntah, dan kadang warna
kuning pada kulit. Penyakit ini berlangsung secara menahun dan akan
mengakibatkan kanker hati di kemudian hari

D. Jenis imunisasi dan jadwal pemberian imunisasi


Imunisasidasar yang diharuskan di Indonesia ada 5 jenis, yaitu:
1. Imunisasi Polio
a) Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Poliomyelitis
b) Diberikan dengan cara diteteskan di mulut
Efek samping: Imunisasi polio hampir tidak mempunyai efek
samping, namun kadang anak bisa juga menderita diare setelah
imunisasi polio.

2. Imunisasi BCG (Bacillius Calmitte Guerine)


a) Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit TBC (Tuberculosis)
b) Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping: 1 minggu setelah imunisasi akan terjadi kemerahan
dan pembengkakan kecil pada daerah suntikan, menimbulkan bekas
dan kadang-kadang bernanah seperti bisul kecil, namun dapat sembuh
sendiri. Jarang dijumpai efek samping lain akibat imunisasi BCG,
namun dapat juga terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening
yang akan sembuh sendiri pada daerah ketiak atau leher.

3. Imunisasi Campak
a) Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Campak
b) Diberikan melalui penyuntikan pada daerah lengan atas
Efek samping : Imunisasi campak dapat menyebabkan diare, rash
(kemerahan dan gatal), dan conjunctivitis (radang selaput mata). Anak
juga mungkin akan demam setelah 4 – 10 hari penyuntikan. Berikan
obat penurun panas selama anak panas.

4. Imunisasi DPT (Diphteri, Pertusis, Tetanus)


a) Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Diphteri, Pertusis dan
Tetanus
b) Diberikan melalui penyuntikan pada daerah paha atas

Efek samping: Kebanyakan anak akan demam setelah mendapat


imunisasi DPT. Namun panas tubuh akan turun dalam 1 – 2 hari.
Akan terjadi kemerahan dan bengkak pada daerah suntikan. Keadaan
ini tidak berbahaya dan akan sembuh dengan sendirinya. Jika demam
tinggi, berikan obat penurun panas yang diberikan oleh petugas
kesehatan.

5. Imunisasi Hepatitis B
a) Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Hepatitis B
b) Diberikan melalui penyuntikan di paha atau di lengan atas
Efek samping: Setelah pemakaian biasanya, tidak adanya efek
samping yang berarti
6. Campak dan rubella
a) Menimbulkan kekebalan terhadap penyakit campak dan rubella
b) Diberikan melalui penyuntikan di lengan kiri atas
Efek samping : demam, ruam kulit dan nyeri pada bagian yang
disuntik, umumnya akan hilang setelah 2-3 hari
Jadwal imunisasi wajib dari pemerintah :
Umur Jenis imunisasi
0-7 hari Hepatitis B1
< 2 bulan BCG,Polio 1
2 bulan DPT Hb Combo 1,Polio 2
3 bulan DPT Hb Combo 2,Polio 3
4 bulan DPT Hb Combo 3,Polio 4
9 bulan Campak
18 bulan Hib-Booster
24 bulan Campak Booster
9 bulan - < 15 tahun Campak dan Rubella

E. Akibat anak tidak di imunisasi


1. Anak rentan terhadap penyakit
2. Sistem kekebalan tubuh anak tidak sekuat anak yang diimunisasi
3. Dapat menyebabkan komplikasi virus pada anak

You might also like