You are on page 1of 1

A.

Penertian Statistika
Upaya para ilmuwan untuk menyikap misteri alam semesta sampai sekarang
ternyata belum pernah mencapai kepastian mutlak dalam pemahaman perilaku alam
seperti yang diimpi-impikannya. Kepastian relatif lah yang biasa dicapai, sehingga
kenyataan ini menyadarkan para ilmuwan bahwa ilmu bukanah segala-galanya dan ilmu
tidak statis sifatnya. Ini berarti hukum ilmiah tidak menyatakan secara pasti bagaimana
alam semesta berperilaku. Hukum ilmiah hanya lah menggambarkan bagaimana
kemunkinannya berperilaku lagi pada waktu yang akan datang bila situasi dan
kondisinya sama. Dalam hal ini, statistika mempunyai tugas untuk serangkaian peristiwa
tertentetu atas dasar frekuensi dan keteraturan terjadinya pada waktu lampau. Dengan
demikian, kita dapat mengatakan bahwa taraf kemungkinan berulangnya peristiwa yang
sama di masa depan secara langsung berkaitan dengan taraf keseringan dan keteraturan
terjadinya pada waktu lampau. Dalam hal ini, jelas bahwa tugas statistika berkaitan
dengan peristiwa lampau, dan peluang terjadinya peristiwa di masa depan sesuai asumsi
atau keyakinan yang berlaku diwaktu lampau.

Kata statisika berasal dari bahasa latin status yang berarti kaeadaan politik. Pada
awalnya kata statistika digunakan untuk merujuk kepada data tentang keadaan politik,
seperti data sensus, data data fiskal. Sensus penduduk dan kekayaan telah dilakukan
oleh Raja Fir aun di Mesir dan orang-orang Yahudi kuno. Menurut sejarawan Yunani
Herodatus, pada tahun 1400 Sebelum Masehi [SM], Raja Rameses 2 melakukan sensus di
seluruh tanah Mesir untuk menetapkan daerah kekuasaannya. Kita juga dapat
menemukan laporan yang sama untuk Cina kuno, Yunani, dan Roma. Dewasa ini,
maknah statistika menjadi menjadi makin luas. Maknah statiska yang lebih mutakhir
dimaksudkan sebagai cara ilmiah untuk mengumpukan , mengorganisasikan ,
menyajikan, dan mengumpukan,serta menarik kesimpulan sahih dan mengambil
keputusan layak berdasarkan analisis yang diakukan.
Berdasarkan fungsinya, satistika dapat digolongkan secara garis besarnya kedalam
dua bidang yang tumpang tindih, yaitu statistika deskriptif dan satistika inferensial
[induktif]. Perhatian utama statistika deskriptif adalah menyajikan informasi yan diolah
dari data sampel dalam bentuk yang tepat, dapa digunakan dan dapat dimengerti.
Kemudian, satistika inferensial berhubungan dengan metoda perampatan
(generalisation) informasi, atau secara populasi yang didasarkan pada sampel yang
ditarik dari populasinya. Dengan demikian, pengertian populasi dan sampel perlu
dibicarakan sehingga secara lebih teknis tentang kedua jenis statistika ini dapat
dijlaskan.

You might also like