You are on page 1of 19

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM IMUN

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Tahukah kalian, mengapa tub uh kita bisa terserang penyakit? , Hal Itu Karena Disebabkan
fungsi dari Sistem Imun Kita Menurun, didalam tubuh kita terdapat mekanisme perlindungan yang
dinamakan sistem imun. Ia dirancang untuk mempertahankan tubuh kita terhadap jutaan bakteri,
mikroba, virus, racun dan parasit yang setiap saat menyerang tubuh kita.
Sistem imun terdiri dari ratusan mekanisme dan proses yang berbeda yang semuanya siap bertindak
begitu tubuh kita diserang oleh berbagai bibit penyakit seperti virus, bakteri, mikroba, parasit dan
polutan. Sebagai contoh adalah cytokines yang mengarahkan sel-sel imun ke tempat infeksi, untuk
melakukan proses penyembuhan.
Karena di hari ini kita hidup di lingkungan yang selalu dikelilingi oleh berbagai ancaman
bibit penyakit maka memiliki dan memelihara Sistem imun yang sehat & optimal menjadi sangat
penting.
Olehkarena itu kita sangat penting mengetahui apa itu sistem imun, Dalam makalah ini akan
di bahas tentang anatomi dan fisiologi dari sistem imun, yang dapat kita pelajari.

B. TUJUAN

Setelah kita engetahui anatomi dan fisiologi di harapkan kita dapat menerapkan dalam
lingkungan bagaimana cara kita mempertahankan sistem imun kita agar bekerja dengan sempurna.

BAB II PEMBAHASAN

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM IMUN

A.PENGERTIAN
Sistem Imun (bahasa Inggris: immune system) adalah sistem pertahanan manusia sebagai
perlindungan terhadap infeksi dari makromolekul asing atau serangan organisme, termasuk virus,
bakteri, protozoa dan parasit. Sistem kekebalan juga berperan dalam perlawanan terhadap protein
tubuh dan molekul lain seperti yang terjadi pada autoimunitas, dan melawan sel yang teraberasi
menjadi tumor. (Wikipedia.com)
Sistem kekebalan atau sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang
dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan
benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel
kanker dan zat asing lain dalam tubuh. Jika sistemkekebalan melemah, kemampuannya melindungi
tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam
dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap
sel tumor, dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa
jenis kanker.

B. FUNGSI
1. Melindungi tubuh dari invasi penyebab penyakit menghancurkan & menghilangkan
mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, parasit, jamur, dan virus, serta tumor) yang
masuk ke dalam tubuh
2. Menghilangkan jaringan atau sel yg mati atau rusak untuk perbaikan jaringan.
3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal
Sasaran utama: bakteri patogen & virus
Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, & sel mast)

· C. LETAK-LETAK SISTEM IMUN

a. Sumsum
Semua sel sistem kekebalan tubuh berasal dari sel-sel induk dalam sumsum tulang. Sumsum tulang
adalah tempat asal sel darah merah, sel darah putih (termasuk limfosit dan makrofag) dan platelet.
Sel-sel dari sistem kekebalan tubuh juga terdapat di tempat lain.
· b. Timus
Dalam kelenjar timus sel-sel limfoid mengalami proses pematangan sebelum lepas ke dalam
sirkulasi. Proses ini memungkinkan sel T untuk mengembangkan atribut penting yang dikenal
sebagai toleransi diri.
· c. Getah bening
Kelenjar getah bening berbentuk kacang kecil terbaring di sepanjang perjalanan limfatik.
Terkumpul dalam situs tertentu seperti leher, axillae, selangkangan dan para-aorta daerah.
Pengetahuan tentang situs kelenjar getah bening yang penting dalam pemeriksaan fisik pasien.
Getah adalah basa (pH> 7,0) cairan yang biasanya jelas, transparan, dan tidak berwarna.
Mengalir di pembuluh limfatik dan jaringan mandi dan organ dalam meliput pelindung. Tidak ada
sel darah merah dalam getah bening dan memiliki kandungan protein lebih rendah dari darah.
Seperti darah, hal ini sedikit lebih berat daripada air (densitas = 1,019 ± 0,003). Getah bening
mengalir dari cairan interstisial melalui pembuluh limfatik sampai dengan baik duktus toraks atau
saluran getah bening kanan, yang berakhir di pembuluh darah subklavia, dimana getah bening
dicampur ke dalam darah. (Duktus getah bening yang tepat mengalir di sisi kanan leher, dada, dan
kepala, sedangkan duktus toraks menguras seluruh tubuh.) Limfe membawa lipid dan vitamin yang
larut dalam lemak diserap dari saluran gastrointestinal (GI). Karena tidak ada pompa aktif dalam
sistem getah bening, tidak ada tekanan-kembali diproduksi. Pembuluh limfatik, seperti vena,
memiliki arah katup yang mencegah aliran balik. Selain itu, sepanjang kapal tersebut terdapat
kelenjar getah bening berbentuk kacang kecil yang berfungsi sebagai filter dari cairan limfatik. Hal
ini dalam kelenjar getah bening di mana antigen biasanya disajikan kepada sistem kekebalan tubuh.
Sistem limfoid manusia sebagai berikut:
· organ utama: tulang sumsum (di pusat cekungan tulang) dan kelenjar timus (terletak di
belakang tulang dada di atas jantung), dan
· sekunder organ pada atau dekat portal kemungkinan masuknya patogen: kelenjar
gondok, amandel, limpa (terletak di bagian kiri atas perut), kelenjar getah bening (di
sepanjang pembuluh limfatik dengan konsentrasi di leher, ketiak, perut, dan pangkal
paha), Peyer’s patch (dalam usus), dan usus buntu.

· c. Mukosa jaringan limfoid terkait (MALT)

Di samping jaringan limfoid berkonsentrasi dalam kelenjar getah bening dan limpa, jaringan
limfoid juga ditemukan di tempat lain, terutama saluran pencernaan, saluran pernafasan dan saluran
urogenital.

D.MEKANISME PERTAHANAN
a. Non Spesifik

· Dilihat dari caranya diperoleh, mekanisme pertahanan non spesifik disebut juga respons imun
alamiah. Yang merupakan mekanisme pertahanan non spesifik tubuh
kita adalah kulit dengan kelenjarnya, lapisan mukosa dengan enzimnya, serta kelenjar lain dengan
enzimnya seperti kelenjar air mata.
Demikian pula sel fagosit (sel makrofag, monosit, polimorfonuklear) dan komplemen
merupakan komponen mekanisme pertahanan non spesifik.
Imunitas non spesifik merupakan respon awal terhadap mikroba untuk
mencegah,mengontrol dan mengeliminasi terjadinya infeksi pada host, merangsang
terjadinya imunitas spesifik untuk mengoptimalkan efektifitas kerja dan Hanya bereaksi
terhadap mikroba ,bahan bahan akibat kerusakan sel (heat shock protein) dan
memberikan respon yang sama untuk infeksi yang berulang.
a. pertahanan fisik : kulit, selaput lendir , silia saluran pernafasan
b. pertahanan kimia : bahan yang disekresi mukosa saluran nafas, kelenjar sebaseus kulit,
kel kulit, telinga, asam HCL dalam cairan lambung , lisosim yang dikeluarkan oleh
makrofag menghancurkan kuman gram – dengan bantuan komplemen, keringat, ludah ,
air mata dan air susu
( melawan kuman gram + )
c. pertahanan humoral
- komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruktif bakteri dan parasit (
menghancurkan sel membran bakteri, faktor kemotaktik yang mengarahkan makrofag ke
tempat bakteri, diikat pada permukaan bakteri yg memudahkan makrofag untuk mengenal
dan memakannya
- interferon – suatu glikoprotein yg dihasilkan sel manusia yg mengandung nukleus dan
dilepaskan sebagai respons terhadap infeksi virus.

b. Mekanisme Pertahanan Spesifik

· Bila pertahanan non spesifik belum dapat mengatasi invasi mikroorganisme maka imunitas
spesifik akan terangsang. Mekanisme pertahanan spesifik adalah mekanisme pertahanan yang
diperankan oleh sel limfosit, dengan atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya seperti sel
makrofag dan komplemen.
· Dilihat dari caranya diperoleh maka mekanisme pertahanan spesifik disebut juga respons imun
didapat. Mekanisme Pertahanan Spesifik (Imunitas Humoral dan Selular)
· Imunitas humoral adalah imunitas yang diperankan oleh sel limfosit B dengan atau
tanpa bantuan sel imunokompeten lainnya. Tugas sel B akan dilaksanakan oleh
imunoglobulin yang disekresi oleh sel plasma. Terdapat lima kelas imunoglobulin yang kita kenal,
yaitu IgM, IgG, IgA, IgD, dan IgE.
· Imunitas selular didefinisikan sebagai suatu respons imun terhadap antigen yang
diperankan oleh limfosit T dengan atau tanpa bantuan komponen sistem imun lainnya.

b.1.Komponen Sistem Imun Spesifik

b.1.1Barier Sel Epitel


Sel epitel yang utuh merupakan barier fisik terhadap mikroba dari lingkungan dan menghasilkan
peptida yang berfungsi sebagai antibodi natural. Didalam sel epitel barier juga terdapat sel limfosit
T dan B, tetapi diversitasnya lebih rendah daripada limfosit T dan B pada sistem imun spesifik. Sel
T limfosit intraepitel akan menghasilkan sitokin, mengaktifkan fagositosis dan selanjutnya
melisiskan mikroorganisme. Sedangkan sel B limfosit intraepitel akan menghasilkan IG M.
b.1.2 Neutrofil dan Makrofag
Ketika terdapat mikroba dalam tubuh, komponen pertama yang bekerja adalah neutrofil dan
makrofag dengan cara ingesti dan penghancuran terhadap mikroba tersebut. Hal ini di karenakan
makrofag dan neutrofil mempunyai reseptor di permukaannya yang bisa mengenali bahan
intraselular (DNA), endotoxin dan lipopolisakarida pada mikroba yang selanjutnya mengaktifkan
aktifitas antimikroba dan sekresi sitokin.

b.1.3 NK Sel
NK sel mampu mengenali virus dan komponel internal mikroba. NK sel di aktifasi oleh adanya
antibodi yang melingkupi sel yang terinfeksi virus, bahan intrasel mikroba dan segala jenis sel yang
tidak mempunyai MCH class I. Selanjutnya NK sel akan menghasilkan porifrin dan granenzim
untuk merangsang tterjadinya apoptosis.

Antibodi (Immunoglobulin)

sAntibodi (bahasa Inggris:antibody, gamma globulin) adalah glikoprotein dengan struktur tertentu
yang disekresi dari pencerap limfosit-B yang telah teraktivasi menjadi sel plasma, sebagai respon
dari antigen tertentu dan reaktif terhadap antigen tersebut. Pembagian Immunglobulin
Antibodi A (bahasa Inggris: Immunoglobulin A, IgA) adalah antibodi yang memainkan
peran penting dalam imunitas mukosis (en:mucosal immune). IgA banyak ditemukan pada bagian
sekresi tubuh (liur, mukus, air mata, kolostrum dan susu) sebagai sIgA (en:secretoryIgA) dalam
perlindungan permukaan organ tubuh yang terpapar dengan mencegah penempelan bakteri dan
virus ke membran mukosa. Kontribusi fragmen konstan sIgA dengan ikatan komponen mukus
memungkinkan pengikatan mikroba.
Antibodi D (bahasa Inggris: Immunoglobulin D, IgD) adalah sebuah monomer dengan
fragmen yang dapat mengikat 2 epitop. IgD ditemukan pada permukaan pencerap sel B bersama
dengan IgM atau sIga, tempat IgD dapat mengendalikan aktivasi dan supresi sel B. IgD berperan
dalam mengendalikan produksi autoantibodi sel B. Rasio serum IgD hanya sekitar 0,2%.
Antibodi E (bahasa Inggris: antibody E, immunoglobulin E, IgE) adalah jenis antibodi yang
hanya dapat ditemukan pada mamalia. IgE memiliki peran yang besar pada alergi terutama pada
hipersensitivitas tipe 1. IgE juga tersirat dalam sistem kekebalan yang merespon cacing parasit
(helminth) seperti Schistosoma mansoni, Trichinella spiralis, dan Fasciola hepatica, serta terhadap
parasit protozoa tertentu sepertiPlasmodium falciparum, dan artropoda.
Antibodi G (bahasa Inggris: Immunoglobulin G, IgG) adalah antibodi monomeris yang
terbentuk dari dua rantai berat dan rantai ringan , yang saling mengikat dengan ikatan disulfida,
dan mempunyai dua fragmen antigen-binding. Populasi IgG paling tinggi dalam tubuh dan
terdistribusi cukup merata di dalam darah dan cairan tubuh dengan rasio serum sekitar 75% pada
manusia dan waktu paruh 7 hingga 23 hari bergantung pada sub-tipe.
Antibodi M (bahasa Inggris: Immunoglobulin M, IgM, macroglobulin) adalah antibodi
dasar yang berada pada plasma B. Dengan rasio serum 13%, IgM merupakan antibodi dengan
ukuran paling besar, berbentuk pentameris 10 area epitop pengikat, dan teredar segera setelah tubuh
terpapar antigen sebagai respon imunitas awal (en:primary immune response) pada rentang waktu
paruh sekitar 5 hari. Bentuk monomeris dari IgM dapat ditemukan pada permukaan limfosit- B dan
reseptor sel-B. IgM adalah antibodi pertama yang tercetus pada 20 minggu pertama masa janin
kehidupan seorang manusia dan berkembang secara fitogenetik (en:phylogenetic). Fragmen konstan
IgM adalah bagian yang
menggerakkan lintasan komplemen klasik.
E.Macam-macam imun
d.1 Imunitas bawaan
Sistem kekebalan bawaan adalah apa yang kita dilahirkan dengan dan itu spesifik,
semua antigen diserang sama cukup banyak. Hal ini genetik berdasarkan dan kami
sebarkan ke anak cucu kita.
Permukaan Hambatan atau Imunitas Mukosa
Dan, tentu saja, yang paling penting penghalang pertama adalah kulit. Kulit tidak
dapat ditembus oleh sebagian besar organisme kecuali jika sudah memiliki celah, seperti
goresan, nick, atau dipotong. Mekanis, patogen dikeluarkan dari paru-paru dengan
tindakan ciliary sebagai langkah rambut-rambut kecil di gerakan ke atas, batuk dan bersin
tiba-tiba mengeluarkan baik dan tak hidup makhluk hidup dari sistem pernafasan, aksi
penyiraman air mata, air liur, dan urin juga memaksa keluar patogen , seperti halnya off
peluruhan kulit. Lengket lendir di saluran pencernaan dan pernafasan perangkap banyak
mikroorganisme. PH asam (<7,0) dari sekresi kulit menghambat pertumbuhan bakteri.
Folikel rambut mengeluarkan sebum yang mengandung asam laktat dan asam lemak baik
yang menghambat pertumbuhan beberapa bakteri patogen dan jamur. Area kulit tidak
ditutupi dengan rambut, seperti telapak tangan dan telapak kaki, yang paling rentan
terhadap infeksi jamur. Pikirkan’s kaki atlet. Air liur, air mata, sekresi hidung, dan
keringat mengandung lisozim, suatu enzim yang menghancurkan dinding sel bakteri
positif Gram menyebabkan lisis sel. sekret vagina juga sedikit asam (setelah onset
menstruasi). Spermine dan seng dalam air mani menghancurkan beberapa patogen.
Laktoperoksidase merupakan enzim yang kuat ditemukan dalam susu ibu. Perut
merupakan hambatan yang hebat sepanjang mukosa mensekresi asam klorida nya (0,9
<pH <3,0, sangat asam) dan protein-mencerna enzim yang membunuh patogen banyak.
perut bahkan dapat menghancurkan obat-obatan dan bahan kimia lainnya. Flora normal
adalah mikroba, terutama bakteri, yang hidup di dan di tubuh dengan, biasanya, tidak ada
efek berbahaya bagi kami. Kami memiliki sekitar 10 13 sel di dalam tubuh kita dan 10 14
bakteri, yang sebagian besar tinggal di usus besar. Ada 10 3 -10 4 mikroba per cm 2 pada
kulit (Staphylococcus aureus, Staph,. Epidermidis diphtheroid, streptococci, Candida, dll).
Berbagai bakteri hidup di hidung dan mulut. Lactobacillus tinggal di lambung dan usus
kecil. Usus bagian atas memiliki sekitar 10 4 bakteri per gram, sedangkan usus besar
memiliki 10 11 per gram, dimana 95-99% adalah anaerob (anaerob adalah sebuah
mikroorganisme yang dapat hidup tanpa oksigen, sementara sebuah aerob memerlukan
oksigen.) Atau Bacteroides. Saluran urogenitary adalah ringan dijajah oleh berbagai
bakteri dan diphtheroid. Setelah pubertas, vagina dijajah oleh aerophilus Lactobacillus
bahwa glikogen fermentasi untuk mempertahankan pH asam. Normal flora mengisi
hampir semua relung ekologis yang tersedia dalam tubuh dan menghasilkan
bacteriocidins, defensin, protein kationik, dan laktoferin yang semuanya bekerja untuk
menghancurkan bakteri lain yang bersaing untuk ceruk mereka dalam tubuh.
Bakteri penduduk bisa menjadi masalah ketika mereka menyerbu ruang di mana
mereka tidak dimaksudkan untuk menjadi. Sebagai contoh: (a) aureus hidup pada kulit
dapat memperoleh masuk ke tubuh melalui luka kecil / nick. (B) Beberapa antibiotik, di
klindamisin khususnya, membunuh beberapa bakteri di saluran usus kita. Hal ini
menyebabkan pertumbuhan berlebih dari Clostridium difficile, yang menghasilkan kolitis
pseudomembran, suatu kondisi yang agak menyakitkan dimana lapisan dalam usus retak
dan berdarah. Fagosit adalah sel yang menarik (oleh chemotaxis), mematuhi, menelan,
dan ingests benda asing. Promonocytes dibuat di sumsum tulang, setelah itu mereka
dilepaskan ke dalam darah dan disebut monosit sirkulasi, yang akhirnya matang menjadi
makrofag (Berarti “pemakan besar”, lihat di bawah).

Beberapa makrofag terkonsentrasi di paru-paru, hati (Kupfer sel), lapisan kelenjar


getah bening dan limpa, mikroglia otak, mesoangial sel-sel ginjal, sinovial A sel, dan
osteoklas. Mereka berumur panjang, tergantung pada mitokondria untuk energi, dan yang
terbaik di menyerang sel-sel mati dan patogen mampu hidup dalam sel. Setelah makrofag
sebuah phagocytizes sel, ia menempatkan beberapa protein tersebut, disebut epitop, pada
permukaannya-mirip pesawat tempur menampilkan hits-nya. ini penanda permukaan
berfungsi sebagai alarm untuk sel kekebalan lainnya yang kemudian menyimpulkan
bentuk penyerbu. Semua sel-sel yang melakukan hal ini disebut presentasi antigen sel
(APC).

The-tetap atau mengembara makrofag tidak berkeliaran di pembuluh darah dan bahkan
dapat meninggalkan mereka untuk pergi ke situs infeksi di mana mereka menghancurkan
jaringan yang mati dan patogen. Emigrasi dengan menekan melalui dinding kapiler ke
jaringan disebut diapedesis atau ekstravasasi. Kehadiran histamines di lokasi infeksi
menarik sel ke sumber mereka.
sel-sel pembunuh alami bergerak dalam darah dan getah bening terhadap pelet
(menyebabkan meledak) sel kanker dan sel-sel tubuh yang terinfeksi virus. Mereka
limfosit butiran besar yang menempel pada glikoprotein pada permukaan sel yang
terinfeksi dan membunuh mereka.
Plmorphonuclear neutrofil, juga disebut polys untuk jangka pendek, adalah fagosit yang
tidak mitokondria dan mendapatkan energi dari glikogen yang tersimpan. Mereka adalah
nondividing, berumur pendek (paruh 6-8 jam, umur 1-4 hari), dan memiliki inti
tersegmentasi]. The [gambar di bawah ini menunjukkan phagocytizing neutrofil bakteri,
dengan warna kuning. Mereka merupakan 50-75% dari seluruh leukosit. Para neutrofil
memberikan pertahanan utama terhadap pyogenic (pembentuk nanah) bakteri dan yang
pertama di tempat kejadian untuk melawan infeksi. Mereka diikuti oleh makrofag
berkeliaran sekitar tiga sampai empat jam kemudian.
Sistem komplemen adalah plasma dipicu sistem enzim utama. Ini mantel mikroba dengan
molekul yang membuat mereka lebih rentan terhadap terperosok oleh fagosit
meningkatkan permeabilitas Vascular. Mediator permeabilitas kapiler untuk
memungkinkan plasma yang lebih dan melengkapi cairan mengalir ke lokasi infeksi juga.
Mereka mendorong polys untuk mematuhi dinding kapiler (pinggiran) dari mana mereka
dapat masuk melalui dalam hitungan menit untuk tiba di daerah yang rusak. Setelah
fagosit melakukan pekerjaan mereka, mereka mati dan mereka "mayat-mayat," kantong-
kantong jaringan yang rusak, dan nanah bentuk cair.
Eosinofil tertarik untuk sel dilapisi dengan pelengkap C3B, di mana mereka melepaskan
protein dasar mayor (MBP), protein kationik, perforins, dan metabolit oksigen, yang
semuanya bekerja sama untuk membakar lubang dalam sel dan cacing (cacing). Sekitar
13% dari leukosit adalah eosinofil. umur mereka sekitar 8-12 hari. Neutrofil, eosinofil, dan
makrofag semua fagosit.
sel Dendritic ditutupi dengan selaput labirin proses yang terlihat seperti dendrit sel saraf.
Kebanyakan dari mereka adalah sangat penyajian antigen sel efisien. Ada empat tipe
dasar: sel Langerhans, sel dendritik interstisial, interdigitating sel dendritik, dan sel
dendritik beredar. perhatian utama kami akan sel Langerhans, yang ditemukan pada
epidermis dan selaput lendir, terutama di, vagina, dan rongga mulut dubur. Sel-sel ini
membuat titik antigen menarik dan efisien menyajikannya ke sel penolong T untuk
aktivasi mereka]. [Akun ini, sebagian, untuk transmisi HIV melalui kontak seksual.
Setiap sel dalam sistem kekebalan tubuh bawaan untuk mengikat antigen menggunakan
pengenalan reseptor-pola. Reseptor ini dikodekan di garis kuman setiap orang. kekebalan
ini diwariskan dari generasi ke generasi. Selama pembangunan manusia ini terkait
molekul reseptor untuk pola-patogen telah berevolusi melalui seleksi alam untuk lebih
spesifik dengan karakteristik tertentu dari kelas luas organisme menular. Ada beberapa
ratus reseptor dan mereka mengakui pola lipopolisakarida bakteri, peptidoglikan, DNA
bakteri, dsRNA, dan zat lainnya. Jelas, mereka ditetapkan untuk menargetkan baik-negatif
dan Gram-positif bakteri Gram.
d.1.1 Imunitas adaptif atau Acquired
Limfosit datang dalam dua tipe utama: sel B dan sel T. Darah perifer mengandung 20-50%
dari limfosit beredar, sisanya bergerak dalam sistem getah bening. Sekitar 80% dari
mereka adalah sel T, sel B 15% dan sisanya adalah sel atau dibeda-bedakan null. Limfosit
merupakan 20-40% dari tubuh leukosit tersebut. massa total mereka adalah sama seperti
yang dilakukan oleh otak atau hati.
sel B diproduksi di sel-sel batang dari sumsum tulang, mereka memproduksi antibodi dan
mengawasi imunitas humoral kekebalan. T-sel nonantibody memproduksi adalah limfosit
yang juga diproduksi di tulang sumsum tapi peka dalam timus dan merupakan dasar sel-
dimediasi . Produksi sel-sel ini adalah yang digambarkan di bawah ini.
Bagian dari sistem kekebalan tubuh yang berubah dan dapat beradaptasi dengan lebih
baik menyerang antigen menyerang. Ada dua mekanisme adaptif mendasar:-mediated
imunitas sel dan kekebalan humoral.
d.1.2 Cell-mediated imunitas
Makrofag menelan antigen, proses mereka secara internal, kemudian menampilkan bagian
mereka di permukaan mereka bersama-sama dengan beberapa protein mereka sendiri. Ini
sel T peka untuk mengenali antigen tersebut. Semua sel yang dilapisi dengan berbagai zat.
CD adalah singkatan untuk cluster diferensiasi dan ada lebih dari seratus enam puluh
cluster, masing-masing adalah molekul kimia yang berbeda yang melapisi permukaan.
CD8 + dibaca "CD8 positif." Setiap T dan sel B memiliki sekitar 10 5 = 100.000 molekul
pada permukaannya. sel B yang dilapisi dengan CD21, CD35, CD40, dan CD45 selain
molekul non-CD lainnya. Sel T memiliki CD2, CD3, CD4, CD28, CD45R, dan non-CD
molekul pada permukaannya.
Jumlah besar molekul pada permukaan limfosit memungkinkan variabilitas yang sangat
besar dalam bentuk reseptor. Mereka diproduksi dengan konfigurasi acak pada
permukaan mereka. Ada beberapa 10 18 reseptor struktural berbeda beda. Pada dasarnya,
antigen bisa menemukan-sempurna sesuai dekat dengan jumlah yang sangat kecil limfosit,
mungkin sedikitnya satu.
T sel prima di timus, di mana mereka menjalani dua proses seleksi. Proses seleksi positif
pertama gulma keluar hanya sel-sel T dengan set yang benar reseptor yang dapat
mengenali molekul MHC bertanggung jawab atas diri-pengakuan. Kemudian proses
seleksi negatif dimulai dimana T sel-sel yang dapat mengenali molekul MHC
dikomplekskan dengan peptida asing bisa lewat keluar dari timus.
Sitotoksik atau pembunuh sel T (CD8 +) melakukan pekerjaan mereka dengan
lymphotoxins melepaskan, yang menyebabkan lisis sel tumbuh. Helper sel T (CD4 +)
berfungsi sebagai manajer, mengarahkan kekebalan respon. Mensekresikan Mereka zat
kimia yang disebut limfokin yang sitotoksik T merangsang sel B dan sel untuk dan
membagi, menarik neutrofil, dan meningkatkan kemampuan makrofag untuk menelan
dan menghancurkan mikroba.. Suppressor sel T menghambat produksi sel T sitotoksik
sekali mereka yang tidak diperlukan, karena mereka lebih menyebabkan kerusakan dari
yang dibutuhkan memori T sel diprogram untuk mengenali dan merespon untuk patogen
sekali itu telah menyerang dan telah ditolak.
d.2 Imunitas humoral
Sebuah tetapi imunokompeten belum dewasa B-limfosit dirangsang untuk jatuh
tempo apabila antigen mengikat reseptor permukaan dan ada sel T pembantu dekat (untuk
melepaskan sitokin a). Ini peka atau bilangan prima sel B dan mengalami seleksi klonal,
yang berarti mereproduksi aseksual oleh mitosis. Sebagian besar keluarga klon menjadi sel
plasma. Sel-sel ini, setelah lag awal, menghasilkan antibodi yang sangat spesifik pada
tingkat sebanyak 2.000 molekul per detik selama empat sampai lima hari. Sel B lain
menjadi tinggal memori sel-panjang.
Antibodi, disebut juga immunoglobulin atau Igs [dengan berat molekul 150-900 Md],
merupakan bagian gamma globulin dari protein darah. Mereka adalah protein larut
disekresikan oleh plasma keturunan (klon) sel B prima. Antibodi menonaktifkan antigen
oleh, (a) fiksasi komplemen (protein menempel pada permukaan antigen dan
menyebabkan lubang untuk membentuk, yaitu, lisis sel), (b) netralisasi (mengikat ke situs
tertentu untuk mencegah lampiran-ini sama dengan mengambil parkir mereka ruang), (c)
aglutinasi (penggumpalan), (d) presipitasi (memaksa hal tdk dpt memecahkan dan
menyelesaikan keluar dari solusi), dan metode yang lebih misterius lainnya.
Konstituen globulin gamma adalah: IgG-76%, IgA-15%, IgM-8%, IgD-1%, dan IgE-0.002%
(bertanggung jawab untuk respon autoimun, seperti alergi dan penyakit seperti arthritis,
multiple sclerosis, dan sistemik eritematosus lupus). IgG adalah antibodi-satunya yang
dapat melewati sawar plasenta untuk janin dan bertanggung jawab untuk 6 bulan
kekebalan perlindungan 3 dari bayi yang diberikan oleh ibu.
IgM adalah antibodi yang dominan dihasilkan dalam respon kekebalan primer, sedangkan
IgG mendominasi dalam respon imun sekunder. IgM secara fisik jauh lebih besar
dibandingkan imunoglobulin lainnya.

Perhatikan banyak derajat fleksibilitas dari molekul antibodi. Ini kebebasan


bergerak memungkinkan untuk lebih mudah menyesuaikan diri dengan sudut dan celah
pada antigen. Bagian atas atau Fab (ntigen b inding) sebagian dari molekul antibodi (fisik
dan tidak harus kimia) menempel pada protein tertentu [disebut epitop] pada antigen
antibodi. Dengan demikian mengakui dan tidak epitop antigen keseluruhan. Daerah Fc
adalah crystallizable dan bertanggung jawab untuk fungsi efektor, yaitu, akhir yang sel-sel
imun dapat melampirkan.
Agar Anda berpikir bahwa ini adalah bentuk-satunya antibodi yang dihasilkan, Anda harus
menyadari bahwa sel-sel B dapat memproduksi sebanyak 10 14 berbeda bentuk
conformationally.
Proses di mana sel T dan sel B berinteraksi dengan antigen diringkas dalam diagram di
bawah ini.
Dalam mengetik darah sistem ABO, ketika sebuah antigen A hadir (dalam orang darah tipe
A), tubuh menghasilkan antibodi anti-B, dan juga untuk B antigen. Darah seseorang jenis
AB, memiliki keduanya antigen, maka telah antibodi tidak. Dengan demikian orang yang
dapat ditransfusikan dengan semua jenis darah, karena tidak ada antibodi untuk
menyerang antigen darah asing. Seseorang darah tipe O memiliki antigen tidak namun
kedua antibodi dan tidak bisa menerima AB, A, atau golongan darah B, tetapi mereka
dapat menyumbangkan darah untuk digunakan oleh siapa pun. Jika seseorang dengan tipe
darah A darah yang diterima dari tipe B, tubuh anti-B antibodi yang akan menyerang sel-
sel darah baru dan kematian akan menjadi dekat.
Semua mekanisme ini bergantung pada lampiran dan sel reseptor antigen. Karena ada
banyak, banyak reseptor bentuk tersedia, leukosit berusaha untuk mengoptimalkan
tingkat pertemuan antara kedua reseptor. Jumlah ini “best fit” reseptor mungkin sangat
kecil, bahkan beberapa sebagai sel tunggal. Hal ini membuktikan kekhasan interaksi.
Namun demikian, sel-sel dapat mengikat pada reseptor yang fit kurang dari optimal bila
diperlukan. Hal ini disebut sebagai-reaktivitas silang. Cross-reaktivitas memiliki batas-
batasnya. Ada banyak reseptor yang virion tidak mungkin mengikat. Sangat sedikit virus
dapat mengikat sel-sel kulit.
Desain mengimunisasi vaksin bergantung pada kekhususan dan lintas-reaktivitas obligasi
tersebut. The ikatan yang lebih spesifik, yang efektif dan berumur panjang vaksin lebih.
Vaksin cacar, yang dibuat dari virus yang menyebabkan cacar sapi vaccinia, adalah
pertandingan yang sangat baik untuk reseptor cacar. Oleh karena itu, vaksin yang 100%
efektif dan memberikan kekebalan selama sekitar 20 tahun. Vaksin untuk kolera memiliki
fit yang relatif miskin sehingga mereka tidak melindungi terhadap segala bentuk penyakit
dan melindungi kurang dari setahun.
Tujuan dari semua vaksin adalah meningkatkan reaksi imun primer sehingga ketika
organisme lagi terkena antigen, lebih kuat respon imun sekunder banyak yang akan
diperoleh. Setiap respon imun setelah antigen disebut respon sekunder dan memiliki
 lag waktu yang lebih singkat,
 lebih cepat penumpukan,
 tingkat respons secara keseluruhan lebih tinggi,
 yang lebih baik “cocok” lebih spesifik atau terhadap antigen menyerang,
 memanfaatkan IgG bukan antibodi IgM serbaguna besar.

F. Sistem Yang Memiliki Prioritas Pertama Dalam Tubuh

Sistem imun mempengaruhi tingkat energi kita. Sistem imun menduduki prioritas pertama didalam
tubuh kita. Mengapa? Karena mereka setiap hari berjuang supaya kita tetap hidup. Kuman pilek
yang sederhana ( dengan kemampuannya menggandakan diri ) bisa membunuh kita jika sistem
imun kita tidak mampu menghentikannya. Setiap hari kuman memasuki tubuh kita beberapa kali.
Masing-Masing dari mereka bisa membunuh kita. Tubuh kita secara terus menerus selalu mendapat
serangan dari radikal bebas yang bisa mengakibatkan sel-sel mengalami mutasi. Macrophage
mencari sel yang bermutasi ini kemudian membunuhnya. Ketika macrophage membunuh sel itu, ia
segera mengeluarkan zat kimia yang menciptakan fibroblast, yang mana sangat penting untuk
pembentukan sel baru.
Karena sistem imun menduduki prioritas pertama dalam tubuh kita, ia ada diurutan teratas untuk
mendapatkan sumber daya tubuh kita ketika kita sedang mendapat serangan. Coba pikirkan tentang
bagaimana rasanya ketika kita sedang sakit. Kebanyakan yang kita rasakan bukan dari kuman yang
ada didalam tubuh kita, tetapi itu adalah dari reaksi dari sistem imun kita.

Sistem imun kita menggunakan vitamins, mineral, energi selular, oksigen, hormon, dan banyak dari
sumber daya tubuh kita yang lain. Ketika tubuh kita sedang diserang, sistem imun akan mengalirkan
semua sumber daya tubuh kita, sehingga menyebabkan kita merasa lelah dan lemah.
Bahkan orang yang sehat memerlukan bantuan dari luar untuk membantu sistem imunnya, yang
mana secara terus menerus bekerja keras agar kesehatan individu tersebut tetap terjaga.
Pertimbangkan ini.

Sistem imun harus berfungsi pada kisaran 60-70% dari kapasitasnya sedemikian sehingga ketika
ada kuman yang memasuki tubuh atau ada sel yang bermutasi, mereka dapat meningkatkan
aktivitasnya dengan cepat untuk mengalahkan ancaman tersebut. Ketika sistem imun bekerja pada
kisaran 90-100% dari kapasitasnya dikarenakan stress, polusi atau beberapa alasan lain, maka
sistem yang lain dalam tubuh kita akan menderita atau mengalami penuaan dini.
Transfer factor mempunyai peran yang sangat sentral terhadap semua aktivitas ini. Transfer factor
bahkan dilibatkan dalam tingkatan antioxidants didalam tubuh kita dan didalam sel-sel kita seperti
glutathione, catalase, dan asam ascorbic. Transfer factor alami tubuh kita hanya dilibatkan pada
tingkatan glutathione-S-transferase, sebuah agen dasar detoxification didalam sel tubuh kita.
G. Pentingnya Sistem Imun Yang Seimbang
Mutlak diperlukan sistem imun yang seimbang agar tubuh kita selalu sehat. Sebenarnya sebab
timbulnya penyakit dibagi menjadi dua :
H. Penyakit akibat sistem imun lemah
Jika sistem imun lemah, maka bibit penyakit leluasa memasuki tubuh. Akibatnya timbullah
penyakit seperti : Hipertensi, Jantung, Ginjal, Stroke, Kanker, Diabetes, Flu Babi, Flu Burung, dll.
Penyakit akibat sistem imun bekerja terlalu aktif

Jika sistem imun terlalu aktif maka yang terjadi adalah sistem imun yang menyerang agen yang
bukan bibit penyakit, hingga timbullah penyakit seperti : Alergi, Asthma, Multiple Sclerosis,
Psoriasis, Rematik, Asam Urat, Lupus, dll.
Jadi sistem imun yang optimal adalah yang mengetahui kapan harus bekerja dan kapan harus
beristirahat.

I. SISTEM KERJA SISTEM IMUN

Ketika bakteri, virus atau jamur memasuki tubuh kita, lusinan sel imun, molekul dan zat kimia
tubuh segera beraksi dan saling bekerja sama untuk menghancurkan para penyerbu tersebut berikut
sel-sel yang telah terinfeksi yang bisa menjadi kanker.

Saat para penyerbu telah dihancurkan, para prajurit sistem imun akan menurunkan aktifitasnya dan
kemudian tenang kembali. Jika tidak demikian, maka yang terjadi adalah penyakit autoimun seperti
Lupus, MS, Diabetes tipe 1, Crohn, rheumatoid arthritis, dan lebih dari 100 penyakit autoimun
lainnya.
Contoh kasus bagaimana sistem imun tubuh bekerja bagi kita

1. Misalnya pada waktu tangan kita tersayat pisau, segala macam bakteri dan virus masuk ke dalam
tubuh melalui kulit yang terbuka tsb. sistem imun tubuh kita langsung meresponnya dan menghalau
penyerang itu sambil kulit berusaha untuk menyembuhkan dirinya dan menutup lukanya. Kadang-
kadang kuman yang harus dihadapi lebih banyak dan sistem imun kita dalam kondisi tidak optimal
sehingga ada kuman bisa juga lolos. Maka jadilah luka yang infeksi, bernanah dan bengkak. Nanah
dan bengkak itu juga menandakan bahwa sistem imun tubuh kita sedang terus bekerja.

2. Setiap hari kita menghirup ribuan kuman-kuman (bisa bakteri dan virus) yang ada di udara.
Sistem imun tubuh kita bisa menanganinya tanpa masalah. Contoh pilek/batuk, ini menandakan
dengan jelas dan nyata bahwa sistem imun tubuh kita gagal menghalangi/menghalau penyerang
masuk ke dalam tubuh.

3. Setiap hari kita memakan ratusan kuman melalui makanan yang kita makan, dan kebanyakan dari
kuman itu mati di air liur atau di keasaman lambung. Tetapi kadang-kadang, ada juga kuman yang
lolos, sehingga kita menjadi diare atau muntah-muntah.

4. Ada juga penyakit yang disebabkan oleh karena sistem imun yang bekerja tidak sesuai harapan
atau dengan cara yang salah sehingga menimbulkan masalah, misalnya alergi. Allergi hanyalah
sebuah reaksi terhadap rangsangan tertentu di mana bagi orang lain tidak mempunyai reaksi sama
sekali.

5. Ada lagi penyakit autoimmun ( sistem imun yang menyerang tubuh yang seharusnya dia lindungi
), disebabkan karena adanya kesalahan sistem imun.
Mengapa Anda Harus Peduli Terhadap Sistem Imun Anda ?Apakah anda mengetahui apa yang
akan terjadi pada tubuh anda ketika sistem imun anda tidak lagi melindungi tubuh anda dari para
penyerang. Kebanyakan ancaman yang mengancam sistem imun tidak terlihat oleh kita, tetapi
pengaruh yang ditimbulkan lebih dari apa yang kita bayangkan.
Sel-sel imun menyebar diseluruh tubuh kita, termasuk kulit, node limpa dan darah. Dari masalah
sepele, seperti luka kecil pada kulit kita sampai skala besar seperti melawan efek dari radikal bebas,
ketepatan dan keefektifan komunikasi dan koordinasi antar sel menjadi kunci kesehatan sistem
imun.

Walaupun beberapa produk di pasaran menyediakan nutrisi untuk sel-sel imun, namun apa yang
sebenarnya sistem imun butuhkan (dan apa yang telah 4Life Transfer Factor berikan) adalah
mendidik dan mengarahkan sistem imun agar bekerja optimal dalam menjaga tubuh kita.

Ketika sistem imun anda dalam kondisi prima, efeknya andapun dalam kondisi prima, anda mampu
untuk melakukan apapun yang anda inginkan. Tetapi ketika fungsi sistem imun melemah karena
kurang tidur, lingkungan yang tidak ramah, diet yang buruk, atau tingkat stress yang tinggi, sistem
imun tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya. Dan ketika sistem imun tidak dapat melaksanakan
tugasnya, maka saat itu anda langsung merasakan akibatnya.

Anda seharusnya peduli terhadap sistem imun anda, karena sistem imun anda begitu peduli terhadap
anda, dia selalu setia menjaga tubuh anda tanpa berhenti sedikitpun.
Semakin Anda Peduli Terhadap Sistem Imun Anda, maka Sistem imun Anda Akan Semakin peduli
Terhadap Anda Ia Akan Menjaga Kesehatan Anda Tanpa Batas.

BAB III PENUTUP

A.KESIMPULAN
Sistem imun terdiri dari ratusan mekanisme dan proses yang berbeda yang semuanya siap
bertindak begitu tubuh kita diserang oleh berbagai bibit penyakit seperti virus, bakteri, mikroba,
parasit dan polutan. Sebagai contoh adalah cytokines yang mengarahkan sel-sel imun ke tempat
infeksi, untuk melakukan proses penyembuhan.

B. SARAN
Karena di hari ini kita hidup di lingkungan yang selalu dikelilingi oleh berbagai ancaman
bibit penyakit maka memiliki dan memelihara Sistem imun yang sehat & optimal menjadi sangat
penting.

You might also like