You are on page 1of 11

masuk ke aliran darah dan

menyebar keseluruh tubuh

menghambat serabut saraf

hantaran saraf di presinaps


dan post sinap terganggu

pelepasan asetilkolin tergangg

pengiriman sinyal terganggu

otot-otot pernafasan implus jantung

ekspansi paru kontraksi otot jantung

gangguan ventilasi lama'' miokard tidak CO


dapat berkontraksi
gagal nafas perfusi o2
henti jantung
henti nafas
KERACUNAN MAKANAN

botulisme singkong

masuk ke aliran darah dan asam sianida


menyebar keseluruh tubuh
mengikat enzim
menghambat serabut saraf sitokrom oksidase
koligernik
inhibitor non
hantaran saraf di presinaps spesifik enzim
dan post sinap terganggu
asam salisilat
pelepasan asetilkolin terganggu dehidrogenase

pengiriman sinyal terganggu katalisasi o2

transport o2
plus jantung otot lurik
co2
aksi otot jantung kelemahan/kelumpuhan
merangsang MO

merangsang saraf
perfusi o2 frenikus, vagus,
torasikus

otot" nafas

hiperventilasi

RR

sesak

dehidrasi

alkalosis
metabolik

Na+, K+, ATPase

hipokalemia
ekstabilitas otot
sel saraf

otot rangka otot polos otot polos


diusus dijantung
adinemia
hiper peristaltik kontraktilitas
kelemahan otot
diare CO

perfusi

hipoksia sel

glikolisis sel ginjal

2 ATP + 2 asam laktat + H20 vasokonstriksi

merangsang sinaps 02 ginjal


neuron
merusak tubulus
asetil kolin
ekskresi H+
pengaktifan aktin, miosin
asidosis metabolik
otot paru

ekspansi paru

gagal ventilasi

gagal nafas
UNAN MAKANAN

konsumsi jamur

diserap oleh hipersekresi


pencernaan
pengeluaran air mata
lambung dan saliva mengiritatif

merangsang mengiritasi lambung merusak dinding


n. Vagus lambung
merusak mukosa
merangsang lambung sel parietal terganggu
sel parietal
inflamasi gangguan sal. Cerna
produksi H+
pengeluaran histamin depolasirasi
H+ + CL
permeabilitas pembuluh adanya rangsangan
HCL darah pada sel

mual, muntah perpindahan cairan Na+ masuk ke sel


dari intravaskuler ke
intertisial menarik cairan

volume darah edema

preload

SV

tekanan darah

perfusi o2 metabolisme anaerob

asam laktat

PH persepsi
nyeri
asidosis metabolik

hiperkalemia

otot paralisis otot permeabilitas produksi asam


paru membran miokard
fatique asam lambung
ekspansi paru repolarisasi

tekanan paru durasi oksi potensi mual, muntah iritasi lambung

gangguan bradikardi perdarahan gastritis


ventilasi
hematemesis
dan melena

anemia

otak jantung

sokonstriksi perfusi o2 merangsang baroreseptor


diserebral
merangsang saraf simpatis
kesadaran
rusak tubulus hipoksia vasokonstriksi
serebral
ekskresi H+ vasokonstriksi lama
nekrotik jaringan
dosis metabolik otak perfusi o2 ke
arteri koroner
infark
beban kerja
kematian jantung

HR
insektisida

terserap oleh tubuh

menghambat aktifitas korosif


enzim asetilkolinesterase
penetrasi ke
asetilkolin menumpuk seluruh sal.
cerna
iritasi neuron
post sinaps gangguan absorbsi
nutrisi, vit, mineral
merangsang neuron
post sinaps Na+, K+, Mg

hipersekresi neuro elektolit darah


transmiter asam amino
(glutamat, asparat) Na+ K+ produksi
asam
gangguan neuron osmolalitas plasma kontraktilitas
otot jantung asam lambung
perkembangan sinaps cairan ekstra sel
terganggu gangguan irama mual muntah
vol. Darah jantung
hipereksitabel
TD disritmia
kejang iritasi lambung
CO
gastritis perdarahan
Perfusi O2
metabolisme anaerob hematemesis
CO2 melena
asam laktat
O2 ke otak asidosis respiratorik anemia

penurunan
kesadaran
alkohol

konsumsi saluran kemih

terabsorbsi dan terdistribusi dalam intoksikasi asam


tubuh jengkolat

metabolisme dihati asam jengkolat berikatan


oleh alkohol dehidrogenase dengan albumin
formal
dehidrogenase menghasilkan dibawah keginjal
metabolik
diubah menjadi glikolit asid terjadi proses
asam format pemekatan dan
asidosis PH
metabolik
pengendapan kristal-
kristal disaluran kemih
O2 perubahan
NAD iritasi tubulus menymbat
ATPase traktus urinarius
asam lambung NADH hematuria
pompa Na+ output urin
mual muntah K+ terganggu perubahan asam pirufat nyeri
volume intaseluler
K+ pindah asam laktat
ke inravaskuler ATP gangguan pompa
iritasi lambung Na+, K+
metabolisme menjadi
perdarahan asam oksalat K+ masuk
ke intravaskuler
hematemesis membentuk senyawa
kompleks K+ oksalat hiperkalemia

kerusakan tubulus ginjal kejang

gagal ginjal akut

CO
nutrisi O2 nutrisi miokard
ke otak
kontraktilitas
fungsi otak
gangguan pompa
kesadaran jantung

gagal jantung
jengkol

saluran kemih saluran pencernaan

intoksikasi asam lambung usus

sel parietal merangsang fleksus


sulit larut mesentarikus
dalam air pengeluaran HCL
peristaltik usus
viskositas darah produksi
diare
aliran darah iritasi mukosa fungsi sawar
lambung darah
menumpuk di saluran
kemih merangsang penghancuran kapiler
nervus vagus
perdarahan
mual, muntah
menymbat
traktus urinarius menginfeksi
glomerolus
output urin
glomerolunefritis
volume intaseluler
tekanan glomerolus
H+ tertahan
GFR
terabsorbsi
tubuh merangsang jungsta
glomerolus
H+ berikatan
dengan HB renin

asidosis angiotensin
metabolik
angiotensin I

angiotensin II

vasikonstriksi pembuluh darah

TD HR kontaktilitas jantung
nutrisi miokard hipoperfusi

kontraktilitas nekrosis tubulus

gangguan pompa TNA

tubulus sekresi H+ CKD


gagal jantung
H+ + HCO3 GFR< 15%

H2CO3 eksresi nitrogen

uremia
hepar

detoksifikasi

hati tidak mampu


mengeluarkan zat asing

zat mengendap dalam


hepar

trigliserid

fatty liver

fibrosis

fatty crysta

nekrosis parenkim hati,


sel hati dan duktus empedu

obstruksi

retensi billirubin

bilirubin direk
tak terkonjuggasi

feses pucat, urin gelap,


ikterus

pengumpulan garam empedu


dibawah kulit

pruritis

You might also like