You are on page 1of 2

MEDAN, 27 SEPTEMBER 2018.

Rombongan siswa kelas 4 IV Sekolah SD TAMAN


HARAPAN MEDAN (TAMPAN) Tengah melakukan pembelajaran di luar kelas di Kebun
Binatang Medan yang terletak di kecamatan Medan tuntungan, Simalingkar. Para siswa
didampingi oleh masing-masing wali kelas IV A dan B dan guru bidang studi dalam melakukan
observasi kekebun binatang.

“Kami sekarang sedang belajar tema “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”. Anak-anak
dibebankan untuk mengamati langsung suasana kehidupan hewan secara langsung di kebun
binatang. Anak-anak mengumpulkan data untuk menjawab beberapa indikator yang diberikan
guru berkenaan dengan tema pembelajaran mereka. Nah, setelah mereka mengumpulkan data
tersebut, barulah mereka dapat mngolah data tersebut dan mengomunikasikannya di depan kelas
tentang pengamatan yang mereka lakukan. Salah satu poin penting adalah apakah hewan-hewan
di kebun binatang sudah mendapatkan perawatan yang baik berkenaan dengan kewajiban
manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan yang diberi kelebihan akal untuk peduli terhadap
makhluk hidup lainnya.

Hidup yang saling melengkapi antara manusia, tumbuhan dan hewan adalah wujud dari
tujuan hidup kita di planet bumi ini. Tuhan sudah memberikan manusia fasilitas yang sempurna
untuk melangsungkan kehidupannya di bumi, seyogianya manusia harus bertanggung jawab atas
semua makhluk hidup di dunia ini. Dari memberikan makan dan minum yang sehat, menjaga
habitat dan ekosistemnya, serta melestarikannya adalah tanggung jawab kita bersama.

Manusia tidak boleh banyak menuntut haknya dalam memanfaatkan makhluk hidup lainnya
untuk menunjang kebutuhan hidupnya, namun manusia harus melaksanakan kewajibannya dalam
hal peduli terhadap makhlk hidup. Saat ini banyak masalah-masalah yang timbul yang
mengakibatkan banyaknya hewan-hewan yang hampir langka, sebut saja, perburuan liar dan
ekosistem hewan yang terganggu. Berdasarkan hal inilah, kami sebagai satuan pendidikan
sekolah dasar ingin mengajak anak-anak untuk peduli terhadap makhluk hidup, mengajari
mereka bagaimana melestarikan hewan maupun tumbuhan, membimbing dan mengajak siswa
sejak dini untuk membudayakan sikap peduli antar sesama makhluk hidup.
Semoga dengan diberlakukannya kurikulum nasional saat ini bisa memberikan dampak
yang positif terhadap perubahan tingkah laku anak-anak bangsa dalam hal menyelamatkan negeri
ini dari hal-hal yang tidak diinginkan.

ditugasi mencatat kelompok mamalia yang dijumpai di kebun binatang ini,” kata Yuli, di sela
mendampingi anak didiknya di GL Zoo, Kamis (14/4). Kegiatan di kebun binatang ini
merupakan salah satu agenda pembelajaran di SABS. “Anak-anak bisa belajar sambil berwisata,”
jelasnya.Melalui kegiatan tersebut diharapkan para siswa sejak dini terbiasa observasi tentang
alam dan satwa koleksi kebun binatang setempat. “Dengan berkunjung di GL Zoo, anak-anak
bisa belajar secara langsung,” tuturnya.

Menurutnya, dari tugas mencatat nama-nama satwa jenis mamalia itu, nantinya di sekolah
dijabarkan dari sisi agama, bahasa dan matematika. Sekolah alam yang terletak di tepi Sungai
Bengawan Solo ini berdiri pada enam tahun lalu. Kini jumlah siswanya baru 57 anak. “Kami
baru sampai kelas 5 setingkat SD,” jelas Yuli. (bam)

You might also like