You are on page 1of 3

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN TEPUNG DAN IDENTIFIKASI KEMURNIAN TEPUNG

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Botani Ekonomi

Yang Dibimbing oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M.Si.

Disusun oleh:

Kelompok 3

Dhita Humaira E (160342606283)

Luthfi Helen H (160342606239)

Muhammad Fadhil (160342606235)

Puji Lestari (160342606278)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Oktober 2018
A. TUJUAN
B. Untuk mengetahui seberapa besar peluang bahan yang digunakan untuk
dijadikan tepung. Untuk mengetahui kandungan kemurnian tepung dari
berbagai bahan.

C. DASAR TEORI
Tepung adalah bentuk hasil pengolahan bahan dengan cara pengilingan atau
penepungan. Tepung memiliki kadar air yang rendah, hal tersebut berpengaruh
terhadap keawetan tepung. Jumlah air yang terkandung dalam tepung dipengaruhi
oleh beberapa faktor antara lain sifat dan jenis atau asal bahan baku pembuatan
tepung, perlakuan yang telah dialami oleh tepung, kelembaban udara, tempat
penyimpanan dan jenis pengemasan. Tepung juga merupakan salah satu bentuk
alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan, karena akan lebih tahan disimpan,
mudah dicampur, dibentuk dan lebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan
modern yang serba praktis. Cara yang paling umum dilakukan untuk menurunkan
kadar air adalah dengan pengeringan, baik dengan penjemuran atau dengan alat
pengering biasa (Nurani dan Yuwono, 2014).

Tepung bisa dihasilkan dari berbagai macam umbi-umbian dan biji-bijian,


hasil yang diperoleh dari bahan tersebut ditentukan dari bagaian mana cara
pengolahannya. Proses pembuatan tepung umbi-umbian sendiri dapat dilakukan
dengan berbagai cara tergantung dari jenis umbi-umbian itu sendiri. Tepung dibuat
dengan kadar 6 air sangat rendah sekitar 2-10%. Hal ini menunjukan bahwa tepung
memiliki daya simpan yang lebih lama (Subagio, 2006). Tahapan proses pengolahan
tepung pada umumnya terdiri dari pemilihan bahan, pembersihan, pengcilan
ukuran, pengeringan, penggilingan/ penepungan, dan penyaringan (Suryanti, 2011).
Pada proses pemilihan bahan baku, pengeringan, hingga penepungan
memiliki metode yang berbeda tergantung dari bahan apa yang dijadikan tepung.
Proses pembuatan tepung talas fermentasi tidak 7 berbeda jauh dari metode
penepungan umumnya, yang menjadi perbedaan dalam pembuatan tepung ini
adalah dengan direndamkan oleh beberapa zat dan bakteri sebagai proses
fermentasinya (Kurniati, 2012).
Kemurnian tepung adalah kondisi dimana tepung benar-benar bebas dari
partikel lain, contohnya lapisan pelindung dari bahan yang digunakan untuk
membuat tepung yang ikut tergiling, kandungan air dalam tepung tidak ada, hal
tersebut dapat membuat tepung bertahan lama. Banyak metode yang dapat
digunakan untuk menguji kemurnian tepung.

Kurniati, R. 2012. Induksi Kalus dan Bublet Serta Regenerasi Tanaman Lili Varietas
Sorbon dari Tangkai Sari Bunga. J. Hort,
Nurani, S. Yuwono, S.S. 2014. Malang. “Pemanfaatan tepung kimpul
(Xanthosoma sagittifolium) sebagai bahan baku cookies (kajian proporsi
tepung dan penambahan margarine)”. Jurnal Pangan dan
AgroindustriVol.2 No.2 p.50-58. Jurusan Teknologi Hasil Pertania.
Universitas Brawijaya Malang, Malang.
Subagio, A. 2006. Ubi Kayu : Subtitusi Berbagai Tepung-Tepungan. Gramedia,
Jakarta
Murtiningsih, Suryanti. 2011. Membuat Tepung Umbi dan Variasi Olahannya. Agro.
Media Pustaka. Jakarta.

You might also like