Professional Documents
Culture Documents
MODUL
Manajemen Terpadu
Balita Sakit
KONSELING BAGI IBU DAN PEMBERIAN
PELAYANAN TINDAK LANJUT
SEMESTER 7
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Jakarta 2015
Kata
Pengantar Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
i
ii
Daftar Isi
......................................................................
Kata Pengantar i
Dafta Isi ii
Kegiatan Belajar 1
Konseling Bagi Ibu 4
Kegiatan Belajar 2
Pemberian Pelayanan Tindak Lanjut 27
Evaluasi AKhir 39
Daftar Gambar 48
Terpadu Bayi Sakit (MTBS) perlu diberikan Kegiatan mengajar 2:Pemberian pelayanan
konseling pada ibu karena dapat dimaknakan tidak lanjut
nasehat pada pihak lain yang dimaksud disini mampu melakukan konseling setelah dilakukan
adalah tenaga kesehatan khususnya bidan dapat tindakan/pengobatan pada modul l,2 serta mampu
memberikan konseling pada ibu karena dapat melaksanakan pemberian tindak lanjut pada bayi 2
Relevansi
Tujuan dari manajemen terpadu balita sakit dapat menurunkan angka kesakitan dan
kematian yang terkait dengan penyebab utama penyakit balita untuk itu anda harus mampu
memberikan konseling MTBS pada ibu dengan menggunakan ketrampilan komunikasi yang
baik sehingga informasi tentang balita sakit bisa dimengerti oleh ibu balita sakit selanjutnya
dapat melaksanakan pemberian pelayanan tindak lanjut secara benar.saya percaya anda
dapat melaksanakan dengan baik.
Konseling MTBS pada ibu terkait pada mata kuliah BD 304 Asuhan Kebidanan
Neonatus,Bayi Balita dan Anak pra sekolah. Selain itu juga Bd 202 mata kuliah komunikasi
dalam praktik kebidanan pada pokok bahasan komunikasi inter personal dan konseling
dalam lingkup praktik kebidanan
Petunjuk Belajar
Untuk memudahkan Saudara mengikuti proses pembelajaran dalam modul 3 ini,maka
akan lebih mudah anda mengikuti langkah-langkah belajar sebagai berikut :
1. Saudara Pelajari secara berurutan kegiatan belajar l dan 2
5. Kerjakan evaluasi proses pembelajaran untuk setiap materi yang dibahas dan cocokkan
jawaban anda dengan teori yang sudah dipelajari.
6. Jika Saudara mengalami kesulitan diskusikan dengan teman dan konsultasikan pada
fasilitator.
Besar harapan kami pada Anda untuk dapat mengikuti seluruh kegiatan mengajar dengan baik.
Selamat belajar Semoga mendapat kemudahan dari Tuhan Yang Maha Esa dalam memahami
2
3
modul ini untuk bekal di masyarakat. amin
2. Beri motivasi pada peserta didik untuk membaca secara seksama materi yang
disampaikan dan berikan penjelasan dalam hal-hal yang dianggap sulit.
3. Identifikasi kesulitan pada peserta didik dan mintalah berdiskusi dalam kelompok serta
berikan kesimpulan.
Kegiatan
Belajar 1 Konseling Bagi Ibu
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Khusus
1. Ketrampilan komunikasi
4
5
Uraian
Materi
Kali ini Anda akan kami ajak mempelajari pelajari ini meliputi menilai cara pemberian
suatu manajemen untuk balita sakit yang datang makan pada anak,anjuran makan untuk anak
dipelayanan kesehatan,dilaksanakan secara sehat maupun sakit, menasehati ibu tentang
terpadu setelah dilakukan penilaian,klasifikasi masalah pemberian makan,meningkatkan
dan pengobatan sehingga pelaksanaan konseling pemberian cairan selama anak sakit,kapan
dan pemberian pelayanan tindak lanjut tepat balita harus kembali dan menasehati ibu
pada sasaran sehingga balita sembuh. tentang kesehatannya sendiri,penggunaan
Harus Anda pahami terlebih dahulu bahwa kelambu untuk pencegahan malaria.
bantuan dari seorang konselor kepada klien, Kali ini Anda akan kami ajak
mempelajari suatu manajemen
bantuan di sini dalam pengertian sebagai “untuk balita sakit yang datang
dipelayanan kesehatan,dilaksanakan
upaya membantu orang lain agar ia mampu secara terpadu setelah dilakukan
penilaian,klasifikasi dan pengobatan
tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri, sehingga pelaksanaan konseling dan
pemberian pelayanan tindak lanjut
mampu memecahkan masalah yang tepat pada sasaran sehingga balita
sembuh. “
dihadapinya dan mampu menghadapi krisis-
dengan bimbingan karena keduanya merupakan pengantar atau ibu pasien mengerti penyakit
keseluruhan dan lebih berkenaan dengan penyakit anaknya sehingga mampu mengenali
masalah individu secara Pribadi. Pemberian kapan harus segera membawa anaknya ke
pembeda dari alur pelayanan sebelum MTBS. memperhatikan tumbuh kembang anak dengan
Keunggulan pada Materi yang Anda cara memberikan makanan sesuai umurnya.
Semua pesan tersebut tercermin dalam Kartu Nasihat Ibu (KNI) yang biasanya diberikan setelah
ibu atau pengantar balita sakit mendapatkan konseling. Para petugas di pelayanan primer berada
pada posisi yang unik yang dihadapkan pada kompleksnya perawatan anak dan perlunya fasilitasi
komunikasi secara individual yang melibatkan kasus mereka. Perlu Saudara pahami bahwa melayani
anak bagi para petugas adalah merupakan anugerah sekaligus tantangan yang unik karena
dihadapkan keterkaitan antara pengaruh lingkungan dan faktor intrinsik pada diri anak untuk ditelaah
Salah satu metode yang dikembangkan untuk perawatan anak yaitu Integrated
Management of Childhood Illness (IMCI) atau di Indonesia dikenal dengan MTBS, adalah
program intervensi dalam penanganan anak terutama balita yang menggunakan suatu
algoritme, sehingga dapat mengklasifikasikan penyakit yang dialami oleh balita, melakukan
rujukan secara cepat apabila diperlukan, melakukan penilaian status gizi dan memberikan
imunisasi kepada balita yang membutuhkan. Selain itu ibu balita juga diberi konseling
tatacara memberi obat di rumah, pemberian nasihat mengenai makanan yang seharusnya
diberikan dan memberitahu kapan harus kembali (kunjungan ulang) atau segera kembali
untuk mendapatkan pelayanan tindak lanjut.
4. Kesehatannya sendiri
6
7
Menentukan prioritas nasehat. Pada tiap akhir kunjungan, petugas akan menjelaskan
kapan harus kunjungan ulang. Kadang seorang anak membutuhkan tindak lanjut untuk lebih
dari satu masalah. Pada kasus seperti ini, ibu diberitahu kapan waktu terpendek dan pasti ibu
harus kembali. Dan dijelaskan juga kemungkinan anak harus kembali lebih awal jika masalah
seperti demam menetap. Dibawah ini akan disampaikan jenis konseling apa saja yang ada
dalam MTBS,coba Anda pelajari tentang:
bahan konseling yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan pembelajaran.Selamat berlatih.
keterampilan komunikasi saudara dengan ibu penderita. Ibu perlu mengetahui cara memberi obat
Komunikasi yang baik sangat penting ketika saudara mengajari ibu cara memberi obat di
rumah.
waktu Saudara mengajari ibu cara mengobati anak, gunakan 3 langkah dasar mengajar :
1. Memberi penjelasan
2. Memberi contoh
a. MEMBERI PENJELASAN.
b. MEMBERI CONTOH :
Beri contoh untuk melakukan tugas tertentu, seperti:
1). Cara memegang anak pada waktu akan diberi salep mata.
3). ·Cara mencampur satu bungkus oralit dengan air dalam jumlah yang benar.
5). ·Cara melegakan tenggorokan dengan bahan/obat yang aman dan dapat dibuat
sendiri di rumah.
2). Saat peragaan, gunakan alat bantu yang sudah dikenal, misalnya gelas untuk
melarutkan oralit.
8
9
3). Beri umpan-balik pada waktu praktek. Puji ibu bila mengerjakan tugas dengan baik
dan perbaiki saat itu juga jika ibu membuat kesalahan.
Setelah Saudara mengajari ibu cara pengobatan di rumah, tentu Saudara ingin
mengetahui pemahaman ibu tentang cara pengobatan yang benar. Bagian terpenting
dari komunikasi adalah pertanyaan untuk mengecek pemahaman ibu. Pertanyaan
tersebut harus sedemikian rupa sehingga jawabannya tidak hanya “ya” atau “tidak”.
Pertanyaan yang baik harus dapat mencakup: apa, mengapa, bagaimana, kapan
atau berapa banyak ibu memberi obat.
Dari jawaban ibu, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa ibu paham tentang
pengobatan. Jika ibu tak dapat menjawab dengan benar, Saudara menerangkannya
sekali lagi dengan lebih jelas.
Contoh : Saudara mengajari ibu cara memberi antibiotik. Kemudian tanyakan: “Tahukah
Jawaban ibu mungkin “ya”, walaupun ibu tidak mengerti. Ibu mungkin malu mengakui
bahwa ia tidak mengerti. Contoh pertanyaan yang baik seperti :
Ibu mungkin menjawab : Bahwa ia tidak berada di rumah pada waktu siang hari. Ibu
hanya bisa memberi pengobatan pada waktu sore dan malam hari.
Jika Saudara bertanya: “Bagaimana cara ibu melegakan tenggorokan anak di rumah?”
Ibu mungkin menjawab : Ia tidak menyukai cara melegakan tenggorokan seperti yang
Saudara anjurkan. Ibu lebih senang anaknya mendapat suntikan atau mendapat tablet.
Yakinkan ibu bahwa bahan-bahan pelega tenggorokan lebih baik dibanding obat.
Jelaskan dengan sebaik-baiknya. Ibu diminta menerangkan alasan penggunaan bahan
pelega tenggorokan kepada anggota keluarga lainnya.
1. Memberi penjelasan
2. Memberi contoh
Tanyakan:
10
11
1). Apakah ibu menyusui anak ini? Berapa kali sehari dan bagaimana malam hari?
2). Apakah anak selain ASI mendapatkan makanan/minuman lain? Berapa kali
sehari,jenis,alat yang digunakan?
sakit, biasanya anak sulit makan, tapi mereka harus makan sesuai umur dan frekwensi yang
dianjurkan. Saudara ketahui bahwa walaupun tiap kali makan anak tidak menghabiskan
porsinya. Setelah sembuh, makanan yang baik akan membantu pemilihan kehilangan berat
badan dan mencegah kurang gizi. Pada anak sehat, makanan yang baik akan mencegah
timbulnya penyakit,dibawah ini konseling anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit
• Meneteki secara eksklusif berarti bayi hanya diberi ASI, tidak diberi tambahan
makanan atau cara lain.
• Jika mungkin beri ASI eksklusif sampai anak berumur 6 bulan.
Untuk kelompok umur ini, ASI tetap merupakan makanan terpenting bagi bayi, tetapi
ibu harus sudah mulai memberi makanan tambahan disamping ASI
• Pada kelompok umur ini, bayi mulai dikenakan sedikit demi sedikit dengan
berbagai jenis makanan padat yang dilumatkan.
• Semua bayi pada umur 6 bulan, harus buah mendapat makanan yang lebih padat
dan bergizi.
• Lanjutkan pemberian ASI sesering yang dikehendaki bayi pagi, siang dan malam.
• Makanan pendamping ASI (MP ASI) adalah makanan (padat, semi-padat mapun cairan)
yang diberikan pada bayi/anak selama bayi/anak masih minum ASI. Pengganti ASI
susu,pisang,pepaya,air jeruk, air tomat saring secara bertahap berikan bubur tim lumat
makan: 6 bulan – 2 x 6 sdm peres, 7 bulan – 2/3 sdm peres,8 bulan – 3 x 8 sdm peres.
• Ibu tetap melanjutkan pemberian ASI sesering yang dikehendaki bayi. Setelah umur 6
bulan, ASI saja tidak dapat memenuhi kebutuhan kalori bayi, oleh karena itu secara
bertahap naikkan jumlah makanan pendamping ASI.
• Memberikan makan anak secara aktif sangat penting. Memberikan makan secara aktif
berarti mendorong anak untuk mau makan. Anak tidak berbagi 1 porsi makanan dengan
saudaranya. Anak harus mendapat 1 porsi yang cukup untuk dirinya sendiri. Ibu atau
pengasuh anak (kakak, ayah, atau nenek) harus duduk bersama anak sewaktu makan dan
membantu anak memasukkan sendok ke mulutnya sampai anak bisa makan sendiri.
• “porsi yang cukup” berarti anak sudah tidak mau makan lagi meskipun dengan
pemberian makan secara aktif. Dengan takaran sbb: 9 bulan- 3 x 9 sdm peres, l0
bulan – 3 x l0 sdm peres, ll bulan -3 x ll sdm peres dan dapat diberikan makanan
tambahan 2 kali sehari(buah,biskuit,kue)
• Ibu tetap melanjutkan meneteki sesering yang dikehendaki anak dan juga memberi
makanan pendamping yang bergizi tinggi.
• Variasi jenis dan jumlah makanan harus ditingkatkan. Makanan keluarga menjadi
bagian utama makanan anak dan diberikan harus dalam bentuk yang lebih
halus/lembik agar mudah dicerna anak.
• Porsi yang cukup dan pemberian makan secara aktif tetap merupakan hal penting.
• Pada umur ini anak harus mendapat makanan keluarga yang bervariasi sebanyak 3
kali sehari. J
• Juga harus diberi makanan selingan 2 kali sehari yang bergizi tinggi, diberikan diantara
12 waktu makan.
13
3. CARA MENASEHATI PEMBERIAN MAKANAN ANAK
Selain perbedaan antara yang sebenarnya dilakukan dengan anjuran makan, beberapa
masalah lain mungkin timbul berdasarkan jawaban ibu. Contoh:
a. Kesulitan menetek
Saudara telah menentukan masalah pemberian makan, maka saudara harus mampu
membatasi nasihat kepada ibu untuk masalah yang paling relevan.
makan secara baik. Beri dorongan agar ibu tetap memberi makan seperti yang telah
dilakukannya selama anak sakit dan sehat. Jika umur anak berasa dalam perbatasan
kelompok umur, jelaskan anjuran bagi kelompok umur yang baru kepada ibu. Sebagai
Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Kebidanan
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan
contoh, jika anak hampir berumur 6 bulan, jelaskan makanan pendamping yang
sesuai untuk anak umur 6 bulan, kapan memulainya dan berapa banyak.
Jelaskan sekali lagi anjuran tersebut. Jika ibu mengeluh kesulitan dalam pemberian
ASI, lakukan penilaian pemberian ASI (Lihat Bagan BAYI MUDA). Jika perlu, tunjukkan
kepada ibu posisi meneteki dan cara melekat yang benar. Saudara akan mempelajari
cara meneteki yang benar pada modul BAYI MUDA.
c. Jika bayi umur kurang dari 4 bulan dan menerima susu no-ASI atau makanan lain:
• Bangkitkan rasa percaya diri ibu bahwa ia dapat memproduksi ASI sesuai kebutuhan
anak.
• Anjurkan ibu untuk memberi ASI lebih sering, pagi, siang, malam & secara bertahap
mengurangi pemberian susu non-ASI atau makanan lainnya.
d. Jika susu non ASI terpaksa harus dilanjutkan, nasihati ibu agar:
• Memberi ASI sesering mungkin, termasuk pada malam hari.
• Memastikan bahwa susu non ASI tersebut tepat dan mudah diperoleh.
• Memastikan bahwa susu no ASI tersebut disiapkan dengan benar dan higienis serta
diberikan dalam jumlah yang cukup.
• Membuat susu non ASI hanya sejumlah yang dapat dihabiskan anak dalam waktu1
jam untuk menghindarkan kerusakan. Jika masih ada sisa, buang.
• Peragakan cara mamberi susu dengan cangkir/ mangkuk/ gelas. Gelas lebih baik
daripada botol, karena lebih mudah dibersihkan. Gelas tidak manganggu pemberian
ASI karena tidak menimbulkan bingung putting.
f. Jika anak tidak diberi makan secara aktif, nasihati ibu untuk:
• Duduk di samping anak dan membujuk anak untuk makan
• Memberi makan anak dengan porsi cukup dalam piring atau mangkuk sendiri
• Mengamati makanan yang disukai anak dan mempertimbangkan hal ini pada waktu
menyiapkan makanan anak.
14
15
g. Jika anak tidak diberi makan dengan baik selama sakit, nasihati ibu agar:
• Memberi ASI lebih sering dan lebih lama jika mungkin.
• Memberi makan yang lembek, bervariasi, menarik dan disukai anak, agar anak mau
makan sebanyak mungkin. Berikan dalam porsi yang kecil tapi sering. Tetap membujuk
anak untuk makan, karena nafsu makan akan lebih baik setelah keadaan anak membaik.
7. Bila anak mendapat lebih dari satu jenis obat: pilih, hitung dan kemas tiap jenis obat
secara terpisah
8. Menjelaskan bahwa obat yang diberikan harus diminum sampai habis sesuai jadwal
pengobatan, walaupun keadaan anak sudah membaik
9. Mengecek pemahaman ibu sebelum meninggalkan klink
5. Jika dibutuhkan pengobatan di rumah, beri ibu salep mata tetrasiklin / kloramfenikol
atau 1 botol kecil berisi gentian violet.
6. Cek pemahaman ibu sebelum meninggalkan klinik
2). Kemudian oleskan salep mata tetrasiklin pada kedua matanya, 3 kali sehari
4). Jangan menggunakan obat salep mata atau obat tetes mata yang lain atau memberi
sesuatu di mata.
b. Mengeringkan Telinga
1). Mengeringkan telinga dengan kain / kertas penyerap
3). Gulung selembar kain penyerap bersih dan lunak atau kertas tissue yang kuat,
menjadi sebuah sumbu
7). Ganti sumbu dengan yang baru dan ulangi langkah-langkah diatas sampai telinga
anak kering
8). Jaga agar telinga yang sakit tidak kemasukan air pada waktu mandi
Mengobati luka di mulut akan mencegah infeksi dan membantu anak agar dapat
makan. Ajari ibu mengobati luka mulut dengan Gentian Violet dengan cara:
Obati luka di mulut 2 kali sehari, pagi dan sore selama 5 hari
1). Cuci tangan ibu dulu
2). Basuh mulut anak dengan jari yang dibungkus kain bersih yang dibasahi dengan
larutan garam
3). Oleskan gentian violet 0,25% pada mulut anak dengan menggunakan lidi kapas
16
17
• Bahan aman yang dianjurkan :
1). ASI Eksklusif untuk bayi samapi umur 4 bulan
2). Kecap manis atau madu dicampur dengan air jeruk nipis dengan perbandingan yang sama
Aturan pertama perawatan di rumah : BERI CAIRAN TAMBAHAN. Jika seorang anak
Diare tanpa dehidrasi diperbolehkan pulang, ibu perlu dinasihati tentang cara
memberi cairan tambahan di rumah (Rencana Terapi A) Cairan tambahan anatara lain:
ASI lebih seiring dan lebih lama, air matang, cairan rumah tangga yang lain seperti :
larutan gula garam, cairan makan (kuah sayur, air tajin) dan oralit.
Pada keadaan tersebut, inbu perlu diajari cara mencampur dan memberikan oralit
kepada anak. Peragakan cara mencampur dan meminumkan pada anak. Ibu diminta
untuk mengerjekan sendiri, sementara saudara mengamati.
2). Ukur 200mL air matang (gunakan elas belimbing atau gelas ukur bila ada).
3). Gunakan air yang sudah direbus kemudian dinginkan. Bila tidak mungkin gunakan
air minum yang paling bersih yang tersedia,
4). Tuangkan seluruh bubuk oralit (200mL) kedalam berisi air matang tersebut
7). Terangkan bahwa larutan oralit harus dibuat dan digunakan pada hari yang sama.
2. Menunjukkan Kepada Ibu Berapa Banyak Cairan Tambahan Termasuk Oralit Yang
Harus Diberikan Sehari-Hari
Jelaskan kepada ibu bahwa anak harus tetap minum cairan yang biasa diminumnya
sehari-hari dan minum cairan tambahan
Jelaskan kepada ibu bahwa diare akan segera berhenti. Oralit tidak akan menghentikan
diare. Keuntungan pemberian oralit adalah mengganti cairan dan garam yang hilang
bersama diare serta mencegah menjadi lebih parah
• Memberi cairan demi sedikit tapi sering dengan menggunakan gelas atau mangkuk.
Gunakan sendok untuk anak yang masih kecil
• Bila anak muntah, tunggu kurang lebih 10 menit, kemudian minumkan lagidengan
lebih lambat
• Melanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti
Contoh :
à Umur sampai 1 tahun 1 sendok teh per menit (1jam : 60 * 5mL = 300mL)
Kartu nasihat ibu diberikan kepada ibu, untuk membantu ibu mengingat keterangan
penting, termasuk jenis cairan dan makanan yang harus yang diberikan pada anak.
Perlihatkan kartu nasihat ibu dan tunjukkan jenis cairan yang dapat diberikan. Beri tanda
ceklis. Dengan pencil pada kotak “pencairan cairan” , sehingga nasihat dapat diganti
bilamana perlu pada kunjungan berikut.
• Beri tanda ceklis pada kotak oralit bila saudara memberi oralit
• Beri tanda ceklis pada kotak makanan cair bila saudara menasihati ibu untuk memberi
makanan cair di rumah tangaa seperti kuah sop/bakso, kuah sayur, air tajin dan lain-lain
• Beri tanda ceklis pada kotak air matang bila saudara menasihati ibu memberi air
matang Bayi yang mendapat ASI eklusif, harus disusui sesering mungkin dan diberi air
matang atau oralit, jangan beri cairan rumah tangga seperti diatas.
Di halaman berikut terdapat contoh cara memberi tanda pada bagian PEMBERIAN CAIRAN
di Kartu Nasihat Ibu untuk anak yang akan diberi oralit sesuai Rencana Terapi A.S
18
19
F. MENASEHATI IBU
Kartu Nasehat ibu diberikan kepada setiap ibu untuk membantu ibu mengingat
makanan dan cairan yang benar untuk anak dan kapan harus kembali segera ke
petugas kesehatan. Dalam Kartu Nasihat Ibu terdapat kata-kata dan gambargambar
yang menjelaskan nasihat-nasihat pokok. Selain itu juga ada kotak untuk menandai
cairan yang tepat untuk diare. Beberapa Kegunaan Kartu Nasihat Ibu:
1). Untuk mengingat saudara mengenai nasihat penting yang harus disampaikan
kepada ibu tentang makanan, cairan dan kapan harus segera kembali.
2). Untuk mengingat ibu tentang nasihat dari petugas kesehatan mengenai apa yang
harus dilakukan ibu dirumah.
3). Ibu mungkin akan menunjukkan kartu ini pada anggauta keluarga lainnya dan dengan
demikian lebih banyak orang akan belajar pesan-pesan yang terdapat di dalamnya.
4). Ibu akan senang bila diberi sesuatu pada waktu kunjungan ke klinik.
penyakit itu sendiri seperti Demam Berdarah Dengue. Anak akan merasa lebih baik dan tetap
kuat apabila ia minum cairan tambahan untuk mencegah dehidrasi. Cairan tambahan terutama
diperlukan oleh anak-anak yang menderita diare; sehingga harus diberi cairan menurut
Ringkasan nasihat tentang cairan terdapat pada bagan di bawah ini. Berikan nasihat ini
kepada setiap ibu yang membawa pulang anaknya sesuai dengan keadaannya KECUALI
kalau ibu sudah terlalu banyak menerima petunjuk dan mungkin menjadi bingung karena t
erlalubanyaknasihat,atausudahdiajariRencanaTerapi
Setiap ibu yang membawa pulang anaknya perlu diberitahu kapan harus kembali ke
petugas kesehatan. Anak mungkin perlu kembali:
1. Kunjungan Ulang
Pada setiap akhir kunjungan, jelaskan kapan ibu harus kembali untuk kunjungan ulang.
Kadang-kadang seorang anak membutuhkan tindak lanjut untuk lebih dari satu
masalah. Pada kasus seperti ini, beritahu ibu kapan waktu yang terpendek dan pasti ibu
harus kembali. Juga jelaskan bahwa anak mungkin memerlukan kunjungan ulang lebih
awal jika suatu masalah seperti demam menetap.
20
21
Anak dengan: Kunjungan ulang:
Pneumonia
Disentri
Malaria, Jika Masih Demam
Demam-Mungkin Bukan Malaria, Jika Masih
Demam
Demam-Bukan Malaria, Jika Masih Demam 2 HARI
Campak Dengan Komplikasi Pada Mata Atau Mulut
Mungkin Dbd, Jika Masih Demam
Demam-Mungkin Bukan Demam Berdarah, Jika
Masih Demam
Diare Persisten
Infeksi Telinga Akut
Infeksi Telinga Kronis 5 HARI
Masalah Pemberian Makan
Penyakit Lain, Jika Tidak Ada Perbaikan
Anemia 4 Minggu/1 Bulan
Berat Badan Menurut Umur Sangat Rendah (Bgm) 4 Mgg/1 Bln
Bagian ini merupakan bagian terpenting dari KAPAN HARUS KEMBALI. Gunakan Kartu
Nasihat ibu pada waktu menasihati ibu tanda kapan untuk kembali segera. Gunakan
istilah-istilah yang dimengerti ibu. Kartu Nasihat Ibu menampilkan tanda-tanda tersebut
dalam bentuk kalimat maupun dalam gambar. Lingkari tanda-tanda yang harus diingat
ibu. Cek pemahaman ibu sebelum ibu meninggalkan klinik.
22
23
Rangkuman
Selamat anda telah menyelesaikan satu kegiatan belajar dari modul ini mengenai
perlunya melakukan konseling dan pemberian pelayan tindak lanjut. Dengan demikian anda
sudah memahami modul 3 ini diharapkan dapat menguasai materi ini dengan baik.
Konseling salah satu upaya untuk membantu mengatasi konflik, hambatan dan kesulitan
dalam memenuhi kebutuhan kita. Hubungan konseling adalah hubungan terapi yang sekaligus
mengandung makna bahwa klien melakukan proses belajar dan memecahkan masalahnya.
Dalam modul MTBS ini diharapkan konseling pada ibu mempunyai hubungan terapi
sehingga ibu yang memiliki balita muda tidak mengalami kecemasan yang tinggi dengan
adanya konseling yang diberikan oleh bidan tentang bagaimana memberikan obat oral
dirumah, mengobati infeksi lokaal, masalah ASI, makanan serta menggunakan kartu sehat
juga memikirkan kesehatan ibu sendiri
Evaluasi
Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang paling
benar.
1. Upaya untuk membantu mengatasi konflik, hambatan dan kesulitan dalam memenuhi
kebutuhan kita disebut:
a. Konselor
b. Konseling
c. Advokad
d. Penyuluh
e. Edukasi
3. Jika Anak tidak diberi makan dengan baik selama sakit, nasihati ibu agar:
4. Catatan yang diberikan ibu untuk membentuk ibu mengingat makanan & cairan yang
benar serta kapan harus kembali kontrol, dinamakan:
a. Buku KIA
b. Kartu Nasihat
24
25
c. Kartu Kunjungan ulang
d. Buku konseling
a. Makanan segar
c. Menggunakan penyedap
Tugas
Mandiri
Bagaimana konseling pada anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit dapat
dikelompokan dengan berbagai umur.Tugas anda kelompokkan cara pemberian makan
sesuai umur.selamat mengerjakan
26
27
Kegiatan
Belajar 2 Pemberian Pelayanan Tindak Lanjut
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Khusus
Pada akhir pembelajaran anda dapat menjelaskan tentang pemberian pelayanan tindak
lanjut mencakup:
1. Pnemonia
2. Diare persisten
3. Disentri 4.Malaria
5. Infeksi telinga
7. Anak kurus
8. Anemia
1. Pnemonia
2. Diare persisten
3. Disentri
4. Malaria
6. Infeksi telinga
8. Anak kurus
9. Anemia
Uraian
Materi
Pada pemberian pelayanan tindak lanjut anda akan mempelajari tentang pnemonia
,disentri,diare persisten,malaria,campak dengan komplikasi pada mata dan atau
mulut,masalah pemberian makan,anak kurus dan anemia,selamat membaca,kemudian
direnungkan dan dilaksanakan,semoga berhasil.
Setiap anak dengan PNEUMONIA harus kembali ke petugas kesehatan setelah 2 hari
untuk kunjungan ulang. Ikuti petunjuk dalam Buku Bagan.
PNEUMONIA
Sesudah 2 hari:
Tanyakan :
• Apakah nafsu makan anak membaik?
• Apakah napas lebih lambat?
Periksa :
• Tanda bahaya umum.
• Lakukan penilaian untuk batuk atau sukar bernapas
Tindakan :
• Jika ada tanda bahaya umum atau tarikan dinding dada kedalam beri
1 dosis antibiotik pra rujukan. Selanjutnya RUJUK SEGERA.
• Jika frekuensi napas atau nafsu makan anak tidak
menunjukkanperbaikan, gantilah dengan antibiotik pilihan kedua
dan anjurkan ibu untuk kembali 2 hari, atau RUJUK jika anak
menderita campak dalam 3 bulan terakhir.
• Jika napas melambat dan nafsu makan membaik ,lanjutkan
pemberian antibiotik hingga seluruhnya 3 hari.
1. Jika frekuensi napas, atau nafsu makan tidak membaik, beri antibiotik pilihan kedua
untuk pneumonia. Sebelum anda memberi antibiotik pilihan kedua, tanya ibu apakah
anak minum antibiotiknya selama 2 hari terakhir.
a. Jika anak tidak minum antibiotik, atau dosis yang diberikan terlalu rendah atau terlalu
jarang, obati lagi dengan antibiotik yang sama. Beri satu dosis di depan petugas
kesehatan dan cek apakah ibu tahu cara memberi obat di rumah. Bantu ibu untuk
mengatasi masalahnya seperti membujuk anak untuk minum obat jika anak menolak.
28
29
b. Jika anak telah mendapat antibiotik dengan benar namun tidak membaik, ganti
dengan antibiotik pilihan kedua untuk pneumonia. Beri untuk 3 hari. Misalnya:
• Bila anak sudah mendapat kotrimoksazol, ganti dengan amoksisilin.
• Bila anak sudah mendapat amoksisilin, ganti dengan kotrimoksazol. Beri dosis
pertama antibiotik di klinik. Ajari ibu cara memberi obat di rumah. Ibu diminta
untuk membawa anak kembali dalam waktu 2 hari.
c. Jika anak telah mendapat antibiotik dan saudara tidak punya antibiotik lain yang
sesuai, rujuk anak ke rumah sakit. Jika anak dengan pneumonia, juga menderita
campak dalam 3 bulan terakhir, rujuk anak ke rumah sakit.
2. Jika anak harus melanjutkan pengobatan antibiotik hingga seluruhnya 3 hari, pastikan ibu
DIARE PERSISTEN
Sesudah 5 hari:
Tanyakan:
• Apakah diare sudah berhenti?
Tindakan:
• Jika diare belum berhenti, lakukan penilaian ulang lengkap.
Beripengobatan yang sesuai, selanjutnya RUJUK. Jika diare persisten
berkelanjutan, pikirkan penyebab lain, misalnya: HIV/AIDS.
• Jika diare sudah berhenti, nasihati Ibu untuk menerapkan
anjuran makan untuk anak sehat maupun sakit sesuai dengan
kelompok umur.
DIARE PERSISTEN
Sesudah 2 hari :
Tanyakan :
• Apakah beraknya berkurang?
• Apakah jumlah darah dalam tinja berkurang?
• Apakah nafsu makan anak membaik?
Periksa : untuk diare (lihat bagan Penilaian dan Klasifikasi)
Tindakan :
• Jika anak mengalami dehidrasi, atasi dehidrasi.
• Jika frekuensi berak, jumlah darah dalam tinja atau nafsu
makan tetap atau memburuk: Ganti dengan antibiotik oral
pilihan kedua untuk Shigela.
• Beri untuk 5 hari. Anjurkan ibu untuk kembali dalam 2 hari.
• Jika 2 hari pemberian antibiotika pilihan ke 2 tidak membaik,
ganti metronidazol, tanpa pemeriksaan laboratorium
sebelumnya.
Jika anak:
• Berumur kurang dari 12 bulan atau
• Mengalami dehidrasi pada kunjungan pertama atau RUJUK •
Menderita campak dalam 3 bulan terakhir RUJUK
• Jika beraknya berkurang, jumlah darah dalam tinja berkurang
dan nafsu makan membaik, lanjutkan pemberian antibiotik yang
sama hingga selesai.
Jika anak dengan disenteri belum menunjukkan perbaikan setelah diobati dengan antibiotik
pilihan kedua selama 2 hari, mungkin anak menderita amubiasis, obati dengan metronidazol (jika
tersedia) atau rujuk. Kepastian diagnosis amubiasis hanya bisa dilakukan apabila trophozoite dari
E. histolytica yang berisi sel-sel darah merah terlihat dalam sediaan tinja segar.
Jika tetap demam setelah minum obat anti malaria 3 hari berturut-Periksa:lakukan
penilaian ulang untuk malaria dan cari penyebab .lain dari demam
Tindakan: * jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk, perlakukan sebagai PENYAKIT
BERAT DENGAN DEMAM
30
31
*Jika positip falsifarum,vivax atau ada infeksi campuran (mixed),beri obat anti
*Jika anak tetap demam > 7hari,RUJUK untuk pemeriksaan lebih lanjut.
MULUT kembali untuk kunjungan ulang setelah 2 hari, ikuti petunjuk berikut:
1. Minta penjelasan dari ibu tentang cara ia mengobati infeksi mata anak. Tanyakan dan
lihat (jika ibu membawa salep mata), apakah salep tersebut telah dipakai. Mungkin ada
masalah dalam pemberian salep, sehingga ia tidak memberikan pengobatan dengan
tepat. Sebagai contoh, ia tidak mengobati mata 3 kali sehari atau ia tidak
membersihkan mata terlebih dahulu sebelum memberi salep atau anak tidak mau
matanya diberi salep. Jika ibu telah mengobati infeksi mata dengan benar selama 2 hari
dan mata masih bernanah, rujuk anak. Beritahu ibu untuk kembali lagi jika mata tidak
membaik. Tetapi jika saudara tidak yakin ibu dapat mengobati mata dengan baik,
usahakan agar anak dapat diobati oleh petugas kesehatan setiap hari atau rujuk anak.
2. Jika luka di mulut makin memburuk atau tercium bau busuk dari mulutnya, rujuk anak.
Masalah pada mulut mengakibatkan anak tidak dapat makan dan minum dan
keadaannya semakin buruk. Bau yang sangat busuk dari mulut berarti ada infeksi yang
serius. Masalah pada mulut penderita campak dapat menimbulkan komplikasi berupa
luka atau bercak putih di mulut (thrush) atau herpes.
3. Ibu harus melanjutkan pemberian makan yang sesuai untuk memperbaiki kehilangan berat
badan anak selama sakit dan mencegah kekurangan gizi. Bicarakan dengan ibu kapan
mencari pertolongan dan cara memberi makan anak seperti yang dijelaskan pada bagan
KARTU NASIHAT IBU dan BUKU KIA. Beritahu ibu bahwa perhatian pada pemberian makan
sangat penting untuk anak yang menderita campak sebab mereka mempunyai risiko tinggi
bulan, sehingga mempunyai risiko untuk mendapat komplikasi atau masalah baru. Oleh
karena itu, ibu perlu mewaspadai timbulnya tandatanda komplikasi/ masalah baru dan
32
33
F. KUNJUNGAN ULANG UNTUK MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE DAN DEMAM
:MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE
Jika anak yang diklasifikasikan sebagai: Mungkin Demam Berdarah Dengue atau Demam:
Mungkin bukan Demam Berdarah Dengue kembali untuk tindak lanjut karena tetap
demam, ikuti petunjuk berikut ini.
MUNGKIN DEMAM BERDARAH DENGUE
DEMAM:MUNGKIN BUKAN DEMAM BERDARAH DENGUE
Sesudah 1 hari (untuk klasifikasi Mungkin DBD), atau
Sesudah 2 hari (untuk klasifikasi Demam: Mungkin Bukan DBD)
Periksa :
• Lakukan penilaian ulang untuk demam, jika tetap demam.
• Cari penyebab lain dari demam.
Tindakan :
• Jika ada tanda bahaya umum atau kaku kuduk perlakukan
sebagai PENYAKIT BERAT DENGAN DEMAM.
• Jika ada penyebab lain dari demam selain DBD, beri pengobatan
• Jika ada tanda-tanda DBD, perlakukan sebagai DBD
• Jika tetap demam > 7 hari, RUJUK untuk pemeriksaan lanjutan.
H. INFEKSI TELINGA
I. ANAK KURUS
ANAK KURUS
Sesudah 14\
Periksa :
• lakukan penilaian lengkap.
• Tetapkan apakah berat badan menurut umur masih rendah?
• Lakukan penilaian cara menyusui.
• Lakukan penilaian ulang cara pemberian makan
Tindakan :
• Lakukan tindakan / pengobatan sesuai klasifikasi yang ditemukan,jika
berat badan menurut panjang/tinggi badan sudah berada>-2SD
pujilah ibu dan bangkitkan semangatnya untuk pemberian makan.
• .Jika berat badan menurut panjang/tinggi badan masih berada antara
– 3 SD dan -2SD: nasehati ibu untuk setiap masalah pemberian
makan yang dijumpai dan anjurkan anak kembali setiap bulan sampai
makannya membaik dan berat badan menurut tinggi/panjang badan
> - 2SD.
• Perhatian: Jika Anda tidak yakin akan ada perbaikan dalam cara
pemberian makan,atau berat anak terus turun,RUJUK
(pikirkanTBC atau HIV)
34
35
J. MASALAH PEMBERIAN MAKAN
K. ANEMIA
ANEMIA
Sesudah 4 Minggu
Tindakan :
• Beri zat besi untuk 4 minggu berikutnya. Nasehati untuk kembali 4
minggu kemudian.
• Jika anak masih agak pucat sesudah 8 minggu.RUJUK untuk
pemeriksaan lebih lanjut.
• Jika sesudah 8 minggu,telapak tangan tidak pucat,tidak ada
pengobatan tambahan.thrush menetap dan/atau bayi tidak mau
menyusu dengan baik, kunjungan ulang 2 hari.
Rangkuman
modul ini,banyak sekali yang dibahas dan ini membutuhkan kecermatan dalam berfikir karena
banyak menyangkut penyakit balita sakit,saya yakin anda mempunyai bekal pengalaman yang
Pelayanan tindak lanjut diberikan bila kunjungan pertama atau kunjungan ulang dilakukan
penilaian, klasifikasi dan pengambilan belum / tidak ada kemajuan dalam penyembuhan
balita sakit dengan waktu tertentu
Pelayanan tindak lanjut dibutuhkan pengawasan yang cermat dan perawatan yang baik karena
merupakan rujukan dari balita sakit yang sebelumnya sudah mendapatkan perawatan Tenaga
kesehatan khususnya bidan hendaknya menguasai pelayanan tindaklanjut secara naksimal yang
meliputi infeksi bakteri lokal, ikterus, diare dehidrasi ringan /sedang, diare tanpa dehidrasi, berat
badan rendah menurut umur, masalah pemberian ASI dan luka atau bercak dimulut.
Pesan untuk saudara jika masih diperlukan kunjungan ulang berdasarkan kunjungan
pertama atau kunjungan saat ini nasihati ibu untuk kunjungan berikutnya,nasehati ibu
tentang kapan harus kembali segera.
36
37
Evaluasi
Formatif
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih salah satu jawaban yang paling
benar.
1. Bila ada tanda rubar, dalar, kalar, functio lalsa merupakan tanda:
a. Infeksi
b. Infeksi bakteri lahal
c. Kejang demam
d. Diare dehidrasi sedang
e. Mastitis
2. Menggil, kadar billirubin didalam jaringan ekstra vaskuler sehingga kulit konjungtiva,
mukosa dan alat tubuh lainnya berwarna kuning disebut:
a. Ikterus
b. Ikterus Neonatus
c. Ikterus Fisiologis
d. Ikterus Patologis
e. Penyakit hati
3. Karena frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada
anak, konsistensi encer pada fesesnya disebut:
a. Malabsorbsi
b. Diare
c. Dehidrasi
d. Renjatan
e. Hypoglikemik
5. Tindakan yang dapat dilakukan agar bayi dalam minum ASI-nya lebih banyak adalah:
a. Puting susu kersis
b. Pijat bayi
c. Suplement bayi
d. Teknik & posisi menyusu benar
Tugas
Mandiri
Buat bagan tentang 1 x pelayanan tindak lanjut sampai dengan rujuk segera. Tugas
dikumpulkan 1 minggu setelah akhir pembelajaran
38
39
Evaluasi
Akhir
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memilih satu jawabanyang saudara anggap
paling benar.
1. Tiga langkah dasar saat mengajari ibu cara mengobati anak adalah
a. Memberi penjelasan, contoh, tanpa memberi kesempatan praktek
2. Berikut praktek pemberian makan anak umur 2 tahun diberi makan hanya 3 kali sehari
oleh ibu, sebaiknya dianjurkan
a. Anak umur 2 tahun harus mendapat 2 kali makanan selingan selain makanan pokok 3
kali MPASI
b. Makan 2 kali sehari, disertai makanan selingan
3. Jika ibu memberi susu kepada bayi menggunakan botol, maka tindakan yang dilakukan adalah
a. Anak diperbolehkan pulang, ibu perlu dinasihati tentang cara memberi cairan
tambahan di rumah (Rencana Terapi A)
b. Anak dirawat di rumah sakit
a. 7 hari
b. 3 hari
c. 5 hari
d. 2 hari
7. Nasihat yang diberikan kepada ibu jika anak batuk, bukan pneumonia kembali jika muncul
tanda/ gejala
a. Nafas cepat
b. Mengeluarkan lendir
d. demam
8. Nasihat yang diberikan kepada ibu jika anak diare, kembali jika muncul tanda/ gejala
a. Perdarahan
b. Malas minum
c. Sukar bernafas
a. 3 hari
b. 2 hari
c. 5 hari
d. 7 hari
40
41
10.Anjuran makan untuk bayi sehat maupun sakit usia 9-12 bulan adalah
Penutup
SELAMAT Saudara telah menyeleseikan modul 3 dengan baik semoga Saudara telah
memiliki pemahaman tentang konseling dan pemberian tindak lanjut pada MTBS umur 2
bulan sampai 5 tahun.
Sebagai bidan tugas untuk Saudara sangatlah mulia, pengalaman dan konsep ilmu yang
Saudara miliki dapat mengembangkan modul ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu
mengiringi keberhasilan Saudara. Amin
42
43
Daftar
Pustaka
Asuh Kerjasama Depkes RI-Path-IDAI-Usaid 2003, Manajemen Terpadu Bayi Muda, Buku 2
Depkes RI, 2006. Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
Manajemen BBLR untuk Bidan Depkes RI, 2008. Manajemen Terpad Balita
http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/206312038/bab2.pdf
Kunci Jawaban
Kegiatan Belajar 1
Kunci Jawaban
Kegiatan Belajar 2
Tugas Mandiri
44
45
2. Ikterus
3. Diare
46
47
Kunci Jawaban
Evaluasi Akhir
Daftar
Gambar
http://www.stikes-aisyiyah-
Cover jogja.ac.id/resource/doc/page/
image/148225052012-0605431633.jpg
http://www.polibara.ac.id/wp-content/
Konsultasi dengan bidan
uploads/2014/02/f.jpg
48
49