Professional Documents
Culture Documents
Number 3
Abstract
Background Banjar Ambengan is one banjar contained in Sayan village, where people still
have the habit of gathering accompanied by excessive alcohol consumption. Consumption of
alcohol has a direct relationship with the death cases caused by liver sirosis. The liver
mechanism disturbance leads to the case of swelling as the result of the rise of serum
glutamate piruvat transminase (SPGT) enzyme.
Objective This study is aimed at investigating the SPGT level of the serum of the alcoholic.
The study uses the non-probability sampling technique called snowball sampling. The
samples of this study are thirty alcoholic men aging upper eighteen. The respondents will be
interviewed to get the deeper information. The research reveals that 6 respondents have high
SPGT level (20%) and 24 of them have normal SPGT level (80%).
Result of the examination serum SGPT levels alcoholics in the study ranged from 11 to 79.20
U / L. The measurement results SGPT levels are high on the research respondents based on
the characteristics of age at most 33.3%, based on the frequency of consumption of at most
33.3%, based on the period of consumption at most 50%, based on the volume of consumption
at most 66.7%, based on the type of liquor consumed at most 66.7%, and based on the type of
work at most 50%.
Conclusion SGPT levels of the alcoholics in Banjar sub district Ambengan Desa Sayan Ubud
Gianyar regency that of 30 respondents, 20% respondents had a high ALT levels as many as 6
people and 80% respondents choose a normal ALT levels as many as 24 people.
Terdapat berbagai jenis penyakit yang Pada tahun 2012, seorang laki-laki
disebabkan oleh konsumsi alkohol, salah berusia 57 tahun asal Karangasem mengeluh
satunya adalah gangguan fungsi hati seperti perutnya membesar disertai dengan nyeri
penyakit hati alkoholik (alcoholic liver pada ulu hati. Selain itu masih banyak
disease).2. Terdapat hubungan langsung keluhan lainnya yang dialami, setelah
antara konsumsi minuman keras beralkohol dilakukan pemeriksaan untuk diagnosis
dengan mortalitas akibat sirosis hati. pasien, ditemukan adanya peningkatan pada
Gangguan mekanisme di hati dapat bilirubin total, bilirubin direk, bilirubin
mengakibatkan terjadinya pembengkakan indirek, serum glutamate piruvat
dengan adanya kenaikan enzim transaminase (SGPT), serum glutamate
3
transaminase yang diproduksi oleh hati . oksaloasetat transaminase (SGOT), BUN
Pemeriksaan yang digunakan untuk dan kreatinin, albumin rendah, pemeriksaan
mengetahui adanya kenaikan enzim HBsAg dan anti HCV hasilnya non reaktif.
transaminase yaitu dengan melakukan Pasien dikatakan menderita sirosis hati yang
pemeriksaan serum glutamate piruvat disebabkan oleh alkohol. Hal ini semakin
transaminase (SGPT) atau serum glutamate diperkuat dengan pengakuan pasien yang
oksaloasetat transaminase (SGOT), tetapi gemar mengkonsumsi minuman keras sejak
pemeriksaan serum glutamate piruvat masih muda7.
transaminase (SGPT) lebih spesifik Berdasarkan pengamatan Desa
dilakukan karena lebih banyak diproduksi di Sayan terdiri dari 8 banjar dan tempat
hati dari pada enzim serum glutamate penjualan minuman keras yang masih
oksaloasetat transaminase (SGOT).4. beroperasi dengan bebas, salah satunya
Penelitian menyebutkan bahwa tingkat terdapat di Banjar Ambengan. Serta
kerusakan hati biasanya dapat dilihat dari merupakan salah satu banjar dengan jumlah
adanya peningkatan rasio serum glutamate penduduk terkecil yang terdapat di Desa
piruvat transaminase (SGPT) lebih dari dua Sayan. Walaupun demikian jumlah pecandu
5
kali angka normal . Penelitian lain yang terdapat di Banjar Ambengan dapat
menyebutkan dampak negatif dari dikatakan sangat banyak. Dilihat dari
penyalahgunaan minum minuman keras kebiasaan masyarakatnya yang masih suka
antara lain prestasi sekolah merosot 96%, berkumpul dan mengobrol disertai dengan
hubungan keluarga memburuk 93%, konsumsi minuman keras membuat tempat
perkelahian dan tindak kekerasan 65,3% dan penjualannya juga semakin banyak
kecelakaan lalu lintas 58,7%. 6 berkembang. Bahkan saat ini di Banjar
Ambengan terdapat dua tempat penjualan ini adalah yang memenuhi kriteria inklusi
minuman keras yang beroperasi secara aktif dan eksklusi. Sampel yang layak dalam
dan hampir setiap hari selalu ramai suatu penelitian antara 30 sampai dengan
dikunjungi oleh masyarakat Banjar 5009. Dalam penelitian ini menggunakan
Ambengan sendiri. ukuran sampel minimal yaitu 30 sampel
METODE yang mewakili keseluruhan populasi, hal ini
Jenis penelitian yang digunakan dipengaruhi oleh adanya kendala yang
adalah deskriptif yaitu penelitian yang dialami peneliti dari segi biaya dan waktu.
dilakukan dengan tujuan untuk Teknik sampling dalam penelitian ini
mendeskripsikan atau menggambarkan dilakukan dengan teknik Nonprobability
suatu fenomena (termasuk kesehatan) yang Sampling yaitu Snowball sampling. Teknik
terjadi di dalam masyarakat tanpa penentuan sampel yang mula-mula
melakukan rancangan8. Lokasi penelitian di jumlahnya kecil, kemudian membesar.
Banjar Ambengan, Desa Sayan, Kecamatan Pertama-tama dipilih satu atau dua orang,
Ubud, Kabupaten Gianyar. Pengukuran tetapi karena dengan dua orang ini belum
kadar SGPT dilakukan di laboratorium merasa lengkap terhadap data yang
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah diberikan, maka peneliti mencari orang lain
Denpasar. Populasi penelitian adalah yang dipandang lebih tahu dan dapat
keseluruhan dari obyek yang diteliti, dengan melengkapi data yang diberikan oleh dua
menggunakan teknik-teknik tertentu orang sebelumnya. Begitu seterusnya
sehingga sampel sedapat mungkin mewakili sehingga jumlah sampel semakin banyak
populasi8. Populasi dalam penelitian ini dan memenuhi jumlah sampel yang
9
adalah seluruh laki-laki berusia 18 tahun diinginkan .
keatas pecandu minuman keras di Banjar HASIL DAN PEMBAHASAN
Ambengan, Desa Sayan, Kecamatan Ubud, 1. Hasil
Kabupaten Gianyar sebanyak 48 orang. Unit a. Karakteristik subyek penelitian
analisis pada penelitian ini adalah kadar 1. Berdasarkan kelompok umur
serum glutamate piruvat transaminase Responden paling banyak dalam penelitian
(SGPT). 2Responden dalam penelitian ini ini adalah responden yang memiliki rentang
adalah para pecandu minuman keras di usia 19-28 tahun sebanyak 43,34%, dan
Banjar Ambengan, Desa Sayan, Kecamatan paling sedikit pada rentang usia 59-68 tahun
Ubud, Kabupaten Gianyar. Ketentuan sebanyak 3,33%.
responden yang digunakan dalam penelitian
1 1 Kali Seminggu 10 33
2 2 Kali Seminggu 7 23
3 3 Kali Seminggu 5 17
4 4 Kali Seminggu 2 7
5 5 Kali Seminggu 3 10
6 6 Kali seminggu 1 3
7 7 Kali Seminggu 2 7
Total 30 100
yaitu sebesar 67% dan untuk konsumsi 1. Hasil pengukuran kadar SGPT
paling sedikit responden yaitu 2 liter responden berdasarkan kelompok umur.
minuman keras dengan persentase 10 %. Responden pecandu minuman keras
Tabel 3. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jangka Waktu Konsumsi
Minuman Keras
3 11-15 Tahun 6 20
Total 30 100
1 1 Liter 7 23
2 1,5 Liter 20 67
3 2 Liter 3 10
Total 30 100
b. Hasil pengukuran terhadap subyek dengan rentang usia 39-48 tahun sebanyak
penelitian berdasarkan variable 33,3%, rentang usia 49-58 tahun sebanyak
penelitian
33,3% dan rentang usia 69-78 tahun 41,6% dan responden yang mengkonsumsi 5
sebanyak 33,3%. kali seminggu memiliki kadar SGPT yang
tinggi terbanyak yaitu 33,3%.
1 Bir 13 43
2 Tuak 14 47
3 Arak 3 10
Total 30 100
Pecandu
Umur
Normal Tinggi
(Tahun)
Jumlah % Jumlah %
19-28 13 54,2 0 0
29-38 3 12,5 0 0
39-48 2 8,3 2 33,3
49-58 2 8,3 2 33,3
59-68 1 4,2 0 0
69-78 3 12,5 2 33,3
Total 24 100 6 100
Responden pecandu minuman keras di normal paling banyak terdapat pada pecandu
Banjar Ambengan, Desa Sayan, Kecamatan yang mengkonsumsi minuman keras dengan
Ubud, Kabupaten Gianyar, yang memiliki jangka waktu 1-5 tahun sebanyak 75% dan
kadar SGPT normal lebih banyak terdapat kadar SGPT yang tinggi paling banyak
pada pecandu yang mengkonsumsi terdapat pada pecandu yang mengkonsumsi
minuman keras 1 kali seminggu sebanyak
Meditory | Vol. 4, No.2, Desember 2016 87
IGA Tari Diva Pradnya Dewi, dkk., KADAR SERUM GLUTAMATE PIRUVAT TRANSAMINASE PECANDU MINUMAN
KERAS DI BANJAR AMBENGAN DESA SAYAN UBUD GIANYAR
minuman keras dengan jangka waktu 11-15 1,5 Liter dalam 1 kali kegiatan minum
tahun sebanyak 50%. sebanyak 66,7% dan kadar SGPT lebih dari
4. Hasil pengukuran kadar SGPT normal paling banyak juga terdapat pada
responden berdasarkan volume pecandu yang mengkonsumsi minuman
konsumsi keras 1,5 liter dalam 1 kali kegiatan minum
Pecandu
Frekuensi Konsumsi
Normal Tinggi
(Per-Minggu)
Jumlah % Jumlah %
1 Kali Seminggu 10 41,6 0 0
2 Kali Seminggu 7 29,2 0 0
3 Kali Seminggu 4 16,6 1 16,7
4 Kali Seminggu 1 4,2 1 16,7
5 Kali Seminggu 1 4,2 2 33,3
6 Kali seminggu 0 0 1 16,7
7 Kali Seminggu 1 4,2 1 16,7
Total 24 100 6 100
Pecandu
Jangka Waktu
Normal Tinggi
Konsumsi (Tahun)
Jumlah % Jumlah %
1-5 Tahun 18 75 1 16,7
6-10 Tahun 3 12,5 1 16,7
11-15 Tahun 3 12,5 3 50
<15 Tahun 0 0 1 16,7
Total 24 100 6 100
Volume Pecandu
Konsumsi Normal Tinggi
(Liter) Jumlah % Jumlah %
1 Liter 6 25 1 16,7
1,5 Liter 16 66,7 4 66,7
2 Liter 2 8,3 1 16,7
Total 24 100 6 100
keras jenis bir sebanyak 50% dan kadar kepribadian, faktor genetik dan lingkungan
SGPT yang tinggi paling banyak ditemukan sama-sama berperan10 . Responden yang
pada responden yang mengkonsumsi berusia diatas 30 tahun rata-rata sudah
minuman keras jenis tuak sebanyak 66,7%. mengkonsumsi minuman keras dengan
jangka waktu yang lama sehingga organ hati
Tabel 10. Kadar SGPT Responden Berdasarkan Jenis Minuman Keras Yang Dikonsumsi
mereka lebih lama terpapar alcohol,
Pecandu
konsumsi alkohol berlebih dalam jangka
Jenis Minuman Keras Normal Tinggi
waktu lama akan mengakibatkan
Jumlah % Jumlah %
peningkatan radikal bebas dengan berbagai
Bir 12 50 sehingga1 terjadi stress
16,7
mekanisme oksidatif
Tuak 10 41,7 4 66,7
yang akan merusak jaringan hati11.
Arak 2 8,3 1
Mengkonsumsi minuman keras 16,7
beralkohol
Total 24 100 6 100
dalam jumlah yang besar dan terus menerus
dapat merusak sel hati hepatosit yang pada
6. Pembahasan akhirnya menimbulkan berbagai penyakit
Banyak faktor yang mempengaruhi hati seperti sirosis hati11. Sedangkan kadar
seseorang sehingga memilih untuk SGPT yang normal paling banyak pada
mengkonsumsi minuman keras. Beberapa responden yang mengkonsumsi minuman
Putih Janta Galur Sprague Dawley, 5. Suaniti, dkk., 2012, Kerusakan Hati
Online, Akibat Keracunan Alkohol Berulang
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bits pada Tikus Wistar, Online,
tream/123456789/29062/1/AGENG%2 http://download.portalgaruda.org/article
0HASNA%20FAUZIYAH-FKIK.pdf .php?article=82935&val=972 diakses
diakses tanggal 12 Januari 2016 tanggal 10 Januari 2016
2. Conreng, D., B.J., Waleleng, dan S., 6. Indraprasti, D., dan M.A., Rachmawati,
Palar, 2014, Hubungan Konsumsi 2008, Hubungan Antara Kontrol Diri
Alkohol Dengan Gangguan Fungsi Hati Dengan Perilaku Minum-Minuman
Pada Subjek Pria Dewasa Muda Di Keras Pada Remaja Laki-Laki, Online,
Kelurahan Tateli Dan Teling Atas http://pository.uii.ac.id/320/SK/I/0/00/0
Manado, Online, 00/000784/uii-skripsi-psikologi
http://download.portalgaruda.org/article kesehatan - kecanduan-indraprasti -
.php?article=172333&val=1001&title= 04320092-4912848072-naskah
diakses tanggal 5 Januari 2016 publikasi.pdf diakses tanggal 4 Januari
3. Herlida, 2015, Hubungan Skor Apri 2016
(Aspartat Aminotransferase To Platelet 7. Suryadarma, I.G.A., dan P.M.A.,
Ratio Index) Dengan Derajat Saskara,2012, Laporan Kasus Sirosis
Keparahan Sirosis Hati Di Rsud Dokter Hepatitis, Online,
Soedarso Pontianak, Online, http://download.portalgaruda.org/article
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/ar .php article=82524 val=970 diakses
ticle/download /10593/10161 diakses tanggal 4 Januari 2016
tanggal 4 Januari 2016
4. Ronika, C., 2012,Peningkatan Kadar 8. Notoatmodjo, S., 2012, Metodologi
Serum Glutamic Piruvic Transaminase Penelitian Kesehatan, Edisi Revisi
(Sgpt) Pada Tikus Wistar (Rattus Cetakan Kedua,Jakarta: PT RINEKA
Norvegicus) Jantan Yang Dipapar CIPTA
Stresor Rasa Sakit Renjatan Listrik, 9. Sugiyono, 2013, Statistika Untuk
Online, Penelitian, Cetakan ke-23, Bandung :
http://repository.unej.ac.id/bitstream/ha Alfabeta
ndle/123456789/3360/Skripsi.pdf?sequ 10. Sulistyowati, D., 2012, Hubungan
ence=1 diakses tanggal 12 Januari 2016 Tingkat Pengetahuan Dan Sikap
Remaja Usia Pertengahan Tentang