You are on page 1of 7

PERENCANAAN PEMBANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN LUMPUR

TINJA (IPLT) DI KECAMATAN TAMPAN


KOTA PEKANBARU
Hafizhul Hidayat1), Aryo Sasmita2), Muhammad Reza2)
1)
Mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan, 2)Dosen Teknik Lingkungan
Program Studi Teknik Lingkungan S1, Fakultas Teknik Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simpang Baru, Panam, Pekanbaru
28293
Email : hafizhulhidayat@gmail.com

ABSTRACT
Tampan District doesn’t have a facility construction faecal sludge treatment plan so
that the septic tank draining directly discharges to open lands. Based on Permen PU
No. 01/PRT/M/2014 Tampan District already complete the minimum services
standards of a faecal sludge treatment plan was planned to solve the faecal sludge
problem in four subdistrict in Tampan District. Processing system that is applied is
physically processing by sludge seperation chamber (SSC) to separate solids from
faecal sludge at the beginning of processing, SSC are provided 4 bath processing
efficiency for BOD 35% and TSS 85%. Subsequent processing in biology by the 2
units of anaerobic baffle reactor (ABR) each of which consists of five compartments,
2 units ABR processing efficiency for BOD 95% and 85%, TSS is 85% and 80%. the
Characteristics of faecal sludge before processing BOD 6,400 mg/l and TSS 29,900
mg/l. t Effluents water from the faecal sludge processing already met the standard
based on Permen LH No. 5 in 2014 with a value of BOD 36 mg / liter and the value
of TSS 155 mg / liter.

Keywords: Subdistrict Tampan, Faecal Sludge, IPLT, Sludge Separation Chamber


(SSC), Anaerobic Baffle Reactor (ABR).

1. PENDAHULUAN Yogyakarta pada tahun 2010 sekitar


Peningkatan jumlah penduduk 70% sumur tercemar oleh bakteri
suatu wilayah tentunya akan Escheria Coli (Winarni, 2013).
meningkatkan kebutuhan masyarakat Lumpur tinja merupakan
terhadap pemukiman, peningkatan ini sumber pencemar yang terdiri atas
akan berpengaruh terhadap jumlah padatan terlarut di dalam air yang
buangan air limbah yang dihasilkan sebagian besar mengandung material
dari aktifitas pemukiman. Air limbah organik. Lumpur tinja juga
yang berasal dari aktifitas domestik mengandung berbagai macam
(rumah tangga), berupa aktifitas mikroorganisme seperti: bakteri, virus
cucian, kamar mandi, toilet (Nazar dan lain sebagainya. Lumpur tinja
dkk, 2010). Berdasarkan pada kasus diketahui memiliki karakteristik umum
yang terjadi di wilayah Kota dengan TSS 4.000-100.000mg/l, COD

Jom FTEKNIK Vol. 4 No. 1 - Februari 2017 1


5.000-80.000 mg/l, BOD5 2.000- jumlah penduduk paling tinggi di Kota
30.000 mg/l, dan total coliforms 56- Pekanbaru, berdasarkan data badan
8,03x107 CFU/100 ml (Metcalf dan pusat statistik (BPS) Pekanbaru
Eddy, 1991). tercatat jumlah penduduk Kecamatan
Tercemarnya air tanah akan Tampan pada tahun 2013 adalah
menimbulkan berbagai macam 191.941 jiwa dan meningkat sebesar
penyakit, sehingga perlu dilakukan 3,5 persen pada tahun 2014 menjadi
perbaikan dalam pelayanan sanitasi 213.542 jiwa, sehingga kepadatan
kota dan membangun tangki septik penduduk mencapai 3.871 jiwa/km2.
yang kedap air. Pembangunan tangki Semakin tinggi kepadatan penduduk
septik yang tidak memenuhi syarat merupakan faktor penting dalam
seringkali mengalami kebocoran dan penentuan tercemarnya air tanah, hal
mencemari air tanah (Nazar dkk, ini mengarah pada pembangunan
2010). Dalam upaya menghindari tangki septik yang berdekatan dengan
timbulnya permasalahan lain saat sumber air tanah.
kapasitas tangki septik telah mencapai Sistem pengaliran lumpur tinja
batas maksimum, perlu dilakukan di Kecamatan Tampan adalah dengan
pengurasan tangki septik secara sistem sanitasi setempat, diantaranya
berkala, waktu pengurasan berkisar
menggunakan tangki septik sebagai
antara 1 – 3 tahun. Pengurasan lumpur
pada tangki septik dilakukan dengan bangunan penampung lumpur tinja.
penyedotan menggunakan truk tinja, Berdasarkan wawancara yang
kemudian truk tinja akan membawa dilakukan pada usaha sedot wc yang
lumpur ini ke instalasi pengolahan beroperasi di Kota Pekanbaru,
lumpur tinja (Heinss, 1998). diketahui bahwa rata-rata pengurasan
Dalam rangka pencapaian tangki septik untuk rumah yang sama
target Sustainable Development Goals
dilakukan sekitar setahun sampai dua
(SDG’s) yakni setiap negara
diharapkan telah mampu mewujudkan tahun sekali. Lumpur tinja yang
100% akses sanitasi untuk disedot dari tangki septik langsung
penduduknya (Tujuan ke-6). Indonesia dibuang pada lahan terbuka yang
meletakkan pencapaian lebih awal, dimiliki oleh usaha sedot wc tersebut,
yaitu akhir tahun 2019 sebagaimana tanpa dilakukannya pengolahan
dalam rencana pembangunan jangka terlebih dahulu dan tidak
menengah nasional (RPJMN) 2015-
2016. Hal ini yang mendasari perlu memperhatikan dampak buruk yang
dibangunnya instalasi pengolahan dihasilkan dari aktifitas ini.
lumpur tinja (IPLT) di Kecamatan Pembuangan lumpur tinja ke
Tampan sebagai suatu upaya yang lingkungan ini didasari karena letak
terintegrasi untuk mengatasi dan IPLT Muara Fajar yang berada di
mencegah permasalahan yang ada. Kecamatan Rumbai Pesisir. Akses
Kecamatan Tampan merupakan
pengangkutan lumpur tinja dari
kecamatan dengan pertambahan

Jom FTEKNIK Vol. 4 No. 1 - Februari 2017 2


Kecamatan Tampan menuju IPLT bahwa pada saat ini masih belum
cukup jauh dan memerlukan biaya tersedianya bangunan pengolahan
transportasi truk tinja yang cukup lumpur tinja yang beroperasi di
besar. Sehingga untuk meminimalisir, Kecamatan Tampan. Berdasarkan
pembuangan lumpur tinja dibuang ke keadaan diatas direncanakan
lahan terbuka dan membuat pengolahan lumpur tinja yang
tercemarnya kondisi air tanah di diharapkan dapat beroperasi secara
Kecamatan Tampan. Oleh sebab itu baik. Teknologi pengolahan lumpur
dilakukanlah perencanaan tinja yang akan direncanakan
pembangunan instalasi pengolahan berdasarkan pengolahan secara fisika
lumpur tinja (IPLT). dan biologi, kemudian akan
Saat ini instalasi pengolahan dipertimbangkan kelebihan dan
lumpur tinja sudah banyak dibangun, kekurangan serta efisiensi dari masing-
namun masih banyak yang belum masing unit pengolahan. Perencanaan
beroperasi dengan baik bahkan tidak pembangunan instalasi pengolahan
beroperasi. Hal ini dikarenakan dua lumpur tinja (IPLT) diharapkan dapat
faktor yaitu faktor teknis dan non mencegah praktek pembuangan
teknis. Faktor teknis meliputi debit lumpur tinja ke lahan terbuka.
masuk berubah-ubah, waktu detensi Tujuan Penelitian
singkat, BOD effluen belum Tujuan dilakukannya
memenuhi kriteria baku mutu limbah. perencanaan ini adalah untuk
Faktor non teknis meliputi faktor merencanakan instalasi pengolahan
instansi/kelembagaan yang belum lumpur tinja (IPLT) yang beroperasi
mengelola IPLT dengan baik. Di Kota secara efektif dan efisien sesuai
Pekanbaru sudah terdapat IPLT Muara pensyaratan dan standar yang berlaku
Fajar, namun IPLT ini tidak beroperasi
dengan baik dan keberadaannya jauh 2. METODOLOGI PENELITIAN
dari Kecamatan Tampan. Metode Pengumpulan Data
A. Data Primer
Kecamatan Tampan telah Data yang diperlukan untuk
memenuhi standar pelayanan perencanaan ini adalah :
minimum yang di targetkan oleh a. Karakteristik lumpur tinja.
pemerintah, berdasarkan Permen PU Data karakteristik lumpur tinja
No. 01/PRT/M/2014 jumlah diperoleh dari truk tinja yang
masyarakat minimal 50.000 jiwa yang beroperasi di sekitar Kecamatan
Tampan dan hasil pengujian di
telah memiliki tangki septik
laboratorium.
diwajibkan memiliki sebuah IPLT. b. Kondisi eksisiting rencana lokasi
Namun data di lapangan diketahui IPLT

Jom FTEKNIK Vol. 4 No. 1 - Februari 2017 3


Data primer mengenai kondisi Pemilihan alternatif
eksisting rencana lokasi IPLT ini pengolahan mempertimbangkan
diperoleh dari pengamatan atau kelebihan dan kekurangan dari setiap
observasi lapangan langsung terhadap teknologi sehingga dihasilkan
keadaan yang ada di lapangan, dapat teknologi pengolahan air limbah yang
berupa rencana lokasi penempatan efektif dan efisien dengan
IPLT, akses jalan untuk membawa menghasilkan kualitas effluen yang
lumpur tinja. sesuai dengan baku mutu yang
B. Data Sekunder ditetapkan.
Data yang diperlukan untuk 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
perencanaan ini adalah : Proyeksi Jumlah Penduduk
a. Peta administrasi Kecamatan Kecamatan Tampan
Tampan. Hasil proyeksi jumlah
b. Jumlah penduduk penduduk Kecamatan Tampan tahun
c. Persyaratan desain perencanaan 2015-2030 dapat dilihat pada Tabel 1.
Metode Penelitian
Tahapan dalam perancanaan Tabel 1. Proyeksi Jumlah Penduduk
instalasi pengolahan lumpur tinja Tahun Proyeksi Penduduk (Jiwa)
(IPLT) ini antara lain :
2015 221886
1. Penentuan daerah pelayanan.
2016 237088
Kecamatan Tampan terdiri dari
4 kelurahan, diantaranya : 2017 252290
a. Kelurahan Simpang Baru 2018 267492
b. Kelurahan Delima 2019 282694
c. Kelurahan Tuah Karya 2020 297896
d. Kelurahan Sidomulyo Barat 2021 313098
2. Penentuan kapasitas IPLT 2022 328300
Perhitungan untuk menentukan 2023 343502
kapasitas IPLT menggunakan data 2024 358704
proyeksi jumlah penduduk yang akan 2025 373906
dilayani di Kecamatan Tampan pada 2026 389108
periode perencanaan 15 tahun ke 2027 404310
depan, kemudian mengalikan dengan 2028 419512
laju timbulan lumpur tinja sebesar 0,5 2029 434714
liter/orang/hari. 2030 449916
3. Penentuan alternatif unit Sumber : Hasil Perhitungan, 2016
pengolahan
Penentuan alternatif Berdasarkan hasil perhitungan
pengolahan lumpur tinja dilakukan proyeksi jumlah penduduk, jumlah
berdasarkan karakteristik lumpur tinja penduduk Kecamatan Tampan pada
dari hasil pengujian di laboratorium. tahun perencanaan adalah 449.916
4. Penentuan alternatif terpilih jiwa.

Jom FTEKNIK Vol. 4 No. 1 - Februari 2017 4


Perhitungan Debit Lumpur Tinja Tabel 2. Karakteristik Lumpur Tinja
Berdasarkan Permen PU
Parameter Satuan Hasil Metode
tentang Penyelenggaraan
Pengembangan Sistem Pengelolaan BOD5 mg/L 6.400
SNI 06-2503-
Air Limbah, Sistem Pengolahan Air 1991
Limbah Setempat, Buku 4 Instalasi APHA 5220
COD mg/L 18.240
C-2012
Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT)
APHA
digunakan pendekatan persen layanan TSS mg/L 29.900
2540D-2012
50% - 60% dari jumlah penduduk yang Total Jml/100 Biakan
ada pada daerah layanan dan laju 3400
Koliform ml tabung ganda
timbulan lumpur tinja adalah 0,5 Sumber : Hasil Uji Laboratorium, 2016
liter/orang/hari. Perhitungan debit Pemilihan Teknologi Pengolahan
lumpur tinja diuraikan sebagai berikut. Lumpur Tinja
Q lumpur tinja = % layanan x jumlah Pemilihan teknologi
penduduk x laju pengolahan lumpur tinja di Kecamatan
timbulan tinja Tampan dinilai dari aspek efisiensi
= 60% x 449.916 pengolahan masing-masing teknologi
orang x 0,5 alternatif.
liter/orang.hari Uraian lebih jelas mengenai
= 134,974 liter/hari perhitungan efisiensi unit IPLT dapat
= 135 m3/hari dilihat pada Tabel 3.
Karakteristik Lumpur Tinja
Hasil uji karakteristik lumpur
tinja dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 3. Perhitungan Efisiensi Unit IPLT
Alternatif I
Bak
Karakteristik effluen Tangki Imhoff Oxidation Ditch
Ekualisasi
BOD = 40 BOD = 60 BOD = 96
Efisiensi Pengolahan (%)
TSS = 60 TSS = 60 TSS = 97
Debit (m3/hari) 95,81 80,13 69,99
BOD (mg/L) 5.410 4.528 207
TSS (mg/L) 16.851 8.059 277
Alternatif II
Karakteristik effluen SSC ABR 1 ABR 2
BOD = 35 BOD = 95 BOD = 85
Efisiensi Pengolahan (%)
TSS = 85 TSS = 80 TSS = 80
Debit (m3/hari) 126,900 118,572 117,397
BOD (mg/L) 4426 237 36
TSS (mg/L) 4771 766 155

Jom FTEKNIK Vol. 4 No. 1 - Februari 2017 5


Alternatif III
Bak Kolam Kolam Kolam
Karakteristik effluen
Ekualisasi Anaerobik Fakultatif Maturasi
BOD = 40 BOD = 60 BOD = 50 BOD = 50
Efisiensi Pengolahan (%)
TSS = 60 TSS = 40 TSS = 40 TSS = 40
Debit (m3/hari) 95,81 83,36 79,09 75,33
BOD (mg/L) 5.411 2.429 1.311 688
TSS (mg/L) 16.852 11.349 7.349 4.630
Sumber : Hasil Perhitungan, 2016

4. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari Nazar, H., Kasri, A., Saam, Z. 2010.
penelitian ini adalah dapat diketahui Kebijakan Pengendalian
bahwa debit lumpur tinja pada tahun Pencemaran Sumber Air
rencana 2030 di Kecamatan Tampan Bersih Perumahan Sederhana
adalah 135 m3/hari. Pengolahan di Kota Pekanbaru (Kasus di
lumpur tinja terpilih yaitu alternatif 2 Kecamatan Tampan), Journal
dilakukan menggunakan pengolahan of Environmental Science,
secara fisik dengan unit sludge ISSN 1978-5283: 63-80
separation chamber (SSC) dan Heinss, Udo, at al., 1998. Solid
pengolahan secara biologi dengan 2 Sepration and Pond Systems
unit anaerobic baffle reactor (ABR). for the Treatmen of Faecal
Pengolahan ini sudah efisien dan Sludges In the Tropics,
efektif diterapkan, air hasil Lessons Learnt and
pengolahan lumpur tinja yang akan Recommendations for
dibuang ke sungai sudah memenuhi Preliminary Design.
baku mutu air limbah menurut Duebendorf/Accra
Permen LH No 5 tahun 2014 dengan Laporan Kemajuan Akses Sanitasi
nilai BOD 36 mg/liter dan nilai TSS Kecamatan Tampan, Kota
adalah 155 mg/liter. Pekanbaru, http://stbm-
indonesia.org/monev, Akses
DAFTAR PUSTAKA 25 Agustus 2016
Winarni, Fajar., Dinarjati Eka Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Puspitasari, 2013. Peran Nomor 01/PRT/M/2014
Pemerintah dalam tentang Penyelenggaraan
Penanggulangan Pencemaran Pengembangan Sistem
Air Tanah oleh Bakteri E. Coli Pengelolaan Air Limbah,
di Kota Yogyakarta. Mimbar Sistem Pengelolaan Air
Hukum, Vol.25, No.2 : 219- Limbah Setempat, Petunjuk
230 Teknis, Standart Pelayanan
Metcalf and Eddy, 1991. Wastewater Minimum
Engineering : Treatment, Badan Pusat Statistik Provinsi Riau.
Disposal dan Reuse. New 2015. Riau dalam Angka 2015
York: McGraw-Hill

Jom FTEKNIK Vol. 4 No. 1 - Februari 2017 6


Badan Pusat Statistik Kota Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Pekanbaru. 2015. Kecamatan 2013. Materi Bidang Air
Tampan dalam Angka 2015 Limbah II, Diseminasi dan
Sosialisasi Keteknikan Bidang
PLP. Kementerian Pekerjaan
Umum

Jom FTEKNIK Vol. 4 No. 1 - Februari 2017 7

You might also like