Professional Documents
Culture Documents
Teknik Instrumentasi Cholesistectomy OK 4
Teknik Instrumentasi Cholesistectomy OK 4
CHOLESISTECTOMY
# Dx : Cholelitiasis #
A. DEFINISI
Teknik Instrumentasi cholesistectomy merupakan suatu cara melakukan
pengelolaan instrumen untuk operasi membuka abdomen.
B. INDIKASI
1. Klien dengan cholelitiasis.
C. TUJUAN
1. Mengatur alat secara sistematis di meja instrumen.
2. Memperlancar handling instrument.
3. Mempertahankan kesterilan alat – alat instrumen selama operasi.
D. PETUGAS
1. Perawat instrumen kamar operasi.
2. Mahasiswa D IV Perioperatif.
E. PENGKAJIAN
1. Keadaan umum klien (identitas klien).
2. Hasil foto rontgent, laboratorium, EKG, vital sign normal.
3. Kondisi fisik dan psikis.
4. Kelengkapan dari instrumen.
F. PERSIAPAN KLIEN
1. Memberitahu klien tentang tujuan dan prosedur pembedahan (informet
consent).
2. Persiapan alat dan obat - obatan.
3. Puasa.
G. PERSIAPAN ALAT
1. SET INSTRUMEN STERIL
a. Di Meja Instrumen / Meja Besar
Set linen, terdiri dari :
Duk besar (buntu) : 2 buah
Duk panjang / sedang : 2 buah
Duk kecil : 2 buah
Gown / jas operasi / scort : 5 buah
Handuk steril : 5 buah
Sarung meja mayo : 1 buah
Perlak steril : 2 buah
Bengkok (kidney trays) : 1 buah
Round bowls (kom) besar / cucing : 1 / 1 buah
Selang suction : 1 buah
Kabel couter (monopolar) : 1 buah
b. Di Meja Mayo
Handvat mess / handle mess no.4 : 1 buah
Pinset chirugis (dissecting forceps) : 2 buah
Pinset anatomis sedang (tissue forceps) : 2 buah
Pinset anatomis panjang (tissue forceps) : 2 buah
Surgical scissors / gunting prepare / mayo : 1 buah
Metzenboum scissors : 1 buah
Suture scissors / gunting benang : 1 buah
Towel forceps / duk klem : 5 buah
Sponge holding forcep / desinfeksi klem : 1 buah
Mosquito : 1 buah
Arteri klem vankocher lurus : 2 buah
Nald voeder / needle holder : 2 buah
Langenbeck retraktor : 2 buah
T-Man : 2 buah
Rait angel (pean 90º) : 1 buah
Pean manis / sweet clamp : 1 buah
Spatel lidah (k/p) : 1 buah
Spreider abdomen (k/p) : 1 buah
Mikulicz (peritoneum klem) : 4 buah
Fenster (ring klem) : 1 buah
Canule suction : 1 buah
H. TEKNIK INSTRUMENTASI
1. Tim bedah melakukan “time out briefing” (nama klien, umur, ruangan /
bangsal, diagnosa, riwayat alergi, riwayat penyakit dahulu, informed
consent).
2. Setelah klien dilakukan general anestesi (GA) oleh dr. anestesi, Circulating
nurse (onloop) mengatur posisi klien terlentang (supine ekstensi),
memasang folley catheter no.16 + urobag dan mencuci lapangan operasi
dengan hibiscrub dan dikeringkan dengan doek kecil steril. Pasang ground
pada kaki pasien.
3. Instrumen nurse melakukan surgical scrub, gowning and gloving.
4. Operator dan asisten melakukan surgical scrub.
5. Instrumen nurse membantu operator dan asisten gowning and gloving.
6. Berikan desinfeksi klem + povidone iodine 10%+ deppers (dalam cucing)
dengan menggunakan bengkok kepada asisten untuk dilakukan disinfeksi
pada lapangan operasi.
7. Lakukan draping area operasi (untuk mempersempit area pembedahan) →
1 doek kecil pada genetalia, 1 doek besar pada ekstremitas bawah dan
genetalia (di atas doek kecil tadi), 1 doek besar pada dada s/d kepala, 2
doek panjang kanan dan kiri, fiksasi dengan towel forceps (4 buah) dan 1
doek kecil di tengah (antara doek panjang).
8. Pasang selang suction dan electro couter, fiksasi dengan kassa, kaitkan
pada doek dengan menggunakan towel forceps (1 buah). Cek suction dan
couter.
9. Berikan kassa basah dan kassa kering untuk membersihkan bekas
povidone iodine 10%.
10. Berikan pinset chirugis pada operator untuk marking.
11. Berikan handvat mess (handle mess no. 4 paragon mess no. 22) pada
operator untuk insisi kulit sampai lemak (fat). Berikan kassa kering dan
mosquito pada asisten untuk rawat perdarahan.
12. Tampak fasia, berikan handvat mess (handle mess no. 4 paragon mess no.
22) untuk insisi fasia, berikan double kocker untuk memegang atau
menjepit fasia, kemudian berikan gunting mayo untuk memperlebar fasia.
13. Berikan double langenback untuk menahan jaringan (memperluas lapang
pandang operasi).
14. Berikan double mikulicz untuk memegang peritoneum. Berikan gunting
metzemboum untuk membuka peritoneum.
15. Inventaris kassa kecil dan instrument (jauhkan semua kassa kecil dan
instrument yang pendek).
16. Berikan double T-Man untuk memperluas lapang pandang operasi
(memperjelas posisi kantong empedu dan duktus).
17. Berikan still deppers untuk mencari kantong empedu dan memisahkan
kantong empedu dari omentum. Berikan big gause untuk mengcover usus.
18. Berikan double pinset anatomis panjang untuk memisahkan empedu dari
hepar dan duktus.
19. Setelah kantong empedu terlihat jelas, berikan fenster (ring klem) untuk
menjepit kantong empedu.
20. Berikan rait angel untuk memastikan batu empedu
21. Berikan double rait angel mengklem pangkal duktus dan kantong empedu.
22. Berikan gunting metzenbaum memotong duktus sistikus di antara dua
klem.
23. Berikan jahitan (nald voeder + benang mersilk 2-0 + pinset anatomis
panjang) untuk menjahit duktus sistikus.
24. Keluarkan big gause, cuci dengan NS 0.9 %.
25. Inventarisasi instrumen dan kassa (big gause).
26. Menutup peritoneum, berikan nald voeder + benang prolene 2-0 + pinset
anatomis. Berikan gunting benang kepada asisten.
27. Menutup fasia - fat, berikan nald voeder + benang vicryl 2-0 + pinset
chirugis.
28. Menutup kulit, berikan stepler / nald voeder + benang premeline 3-0 +
pinset chirugis.
29. Berikan needle holder beserta jarum dan benang absorbable no. 4/0 untuk
menjahit subkutikuler
30. Berikan kassa basah dan kering untuk membersihkan luka operasi
31. Berikan sofratulle dan kasa kering untuk menutup luka operasi
32. Fiksasi dengan hipafix
33. Operasi selesai, rapikan pasien, inventaris alat, dokumentasikan bahan
habis pakai pada lembar depo farmasi.