Professional Documents
Culture Documents
Nyeri pada tulang kering, kaki, panggul, punggung bagian bawah, paha
depan, dada, atau perut.
Rasa sakit di belakang mata, mata sulit fokus, atau penglihatan ganda.
Jenis neuropati diabetik berikutnya adalah neuropati otonom, yaitu kondisi yang
dapat menyebabkan kerusakan pada sistem saraf yang mengatur berbagai fungsi
tubuh, seperti pencernaan, saluran kemih, genital, dan sistem vaskular
(pembuluh darah). Gejala yang ditimbulkan antara lain:
Pada sistem vaskular: detak jantung menjadi lebih cepat, tekanan darah
rendah, pusing, mual, muntah, atau pandangan menjadi gelap seusai
berdiri dengan cepat (hipotensi ortostatik).
Pada sistem genital: disfungsi ereksi, vagina kering, atau sulit orgasme
Pada saluran kemih: kembung, inkontinensia urine, atau kesulitan
mengosongkan kandung kemih (pada saat buang air kecil serasa tidak
tuntas).
Jenis neuropati diabetik yang ketiga adalah fermoral neuropathy, atau sering
juga disebut diabetic amyotrophy, yaitu kondisi yang menyerang saraf-saraf
yang terletak di pinggul, bokong, paha, atau tungkai. Gejala yang ditimbulkan
antara lain:
Jenis neuropati diabetik yang terakhir adalah neuropati perifer. Jenis yang
paling banyak diderita ini menyebabkan kerusakan pada sistem saraf
perifer, terutama pada tungkai dan kaki. Gejala yang dapat muncul berupa:
Refleks berkurang.
Otot lemah.
Masalah serius pada kaki serius, seperti infeksi, tukak, nyeri sendi dan
tulang, atau perubahan bentuk (deformitas).
Sedangkan faktor lain yang berperan dalam neuropati diabetik adalah faktor
genetik, peradangan saraf yang disebabkan oleh respon autoimun, serta
kebiasaan mengonsumsi alkohol dan merokok, yang menyebabkan kerusakan
pada saraf dan pembuluh darah.
Diabetes diderita dalam waktu lama dengan kadar gula darah yang tidak
terjaga dengan baik.
Kadar gula aman bagi penderita diabetes yang berusia di bawah 59 tahun adalah
antara 80 hingga 120 mg/dL, sedangkan kadar gula aman pada penderita
diabetes yang berusia di atas 60 tahun atau memiliki kondisi medis lain adalah
100 hingga 140 mg/dL
Obat-obatan yang biasa diberikan untuk mengatasi nyeri, kram otot, dan gejala
lain yang mungkin timbul, di antaranya adalah:
Krim capsaicin.
Pemberian obat-obatan tersebut sering kali dipadukan dengan terapi fisik atau
akupunktur, yang juga dapat meringankan rasa nyeri.
Komplikasi serius yang dapat timbul dari penyakit neuropati diabetik adalah: