Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas merupakan hal penting untuk diperhatikan guna menurunkan angka
kematian ibu dan bayi di indonesia. Dari berbagai pengalaman dalam menanggulangi
kematian ibu dan bayi di banyak negara, para pakar kesehatan menganjurkan upaya
pertolongan difokuskan pada periode intrapartum upaya ini terbukti telah menyelamatkan
lebih dari separuh ibu bersalin dan bayi baru lahir yang disertai dengan penyulit proses
persalinan atau komplikasi yang mengancam keselamatan jiwa. Namun, tidak semua
interpensi sesuai bagi suatu negara dapat dengan serta merta dijalankan dan memberi
dampak menguntungkan bila diterapkan dinegara lain.(Saleha, 2009)
Dengan adanya asuhan masa nifas ini dapat menurunkan angka kematian dan
kesakitan. Penatalaksanaan asuhan kebidanan yang menyeluruh teratur akan
meningkatkan pelayanan asuhan kebidanan yang bermutu pada ibu dimasa nifas. Serta
pelayanan di tujukan juga untuk memantau tanda-tanda bahaya nifas serta kemungkinan-
kemungkinan tanda bahaya yang akan terjadi. Masa nifas dalam konteks sosial,
mencerminkan banyak transisi bagi orang tua, anak dan anggota keluarga yang
lain.(zufrias,2009)
Masa nifas disebut juga masa post partum adalah masa atau waktu sejati bayi lahir
dan plasenta keluar lepas dari rahim. Sampai 6 minggu berikutnya disertai dengan pulihn
ya kembali organorgan yang berkaitan dengan kandungan yang mengalami perubahan se
perti perlukaan dan lain sebagainya yang berkaitan saat melahirkan.
Masa nifas dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai dengan 6 min
ggu berikutnyaMasa nifas adalah masa pulih kembali,mulai dari persalinan selesai hingga
alat alat kandungan kembali seperti pra hamil.(bahiyatun,2009:02)
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan Umum
Dapat memberikan asuhan kebidanan pada ibu nifas normal NY. N umur 30 tahun
1 hari post SC di ruang seurunee 3 RSUDZA
Tujuan Khusus
a. Agar dapat mengetahui data subyektif pada NY. N 1 hari post SC di ruang
seurunee 3 RSUDZA
b. Agar dapat mengetahui data objektif pada NY. N 1 hari post SC di ruang
seurunee 3 RSUDZA
d. Agar dapat mengetahui planning pada NY. N 1 hari post SC di ruang seurunee
3 RSUDZA
D. Manfaat penulisan
1. Penambah pengetahuan dan wawasan tentang asuhan kebidanan pada ibu nifas
2. Bahan masukan bagi pembaca mengenai asuhan kebidanan pada ibu nifas.
2
BAB II
TIJAUAN PUSTAKA
3
(Vivian Nanny.2010:55)
2, Lochea
Lochea adalah ekskresi cairan selama masa nifas dan mempunnyai reaksi basal alkali
yang dapat membuat organisme berkembang lebih cepat daripada kondisi asam yang
ada pada vagina normal.(Vivian Nanny & Tri Sunarsih. 2011:58)
Jenis-Jenis Lochea
a) Lochea Rubra
Berwarna merah karena berisi darah segar, dan sisa selaput ketuban, sel desidua,
verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium. Keluar selama 2-3 hari post partum.
b) Lochea Sanguinolenta
Berwarna merah kuning berisi darah dan lendir yang keluar pada hari ke 3-
7 pasca persalinan.
c) Lochea Serosa
Warna merah jambu kemudian menjadi kuning. Cairan tidak berdarah lagi pada
hari ke 7-14 post partum.
d) Lochea Alba
Dimulai hari ke-14 kemudian makin lama sedikit hingga berhenti 1-
2 minggu berikutnya seperti cairan putih terdiri dari leukosit dan sel desidua.
4
(Siti Soleha. 2009:56)
3. Vagina
Pada minggu ke-3 vagiana mengecil dan timbul ruggae kembali (lipatan-lipatan)
4. Perubahan payudara
Selama beberapa hari pertama post partum karena tubuh wanita mempersiapkan
untuk memberikan nutrisi kepada bayi dapat mengalami kongesti. Wanita yang meny
usui merespon terhadap stimulasi bayi yang disusui akan terus melepaskan hormon
dan menstimulasi alveoli yang memproduksi susu.
(Hellen Varney, dkk. 2007:960)
5. Sistem kardiovaskuler
Tonus otot polos pada dinding vena mulai membaik. Volume darah mulai berkurang,
biskositas darah kembali normal dan arah jantung serta tekanan darah menurun sampa
i kadar sebelum hamil.
5
7. Perubahan sistem hematologi
Leukosit akan tetap tinggi jumlahnya selama beberapa hari pertama masa post partum
. Jumlahnya > 25000-30000 tanpa adanya kondisi patologis (pada persalinan lama)
b. Nadi
· Nadi akan melambat sampai 60 x/menit pada minggu ke-2 post partum
· Bila > 100 x/menit dapat terjadi shock karena infeksi (bila suhu juga meningkat)
c. Tekanan Darah
· TD < 140/90 mmHg terjadi pada 1-3 hari post partum
· Bila TD menjadi lebih rendah menunjukan adanya pendarahan post partum. Bila TD
tinggi kemungkinan pre-eklampsi.
d. Respirasi
· Umumnya respirasi lambat atau normal karena ibu dalam posisi istirahat
(Vivian Nanny & Tri Sunarsih. 2011:80-84)
6
Perdarahan yang terjadi 24 jam setelah anak lahir.
Perdarahan yang terjadi 24 jam setelah persalinan berlangsung.
2. Perdarahan post partum sekunder (late post partum hemorraghic)
Perdarahan yang terjadi setelah 24 jam, biasanya antara hari 5-15 post partum.
(Moctar Rustam. 2000, dalam buku postpartum dengan kematian janin,2013)
1. Atonia uteri
Adalah kegagalan otot-otot rahim untuk berkontraksi dan beretraksi dengan
baik setelah placenta lahir
2. Trauma dan laserasi
Perdarahan yang cukup banyak dapat terjadi dari robekan yang dialami selama
proses persalinan, baik yang normal maupun tindakan. Tempat-tempat
perdarahan mencakup : episiotomy, vulva, vagina, serviks, uterus rupture,
inversion uteri, hematom pada masa nifas.
3. Retensio plasenta
Retensio sebagian atau seluruh plasenta dalam rahim akan mengganggu
retraksi dan kontraksi menyebabkan sinus-sinus darah tetap terbuka dan
menyebabkam perdarahan
7
· KB
Idealnya setelah melahirkan boleh hamil lagi setelah 2 tahun, kontrasepsi aman digun
akan setelah 42 minggu post partum.
5. Eliminasi
- BAK
· Urin jumlah banyak akan diproduksi dalam waktu 12-36 jam setelah melahirkan
- BAB
· BAB biasanya tertunda selama 2-3 hari karena edema persalinan dan perineum yang sakit.
6. Ambulasi
Ambulasi dini ialah kebijakan agar secepat mungkin bidan membimbing ibu postp
artum bangun dari temapat tidurnya dan membimbing ibu secepat mungkin untuk berjala
n.
Sekarang tidak perlu lagi menahan ibu postpartum terlentang ditempat tidurnya
selama 7 sampai 14 hari setelah melahirkan. Ibu postpartum sudah diperbolehkan bangun
dari tempat tidur dalam 24sampai48 jam pospartum. Early ambulation tentu tidak dibena
rkan pada ibu postpartum dengan penyulit, misalnya anemia, penyakit jantung, penyakit
paru paru, demam, dan sebagainya.
Penambahan kegiatan harus berangsur angsur, jadi bukan maksudnya ibu segera setelah
bangun dibenarkan mencuci, memasak, dan sebagainya.( siti suleha. 2009: 72)
7. Personal hygiene
8
Pada masa postpartum, seorang ibu sangat rentan terhadap infeksi. Oleh karena it
u, kebersihan diri sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi, kebersihan diri, paka
ian, tempat tidur, dan lingkungan sangat penting untuk tetap dijaga.(Suherni, dkk. 2009:5
5)
9
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian Data
A. Identitas/biodata pasien
Ibu Suami
Nama : Ny. Nur Maulina Nama : Tn. Mawardi
Umur : 30 tahun Umur : 36 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Alamat : Aceh Besar Alamat : Aceh Besar
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
No. Telp : 082364867964
- Perineum : - utuh
- episiotomy : tidak ada
10
- jahitan : tidak ada
- robekan : tidak ada
- Perdarahan : kala I :-
Kala II :-
Kala III :-
Kala IV :-
BAYI
- keadaan : baik
Riwayat Postpartum
11
Keadaan umum : lemah
Keadaan emosional : stabil
Tanda Vital
TD : 130/70 mmHg
Nadi : 86x/m
R : 18x/m
T : 36,7°C
Payudara : simetris
Pengeluaran : colostrum : ada asi : kurang
Putting susu : menonjol
Bengkak : tidak ada
Uterus
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi uterus : baik
Kosistensi uterus : keras
Posisi uterus : normal
Pengeluaran lochea : Rubra
Warna : merah segar
Bau : amis ( bau khas lochea )
Perineum : tidak ada jahitan
Kandung kemih : kosong
Ektremitas : tidak ada kelainan
Oedema : tidak ada
Reflex :+
Kemerahan : tidak ada
C. Uji Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium ( jika ada induksi )
Leukosit : 17,4 103/mm3
Hemoglobin : 13,2 g/dl
Golongan darah : AB
12
ASUHAN KEBIDAN PADA IBU NIFAS NORMAL
NY. N UMUR 30 TAHUN G2P1 1 HARI POST SC
DI RUANG SEURUNEE 3 RSUDZA
SOAP
S : Ibu mengatakan nyeri dibagian luka operasi, ibu juga mengatakan bayi sedikit
rewel karena pengeluaran asi sedikit
O : K/U : lemah
Kesadaran : compos mentis
TTV
- TD : 130/7o mm Hg
- Suhu : 36,7°C
- Nadi : 86x/menit
- Pernapasan : 18x/menit
- Tinggi Badan : 147 cm
- Berat badan : 67 kg
Payudara
- Colostrum : ada
- Asi : sedikit/kurang
Abdomen
Lochea
13
Ektremitas : tidak ada kelainan
A : Ibu 1 hari post SC dengan nyeri bekas luka dan pengeluaran asi sedikit
P : 1. Memberitahukan hasil pemeriksaan pada ibu dan keluarga bahwa saat ini ibu dalam
keadaan baik
3. Memastikan fisiologi nyeri yang dirasakan pasien bahwa hal tersebut disebabkan oleh
jaringan tubuh yang terputus dalam adanya luka bekas SC
4. Mengajarkan ibu cara menyusui yang baik dan benar, yaitu dengan cara:
- Menganjurkan ibu untuk mencoba beberapa posisi menyusui sampai menemukan posisi
paling tepat bagi bayi untuk menghisap ASI secara optimal
- Menganjurkan ibu untuk memberi asi pada saat bayi tidak mengantuk, sehingga bayi
dapat menghisap secara optimal
5. Mengingatkan untuk mandi dan mengganti pembalut minimal 2x/ hari atau sewaktu
waktu jika ibu sudah merasa pembalutnya sudah banyak darah.
6. Mengingatkan kembali ibu untuk istirahat dan tidur yang cukup dengan cara ibu ikut
tidur pada saat bayi tertidur
7. Mendeteksi dan mengkaji ulang pengetahuan ibu mengenai tanda bahaya masa nifas
8. Mengkaji ulang ibu tentang perawatan bayi sehari-hari terutama untuk menjaga bayi
agar tetap hangat dan perawatan tali pusat
9. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan ulang setelah 1 minggu atau jika
ada keluhan
14
EVALUASI :
15
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masa perperium atau masa nifas dimulai setelah partus selesai dan berakhir kira-
kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali seperti sebelum keham
ilan dalam waktu 3 bulan.(Sarwono Prawirohadjo. 2008:237)
Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan breakhir ketika alat-
alat kembali seperti keadaan sebelum lahir.(Sarwono Prawirohadjo. 2008:237)
Kala puerperium atau nifas yang berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari, meru
pakan waktu yang diperlukan untuk pulihnya organ kandungan yang normal. Dijumpai 2
kejadian penting pada perperium, yaitu involusi dan proses laktasi.
Masa nifas disebut juga masa post partum adalah masa atau waktu sejati bayi lahir
dan plasenta keluar lepas dari rahim. Sampai 6 minggu berikutnya disertai dengan puli
hnya kembali organorgan yang berkaitan dengan kandungan yang mengalami perubahan
seperti perlukaan dan lain sebagainya yang berkaitan saat melahirkan.(Suherni, dkk. 200
9:01)
Masa nifas dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai dengan 6 min
ggu berikutnyaMasa nifas adalah masa pulih kembali,mulai dari persalinan selesai hingga
alat alat kandungan kembali seperti pra hamil.(bahiyatun,2009:02)
16
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, Rustam. 2010. Synopsis Obstetri Fisiologi dan Obstetri Patofisiologi. Jakarta : EGC
17