You are on page 1of 3

Midazolam

Midazolam adalah salah satu obat jenis sedativa. Obat ini umumnya digunakan pada
sebelum dan selama prosedur operasi ringan. Misalnya, pada pasien yang menjalani endoskopi,
gastroskopi, atau operasi gigi. Selain operasi ringan, pembiusan pada pasien selama perawatan
intensif juga terkadang memanfaatkan obat ini.

Sedativa ini berfungsi menenangkan otak dan sistem saraf kita. Karena itu, midazolam
akan memicu rasa kantuk dan rileks, sehingga dapat menurunkan tingkat kecemasan sebelum
seseorang menjalani operasi.

Midazolam tersedia dalam bentuk obat suntik, sehingga pemberiannya hanya boleh dari
dokter atu petugas medis. Obat ini juga hanya dianjurkan untuk penggunaan jangka pendek.

Tentang Midazolam

Jenis Obat Hipnotik dan sedative


Golongan Obat resep
Manfaat  Premedikasi sebelum anestesi pada operasi ringan
 Sedasi pada pasien perawatan intensif (ICU)
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Bentuk Obat suntik

Farmakokinetik

Midazolam diserap cepat dari saluran cerna melalui sawar darah otak. Namun waktu
equilibriumnya lebih lambat dibanding propofol dan thiopental. Hanya 50% dari obat yang
diserap yang akan masuk ke sirkulasi sistemik karena metabolisme porta hepatik yang tinggi.
Sebagian besar midazolam yang masuk plasma akan berikatan dengan protein. Waktu durasi
yang pendek dikarenakan kelarutan lemak yang tinggi mempercepat distribusi dari otak ke
jaringan yang tidak aktif begitu juga dengan klirens hepar yang cepat.

Waktu paruh midazolam adalah antara 1-4 jam lebih pendek daripada waktu paruh
diazepam. Waktu paruh ini dapat meningkat pada pasien tua dan gangguan fungsi hati. Pada
pasien dengan obesitas, klirens midazolam akan lebih lambat karena obat banyak berikatan
dengan sel lemak. Akibat eliminasi yang cepat dari midazolam, maka efek pada CNS akan
lebih pendek dibanding diazepam.

Peringatan

 Wanita yang sedang hamil atau menyusui disarankan untuk menghindari penggunaan
midazolam. Obat ini berpotensi mempengaruhi perkembangan janin.
 Ibu yang sedang menjalani persalinan dilarang menggunakan midazolam. Obat ini
dapat memicu efek samping pada bayi yang baru lahir, seperti hipotermia, detak jantung
yang tidak teratur, serta gangguan pernapasan.
 Harap berhati-hati bagi lansia (khususnya yang berusia di atas 60 tahun) atau yang
mengidap gangguan pernapasan, gangguan ginjal, gangguan hati, gangguan jantung,
obesitas atau pun kelebihan berat badan, myasthenia gravis, serta gangguan saraf.
 Jangan mengonsumsi minuman beralkohol sebelum pengaruh midazolam hilang sepenuhnya.
Kandungan alkoholnya dapat meningkatkan efek sedatif dari obat ini.
 Midazolam berpotensi memicu rasa kantuk, lelah atau lemas setelah penggunaan. Karena itu,
hindarilah mengemudi atau mengoperasikan alat berat sampai mendapat izin dari dokter.
 Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Midazolam

Hanya dokter atau petugas medis yang diizinkan untuk memberikan midazolam pada pasien.
Terdapat sejumlah faktor yang akan menjadi pertimbangan dokter sebelum menentukan dosis
midazolam yang sesuai bagi pasien. Beberapa di antaranya meliputi :

 Jenis operasi yang akan dijalani.


 Usia.
 Berat badan.
 Kondisi kesehatan.
 Obat-obatan yang sudah atau akan diterima oleh pasien selama prosedur operasi.
 Respons tubuh pasien terhadap obat.

Efek Samping Midazolam

Semua obat tentu memiliki risiko yang memicu efek samping. Demikian pula dengan
midazolam. Sejumlah efek samping yang mungkin terjadi saat menggunakan sedativa ini adalah :

 Linglung.
 Angioedema.
 Pusing.
 Hipersensitivitas.
 Hipotensi.
 Mual.
 Muntah.
 Gangguan koordinasi tubuh.
 Mulut kering.
 Konstipasi.

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping berupa gangguan pernapasan yang
serius seperti terengah-engah, atau napas yang terhenti untuk beberapa saat. Efek samping tersebut
berpotensi mengancam jiwa, khususnya pada anak-anak.

You might also like