You are on page 1of 9

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu pada hari ini telah mengalami kemajuan yang pesat, dari tiap berbagai
bidang disiplin keilmuan. Waktu terus berjalan kegiatan pemikiran terhadap keilmuan
terus berlanjut sehingga keadaan jaman semakin modern. Dunia pertambangan kian
hari semakin canggih kemudian riset penelitian-penelitian mengenai pertambangan
semakin banyak. Salah satunya mengenai disiplin ilmu peledakan.
Batuan yang ditemui atau dapat dikata dijumpai oleh para engineer memiliki
karakteristik yang beragam dan hari ini kaarena proses penggalian yang semakin
dalam maka batuan aka semakin keras. Dalam kegiatan mengeksploitasi batuan
yang ada dapat menggunakan alat keruk maupun peledakan tergantung pada studi
penggunaan metode penambangannya yang telah dikaji secara rinci. Dan untuk itu
maka perlu adanya pendalaman mengenai teknik peledakan sebagai staff ahli.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari laporan awal yang berjudul “Pengantar Kegiatan Peledakan
Industri Pertambangan” ini yaitu sebagai bahan bacaan penulis maupun bagi
pembaca. Dan sebagai acuan untuk praktikum Peledakkan serta untuk memenuihi
syarat kegiatan belajar mengajar laboratorium tembang..
1.2.2 Tujuan
1. Dapat memahami apa itu teknik peledakan.
2. Dapat mengetahui teknik atau cara peledakan.
3. Dapat mengetahui apa saja yang menjadi bahan peledak

1
2

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Peledakan
Teknik Peledakan, dalam dunia pertambangan merupakan suatu kegiatan
pengecilan ukuran yang dilakukan pada batuan yang massive dengan cara
meledakan batuan tersebut. Peledakan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara
yang disesuaikan dengan kondisi batuan yang akan diledaka, jumlah batuan yang
akan diledakan,serta karakteristik dari batuaannya.
Sumberdaya alam yang ada di dunia terdapat beragam macamnya, mulai
dari yang dapat diperbbaharui sampai yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharuai ini umumnya merupakan sumberdaya energi
dan bahan galian.
Bahan galian ini akan bermanfaat apabila dapat dimanfaatkan oleh manusia
secara ekonomis dan efisien. Bahan galian yang terdapat di bawah permukaan bumi
ini beragam karakteristik, sifat dan bentuknya serta terbentuk karena adanya proses-
proses geologi yang terjadi di bumi ini.

Sumber : Mahmudin, 2013


Foto 2.1
Kegiatan peledakan

Proses ekstraksi perlu dilakukan untuk dapat memanfaatkan bahan galian


tersebut, salah satu diantaranya yaitu Teknik Peledakan, dalam dunia pertambangan
merupakan suatu kegiatan pengecilan ukuran yang dilakukan pada batuan yang

2
3

massive dengan cara meledakan batuan tersebut. Peledakan ini dapat dilakukan
dengan berbagai cara yang disesuaikan dengan kondisi batuan yang akan diledaka,
jumlah batuan yang akan diledakan,serta karakteristik dari batuaannya.
Peledakan ini digunakan agar mempermudah bahan tambang/batuan yang
massive sulit untuk ditambang menggunakan alat barat yang telah ada. Adapun
urutan kegiatan peledakan secara kasar yaitu dimulai dari kegiatan studi pemodelan
peledakan kemudian pengeboran lalu pemasukan bahan peledak dan proses
peledakannya.
Bahan peledak termasuk bahan yang berbahaya bagi umat manusia, maka
dalam pelaksanaan pekerjaan peledakan harus hati-hati sesuai dengan peraturan
dan teknik-teknik yang diterapkan. Namun ketika penggunaannya dilakukan secara
bijak maka hal ini dapat menjadi sarana yang efektif sebagai alat pembongkar
batuan dalam industri pertambangan. Sehingga dari kegiatan peledakan ini dapat
lebih efisien dan aman.

2.2 Bahan Peledakan


Bahan peledak merupakan suatu bahan berupa zat yang dapt berbentuk
padat, cair, gas ataupun campurannya yang memiliki daya ledak/hancur dan apabila
terpicu oleh suatu aksi, baik berupa panas, benturan, tekanan, hentakan atau
gesekan akan berupa secara fisik maupun kimiawi menjadi zat lain yang lebih stabil.
Bahan peledak ini dapat mengalami perubahan yang berlangsung dalam waktu
singkat disertai dengan tekanan daya ledak/hancur yang sangat tinggi. Pada bahan
peledak industri perubahan secara kimiawi sebagian besar berbentuk gas.

Sumber: William jansen, 2011


Foto 2.2
Contoh bahan peledak

3
4

Klasifikasi bahan peledak menurut Mike Smith (1988) yaitu :


1. Bahan peledak kuat contohnya TNT, Dinamite, Gelatine
2. Agen Peledakan contohnya ANFO, Slurries, Emulsi, Hybrid ANFO, Slurry.
3. Bahan peledak khusus contohnya Seismik, Trimming, Permisible, shaped
Charges, Binary, LOX, Liquid.
4. Pengganti bahan peledak contohnya Compressed air/gas, Expansion agents,
mechanical methods, waterjets, jet piercing.

2.3 Bahan Galian Industri


Bahan Galian Industri merupakan suatu bahan galian berupa batuan dan
mineral logam dan energy, yang digali dan diambil yang kemudian diproses untuk
penggunaan akhir industri dan kontruksi. Adapun beberapa mineral logam juga
termasuk namun bukan dilebur seperti bauksit, kromit, ilmenit, bijih, mangan, zircon
dan lainnya.
Penggolongan bahan galian industri didasarkan pada asosiasi tempat
keterdapatan batuan asalnya, adapun Tushadi dkk pada tahun 1999 dalam buku
bahan galian industri karya Sukandarumidi mengelompokan BGI ( Bahan Galian
Industri ).
1. Kelompok I : BGI yang berkaitan dengan Batuan Sedimen. Kelompok ini
dapat dibagi menjadi : Sub kelompok A : BGI yang berkaitan dengan batu
gamping, dolomit, kalsit, marmer, oniks, posfat, rijang, dan gypsum. Sub
kelompok B : BGI yang berkaitan dengan batuan sedimen lainnya : bentonit,
ballclay, dan bondclay, fireclay, zeolite, diatomea, yodium, mangan, feldspar.
2. Kelompok II, BGI yang berkaitan dengan batuan gunung api : obsidian,
perlit, pumice, tras, belerang, trakhit, kayu terkersikan, opal, kalsedon,
andesit, dan basalt, paris gunung api, dan breksi pumice.
3. Kelompok III, BGI yang berkaitan dengan intrusi plutonik batuan asam &
ultrabasa : granit dan granodiorit, gabro dan peridotit, alkali feldspar, bauksit,
mika dan asbes

4
5

4. Kelompok IV : BGI yang berkaitan dengan batuan endapan residu dan


endapan letakan : lempung, pasir kuarsa, intan, kaolin, zircon, korundum,
kelompok kalsedon, kuarsa Kristal, dan sirtu.
5. Kelompok V : BGI yang berkaitan dengan proses ubahan hidrotermal: barit,
gypsum, kaolin, talk, magnesit, pirofilit, toseki, oker, dan tawas. F. Kelompok
VI, BGI yang berkaitan dengan batuan metamorf : Kalsit, marmer, batusabak,
kuarsit, granit, mika dan wolastonit.

2.4 Alat Bantu Peledakan

2.4.1 Peralatan
1. Blasting Detonator
Blasting Detonator digunakan untuk memicu terjadinya ledakan, dioprasikan
secara manual oleh juru peledakan diluar areal radius peledakan, terhubung
langsung dengan bahan peledak melalui kabel.
2. Alat Bor
Prinsip pemboran adalah untuk mendapatkan kualitas lubang tembak yang
tinggi, dihasilkan oleh pemboran yang cepat dan dalam posisi yang tepat.
3. Kompresor
Kompresor ialah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan
fluida mampu mampat, yaitu gas dan udara, dengan tujuan untuk
meningkatkan tekanan, dalam hal ini tekanan alat pemboran.

Sumber : Apriandi, 2010


Foto 2.3
Kompresor

5
6

4. Blasting Machine
Blasting machine atau exploder adalah alat pemicu pada peledakan yang
menggunakan metode listrik. Alat ini merupakan sumber energy penghantar
arus listrik menuju detonator. Cara kerja BM pada umumnya didasarkan
pada sejenis kapasitor dan arus tersebut dilepaskan seketika pada saat yang
dikehendaki.

Sumber : Apriandi, 2010


Foto 2.4
Blasting Machine

2.4.2 Perlengkapan Peledakan


Perlengkapan peledakan adalah bahan–bahan yang membantu peledakan
yang habis dipakai yaitu :
1. Detonator
Detonator adalah alat pemicu awal yang menimbulkan inisiasi dalam bentuk
letupan (ledakan kecil) sebagai bentuk aksi yang memberikan efek kejut
terhadap bahan peledak peka detonator atau primer. Terdapat dua jenis
muatan bahan peledak dalam detonator yang masing-masing fungsinya
berbeda, yaitu:
a. Isian utama (primary charge) berupa bahan peledak kuat yang peka
(sensitive), fungsinya untuk menerima efek panas dengan sangat cepat dan
meledak sehingga menimbulkan gelombang kejut.
b. Isian dasar (base charge) disebut juga isian sekunder adalah bahan peledak
kuat dengan VoD tinggi, fungsinya adalah menerima gelombang kejut dan

6
7

meledak dengan kekuatan besarnya tergantung pada berat isian dasar


tersebut.
Kekuatan ledak (strength) detonator ditentukan oleh jumlah isian dasarnya.
Jenis-jenis detonator :
 Detonator biasa (plain detonator)
 Detonator listrik (electric detonator)
 Detonator nonel (nonel detonator)
 Detonator elektronik (electronic detonator)
2. Sumbu peledakan
Sumbu peledakan adalah sumbu yang disambung ke detonator biasa pada
peledakan dengan menggunakan detonator biasa. Fungsi sumbu ledak
adalah untuk merangkai suatu sistem peledakan tanpa menggunakan
detonator didalam lubang ledak. Sumbu ledak mempunyai sifat tidak
sensitive terhadap gesekan, benturan, arus liar, dan listrik statis.

2.5 Kriteria Kemampugalian


Kriteria kemampugalian merupakan kritetia kemampuan penggalian suatu
material dalam kondisi atau keadaan materialnya. Tahapan penggalian dapat
dipengaruhi oleh 3 kriteria.
Kriteria 1 : dimana tanah penutup masih dalam keadaan lunak, sehingga dapat
langsung di muat.
Kriteria 2 : dimana tanah penutup dalam keadaan lumayan keras, sehingga harus
menggunakan alat mekanis.
Kriteria 3 : dimana keadaan tanah penutup memiliki tingkat kekerasan yang sangat
keras maka metode peledakan merupakan jalan utamanya.

7
8

BAB V
KESIMPULAN

Teknik Peledakan merupakan suatu kegiatan pengecilan ukuran yang


dilakukan pada batuan yang massive dengan cara meledakan batuan tersebut.
Peledakan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yang disesuaikan dengan
kondisi batuan yang akan diledaka, jumlah batuan yang akan diledakan,serta
karakteristik dari batuaannya. Yang diawali oleh studi pemodelan peledakan
kemudian pengeboran lalu pemasukan bahan peledak dan proses peledakannya.
Bahan peledak merupakan suatu bahan berupa zat yang dapat berbentuk
padat, cair, gas ataupun campurannya yang memiliki daya ledak/hancur dan apabila
terpicu oleh suatu aksi, baik berupa panas, benturan, tekanan, hentakan atau
gesekan akan berupa secara fisik maupun kimiawi menjadi zat lain yang lebih stabil.

8
9

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2013. “Teknik Peledakan Blasting” https://1902miner.wordpress.com.


Diakses pada tanggal 24 September 2018.

2. Riski, David. 2011. “Blasting/Peledakan” https://1902miner.wordpress.com


Diakses pada tanggal 24 September 2018.

3. Suyitno, 2009, “Pengetahuan Dasar Bahan Peledak” suyitno01.wordpress.com


Diakses pada tanggal 24 September 2018.

4. Viola, Rizko. 2014. “Bahan Peledak Ilmu Geologi”


http://ilmugeologirizko.blogspot.co.id/. Diakses pada tanggal 24 September
2018.

You might also like