Professional Documents
Culture Documents
Oleh
kelompok 3 :
2018/2019
‘’Gangguan sistem perkemihan pada ibu melahirkan’’
1. Ginjal
Pada orang dewasa berat ginjal ± 200 gram. Dan pada umumnya ginjal laki –
laki lebih panjang dari pada ginjal wanita. Satuan struktural dan fungsional ginjal
yang terkecil di sebut nefron. Tiap – tiap nefron terdiri atas komponen vaskuler dan
tubuler. Komponen vaskuler terdiri atas pembuluh – pembuluh darah yaitu
glomerolus dan kapiler peritubuler yang mengitari tubuli. Dalam komponen tubuler
terdapat kapsul Bowman, serta tubulus – tubulus, yaitu tubulus kontortus proksimal,
tubulus kontortus distal, tubulus pengumpul dan lengkung Henle yang terdapat pada
medula.
Kapsula Bowman terdiri atas lapisan parietal (luar) berbentuk gepeng dan
lapis viseral (langsung membungkus kapiler glomerulus) yang bentuknya besar
dengan banyak juluran mirip jari disebut podosit (sel berkaki) atau pedikel yang
memeluk kapiler secara teratur sehingga celah – celah antara pedikel itu sangat
teratur.
Bila sebuh ginjal kita iris memanjang, maka akan tampak bahwa ginjal terdiri
dari tiga bagian, yaitu bagian kulit (korteks), sumsum ginjal (medula), dan bagian
rongga ginjal (pelvis renalis).
4. Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau
basa.
1. Tes untuk protein albumin. Bila kerusakan pada glomerolus atau tubulus, maka
protein dapat bocor masuk ke dalam urine.
3. Tes konsentrasi. Dilarang makan atau minum selama 12 jam untuk melihat sampai
seberapa tinggi berat jenisnya naik.
1. Peredaran Darah
2. Persyarafan Ginjal
1. Ginjal
1. Fundus, yaitu bagian yang mengahadap ke arah belakang dan bawah, bagian ini
terpisah dari rektum oleh spatium rectosivikale yang terisi oleh jaringan ikat duktus
deferent, vesika seminalis dan prostate.
3. Verteks, bagian yang maju kearah muka dan berhubungan dengan ligamentum
vesika umbilikalis.
Dinding kandung kemih terdiri dari beberapa lapisan yaitu, peritonium (lapisan
sebelah luar), tunika muskularis, tunika submukosa, dan lapisan mukosa (lapisan
bagian dalam).
Distensi kandung kemih, oleh air kemih akan merangsang stres reseptor yang
terdapat pada dinding kandung kemih dengan jumlah ± 250 cc sudah cukup untuk
merangsang berkemih (proses miksi). Akibatnya akan terjadi reflek kontraksi
dinding kandung kemih, dan pada saat yang sama terjadi relaksasi spinser internus,
diikuti oleh relaksasi spinter eksternus, dan akhirnya terjadi pengosongan kandung
kemih.
Rangsangan yang menyebabkan kontraksi kandung kemih dan relaksasi spinter
interus dihantarkan melalui serabut – serabut para simpatis.
Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang
berfungsi menyalurkan air kemih keluar. Pada laki- laki uretra bewrjalan berkelok –
kelok melalui tengah – tengah prostat kemudian menembus lapisan fibrosa yang
menembus tulang pubis kebagia penis panjangnya ± 20 cm.
Uretra pada laki – laki terdiri dari :
1. Uretra Prostaria
2. Uretra membranosa
3. Uretra kavernosa
Lapisan uretra laki – laki terdiri dari lapisan mukosa (lapisan paling dalam),
dan lapisan submukosa.Uretra pada wanita terletak dibelakang simfisis pubis
berjalan miring sedikit kearah atas, panjangnya ± 3 – 4 cm. Lapisan uretra pada
wanita terdiri dari Tunika muskularis (sebelah luar), lapisan spongiosa merupakan
pleksus dari vena – vena, dan lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam). Muara uretra
pada wanita terletak di sebelah atas vagina (antara klitoris dan vagina) dan uretra di
sini hanya sebagai saluran ekskresi.
f. Reaksi asam bila terlalu lama akan menjadi alkalis, tergantung pada diet (sayur
menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam)
b. Zat – zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein asam urea, amoniak dan
kreatinin
e. Toksin
f. Hormon
Dari sekitar 1200 ml darah yang melalui glomerulus setiap menit terbentuk
120 – 125 ml filtrat (cairan yang telah melewati celah filtrasi). Setiap harinyadapat
terbentuk 150 – 180L filtart. Namun dari jumlah ini hanya sekitar 1% (1,5 L) yang
akhirnya keluar sebagai kemih, dan sebagian diserap kembali.
a. Proses filtrasi
b. Proses reabsorpsi
c. Augmentasi (Pengumpulan)
Proses ini terjadi dari sebagian tubulus kontortus distal sampai tubulus
pengumpul. Pada tubulus pengumpul masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan
urea sehingga terbentuklah urine sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul, urine yang
dibawa ke pelvis renalis lalu di bawa ke ureter. Dari ureter, urine dialirkan menuju
vesika urinaria (kandung kemih) yang merupakan tempat penyimpanan urine
sementara. Ketika kandung kemih sudah penuh, urine dikeluarkan dari tubuh melalui
uretra.
d. Mikturisi
Rata – rata dalam satu hari 1 – 2 liter, tapi berbeda – beda sesuai dengan
jumlah cairan yang masuk. Warnanya bening oranye pucat tanpa endapan, baunya
tajam, reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata – rata 6.
Aliran darah ke ginjal,GFR dan ureter dalam waktu sebulan secara bertahap
akan kembali seperti keadaan sebelum hamil. selama proses melahirkan kandung
kemih mendapatkan trauma yang mengakibatkan oedema dan menghilangkan
sensivitas terhadap tekanan cairan,dengan adanya perubahan tersebut dapat
menyebabkan tekanan yang berlebihan dan pengosongan yang tidak sempurna dari
kandung kemih.Biasanya hal ini terjadi dalam 2 hari pertama pascasalin. Beberapa
pendapat ahli mengutarakan bahwa terjadi penimbunan cairan dalam jaringan
selama kahamilan yang dikeluarkan melalui diuresis,sehingga wanita kehilangan BB
2,5 kg pada minggu pertama pascasalin.
ETIOLOGI
§ Rasa nyeri pada panggul dan daerah sekitar jalan lahir yang menimbulkan rasa
sakit pada saat berkemih.
§ Faktor psikologis ibu yang masih trauma dengan proses persalinan ataupun
laseresi jalan lahir yang di alaminya
KONDISI PATOLOGIS
Distensi kandun kemih yang muncul segera setelah BBL dapat menyebabkan
perdarahan karena kontraksi uterus terganggu dan jika terjadi pada tahap lanjut maka
dapat menyebabkan kandung kemih lebih peka terhadap infeksi sehingga
mengganggu proses berkemih normal,bila hal ini berlangsung lama maka dinding
kandung kemih akan mengalami kerusakan. Hematuri yang terjadi pada minggu
pertama postpartum menandakan adanya trauma pada kandung kemih waktu
persalinan, selanjutnya terjadi infeksi pada saluran perkemihan.
2.2.1 Pengertian
2.2.2 Etiologi
Kalkulus pada lumen uretra , striktur uretra, BPH, Penekanan kepala Janin
2.2.3 Gejala
Perubahan Fisiologis
Sistem perkemihan
Janin berkembang
Penekanan pada VU
2.2.5 Insiden
TINJAUAN KASUS
3.1 Kasus
Ibu sering mengeluh tentang sering BAK terlalu sering semenjak Ibu
memasukii Tri semester ke III kehamilan.
Ibu tidak pernah menderita penyakit seperti Hypertensi, Diabetes, Sickle cell
disease, Riwayat alergi, Penyakit jantung, Obat-obatan, Psycosa Postpartum, Asma,
Batuk Berkepanjangan, Penyakit Ginjal.
Riwayat sosial ekonomi
TB :155 cm BB : 56 kg
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan kelenjar getah bening.
Abdomen : TFU 2jari di atas pusat, biass penuh, nyeri tekan ada
HB :9,7 gr/dl
ASUHAN KEPERAWATAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III SERING BUANG AIR
KECIL
I. Pengumpulan Data:
a. Identitas
Nama Ibu : Ny P
Umur : 25 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Nama Suami : Tn J
Umur : 30 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tani
1. Alasan kunjungan ini : Ibu mengatakan saat ini adalah jadwal untuk kunjungan ulang.
2. Keluhan-keluhan : ibu mengatakan sering buang air kecil, sejak kehamilan trimester III,
dalam sehari ibu buang air kecil bisa 8-12 kali sehari, dan ibu belum pernah mendapat
penanganan.
Kebiasaan (merokok, konsumsi, alkohol, napza) : Ibu Tidak pernah merokok, mengkonsumsi
alkohol dan napza.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga : Tidak ada riwayat penyakit keluarga, seperti Hypertensi,
Diabetes, Keturunan Kembar, Sicte cell disease, alergi, epilepsy, Penyakit Jantung, Kelainan
Mental, Kelainan Kongenital.
5. Riwayat kesehatan ibu : Tidak ada riwayat penyakit seperti Hypertensi, Diabetes, Sickle
cell disease, Riwayat alergi, Penyakit jantung, Obat-obatan, Psycosa Postpartum, Asma,
Batuk Berkepanjangan, Penyakit Ginjal.
6. Riwayat Penyakit Menular Seksual : Tidak ada riwayat penyakit seperti Sexual
transmited infection (STI), AIDS, pengeluaran vagina abnormal, luka /bengkak pada vagina,
rasa nyeri saat berkemih, diare yang berkelanjutan.
Siklus : 28 Hari
Lamanya : 7 Hari
Dismenorhea : Ibu mengatakan merasakan sakit hanya di hari pertama dan ke dua
pada saat menstruasi.
10. Riwayat Kontrasepsi : Ibu mengatakan sebelumnya tidak pernah menggunakan alat
kontasepsi apapun.
Pergerakan janin dalam 24 jam : Ibu mengatakan pergerakan janin kira-kira 10-20 kali
sehari.
Keluhan-keluhan (kelelahan, sakit kepala, letih, lesu, sakit gusi, kehilangan selera makan,
mual, muntah) : Tidak ada
c. Pemeriksaan fisik
5. LILA : 25 cm
6. Tanda vital
Pernafasaan : 15x/menit
c. Mata
d. Mulut
Bibir dan Lidah : Tidak kering, dan tidak terdapat inflamasi pada bibir.
8. Payudara
b. Ekstremitas bawah
10. Punggung
11. Abdomen
Bentuk : Bundar
Massa : Ada
Pemeriksaan obstrektrik
TFU : 30 cm
Leopold I : TFU pertengahan antara pusat dan fundus pada bagian fundus teraba
bagian yang lunak, bulat, dan tidak melenting.
Leopold II : Disebelah kanan abdomen ibu teraba bagian yang keras, datar,
memapan (punggung), di sebelah kiri abdomen ibu teraba tonjolan-tonjolan kecil tidak
penuh/bagian-bagian kecil janin (ekstremitas)
Leopold III : Bagian bawah teraba bulat, keras, melenting (kepala), dan dapat
digoyangkan.
= 18 x 155
= 2790 gram
12. Anogenital
a. Lipat paha
Genetalia Luar
Labia, klitoris dan perineum : Tidak ada varises, tidak ada pembesaran dan infeksi
kelenjar bartolini.
Ekstremitas bawah : tidak ada udema, varises, dan refleks patella positif kanan
dan kiri.
d. Pemeriksaan penunjang
1. Darah
a. Hemoglobin : 10,9 gr
b. Golongan Darah :A
2. Urine
a. Protein : Negatif
b. Glukosa : Negatif
Masalah : Ibu khawatir dan gelisah karena sering buang air kecil.
Kebutuhan :
- Kurangi konsumsi cairan yang memicu terbentuknya air kemih yang mengandung
kafein seperti kopi, teh dan soda.
- Support Ibu
Tidak Ada
Tidak Ada
a. Beritahu ibu tentang keadaan ibu saat ini sesuai dengan pemeriksaan, agar ibu
mengetahui tentang keadaannya dan janin yang dikandungnya, sehingga dapat mengurangi
kecemasan ibu.
b. Beritahu ibu tentang masalah yang dialami ibu saat ini, agar ibu bisa mengetahui
keadaanya saat ini.
c. Berikan informasi ibu tentang tanda – tanda bahaya kehamilan trimester III, agar ibu bisa
berhati-hati dan menjaga kehamilannya,
d. Anjurkan ibu untuk beristirahat yang cukup, dan menjaga pola makan yang sehat, agar
kesehatan ibu dan janin bisa terjaga.
e. Anjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene, agar genitalia ibu bisa terawat dengan
baik.
f. Beritahu ibu informasi tentang persiapan persalinan, agar ibu dapat mengetahui apa saja
yang diperlukan pada saat persalinan.
g. Anjurkan ibu untuk menyepakati kunjungan ulang untuk mengetahui perkembangan ibu
dan janin, agar keadaan ibu dan janin terpantau.
VI. Pelaksanaan
a. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan ibu sesuai hasil pemeriksaan, diantaranya:
Keadaan Umum ibu baik, Kesadaran nya Composmentis, Status Emosi ibu Stabil, Tekanan
Darah ibu 120/80 mmHg, denyut Nadi 80x/menit, pernafasan ibu 15x/menit, Suhu badan
36,5ºC, Tinggi Fundus Uteri ibu yaitu Pertengahan antara pusat dan fundus.
b. Menjelaskan kepada ibu tentang masalah ibu bahwa sering buang air kecil yang dialami
ibu adalah keadaan pada ibu hamil yang normal, karena semakin bertambah usia kehamilan
ibu, semakin besar pula janin ibu, sehingga lebih menekan kandung kencing ibu,
mengakibatkan ibu sering buang air kecil.
c. Memberitahu kepada ibu tentang tanda – tanda bahaya kehamilan pada trimester III,
misalnya yaitu terjadi Ketuban Pecah Dini, Persalinan Prematur dan gerakan janin berkurang,
jika terjadi salah satu tanda bahaya kehamilan tersebut ibu diharapkan segera melapor
kepetugas kesehatan terdekat, agar ibu segera mendapat penanganan.
d. Menganjurkan ibu untuk beristirahat yang cukup, dan menjaga pola makan yang sehat
yaitu makan makanan yang bergizi, dan mengurangi aktifitas yang terlalu berat seperti
mengangkat benda yang terlalu berat, dan menyempatkan waktu untuk beristirahat malam 7-
8 jam dan siang 2 jam.
e. Menganjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene, yaitu dengan mengganti celana
dalam setiap kali basah dan terasa lembab, dan jika cebok baiknya dari depan kebelakang lalu
keringkan dengan tissue atau kain bersih dan kering setiap habis BAK maupun sehabis BAB.
g. Menganjurkan ibu untuk menyepakati kunjungan ulang yaitu pada tanggal 22 mei 2014.
VII. Evaluasi
a. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan mengenai keadaannya saat ini
c. Ibu mengerti tentang tanda – tanda bahaya kehamilan trimester III dan bersedia datang
kepetugas kesehatan jika terjadi tanda bahaya kehamilan tersebut.
d. Ibu mengerti tentang manfaat dari beristirahat yang cukup, dan menjaga pola makan
yang sehat.
e. Ibu mengerti cara merawat personal hygiene dan ibu mampu dan bersedia
mempraktekannya pada kehidupan sehari-hari.
f. Ibu mengerti dan telah mempersiapkan apa saja yang diperlukan pada saat persalinan.
g. Ibu mengerti akan kunjungan ulang pada waktu yang ditentukan yaitu 2 kali dalam
seminggu.
ANALISA DATA
Nama pasien : Ny P
Umur : 25 tahun
Kemungkinan
Kelompok Data Masalah
(Penyebeab masalah)
DS : Ibu mengatakan sering Gangguan pola eliminasi urine
buang air kecil, sejak pada masa kehamilan
kehamilan trimester III, trismester III
Perubahan pada ibu hamil
dalam sehari ibu buang air
kecil bisa 8-12 kali sehari,
dan ibu belum pernah
mendapat penanganan. Perubahan Fisiologis
Berat Badan : 56 kg
Penekanan pada VU
TTD
TD : 120/80mmhg
Peningkatan frekuensi BAK
N : 80x/menit
RR : 15x/menit
Gangguan Eliminasi Urin
S : 36,5ºC
DAFTAR PUSTAKA