You are on page 1of 15

STUDI DAN PERENCANAAN REKLAMASI LAHAN EKS DISPOSAL PIT 9 PT.

INTI BARA PERDANA KABUPATEN BENGKULU TENGAH PROVINSI


BENGKULU

RAHMAT HIDAYAT

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
FEBRUARI 2017
1

STUDI DAN PERENCANAAN REKLAMASI LAHAN EKS DISPOSAL PIT 9 PT.


INTI BARA PERDANA KABUPATEN BENGKULU TENGAH PROVINSI
BENGKULU

Rahmat Hidayat1, Murad2, Yoszi M. Anaperta2


S-1 Teknik Pertambangan
FT Universitas Negeri Padang
email: hidayat1203147@gmail.com

Abstract

PT. Inti Bara Perdana is a coal mining company, with an area of IUP 892.04 Ha. PT.
Inti Bara Perdana had one of land disposal ± 6.56 Ha which has not functioned since late
december 2015, with an altitude of disposal of approximately 15 meters and slope slope
disposal of approximately 33 %. The condition of the land which has not been laid out, so on
the side of the slope of the land during the wet season it is easy cause erosion and landslides.
The land will be reclaimed by revegetasi. But at the closing of the Mine Plan Documents,
mentioned that on this land will be revegetasi by planting plants i.e. sengon pioneers, while
for planting plants core reclamation is not specified. It is therefore for the plants to be
planted later to revegetasi adjusted to soil pH on the land. Technical planning activities in
land reclamation ex disposal pit 9 starts from knowing the soil characteristics, the setting
form of land, creation of terracing, planting a cover crop and revegetasi. Based on the results
of testing the quality of the soil in the laboratory of P3IN Department of soil science faculty
of agriculture UNAND, know that the quality of the soil on the land disposal Pit ex 9, with a
pH of 3.58 – 6.77 meet the requirements needed for the growth of the rubber plants namely >
3.5. Then the land disposal pit ex 9 according to the rubber plant is planted as a crop of
reclamation, with core rubber trees were planted on the land as much as 3089 stems. Based
on calculations in planning reclamation for land ex disposal pit 9, it brings the total number
of overall cost is Rp. 798,430,932.

Keywords: ex disposal pit 9, Reclamation Plan, Revegetasi, Costs

A. Pendahuluan sudah dialihkan pada lokasi lain di

PT. Inti Bara Perdana (PT. IBP) wilayah IUP PT. Inti Bara Perdana.

merupakan perusahaan tambang Kondisi lahan masih dalam

batubara yang memiliki sebuah bentuk gundukan tanah hasil

disposal seluas ± 6.56 Ha. Lahan dumpingan dengan ketinggian ± 15

disposal ini sudah tidak berfungsi lagi meter dengan kemiringan lereng

sejak akhir bulan Desember 2015, disposal ± 33%, dimana pada saat

disebabkan pembuangan overburden musim hujan mudah menimbulkan


2

erosi dan longsor. Pihak perusahaan IBP dengan cara revegetasi. Dalam

merencanakan akan melakukan perencanaan reklamasi ini penulis

reklamasi pada lahan tersebut. merencanakan kegiatan revegetasi,

Berdasarkan Dokumen Rencana langsung dengan penanaman tanaman

Penutupan Tambang dan laporan inti reklamasi. Dimana tanaman yang

RKTTL 2016 PT. IBP menjelaskan direncanakan untuk ditanam pada

secara umum bahwa kegiatan lahan eks diposal pit 9, adalah

reklamasi pada area eks disposal pit 9 tanaman karet. Sehingga tidak perlu

adalah berupa revegetasi lahan. dilakukan penanaman tanaman

Kegiatan revegetasi dilakukan dengan perintis terlebih dahulu, hal ini dapat

penanaman tanaman peritis yaitu menghemat biaya reklamasi yang

sengon, sedangkan untuk tanaman inti dikeluarkan oleh pihak perusahaan.

reklamasi belum ditentukan. Namun sebelumnya dalam

Selanjutnya dalam proses penelitian ini penulis akan melakukan

revegetasi menurut Permenhut No. pengujian kualitas tanah terlebih

P4/Menhut-II/2011 pasal 23 ayat 4 dahulu pada lahan tersebut, sehingga

menyebutkan bahwa jenis tanaman nantinya dapat diketahui kesesuaian

yang dipilih untuk revegetasi lahan tanah pada lahan eks disposal pit 9

diarahkan pada penanaman jenis dengan persyaratan tumbuh tanaman

tumbuhan asli, yaitu jenis tumbuhan karet yang akan ditanam.

lokal yang sesuai dengan iklim dan Perencanaan reklamasi dimulai

kondisi tanah. dari mengetahui karakteristik tanah,

Untuk itu penelitian yang akan pengaturan bentuk lahan dengan

dilakukan adalah tentang perencanaan membuat terasering, penaman tanaman

reklamasi lahan eks disposal pit 9 PT. penutup tanah (cover crop), revegetasi,
3

sampai dengan perawatan selama Perdana, Kabupaten Bengkulu

kurang lebih satu tahun setelah masa Tengah, Provinsi Bengkulu.

penanaman bibit. Data primer yang akan digunakan

Tujuan dari penelitian ini adalah adalah: luas daerah yang akan

mendapatkan bentuk rencana teknis direklamasi, pH tanah, tekstur tanah

dari kegiatan reklamasi dengan (pasir, liat, debu), struktur tanah, foto

penanaman tanaman yang sesuai lapangan, peta topografi. Data

ditanam dan mengetahui berapa sekunder yang akan digunakan adalah:

anggaran biaya yang akan dikeluarkan Peta kemajuan penambangan PT. IBP,

pihak perusahaan untuk mereklamasi peta administratif, data curah hujan,

lahan eks disposal pit 9. Dokumen Rencana Penutupan

B. Metode Penelitian Tambang PT. IBP, data spesifikasi

peralatan tambang.
Penelitian ini termasuk kedalam
Setelah pengumpulan data primer
jenis penelitian kuantitatif, Menurut
dan sekunder selesai, maka data
Kasiram (2008) dalam Kontjojo
tersebut selanjutnya akan diolah dan
(2009:11) mendefinisikan penelitian
dibuat perencanaan reklamasi untuk
kuantitatif adalah suatu proses
lahan eks disposal pit 9. Perencanaan
menemukan pengetahuan yang
reklamasi dimulai dari: menganalisa
menggunakan data berupa angka
kesesuaian tanah (pH, tekstur,
sebagai alat menganalisis keterangan
struktur) dan iklim pada daerah
mengenai apa yang ingin diketahui.
penelitian, pengolahan bentuk lahan,
Penelitian dilaksanakan dari tanggal 2
pembuatan terasering, penebaran top
September - 12 Oktober 2016 pada
soil, penanaman cover crop.
lahan eks disposal pit 9 PT. Inti Bara
Selanjutnya proses revegetasi yang
4

dimulai dari: pengajiran, pembuatan Berdasarkan hasil uji labor dan

lubang tanam, pembuatn rorak/ parit beberapa data pendukung lainya,

buntu diantara lubang tanam, hingga maka kesesuaian lahan dengan

perawatan tanaman selama 1 tahun persyaratan tumbuh tanaman yang

setelah masa penanaman bibit. akan ditanam dapat dilihat pada

Dari perencanaan yang telah tabel 1 berikut:

dibuat, maka dapat dihitung estimasi Tabel.1


Penilaian Kesesuaian Lahan Untuk
biaya yang akan dikeluarkan untuk Ditanami Tanaman Karet

kegiatan reklamasi.

C. Hasil dan Pembahasan

1. Penilaian Kesesuaian Tanah


Pada Lahan Eks Disposal Pit 9
Dengan Persyaratan Tumbuh
Tanaman Yang Akan Ditanam

Untuk keperluan menganalisis

kualitas tanah pada lahan eks Dari tabel di atas diketahui

disposal pit 9 yang akan bahwa kualitas tanah pada lahan

direklamasi, maka penulis eks disposal Pit 9, dengan pH 3,58

mengambil sampel tanah sebanyak – 6.77 memenuhi persyaratan yang

7 sampel, pengambilan dengan cara dibutuhkan untuk pertumbuhan

acak pada lahan tersebut. tanaman karet yaitu > 3,5. Maka

Selanjutnya sampel tanah tersebut lahan eks disposal pit 9 sesuai

dibawa ke Laboratorium P3IN untuk ditanami tanaman karet

Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas sebagai tanaman inti reklamasi.

Pertanian Universitas Andalas,

tujuanya adalah untuk menganalisis

kualitas tanah tersebut.


5

2. Perencanaan Teknis a. Perataan Lahan


Kegiatan Reklamasi
Setelah dimensi lahan
Sebelum perencanaan
diketahui barulah kegiatan perataan
dibuat, terlebih dahulu harus
lahan dilaksanakan, kondisi lahan
diketahui bagaimana dimensi
yang ada masih dalam bentuk
dari disposal tersebut.
bukit-bukit dan permukaanya yang
Berdasarkan perhitungan,
bergelombang, maka harus
didapatkan dimensi disposal
diratakan terlebih dahulu untuk
sebagai berikut:
memudahkan kegiatan revegetasi
a) Total luas disposal: 6,56 Ha
nantinya. Alat yang akan
b) Tinggi disposal: 9 – 15 m
digunakan adalah bulldozer
c) Kemiringan lereng rata-rata:
caterpillar D6R sebanyak 1 unit
33 %
dengan produktifitas 214,5 m3/jam
d) Total volume disposal:
dan excavator caterpillar 329D
433192,95 m3
LME, dengan produktifitas 95
Sketsa gambar disposal
m3/jam. Waktu pengerjaan adalah
dapat dilihat pada gambar 1
1480 jam (22 jam/ hari) atau 67
berikut:
hari kerja.

b. Pembuatan Terasering

Pembuatan teras merupakan

salah satu bentuk usaha konservasi

tanah dengan cara mengurangi

Gambar 1. Penampang Lahan Eks Disposal derajat kemiringan tanah, dengan


Sebelum Dilakukan Penataan
berkurangnya kemiringan tanah

diharapkan laju kecepatan aliran air


6

dipermukaan dapat dikurangi

(Hendrati Pringgodigdo, 2010:

144).

Teras yang dibuat adalah

teras bangku miring ke dalam.


Gambar 3. Desain Terasering Pada
Teras bangku miring ke dalam Disposal

(gulir kampak) adalah teras bangku Dari desain di atas, melalui

yang bidang olahnya miring ke perhitngan dengan menggunakan

arah yang berlawanan dengan software, maka didapatkan hasil

lereng asli. Air aliran permukaan perhitungan sebagai berikut:

dari setiap bidang olah mengalir 1) Luas lahan setelah dibentuk

dari bibir teras ke saluran teras dan terasering = 64878,99 m2

terus ke SPA sehingga hampir 2) Tinggi disposal setelah

tidak pernah terjadi pengiriman air penataan = 11 m

aliran permukaan dari satu teras ke 3) Jumlah terasering = 9 buah

teras yang di bawah. 4) Luas atas disposal = 20482,22

Rancangan teras dapat dilihat m2

pada gambar 2 dan 3 berikut ini: 5) Luas daerah bagian bawah

terasering = 6921, 58 m2

6) Jumlah volume tanah yang

dipindah saat pembuatan

Gambar 2. Rancangan Teras terasering = 19242,53 m3.


7

Untuk rincian pembuatan ketebalan 50 cm. Dengan

terasering dapat dilihat pada tabel menggunakan 1 unit Excavator

2 berikut ini: type CAT 329D LME, dengan

Tabel 2. produktifitas 95 m3/jam, 1 unit


Rincian Volume Tanah serta
Waktu pembuatan Terasering bulldozer caterpillar D6R dengan

produktifitas 214,5 m3/jam dan 3

unit DT Nissan CWB- V15

dengan produktifitas 113,19

m3/jam. Waktu pngerjaan

pengelolaan top soil adalah 341

jam atau 16 hari.

d. Penanaman tanaman penutup

tanah (cover crop)


Pengerjaan pembuatan
Untuk penanaman tanaman
terasering dilakukan dengan
penutup pada daerah penelitian ini
menggunakan 1 unit Excavator
yang akan ditanami dengan
type CAT 329D LME, dengan
tanaman kacang-kacangan jenis
produktifitas 95 m3/jam, dengan
pueraria javanica. Luas lahan
waktu pengerjaan 202,5 jam atau 9
yang akan ditanam adalah 7,4 Ha
hari.
dengan kebutuhan bibit 29,6 kg
c. Pengelolaan Lapisan Tanah
(4 kg/Ha). untuk pemeliharaan
Atas (Top Soil)
tanaman penutup tanah pueraria
Kebutuhan material top
javanica dengan pemberian
soil untuk penimbunan pada
pupuk pupuk Rock Phospate
lahan yang akan direklamasi
sebanyak 200 kg/Ha (Chairil
adalah 32439,49 m3, dengan
8

Anwar 2001:4), maka untuk lahan 3) Pembuatan Rorak/ Parit buntu

seluas 7,4 Ha dibutuhkan pupuk Rorak adalah lubang-

Rock Phospate sebanyak 1480 kg. lubang buntu dengan ukuran

e. Revegetasi panjang rorak/ saluran buntu 5

1) Jarak tanam dan pengajiran meter, lebar 0,30 meter dan

Jarak ideal tanaman karet kedalaman 0,4 meter. Rorak

adalah 7 m x 3 m (Charil Anwar, dibuat sebanyak 62 unit pada

2001:3). Dengan luas lahan yang lahan disposal bagian atas seluas

akan ditanam adalah 6,5 Ha, 20482,22 m2, Adanya rorak

didapatkan 3089 lubang tanam. akan menahan laju aliran

Sketsa jarak penanaman karet permukaan dan memberikan

dapat dilihat pada gambar 4 kesempatan kepada air hujan

dibawah ini: untuk terinfiltrasi ke dalam

tanah.

4) Penanaman

Jenis karet yang ditanam

jenis bibit klon PB 260 yang

telah berumur antara 3,5 hingga


Gambar 4. Sketsa Jarak Penanaman karet
6 bulan. Jumlah bibit karet 3089

2) Pembuatan Lubang tanam batang ditambah 10% untuk

lubang tanam dibuat dengan penyulaman maka jumlah

ukuran ukuran 50 cm x 50 cm x kebutuhan bibit keseluruhan

50 cm. adalah 3398 batang. Pupuk dasar

saat penanaman rock phosphate

sebanyak 308,900 kg. Untuk


9

lebih jelas dapat dilihat pada b) Pemupukan

tabel 3 berikut ini: Dengan jumlah tanaman

Tabel 3. karet yang ditanam sebanyak


Jumlah Pohon Karet Tiap Lahan
3089 batang. Jumlah

kebutuhan pupuk selama 1

tahun awal setelah masa

tanam, dapat dilihat pada

tabel 4 di bawah ini:

Tabel 4.
Jumlah Pupuk Yang Dibutuhkan 1 Tahun
Penanaman Karet

5) Perawatan

Kegiatan perawatan meliputi:

a) Penyiangan

Penyiangan bertujuan untuk


c) Penyulaman
membersihkan tanaman karet
Kegiatan penyulaman
yang sudah ditanam dari
bertujuan untuk mengganti
tanaman pengganggu atau
tanaman yang rusak atau
gulma yang bisa
mati, umumnya dilakukan 1-
menyebabkan tanaman karet
2 tahun, karena pada saat itu
tidak tumbuh optimal.
sudah ada kepastian tanaman

yang hidup dan yang mati

(M.Syakir, 2010:44).
10

3. Biaya Reklamasi Dari perencanaan yang

Dalam Permen ESDM No. telah dibuat, maka estimasi

7 tahun 2014 pasal 12 ayat 7, biaya ideal dalam proses

biaya reklamasi terdiri dari reklamasi pada lahan eks

biaya langsung dan biaya tidak disposal pit 9 dapat dilihat

langsung. pada tabel 5 berikut ini:

5
11

4. Kesimpulan dan Saran sebagai tanaman inti

a. Kesimpulan reklamasi.

1) Kualitas tanah pada lahan 2) Rencana teknis kegiatan

eks disposal Pit 9 sesuai reklamasi di lahan eks disposal

analisis labor dengan pH 3,58 milik PT. Inti Bara Perdana,

– 6.77, memenuhi persyaratan dilaksanakan dengan tahapan:

pH tanah yang dibutuhkan a) Pengolahan bentuk lahan

untuk pertumbuhan tanaman (1) Perataan permukaan lahan:

karet yaitu > 3,5. Maka lahan dengan volume tanah yang

eks disposal pit 9 sesuai untuk diratakan 140591,44 m3 ,

ditanami tanaman karet menggunakan alat mekanis

1 unit bulldozer CAT D6R


12

dengan jam kerja untuk Bara Perdana, diharapkan

melakukan pekerjaan pihak perusahaan dalam

tersebut adalah 655 jam dan penyusunan Dokumen

1 unit excavator CAT 329D Rencana Penutupan

LME, dengan jam kerja Tambang, agar menentukan

1480 jam. terlebih dahulu tanaman inti

b) Penanaman tanaman cover reklamasi yang akan ditanam,

crop dengan jenis tanaman sehingga tidak perlu

kacang-kacangan pueraria melakukan penanaman

javanica dengan kebutuhan tanaman pionir terlebih

biji pueraria javanica dahulu, diharapkan dengan

sebanyak 29,6 kg. penanaman tanaman inti

c) Revegetasi reklamasi secara langsung

3) Total biaya yang harus pada lahan yang akan

dikeluarkan oleh pihak direklamasi dapat menghemat

perusahaan dalam mereklamasi anggaran biaya reklamasi.

lahan eks disposal pit 9 sebesar 2) Dalam perencanaan

Rp. 798.430.932, yang terdiri reklamasi yang telah dibuat,

dari biaya langsung sebesar lahan eks disposal pit 9 sesuai

Rp. 657.144.800 dan biaya untuk ditanami tanaman karet

tidak langsung sebesar Rp. dan perawatan tanaman karet

141.286.132. tergolong mudah serta

b. Saran prospek kedepan dari

1) Dalam upaya mereklamasi menanam karet juga

lahan lainnya milik PT. Inti menjanjikan keuntungan


13

besar, diharapkan pihak Permenhut RI No. P.4/Menhut-


II/2011 tentang Pedoman
perusahaan memilih tanaman Reklamasi Hutan.

karet sebagai tanaman

reklamasi lahan milik PT. Inti

Bara Perdana.

Catatan: Jurnal ini disusun

berdasarkan tugas akhir penulis

dengan pembimbing I Murad MS

dan pembimbing II Yoszi M.

Anaperta.

5. Daftar Pustaka

Anonim 2016. Dokumen Rencana


PenutupanTambang dan
Dokumen Rencana
Reklamasi PT. Inti Bara
Perdana.

Chairi Anwar. 2001. Budidaya


Karet. Medan: Pusat
Penelitian Karet.

Hendrati Pringgodigdo. 2010.


“Reklamasi Pada Lahan
Bekas Penambangan
Dengan Penghijauan”.
Jakarta: Jurnal Arsitektur
Lansekap: 143-147.

Kontjojo. 2009. Metodologi


Penelitian. Kediri.

M. Syakir 2010. Budidaya dan


Pasca Panen Karet. Bogor:
Pusat Penelitian dan
Pengembangan Perkebunan.

You might also like