Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Background: Type 2 diabetes mellitus (DM) is a chronic disease caused by the inability
of the pancreas to produce insulin, or the body cannot utilize the insulin produced.
Diabetes self management can improve the quality of life of patients and can prevent and
reduce long-term complications in patients. Psychosociala support and support from the
instrumental dimensions of the family, as well as the level of good health education that
is owned by the family and patients with type 2 diabetes are the main factors needed to
improve the quality of life of type 2 DM patients
Objective: This literature review aims to examine research articles that examine the effect
of health education and family support on type 2 DM patients.
Methods: Literature Review, articles were collected from electronic journals from Google
Scholar, and literature studies, using key words of health education and family support,
on self-management in type 2 diabetes mellitus patients.
Results: The level of health education and good family support to improve self-
management in type 2 DM patients have a positive influence on the quality of life of DM
Type 2 patients.
Discussion and Conclusion: This literature review shows that a good level of knowledge
and family support can help Type 2 DM patients to increase their confidence in type 2
DM self-management. Patients who have good family support will have a comfortable
feeling that can improve their motivation to adhere to Type 2 DM management and
ultimately their quality of life increases.
1
PENDAHULUAN Sulawesi Utara 2,4%dan Kalimantan
Timur 2,3%. Prevelensi DMyang
Diabetes mellitus (DM) adalah
terdiagnosis dokter atau
penyakit kronis yang disebabkan karena
berdasarkangejala, tertinggi terdapat di
ketidakmampuan pankreas dalam
Sulawesi Tengah3,7%, Sulawesi Utara
memproduksi hormon insulin, atau
3,6%, Sulawesi Selatan3,4% dan Nusa
tubuh tidak dapat memanfaatkan insulin
Tenggara Timur 3,3%(Kemenkes, 2013)
yang dihasilkan (IDF, 2015).
Komplikasi yang diakibatkan
Departemen Kesehatan (Depkes, 2014)
karena penyakit diabetes dapat di
mendefinisikan diabetes mellitus
minimalkan dan dicegah dengan
sebagai penyakit yang diakibatkan
mengontrol gula darah dan menerapkan
karena pankreas tidak dapat
self-management (Vaccaro et.all, 2014).
memproduksi insulin yang cukup atau
Self-management adalah suatu kondisi
tubuh tidak dapat menggunakan insulin
dimana pasien dapat mengontrol dan
secara efektif, dan merupakan salah satu
mengatur penyakit mereka secara
penyakit gangguan metabolik yang
mandiri, tetapi tetap dengan dukungan
terjadi menahun.
dari tim medis, serta efektif jika ditinjau
Di Asia Tenggara terdapat 12,3
dari segi biaya (Elkjaer dalam Harvey et
juta jiwapada tahun 2011 diperkirakan
all., 2015).
meningkatmenjadi hingga 19,4 juta jiwa
Penelitian yang dilakukan oleh
pada tahun 2020(WHO, 2011).
(Mayberry & Osborn, 2012)
Indonesia menempati peringkatpertama
menyebutkan bahwa anggota keluarga
di Asia Tenggara, dengan
bisa jadi mempunyai pengaruh positif
Prevelensipenderita sebanyak 8,246,000
dan negatif bagi kesehatan pasien yang
jiwa di tahun2000 dan di proyeksi
menderita DM, keluarga dapat turut
meningkat 2,5 kali lipatsebanyak
serta dalam memfasilitasi aktifitas self-
21,257,000 penderita pada tahun2030
care pasien seperti membelikan
(WHO,2009).
makanan, minuman dan membelikan
Pada tahun 2013, proporsi
resep obat, selain itu mereka juga dapat
pendudukIndonesia yang berusia > 15
berkontribusi untuk membantu
tahun dengan DMadalah 6,9%.
menyeimbangkan kerusakan akibat stres
Prevelensi DM yang terdiagnosisdokter,
mengontrol gula darah. Kurangnya
tertinggi terdapat di DI
dukungan dari keluarga merupakan
Yogyakarta2,6%, DKI Jakarta 2,5%,
salah satu faktor yang dihubungkan
2
dengan terjadinya kegagalan dalam Menurut Nursalam (2008)
program penatalaksanaan dietary self- perawat sebagai pendidik harus
management (Garousi, 2013). memiliki kemampuan untuk mengkaji
Keterlibatan keluarga dalam kekuatan dan dampak yang ditimbulkan
memberikan perhatian akan oleh intervensi keperawatan terhadap
mempengaruhi keberhasilan self- perilaku subyek yang dapat
management pada pasien DM memperkaya, memberikan informasi
(Kisokanth et.all, 2013). Oleh karena itu dan melengkapi perilaku subyek yang
dukungan dari keluarga sangat diinginkan. Hasil yang diharapkan dari
dibutuhkan oleh penderita DM dalam suatu promosi atau pendidikan
melakukan self-management. kesehatan adalah perilaku kesehatan,
Pendidikan kesehatan adalah atau perilaku untuk memelihara dan
suatu bentuk intervensi atau upaya yang meningkatkan kesehatan yang kondusif
ditujukan kepada perilaku, agar perilaku oleh sasaran dari promosi kesehatan.
tersebut kondusif untuk kesehatan. (Notoadmojo, 2012)
Dengan perkataan lain, promosi Penelitian sebelumnya yang
kesehatan mengupayakan agar perilaku dilakukan di Eropa menunjukkan bahwa
individu, kelompok atau masyarakat dengan motivasi, dukungan sosial,
mempunyai pengaruh positif terhadap pengetahuan dan pemberdayaan adalah
pemeliharaan dan peningkatan hal penting untuk meningkatkan self-
kesehatan (Notoatmodjo, 2012). management (Onuha et.all, 2014).
METODE
Metode yang digunakan dalam pendidikan kesehatan dan dukungan
telaah literatur ini adalah keluarga terhadap self-management
mengumpulkan dan menganalisis pada pasien Dm tipe 2.
jurnal/artikel penelitian mengenai Kriteria inklusi telaah literatur
pengaruh pendidikan dan dukungan ini adalah artikel/jurnal terbitan tahun
keluarga terhadap self-management 2016-2018 dan membahas tentang
pada pasien DM tipe 2. Artikel di pendidikan kesehatan dan dukungan
dapat dari jurnal elektronik dari google keluarga terhadap self-manageent pada
scholar menggunakan kata kunci pasien DM tipe 2..
3
Alogaritma Pencarian Literatur
Goggle Scholar
2635
HASIL
Dari telaah literatur ini, didapat dukungan keluarga terhadap self-
6 artikel/jurnal penelitian yang management pada pasien DM tipe 2.
menganalisis pengaruh pendidikan dan
Tabel 1.1 Penelitian-penelitian dalam telaah literatur berdasarkan tujuan, metode, dan
hasil penelitian.
4
Baturraden selama 3 bulan. Self-Management
Education berbasis
keluarga terhadap
kualitas hidup
penderita DM.
5
hidup pasien diabetes
mellitus
6 Mohammad untuk menilai desain korelasional Perilaku manajemen
Abuadas RN status perilaku deskriptif, sampel perawatan diri yang
MSN, PhD manajemen kenyamanan 149 paling sering
(2015) perawatan elf pasien Yordania dilakukan adalah
diabetes di antara dengan tipe dua pemberian obat
pasien Yordania diabetes Mellitus diikuti dengan
dengan DM2 dan yang dirawat oleh perawatan kaki,
hubungannya Pusat Diabetes kepatuhan diet,
dengan variabel Khusus di Amman- olahraga, dan
demografi Jordan perilaku yang paling
berpartisipasi sedikit dilakukan
dalam penelitian adalah tes glukosa
ini darah
PEMBAHASAN
Teori yang digunakan dalam Teori ini menyatakan bahwa self-care
meningkatkan kemandirian pasien ini merupakan kegiatan yang dilakukan
adalah teori Self-care menurut Orem’s. oleh individu sendiri untuk memenuhi
6
kebutuhan mempertahankan kesehatan. besar tidak melakukan perawatan kaki,
Teori Orem ini sesuai untuk merawat pemeriksaan kaki dan senam kaki
pasien DM karena tujuan dalam diabetes.
perawatan pasien diabetes melitus yaitu Ketika keluarga terlibata dalam
memandirikan pasien diabetes. Hasil proses self-management mereka dapat
penelitian ini membuktikan bahwa self- memberikan dukungan yang nantinya
care pasien yang diberi bantuan dengan akan dapat membantu mencapai tujuan
dukungan dan edukasi melalui DSME pengobatan (Aklima et.all, 2012). Pasien
lebih tinggi dari pada pasien tanpa dengan tingkat dukungan keluarga yang
implementasi DSME. baik menunjukkan perilaku self-
Pada umumnya rata-rata pasien management yang baik (Rosland dalam
beranggapan bahwa terdapat 2 tipe Aklima et.all 2012).penelitian Laili
diabetes yaitu tipe kering bila terkena (2012) yang memperlihatkan bahwa
luka akan cepat sembuh, sedangkan tipe edukasi dengan pendekatan prinsip
basah mudah timbul luka dan luka sukar Diabetes Self Management Education
sembuh. Anggapan sebagian responden (DSME) terbukti dapat meningkatkan
ini belum diketahui kebenarannya secara perilaku kepatuhan diet pada penderita
teori. Anggapan ini merupakan sikap diabetes melitus tipe 2. Penelitian
yang negatif dalam pencegahan kaki Ariyanti (2012) juga menyebutkan
diabetik. Anggapan ini bisa diluruskan bahwa setelah dilakukan DSME
pada kelompok intervensi dengan mengenai meal planning, responden
penjelasan yang rasional mengenai jenis menjadi tahu jenis makanan yang boleh
DM dan patofisiologi sederhana dikonsumsi banyak dan makanan yang
terjadinya kaki diabetik. Hal ini sebaiknya dikurangi. Penerapan edukasi
kemungkinan berbeda pada kelompok dengan pendekatan prinsip DSME dapat
kontrol yang tanpa diberikan DSME, menimbulkan kemampuan manajemen
tanpa menggali mitos-mitos yang diri yang baik sehingga dapat
berkembang di masyarakat. Dari hasil meningkatkan perilaku kepatuhan
perbedaan pengetahuan mengenai cara manajemen diri pada penderita DM tipe
perawatan kaki diketahui bahwa 2 yang berdampak kepada peningkatan
kelompok kontrol rata-rata kurang kualitas hidupnya.
mengetahui cara perawatan kaki yang Hasil penelitian Yuanita dkk
dianjurkan untuk mengurangi kaki (2014) juga memperlihatkan adanya
diabetes, sehingga mereka sebagian
7
pengaruh DSME terhadap penurunan semangat, motivasi dan peningkatan
risiko terjadinya ulkus diabetik.. harga diri karena dianggap berguna dan
Jadi self-management atau berarti untuk keluarga sehingga
kepedulian diri yang harus dimiliki oleh membentuk perilaku tata laksana DM
setiap penderita diabetes melitus tipe 2 secara teratur yang bermuara pada
adalah kesadaran diri dalam hal minum peningkatan kualitas hidup.
obat, perawatan kaki, kepatuhan diet, Selain dukungan psikososial
olahraga, dan menerapkan perilaku dukungan dari dimensi instrumental dari
hidup sehat dan terjadwal pemeriksaan keluarga berupa pemantauan diet,
tes glukosa darah. Karena hal ini sangat olahraga, kepatuhan pengobatan, rutin
penting di terapkan oleh penderita kontrol kadar gula darah ke dokter.
diabetes melitus tipe 2 untuk tetapa Dukungan dimensi instrumental
menjaga kesetabilan glukosa darah, dan yang diberikan keluarga ke pasien DM
untuk terhindar dari komplikasi- tipe 2 berdampak pada kontrol tingkat
komplikasi diabetes melitus yang tidak kepatuhan dalam pengobatan, dan kadar
di inginkan terjadi. Ketika self- gula darah menjadi lebih stabil .
management diri pada pasien diabetes Serta pendidikan kesehatan yang
melitus baik disertai dengan dukungan dapat meningkatkan kualitas hidup
keluarga yang baik pula, maka dapat pasien DM tipe 2 yaitu memberikan
meningkatan kualitas hidup penderita penegtahuan self-managemen kepada
diabetes melitus tipe 2. pasiean dan keluarga tentang tata cara
Dukungan psikososial dari perawatan kakai pada pasien DM tipe 2
anggota keluarga dapat meningkatkan dan pengetahuan tentang diet untuk
status psikososial keluarga yang sakit . penederita diabetes tipe 2 untuk
Melalui dukungan ini, pasien mendapat mewujudkan kemandirian pasien dalam
pengakuan atas kemampuan dan melakukan proses pengobatan DM tipe
keahlian yang dimiliki. Dukungan 2 untuk meningkatkan kualitas
penghargaan dari keluarga dapat hidupnya.
meningkatkan status psikososial,
KESIMPULAN
Telaah literatur ini menunjukan sangat membantu pasien dengan
bahwa semakin baik pengetahuan dan Diabetes Melitus Tipe 2untuk
semakin besar dukungan keluarga meningkatkan kepercayaan dirinya
8
dalam melakukan Self-Management. pasien melakukan interaksi sosial
Pasien yang memiliki dukungan harus ditingkatkan pengetahuan dan
keluarga yang baik akan mempunyai sikapnya tentang DM Tipe 2 agar
perasaan yang nyaman yang dapat dukungan yang diberikan dalam
meningkatkan motivasi mereka untuk manajemen DM Tipe 2 dapat
patuh terhadap manajemen DM Tipe 2 semaksimal mungkin demi
dan pada akhirnya kualitas hidup tercapainyakualitas hidup pasien
mereka akan meningkat. Keluarga dengan diabetes melitus Tipe 2.
yang merupakan unit terkecil tempat
REFRENSI
Alrahbi, H. (2014). Diabetes https://doi.org/10.1186/s13012
selfmanagement (DSM) in -015- 0350-x
Omani with type-2 diabetes.
International Journal of International Diabetes Federation (IDF),
Nursing Sciences, 1(4), 352– 2015. Diabetes Atlas 7th
359. Edition. United Kingdom:
International Diabetes
Departemen Kesehatan RI. (2014). Federation (IDF).
Pedoman Teknis Penemuan &
Tatalaksana Penyakit Diabetes Mayberry, L. S., & Osborn, C. Y.
Mellitus. Jakarta : Departemen (2012). Family support,
Kesehatan RI medication adherence, and
glycemic control among adults
Garousi, S. (2013). . O R I G I N A L with type 2 diabetes. Diabetes
Does Perceived Family Care, 35(6), 1239–1245.
Support has a Relation with https://doi.org/10.2337/dc11-
Depression and Anxiety in an 2103
Iranian Diabetic Sample ?,
6(3), 360–368. Onuoha, P. C., & Ezenwaka, C. E.
(2014). RESEARCH
G. Kisokanth, S. Prathapan, J, ARTICLE DIABETES
Indrakumar, J, J. (2013). PATIENTS NEED SUPPORT
Review Article : Factors TO PRACTISE SELF-
influencing selfmanagement of MONITORING OF BLOOD
Diabetes Mellitus ; a review GLUCOSE LEVELS Article
article. Journal of Diabetology History :
Harvey, J., Dopson, S., Mcmanus, R. J., RI, Badan Penelitian dan Pengembangan
& Powell, J. (2015). Factors Kesehatan Kementerian
influencing the adoption of Kesehatan, 2013. Riset
selfmanagement solutions : an Kesehatan Dasar
interpretive synthesis of the (RISKESDAS) 2013. Jakarta:
literature on stakeholder Bandan Penelitian dan
experiences. Implementation
Science, 1–15.
9
Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI
10