You are on page 1of 10

TUGAS KELOMPOK III

BENTUK-BENTUK HUKUM BADAN USAHA

DISUSUN OLEH :
 RENA
 VHYCKY MHOEVIANDRY TANJUNG
 ARDIANSYAH G
 TOBAT PARDAMEAN DAMANIK

UNIVERSITAS BATANG HARI


JAMBI
TAHUN AJARAN 2018/2019
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam setiap aktivitas anda di daerah anda tinggal atau perjalanan ke luar daerah atau
kota, anda akan mendapati berbagai kegiatan usaha dengan ukuran perusahaan yang bebeda-
beda. Mulai dari warung-warung pedagang kaki lima, warung makan, ataupun restoran. Selain
itu terdapat lembaga-lembaga keuangan seperti bank dan juga toko penyedia kebutuhan sehari-
hari dari toko kelontong sampai minimart dan mal. Sehingga kita dapat kesimpulan bahwa
pemilikan usaha atau bentuk badan usaha dalam perekonomian bebrbeda-beda sifatnya baik itu
dimiliki satu orang ada juga yang berbentuk saham seperti PT.

Karena terdapat berbagai macam bentuk-bentuk badan usaha. Dan juga faktor
kemajuan ekonomi suatu negara juga di pengaruhi oleh bentuk lapangan usaha dan sifat badan
usaha suatu perusahaan. Sehingga pembangunan ekonomi ini diatur oleh KUH perdata, KUH
dagang, dan peraturan perundang-undangan indonesia dengan berbagai bentuk hukum agar
tercipta atau terwujud pertumbuhan ekonomi yang diharapkan oleh sebuah negara.

Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan badan usaha ?


b. Apa saja bentuk-bentuk badan usaha ?
c. Apa jenis-jenis hukum badan usaha ?

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah, Untuk mengetahui pengertian badan
usaha dan mengetahui bentuk bentuk dan pembagian badan usaha serta ciri-cirinya.
mengetahui konsep dan hukum yang mengatur berbagai bentuk badan usaha .
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian badan usaha

Badan Usaha didefinisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam mengelola faktor-
faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan. Pengertian lain Badan usaha dalam buku
Kompeten Ekonomi adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan mencari keuntungan.Sedangkan
Perusahaan adalah Suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi
untuk menyedikan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan
upaya-upaya lain untuk memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.

Menurut abdulkadir muhammad, perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi


perusahaan dilihat dari jumlah pemilik, perusahaan dapat dibagi menjadi perusahaan
perseorangan dan perusahaan persekutuan. Dilihat dari status pemilik, perusahaan bisa dibagi
menjadi perusahaan swasta dan perusahaan negara, sedangkan bila dilihat dari bentuk
hukumnya perusahaan dapat dibagi menjadi perusahaan berbadan hukum dan perusahaan
bukan berbadan hukum.

Badan usaha yang termasuk dalam unsur-unsur perusahaan maka dalam pelaksanaan
nya ini telah diatur oleh KUH perdata, KUH dagang dan peraturan perundang-undangan
indonesia dengan berbagai bentuk hukum. Bentuk-bentuk hukum badan usaha adalah
persekutuan perdata, firma, persekutuan komanditer, perseroan terbatas, koperasi, dan Badan
Usaha Milik Negara.

Bentuk-bentuk badan usaha dan Sumber Hukum Badan Usaha

Perusahaan
Secara jelas pengertian perusahaan ini dijumpai dalam Pasal 1 UU No. 3 Tahun 1982
tentang Wajib Daftar Perusahaan, yang menyatakan sebagai berikut.
“Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan jenis usaha yang bersifat
tetap dan terus-menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara
Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan/laba.”
Perusahaan sebagai wahana/pilar pembangunan perekonomian ini telah diatur dalam KUH
Perdata, KUH Dagang dan peraturan perundang-undangan Indonesia dengan berbagai bentuk
hukum. Bentuk-bentuk hukum badan usaha tersebut adalah persekutuan perdata, firma,
persekutuan komanditer, perseroan terbatas, koperasi, dan Badan Usaha Miliki Negara.

1. Perusahaan dagang

Ciri-ciri perusahaan dagang adalah : modal hanya dimiliki satu orang, didirikan atas kehendak
seorang pengusahasaja. keahlian, teknologi, dan manajemen terbatas hanya dikelola oleh satu
orang saja dan jika terdapat beberapa orang itu hanya pembantu pengusaha saja. Tidak
termasuk perusahaan badan hukum dan tidak termasuk persekutuan perkumpulan. Resiko
terhadap keuntungan dan rugi menjadi tanggungan sendiri. Tidak melalui proses pendirian
secara resmi. Wajib membuat catatan keuangan termasuk kewajiban bayar pajak dan retribusi
daerah.

2. Persekutuan perdata

Persekutuan Perdata pada intinya bukan bentuk badan usaha sebagaimana dimaksudkan dalam
“dunia” bisnis. Namun demikian, secara umum badan usaha itu ada karena adanya pengaturan
persekutuan perdata di dalam KUH perdata dalam Buku III, Bab VIII, Pasal 1618 sampai
dengan pasal 1652. Itulah sebabnya KUH Perdata ini disebut sebagai lex generalis (hukum
umum) dari KUHD.

Ciri-ciri persekutuan perdata adalah: pada proses pendirian nya bedasarkan perjanjian
beberapa pihak tertera pada pasal 1320 KUH perdata dan dilakukan dengan kesepakatan para
anggota baik lisan ataupun tertulis dan dalam modalnya tiap anggota atau sekutu wajib
memasukkan kas, benda atau manajemen. Dan biasanya pengelolaan nya dijalankan oleh pihak
yang ditunjuk oleh persekutuan dan persekutuan di bagi dua yaitu sekutu statuer (yang pertama
mendirikan) dan sekutu mandater (sekutu yang diangkat setelah persekutuan didirikan). Dan
adalam pembagian dibagi bedasarkan kesepakatan awal dan bedasarkan “keseimbangan
pemasukan”.

1. Persekutuan firma

Firma adalah suatu jenis persekutuan perdata yang khusus didirikan untuk menjalankan
perusahaan dengan nama bersama. Persekutuan jenis ini diatur dalam Pasal 16 sampai dengan
Pasal 35 KUHD dan mengandung unsur-unsur tertentu.
Ciri-ciri persekutuan firma adalah persekutuan perdata khusus yangmana terletak pada tiga
unsur mutlak yaitu: dalam menjalankan perusahaan merupakan syarat formal dengan nama
bersama atau nama firma itu sendiri. Dalam pertanggung jawaban sekutu firma tidak terbatas
hanya pada pemasukan yang dimasukannya melainkan bertanggung jawab pribadi atas harta
kekayaan harta pribadi terhadap persekutuan firma. Firma tidak termasuk dalam badan hukum
karena tidak ada keharusan pengesahan akta pendirian oleh mentri hukum dan HAM secara
legal formal. Tidak ada pemisahan harta kekayaan persekutuan dengan pribadi sekutu. Dan
dalam pendirian nya meski tidah harus menggunakan akte yang dibuat dengan notaris tetapi
akte biasnya dibuat untuk kepentingan dengan pihak ketiga atau lainya. Dan jika membuat akte
maka harus didaftarkan ke peradilan daerah dimana persekutuan berdiri. Persekutuan firma
wajib membuat pembukuan seprti yang tertera pada pasal 6 ayat 1 KUH Dagang.

2. Persekutuan komanditer (CV)

Persekutuan Komanditer atau biasa disebut dengan CV singkatan dari Comanditaire


Venootschaaf diatur dalam Pasal 19 sampai dengan Pasal 21 KUHD, yang terletak di tengah
pengaturan firma. Maka, yang dimaksudkan dengan persekutuan komanditer adalah suatu
firma yang mempunyai satu atau beberapa orang sekutu komanditer. Dalam KUHD, tidak ada
pengaturan khusus mengenai tata cara pendirian persekutuan komanditer ini, tetapi mengingat
bahwa persekutuan ini juga merupakan suatu firma dalam bentuk khusus, ketentuan Pasal 22
KUHD tentang pendirian firma ini dapat diberlakukan.

Ciri persekutuan komanditer adalah terdapat dua macam sekutu yaitu sekutu aktif yaitu yang
mengelola perushaan dan menjalankan perusahaan baik dalam berhubungan dengan pihak
ketiga dan manajemen nya. Kedua yaitu sekutu pasif yaitu sekutu yang tidak bekerja tanggung
jawabnya hanya sebatas berapa uang,
Ciri persekutuan komanditer adalah terdapat dua macam sekutu yaitu sekutu
aktif yaitu yang mengelola perushaan dan menjalankan perusahaan baik dalam
berhubungan dengan pihak ketiga dan manajemen nya. Kedua yaitu sekutu pasif
yaitu sekutu yang tidak bekerja tanggung jawabnya hanya sebatas berapa uang,
barang yang dimasukkannya sebagai modal. Dan dalam proses pendiriannya pada
KUH tidak ada aturan tentang pendftaran ataupun pengumuman sehingga
persekutuan atau kesepakatan dapat dibentuk meski hanya dengan lisan para pihak.
Tetapi di indonesia dibuatkan akta pendirian oleh notaris yang didaftarkan kepada
pengadilan negri yang berwenang seperti syarat firma sebelumnya maupun dalam
bukan termasuk badan hukum.1

1. Perseroan terbatas
Perseroan Terbatas adalah suatu bentuk usaha yang berbadan hukum, yang
pada awalnya dikenal dengan nama Naamloze Vennootschap (NV). Istilah
“terbatas” di dalam perseroan terbatas tertuju pada tanggung jawab pemegang
saham yang hanya terbatas pada nilai nominal dari semua saham yang dimilikinya.
Pada awalnya perseroan terbatas diatur dalam KUHD, yang kemudian diganti
dengan UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, kemudian diganti lagi
dengan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara
Tahun 2007 Nomor 106, tanggal 16 Agustus 2007). Menurut Pasal 1 huruf 1 UU
No. 40 Tahun 2007, yang dimaksud dengan Perseroan Terbatas adalah, “Badan
Hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini.
Ciri perseroan terbatas yaitu terdiri dari para pemegang saham dan pihak
ketiga yang di tunjuk untuk mengolah nya dan dengan melakukan perjanjian.
termasuk dalam badan hukum yang dapat dilihat dalam pendirian nya harus terdapat
pengesahan dari mentri Hukum dan HAM. Yang mana dala pengorganisasiannya
teratur seprti adanya RUPS, direksi dan komisaris. Terdapat pemisahan harta
perusahaan dengan harta pribadi pemegang saham atau sekutu. Dapat melakukan
hubungan hukum seperti penggugatan ke pengadilan dan mempunyai tujuan sendiri
yaitu memperoleh laba. Terdapat syarat pendirian PT seprti wajib didirikan oleh
dua orang atau lebih. Setiap pendiri wajib mempunyai saham, modal minimal 50
juta, terdapat prosedur pendirian dan pemakaian nama PT harus disahkan oleh
kementrian hukum dan HAM. 2

1
Ibid, hal.94
2
Ibid, hal.98
2. Koperasi
Koperasi berasal dari “co” dan “operation” yang mengandung arti bekerja
sama untuk mencapai tujuan. Koperasi diatur dalam UU No. 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian sebagai pengganti UU No. 12 Tahun 1967. Dalam Pasal 1 angka 1
UU perkoperasian dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan koperasi adalah,
“Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.”
Dengan pengertian tersebut, jelas bahwa koperasi harus berbadan hukum.
Perbedaan koperasi dengan badan usaha yang lain dapat dilihat dalam tabel berikut
ini.

Berdasarkan Badan Usaha


Koperasi
Unsur Lain
Untuk mendapatkan Tidak perlu
modal yang besar anggota yang
harus banyak banyak, karena
Para Pihak anggotanya masing-masing
mempunyai
modal yang
besar
Untuk kemakmuran Untuk mencari
bersama, yakni keuntungan
Tujuan
kebutuhan masing-
masing anggota
Dikumpulkan dari Terdiri atas
simpanan-simpanan, masukan-
pinjaman, penyisihan masukan sekutu
Modal hasil usaha, dan yang dilakukan
sumber yang sah sekali saja
lainnya dengan jumlah
yang besar
Dibagikan kepada Dibagi
semua anggota sebanding
sebanding dengan jasa dengan jumlah
Pembagian usaha yang dilakukan pemasukan
Usaha oleh masing-masing modal.
anggota setelah
dikurangi dengan dana
cadangan

3. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)


Badan Usaha Milik Negara (untuk selanjutnya disingkat BUMN) adalah
badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan (Pasal 1 huruf 1 UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara). BUMN mempunyai terdiri dai persero dan perusahaan umum.3
Maksud dan tujuan pendirian BUMN menurut ketentuan Pasal 2 UU No. 19 Tahun
2003 adalah:
a. Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional
b. Mengejar keuntungan
c. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
da/atau jasa yang bermutu.
d. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan
oleh sektor swasta dan koperasi.
e. Turut aktif dalam pembinaan dan bantuan kepada masyarakat menengah
ke bawah

BAB III

PENUTUP

3
Ibid, hal. 65
Kesimpulan

Daftar pustaka

You might also like