You are on page 1of 37

Fisika Dasar untuk

Universitas Negeri Jakarta


Fakultas Teknik

Teknik Sipil Prodi Pendidikan Vokasional


Konstruksi Bangunan
Pertemuan 2
Vektor
2

Perbedaan Vektor dan Skalar

VEKTOR
3

Perbedaan Vektor dan Skalar

SKALAR
4

Perbedaan Vektor dan Skalar

VEKTOR
5

Perbedaan Vektor dan Skalar

SKALAR
6

Aplikasi Vektor & Skalar di Bidang


Teknik Sipil
Digunakan dalam rancang bangun dasar arsitektur
untuk perhitungan panjang, sudut, dan letak
7

Aplikasi Vektor & Skalar di Bidang


Teknik Sipil
Digunakan untuk menentukan komponen-
komponen dasar di dalam bangunan tersebut
8

Aplikasi Vektor & Skalar di Bidang


Teknik Sipil
Digunakan untuk mengetahui perhitungan pasti dari
rangka bangunan, contoh : penempatan pilar pondasi
9

Aplikasi Vektor & Skalar di Bidang


Teknik Sipil
Digunakan untuk menentukan garis siku-siku
dilapangan, garis siku-siku di lapangan banyak dilakukan
dengan memanfaatkan dalil phytagoras
1
0

Aplikasi Vektor & Skalar di Bidang


Teknik Sipil
Digunakan untuk menentukan kekuatan gaya yang bekerja
pada struktur bangunan di atas tanah, perhitungan arah
vektor gaya dimaksudkan untuk mencegah terjadinya
keruntuhan bangunan
Aplikasi Vektor & Skalar di Bidang
Teknik Sipil
Sebagai dasar untuk menghitung momen balok dan
dimensi balok

12
1
2

Aplikasi Vektor & Skalar di Bidang


Teknik Sipil
Sebagai dasar penentuan perhitungan kemiringan atap
1
3

Aplikasi Vektor & Skalar di Bidang


Teknik Sipil
Digunakan untuk mengukur tinggi gedung dan memperkirakan
tinggi pembangunan gedung dengan memperhitungkan sudut
elevasi dan sudut pandang bangunan
S1 PVKB FT UNJ

Pembahasan
Komponen Vektor

Penjumlahan Vektor

Pengurangan Vektor
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

Perkalian Vektor

Latihan
S1 PVKB FT UNJ

Komponen Vektor
Besaran vektor adalah besaran yang terdiri dari dua variabel, yaitu
besar dan arah. Sebagai contoh dari besaran vektor adalah gaya,
kecepatan, perpindahan, usaha, dan momentum
Garis kerja Vektor AB ditulis sebagai AB dan
B
besar vektor AB atau a = vektor a
A
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

A = titik tangkap; B = arah panah


Panjang AB = besar vektor Vektor yang mempunyai besar satu
Arah panah AB = arah vektor
satuan disebut vektor satuan,
notasinya dengan tanda ^ (baca:
topi), misal: aො
S1 PVKB FT UNJ

Vektor dalam Bidang Datar


y

ay a a = a𝑥 2 + ay 2 jika a berada pada bidang datar


ay
tan θ =

x
ax
ax
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil
S1 PVKB FT UNJ

Vektor dalam
z
Ruang +
xො = iƸ =1 satuan, vektor satuan pada arah x
zො yො = jƸ =1 satuan, vektor satuan pada arah y
a
zො = k෠ =1 satuan, vektor satuan pada arah z
γ
𝛼 β yො
y+
xො a𝑥 2 + ay 2 + az 2 jika a berada dalam ruang
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

a =
x+ a𝑦 2 +a𝑧 2
tan 𝛼 =
a𝑥 2
a𝑥 2 +a𝑧 2
tan β =
a𝑦 2
a𝑥 2 +a𝑦 2
tan γ =
a𝑧 2

9/25/2018 Fisika Terapan 18


S1 PVKB FT UNJ

Penjumlahan Vektor a + b + cԦ

a+b a+b

b cԦ b
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

a a

Cara Jajaran Genjang


S1 PVKB FT UNJ

Penjumlahan Vektor a + b + cԦ

a+b a+b

b cԦ b
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

a a

Cara Poligon
S1 PVKB FT UNJ

Penggunaan di Lapangan
G1

G2 E1
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

E2

Gambar Resultan Gayanya!


S1 PVKB FT UNJ
PENGURANGAN VEKTOR
Untuk pengurangan vektor, misal A – B dapat dinyatakan sebagai
penjumlahan dari A + (-B). Vektor -B atau negatif dari vektor B
adalah sebuah vektor yang besarnya sama dengan vektor B tetapi
arahnya berlawanan.
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

D=A–B
D
-B
B
A

9/25/2018 Fisika Terapan 22


S1 PVKB FT UNJ

CONTOH
Sebuah mobil bergerak ke Utara sejauh 20 km, kemudian
bergerak ke Barat sejauh 40 km dan bergerak ke Selatan sejauh
10 km. Tentukan jarak perpindahan mobil itu !
40 km B

U
10 km
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

S
20 km

9/25/2018 Fisika Terapan 23


S1 PVKB FT UNJ

CONTOH
40 km
Jawab :
B
C 10 km

20 km A

10 km
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

40 km
Jika perpindahan pertama dinyatakan vektor A,
perpindahan kedua dinyatakan vektor B,
dan perpindahan ketiga dinyatakan vektor C,
maka perpindahan total dinyatakan vektor D.
Dari gambar di atas dapat diketahui panjang vektor D adalah : 40 2  10 2  10 17 m
9/25/2018 Fisika Terapan 24
S1 PVKB FT UNJ

VEKTOR SATUAN
R
Vektor satuan didefenisikan sebagai : r (1.2)
R
Vektor satuan r tidak mempunyai dimensi dan besarnya adalah satu satuan.
Dari persamaan di atas, sebuah besaran vektor dapat dinyatakan sebagai
besar vektor tersebut dikali vektor satuan. Vektor satuan r menyatakan arah
dari vektor R.
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

Terdapat vektor satuan standar dalam koordinat Kartesian di mana arah-arah


dari masing-masing sumbu dinyatakan dalam vektor satuan.
•Vektor satuan i menyatakan arah sumbu X positif
•Vektor satuan j menyatakan arah sumbu Y positif
•Vektor satuan k menyatakan arah sumbu Z positif

9/25/2018 Fisika Terapan 25


S1 PVKB FT UNJ

PENULISAN VEKTOR SECARA ANALITIS


Rz

Ry
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

Rx

Vektor R dinyatakan oleh : R = Rxi + Ryj + Rzk Vektor dalam 2 Dimensi


Besar vektor R adalah :
R  Rx  Ry  Rz
2 2 2

Vektor satuan standar tersebut setiap vektor dapat dinyatakan


dalam bentuk penjumlahan dari vektor komponen masing-masing
sumbu koordinat.
9/25/2018 Fisika Terapan 26
S1 PVKB FT UNJ

CONTOH
Sebuah vektor perpindahan dari titik (2,2) ke titik (-2,5). Tentukan :
a. Vektor perpindahan dinyatakan secara analitis
b. Sudut yang dibentuk vektor tersebut dengan sumbu X
c. Panjang vektor
y
Jawab : (-2,5)
ujung

Ry
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

 (2,2)
pangkal

x
Rx
a. Vektor perpindahan :
R = (xujung – xpangkal)i + (yujung – ypangkal)j
R = (-2 – 2)i + (5 – 2)j = -4i + 3j

9/25/2018 Fisika Terapan 27


S1 PVKB FT UNJ

CONTOH
y
(-2,5)
ujung

Ry
 (2,2)
pangkal

Rx
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

b. Sudut yang dibentuk :


1
Ry 3
  tan  tan 1    37 o
Rx 4

c. Besar vektor R = R x 2  R y 2  3 2  4 2  5 satuan

9/25/2018 Fisika Terapan 28


S1 PVKB FT UNJ

PENJUMLAHAN VEKTOR CARA ANALITIS


Jika diketahui sebuah vektor A = xAi + yAj dan vektor B = xBi +
yBj, maka penjumlahan vektor A + B = (xA + xB)i + (yA + yB)j.
Atau secara umum jika menjumlahkan n buah vektor berlaku :
R = (x0 + …+xi + …+xn)i + (y0 + …+yi + …+yn)j
(1.3)

yA + yB
yB
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

B
yA B
A
xB xA
A
xA + xB

9/25/2018 Fisika Terapan 29


S1 PVKB FT UNJ

CONTOH
Diketahui dua buah vektor.
A = 3i + 2j
B = 2i  4j
Tentukan : -B
a. A + B dan A + B AB

b. A  B dan A  B
A
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

Jawab : B
a. A + B = 3i + 2j + 2i  4j
= 5i  2j
A + B =
5 2  ( 2) 2  29
b. A  B = 3i + 2j  (2i  4j) = i + 6j
A  B = 2
1  6  37
2

9/25/2018 Fisika Terapan 30


S1 PVKB FT UNJ

SOAL
1. Nyatakan sebuah vektor yang mempunyai besar 4 satuan dan
arahnya 60o dari sumbu X positif secara analitis dan tentukan
vektor satuannya!
2. Sebuah benda bergerak dari titik (1,2)m ke titik (5,0)m. Tentukan :
a. Vektor perpindahan benda tersebut
b. Jarak perpindahan
c. Arah dari vektor perpindahan benda tersebut dinyatakan oleh
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

vektor satuannya

3. Diketahui A = 3i + 4j. Tentukan konstanta skalar c sehingga


berlaku cA = 10 satuan !

4. Diketahui A = 2i + 4j, B = -7i, dan C = 8j. Tentukan :


a. A + B - C
b. A + B + C
9/25/2018 Fisika Terapan 31
S1 PVKB FT UNJ

PERKALIAN SKALAR
Perkalian skalar (dot product) merupakan perkalian yang menghasilkan
vektor satuan.
Sebagai hasil perkalian skalar adalah usaha, tenaga potensial, fluks
magnet, dan lain-lain.
Perlu diperhatikan dan diingat dalam perkalian titik adalah :
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

i.i=j.j=k.k=1
i.j=j.k=k.i=0

9/25/2018 Fisika Terapan 32


S1 PVKB FT UNJ

Contoh Soal
𝑢 = 5𝑖 + 15𝑗 + 25𝑘
𝑣Ԧ = 45𝑖 − 25𝑗 + 15𝑘
Hitung 𝑢 . 𝑣!
𝑢 . 𝑣 = 𝑎1 𝑏1 + 𝑎2 𝑏2 + 𝑎3 𝑏3
= 5𝑖. 45𝑖 + 15𝑗. −25𝑗 + (25𝑘. 15𝑘)
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

9/25/2018 Fisika Terapan 33


S1 PVKB FT UNJ

PERKALIAN SKALAR
Perkalian skalar atau juga sering disebut perkalian titik dari dua
buah vektor menghasilkan besaran skalar di mana berlaku :
A . B = AB cos  (1.4)
Jika diketahui A = ax i + ay j + az k dan B = bx i + by j + bz k,
maka :
A . B = axbx + ayby + azbz (1.5)
Sebagai hasil perkalian skalar adalah usaha, tenaga potensial,
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

fluks magnet, dan lain-lain.

 B

9/25/2018 Fisika Terapan 34


S1 PVKB FT UNJ

PERKALIAN VEKTOR
Perkalian vektor (cross product) merupakan perkalian yang
menghasilkan vektor satuan dan arah.
Sebagai hasil perkalian vektor adalah
Perlu diperhatikan dan diingat dalam perkalian cross adalah :
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

i i
k + j k - j

ixi=jxj=kxk=0
9/25/2018 Fisika Terapan 35
S1 PVKB FT UNJ

Contoh Soal
𝑢 = 5𝑖 + 15𝑗 + 25𝑘
𝑣Ԧ = 45𝑖 − 25𝑗 + 15𝑘
Hitung 𝑢 x 𝑣!
Ԧ
𝑢 x 𝑣Ԧ = 225𝑖x𝑖 − 125𝑖x𝑗 + 75𝑖x𝑘 + 675𝑗x𝑖 − 375𝑗x𝑗 + 225𝑗x𝑘 + 1125𝑘x𝑖
− 625𝑘x𝑗 + 375𝑘x𝑘
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

9/25/2018 Fisika Terapan 36


S1 PVKB FT UNJ

PERKALIAN VEKTOR
Perkalian vektor atau perkalian silang dari dua buah vektor
menghasilkan besaran vektor lain di mana berlaku :
AB=C (1.6)
Besar vektor C adalah :
C = AB sin  (1.7)
Arah vektor C selalu tegak lurus dengan bidang yang dibentuk
oleh vektor A dan vektor B. Untuk menentukan arah vektor C
dapat diperhatikan gambar di bawah ini. Diketahui bahwa hasil A
Fisika Dasar untuk Teknik Sipil

 B tidak sama dengan B  A. Walaupun besar vektor hasil


perkalian silang itu sama, tetapi arahnya saling berlawanan.
C=AB B


B
C = -C’ A

A C’ = B  A
9/25/2018 Fisika Terapan 37

You might also like