Professional Documents
Culture Documents
PEDOTATA
AN CARA
PEDOMAN
E KPPD
PEN
PENYUSUNAN
SUNAN
LTAH
P
TAHUN
P D
N 2015
TAHUN 2016
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
KATA PENGANTAR
Ttd.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sesuai Pasal 69 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, antara
lain ditegaskan bahwa Kepala Daerah memiliki kewajiban untuk menyampaikan
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada Presiden
melalui Menteri Dalam Negeri untuk Gubernur dan kepada Menteri Dalam
Negeri melalui Gubernur untuk Bupati/Walikota.
LPPD tersebut digunakan sebagai bahan bagi Pemerintah dalam
melakukan evaluasi penyelenggaraan pemerintah daerah, selanjutnya hasil
evaluasi LPPD digunakan sebagai bahan pembinaan lebih lanjut sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Semangat yang terkandung dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 menganut penyederhanaan penyusunan pelaporan, karena itu Pemerintah
sedang merumuskan bentuk pelaporan dan pelaksanaan evaluasi disesuaikan
dengan pelaksanaan urusan pemerintahan sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014.
Untuk melaksanakan urusan pemerintahan sesuai Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 diperlukan persiapan yang matang, karena itu pula
sambil menunggu keluarnya produk hukum yang mengatur penyusunan LPPD
dan mekanisme evaluasi sebagai tindak lanjut Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014, maka pelaksanaan evaluasi tahun 2016 atas LPPD tahun 2015
mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 dan Peraturan
Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
73 Tahun 2009.
Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah (LKPJ) kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (ILPPD) kepada masyarakat, Kepala Daerah wajib
menyampaikan LPPD kepada Pemerintah paling lama 3 bulan setelah tahun
1
anggaran berakhir. Ditegaskan dalam Pasal 16 Peraturan Pemerintah Nomor 6
tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
bahwa LPPD merupakan sumber informasi utama untuk melakukan Evaluasi
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD).
Terkait dengan pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan pemerintahan
daerah (EPPD) terdapat beberap hal yang perlu diperhatikan, sebagai berikut :
1. EPPD di tingkat Provinsi dilaksanakan oleh Tim Nasional yang terdiri dari
Menteri Dalam Negeri selaku Ketua merangkap anggota, Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi selaku Wakil
Ketua merangkap anggota, Menteri Keuangan sebagai anggota, Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai anggota, Menteri Sekretaris Negara
sebagai anggota, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas sebagai anggota, Kepala Badan Kepegawaian
Negara sebagai anggota, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan sebagai anggota, Kepala Badan Pusat Statistik sebagai
anggota, dan Kepala Lembaga Administrasi Negara sebagai anggota.
2. Tim Nasional dibantu oleh Tim Teknis yang terdiri dari para Pejabat Eselon I
yang merepresentasikan keanggotaan Tim Nasional. Tim Teknis melakukan
evaluasi terhadap penyelenggaraan pemerintahan Provinsi dan Tim Daerah
melakukan EKPPD kabupaten dan kota dalam wilayah provinsi setiap tahun.
3. EPPD di tingkat kabupaten/kota dilaksanakan oleh Tim Daerah yang terdiri
dari Gubernur selaku penanggungjawab, Sekretaris Daerah selaku Ketua
merangkap anggota, Kepala Inspektorat Wilayah Provinsi selaku Sekretaris
merangkap anggota, Kepala Bappeda Provinsi sebagai anggota, Kepala
Perwakilan BPKP sebagai anggota, Kepala BPS Provinsi sebagai anggota,
dan Pejabat daerah lainnya.
4. Tim Teknis dan Tim Daerah EPPD bertugas melakukan EKPPD terhadap
penyelenggaraaan pemerintahan daerah berpedoman kepada Peraturan
Pemerintah No 6 Tahun 2008 beserta ketentuan pelaksanaannya.
5. Tim Nasional dan Tim Teknis EPPD dalam melaksanakan tugasnya, dibantu
oleh Sekretariat Tim Nasional EPPD yang keanggotaannya terdiri para
pejabat yang merepresentasikan keanggotaan Tim Teknis.
2
B. DASAR HUKUM DAN LANDASAN PELAKSANAAN EVALUASI
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679).
2. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah kepada Masyarakat.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
5. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor: 120.04/7504/OTDA tanggal 31
Desember 2015 tentang Pedoman Penyusunan LPPD Tahun 2015.
3
D. RUANG LINGKUP EVALUASI
Ruang lingkup Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Tahun 2016, meliputi Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota yang sudah
berusia di atas 3 tahun sejak dipimpin oleh kepala daerah yang definitif.
TIM TEKNIS
SEKRETARIAT
TIMNAS Kementerian Dalam Negeri;
EPPD Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi;
Kementerian Keuangan;
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
Sekretariat Negara (Sekretariat Militer);
Sekretariat Kabinet;
Kementerian Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/Bappenas;
Badan Kepegawaian Negara;
Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan;
TIMDA Badan Pusat Statistik;
Lembaga Administrasi Negara; dan
SEKRETARIAT
TIM TEKNIS
TIMDA DAERAH
4
Hubungan Kerja TIMNAS, TIM TEKNIS dan TIMDA
Dalam Pelaksanaan EKPPD
PRESIDEN
C.2.1 L H E NASIONAL
P TIM NASIONAL
E C1.PERINGKAT-NASIONAL P/K/K
M MENTERIMENDAGRI
DALAM NEGERI
E
R B1. LPPD Prov
I
N
T
B3. Prov
A
(Klarifikasi
H
Tim Teknis) B2. LPPD Prov
P TIM TEKNIS-N
U A9. PERINGKAT –S
S K/K
A C.2.2 LHE-I PROV
T
A8.
PERINGKAT-S
K/K A4.
P A5. PERINGKAT-S GUBERNUR Validasi
E K/K A6. LHE-S EKPPD Timda
M K/K K/K
A7. LHE-I
P LPPD PROVINSI K/K
R
A2. LPPD K / K
O
V
I
N TIMDA
S
I
TIM TEKNIS-D
A1. LPPD K / K
Jadual pelaksanaan evaluasi direncanakan akan dimulai pada bulan Juni 2016 sampai dengan bulan Desember 2016 dengan
gambaran sebagai berikut:
No Aktivitas April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
1. Persiapan pelaksanaan
EKPPD: Penyusunan
draft manual EKPPD
Pengumpulan data
LPPD
2. Sosialisasi Manual
EKPPD 2016 thd LPPD
2015
3. Pelaksanaan EKPPD
Kab/Kota oleh Timda
melalui klarifikasi data
di lapangan.
4. Tim Nasional
melaksanakan inputing
data LPPD (Desk
Evaluation)
5. Rapat Penyusunan
Instrumen Validasi
Data
6. Pelaksanaan EKPPD
Prov dan Validasi atas
Hasil Evaluasi Timda
oleh Tim Teknis
Nasional
6
No Aktivitas April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
7. Rapat Pembahasan
hasil EKPPD Prov dan
Validasi atas Hasil
Evaluasi Timda oleh
Tim Teknis Nasional
8. Penyusunan LHE-S
Individu oleh Tim
Daerah
-LHE-I Kabupaten,
Kota oleh Timda
disampaikan kepada
Gubernur.
-Penyampaian LHE-I
Kabupaten dan Kota
oleh Gubernur kpd
Mendagri dan Bupati/
Walikota.
9. Pemeringkatan Hasil
sementara EKPPD
secara Nasional
terhadap Provinsi,
Kabupaten dan Kota
oleh Tim Teknis
Nasional
10. Pertemuan dalam
rangka penyusunan
Instrumen dan
Persiapan Pelaksanaan
7
No Aktivitas April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5
Common Senses
Survey
11. Pelaksanaan Common
Senses Survey
12. Konsolidasi hasil
Common Senses
Survey
13. Integrasi hasil Desk
Evaluation dan
Common Senses
Survey
14. Rapat Pemeringkatan
8
G. PELAKSANA EVALUASI
1. Evaluasi terhadap LPPD Provinsi dilaksanakan oleh Tim Teknis EPPD yang
keanggotaannya terdiri para pejabat dari Kementerian Dalam Negeri,
Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi, Kementerian Keuangan, Kementerian Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Kementerian Keuangan, BPKP,
BKN, BPS, Sekretariat Kabinet, LAN dibantu oleh para pakar di bidang
pemerintahan. Tim teknis EPPD dalam melaksanakan tugasnya
bertanggungjawab penuh kepada Tim Nasional EPPD.
2. Evaluasi terhadap LPPD Kabupaten/Kota dilaksanakan oleh Tim Daerah
EPPD yang keanggotaannya terdiri para pejabat dari Sekretariat Daerah
Provinsi, Inspektorat Wilayah Provinsi, BPKP Perwakilan di Provinsi, dan
BPS.
H. HASIL EVALUASI
Hasil Evaluasi terhadap LPPD tahun 2015 berupa :
1. Pemeringkatan sementara Kabupaten/Kota.
2. Pemeringkatan dan status kinerja secara nasional.
3. Laporan hasil evaluasi individu atas hasil EKPPD Provinsi.
4. Laporan hasil evaluasi nasional atas hasil EKPPD Provinsi, Kabupaten dan
Kota
9
3. Laporan Hasil Evaluasi Individu atas hasil EKPPD Provinsi disampaikan
kembali oleh Menteri Dalam Negeri dalam bentuk rekomendasi perbaikan
kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.
4. Laporan Hasil Evaluasi Nasional atas hasil EKPPD Provinsi, Kabupaten dan
Kota disampaikan kepada Presiden RI dalam bentuk Laporan Menteri Dalam
Negeri terhadap kinerja penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
5. Keseluruhan laporan EKPPD disampaikan kepada Sekretariat DPOD untuk
diagendakan dalam sidang DPOD terkait kinerja penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah.
10
BAB II
PELAKSANAAN EVALUASI
A. Tahapan Evaluasi
EKPPD Tahun 2016 terhadap LPPD Tahun 2015, dilakukan dengan tahapan:
1. Mencermati Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD)
Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan Kota (Desk Evaluation);
2. Melakukan Konfirmasi, validasi, verifikasi, dan klarifikasi data;
3. Menyusun hasil sementara pemeringkatan sebagai bahan pelaksanaan
Common Senses Survey;
4. Melakukan Common Sense Survey terhadap daerah yang berdasarkan hasil
peringkat sementara EKPPD dinilai berkinerja terbaik sesuai penilaian Tim
Teknis EPPD.
5. Penetapan peringkat dan status kinerja penyelenggaraan pemerintahan
daerah secara nasional hasil EKPPD tahun 2015.
B. Metodologi Evaluasi
Metode Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD)
provinsi, kabupaten dan kota tahun 2016, dilakukan dengan cara menghitung
dan menilai indeks komposit terhadap dua variabel utama yaitu Indeks Capaian
Kinerja dan Indeks Kesesuaian Materi.
12
b. Pada tataran Pelaksana Kebijakan, dilakukan terhadap kinerja Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terdiri dari 9 aspek, yaitu 8 aspek
Administrasi Umum dan 1 aspek Tingkat Capaian Kinerja/SPM.
Penilaian 8 aspek administrasi umum yang diberlakukan terhadap
seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang terkait dalam
melaksanakan 26 urusan wajib dan 8 urusan pilihan yaitu:
13
c) pemerintah Kota 15 Indikator Kinerja Kunci (IKK) (lihat lampiran
3)
1. Kriteria Umum
Penilaian yang dilakukan terhadap seluruh IKK
1.1 Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan, misalnya ketepatan
waktu penyerahan LPPD, Laporan Keuangan, Penetapan Perda
APBD, ada atau tidaknya dokumen perencanaan pembangunan,
dan seterusnya.
1.2 Berdasarkan rata-rata nasional, misalnya pertumbuhan ekonomi;
angka kemiskinan, angka melek huruf, angka kelulusan, angka
partisipasi murni, angka partisipasi kasar, angka putus sekolah.
1.3 Berdasarkan standar yang dirumuskan atau yang disepakati oleh
tim teknis EPPD melalui metode normalisasi.
2. Kriteria khusus
2.1 Kriteria khusus dilakukan terhadap penilaian SPM yang telah
ditetapkan target nasionalnya.
2.2 Sebagian IKK tataran pengambil kebijakan dan pelaksana
kebijakan yang belum ada standarnya.
14
Penilaian variabel Indeks Kesesuaian Materi dilakukan dengan
membandingkan materi yang disajikan dalam LPPD dengan materi yang
seharusnya disajikan sesuai PP Nomor 3 Tahun 2007, yang meliputi: Urusan
Desentralisasi (urusan wajib dan urusan pilihan), Tugas Pembantuan, Tugas
Umum Pemerintahan, dan Kelengkapan Laporan (RPJMD dan Gambaran
Umum Daerah), terdiri dari:
C. Instrumen Evaluasi
Kebijakan penilaian atas aspek-aspek yang dievaluasi dilakukan dengan
pemberian bobot. Pemberian bobot per IKK tiap aspek, tiap fokus, dan tiap
indikator berdasarkan pada banyaknya IKK yang ada pada lampiran LPPD
Kabupaten/Kota dan banyaknya IKK dan agreasi IKK pada lampiran LPPD
Provinsi yang ditetapkan sebagai berikut:
15
1. Tingkat Capaian Kinerja, dengan bobot 95% terdiri dari aspek :
a. Tataran Pengambil Kebijakan, dengan bobot 30% (dari 95%) untuk 13
aspek yang masing masing mendapatkan bobot sebagai berikut:
1) Ketentraman dan ketertiban umum daerah (8%).
2) Keselarasan dan efektivitas hubungan antara pemerintahan daerah
dan Pemerintah serta antar pemerintahan daerah dalam rangka
pengembangan otonomi daerah (12,75%).
3) Keselarasan antara kebijakan pemerintahan daerah dengan kebijakan
Pemerintah (22%).
4) Efektivitas hubungan antara Pemerintah Daerah dan DPRD (5,75%).
5) Efektivitas proses pengambilan keputusan oleh DPRD beserta tindak
lanjut pelaksanaan keputusan (3%).
6) Efektivitas proses pengambilan keputusan oleh kepala daerah beserta
tindak lanjut pelaksanaan keputusan (5%).
7) Ketaatan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah pada
peraturan perundang-undangan (3%).
8) Intensitas dan efektivitas proses konsultasi publik antara Pemerintah
Daerah dengan masyarakat atas penetapan kebijakan publik yang
strategis dan relevan untuk daerah (5%).
9) Transparansi dalam pemanfaatan alokasi, pencairan dan penyerapan
DAU, DAK, dan Bagi Hasil (6%).
10) Intensitas, efektivitas, dan transparansi pemungutan sumber sumber
pendapatan asli daerah dan pinjaman/obligasi daerah (3%).
11) Efektivitas perencanaan, penyusunan, pelaksanaan tata usaha,
pertanggungjawaban, dan pengawasan APBD (12,75%).
12) Pengelolaan potensi daerah (5%).
13) Terobosan inovasi baru dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah (8,75%).
16
a) Kebijakan teknis penyelenggaraan urusan pemerintahan (12,50%)
b) Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan (7,50%).
c) Penataan kelembagaan daerah (10%).
d) Pengelolaan kepegawaian daerah (12,50%).
e) Perencanaan Pembangunan daerah (17,50%).
f) Pengelolaan keuangan daerah (17,50%).
g) Pengelolaan barang milik daerah (12,50%).
h) Pemberian fasilitasi terhadap partisipasi masyarakat (10%).
17
v) Sosial (3%)
w) Budaya (3%)
x) Statistik (1%)
y) Kearsipan (3%)
z) Perpustakaan (3%)
18
4) Efektivitas hubungan antara Pemerintah Daerah dan DPRD (5%).
5) Efektivitas proses pengambilan keputusan oleh DPRD beserta tindak
lanjut pelaksanaan keputusan (3%).
6) Efektivitas proses pengambilan keputusan oleh kepala daerah beserta
tindak lanjut pelaksanaan keputusan (5%).
7) Ketaatan pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah pada
peraturan perundang-undangan (3%).
8) Intensitas dan efektivitas proses konsultasi publik antara Pemerintah
Daerah dengan masyarakat atas penetapan kebijakan publik yang
strategis dan relevan untuk daerah (5%).
9) Transparansi dalam pemanfaatan alokasi, pencairan dan penyerapan
DAU, DAK, dan Bagi Hasil (6%).
10) Intensitas, efektivitas, dan transparansi pemungutan sumber-sumber
pendapatan asli daerah dan pinjaman/ obligasi daerah (3%).
11) Efektivitas perencanaan, penyusunan, pelaksanaan tata usaha,
pertanggungjawaban, dan pengawasan APBD (13%).
12) Pengelolaan potensi daerah (5%).
13) Terobosan inovasi baru dalam penyelenggaraan pemerintahan
daerah (8%).
19
4) Aspek Tingkat Capaian Kinerja, dengan bobot 60% (dari 70%).
Untuk Urusan Wajib diberi bobot 80% (dari 60%). Urusan wajib
tersebut terdiri dari:
a) Pendidikan (20%)
b) Kesehatan (15%)
c) Lingkungan Hidup (5%)
d) Pekerjaan Umum (5%)
e) Koperasi dan UKM (2%)
f) Perumahan (4%)
g) Ketahanan Pangan (2%)
h) Kependudukan dan Catatan Sipil (5%)
i) Tenaga Kerja (2%)
j) Perencanaan Pembangunan (5%)
k) Kepemudaan dan Olahraga (2%)
l) Penanaman Modal (2%)
m) Tata Ruang (3%)
n) Otonomi Daerah (2%)
o) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (4%)
p) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera (KB & KS) (2%)
q) Perhubungan (2%)
r) Komunikasi dan Informatika (2%)
s) Pertanahan (1%)
t) Kesatuan Bangsa dan Politik (2%)
u) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (2%)
v) Sosial (3%)
w) Budaya (3%)
x) Statistik (1%)
y) Kearsipan (2%)
20
z) Perpustakaan (2%)
21
BAGAN BOBOT INDEKS KOMPOSIT KINERJA PROVINSI
(0,08)
(0,1275
Tataran ) Pendidikan (14%)
(0,22)
Pengambil
Kebijakan (0,0575 Kesehatan (15%)
(0,3) )(0,03)
Lingkungan Hidup (5%)
ICK (0,05) ((1(10%)
(0,95) Tataran Pekerjaan Umum 5%)
(0,03)
Pelaksana
Kebijakan (0,05) KUKM (3%)
(0,7) (0,06) (0,125)
Perumahan (4%)
(0,03) (0,075)
Indeks Ketahanan Pangan (3%)
Urusan (0,1275 (0,10)
EValuasi Desentralisasi )(0,05) (0,125) Kependudukan dan Capil
LPPD (0,65) (2%)
(1,00) (0,0875 (0,175)
Tenaga Kerja (3%)
Tugas ) (0,175)
Aspek
Pembantuan (0,125) Tata Ruang (3%)
Umum
(0,20)
(0,40) (0,010) Perencanaan
IKM
Tugas Umum Pembangunanan (5%)
(0,05) Urusan
Pemerintahan Aspek Kepemudaan dan OR
Wajib
(0,10) Capaian (3%)
(0,80)
Kinerja Penanaman Modal
RPJMD & GU (2%)
(0,60)
(0,5) Urusan
Pilihan Pemberdayaan
(0,20) perumpuan (3%)
Perdagangan
(15%)
Transmigrasi
(5%)
22
BAGAN BOBOT INDEKS KOMPOSIT KINERJA KABUPATEN/KOTA
(0,10)
(0,12)
Tataran Kesehatan
(0,22) (15%)
Pengambil
Kebijakan (0,05) Pendidikan
(0,3) (0,03) (20%)
Lingkungan
ICK (0,05)
Hidup (5%)
(0,95) Tataran
(0,03)
Pelaksana Pekerjaan
Kebijakan (0,05) Umum (5%)
(0,7) (0,06) (0,125)
KUKM (2%)
(0,03) (0,075)
Indeks Perumahan (4%)
Urusan (0,1275 (0,10)
EValuasi Desentralisasi )(0,05) (0,125)
LPPD (0,65) Ketahanan
(1,00) (0,0875 (0,175)
Pangan (2%)
Tugas ) (0,175)
Aspek Kependudukan
Pembantuan (0,125) dan Capil (5%)
Umum
(0,20)
(0,40) (0,010) Tenaga Kerja
IKM (2%)
(0,05) Tugas Umum Urusan
Pemerintahan Tata Ruang (3%)
Aspek Wajib
(0,10) Capaian (0,80) Perencanaan
Kinerja Pembangunanan
RPJMD & GU
(0,60) (5%)
(0,5) Urusan
Pilihan Kepemudaan
(0,20) dan OR (2%)
Penanaman Modal
Catatan:
(2%)
IKM = Indeks Kesesuaian Materi Kelautan
ICK = Indeks Capaian Kinerja Perikanan Pemberdayaan
(2%) perumpuan
(4%)
Budaya (3%)
Transmigrasi Perpustakaan
(5%) (2%)
23
D. Prinsip Dasar Evaluasi
EKPPD dilaksanakan dengan memberi penilaian prestasi untuk masing-masing
IKK yang terdiri dari prinsip umum dan prinsip khusus. Prinsip Umum
merupakan penilaian prestasi yang diberlakukan terhadap IKK dengan rumus,
perhitungan dan capaian kinerja yang sama, sedangkan Prinsip khusus
merupakan penilaian prestasi yang diberlakukan terhadap IKK tertentu.
1. Prinsip Umum
a. IKK yang capaian kinerjanya tidak diisi (TDI) evaluator agar melakukan
klarifikasi data.
b. IKK yang satuan capaian kinerjanya diisi “ada” atau “tidak ada”; “tepat”
atau “tidak tepat”; “sudah” atau ”belum”; “sesuai” atau “tidak sesuai”
maka bila jawaban ada/tepat/sudah/sesuai diberi skor = 4 yang secara
otomatis dikonversikan oleh sistem aplikasi. Sedangkan untuk jawaban
tidak ada/ tidak tepat/ belum/ tidak sesuai diberi skor = 1 yang secara
otomatis dikonversikan oleh sistem aplikasi.
c. IKK yang satuan capaian kinerjanya diisi “persentase”/ “jumlah”/
“buah”/”kali”/”MoU”/”Ijin”/”Perda”, maka skor diperoleh secara otomatis
dengan sistem aplikasi melalui tahap:
1) Penggabungan capaian kinerja IKK yang sama dalam satu wilayah
provinsi.
2) Penentuan nilai maksimum dan minimum.
3) Normalisasi data.
4) Dilakukan rata-rata.
5) Dikelompokkan ke dalam prestasi 4.3.2.1.
d. IKK yang pembilangnya tidak ada atau sama dengan nol dan
penyebutnya bilangan jumlah tertentu maka hasilnya adalah nol dan
merupakan hasil yang terbaik.
Contoh :
Aspek Pengambil Kebijakan
Perda yang dibatalkan = 0 ; jumlah perda yang diajukan = 5 perda
Capaian kinerjanya = 0%
24
Aspek Pelaksana Kebijakan
Aset yang tidak digunakan = Rp. 0,- Aset yang yang dikuasai Rp.
100.000.000,- capaian kinerjanya = 0/100 juta rupiah.
2. Prinsip Khusus
a. Pada Tataran Pengambil kebijakan :
IKK yang capaian kinerjanya diisi jenis opini atas Laporan Keuangan
tahun 2015 dan 2016, maka pemberian skor untuk “Wajar Tanpa
Pengecualian” (2 X WTP) mendapat skor ST= 4, (1 X WTP dan 1X WDP)
mendapat skor T = 3, (2 X WDP) mendapat skor S = 2 ; (1 X WDP dan
1X tidak wajar/memberikan pendapat) mendapat skor R = 1.
25
Misal: - IKK Aspek 1 “Program Nasional yang dilaksanakan oleh
SKPD” (Urusan Koperasi) diisi elemen data 2/3, namun apabila untuk
urusan Perindustrian dan Perdagangan setelah dilakukan klarifikasi
dan validasi tersedia data yang diharapkan, maka dimungkinkan
untuk dilakukan penyesuaian/perbaikan. Sebaliknya, apabila tidak
dapat menyajikan data yang diharapkan maka untuk kedua urusan
tersebut capaian kinerjanya “TDI”. Untuk urusan yang tidak
mempunyai program nasional seperti urusan “Perencanaan
Pembangunan”, “Otonomi Daerah”, “Kearsipan” dan “Transmigrasi”
agar langsung diinput 100% pada template untuk keperluan
pemeringkatan.
3) Urusan wajib Otonomi Daerah yang terdiri dari beberapa SKPD yaitu:
Biro-biro pada Sekretariat Daerah Provinsi atau Bagian-Bagian untuk
Sekretariat Daerah Kabupaten/Kota, Inspektorat/Badan Pengawas,
Badan Pengelola Keuangan Daerah, Badan Kepegawaian Daerah,
Persandian, Mawil Hansip, dan lain-lain agar dibuatkan Kertas Kerja
terpisah sebelum angka capaian diinput ke dalam template. Kertas
Kerja terdiri dari 2 langkah, pertama untuk memperoleh angka
capaian di tingkat Setda dilakukan dengan mengisi IKK untuk setiap
biro yang ada kemudian dirata-ratakan, kedua angka yang diperoleh
dijumlahkan bersama-sama dengan angka capaian BPKD, BKD dan
26
lain-lain setelah dirata-ratakan baru diinput kedalam template angka
capaian urusan wajib “Otonomi Daerah”.
27
2) Untuk IKK yang capaian kinerjanya semakin tinggi (positif) semakin
bagus.
Contoh :
IKK urusan lingkungan hidup “penegakan hukum lingkungan”, IKK
urusan perumahan “Rumah tangga pengguna air bersih”, maka skor
diperoleh secara otomatis dengan sistem aplikasi melalui tahapan:
a) Penggabungan capaian kinerja IKK yang sama dalam satu wilayah
provinsi.
b) Penentuan nilai maksimum dan minimum.
c) Normalisasi data.
d) Dilakukan rata-rata.
e) Dikelompokkan ke dalam prestasi 4.3.2.1.
28
No. IKK Kabupaten Kota
5. Sarana penyelengaaran seni Lihat penjelasan Lihat penjelasan di
dan budaya di bawah bawah
6. Penerapan pengelolaan arsip Lihat penjelasan Lihat penjelasan di
secara baku di bawah bawah
7. Pengunjung perpustakaan Lihat penjelasan Lihat penjelasan di
di bawah bawah
8. Produktivitas padi atau Lihat penjelasan Lihat penjelasan di
bahan pangan utama lokal di bawah bawah
lainnya
Penjelasan:
1. Perhitungan Sampah yang Ditangani.
Volume sampah = jumlah penduduk x 800 gr/hari x 365 hari
Kabupaten Kebumen = 1.300.000 x 800 x 365 = 379.600 ton
Volume sampah yang ditangani = jumlah truk/kubik x 25 x 12
Kapasitas 1 truk = 5 ton x 25 hari x 4 trip x 12 bulan = 6.000
ton/tahun.
Truk yang dimiliki 30 maka sampah yang tertangani = 180.000 ton
maka rasio sampah yang tertangani = 180.000 : 379.600 = 47%;
(sesuai dengan template, satuan ukuran adalah m3 maka harus ada
penyesuaian dari ton ke m3)
29
sungai, RTH sepadan pantai dan RTH pengamanan sumber air
baku/mata air)
Contoh:
Jumlah HPL dan HGB=100 Ha. RTH=30% dari 100Ha= 30 Ha;
4. Perhitungan Sarana Seni dan Budaya adalah Jumlah sarana seni dan
budaya yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah.
30
tidak dapat dilalui kendaraan roda empat, fasilitas drainase yang tidak
memadai, minimnya fasilitas pembuangan air kotor atau tinja,
minimnya fasilitas penyediaan air bersih, tata bangunan yang tidak
teratur, rawan penularan penyakit serta pemilikan hak atas lahan yang
tidak legal.
E. Prosedur Evaluasi
1. Tahapan Evaluasi Pemerintah Kabupaten dan Kota oleh Tim
Daerah :
a. Input data pada bagian “LPPD” kolom “Elemen Data” di dalam aplikasi
template individu. Template tersebut secara otomatis akan menghasilkan
nilai capaian kinerja untuk masing-maisng IKK baik pada lampiran I, II
dan III. Pada tahap ini data yang digunakan adalah data yang tercantum
di dalam LPPD kabupaten dan kota.
b. Mencermati dokumen pendukung yang sebelumnya telah
didokumentasikan oleh Bagian Pemerintahan kabupaten dan kota.
c. Input data yang sesuai dengan dokumen pendukung pada bagian “Hasil
Klarifikasi” kolom “Elemen Data” di dalam aplikasi template individu.
Template tersebut secara otomatis akan menghasilkan nilai capaian
kinerja untuk masing-maisng IKK baik pada lampiran I, II dan III. Pada
tahap ini data yang digunakan adalah data yang tertera pada dokumen
pendukung. Jika tidak ada dokumen pendukung, dinyatakan tidak ada
informasi atau “TDI”.
d. Mendokumentasikan data pendukung elemen data dari masing-masing
IKK secara sistematis.
e. Mencetak Kertas Kerja Evaluasi (KKE) untuk ditandatangani oleh
evaluator, dilengkapi dengan data pendukung sebagaimana huruf d.
31
f. Membuat Notisi hasil evaluasi dan rekomendasi khususnya terhadap IKK
yang capaian kinerjanya rendah dan/atau TDI pada aspek Pengambil
Kebijakan, Pelaksana Kebijakan Umum, dan Capaian Kinerja Urusan
Wajib dan Urusan Pilihan.
g. Menyampaikan soft copy Kertas Kerja Evaluasi (KKE) kepada Tim Teknis
EPPD melalui email otda.ekpkd@gmail.com, sebelum Tim Teknis EPPD
melakukan validasi terhadap hasil evaluasi Timda.
h. Menyerahkan seluruh template individu hasil validasi kepada Tim Teknis
EPPD dalam bentuk berita acara, dengan ketentuan tidak dimungkinkan
lagi Timda melakukan perbaikan KKE dan atau penyampaian data
susulan dari kabupaten/kota pada saat Tim Teknis EPPD melakukan
evaluasi terhadap pemerintahan provinsi.
i. Menerima hasil pemeringkatan sementara se-wilayah Provinsi dari Tim
Teknis EPPD, sebagai hasil penggabungan template Kabupaten/Kota.
j. Menyusun LHE individu kabupaten dan kota berdasarkan hasil peringkat
sementara se-wilayah provinsi sebagaimana dimaksud huruf i, untuk
dilaporkan kepada Gubernur. Hal ini dilakukan setelah Keputusan
Menteri Dalam Negeri tentang status dan kinerja pemerintahan
daerah ditetapkan.
32
d. Menyusun hasil validasi terhadap hasil EKPPD Kabupaten/Kota yang
telah dilakukan oleh Tim Daerah.
e. Menerima dan menggabungkan seluruh template individu kabupaten
dan kota untuk satu wilayah Provinsi, untuk menghasilkan
pemeringkatan sementara kabupaten dan kota untuk satu wilayah
provinsi.
f. Menyerahkan hasil pemeringkatan sementara kepada Tim Daerah
dalam bentuk Berita Acara.
33
3) Melakukan pemeringkatan secara nasional.
a) Melakukan penggabungan template individu provinsi kedalam
template gabungan provinsi sebagai dasar penetapan peringkat
provinsi secara nasional.
b) Melakukan penggabungan template individu kabupaten ke dalam
template gabungan kabupaten sebagai dasar penetapan peringkat
kabupaten secara nasional.
c) Melakukan penggabungan template individu kota ke dalam template
gabungan kota sebagai dasar penetapan peringkat kota secara
nasional.
d) Menyusun LHE Individu Provinsi.
e) Menyusun LHE Nasional.
34
diperoleh dengan menilai kesesuaian materi sesuai dengan PP Nomor 3
Tahun 2007. Sedangkan untuk ICK, secara berjenjang indeks kinerja
tersebut dibandingkan antar seluruh pemerintah daerah mulai dari IKK,
fokus, aspek sesuai dengan PP Nomor 6 Tahun 2008.
Pemeringkatan indeks EKPPD Pemerintah Kabupaten dan Kota se-
wilayah Provinsi dan Nasional, serta Pemeringkatan indeks EKPPD
Pemerintah Provinsi secara Nasional dilakukan dengan membuat range yang
terdiri dari 4 kategori prestasi yaitu;
Catatan :
Peringkat kabupaten dan kota hasil pemeringkatan sementara dalam satu
wilayah provinsi dimungkinkan berbeda dengan urutan kabupaten dan kota
hasil pemeringkatan secara nasional, karena :
1) Hasil pemeringkatan sementara kabupaten dan kota merupakan
penggabungan kinerja antara kabupaten dan kota dalam satu wilayah
provinsi saja dan tidak dibandingkan dengan kabupaten dan kota lainnya
secara nasional.
2) Perbandingkan dalam Template Gabungan Kabupaten/Kota secara
nasional, adalah capaian kinerja dari masing-masing IKK bukan Hasil
Indeks Komposit.
3) Jumlah populasi data tingkat provinsi lebih sedikit dengan populasi data
tingkat nasional, sehingga nilai rata-rata yang dihasilkan dari masing-
masing IKK pada template Gabungan Kabupaten/Kota se-wilayah
provinsi berbeda dengan yang dihasilkan pada Template Gabungan
Kabupaten/ Kota secara nasional.
35
3. Common Senses Survey (tinjauan lapangan).
Untuk mendukung objektivitas terhadap hasil pemeringkatan sementara
EKPPD Tahun 2016 terhadap LPPD Tahun 2015 secara nasional, Tim Teknis
EPPD melakukan tinjauan lapangan (Common Senses Survey) terhadap
Pemerintah Daerah yang berprestasi sangat tinggi dalam rangka penetapan
peringkat secara nasional untuk pemerintah provinsi, kabupaten dan kota.
Hasil dari tinjauan lapangan (Common Senses Survey) digabungkan dengan
hasil validasi dan klarifikasi provinsi, kabupaten dan kota secara nasional
sehingga diperoleh nilai/skor gabungan. Nilai/skor gabungan tersebut
dugunakan sebagai dasar pemeringkatan secara nasional provinsi,
kabupaten dan kota.
36
BAB III
PELAPORAN HASIL EVALUASI KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN DAERAH (EKPPD)
D. Penyampaian Laporan
Penyampaian Laporan Hasil Evaluasi sebagai berikut:
1. LHE-I Kabupaten/Kota dibuat rangkap 5 (lima), masing-masing disampaikan
oleh Gubernur kepada Bupati/Walikota dengan tembusan kepada:
a. Menteri Dalam Negeri.
b. Sekretaris Daerah Provinsi.
c. Inspektur Wilayah Provinsi.
d. Kepala Perwakilan BPKP Provinsi.
38
2. LHE-I Provinsi dibuat rangkap 4 (empat), masing-masing disampaikan oleh
Menteri Dalam Negeri kepada Gubernur dengan tembusan kepada:
a. Direktur Jenderal Otonomi Daerah.
b. Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri.
c. Deputi Pengawasan Bidang Penyelenggaraan Keuangan Daerah, BPKP.
3. LHE-N dibuat rangkap 3 (tiga), masing-masing disampaikan oleh Menteri
Dalam Negeri kepada Presiden dengan tembusan kepada:
a. Direktur Jenderal Otda, Kemendagri.
b. Anggota Tim Teknis EPPD.
E. Lain-Lain
1. Beberapa penjelasan untuk Indikator Kinerja Kunci (IKK) Provinsi adalah
sebagai berikut:
1) Lampiran I Pengambil Kebijakan
a. IKK Nomor 3 tentang rasio personil Satpol PP terhadap jumlah
penduduk, untuk saat ini yang diperhitungkan adalah personil Satpol
PP yang berasal dari PNS.
b. IKK Nomor 5 tentang ketepatan waktu penyampaian laporan
keuangan dan laporan kinerja sesuai PP No 8 Tahun 2006, dalam
rangka efektivitas dan penyederhanaan penyampaian laporan
penyelenggaraan pemerintah daerah sebagaimana diamanatkan
dalam pasal 69 Undang-Undang 23 Tahun 2014, dinormalisasi.
c. IKK Nomor 14 tentang keberadaan perda standar pelayanan publik,
mengacu tidak hanya pada produk hukum daerah untuk pemenuhan
kebutuhan pelayanan bagi setiap masyarakat atas barang, jasa
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik, namun juga berbagai Keputusan Kepala Daerah
lainnya. Selain itu, kegiatan tersebut dapat juga dilihat dalam DIPA
yang menganggarkan kegiatan tersebut.
39
d. IKK Nomor 18 tentang jumlah perda yang ditetapkan, dalam hal ini
mengacu pada keputusan DPRD tentang Program Pembentukan
Perda (Propemda) yang sebelumnya dikeluarkannya Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 dikenal dengan istilah Prolegda.
e. IKK Nomor 19 tentang jumlah Raperda yang disetujui DPRD, dalam
hal ini meliputi seluruh raperda.
f. IKK Nomor 20 tentang Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti mengacu
pada seluruh Keputusan DPRD yang dihasilkan.
g. IKK Nomor 24 tentang keberadaan Perda tentang konsultasi publik,
dalam hal ini lebih menekankan pada kegiatan yang dihadiri publik
yang membahas isu/masalah kebijakan publik. Selain itu, dapat juga
dilihat dalam DIPA yang menganggarkan kegaitan tersebut
h. IKK Nomor 35 tentang temuan BPK yang ditindaklanjuti dengan
memperhitungkan jumlah rekomendasi yang telah tuntas
ditindaklanjuti oleh Pemda.
40
e. IKK Nomor 18 tentang adanya inventarsasi barang/aset SKPD, dalam
hal ini aset yang dimaksud adalah jumlah aset tetap berdasarkan
berita acara pemeriksaan minimal 5 tahun (sensus barang).
41
tangkas, karya tulis ilmiah, film dokumenter, dan cipta lagu
(Permendagri 36/2010).
g. IKK Nomor 49 tentang Pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP.
Yang dimaksud dengan kegiatan pembinaan politik daerah termasuk
kegiatan seminar dan lokakarya, sosialisasi dan diseminasi peraturan
perundang-undangan, asistensi, pelatihan dan bimbingan teknis,
pagelaran seni dan budaya, jambore, perkemahan, napak tilas dan
berbagai macam perlombaan seperti pidato, jalan sehat, cerdas
tangkas, karya tulis ilmiah, film dokumenter, dan cipta lagu
(Permendagri 36/2010).
h. IKK Nomor 51 tentang Tapal Batas, dalam hal ini mengedepankan
proses penyelesaian sengketa perbatasan antar Kabupaten/Kota pada
tahun 2015, data yang digunakan adalah yang terkait dengan
proses/rapat penyelesaian sengketa batas, misalnya berita acara
rapat penyelesaian sengketa Tahun 2015. Bagi Daerah yang tidak
memiliki permasalahan perbatasan, diminta untuk menyertakan surat
pernyataan dari Kepala Daerah.
42
dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik, namun juga berbagai Keputusan
Kepala Daerah lainnya. Selain itu, kegiatan tersebut dapat juga dilihat
dalam DIPA yang menganggarkan kegiatan tersebut.
d. IKK Nomor 24 tentang jumlah perda yang ditetapkan, dalam hal ini
mengacu pada keputusan DPRD tentang Program Pembentukan
Perda (Propemda) yang sebelumnya dikeluarkannya Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 dikenal dengan istilah Prolegda.
e. IKK Nomor 25 tentang jumlah Raperda yang disetujui DPRD, dalam
hal ini meliputi seluruh Raperda baik yang berasal dari inisiatif DPRD
maupun yang berasal dari Pemda.
f. IKK Nomor 26 tentang Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti
mengacu pada Keputusan DPRD yang ditindaklanjuti mengacu pada
seluruh Keputusan DPRD yang dihasilkan.
g. IKK Nomor 30 tentang keberadaan Perda tentang konsultasi publik,
dalam hal ini lebih menekankan pada dasar pelaksanaan konsultasi
publik dalam pembentukan Perda yang dibuktikan melalui produk
hukum daerah atau DIPA yang mendasari pelaksanaan konsultasi
publik.
h. IKK Nomor 39 tentang temuan BPK yang ditindaklanjuti dengan
memperhitungkan jumlah rekomendasi yang telah tuntas
ditindaklanjuti oleh Pemda.
43
yang telah memenuhi persyaratan adalah pejabat yang telah
mengikuti Diklat PIM
d. IKK Nomor 15 tentang total belanja pemeliharaan dari total belanja
barang dan jasa, data dukung yang digunakan adalah dari SIMDA
namun apabila daerah belum menerapkan SIMDA dapat digunakan
data manual dari masing-masing SKPD.
e. IKK Nomor 18 tentang adanya inventarsasi barang/aset SKPD, dalam
hal ini aset yang dimaksud adalah jumlah aset tetap berdasarkan
berita acara pemeriksaan minimal 5 tahun (sensus barang).
44
tangkas, karya tulis ilmiah, film dokumenter, dan cipta lagu
(Permendagri 36/2010).
g. IKK Nomor 63 tentang Pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP.
Yang dimaksud dengan kegiatan pembinaan politik daerah termasuk
kegiatan seminar dan lokakarya, sosialisasi dan diseminasi peraturan
perundang-undangan, asistensi, pelatihan dan bimbingan teknis,
pagelaran seni dan budaya, jambore, perkemahan, napak tilas dan
berbagai macam perlombaan seperti pidato, jalan sehat, cerdas
tangkas, karya tulis ilmiah, film dokumenter, dan cipta lagu
(Permendagri 36/2010).
h. IKK Nomor 65 tentang Indeks Kepuasan Masyarakat, dalam hal ini
Daerah dapat menyertakan laporan IKM dari Sekretariat Daerah
dan/atau laporan IKM dari SKPD yang melaksanakan pelayanan
dasar.
i. IKK Nomor 6 Urusan Pilihan tentang Kerusakan Kawasan Hutan, yang
dimaksud dengan hutan di sini adalah hutan yang ditetapkan oleh
pejabat yang berwenang (Berdasarkan PP 63/2002)
j. IKK Nomor 7 Urusan Pilihan tentang Pertambangan Tanpa Izin, yang
dimaksud dengan area pertambangan adalah area pertambangan
sebagaimana dimaksud dengan PP 27/1980. Apabila Pemda tidak
memiliki areal pertambangan atau areal pertambangan liar, maka
Pemda diminta untuk membuat surat pernyataan dari pejabat yang
berwenang.
k. IKK Nomor 10 Urusan Pilihan tentang Kontribusi Sektor Pariwisata
terhadap PDRB, yang dimaksud dengan sektor pariwisata dalam
PDRB adalah sektor Hotel dan Restoran serta Jasa Hiburan dan
Rekreasi.
45
BAB IV
PENUTUP
Ttd.
46
Lampiran I : 6/1 - 7
DOKUMEN
ELEMEN DATA
NO IKK ELEMEN DATA SATUAN PENDUKUNG/KERTAS SUMBER DATA
DLM LPPD
KERJA
1 2 3 4 5 6 7
1 Pendidikan Luar Biasa (PLB) Jumlah siswa penyandang …...% yang ada pada FC Daftar Rincian jumlah Dinas Pendidikan,
jenjang SD/MI ketunaan lampiran LPPD siswa penyandang ketunaan Profil Pendidikan,
yang bersekolah di tingkat yang bersekolah di tingkat Dinas Sosial
SD/MI SD/MI
2 Pendidikan Luar Biasa (PLB) Jumlah siswa penyandang …...% FC Daftar Rincian jumlah Dinas Pendidikan,
jenjang SMP/MTS ketunaan siswa penyandang ketunaan Profil Pendidikan,
yang bersekolah di tingkat yang bersekolah di tingkat Dinas Sosial
SMP/MTS SMP/MTS
3 Pendidikan Luar Biasa (PLB) Jumlah siswa penyandang …...% FC Daftar Rincian jumlah Dinas Pendidikan,
jenjang SMA/SMK/MA ketunaan siswa penyandang ketunaan Profil Pendidikan,
yang bersekolah di tingkat SMA yang bersekolah di tingkat Dinas Sosial
/SMK/MA SMA/SMK/MA
5 Pembinaan Guru jenjang Jumlah Guru jenjang SMP/MTS …...% FC Daftar Rincian jumlah Dinas Pendidikan,
SMP/MTS yang telah Guru jenjang SMP/MTS Profil Pendidikan
memenuhi kualifikasi dan yang telah memenuhi
Kompetensi kualifikasi dan Kompetensi
Jumlah Guru jenjang SMP/MTS FC Daftar Rincian jumlah Dinas Pendidikan,
guru jenjang SMP/MTS Profil Pendidikan
6 Pembinaan Guru jenjang Jumlah Guru jenjang …...% FC Daftar Rincian jumlah Dinas Pendidikan,
SMA/SMK/MA SMA/SMK/MA yang telah Guru jenjang SMA/SMK/MA Profil Pendidikan
memenuhi kualifikasi dan yang telah memenuhi
Kompetensi kualifikasi dan Kompetensi
7 Fasilitasi dan Asistensi Peta penjaminan mutu Ada atau tidak FC dokumen yang Dinas Pendidikan,
Pengelolaan Penjaminan Mutu pendidikan menunjukan peta Profil Pendidikan
Pendidikan penjaminan mutu
pendidikan
8 Cakupan komplikasi kebidanan Jumlah Capaian Kinerja …...% Agregasi Dinas Kesehatan,
yang ditangani Kabupaten dan Kota Profil Kesehatan
Jumlah seluruh Kabupaten dan Agregasi
Kota
9 Cakupan pertolongan persalinan Jumlah Capaian Kinerja …...% Agregasi Dinas Kesehatan,
oleh tenaga kesehatan yang Kabupaten dan Kota Profil Kesehatan
memiliki kompetensi kebidanan
DOKUMEN
ELEMEN DATA
NO IKK ELEMEN DATA SATUAN PENDUKUNG/KERTAS SUMBER DATA
DLM LPPD
KERJA
1 2 3 4 5 6 7
12 Cakupan penemuan dan Jumlah Capaian Kinerja …...% Agregasi Dinas Kesehatan,
penanganan penderita penyakit Kabupaten dan Kota Profil Kesehatan
TBC BTA
Jumlah seluruh Kabupaten dan Agregasi
Kota
13 Cakupan penemuan dan Jumlah Capaian Kinerja …...% Agregasi Dinas Kesehatan,
penanganan penderita penyakit Kabupaten dan Kota Profil Kesehatan
DBD
Jumlah seluruh Kabupaten dan Agregasi
Kota
14 Cakupan pelayanan kesehatan Jumlah Capaian Kinerja …...% Agregasi Dinas Kesehatan,
rujukan pasien masyarakat miskin Kabupaten dan Kota Profil Kesehatan
DOKUMEN
ELEMEN DATA
NO IKK ELEMEN DATA SATUAN PENDUKUNG/KERTAS SUMBER DATA
DLM LPPD
KERJA
1 2 3 4 5 6 7
27 Penjabaran Program RPJMD Jumlah program RKPD tahun FC halaman depan (cover), BAPPEDA
dalam RKPD berkenaan halaman-halaman yang
memuat program RKPD
28 Rumah tangga pengguna air Jumlah Capaian Kinerja Agregasi SKPD yg menangani
bersih Kabupaten dan Kota air bersih
Jumlah seluruh Kabupaten dan …...% Agregasi
Kota
29 Rumah layak huni Jumlah Capaian Kinerja Agregasi SKPD yang menangani
Kabupaten dan Kota Tata Ruang
Jumlah seluruh Kabupaten dan …...% Agregasi
Kota
30 Gelanggang / balai remaja (selain Jumlah Capaian Kinerja …...% Agregasi SKPD yang menangani
milik swasta) Kabupaten dan Kota Dispora
Jumlah seluruh Kabupaten dan Agregasi
Kota
31 Lapangan olahraga Jumlah Capaian Kinerja …...% Agregasi SKPD yang menangani
Kabupaten dan Kota Dispora
Jumlah seluruh Kabupaten dan Agregasi
Kota
32 Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN tahun 2015 - laporan realisasi
Realisasi PMDN (milyar rupiah) Realisasi PMDN 2015 investasi akhir tahun
2014 (BKPMD atau
Unit Pelayanan
Terpadu dan sumber
lainnya)
Realisasi PMDN 2015 FC Daftar rincian realisasi SKPD yang
PMDN tahun 2015 menangani urusan
ditandatangani oleh pejabat Penanaman modal
yang berwenang
Realisasi PMDN 2014 …...% FC Daftar rincian realisasi SKPD yang
PMDN tahun 2014 menangani urusan
ditandatangani oleh pejabat Penanaman modal
yang berwenang
33 Koperasi aktif Jumlah Capaian Kinerja Agregasi SKPD yang
Kabupaten dan Kota menangani urusan
Koperasi dan UMKM
Jumlah seluruh Kabupaten dan …...% Agregasi
Kota
34 Usaha Mikro dan Kecil Jumlah Capaian Kinerja Agregasi SKPD yang
Kabupaten dan Kota menangani urusan
Koperasi dan UMKM
Jumlah seluruh Kabupaten dan …...% Agregasi
Kota
35 Ketersediaan database Ada/tidak Ada/tidak Print Out halaman muka Dinas Dukcapil
kependudukan skala provinsi data base kependudukan
skala provinsi
36 Pelayanan kepesertaan Jaminan Jumlah Capaian Kinerja Agregasi Dinas Tenaga Kerja
sosial bagi pekerja / buruh Kabupaten dan Kota dan Transmigrasi
39 Ketersediaan pangan utama Jumlah Capaian Kinerja …...% Agregasi Dinas Pertanian dan
Kabupaten dan Kota Ketahanan Pangan
Jumlah seluruh Kabupaten dan Agregasi
Kota
Lampiran I : 6/4 - 7
DOKUMEN
ELEMEN DATA
NO IKK ELEMEN DATA SATUAN PENDUKUNG/KERTAS SUMBER DATA
DLM LPPD
KERJA
1 2 3 4 5 6 7
40 Partisipasi perempuan di lembaga pekerja perempuan di lembaga FC Daftar Rincian pekerja SKPD yang
pemerintah pemerintah perrempuan dilembaga menanangani
pemerintahan (PNS) Pemberdayaan
Perempuan dan PA
Jumlah pekerja perempuan …...% FC Daftar Rincian jumlah
pekerja perempuan
41 Partisipasi angkatan kerja Jumlah Capaian Kinerja Agregasi SKPD yang
perempuan Kabupaten dan Kota menanangani
Pemberdayaan
Perempuan dan PA
Jumlah seluruh Kabupaten dan …...% Agregasi
Kota
42 Prevalensi peserta KB aktif Jumlah Capaian Kinerja Agregasi SKPD yang menangani
Kabupaten dan Kota KB dan KS
49 Kegiatan pembinaan terhadap Menunjukkan jumlah kegiatan Kegiatan FC laporan pelaksanaan SKPD yang menangani
LSM, Ormas dan OKP pembinaan terhadap LSM, Ormas kegiatan pembinaan Kesatuan Bangsa dan
dan OKP terhadap LSM, Ormas dan Poliltik
OKP yang ditandatangani
oleh pejabat terkait
50 Sistim Informasi Manajemen Menunjukkan jumlah Sistem …….Buah Print Out halaman muka SKPD yang menangani
Pemda Informasi Manajemen Pemda dari aplikasi sistem Sistem Informasi
informasi manajemen
pemda yang dimiliki
Kab/kota
51 Tapal Batas Jumlah permasalahan perbatasan …...% FC Berita Acara Proses Data dari Ditjen PUM,
antar kab/kota yang diselesaikan Penyelesaian sengketa Biro
perbatasan antar kab/kota Pemerintahan/PUM.
pada tahun 2015 terhadap
permasalahan perbatasan
yang sama
DOKUMEN
ELEMEN DATA
NO IKK ELEMEN DATA SATUAN PENDUKUNG/KERTAS SUMBER DATA
DLM LPPD
KERJA
1 2 3 4 5 6 7
54 PMKS yg memperoleh bantuan Jumlah PMKS yang diberikan FC Daftar rincian PMKS SKPD yang menangani
sosial bantuan yang diberikan bantuan PMKS
pada tahun 2015,
ditandatangani oleh pejabat
terkait
Jumlah PMKS yang seharusnya …...% FC Daftar jumlah PMKS
menerima bantuan yang seharusnya menerima
bantuan
55 Penyelenggaraan festival seni dan Jumlah penyelenggaraan festival Kali FC Daftar rincian jumlah SKPD yang menangani
budaya seni dan budaya penyelenggaraan seni dan Festival Seni dan
budaya skala Provinsi Budaya
beserta masing-masing
laporan pelaksanaannya
56 Sarana penyelenggaraan seni dan Jumlah sarana penyelenggaraan Buah FC Daftar rincian jumlah SKPD yang menangani
budaya seni dan budaya sarana penyelenggaraan Festival Seni dan
seni dan budaya milik Budaya
Provinsi
57 Buku ”Provinsi dalam angka” ada atau tidak Ada atau tidak buku Provinsi dalam angka BPS/Bappeda
dan FC halaman depan
(cover), halam pertama dan
halaman yang menunjukkan
ditandatanganinya buku tsb
58 Buku ”PDRB Provinsi” ada atau tidak Ada atau tidak buku PDRB Provinsi dan FC BPS/Bappeda
halaman depan (cover),
halam pertama dan
halaman yang menunjukkan
ditandatanganinya buku tsb
59 Penerapan pengelolaan arsip Jumlah SKPD yang telah …...% FC Daftar nama-nama Badan Arsip
secara baku menerapkan arsip secara baku SKPD yang telah
menerapkan arsip secara
baku- modul arsip secara
baku
60 Kegiatan peningkatan SDM Menunjukkan jumlah kegiatan Kegiatan Laporan kegiatan Badan Arsip
pengelola kearsipan peningkatan SDM pengelola arsip peningkatan SDM pengelola
arsip sejumlah banyaknya
kegiatan yang dilaksanakan
61 Koleksi buku yang tersedia di Jumlah koleksi judul buku yang FC Daftar Rincian yang Badan Perputakaan
perpustakaan daerah tersedia di perpustakaan daerah menunjukkan jumlah koleksi
judul buku yang tersedia di
perpustakaan daerah,
ditandatangani oleh pejabat
terkait
Jumlah koleksi jumlah buku yang FC Daftar rincian yang
tersedia di perpustakaan daerah menunjukkan koleksi jumlah
buku yang tersedia di
perpustakaan
62 Pengunjung perpustakaan Jumlah kunjungan ke FC Daftar rincian yang Badan Perputakaan
perpustakaan selama 1 tahun menunjukan jumlah
kunjungan ke perpustakaan
selama tahun 2015 yang
ditandatangani oleh pejabat
terkait
1 Produksi perikanan Jumlah Capaian Kinerja …...% Agregasi SKPD yang menangani
Kabupaten dan Kota penghasil Perikanan dan
perikanan Kelautan
DOKUMEN
ELEMEN DATA
NO IKK ELEMEN DATA SATUAN PENDUKUNG/KERTAS SUMBER DATA
DLM LPPD
KERJA
1 2 3 4 5 6 7
2 Ekspor Hasil perikanan Nilai export hasil perikanan (Ton) …...% FC Daftar yang menunjukan SKPD yang menangani
jumlah nilai export hasil Perikanan dan
perikanan tahun 2015 Kelautan
dalam satuan ton
3 Konsumsi ikan Jumlah Capaian Kinerja …...% Agregasi SKPD yang menangani
Kabupaten dan Kota Perikanan dan
Kelautan
6 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Luas hutan dan lahan kritis yang .....% FC Daftar rincian luas SKPD yang
direhabilitasi hutan dan lahan kritis yang menangani Kehutanan
direhabilitasi
Luas total hutan dan lahan kritis FC Daftar rincian yang
menunjukkan luas total
hutan dan lahan kritis
7 Kerusakan Kawasan Hutan Luas kerusakan kawasan hutan ....% FC Daftar rincian/dokumen SKPD yang
yang menujukan luas menangani Kehutanan
kerusakan kawasan hutan
8 Pertambangan tanpa ijin Luas penambangan liar yang ha FC Daftar rincian yang SKPD yang
ditertibkan menunjukkan luas menangani
penambangan liar yang Pertambangan dan
ditertibkan (yang sudah SDM
diinventarisasi)
Luas area penambangan yang liar ha FC Daftar rincian luas area
penambangan yang liar
9 Kontribusi sektor pertambangan Jumlah kontribusi PDRB dari PDRB FC halaman muka (cover) BPS/Bappeda
terhadap PDRB sektor Pertambangan dan halaman yang
menunjukkan kontribusi
PDRB sektor Pertambangan
DOKUMEN
ELEMEN DATA
NO IKK ELEMEN DATA SATUAN PENDUKUNG/KERTAS SUMBER DATA
DLM LPPD
KERJA
1 2 3 4 5 6 7
12 Kontribusi sektor Industri Jumlah Kontribusi PDRB dari FC halaman muka (cover) BPS/Bappeda
terhadap PDRB sektor industri dan halaman yang
menunjukkan kontribusi
PDRB sektor Industri
15 Ekspor Bersih Perdagangan Nilai Export 2015 Rp FC Daftar rincian nilai BPS/Bappeda, (jika
ekspor tahun 2015 menggunakan US$
maka gunakan kurs
tengah BI pada akhir
tahun 2014)
A. Umum
1. Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2016 menggunakan
aplikasi microsoft excel, yang terdiri dari:
a. Template isian individu untuk Kabupaten/Kota terdiri dari 8 sheet yaitu:
No Sheet Cara Pengisian Keterangan
1 Kesesuaian Materi Input manual & Kesesuaian materi
otomatis
2 Pengambil Kebijakan Input manual & Capaian Kinerja
otomatis
3 Pengambil Kebijakan (2) Otomatis Capaian Kinerja
4 Pelaksana Kebijakan Input manual & Capaian Kinerja
Umum otomatis
5 Pelaksana Kebijakan Otomatis Capaian Kinerja
Umum (2)
6 Urusan pemerintahan Input manual & Capaian Kinerja
otomatis
7 Urusan pemerintahan (2) Otomatis Capaian Kinerja
8 Rekap Isian Individu Otomatis Sheet ini akan di
‘copy’ kemudian
‘paste special
value’ di template
gabungan
Range Skor
> 0,75 s.d 1,00 4
> 0,50 s.d 0,75 3
> 0,25 sd 0,50 2
0 s.d 0,25 1
Provinsi
= Jumlah satpol PP
X 50000
Jumlah penduduk
Teknik pengisian :
- Evaluator cukup mengisi elemen data (pada sel yang tidak diberi
warna) baik dalam kolom LPPD maupun kolom Hasil Klarifikasi
Catatan :
Untuk IKK aspek pelaksana kebijakan administrasi umum pada
urusan pertanahan dan statistik pada elemen datanya tetap
dilakukan pengisian meskipun untuk capaian kinerjanya sudah
ditetapkan oleh template dengan angka capaian maksimal.
Teknis pengisian
ß Evaluator mengisi data capaian kinerja pada :
ß sheet [Urusan pemerintahan].
Contoh : IKK No. 1 Pendidikan Luar Biasa (PLB) jenjang SD/MI
ß Isian capaian kinerja IKK tersebut dihasilkan secara otomatis
dari proses rumus dalam template yang menghitung “isian
dalam kolom elemen data”.
ß Sehingga evaluator cukup menginput data Jumlah siswa
penyandang ketunaan yang bersekolah di tingkat SD/MI dan
data Jumlah penduduk penyandang ketunaan di usia SD/MI.
ß Secara otomatis akan diperoleh % Pendidikan Luar Biasa (PLB)
jenjang SD/MI sesuai rumus :
g. Sheet [Agregasi]
Sheet [Agregasi] ini khusus untuk IKK provinsi yang capaian kinerjanya
merupakan agregasi dari capaian kinerja kabupaten dan kota.
2. Template gabungan
a. Sheet [Gab rekap isian]
Sheet ini untuk menampung hasil isian individu yang akan diolah untuk
menghasilkan skor dan prestasi untuk capaian kinerja dan kesesuaian
materi.
b. Sheet [PA1]
Sheet ini secara otomatis memindahkan data isian tataran pengambil
kebijakan dari sheet [Gab rekap isian].
c. Sheet [PA2]
Sheet ini secara otomatis melakukan normalisasi data atas capaian
kinerja IKK yang ditandingkan yaitu yang bersifat numeric dengan
satuan %, jumlah, unit dsb.
Sedangkan capaian kinerja yang sifat isiannya ada/tidak, tepat/tidak dst
tidak dilakukan normalisasi data.
Penjelasan tentang normalisasi data dapat dilihat pada lampiran 1.
d. Sheet [PA3]
Sheet ini secara otomatis mengkonversikan nilai normalisasi pada sheet
sebelumnya ke dalam skor dan prestasi.
e. Sheet [PA4]
Sheet ini secara otomatis akan menghitung nilai capaian masing-masing
13 aspek pengambil kebijakan.
Cara menghitung nilai capaian masing-masing aspek pengambil
kebijakan :
= (% bobot per IKK yang ada di aspek) x( jumlah skor dari masing IKK
yang ada di aspek tersebut)
Contoh :
Aspek 1 : Ketentraman dan Ketertiban Umum Daerah terdiri dari 3 IKK
masing skor IKK-nya yaitu : 3,2,1
Maka nilai capaian aspek 1 = (33,33%x3)+(33,33%x2)+(33,33%x1)= 2,00
prestasi “S”.
f. Sheet [PL1]
Sheet ini secara otomatis memindahkan data isian tataran pelaksana
kebijakan - umum dari sheet [Gab rekap isian].
g. Sheet [PL2]
Sheet ini secara otomatis melakukan normalisasi data atas capaian
kinerja IKK yang ditandingkan yaitu yang sifat satuannya %, jumlah,
unit dsb.
Sedangkan capaian kinerja yang sifatnya ada/tidak, tepat/tidak dst
tidak dilakukan normalisasi data.
Langkah-langkah normalisasi data:
1) Hitung nilai maksimum dan minimum data.
2) Normalisasi data = Nilai aktual : (Nilai maksimum – Nilai
Minimum).
h. Sheet [PL3]
Sheet ini secara otomatis mengkonversikan nilai normalisasi IKK per
urusan pada sheet sebelumnya ke dalam skor dan prestasi.
Teknis konversi skor dan prestasi
1) Nilai normalisasi data
ß Hitung rata-rata nilai normalisasi data
ß Konversi ke skor dengan rumus :
Batas bawah Batas Atas Skor Prestasi
Lebih besar dari (1,25 Tak terhingga 4 ST
X nilai rata-rata
normalisasi)
Lebih besar nilai rata- (1,25 X nilai rata- 3 T
rata normalisasi rata normalisasi)
Lebih besar dari (0,75 (nilai rata-rata 2 S
x nilai rata-rata normalisasi)
normalisasi)
0 (0,75 x nilai rata- 1 R
rata normalisasi)
Catatan :
Manual Aplikasi Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2016 10
Untuk IKK yang sifat capaian kinerjanya semakin tinggi semakin
jelek, maka range skor dan prestasi di atas susunannya dibalik.
Untuk capaian kinerja IKK yang TDI dan BUP tidak dilakukan
konversi ke skor dan prestasi.
2) Ada/tidak
Untuk capaian kinerja IKK yang sifatnya ada/tidak ketentuan
konversi skor dan prestasi yaitu : jika ada = 4 (ST) jika tidak (T).
i. Sheet [PL4]
Sheet ini secara otomatis menghitung nilai capaian IKK hasil agregasi
dari nilai capaian IKK per urusan.
Cara menghitung nilai capaian IKK hasil agregasi nilai capaian IKK per
urusan
= (1/jumlah urusan yang dilaksanakan) x ( jumlah dari skor sebanyak
urusan yang dilaksanakan)
Contoh :
Jumlah urusan yang dilaksanakan = 34
Jumlah skor capaian = 133
Nilai capaian IKK tsb = 133/34 = 3,91
j. Sheet [PL5]
Sheet ini secara otomatis menghitung nilai capaian per 8 aspek tatataran
pelaksana kebijakan.
Cara menghitung nilai capaian per 8 aspek tataran pelaksana kebijakan
= (%bobot per IKK dalam satu aspek) x ( jumlah dari skor per IKK yang
ada di aspek tersebut)
Contoh :
Aspek 1 yaitu Kebijakan teknis penyelenggara terdiri dari 2 IKK masing-
masing skor 3,91 dan 3,62.
Nilai capaian aspek 1 tataran pelaksana kebijakan umum
= (50%x3,91) + (50%x3,62) = 3,76
k. Sheet [SPM1]
Sheet ini secara otomatis memindahkan data isian capaian kinerja
tataran pelaksana kebijakan – SPM dan urusan pilihan dari sheet [Gab
rekap isian].
l. Sheet [SPM2]
Sheet ini secara otomatis melakukan normalisasi data atas capaian
kinerja IKK yang ditandingkan yaitu yang sifat satuannya %, jumlah,
unit dsb.
Sedangkan capaian kinerja yang sifatnya ada/tidak, tepat/tidak dst
tidak dilakukan normalisasi data.
Catatan :
Untuk IKK yang sifat capaian kinerjanya semakin tinggi semakin
jelek, maka range skor dan prestasi di atas susunannya dibalik.
Untuk capaian kinerja IKK yang TDI dan BUP tidak dilakukan
konversi ke skor dan prestasi.
2) Ada/tidak
Untuk capaian kinerja IKK yang sifatnya ada/tidak ketentuan
konversi skor dan prestasi yaitu : jika ada = 4 (ST) jika tidak =1 (T).
n. Sheet [SPM 4]
Sheet ini secara otomatis menghitung nilai capaian per masing-masing
urusan wajib dan urusan pilihan.
TABEL 1
Capaian
Bobot Capaian
kinerja
URUSAN WAJIB per kenerja
urusan
urusan urusan
wajib
1 2 3 4=2x3
Pendidikan 14,00% 3,715 0,520
Kesehatan 15,00% 2,125 0,319
Lingkungan Hidup 5,00% 1,750 0,088
Pekerjaan Umum 5,00% 2,000 0,100
Tata Ruang 3,00% 3,000 0,090
Perencanaan Pembangunan 5,00% 0,000 0,000
Perumahan 4,00% 2,000 0,080
Kepemudaan & Olahraga 3,00% 2,500 0,075
Penanaman Modal 2,00% 0,000 0,000
Koperasi & UKM 3,00% 2,000 0,060
Kependudukan & Catatan Sipil 2,00% 0,000 0,000
Ketenagakerjaan 3,00% 2,500 0,075
Ketahanan Pangan 3,00% 0,500 0,015
TABEL 2
Capaian
Bobot
Skor per Kinerja
Urusan Pilihan /Urus
Urusan Urusan
an
Pilihan
1 4 5 6=4x5
15,00 2
Kelautan & perikanan
% 0,3
20,00 2
Pertanian
% 0,4
10,00 2,5
Kehutanan
% 0,25
10,00 3
Energi dan SDM
% 0,3
10,00 1
Pariwisata
% 0,1
15,00 2,5
Industri
% 0,375
Perdagangan 15,00 1,5 0,225
Manual Aplikasi Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2016 14
Capaian
Bobot
Skor per Kinerja
Urusan Pilihan /Urus
Urusan Urusan
an
Pilihan
1 4 5 6=4x5
%
Transmigrasi 5,00% 1 0,05
2,0125
Capain Kinerja Urusan Pilihan
TABEL 3.1
Bobot/uru
san stlh
Bobot/ Tambaha
Urusan Pilihan Skor distribusi
Urusan n bobot
bobot
"BUP"
1 2 3 4 5
Kelautan & 15,00% 1
perikanan
Pertanian 20,00% 1
Kehutanan 10,00% 2,5
Energi dan SDM 10,00% 2
Pariwisata 10,00% 1
Industri 15,00% 2,5
Perdagangan 15,00% 1
Transmigrasi 5,00% BUP
100,00
%
PROVINSI XXX
Skor Prestasi
1 2 3 4 5 6 7
Bob 1,69 S
Skor Evaluasi LPPD
ot 3
Kesesuaian Materi 5% 3,00
A 0
Capaian Kinerja 95 1,62 S
B % 4
30% 2,55 T
1 Tataran Pengambil Kebijakan 4
KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN 2,00
a 8% S
UMUM DAERAH 0
KESELARASAN DAN EFEKTIVITAS
HUBUNGAN ANTARA PEMDA DAN
PEMERINTAH, SERTA ANTAR PEMDA 12,7 3,70
b ST
DALAM RANGKA PENGEMBANGAN 5% 0
OTDA
p. Sheet [Peringkat]
Sheet ini untuk menghasilkan peringkat berdasarkan skor yang
dihasilkan dari sheet sebelumnya.
Mean
Median
Modus
Namun, terkadang distribusi data tidak mengikuti pola normal dan menciptakan
kemencengan (skewness) distribusi seperti pada gambar 2. Kemencengan tersebut
terjadi karena banyaknya data yang bernilai besar atau kecil. Jika distribusi
menceng kekanan, maka disebut dengan kemiringan negatif, dan sebaliknya jika
distribusi menceng kekiri maka disebut dengan kemiringan positif. Jika data
memiliki distribusi yang menceng maka asumsi kecenderungan nilai tengah dan
normalitas data sehingga analisis statistik inferensial pun akan sulit dilakukan.
1. Mean shifting
2. Autoscaling
A. Umum
1. Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2016 menggunakan
aplikasi microsof excel, yang terdiri dari:
Teknik pengisian :
- Pada sheet [pengambil kebijakan] yang dilakukan evaluator adalah :
Mengisi kolom elemen data dari masing-masing IKK yang berasal
dari LPPD dan Lampiran (III.1 untuk kabupaten, dan II.1 untuk
kota) pada sel J7:J114 yang tidak diberi warna
Capaian kinerja dari elemen data yang berasal dari LPPD
dihasilkan secara otomatis.
Mengisi kolom elemen data dari masing-masing IKK hasil
klarifikasi dilapangan pada sel L7:L114 yang tidak diberi warna.
Hasil klarifikasi dapat berbeda dengan data dari LPPD.
Capaian kinerja dari elemen data hasil klarifikasi dihasilkan
secara otomatis
Capaian kinerja yang akan dijadikan dasar penggabungan adalah
capaian kinerja hasil klarifiksi lapangan.
Contoh : IKK No. 6 Rasio personil SatpoL PP terhadap jumlah
penduduk
Capaian kinerja IKK tersebut dihasilkan secara otomatis
dari isian elemen data yang selanjutnya diproses secara
otomatis oleh sistem template.
Jadi evaluator cukup menginput data:
- Jumlah satpol PP
- Jumlah penduduk
Secara otomatis akan diperoleh rasio personil satpol pp
terhadap jumlah penduduk sesuai rumus:
Kabupaten
= Jumlah satpol PP
X 10000
Jumlah penduduk
Kota
= Jumlah satpol PP
X 8000
Jumlah penduduk
Teknik pengisian :
- Evaluator cukup mengisi elemen data (pada sel yang tidak diberi
warna) baik dalam kolom LPPD maupun kolom Hasil Klarifikasi
pada template individu sebanyak urusan wajib dan pilihan yang
dilaksanakan oleh pemda.
Sel yang harus diisi per urusan : misal urusan pendidikan I5:I59 dan
K5:K59, urusan kesehatan I69:I123 dan K69:K123 dan seterusnya
sampai urusan transmigrasi.
Terdiri dari 2 sheet :
sheet [pelaksana kebijakan umum].
Sheet [pelaksana kebijakan umum ( 2)]
Contoh : IKK No. 1 Jumlah program nasional
Isian Capaian Kinerja IKK tersebut dihasilkan secara otomatis
(hasil perhitungan dari elemen data yang telah diisi oleh
evaluator).
Sehingga evaluator hanya menginput elemen data jumlah program
nasional yang dilaksanakan pemda sedang data jumlah program
nasional 2010 per urusan telah tersedia dalam template.
Secara otomatis akan diperoleh % jumlah program nasional yang
dilaksanakan oleh pemda sesuai rumus:
Catatan :
Untuk IKK aspek pelaksana kebijakan administrasi umum pada
urusan pertanahan dan statistik pada elemen datanya tetap
dilakukan pengisian meskipun untuk capaian kinerjanya sudah
ditetapkan oleh template dengan angka capaian maksimal.
Teknis pengisian
Evaluator mengisi data capaian kinerja pada :
sheet [Urusan pemerintahan].
Contoh : IKK No. 1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Isian capaian kinerja IKK tersebut dihasilkan secara otomatis
dari proses rumus dalam template yang menghitung “isian
dalam kolom elemen data”.
Sehingga evaluator cukup menginput data Jumlah Siswa pada
jenjang TK/RA/Penitipan Anak dan data jumlah Jumlah anak
usia 4 – 6 tahun.
Secara otomatis akan diperoleh % PAUD sesuai rumus :
2. Template gabungan
a. Sheet [Gab rekap isian]
Langkah penggabungan :
Buka file LKE isian individu kabupaten/kota yang telah diinput
kemudian buka sheet [rekap individu].
Sel I3:I857 dicopy dengan cara sorot sel I3:I857 (arahkan kursor pada
sel I3 kemudian tekan Shift + Ctrl + ), kemudian copy .
Buka file LKE gabungan antar kabupaten/kota, kemudian buka
sheet [Gab rekap isian] arahkan kursor ke sel I6 atau sel
disampingnya (J6 dan seterusnya) tergantung sel yang masih kosong.
Kemudian paste special terus pilih value.
b. Sheet [PA1]
Sheet ini secara otomatis memindahkan data isian tataran pengambil
kebijakan dari sheet [Gab rekap isian].
c. Sheet [PA2]
Sheet ini secara otomatis melakukan normalisasi data atas capaian
kinerja IKK yang ditandingkan yaitu yang bersifat numeric dengan
satuan %, jumlah, unit dan sebagainya.
Sedangkan capaian kinerja yang sifat isiannya ada/tidak, tepat/tidak
dan seterusnya tidak dilakukan normalisasi data.
Penjelasan tentang normalisasi data dapat dilihat pada lampiran 1.
d. Sheet [PA3]
Sheet ini secara otomatis mengkonversikan nilai normalisasi pada sheet
sebelumnya ke dalam skor dan prestasi.
2) Ada/tidak
Untuk capaian kinerja IKK yang sifatnya ada/tidak ketentuan
konversi skor dan prestasi yaitu : jika ada = 4 (ST) jika tidak 1 (T).
e. Sheet [PA4]
Sheet ini secara otomatis akan menghitung nilai capaian masing-masing
13 aspek pengambil kebijakan.
f. Sheet [PL1]
Sheet ini secara otomatis memindahkan data isian tataran pelaksana
kebijakan - umum dari sheet [Gab rekap isian].
g. Sheet [PL2]
Sheet ini secara otomatis melakukan normalisasi data atas capaian
kinerja IKK yang ditandingkan yaitu yang sifat satuannya %, jumlah,
unit dsb.
Sedangkan capaian kinerja yang sifatnya ada/tidak, tepat/tidak dst
tidak dilakukan normalisasi data.
h. Sheet [PL3]
Sheet ini secara otomatis mengkonversikan nilai normalisasi IKK per
urusan pada sheet sebelumnya ke dalam skor dan prestasi.
Catatan :
Untuk IKK yang sifat capaian kinerjanya semakin tinggi semakin
jelek, maka range skor dan prestasi di atas susunannya dibalik.
Untuk capaian kinerja IKK yang TDI dan BUP tidak dilakukan
konversi ke skor dan prestasi.
2) Ada/tidak
Untuk capaian kinerja IKK yang sifatnya ada/tidak ketentuan
konversi skor dan prestasi yaitu : jika ada = 4 (ST) jika tidak (T).
i. Sheet [PL4]
Sheet ini secara otomatis menghitung nilai capaian IKK hasil agregasi
dari nilai capaian IKK per urusan.
Cara menghitung nilai capaian IKK hasil agregasi nilai capaian IKK per
urusan
= (1/jumlah urusan yang dilaksanakan) x ( jumlah dari skor sebanyak
urusan yang dilaksanakan)
Contoh :
Jumlah urusan yang dilaksanakan = 34
Jumlah skor capaian = 133
Nilai capaian IKK tsb = 133/34 = 3,91
j. Sheet [PL5]
Sheet ini secara otomatis menghitung nilai capaian per 8 aspek tatataran
pelaksana kebijakan.
Contoh :
Aspek 1 yaitu Kebijakan teknis penyelenggara terdiri dari 2 IKK masing-
masing skor 3,91 dan 3,62.
l. Sheet [SPM2]
Sheet ini secara otomatis melakukan normalisasi data atas capaian
kinerja IKK yang ditandingkan yaitu yang sifat satuannya %, jumlah,
unit dsb.
Sedangkan capaian kinerja yang sifatnya ada/tidak, tepat/tidak dan
seterusnya tidak dilakukan normalisasi data.
m. Sheet [SPM3]
Sheet ini secara otomatis mengkonversikan nilai normalisasi IKK pada
sheet sebelumnya ke dalam skor dan prestasi.
2) Ada/tidak
Untuk capaian kinerja IKK yang sifatnya ada/tidak ketentuan
konversi skor dan prestasi yaitu : jika ada = 4 (ST) jika tidak =1 (T).
n. Sheet [SPM 4]
Sheet ini secara otomatis menghitung nilai capaian per masing-masing
urusan wajib dan urusan pilihan.
Cara menghitung nilai capaian per masing-masing urusan
= (%bobot per IKK dalam satu urusan) x ( jumlah skor dari IKK yang ada
di urusan tsb)
Contoh :( diambil dari [sheet SPM3])
TABEL 1
Capaian
Bobot Capaian
kinerja
URUSAN WAJIB per kenerja
urusan
urusan urusan
wajib
1 2 3 4=2x3
Pendidikan 20% 3,284
TABEL 2
Capaian
Bobot
Skor per Kinerja
Urusan Pilihan /Urus
Urusan Urusan
an
Pilihan
1 4 5 6=4x5
12,50 2
Kelautan & perikanan
% 0,25
20,00 2
Pertanian
% 0,4
12,50 2,5
Kehutanan
% 0,3125
12,50 3
Energi dan SDM
% 0,375
12,50 1
Pariwisata
% 0,125
12,50 2,5
Industri
% 0,3125
12,50 1,5
Perdagangan
% 0,1875
Transmigrasi 5,00% 1 0,05
2,0125
Capain Kinerja Urusan Pilihan
TABEL 3.1
Bobot/uru
san stlh
Bobot/ Tambaha
Urusan Pilihan Skor distribusi
Urusan n bobot
bobot
"BUP"
1 2 3 4 5
Kelautan & 12,50% 1
perikanan
Pertanian 20,00% 1
Kehutanan 12,50% 2,5
Energi dan SDM 12,50% 2
Pariwisata 12,50% 1
Industri 12,50% 2,5
Perdagangan 12,50% 1
Transmigrasi 5,00% BUP
100,00
%
TABEL 3.2
Bobot/uru
Tamb
Bobot san stlh Capaian
ahan Sko
Urusan Pilihan /Urus distribusi Kinerja
bobo r
an bobot Urusan
t
"BUP"
1 2 3 4=2+3 5 6=4x5
Kelautan & 12,50 0,66
13,2% 1 0,132
perikanan % %
20,00 1,05
Pertanian 21,1% 1 0,211
% %
12,50 0,66
Kehutanan 13,2% 2,5 0,329
% %
12,50 0,66
Energi dan SDM 13,2% 2 0,263
% %
12,50 0,66
Pariwisata 13,2% 1 0,132
% %
12,50 0,66
Industri 13,2% 2,5 0,329
% %
12,50 0,66
Perdagangan 13,2% 1 0,132
% %
Transmigrasi 5,00% 0,00 0,00 0,00 0,000
Capaian Kinerja 100,00 5,00
100,00% 1,526
Urusan Pilihan % %
p. Sheet [Peringkat]
Sheet ini untuk menghasilkan peringkat berdasarkan skor yang
dihasilkan dari sheet sebelumnya.
0 100
Mean
Median
Modus
Namun, terkadang distribusi data tidak mengikuti pola normal dan menciptakan
kemencengan (skewness) distribusi seperti pada gambar 2. Kemencengan tersebut
terjadi karena banyaknya data yang bernilai besar atau kecil. Jika distribusi
menceng kekanan, maka disebut dengan kemiringan negatif, dan sebaliknya jika
distribusi menceng kekiri maka disebut dengan kemiringan positif. Jika data
memiliki distribusi yang menceng maka asumsi kecenderungan nilai tengah dan
normalitas data sehingga analisis statistik inferensial pun akan sulit dilakukan.
1. Mean shifting
2. Autoscaling
LOGO PEMPROV
Nomor : LHE-....../PW../10/2016
LAP-..../..../INSP/2016
Tanggal : ………………………..
A. Latar Belakang
1
B. Maksud dan Tujuan Evaluasi
1. Untuk mengetahui keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah
dalam memanfaatkan hak yang diperoleh daerah dengan capaian keluaran
dan hasil yang telah direncanakan;
2. Memberikan apresiasi bagi pemerintah daerah yang sudah menyampaikan
LPPD tahun 2015;
3. Sebagai bahan penetapan peringkat kinerja kabupaten/kota di tingkat
provinsi dan nasional;
4. Memberikan rekomendasi bagi daerah untuk mendorong peningkatan
kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah;
5. Sebagai masukan kepada Kementerian/LPND untuk melakukan pembinaan
lebih lanjut dalam rangka peningkatan kinerja daerah melalui program
pengembangan kapasitas daerah sebagaimana diamanatkan Pasal 54 PP
Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman EPPD.
C. Metode Evaluasi
Metode EKPPD tahun 2016 terhadap LPPD tahun 2015 dilakukan dengan
menilai 2 (dua) variabel yaitu :
1. indeks capaian kinerja 95%
2. indeks kesesuaian materi 5%
2
∑ Skor 2 < T ≤ 3 mendapat prestasi Tinggi (T)
∑ Skor 1 < S ≤ 2 mendapat prestasi Sedang (S)
∑ Skor 0 ≤ R ≤ 1 mendapat prestasi Rendah (R)
3
BAB II
URAIAN HASIL EVALUASI
A. Pelaksanaan Evaluasi
1. Sesuai ketentuan pasal 9 PP Nomor 3 tahun 2007, pemerintah daerah
berkewajiban menyampaikan LPPD setiap tahun kepada pemerintah paling
lambat 3 bulan setelah berakhirnya tahun anggaran.
Berdasarkan data yang diterima Biro Pemerintahan Provinsi, penerimaan
LPPD tahun 2015 Kabupaten/Kota ........ pada tanggal ……bulan …... tahun
2016, tidak tepat/tepat waktu (pilih salah satu).
2. Berdasarkan hasil evaluasi atas data yang disajikan dalam LPPD tahun 2015
pada umumnya cukup baik namun masih banyak data yang harus
disempurnakan, sehingga perlu dilakukan perbaikan-perbaikan elemen data
untuk masa yang akan datang.
3. Penyusunan LPPD tahun 2015 perlu dilakukan evaluasi mandiri untuk
mendapatkan data yang valid dan akurat.
B. Hasil Evaluasi
1. Tataran Pengambil Kebijakan
Penilaian Indeks Capaian Kinerja dilakukan terhadap ”Tataran Pengambil
Kebijakan”, yakni kinerja Kepala Daerah dan DPRD yang penilaiannya
dilakukan pada ”Tataran Pelaksana Kebijakan Daerah”, yakni kinerja satuan
kerja perangkat daerah (SKPD). Tataran Pengambil Kebijakan terdiri dari 13
Aspek dengan 46 Indikator Kinerja Kunci (IKK). Penilaian pada “Tataran
Pengambil Kebijakan ” mendapatkan skor ..... atau dengan kategori prestasi
Sangat Tinggi/Tinggi/Sedang/Rendah dengan rincian sebagai berikut :
Uraian Jumlah %
IKK yang memperoleh kategori prestasi Sangat
Tinggi
IKK yang memperoleh kategori prestasi Tinggi
4
Uraian Jumlah %
IKK yang memperoleh kategori prestasi Sedang
IKK yang memperoleh kategori prestasi Rendah
IKK yang tidak memperoleh prestasi karena tidak
diisi angka capaian kinerja
Jumlah 46 100,00
Rincian lebih lanjut lihat lampiran 2.
5
2) Skor dan Prestasi per IKK
Uraian Jumlah %
IKK yang memperoleh kategori prestasi Sangat
Tinggi
IKK yang memperoleh kategori prestasi Tinggi
IKK yang memperoleh kategori prestasi Sedang
IKK yang memperoleh kategori prestasi Rendah
IKK yang tidak memperoleh prestasi karena tidak
diisi angka capaian kinerja
IKK yang tidak memperoleh prestasi karena bukan
urusan pilihan
Jumlah 714 100,00
Rincian lebih lanjut lihat lampiran 3.
b. Urusan Pemerintahan
Urusan pemerintahan terdiri dari 26 Urusan Wajib dan 8 Urusan Pilihan.
Penilaian terhadap urusan pemerintahan mendapatkan skor ....... atau
mendapat kategori prestasi Sangat Tinggi/Tinggi/Sedang/Rendah
dengan uraian sebagai berikut :
1) Urusan Wajib
Urusan wajib secara keseluruhan memperoleh skor ...... dengan
kategori prestasi Tinggi. Hasil evaluasi atas 26 urusan wajib sebagai
berikut :
6
UW yang memperoleh kategori prestasi Sangat
Tinggi
UW yang memperoleh kategori prestasi Tinggi
UW yang memperoleh kategori prestasi Sedang
UW yang memperoleh kategori prestasi Rendah
UW yang tidak memperoleh prestasi karena tidak
diisi angka capaian kinerja
Jumlah 26
Rincian lebih lanjut lihat Lampiran 4-1.
[ yang diperoleh dari template gabungan Kabupaten/Kota dalam
wilayah provinsi ........ ]
- Skor dengan prestasi Sangat Tinggi terdapat pada .. (.............)
urusan dengan nilai skor tertinggi yaitu ...... ada pada ...
(..........) urusan yaitu .............................
- Skor dengan prestasi Rendah terdapat pada .... (..........) urusan
dengan nilai skor terendah ....... ada pada .....(.............) urusan
yaitu .............................................
Dari 26 urusan wajib terdapat 8 (delapan) urusan wajib yang
kinerjanya merupakan pelayanan dasar oleh pemerintah
kabupaten/kota, hasil capaian kinerja 8 urusan wajib tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut :
No Urusan Skor Prestasi
1 Pendidikan
2 Kesehatan
3 Lingkungan Hidup
4 Pekerjaan Umum
5 Sosial
6 Ketenagakerjaan
7 Koperasi
8 Kependudukan dan Catatan Sipil
Rincian lebih lanjut lihat lampiran 4.1
7
Petunjuk kertas kerja : Lampiran 4-1 yang diperoleh dari template
gabungan Kabupaten/Kota dalam wilayah provinsi ........ (pada sheet
Peringkat_Kinerja_Urusan)
2) Urusan Pilihan
Urusan pilihan yang dilaksanakan sebanyak ... (.....) urusan dan
mendapat skor ..... dengan kategori prestasi Sangat
Tinggi/Tinggi/Sedang/Rendah. Hasil evaluasi atas 8 urusan pilihan
sebagai berikut :
UP yang memperoleh kategori prestasi Sangat Tinggi
UP yang memperoleh kategori prestasi Tinggi
UP yang memperoleh kategori prestasi Sedang
UP yang memperoleh kategori prestasi Rendah
UP yang tidak memperoleh prestasi karena tidak diisi
angka capaian kinerja
Jumlah
Rincian lebih lanjut lihat Lampiran 4-2.
[ yang diperoleh dari template gabungan Kabupaten/Kota dalam
wilayah provinsi ........ ]
- Skor Tertinggi dengan prestasi Sangat Tinggi yaitu .... terdapat
pada .... (............) urusan yaitu urusan ...........
- Skor Terendah dengan prestasi Rendah yaitu ...... terdapat pada
..... (..........) urusan yaitu urusan ..............
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil EKPPD di tingkat Provinsi menunjukkan bahwa pemerintah
Kabupaten/Kota ........ mendapatkan peringkat sementara dan status kinerja
penyelenggaraan pemerintahan daerah ke …. (……………..) dari
…..Kabupaten/Kota dengan skor ……… atau dengan kategori prestasi Sangat
Tinggi/Tinggi/Sedang/Rendah (pilih salah satu) atas Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah berdasarkan LPPD Tahun 2015 sebagaimana ditegaskan
dalam Surat Gubernur ……… Nomor …… Tanggal …… tentang peringkat dan
status kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Lihat Lampiran 1
9
prestasi Rendah (R) agar ditingkatkan capaian kinerjanya di masa yang
akan datang.
..............................................
NIP .......................................
.............................................. ...............................................
NIP ...................................... NIP ........................................
10
POIN - POIN KLARIFIKASI PENGISIAN IKK PADA EKPPD TAHUN 2016 TERHADAP LPPD TAHUN 2015
Satuan
Nomor Satuan Elemen
Lampiran Indikator Kinerja Kunci Rumus Elemen Data Capaian Keterangan
IKK Data
Kinerja
Total Belanja pelayanan dasar APBD Tahun 2013 Rp
1. Urusan Pendidikan Rp
2. Urusan Kesehatan Rp
3. Urusan Lingkungan Hidup Rp
Belanja per urusan diisi dengan nilai Realisasi Belanja per urusan
4. Urusan PU Rp
Jumlah belanja untuk pelayanan dasar dibagi jumlah
12 belanja untuk pelayanan dasar 5. Urusan Sosial Rp %
total belanja x 100%
6. Urusan Tenaga Kerja Rp
7. Urusan Koperasi Rp
8. Urusan Satpol PP Rp Urusan Satpol PP diisi 1 (satu)
Lampiran I (Pengambil Kebijakan Provinsi)
Jumlah temuan BPK RI yang ditindaklanjuti pada Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti pada tahun 2014 Temuan Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti diisi dengan jumlah rekomendasi
34 Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti tahun 2014 dibagi dengan temuan BPK RI sampai %
Jumlah Temuan BPK RI per 31/12/2013 Temuan yang telah tuntas ditindaklanjuti.
dengan akhir tahun 2013 x 100%
Jumlah realisasi PAD 2014 dibagi dengan potensi PAD Realisasi PAD Tahun 2014 Rp Tetap, angka pembagi menggunakan potensi PAD dalam target tahunan
35 Realisasi PAD 2014 terhadap potensi PAD %
x 100% Potensi PAD Pada tahun 2014 Rp dalam RPJMD
Total Belanja pelayanan dasar APBD Tahun 2013 Rp
1. Urusan Pendidikan Rp
2. Urusan Kesehatan Rp
3. Urusan Lingkungan Hidup Rp
Belanja per urusan diisi dengan nilai Realisasi Belanja per urusan
4. Urusan PU Rp
Jumlah belanja untuk pelayanan dasar dibagi jumlah
18 belanja untuk pelayanan dasar 5. Urusan Sosial Rp %
total belanja x 100%
6. Urusan Tenaga Kerja Rp
7. Urusan Koperasi Rp
piran I (Pengambil Kebijakan Kabupaten/Kota)
Jumlah temuan BPK RI yang ditindaklanjuti pada Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti pada tahun 2014 Temuan Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti diisi dengan jumlah rekomendasi
39 Temuan BPK RI yang ditindaklanjuti tahun 2014 dibagi dengan temuan BPK RI sampai %
Jumlah Temuan BPK RI per 31/12/2013 Temuan yang telah tuntas ditindaklanjuti.
dengan akhir tahun 2013 x 100%
Jumlah realisasi PAD 2014 dibagi dengan potensi PAD Realisasi PAD Tahun 2014 Rp Tetap, angka pembagi menggunakan potensi PAD dalam target tahunan
40 Realisasi PAD 2014 terhadap potensi PAD %
x 100% Potensi PAD Pada tahun 2014 Rp dalam RPJMD
Mengacu pada jumlah SOP yang sudah divalidasi pada tahun lalu,
Keberadaan Standard Operating Procedure kecuali ada penambahan atau pengurangan SOP pada tahun berjalan.
2 Ada / tidak SOP Jumlah SOP SOP SOP
(SOP) Dokumen pendukung tidak lagi diminta, kecuali ada penambahan atau
revisi SOP. Timnas dan Timda agar membawa hasil validasi tahun lalu.
Jumlah PERDA pelaksanaan yang ada Jumlah PERDA pelaksanaan PERMEN yang ada dibagi Jumlah PERDA Pelaksanaan PERMEN yang ada Perda
3 terhadap PERDA yang harus dilaksanakan jumlah PERDA yang harus dilaksanakan menurut % Dalam template Gabungan diberi skor sama
menurut PERMEN PERMEN x 100% Jumlah PERDA Pelaksanaan PERMEN yang seharusnya ada Perda
Keberadaan jabatan fungsional dalam Ada/tidak ada Jabatan Fungsional dalam struktur Jumlah jabatan
5 Jumlah jabatan fungsional dalam struktur organisasi SKPD Jabatan Yang dihitung adalah Jabatan fungsional teknis sesuai urusan terkait
struktur organisasi SKPD organisasi SKPD fungsional
Jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan
Pejabat yang telah memenuhi persyaratan Jumlah pejabat yang memenuhi persyaratan Diklatpim Yang dimaksud pejabat yang memenuhi persyaratan adalah pejabat
Lampiran 2 (Pelaksana Kebijakan)
Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam DPA program
Jumlah Program RENJA SKPD yang
12 DPA SKPD dibagi jumlah program dalam DPA SKPD x SKPD % Renja SKPD diganti dengan RKA SKPD
diakomodir dalam DPA SKPD
100% Jumlah program dalam DPA SKPD program
Total belanja Pemeliharaan SKPD Rp Data dukung yang digunakan adalah SIMDA. Namun bagi Daerah yang
Total belanja pemeliharaan dari total belanja Total belanja pemeliharaan dibagi belanja barang dan
15 Total belanja Barang dan Jasa Rp % belum menerapkan SIMDA dapat menggunakan data manual dari
barang dan jasa jasa SKPD x 100%
masing-masing SKPD
Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD dibagi total Jumlah asset yang tidak digunakan SKPD Rp Jumlah Asset diganti dengan nilai aset, total aset diganti dengan total
Jumlah asset yang tidak digunakan oleh asset yang dikuasai SKPD x 100% Total Asset yang dikuasai SKPD Rp nilai aset. Data mengacu pada temuan BPK. Apabila tidak ditemukan
19 %
SKPD aset yang tidak digunakan, SKPD diminta membuat surat pernyataan
oleh pejabat berwenang
Jumlah pekerjaan perempuan di lembaga pemerintah Orang
Yang dimaksud dengan jumlah pekerja perempuan di lembaga
Partisipasi perempuan di lembaga Jumlah pekerja perempuan di lembaga pemerintah
40 % pemerintah adalah jumlah keseluruhan pekerja perempuan baik PNS,
pemerintah dibagi jumlah pekerja perempuan
CPNS maupun outsourcing
Jumlah pekerja perempuan Orang
Menunjukkan jumlah kegiatan pembinaan terhadap teknis, pagelaran seni dan budaya, jambore, perkemahan, napak tilas
49 Pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Jumlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Kegiatan buah
LSM, Ormas dan OKP dan berbagai macam perlombaan seperti pidato, jalan sehat, cerdas
tangkas, karya tulis ilmiah, film dokumenter, dan cipta lagu. Untuk
dokumen pendukung, Pemda/SKPD berupa laporan kegiatan, undangan,
piagam atau dokumentasi lainnya
Permasalahan dikatakan selesai apabila sudah diproses sesuai
kewenangan Pemda. Untuk dokumen pendukung, Pemda/SKPD dapat
Jumlah permasalahan perbatasan antar Kabupaten/Kota yang
Jumlah permasalahan perbatasan antar Kab/Kota menyiapkan dokumen yang menunjukkan proses penyelesaian
51 Tapal Batas diselesaikan dibagi jumlah permasalahan perbatasan antar Permasalahan buah
yang diselesaikan permasalahn perbatasan. Bagi Daerah yang menyatakan tidak memiliki
Kabupaten/Kota yang dilaporkan
permasalahan perbatasan, diminta untuk menyertakan surat pernyataan
dari Kepala Daerah
Jumlah festival seni/budaya yang dihitung tidak hanya jumlah festival
seni/budaya dimana Pemda/SKPD menjadi penyelenggara namun juga
55 Penyelenggaraan festival seni dan budaya Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya Festival kali peserta. Untuk dokumen pendukung sebagai peserta, Pemda/SKPD
dapat menunjukkan dokumen pendukung berupa undangan, piagam
atau dokumentasi lainnya
Luas lahan bersertifikat di suatu daerah dibagi luas Luas lahan bersertifikat di suatu daerah
59 Luas lahan bersertifikat Ha % Luas lahan yang diminta adalah luas lahan milik Pemerintah Daerah
lahan yang seharusnya bersertifikat di suatu daerah
Luas lahan yang seharusnya bersertifikat di daerah
Jumlah kasus yang diselesaikan dibagi Jumlah kasus Jumlah kasus yang diselesaikan Kasus Tetap, karena pasti ada kasus tanah antar desa, antar kecamatan dalam
60 Penyelesaian Kasus Tanah Negara %
yang terdaftar x 100% Jumlah kasus yang terdaftar Kasus satu wilayah kabupaten/kota
Jumlah izin lokasi Izin Dokumen pendukung yang diminta adalah permohonan izin yang sudah
Jumlah izin lokasi dibagi jumlah permohonan izin lengkap (teregistrasi) untuk tahun berjalan dan izin yang diterbitkan
61 Penyelesaian Izin Lokasi %
lokasi Permohonan izin lokasi Izin berdasarkan permohonan izin yang lengkap (teregistrasi) untuk tahun
berjalan