You are on page 1of 17

PENYULUHAN KESEHATAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN


“METODE KB”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Maternitas

Dosen Pengampu:

Hj. Zainab, S.SiT, M.Kes

Disusun Oleh:

Kelompok 5

1. Adithia Shandy Almadani P07120216049


2. Muhammad Abror Sulaiman P07120216066
3. Muhammad Oryza Pradana P07120216070
4. Muhammad Ridho P07129216072
5. Nisa Asriani P07120216077
6. Norsida Laili P07120216079
7. Uswatun Hasanah P07120216088

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN

JURUSAN D IV KEPERAWATAN

2017

SATUAN ACARA PENYULUHAN METODE KB


Topik : Metode KB
Sub Topik :Metode KB (Pengertian, tujuan, manfaat, jenis, cara
penggunaan, keuntungan dan kerugian)
Sasaran : Masyarakat Desa Sumber Laras
Tempat : Aula PuskesmasSumberLaras
Hari/Tanggal : Minggu, 10 September 2017
Waktu : 10.00-11.30 WITA
Penyuluh : 1. NisaAsriani
2. NorsidaLaili

I. Analisa Data
A. Kebutuhan peserta
Penyuluhan diberikan kepada masyarakat Desa Sumber Laras yang masih
kurang memiliki pengetahuan tentang Metode KB . Hal ini ditandai dengan
90% ibu tidak menggunakan KB. Maka dari itu perlu di adakannya
penyuluhan ini. Penyuluhan dilakukan dalam rangka memberikan
pengetahuan kepada masyarakat Desa Sumber Laras mengenai pentingnya
Metode KB.

B. Karakteristik peserta didik


Mayarakat Desa Sumber Laras yang rata-rata berpendidikan tingkat
SMP.

II. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan peserta mampu menjelaskan
tentang Metode KB

III. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 120 menit, diharapkan
masyarakat Desa Sumber Laras mampu:
Metode KB
1. Menjelaskan pengertian KB

2. Menjelaskan tujuan penggunaan KB

3. Menjelaskan manfaat penggunaan KB

4. Menyebutkan jenis-jenis dari KB

5. Mengetahui cara penggunaan dan cara kerja dari masing-


masing jenis KB

6. Mengetahui keuntungan dan kerugian dari masing-masing


jenis metode KB

IV.Materi (terlampir)
Metode KB
1. Menjelaskan pengertian KB

2. Menjelaskan tujuan penggunaan KB

3. Menjelaskan manfaat penggunaan KB

4. Menyebutkan jenis-jenis dari KB

5. Mengetahui cara penggunaan dan cara kerja dari masing-


masing jenis KB

6. Mengetahui keuntungan dan kerugian dari masing-masing


jenis metode KB

V. Metode
Ceramah dan diskusi
VI. Media
LCD, laptop/power point dan leaflet

VII. Kegiatan Penyuluhan


NO
WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA
.
1. Pembukaan a. Memberikan salam a. Menjawab salam
10menit b. Perkenalan b. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan TIU dan memperhatikan
TIK
d. Menyebutkan materi yang
akan diberikan
2. Inti 100 menit Menanyakan (review) kepada a. Menjawab pertanyaan
masyarakat tentang PHBS penyuluh
menurut pengetahuan b. Mendengarkan dan
masyarakat. memperhatikan
Menjelaskan tentang: c. Bertanya pada
a. Pengertian penyakit PHBS penyuluh bila masih
b. PHBS di rumah tangga ada yang belum jelas
dalam upaya mencegah
demam berdarah
c. Manfaat PHBS
3. Penutup 10 menit a. Evaluasi a. Menjawab pertanyaan
b. Menyimpulkan b. Memperhatikan
c. Mengucapkan salam c. Menjawab
penutup

VIII. Evaluasi
Peserta mampu menjawab 80% pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh
pada saat evaluasi secara lisan dengan pertanyaan sebagai berikut :
1. Sebutkan pengertian metode KB!
2. Sebutkan 2 keuntungan KB!
3. Sebutkan 2 kerugian KB!

IX. Referensi
Sulistio, Eko. 2011. Makalah Ilmu Sosial Dasar Keluarga Berencana.
Kalimalang: ProgramSarjana S1 Sistem InformasiUniversitas Gunadarma
Kampus J
MATERI PENYULUHAN

METODE KB

1. Pengertian KB

Keluarga berencana mengandung pengertian perencanaan kehidupan


masing-masing suami istri dalam melahirkan dan mendidik anak. Dapat juga
diartikan mengatur jumlah anak sesuai kehendak Anda dan menentukan sendiri
kapan Anda akan hamil.
Menurut BKKBN (1998) keluarga berencana artinya mengatur jumlah
anak sesuai kehendak Anda dan menentukan sendiri kapan Anda ingin hamil atau
salah satu usaha kependudukan sekaligus merupakan bagian yang terpadu dalam
program Pembangunan Nasional dan bertujuan turut serta menciptakan
kesejahteraan ekonomi, spiritual, sosial budaya penduduk Indonesia agar dapat
dicapai keseimbangan yang baik dengan produksi nasional.
Program keluarga berencana ini dilaksanakan dengan menggunakan
metode kontrasepsi. Kontrasepsi adalah metode untuk mencegah kehamilan.
Dengan metode ini maka jumlah dan jarak kehamilan dapat diatur.

2. Tujuan KB

Program keluarga berencana adalah program nasional yang bertujuan untuk


mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk sehingga dapat dicapai dengan
program keluarga berencana ini yaitu :
 Meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak,
 Meningkatkan harapan hidup,
 Mengurangi angka kematian bayi,
 Mengurangi angka kematian ibu hamil

Dengan program keluarga berencana ini kita dapat meningkatkan mutu


sumber daya manusia Indonesia, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraaan
masyarakat.
3. Manfaat KB
a. Menurunkan resiko terjangkitnya kanker rahim dan kanker servik
b. Menurunkan angka kematian maternal serta peningkatan IPM
(Indeks Pembangunan Manusia)
c. Menghindari kehamilan yang tidak diinginkan
d. Dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak
e. Mencegah penularan penyakit berbahaya
f. Lebih menjamin tumbuh kembang bayi dan anak
g. Dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga
h. Pendidikan anak lebih terjamin
i. Dapat menentukan kualitas sebuah keluarga

4. Jenis-Jenis Metode KB

a. Kontrasepsi hormonal
Kontrasepsi hormonal adalah metode pencegahan kehamilan dengan cara
mengatur hormon reproduksi dalam tubuh. Kontrasepsi jenis ini tersedia dalam 3
bentuk, yaitu :
a. Oral (dimakan) : pill progesteron dan pil kombinasi
b. Suntikan
c. Mekanik (susuk)

b. Kontrasepsi metode perintang


Terdapat beberapa jenis yaitu :
a. Kondom
b. Diafragma
c. Kap serviks

c. Alat kontrasepsi dalam rahim


Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR/UID) adalah suatu alat yang terbuat
dari plastik yang dimasukkan ke dalam rahim dan mencegah terjadinya kehamilan
dengan cara menghalangi terjadinya pembuahan atau implantasi.

d. Kontrasepsi permanen (operatif)


Adalah tindakan yang dilakukan pada pria maupun wanita yang
berkeinginan untuk mencegah kehamilan secara permanen.
Pada pria tindakan operasi yang dilakukan adalah dengan memotong vas
deferen yang disebut vasektomi. Sedangkan pada wanita dapat dilakukan dengan
dua cara, yaitu:
a. Ligasi tuba (pengikatan saluran tuba)
b. Histerektomi (pengangkatan rahim)
c. Oforektomi (pengangkatan ovarium/indung telur)

Selain dengan menggunakan keempat cara di atas, pencegahan kehamilan


juga dapat dilakukan dengan metode alamiah, yaitu perhitungan masa subur
dengan menggunakan sistem kalender.
a. Kurangi 18 hari dari panjang siklus terpendek (misal 25 hari = 7).
b. Kurangi 11 hari dari panjang siklus yang terpanjang (misal 30 hari = 19).
c. Abstain (tidak berhubungan) dari siklus hari ke 7 sampai hari ke 19 karena
saat itu wanita sedang dalam masa suburnya.
Kelemahan sistem kalender ini adalah hanya bisa digunakan oleh wanita
dengan siklus menstrusi yang teratur.

5. Cara Penggunaan dan Cara Kerja KB

a. Kontrasepsi Hormonal

Pil KB (obat oral) ada 2 jenis, yaitu pil KB biasa dan pil KB untuk ibu
menyusui. Selain itu tersedia juga jenis paketan yang diminum setiap hari.Suntik
KB adalah pemberian preparat progestin secara intramuscular. Biasanya suntik
KB ini diberikan 3 bulan sekali. Bekerja cepat dan efektif dalam waktu yang
lama.Suntik KN adalah sejenis kapsul plastik yang tipis dan fleksibel, dimasukkan
kedalam kulit lengan wanita yang akan melepaskan progestin secara perlahan.
Kontrasepsi ini dapat efektif selama 5 sampai 7 tahun.

b. KB Perintang
1) Spermisida

Cara kerja: Dipakai oleh perempuan. Kontra sepsi ini berupa senyawa kimia
berbentuk gel, tablet, krim, spons, dan tisu yang berfungsi membunuh sperma.

Cara pemakaian: Dimasukkan atau dioleskan ke dalam vagina saat hendak


berhubungan intim. Alat ini mulai bekerja sekitar 5-10 menit setelahnya.
Efektivitas spermisida berlangsung selama kurang lebih satu jam setelah mulai
bekerja. Spermisida jenis gel atau krim juga dapat digunakan bersama dengan
kontra sepsi diafragma atau kondom.

2) Diafragma

Cara kerja: Dipakai oleh perempuan. Alat ini terbuat dari lateks dan berbentuk
seperti mangkuk. Meski bahannya tebal, bagian dalamnya lentur sehingga mudah
disesuaikan ketika dipasang di dalam vagina. Diafragma dapat dipasang beberapa
saat sebelum berhubungan intim dan baru boleh dilepas minimal enam jam
setelahnya. Pemakaian diafragma harus dibarengi dengan spermisida.

Cara pemakaian: Dipasang di dalam vagina. Sebelum dimasukkan, olesi satu


sendok spermatisida di bagian dalam diafragma dan di sekeliling lingkaran
permukaannya. Bila setelah dua jam dipasang belum juga berhubungan seksual,
maka diafragma perlu diolesi kembali dengan spermatisida/spermisida.

3) Kondom

Cara kerja: Dipakai oleh laki-laki. Alat ini terbuat dari berbagai macam bahan,
seperti lateks, plastik, dan kulit kambing. Bahannya tipis, bentuknya panjang, dan
berfungsi menampung sperma agar tidak masuk ke vagina. Kini terdapat kondom
yang sudah dilengkapi dengan spermisida sehingga lebih ampuh dalam mencegah
terjadinya kehamilan.

Cara pemakaian: Digunakan saat hendak berhubungan intim. Kondom dipasang di


penis yang sudah ereksi dan dilepas setelah ejakulasi.
c. IUD

Alat kontrasepsi yang dimasukkan kedalam rahim yang bentuknya


bermacam-macam, terbuat dari plastik yang dililit tembaga atau
tembaga bercampur perak yang dapat berisi hormon. Waktu penggunaannya
bisa mencapai 10 tahun.
Cara Kerja :
1) Mencegah masuknya spermatozoa / sel mani ke saluran tuba
2) Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas.
3) Efektifitas : Sekitar 99 %.

d. Kontrasepsi Operatif

Vasektomi dan Tubektomi adalah metode kontrasepsi operatif permanen


dan hanya dilakukan pada pria maupun wanita yang sudah diberikan penjelasan
mengenai metode ini dan berkeinginan untuk secara permanen mencegah
kehamilan. Beberapa metode sterilisasi ada yang bersifat reversibel tergantung
dari panjang saluran tuba, usia wanita, dan jangka waktu antara sterilisasi dan
pengembalian kesuburan. Sterilisasi pada pria dilakukan melalui vasektomi,
sedangkan pada wanita dilakukan prosedur tubektomi (pengikatan saluran tuba).
Vasektomi sendiri dilakukan dengan bius lokal sedangkan tubektomi
menggunakan prosedur intraabdominal. Konseling sebelum melakukan prosedur
ini sangat diperlukan. Bukan hanya konseling mengenai risiko ataupun
keuntungan operasi, namun juga kemungkinan menyesali keputusan ini di masa
depan nanti.

6. Keuntungan dan Kerugian Metode KB

a. KB Hormonal
1) Pil KB Kombinasi
a) Sangat efektif bila diminum setiap hari.

b) Bila berhenti minum Pil KB dapat terjadi kehamilan.

c) Pada bulan-bulan pertama pemakaian mungkin dapat menimbulkan


efek samping, seperti mual, perdarahan atau flek diantara masa haid,
kenaikan berat badan, atau sakit kepala. Semua gejala ini tidak berbahaya.

d) Aman untuk hampir semua wanita karena efek samping jarang


terjadi.

e) Dapat digunakan wanita berbagai golongan umur, baik yang sudah


maupun yang belum mempunyai anak.

f) Dapat mencegah penyakit kanker tertentu, kurang darah (akibat


kekurangan zat besi), nyeri pada waktu haid dan beberapa kesehatan lain.

2) Suntik KB

a) Sangat efektif untuk mencegah kehamilan bila disuntik setiap 1


bulan atau 3 bulan (sesuai dengan jenis suntik KB).

b) Gangguan perdarahan biasa terjadi – seperti flek-flek, perdarahan


ringan diantara 2 masa haid. Setelah pemakaian satu tahun sering tidak
mengalami haid. Kenaikan berat badan juga biasa terjadi atau timbul sakit
kepala ringan.

c) Dapat digunakan wanita berbagai golongan umur, baik yang sudah


maupun yang belum mempunyai anak.

d) Bila berhenti memakai cara KB ini, kehamilan dapat segera terjadi.

e) Aman digunakan pada masa menyusui, setelah 6 minggu sehabis


melahirkan.
f) Membantu mencegah kanker rahim; mencegah kehamilan di luar
rahim

3) Susuk KB

a) Tersedia 3 macam susuk KB terdiri dari 1 batang, 2 batang, dan 6


batang.

b) 1,2 atau 6 buah batang ini dimasukkan dibawah kulit pada lengan
bagian atas.

c) Sangat efektif untuk masa 3 tahun (untuk jenis 1 dan 2 batang) dan
5 tahun (untuk jenis 6 batang).

d) Bila diinginkan, susuk KB dapat diangkat setiap waktu.

e) Segera setelah susuk KB diangkat, wanita dapat hamil.

f) Perubahan pola haid masih dalam batas normal – perdarahan


ringan diantara masa haid, flek-flek atau tidak haid. Juga timbul sakit
kepala ringan.

g) Aman digunakan pada masa menyusui, dipasang setelah 6 minggu


sehabis melahirkan.

h) Membantu mencegah anemia dan kehamilan di luar kandungan.

b. Kontrasepsi Perintang

1) Spermisida
Kelebihan: Mudah didapatkan di apotek tanpa perlu resep dokter. Dapat sekaligus
bersifat sebagai "pelumas" vagina sehingga mencegah timbulnya rasa sakit. Harga
terjangkau.

Kekurangan: Kandungan bahan kimiawi nya beresiko menyebabkan iritasi dan


alergi pada vagina maupun penis. Tidak melindungi penggunanya dari risiko
infeksi menular seksual (IMS) seperti HIV/AIDS.

2) Diafragma

Kelebihan: Mudah dipasang dan dilepaskan. Tidak mengandung hormon, tidak


memengaruhi kondisi hormone tubuh. Dapat dipakai ulang. Setiap kali selesai
digunakan, cuci dengan sabun lalu biarkan mengering. Taburi dengan tepung
jagung sebelum disimpan kembali di wadahnya. Jika digunakan secara benar
dengan spermatisida, efektivitasnya mencapai 97 persen. Alat ini juga melindungi
pengguna dari IMS. Harganya pun terjangkau.

Kekurangan: Penggunaan spermatisida bersama dengan diafragma beresiko


menimbulkan iritasi jaringan vagina. Tidak cocok bagi perempuan dan
pasangannya yang alergi terhadap lateks. Hanya tersedia di apotek dan untuk
membelinya perlu dilengkapi dengan resep dokter.

3) Kondom

Kelebihan: Tersedia dalam berbagai bentuk, ukuran, dan bahan. Mudah diperoleh
di took maupun apotek. Melindungi pengguna maupun pasangannya dari risiko
infeksi menular seksual. Harganya juga terjangkau.

Kekurangan: Hanya untuk sekali pakai, dapat lepas saat berhubungan intim, tidak
cocok bagi laki-laki mau pun pasangannya yang alergi terhadap lateks.

c. IUD

Kelebihan
1) Tingkat efektifitas mencapai 0,6 – 0,8 kehamilan per 100 wanita
yang menggunakannya. Atau dengan kata lain 1 kegagalan pada 125 – 170
pengguna,

2) Langsung Efektif begitu terpasang di rahim,

3) Anda hanya perlu melakukan pengecekan satu tahun sekali ke


dokter yang memasang IUD.

4) Tidak menimbulkan efek samping hormonal seperti pada alat


kontrasepsi hormonal yang lain,

5) Dianjurkan untuk ibu menyusui karena tidak akan mempengaruhi


volume dan kualitas ASI,

6) Apabila tidak terjadi infeksi bisa dipasang setelah melahirkan,

7) Dapat digunakan setelah 1 tahun atau lebih masa haid terakhir


(masa menopause)

8) Membantu mencegah kehamilan di luar kandungan.

9) Dapat dipasang kapan saja, tidak perlu pada saat masa haid saja
asal anda tidak sedang hamil atau diperkirakan hamil.

Kekurangan

1) Memerlukan prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik


sebelum dipasang Alat Kontrasepsi Intrauterine Device IUD, dan
pemasangan harus oleh petugas terlatih (bidan atau dokter),

2) Bagian organ reproduksi wanita mungkin akan terasa sakit dan


kejang selama 3 - 5 hari setelah pemasangan IUD,
3) Terjadi perubahan siklus haid pada 3 bulan pertama, setelah
pemasangan,

4) Terjadi pendarahan diantara masa menstruasi, hal ini dikarenakan


Alat IUD mengenai dinding rahim dan menimbulkan luka,

5) Darah Haid biasanya akan lebih lama dan lebih banyak. Dan
apabila pendarahan haid sangat banyak dapat menyebabkan anemia

6) Terjadi Keluhan pada suami saat berhubungan badan, karena


pemasangan benang IUD terlalu panjang. Hal ini bisa diatasi dengan
memotong benang lebih pendek atau melipatnya ke dalam rahim yang
dilakukan oleh bidan atau dokter spesialis kandungan,

7) Apabila pemasangan IUD tidak benar, menyebabkan perforasi pada


dinding uterus,

8) Tidak dapat mencegah infeksi penyakit menular seksual, sehingga


tidak disarankan untuk perempuan yang sering berganti pasangan. Infeksi
ini akan memicu terjadinya penyakit radang panggul.

9) 1 dari 1000 wanita, mengalami terlepasnya IUD.

10) IUD hanya mencegah kehamilan normal dan tidak dapat mencegah
kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan.

11) Wanita yang menggunakan IUD sebagai KB harus memeriksa


posisi benang dari waktu ke waktu. Pemeriksaan dilakukan dengan
memasukkan jari ke dalam vagina.

d. Kontrasepsi Operatif
Kelebihan

1) Sangat efektif

2) Tidak mempengaruhi proses menyusui(breastfeeding)

3) Tidak menghambat hubungan suami istri

4) Baik bagi klien apabila kehamilan akan menjadi resiko kesehatan


yang serius

5) Pembedahan sederhana,dapat dilakukan anastesi local

6) Tidak ada efek samping dalam jangka panjang

7) Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual

Kekurangan:

1) Risiko dan efek samping pembedahan.

2) Kadang-kadang sedikit merasakan nyeri pada saat operasi.

3) Infeksi mungkin saja terjadi,bila prosedur operasi tidak benar.

4) Kesuburan sulit kembali

You might also like