Professional Documents
Culture Documents
Weekness (kelemahan)
a. Dalam sistem penugasan/system
keperawatan tim, komunikasi antar
anggota tim terbentuk terutama dalam
bentuk konferensi tim, hal ini biasanya
membutuhkan waktu karena sulit untuk
melaksanakannya.
b. Masih ada beberapa fasilitas penunjang
yang kurang memadai, seperti:
- Alat hyumidifiar yang kurang
berfungsi dengan baik
Opportunity (peluang)
Dengan system keperawatan tim, setiap
perawat katim dan perawat pelaksana,
masing-masing dapat
mengenal/mengetahui kondisi klien dan
dapat menilai tingkat kebutuhan yang
pasien perlukan.
Threats (Ancaman)
a. Adanya tuntutan masyarakat akan
pelayanan yang maksimal dan lebih
professional.
b. Makin tingginya kesadaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan.
KARU
Dewi Nuryani
KATIM I KATIM II
Renny Nurseha
Pelaksana Pelaksana
Lisda, sela, nursiah, Dea, made, ade,
husni dan yulisa dan uwes
3. 10.00 Supervisi
1. Ketua Tim
KATIM I & II sudah melakukan pengkajian
sampai menentukan intervensi keperawatan
pada pasien yang menjadi tanggung
jawabnya
2. Perawat Pelaksana
Jumlah perawat pelaksana (9 orang) sudah
cukup untuk jumlah 8 pasien.
Perawat pelaksana sudah melakukan
intervensi sesuai dengan yang ditetapkan
oleh ketua tim masing-masing
Perawat pelaksana sudah melakukan
pendokumentasian tindakan dan evaluasi
keperawatan
3. Pelaksanaan SOP/SAK
Intervensi keperawatan yang ditetapkan
oleh KATIM I & II sesuai dengan SAK
Rumah Sakit
Perawat pelaksana mempersiapkan
peralatan untuk melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan SOP rumah
sakit
Perawat pelaksana melaksanakan prosedur
tindakan sesuai dengan SOP
4. 13.00 Evaluasi Kegiatan
c. Threat (Ancaman)
- Adanya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang maksimal dan lebih professional.
- Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
POA : Kegiatannya
- Menjelaskan dan menginformasikan peran dan fungsi perawat
Tujuan
- Perawat dapat memahami peran dan fungsinya
Metode : Diskusi
Sasaran : Perawat yang bertugas d ruang kenanga pada kamar 7 dan 8
Waktu : 14 Januari 2015
Tempat : Ruang Kenanga
Penanggung jawab : Kepala Ruangan
d. Sistem Penugasan
Ka. Tim : Renny dan Nurseha
- Mengkaji pasien
- Menentukan diagnosa keperawatan
- Menentukan prioritas masalah diagnosa
- Menyusun tujuan dan kriteria hasil
- Menyusun intervensi
Total care
Pagi =1 x 0,36 = 0,36
Sore = 1 x 0,30 = 0,30
Malam = 1 x 0,20 = 0,20
Total = 0,86 dibulatkan 1
Weekness (kelemahan)
c. Dalam sistem penugasan/system
keperawatan tim, komunikasi antar
anggota tim terbentuk terutama dalam
bentuk konferensi tim, hal ini biasanya
membutuhkan waktu karena sulit untuk
melaksanakannya.
d. Masih ada beberapa fasilitas penunjang
yang kurang memadai, seperti:
- Alat hyumidifiar yang kurang
berfungsi dengan baik
Opportunity (peluang)
Dengan system keperawatan tim, setiap
perawat katim dan perawat pelaksana,
masing-masing dapat
mengenal/mengetahui kondisi klien dan
dapat menilai tingkat kebutuhan yang
pasien perlukan.
Threats (Ancaman)
c. Adanya tuntutan masyarakat akan
pelayanan yang maksimal dan lebih
professional.
d. Makin tingginya kesadaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan.
KATIM I KATIM II
Renny Nurseha
Pelaksana Pelaksana
Lisda, sela, nursiah, Dea, made, ade,
husni dan yulisa dan uwes
3. 10.00 Supervisi
4. Ketua Tim
KATIM I & II sudah melakukan pengkajian
sampai menentukan intervensi keperawatan
pada pasien yang menjadi tanggung
jawabnya
5. Perawat Pelaksana
Jumlah perawat pelaksana (9 orang) sudah
cukup untuk jumlah 8 pasien.
Perawat pelaksana sudah melakukan
intervensi sesuai dengan yang ditetapkan
oleh ketua tim masing-masing
Perawat pelaksana sudah melakukan
pendokumentasian tindakan dan evaluasi
keperawatan
6. Pelaksanaan SOP/SAK
Intervensi keperawatan yang ditetapkan
oleh KATIM I & II sesuai dengan SAK
Rumah Sakit
Perawat pelaksana mempersiapkan
peralatan untuk melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan SOP rumah
sakit
Perawat pelaksana melaksanakan prosedur
tindakan sesuai dengan SOP
4. 13.00 Evaluasi Kegiatan
Jumlah ketenagaan yang diperlukan untuk
ruangan kenanga pada kamar 7 dan 8 dengan
total pasien 8 orang dimana berdasarkan
tingkat ketergantungan terdapat 8 orang pasien
parsial care
Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian
sampai intervensi keperawatan yang dilakukan
oleh ketua tim I dan II sudah sesuai dengan
standar asuhan keperawatan.
Peralatan yang digunakan untuk melakukan
tindakan keperawatan sesuai dengan SOP yang
ada di rumah sakit.
Perencanaan :
Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien
1) Ny. D dengan diagnose TNH pasien Dr. Sahat: tingkat ketergantungan parsial care
2) Ny. A dengan diagnose SH tingkat ketergantungan total care
3) Tn. S dengan diagnose Paraparse inferior ex med spinalis pasien Dr. Susi: tingkat
ketergantungan parsial care
4) Ny. A dengan diagnose Penkes susp SNH pasien Dr. Sahat: tingkat ketergantungan parsial
care
5) Ny. C dengan diagnose Pneumonia, Tumor Paru, TB Paru, DM Tipe II pasien Dr. Rb
IPD: tingkat ketergantungan parsial care
6) Ny. N dengan diagnose Pneumonia pasien Dr. Rb Jantung: tingkat ketergantungan parsial
care
7) Ny. S dengan diagnose TB Paru: tingkat ketergantungan parsial care
8) Ny. E dengan diagnose Cap dd TB Paru susp ex dx Anemia pasien Dr. Rb IPD: Tingkat
ketergantungan parsial care
Total :
Parsial care :7
Total care :1
g. Menghitung Jumlah Ketenagaan
Menurut Dauglas
Parsial Jumlah
Pagi 0,17 x 7 1,89
Sore 0,14 x 7 1,05
Malam 0,10 x 7 0,7
Jumlah perawat secara keseluruhan
adalah 3,64 dibulatkan 4 orang
Total Jumlah
Pagi 0,36 x 1 0,36
Sore 0,30 x 1 0,3
Malam 0,20 x 1 0,2
Jumlah perawat secara keseluruhan
adalah 0,86 dibulatkan 1 orang
h. Threat (Ancaman)
- Adanya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang maksimal dan lebih professional.
- Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
POA : Kegiatannya
- Menjelaskan dan menginformasikan peran dan fungsi perawat
Tujuan
- Perawat dapat memahami peran dan fungsinya
Metode : Diskusi
Sasaran : Perawat yang bertugas d ruang kenanga pada kamar 7 dan 8
Waktu : 15 Januari 2015
Tempat : Ruang Kenanga
Penanggung jawab : Kepala Ruangan
i. Sistem Penugasan
Ka. Tim : Renny dan Nurseha
- Mengkaji pasien
- Menentukan diagnosa keperawatan
- Menentukan prioritas masalah diagnosa
- Menyusun tujuan dan kriteria hasil
- Menyusun intervensi