Professional Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN TEORI
Gambar2.1(http://slideplayer.com/slide/5963678/ )
B. Etiologi
Caput suksedaneum terjadi karena adanya tekanan yang kuat pada
kepala pada saat memasuki jalan lahir sehingga terjadi bendungan sirkulasi
perifer dan limfe yang disertai dengan pengeluaran cairan tubuh kejaringan
ekstravaskuler. Keadaan ini dapat terjadi karena:
1. Persalinan lama.
persalinan yang lama dan sukar, dapat menyebapkan adanya
tekanan tulang pelvis ibu terhadap tulang kepala bayi, yang
memyebabkan robekannya pembuluh darah.
2. Tarikan vakum atau cunam.
Persalinan yang di bantu dengan vakum atau cuam yang kuat dapat
menyebapkan penumpukan darah akibat robeknya pembuiuh darah
yang melintas tulang kepala ke jaringan periosteum.
3. Kelahiran sungsang
Kelahiran sungsang yang mengalami kesukaran melahirkan kepala
bayi.
C. Faktor predisposisi
Menurut prawiroharjo (2009 : 720) faktor predisposisi yang terjadi
pada trauma lahir antara lain :
1. Makrosomia
Makrosomia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
bayi baru lahir dengan berat yang berlebihan (4000 gram – 4500
gram).
2. Disproporsi sefalopelvik.
Disproporsi sefalopelvik adalah keadaan yang menggambarkan
ketidaksesuain antara kepala janin dan panggul ibu sehingga janin
tidak bisa keluar melalui vagina.
3. Distosia.
Distosia adalah keterlambatan atau kesulitan persalinan yang dapat
disebabkan oleh kelalaian tenaga kesehatan, kelainan letak, bentuk
janin serta jalan lahir.
5
4. Persalinan lama.
Persalinan lama adalah persalinan yang berlangsung lebih dri 24
jam primi dan lebih 18 jam pada multi.
5. Persalinan dengan alat (ekstraksi vakum ).
Penggunaan ekstraksi vakum bertujuan untuk mempercepat
persalinan dalam keadaan tertentu
6. Kelahiran sunsang.
7. Presentasi bokong.
8. Presentasi muka.
6
D. Patofisiologi
Patofisiologi kelainan ini timbul karena tekanan yang keras kepada
kepala ketika memasuki jalan lahir sehingga terjadi bendungan sirkulasi
kapiler dan limfe disetai pengeluaran cairan tubuh ke jaringan eksta
vaskuler.Benjolan caput ini berisi cairan serum dan sering bercampur
dengan sedikit darah.Benjolan dapat terjadi sebagai akibat bertumpang
tindihnya tulang kepala di daerah sutura pada suatu proses kelahiran
sebagai salah satu upaya bayi untuk mengecilkan lingkaran kepalanya agar
dapat melalui jalan lahir.
Pada kala II lama terjadi penekanan otot diafragma pelvis
mengakibatkan spasme pintu panggul. Dengan adanya gaya berat,
mengakibatkan kontraksi uterus sehingga tulang kepala tertekan. Sehingga
fontanel meregang dan CSS (Central Canal of Spinal cord) tidak bisa
mengalir ke seluruh otak.Sehingga CSS menerobos ke jaringan atau
7
E. Pemeriksaan Penunjang
Sebenarnya dalam pemeriksaan caput succedaneum tidak perlu
dilakukan pemeriksaan diagnostik lebih lanjut melihat caput succedaneum
sangat mudah untuk dikenali. Namun juga sangat perlu untuk melakukan
diagnosa banding dengan menggunakan foto rontgen (X-Ray) terkait
dengan penyerta caput succedaneum yaitu fraktur tengkorak, koagulopati
dan perdarahan intrakranial. (Meida.2009)
yang banyak. Hal ini bisa terjadi karena tekanan pada saat persalinan
yang di bantu dengan vakum yang dapat menyebabkan penumpukan
darah akibat robeknya pembuluh darah yang melintas tulang kepala ke
jaringan periosteum.
H. Pentalaksanaan
Pembengkakan pada caput succedaneum dapat meluas
menyeberangi garis tengah atau garis sutura. Dan edema akan menghilang
sendiri dalam beberapa hari. Pembengkakan dan perubahan warna yang
analog dan distorsi wajah dapat terlihat pada kelahiran dengan presentasi
wajah. Dan tidak diperlukan pengobatan yang spesifik, tetapi bila terdapat
9