Professional Documents
Culture Documents
NG
GI ILMU
K PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN (O2)
ES
H
SEKOLA
E HATAN
S T I K E S
No: Dokumen No: Revisi Halaman
.......... ..................
C
A
H SA
B AY G
A BAN
A
NJ IN
ARMAS
10
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2014
PROSEDUR 1. Tahap Pra Interaksi
PELAKSANAAN a. Melakukan verifikasi program pengobatan klien.
b. Mencuci tangan.
c. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar
2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam sebagai pendekatan therapeutic
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
klien/keluarga
c. Menanyakan persetujuan dan kesiapan klien sebelum
kegiatan dilakukan
3. Tahap Kerja
a. Pemberian Oksigen dengan nasal kanul/binasal kanul
1) Pemberian oksigen dengan alat yang sederhana, dapat
memberikan oksigen dengan aliran 1-6 liter/menitdan
konsentrasi oksigen sebesar 24%-44%.
2) Prosedur pemasangan :
a) Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan.
b) Atur posisi klien yang nyaman (semifowler).
c) Atur peralatan oksigen dengan humidiflierdengan
aliran oksigen yang rendah, beri pelicin (jelly) pada
kedua ujung kanula.
d) Masukan ujung kanula ke lubang hidung.
e) Fiksasi selang oksigen.
f) Alirkan selang oksigen sesuai yang diinginkan.
3) Keuntungan :
a) Toleransi klien baik.
b) Pemasangannya mudah.
c) Klien bebas untuk makan dan minum.
d) Harga lebih murah.
4) Kerugian :
a) Mudah terlepas.
b) Tidak memberikan konsentrasi oksigen lebih dari
44%.
c) Suplai oksigen berkurang jika klien bernafas lewat
mulut
11
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2014
(1) Jelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan.
(2) Atur posisi klien yang nyaman(semi fowler).
(3) Hubungkan selang oksigen pada sungkup
muka sederhana dengan humidiflier.
(4) Tepatkan sungkup muka sederhana, sehingga
menutupi hidung dan mulut klien.
(5) Lingkarkan karet sungkup kepada kepala klien
agar tidak lepas.
(6) Alirkan oksigen sesuai kebutuhan.
c) Keuntungan :
(1) Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari nasal
kanula.
(2) System humidiflier dapat ditingkatkan.
d) Kerugian :
(1) Umumnya tidak nyaman bagi klien.
(2) Membuat rasa panas, sehingga mengiritasi
mulut dan pipi.
(3) Aktivitas makan dan berbicara terganggu.
(4) Dapat menyebabkan mual dan muntah,
sehingga dapat menyebabkan aspirasi.
(5) Jika alirannya rendah dapat menyebabkan
penumpukan karbondioksida.
c) Prosedur tindakan :
(1) Jelaskan prosedur tindakan pada klien.
(2) Hubungkan selang oksigen dan humidiflier
dengan aliran rendah.
(3) Isi oksigen kedalam kantong dengan cara
menutup lubang antara kantong dengan
sungkup.
(4) Atur tali pengikat sungkup sehingga menutup
rapat dan nyaman. Bila perlu pakai kasa pada
12
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2014
daerah yang tertekan.
(5) Sesuaikan aliran oksigen, sehingga kantung
akan terisi waktu ekspirasi dan hampir kuncup
waktu inspirasi.
d) Keuntungan :
(1) Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari pada
sungkup muka sederhana.
(2) Tidak mengeringkan selaput lendir.
e) Kerugian :
(1) Kantung oksigen bisa terlipat.
(2) Menyebabkan penumpukan oksigen jika aliran
terlalu rendah.
e) Kerugian :
(1) Kantung oksigen bisa terlipat.
13
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2014
(2) Beresiko untuk terjadi keracunan oksigen.
(3) Tidak nyaman bagi klien.
4. Tahap Terminasi
a. Mengevaluasi hasil tindakan.
b. Menyampaikan rencana tindak lanjut.
c. Berpamitan dengan pasien/keluarga
d. Mencuci tangan
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
14
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2014
PENILAIAN PENCAPAIAN KOMPETENSI ASPEK KETRAMPILAN PEMBERIAN
TERAPI OKSIGEN (O2)
C Tahap Orientasi
1 Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2 Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3 Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien
D Tahap kerja
1 Menjaga privacy
2 Mengatur posisi pasien dalam posisi semi fowler atau
fowler (jika tidak ada kontra indikasi
3 Isi glass humidifier dengan water for irigation
setinggi batas yang tertera
4 Menghubungkan flow meter dengan tabung oksigen/
sentral oksigen
5 Cek fungsi flow meter dan humidifeir dengan
memutar pengatur konsentrasi 02 dan Amati ada
tidaknya gelembung udara dalam glass flow eter
6 Menghubungkan catheter nasal/ kanul nasal dengan
flowmeter
7 Alirkan oksigen ke Kateter Nasal dengan aliran
15
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2014
antara 1 -6 liter/ menit. Canule Nasal dengan aliran
antara 1 -6 liter/ menit
8 Alirkan oksigen ke sungkup muka partial
rebreathing dengan aliran udara 8-12 l/mnt.
9 Alirkan oksigen ke: Sungkup muka non rebreathing
dengan aliran 8-12 l/mnt
10 Cek aliran kateter nasal / kanul nasal dengan
menggunakan punggung tangan untuk mengetahui
ada tidaknya aliran oksigen.
11 Olesi ujung kateter nasal/ kanul nasal dengan jeli
sebeluin dipakai ke pasien
12 Pasang alat Kateter nasal/ kanul nasal pada klien.
13 Tanyakan pada klien apakah oksigen telah mengalir
sesuai yang diinginkan
14 Rapihkan peralatan kembali
E Tahap Terminasi
1 Melakukan evaluasi tindakan
2 Membereskan alat-alat
3 Berpamitan dengan klien
4 Mencuci tangan
5 Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
TOTAL NILAI
Nilai : Penguji,
(……………………….)
Keterangan :
0 : Tidak Dilakukan.
1 : Dilakukan Tidak Sempurna.
2 : Dilakukan Dengan Sempurna.
Rumus : Nilai :
x
N: x 100%
2y
16
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2014
Keterangan :
N : Total nilai
x : Total skore
y : Jumlah tindakan
A = 85 – 100
Range Nilai :
B = 75 – 84
17
Laboratorium STIKES Cahaya Bangsa Banjarmasin 2014