You are on page 1of 27

Cara menghitung Pajak Penghasilan (PPh) & Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Pajak Penghasilan Pribadi (PPh Pribadi)

Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) setahun:


A. Peraturan Lama:
Keputusan Menteri Keungan Nomor 564/KMK.03/2004, mulai 1 Jan 2005 s.d 31 Des 2005:
Jumlah (Rp) Keterangan
12.000.000 Untuk Wajib Pajak orang pribadi
1.200.000 Tambahan untuk wajib pajak yang kawin
12.000.000 Tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami
1.200.000 Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda da lam garis
keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling
banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.03/2005 mulai berlaku 1 Jan 2006 s.d 31 Des 2008:
Jumlah (Rp) Keterangan
13.200.000 Untuk Wajib Pajak orang pribadi
1.200.000 Tambahan untuk wajib pajak yang kawin
13.200.000 Tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami
1.200.000 Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda da lam garis
keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling
banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga.

B. Peraturan Baru:
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) berlaku mulai 1 Januari 2009:
Jumlah (Rp) Keterangan
15.840.000 Untuk Wajib Pajak orang pribadi
1.320.000 Tambahan untuk wajib pajak yang kawin
15.840.000 Tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami
1.320.000 Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda da lam garis
keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3
(tiga) orang untuk setiap keluarga.

Tarif PPh Pribadi:


Peraturan Lama: Pasal 17 UU No 17 Thn 2000 (Berlaku s.d 31 Desember 2008):
Lapisan Penghasilan Kena Pajak (PKP) Tarif Pajak
sampai dengan Rp25.000.000 5%
di atas Rp25.000.000 – Rp50.000.000 10%
di atas Rp50.000.000 – Rp100.000.000 15%
di atas Rp100.000.000 – Rp200.000.000 25%
diatas Rp200.000.000 35%

Peraturan Baru: Keputusan Perubahan (Berlaku 1 Januari 2009):


Lapisan Penghasilan Kena Pajak (PKP) Tarif Pajak
sampai dengan Rp50.000.000 5%
di atas Rp50.000.000 – Rp250.000.000 15%
di atas Rp250.000.000 – Rp500.000.000 25%
diatas Rp500.000.000 30%
Komponen untuk menghitung PPh Pribadi:
1. Penghasilan Bruto: 1. Gaji
2. Premi yang dibayarkan perusahaan

2. Potongan/Pengurangan:
1. Biaya jabatan 5% dari penghasilan bruto dengan jumlah maksimal:
a. Rp1.296.000 setahun atau Rp108.000 per bulan. (Peraturan lama s.d thn 2008)
b. Rp6.000.000 setahun atau Rp500.000 per bulan (Peraturan baru mulai thn 2009)
2. Iuran-iuran yang dibayarkan

3. PTKP

4. PPh terutang: PKP x % tarif pajak

Contoh Soal 1:
1. Tuan Basuki memiliki penghasilan kena pajak sebesar Rp 17.000.000. Hitunglah PPh terutang Tn. Basuki bila:
a. Tarif PPh lama
b. Tarif PPh baru
Jawab:
1a. PPh terutang= Rp17.000.000 x 5% = Rp850.000
1b. PPh terutang= Rp17.000.000 x 5% = Rp850.000

2. Tuan Basuki memiliki penghasilan kena pajak sebesar Rp 35.500.000. Hitunglah PPh terutang Tn. Basuki bila:
a. Tarif PPh lama
b. Tarif PPh baru
Jawab:
a. PPh terutang:
Rp25.000.000 x 5% = Rp1.250.000
Rp10.500.000 x 10% = Rp1.050.000 +
Rp2.300.000

b. PPh terutang= Rp35.500.000 x 5% = Rp1.775.000

3. Tuan Basuki memiliki penghasilan kena pajak sebesar Rp 77.000.000. Hitunglah PPh terutang Tn. Basuki bila:
a. Tarif PPh lama
b. Tarif PPh baru
Jawab:
a. PPh terutang:
Rp25.000.000 x 5% = Rp1.250.000
Rp25.000.000 x 10% = Rp2.500.000
Rp27.000.000 x 15% = Rp4.050.000 +
Rp7.800.000

b. PPh terutang:
Rp50.000.000 x 5% = Rp2.500.000
Rp27.000.000 x 15% = Rp4.050.000 +
Rp6.550.000
4. Tuan Basuki memiliki penghasilan kena pajak sebesar Rp 146.000.000. Hitung PPh terutang Tn. Basuki bila:
a. Tarif PPh lama
b. Tarif PPh baru
Jawab:
a. PPh terutang:
Rp25.000.000 x 5% = Rp 1.250.000
Rp25.000.000 x 10% = Rp 2.500.000
Rp50.000.000 x 15% = Rp 7.500.000
Rp46.000.000 x 25% = Rp11.500.000 +
Rp22.750.000

b. PPh terutang thn:


Rp50.000.000 x 5% = Rp 2.500.000
Rp96.000.000 x 15% = Rp14.400.000 +
Rp16.900.000

5. Tuan Basuki memiliki penghasilan kena pajak sebesar Rp 350.000.000. Hitung PPh terutang Tn. Basuki bila:
a. Tarif PPh lama
b. Tarif PPh baru
Jawab:
a. PPh terutang:
Rp25.000.000 x 5% = Rp 1.250.000
Rp25.000.000 x 10% = Rp 2.500.000
Rp50.000.000 x 15% = Rp 7.500.000
Rp100.000.000 x 25% = Rp25.000.000
Rp150.000.000 x 35% = Rp52.500.000+
Rp88.750.000

b. PPh terutang:
Rp50.000.000 x 5% = Rp 2.500.000
Rp200.000.000 x 15% = Rp30.000.000
Rp100.000.000 x 25% = Rp25.000.000
Rp57.500.000
Contoh Soal 2:
Rudi bekerja di PT Intan gaji per bulan Rp 2.250.000, PT Intan masuk program jamsostek, membayar premi jaminan kecelakaan
kerja dan ja minan kematian masing-masing Rp10.000 dan Rp5.000. Rudi memba yar iuran pensiun dan iuran jaminan hari tua
per bulan masing-masing Rp15.000 dan Rp10.000. Status Rudi menikah dengan 2 anak. Hitunglah berapa besar PPh yg harus
dibayar Rudi per bulan, bila menggunakan Peraturan Baru yang mulai berlaku tahun 2009.

Jawab:
Gaji per bulan Rp2.250.000
Premi Jaminan Kecelakaan Kerja Rp 10.000
Premi Jaminan Kematian Rp 5.000 +
Penghasilan bruto sebulan Rp2.265.000

Potongan/Pengurangan:
Biaya Jabatan:
5% x Rp 2.265.000 Rp113.250
Iuran Pensiun Rp 15.000
Iuran Jaminan Hari Tua Rp 10.000 +
Rp 138.250 _
Penghasilan neto sebulan Rp2.126.750
Penghasilan neto setahun:12 x Rp2.126.750 Rp25.521.000
PTKP:
WP = Rp15.840.000
WP Kawin = Rp 1.320.000
Anak 2 @ Rp1.320.000 = Rp 2.640.000 +
Rp19.800.000 _
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun Rp 5.721.000

PPh terutang setahun = 5% x Rp5.721.000 = Rp286.050


PPh terutang sebulan = Rp286.050 : 12 = Rp23.837,5

Andrian bekerja di PT ABC gaji per bulan Rp5.000.000, ia membayar iuran THT Rp12.000/bulan dan iuran jamsostek
Rp10.000/bulan. Andrian berstatus belum menikah. Hitung berapa besar PPh terutang yang dibayar Andrian per bulan bila
menggunakan peraturan lama (s.d thn 2008)
Jawab:
Gaji per bulan Rp5.000.000
Potongan/Pengurangan:
Biaya jabatan: 5% x Rp 5.000.000 = Rp250.000, maksimal
yang diperbolehkan sebesar Rp108.000
Iuran jamsostek Rp 10.000
Iuran pensiun Rp 12.000 +
Rp 130.000 _
Penghasilan neto sebulan Rp4.870.000

Penghasilan neto setahun:12 x Rp4.870.000 Rp58.440.000


PTKP:
WP = Rp13.200.000 _
Penghasilan Kena Pajak (PKP) setahun Rp 45.240.000
PPh terutang setahun = 5% x Rp25.000.000 = Rp1.250.000
10% X Rp20.240.000 = Rp2.024.000 +
Rp3.274,000
PPh terutang sebulan = Rp3.274.000 : 12 = Rp272.833,33 = 272.833

Catatan: Cara menghitung Pajak Penghasilan (PPh) & Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

II. Pajak Penghasilan Badan Usaha (PPh Badan Usaha)


TARIF WAJIB PAJAK BADAN
Ketentuan UU No. 17 Tahun 2000 (Berlaku sampai dengan 31 Desember 2008):
Lapisan Penghasilan Tarif
s.d Rp 50.000.000,- 10%
Di atas Rp 50.000.000,- s.d Rp 100.000.000,- 15%
Di atas Rp 100.000.000,- 30%

Keputusan Perubahan (Berlaku mulai 1 Januari 2009):


1. Tarif tunggal 30%. Diturunkan menjadi 28% pada tahun 2009, dan menjadi 25% pada tahun 2010.
2. Untuk WP Badan Masuk Bursa Efek (40% sahamnya diperdagangkan di bursa efek) diberikan tarif 5% lebih rendah dari
yang seharusnya.
3. Untuk Badan Usaha yang peredaran bruto sampai dengan Rp. 50.000.000.000 diberikan pengurangan 50% dari yang
seharusnya.

III. Pajak Bumi dan Bangunan


Dasar hukumnya UU Pajak No 12 tahun 1994

Besar kecilnya PBB ditentukan oleh:


1. Luas tanah dan atau bangunan
2. Besarnya Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), yaitu luas objek pajak dikalikan harga jual per meter persegi
3. Besarnya Nilai Jual Kena Pajak (NJKP)
4. Besarnya tarif pajak yaitu sebesar 0,5%

Besarnya NJKP sebagai dasar perhitungan PBB adalah:


1. Sebesar 40% dari NJOP bila NJOPnya 1 miliar rupiah atau lebih
2. Sebesar 20% dari NJOP bila NJOPnya kurang dari miliar

Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP) atau Bangunan Tidak Kena Pajak (BTKP)
Mulai tahun 2001 NJOPTKP/BTKP sebagai dasar perhitungan PBB dinaikkan dari Rp8.000.000 menjadi Rp12.000.000

Rumus untuk menghitung PBB


PBB = tarif pajak x NJKP
= 0,5% x [Persentase NJKP x (NJOP – NJOPTKP)
Contoh Soal 1:
1. PT Karunia (sudah go public) tahun 2008 mendapat laba Rp 132.000.000. Hitunglah PPh terutang PT Karunia.
Jawab:
PPh terutang PT Karunia = Rp50.000.000 x 10% = Rp 5.000.000
Rp50.000.000 x 15% = Rp 7.500.000
Rp32.000.000 x 30% = Rp 9.600.000 +
Rp22.100.000
2. PT Mandiri (belum Go Public) tahun 2008 memiliki penghasilan sebesar Rp 85.000.000. Hitunglah PPh terutang PT Mandiri.
Jawab:
a. PPh terutang CV Mandiri:
Rp50.000.000 x 10% = Rp 5.000.000
Rp35.000.000 x 15% = Rp 5.250.000 +
Rp10.250.000

3. Pada tahun 2009 PT MAJU LANCAR (belum Go Public) memperoleh penghasilan bersih selama setahun sebesar
Rp405.500.000,00. Hitunglah pajak penghasilan terutang dari PT MAJU LANCAR
Jawab:
PPh terutang PT Maju Lancar = Rp405.500.000 x 28% = Rp113.540.000

4. Pada tahun 2009 PT MAJU LANCAR (sudah Go Public) memperoleh penghasilan bersih selama setahun sebesar
Rp405.500.000,00. Hitunglah pajak penghasilan terutang dari PT MAJU LANCAR
Jawab:
PPh terutang PT Maju Lancar = Rp405.500.000 x (28% - 5%) = Rp93.265.000

5. Pada tahun 2010 PT MAJU LANCAR (belum Go Public) memperoleh penghasilan bersih selama setahun sebesar
Rp405.500.000,00. Hitunglah pajak penghasilan terutang dari PT MAJU LANCAR
Jawab:
PPh terutang PT Maju Lancar = Rp405.500.000 x 25% = Rp101.375.000

6. Pada tahun 2010 PT MAJU LANCAR (sudah Go Public) memperoleh penghasilan bersih selama setahun sebesar
Rp405.500.000,00. Hitunglah pajak penghasilan terutang dari PT MAJU LANCAR
Jawab:
PPh terutang PT Maju Lancar = Rp405.500.000 x (25% - 5%) = Rp81.100.000

7. Tuan Burhan memiliki obyek pajak berupa:


- Tanah dengan luas 400 m2 dengan nilai jual Rp 150.000,00/m 2
- Rumah seluas 150 m2 dengan nilai jual Rp 200.000,00/m2
- Taman seluas 100 m 2 dengan nilai jual Rp 50.000,00/m 2
BTPK RP 12.000.000,00. Hitung PBB yang dibayar Tuan Burhan
Jawab:
NJOP Tanah = 400 x Rp150.000 = Rp60.000.000
NJOP Bangunan = 150 x Rp200.000 = Rp30.000.000
NJOP Taman = 100 x Rp50.000 = Rp 5.000.000 +
NJOP sebagai dasar pengenaan PBB = Rp95.000.000
NJOPTKP = Rp12.000.000 –
NJOP untuk menghitung PBB = Rp83.000.000

NJKP = 20% x Rp83.000.000 = Rp16.600.000


PBB yg dibayar Tn Burhan = 0,5% x Rp16.600.000 = Rp83.000

Seri Perpajakan: Contoh Menghitung tarif PPh Wajib Pajak Orang


Pribadi
02 Mei 2013 07:36:48 Dibaca : 5,993

Untuk menentukan nilai besaran dari pajak yang harus ditanggung oleh Wajib Pajak Orang
Pribadi, Dirjen Pajak sudah memberikan panduan tarif pajak yang sesuai dengan UU PPh no 36
tahun 2008 yang tersusun dalam pasal 17 (1) tentang tarif pajak yang diterapkan atas Penghasilan
Kena Pajak. Paparan tentang tarif PPh untuk Wajib Pajak Orang Pribadi dari pasal 17 (1) telah
disertai dengan contoh-contoh perhitungan untuk kita semua.

Rincian dari tarif pajak untuk pendapatan kena pajak dari Wajib Pajak Orang Pribadi adalah
sebagai berikut :

- Sampai dengan Rp. 50.000.000,- = Tarif 5%

- Diatas Rp. 50.000.000,- hingga Rp. 250.000.000,- = Tarif 15%

- Diatas Rp. 250.000.000,- hingga Rp. 500.000.000,- = Tarif 25%

- Diatas Rp. 500.000.000,- = Tarif 30%

Contoh penerapan dari tarif pajak untuk 3 (tiga) type dari Wajib Pajak Orang Pribadi

Ad. 1. Wajib Pajak Orang Pribadi yang menyelenggarakan Pembukuan.

Pak Adi adalah Wajib Pajak Orang Pribadi dengan pembukuan. Beliau sudah menikah dan
memiliki tanggungan 2 (dua) orang anak. Rincian dari pembukuan Pak Adi selama tahun 2013
adalah sebagai berikut :

- Pendapatan Bruto = Rp. 494.000.000,-


- Biaya Deductible = 167.500.000,-
- Penghasilan Netto = Rp. 326.500.000,- (Pendapatan Bruto dikurangi Biaya Deductible)
PTKP (Pendapatan Tidak Kena Pajak) dari pak Adi di tahun 2013 selama setahun adalah :
(12 bulan X Rp. 2.025.000,-) + (Rp. 2.025.000 tambahan WP Kawin) + (2 tanggungan X Rp.
2.025.000,-) = Rp. 30.375.000,-

Pendapatan Kena Pajak Bapak Adi adalah Rp. 296.125.000,- (Penghasilan Netto – PTKP 2013)

Tarif Pajak pasal 17 (1) = (5% X Rp. 50.000.000,-) + (15% X Rp. 200.000.000,-) + (25% X
46.125.000,-)

Maka Bapak Adi harus membayar pajak sejumlah Rp. 44.031.250,- kepada Pemerintah lewat
Bank yang sudah ditunjuk oleh Dirjen Pajak.

PENGANTAR AKUNTANSI
DEFINISI AKUNTANSI
Definisi dari sudut pemakai :
Akuntansi adalah suatu disiplin yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu
organisasi.
Definisi dari sudut proses kegiatan
Akuntansi adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan
penganalisisan data keuangan suatu organisasi.
Pemakai Laporan Keuangan
Manajer
Investor
Kreditur
Instansi Pemerintah
Organisasi Nirlaba
Pemakai Lainnya
Bidang-bidang Akuntansi :
Akuntansi Publik :
- Auditing
- Akuntansi Perpajakan
- Konsultasi Manajemen
Akuntansi Intern :
- Akuntansi Biaya
- Penganggaran
- Perancangan system informasi
- Pemeriksaan Intern
Prinsip-prinsip Akuntansi :
- Konsep entitas
- Prinsip Obyektif
- Prinsip Cost
JENIS – JENIS LAPORAN KEUANGAN
I. LAPORAN LABA RUGI
Laporan ini memberikan informasi tentang hasil – hasil operasi perusahaan selama
periode tertentu. Komponen yang ada di dalam laporan laba rugi antara lain :
PENJUALAN
Penjualan adalah pendapatan yang diperoleh dari penyerahan barang atau jasa kepada
langganan dalam periode tertentu
HARGA POKOK PENJUALAN
Harga Pokok Penjualan adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh atau mendapatkan barang yang dijual. Apabila barang yang dijual dibuat
sendiri oleh perusahaan (manufaktur) sebelum harga pokok penjualan ditetapkan
maka dihitung lebih dahulu besarnya harga pokok produksi yaitu seluruh biaya –
biaya yang dikeluarkan untuk membuat atau memproduksi barang yang akan dijual
tersebut baik biaya bahan yang dipakai, tenaga kerja maupun biaya overhead pabrik.
BIAYA OPERASI
Biaya operasi adalah biaya – biaya yang dikeluarkan dalam rangka untuk mmbiayai
aktivitas operasi perusahaan baik administrasi maupun penjualan. Biaya ini dapat
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Biaya Penjualan adalah biaya yang dikeluarkan dan terkait dengan kegiatan
penjualan.
2. Biaya Administrasi Umum adalah biaya yang dikeluarkan dan terkait dengan
kegiatan di bagian kantor (administrasi umum)
PENDAPATAN DAN BIAYA DI LUAR USAHA / OPERASI
Pendapatan dan Biaya Di Luar Usaha adalah semua pendapatan yang diperoleh atau
beban yang timbul dari kativitas – aktivitas di luar usaha utama perusahaan
POS – POS LUAR BIASA
Pos – pos luar biasa adalah laba atau rugi yang timbul di luar usaha utama yang
bersifat insidentil. Ciri-ciri laba atau rugi luar biasa adalah : bersifat tidak normal,
tidak sering tertinggi.
PAJAK PENGHASILAN
Pajak penghasilan yang dihitung dari laba bersih sesuai dengan peraturan perpajakan
yang berlaku.
II. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas
selama periode tertentu.
Contoh :
PT. KUSUMA
Laporan Laba Ditahan
31 Desember 2000
Saldo laba ditahan, 1 Januari 2000 xxxxxxxx
Laba bersih tahun 2000 xxxxxxxx
Pembayaran Deviden (xxxxxxxx)
Saldo laba ditahan, 31 Desember 2000 xxxxxxxx
III. NERACA
Neraca adalah laporan yang memberikan informasi tentang posisi atau keadaan
keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu. Komponen – komponen yang ada di
dalam neraca antara lain :
AKTIVA
1. Aktiva Lancar
Aktiva Lancar adalah uang kas dan aktiva lain yang dharapkan akan berubah menjadi
uang kas atau dapat dijual/dipakai selama siklus operasi normal perusahaan. Rekening
yang ada pada aktiva lancer : Kas dan Setara Kas, Piutang, Sediaan, Biaya Dibayar
Dimuka, Investasi Jangka Pendek, Perlengkapan
2. Investasi Jangka Panjang
Investasi Jangka Panjang adalah penanaman modal jangka panjang di luar usaha
pokok dengan tujuan untuk memperoleh pendapatan yang teratur, menjaga hubungan
baik dengan perusahaan lain. Contoh : Saham, obligasi, pembelian tanah atau
bangunan untuk dipakai di masa dating, tanaman – tanaman keras seperti kopi, karet
dan lain yang belum menghasilkan.
3. Aktiva Tetap atau Aktiva Tidak Lancar
Aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang dimilki oleh perusahaan dengan tujuan
untuk dipakai dalam operasi perusahaan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.
Rekening yang ada dalam aktiva tetap : Tanah, Bangunan, Mesin, Kendaraan,
Peralatan.
4. Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Aktiva tetap tidak berwujud adalah hak-hak jangka panjang yang bersifat non fisik
atau immaterial yang dimiliki oleh perusahaan untuk dipergunakan dalam operasi.
Contoh : Hak Paten, hak cipta, merk dagang, franchise, goodwill, dll.
5. Aktiva Lain – lain
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah : aktiva tetap yang tidak digunakan,
bangunan dalam penyelesaian, piutang kepada pemegang saham, beban yang
ditangguhkan seperti biaya pra operasi.
KEWAJIBAN
1. Kewajiban Lancar (Kewajiban Jangka Pendek)
Kewajiban Lancar adalah kewajiban jangka pendek yang pelunasannya tidak lebih
atau sama dengan 1 tahun. Contoh : Utang dagang, utang pajak, utang gaji, utang
bunga, utang jangka panjang yang akan segera jatuh tempo, utang lain, pendapatan
diterima dimuka.
2. Kewajiban Tidak Lancar (Kewajiban Jangka Panjang)
Kewajiban Tidak Lancar adalah kewajiban jangka panjang yang pelunasannya lebih
dari 1 tahun. Contoh : Utang Bank, Utang Obligasi, dll.
EKUITAS
1. Untuk perusahaan berbentuk perseorangan atau persekutuan, modal dilaporkan
dalam satu perkiraan yaitu modal pemilik.
2. Untuk perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas modal pemilik dilaporkan ke
dalam Modal Disetor, Agio Saham dan Laba Ditahan.
SIKLUS AKUNTANSI
1. Pencatatan
2. Penggolongan
3. Peringkasan
4. Pelaporan
5. Penganalisisan
Persamaan Dasar Akuntansi
Aktiva adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan, seperti kas, piutang usaha, piutang
wesel, perlengkapan, biaya dibayar dimuka, tanah, gedung, mesin, kendaraan dan
peralatan.
Kewajiban adalah kewajiban atau utang perusahaan kepada pihak lain yang harus
segera dibayar. Seperti Utang Usaha, Utang Wesel, Pendapatan Diterima Dimuka,
Utang Bank Jangka Panjang dan lain-lain.
Modal adalah hak para pemilik perusahaan. Seperti Modal perorangan, modal saham
dan laba ditahan.
Contoh soal :
1. Pak Andi memasukkan kas sebagai modal awal usahanya sebesar Rp.
20.000.000,-
2. Membeli peralatan kantor secara kredit sebesar Rp. 5.000.000,-
3. Membayar biaya listrik sebesar Rp. 1.000.000,-
4. Menerima pendapatan jasa sebesar Rp. 2.000.000,-
Aktiva = Kewajiban + Modal
Jawab :
Aktiva = Kewajiban + Modal
Kas + Peralatan = Utang Usaha + Modal, Andi
1. +20.000.000 = + 20.000.000
2. + 5.000.000 = + 5.000.000
3. – 1.000.000 = - 1.000.000
4. + 2.000.000 = + 2.000.000
Sifat – sifat Rekening
Jenis Rekening Bertambah Berkurang Saldo Normal
Aktiva Debit Kredit Debit
Kewajiban Kredit Debit Kredit
Modal Kredit Debit Kredit
Prive Debit Kredit Debit
Pendapatan Kredit Debit Kredit
Biaya Debit Kredit Debit
JURNAL
Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang dilakukan secara
kronologis (berdasarkan urut waktu terjadinya) dengan menunjukkan rekening yang
harus didebet dan dikredit beserta jumlah rupiahnya masing-masing.
Contoh bentuk jurnal :
Tanggal Nama
Rekening
Dan keterangan
Nomor
Rekening
Debet
( Rp )
Kredit
( Rp )
POSTING
Proses memindahkan ayat-ayat jurnal yang telah dibuat dalam buku jurnal ke buku
besar.
Contoh Buku Besar :Bentuk T
Tanggal Keterangan Jumlah Tanggal Keterangan Jumlah
Contoh Buku Besar : Bentuk Saldo Berjalan
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Saldo
NERACA SALDO
Suatu daftar saldo rekening yang terdapat di buku besar.
PT. X
Neraca Saldo
Per 31 Desember XXXX
Keterangan Debet Kredit
PROSES PENYESUAIAN
Tujuan proses penyesuaian adalah :
1. Agar setiap rekening riil, khususnya rekening-rekening aktiva dan rekeningrekening
utang, menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode
2. Agar setiap rekening nominal (rekening-rekening pendapatan dan biaya)
menunjukkan pendapatan dan biaya yang seharusnya diakui dalam suatu
periode.
Saldo-saldo di dalam neraca saldo yang biasanya memerlukan penyesuaian adalah :
1. Piutang pendapatan : yaitu pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi
belum dicatat.
Contoh : Piutang Bunga xxx
Pendapatan bunga xxx
2. Utang Biaya : yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi
belum dicatat.
Contoh : Biaya Gaji xxx
Utang Gaji xxx
3. Pendapatan Diterima Dimuka : yaitu pendapatan yang sudah diterima, tetapi
sebenarnya merupakan pendapatn untuk periode yang akan dating.
Contoh : Pendapatan Diterima Dimuka xxx
Pendapatan xxx
4. Biaya Dibayar Dimuka : yaitu biaya-biaya yang sudah dibayar tetapi sebenarnya
harus dibebankan pada periode yang akan datang.
Contoh : Biaya Sewa xxx
Sewa dibayar dimuka xxx
5. Kerugian Piutang : yaitu taksiran kerugian yang timbul karena adanya piutang yang
tidak bias ditagih.
Contoh : Kerugian Piutang xxx
Cadangan Kerugian Piutang xxx
6. Depresiasi (Penyusutan) : yaitu penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan
pada suatu periode akuntansi.
Contoh : Depresiasi Kendaraan xxx
Akumulasi depresiasi kendaraan xxx
7. Biaya pemakaian perlengkapan : yaitu bagian dari harga beli perlengkapan yang
telah dikonsumsi selama periode akuntansi
Contoh : Biaya pemakaian perlengkapan xxx
Perlengkapan xxx
NERACA LAJUR
Neraca lajur adalah suatu kertas berkolom-kolom (berlajur-lajur) yang dirancang
untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan
menyusun laporan keuangan dengan cara yang sistematis.
Proses Penyusunan Neraca Lajur :
1. Masukkan saldo-saldo rekening buku besar ke dalam kolom neraca saldo pada
formulir neraca lajur.
2. Masukkan ayat-ayat jurnal penyesuaian ke dalam kolom penyesuaian
3. Mengisi kolom neraca saldo setelah disesuaikan.
4. Memindahkan jumlah-jumlah di kolom neraca saldo setelah disesuaikan ke
dalam kolom laba rugi atau neraca.
5. Menjumlahkan kolom laba rugi dan neraca, memasukkan angka laba bersih
atau rugi bersih sebagai angka pengimbang ke dalam kedua pasang kolom
diatas.
JURNAL PENUTUP
Jurnal yang dibuat untuk memindahkan saldo-saldo rekening sementara (rekeningrekening
nominal dan rekening prive).
Tujuan pembuatan jurnal penutup adalah :
1. Untuk menutup saldo yang terdapat dalam semua rekening sementara sehingga
menjadi nol.
2. Agar saldo rekening modal menunjukkan jumlah yang sesuai dengan keadaan
pada akhir periode.
Penutupan pembukuan biasanya dilakukan dengan urutan sebagai berikut :
1. Menutup semua rekening pendapatan dengan memindahkan saldo setiap
rekening pendapatan ke rekening Laba Rugi.
2. Menutup semua rekening biaya dengan memindahkan saldo setiap rekening
biaya ke rekening Laba Rugi.
3. Menutup Rekening Laba Rugi dengan memindahkan saldo rekening tersebut
ke rekening Modal. Untuk perseroan terbatas, rekening laba rugi dipindahkan
ke rekening Laba Ditahan.
4. Menutup rekening Prive atau deviden dengan memindahkan saldo rekening
tersebut ke rekening Modal atau Laba Ditahan.
AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
Akuntansi perusahaan dagang mempunyai karakteristik tersendiri dan berbeda dengan
perusahaan jasa. Dalam akuntansi perusahaan dagang terdapat rekening – rekening
sebagai berikut :
1. Penjualan : dicatat pada saat terjadi transaksi penjualan baik secara tunai
maupun secara kredit.
Kas xxx
Penjualan xxx
Piutang Dagang xxx
Penjualan xxx
2. Retur Penjualan : dicatat pada saat terjadi transaksi pengembalian barang
dagangan yang sudah dijual karena alasan tertentu.
Retur Penjualan xxx
Kas / Piutang Dagang xxx
3. Potongan penjualan : dicatat saat terjadi transaksi pembayaran piutang dari
customer pada masa discount/sesuai dengan syarat pembayaran yang
ditetapkan.
Kas xxx
Potongan Penjualan xxx
Piutang Dagang xxx
4. Pembelian : dicatat pada saat terjadi transaksi pembelian barang dagangan
baik secara tunai maupun secara kredit (apabila perusahaan menggunakan
metode periodik pada persediaannya)
Pembelian xxx
Kas / Utang Dagang xxx
5. Retur Pembelian : dicatat pada saat terjadi transaksi pengembalian barang
dagangan yang sudah dibeli dengan alasan tertentu.
Kas / Utang Dagang xxx
Retur Pembelian xxx
6. Potongan pembelian : dicatat saat terjadi transaksi pembayaran utang kepada
supplier pada masa discount/sesuai dengan syarat pembayaran yang
ditetapkan.
Utang Dagang xxx
Kas xxx
Potongan Pembelian xxx
7. Harga Pokok Pembelian : dihitung dari pembelian bruto + biaya angkut
pembelian – retur pembelian – potongan pembelian.
8. Harga Pokok Penjualan : dihitung dari persediaan barang dagangan awal +
harga pokok pembelian – persediaan barang dagangan akhir.
Jurnal Penyesuaian
Untuk jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang sama dengan perusahaan jasa,
terkecuali penyesuaian untuk persediaan barang dagangannya. Ada 2 metode
penyesuaian, yaitu :
Metode Harga Pokok Penjualan
Jurnal yang dibuat :
Persediaan Barang Dagangan (Akhir) xxx
Retur pembelian xxx
Potongan Pembelian xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Persediaan Barang Dagangan (Awal) xxx
Pembelian xxx
Biaya Angkut Pembelian xxx
Metode Ikhtisar Laba Rugi
Jurnal Yang dibuat :
Persediaan Barang Dagangan (Akhir) xxx
Ikhtisar L/R xxx
Ikhtisar L/R xxx
Persediaan Barang Dagangan (Awal) xxx
Langkah penyusunan laporan keuangan sama dengan yang telah diuraikan diatas.
Contoh bentuk-bentuk laporan keuangan :
UD. Sanjaya
Laporan Laba Rugi
Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 2000
Penjualan xxxx
Retur Penjualan (xxxx)
Potongan Penjualan (xxxx)
Penjualan Bersih xxxx
Harga Pokok Penjualan :
- Persediaan barang dagangan, 1 Januari 2000 xxxx
- Pembelian xxxx
- Biaya angkut pembelian xxxx
- Pembelian Bersih xxxx
- Retur Pembelian (xxxx)
- Potongan Pembelian (xxxx)
- Harga Pokok Pembelian xxxx
- Barang Tersedia Untuk Dijual xxxx
- Persediaan Barang Dagangan Akhir (xxxx)
Harga Pokok Penjualan (xxxx)
Laba Kotor xxxx
Biaya Operasional :
Biaya Penjualan xxxx
Biaya Administrasi dan Umum xxxx
Jumlah Biaya Operasional (xxxx)
Laba Operasional xxxx
Pendapatan dan Biaya Diluar Usaha :
Pendapatan Sewa xxxx
Biaya Bunga (xxxx)
Xxxx
Laba bersih sebelum pajak xxxx
UD. Sanjaya
Laporan Perubahan Modal
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2000
Modal, Tn. Sanjaya, 1 Januari 2000 xxxxx
Laba bersih tahun berjalan xxxxx
Prive, Tn. Sanjaya (xxxxx)
Kenaikan atau penurunan modal xxxxx
Modal, Tn. Sanjaya, 31 Desember 2000 xxxxx
UD. Sanjaya
Neraca
Per 31 Desember 2000
AKTIVA
Aktiva Lancar :
- Kas dan Setara Kas xxxxx
- Piutang Dagang xxxxx
- Persediaan Barang Dagangan xxxxx
- Perlengkapan Toko xxxxx
- Sewa Dibayar Dimuka xxxxx
- Lain-lain xxxxx
Jumlah Aktiva Lancar
xxxxx
Aktiva Tidak Lancar :
- Tanah xxxxx
- Bangunan xxxxx
- Akumulasi Depresiasi Bangunan (xxxxx)
- Kendaraan xxxxx
- Akumulasi Depresiasi Kendaraan (xxxxx)
- Peralatan xxxxx
- Akumulasi Depresiasi Peralatan (xxxxx)
- Merk Dagang xxxxx
Jumlah Aktiva Tidak Lancar xxxxx
Total Aktiva xxxxx
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN :
Kewajiban Lancar :
- Utang dagang xxxxx
- Utang Pajak xxxxx
Jumlah Kewajiban Lancar xxxxx
Kewajiban Tidak Lancar :
- Utang Bank xxxxx
- Utang Luar Negeri xxxxx
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar xxxxx
Jumlah Kewajiban xxxxx
EKUITAS :
- Modal, Tn Sanjaya xxxxx
Total Kewajiban dan Ekuitas xxxxx
JURNAL PENUTUP
Penjualan
Potongan Pembelian
Ikhtisar L/R
Ikhtisar L/R
Pembelian
Biaya Angkut
Biaya lain-lain
Ikhtisar L/R
Modal, X
Perusahaan Peorangan
Modal, X
Prive, X
Ikhtisar L/R
Laba Ditahan
Perseroan Terbatas
Laba Ditahan
Deviden
Perusahaan Dagang Gulagalugu
Daftar Saldo
30 September 2001
Kas
Piutang Dagang
Persediaan Barang Dagangan
Perlengkapan Kantor
Asuransi Dibayar Dimuka
Peralatan Pengangkutan
Akumulasi Depresiasi Peralatan
Utang Dagang
Modal, Ny. Hani
Prive, Ny. Hani
Penjualan
Retur Penjualan
Potongan Penjualan
Pembelian
Retur Pembelian
Biaya Pengangkutan Pembelian
Potongan Pembelian
Biaya Gaji
Biaya Sewa
Biaya Iklan
Biaya Pemeliharaan
Macam-macam biaya
Rp. 50.800.000,-
91.200.000,-
113.400.000,-
7.450.000,-
8.600.000,-
162.000.000,-
26.300.000,-
30.600.000,-
333.450.000,-
152.000.000,-
821.400.000,-
10.250.000,-
12.450.000,-
493.300.000,-
8.400.000,-
7.400.000,-
9.100.000,-
84.000.000,-
12.000.000,-
13.900.000,-
2.400.000,-
8.100.000,-
Informasi Tambahan :
1. Persediaan barang dagangan pada tanggal 30 September 2001 berjumlah Rp.
122.000.000,-
2. Asuransi dibayar dimuka yang sudah terpakai (digunakan) berjumlah Rp.
3.800.000,-
3. Depresiasi peralatan pengangkutan diperkirakan berjumlah Rp. 36.000.000,-
4. Persediaan perlengkapan yang masih ada berjumlah Rp. 2.700.000,-
5. Gaji yang belum dibayar dan belum dicatat berjumlah Rp. 42.500.000,-
Diminta :
1. Buat jurnal penyesuaian per 30 September 2001 !
2. Buat Neraca Lajur per 30 September 2001 !
3. Susunlah Laporan Keuangan per 30 September 2001 !
Dugan Company
Daftar Saldo
30 September 2001
Kas
Piutang Dagang
Piutang Wesel
Persediaan Barang Dagangan
Perlengkapan Toko
Asuransi Dibayar Dimuka
Peralatan Toko
Akumulasi Depresiasi Peralatan
Utang Dagang
Pendapatan Diterima Dimuka
Modal Saham
Laba Ditahan
Deviden
Penjualan
Pembelian
Biaya Gaji Penjualan
Biaya Sewa
Biaya Iklan
Biaya Penjualan Lain-lain
Biaya Gaji Kantor
Biaya Listrik
Biaya Pajak
Biaya Administrasi Lain-lain
$ 19,960
53,340
50,000
120,200
2,620
2,980
164,200
84,600
32,000
3,600
150,000
95,950
16,000
790,500
513,700
79,800
25,000
24,800
1,600
53,700
17,400
7,850
3,500
Informasi Tambahan :
1. Bunga yang belum diterima sebesar $ 2,500
2. Persediaan barang dagangan pada tanggal 30 September 2001 $ 100,000
3. Asuransi Dibayar Dimuka yang terpakai $ 2,060
4. Persediaan perlengkapan toko yangh masih ada $ 1,020
5. Depresiasi peralatan toko $ 9,300
6. Gaji yang belum dibayar terdiri dari :
- Gaji Penjualan $ 1,500
- Gaji Kantor $ 1,200
7. Pendapatan sewa diterima dimuka yang sudah dapat diakui sebagai
pendapatan sewa sebesar $ 2,800.
Diminta :
1. Buat jurnal penyesuaian per 30 September 2001 !
2. Buat Neraca Lajur per 30 September 2001 !
3. Susunlah Laporan Keuangan per 30 September 2001 !
UD. Cahaya Abadi adalah sebuah perusahaan pengecer yang melakukan penutupan
buku setiap tanggal 31 Desember. Pada tanggal 31 Desember 2000, perusahaan telah
menyusun neraca saldo sebagai berikut :
Kas
Piutang Dagang
Sediaan Barang Dagangan
Asuransi Dibayar Dimuka
Perlengkapan
Tanah
Bangunan
Akumulasi Depresiasi Bangunan
Peralatan Kantor
Akumulasi Depresiasi Peralt. Kantor
Utang Dagang
Utang Hipotik
Modal, Tn. Ari
Prive, Tn Ari
Penjualan
Retur Penjualan
Pembelian
Retur Pembelian
Potongan Pembelian
Biaya Angkut Pembelian
Biaya Gaji
Biaya Perjalanan
Biaya Kantor
Biaya Reparasi Gedung
10.200.000
18.000.000
14.175.000
1.660.000
665.000
18.000.000
62.000.000
6.800.000
18.000.000
600.000
129.800.000
900.000
23.000.000
5.200.000
1.300.000
6.000.000
16.000.000
2.100.000
12.800.000
11.000.000
87.200.000
183.200.000
1.400.000
2.600.000
316.300.000
316.300.000
Informasi tambahan :
1. Sediaan barang dagangan pada tanggal 31 Desember 2000 berjumlah
Rp. 16.400.000,-.
2. Asuransi Dibayar Dimuka yang sudah terpakai (digunakan) berjumlah
Rp. 860.000,-
3. Depresiasi bangunan 5% per tahun, depresiasi peralatan kantor 10% per tahun.
4. Perlengkapan yang masih ada Rp. 230.000,-
5. Gaji yang belum dibayar dan dicatat berjumlah Rp. 2.700.000,-.
Diminta :
1. Buatlah jurnal penyesuaian dan neraca lajur per 31 Desember 2000 !
2. Susunlah laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal dan Neraca per
31 Desember 2000 !
Berikut data transaksi PT. Marengan selama bulan Februari 2001 :
1 Dijual barang dagangan kepada PT. Duta senilai Rp. 20.000.000 dengan faktur
no. 001, syarat pembayaran 2/10, n/30
2 Dibeli barang dagangan dari CV. Sukses senilai Rp. 10.000.000 dengan termin
5/15,n/45.
3 Dijual barang dagangan kepada PT. Emir senilai Rp. 40.000.000, termin
4/10,n/30
4 Dikembalikan barang dagangan dari PT. Duta karena rusak senilai Rp.
1.000.000.
5 Dibeli Peralatan Kantor secara tunai Rp. 5.000.000
6 Dijual barang dagangan kepada PT. Sinaga senilai Rp. 50.000.000 tunai.
7 Dikembalikan barang dagangan yang dijual pada tanggal 6 senilai Rp.
2.500.000
8 Telah diterima pelunasan piutang dari PT. Duta.
9 Telah diterima pelunasan piutang dari PT. Emir.
10 Pembayaran utang kepada CV. Sukses.
11 Dibayar gaji pegawai sebesar Rp. 3.000.000
12 Dibayar biaya listrik, air dan telepon masing-masing Rp. 1.000.000, Rp.
500.000, Rp. 2.000.000.
13 Dibeli barang dagangan dari CV. Sukses senilai Rp. 25.000.000 dengan termin
5/15,n/45.
14 Dibayar biaya komisi penjualan sebesar Rp. 1.200.000
15 Dikembalikan barang dagangan yang dibeli pada tanggal 13 senilai Rp.
1.500.000
16 Diterima pendapatan sewa sebesar Rp. 10.000.000
17 Dibayar pajak penghasilan Rp. 1.350.000
18 Dibayar sebagian utang kepada CV. Sukses senilai Rp. 10.000.000
19 Dijual barang dagangan kepada PT. Duta senilai Rp. 50.000.000 dengan faktur
no. 050, syarat pembayaran 2/10, n/30
20 Dibeli barang dagangan dari PT. Jamrud senilai Rp. 30.000.000 dengan termin
2/10,n/30.
21 Dibeli barang dagangan dari PT. Niaga senilai Rp. 40.000.000 dengan termin
4/15,n/45.
22 Dikembalikan barang dagangan yang dibeli pada tanggal 20 senilai Rp.
1.000.000
23 Dibayar gaji pegawai sebesar Rp. 3.000.000
24 Dibeli Perlengkapan kantor senilai Rp. 500.000
25 Diterima pendapatn bunga deposito sebesar Rp. 1.500.000
26 Dibayar komisi penjualan Rp. 1.000.000
27 Dibayar sumbangan HUT Kota Surabaya Rp. 5.000.000
28 Dijual barang dagangan kepada PT. Emir senilai Rp. 60.000.000, syarat
pembayaran 2/10, n/30
Diminta :
a. Buatlah jurnal umum untuk masing-masing transaksi di atas !
b. Buatlah buku besar untuk masing-masing rekening, saldo kas yang ada
Rp. 50.000.000.
Berikut transaksi yang terjadi di CV. Bulan Bintang selama bulan Maret 2000 :
1 Penjualan barang dagangan kepada UD. Terang senilai Rp. 100.000.000,
termin 2/10, n/30
2 Pembelian barang dagangan dari Toko Makmur senilai Rp. 50.000.000,
termin 3/10, EOM
3 Penjualan tunai barang dagangan senilai Rp. 200.000.000
4 CV. Bulan Bintang meminjam uang dari Bank Agro sebesar Rp.
150.000.000
5 Dikembalikan barang yang dijual pada tanggal 1 Maret karena rusak
senilai Rp. 3.000.000.
6 Dibeli komputer senilai Rp. 5.000.000 tunai
7 Diterima pelunasan piutang dari UD. Terang sebesar Rp. 50.000.000 atas
penjualan tanggal 1 Maret.
8 Barang yang dibeli tanggal 2 Maret dikembalikan sebesar Rp. 2.500.000
9 Dibayar gaji pegawai sebesar Rp. 4.000.000
10 Penjualan tunai barang dagangan senilai Rp. 108.000.000
11 Dibayar utang kepada Toko Makmur
12 Pembelian barang dagangan secara kredit dari Toko Sejahtera senilai Rp.
30.000.000, termin 5/15, n/45.
13 Pembelian barang dagangan dari UD. Lancar senilai Rp. 50.000.000,
termin 2/10, n/30.
14 Penjualan barang dagangan kepada PT. Mahardika senilai Rp. 80.000.000,
termin 3/10, n/30.
15 Penjualan barang dagangan kepada UD. Terang senilai Rp. 75.000.000,
termin 5/10, n/30.
16 Dibayar biaya listrik, air, dan telepon Rp. 2.500.000.
17 Dikembalikan barang dagangan yang dibeli pada tanggal 13 senilai Rp.
4.000.000
18 Diterima pelunasan piutang dari UD. Terang atas saldo penjulan pada
tanggal 1 Maret.
19 Diterima pelunasan dari PT. Mahardika.
20 Penjualan barang dagangan secara tunai Rp. 15.000.000.
21 Dikembalikan barang dagangan yang dijual kepada UD. Terang senilai Rp.
3.500.000.
22 Dibayar biaya sumbangan sebesar Rp. 1.000.000.
23 Diterima pelunasan dari UD. Terang.
24 Penjualan barang dagangan senilai Rp. 20.000.000 kepada PT. Mahardika,
termin 2/15, EOM.
25 Dibayar komisi penjualan sebesar Rp. 5.000.000.
26 Dibayar utang kepada Bank Agro sebesar Rp. 25.000.000 dan biaya bunga
sebesar Rp. 800.000.
Diminta :
a. Buatlah jurnal umum untuk masing-masing transaksi di atas !
b. Buatlah buku besar untuk masing-masing rekening, saldo kas yang ada
Rp. 100..000.000.
Berikut daftar saldo per 1 Juli 1999 yang dimiliki oleh Penjahit Rapijali :
101 Kas Rp. 1.700.000
102 Piutang Usaha 2.050.000
103 Perlengkapan 1.300.000
201 Peralatan Jahit 7.400.000
202 Akumulasi Depresiasi 1.400.000
301 Utang Usaha 1.800.000
302 Utang Bank 2.500.000
401 Modal, Samsudin 6.000.000
402 Prive, Samsudin 570.000
501 Pendapatan Jahit 5.250.000
601 Gaji Penjahit 2.450.000
602 Biaya Listrik dan Air 810.000
603 Biaya Reparasi 95.000
604 Biaya Perlengkapan -
605 Biaya Depresiasi -
609 Biaya Macam-macam 375.000
701 Biaya bunga bank 200.000
Berikut ini transaksi yang terjadi selama bulan Juli dan Agustus 1999 :
Juli :
1 : Menerima pelunasan piutang usaha Rp. 750.000
3 : Menerima pendapatan jahit Rp. 300.000
4 : Membeli perlengkapan seperti kancing baju dan lain-lain Rp. 50.000 kredit.
8 :Membayar biaya listrik Rp. 35.000
29 : Membayar biaya air Rp. 47.500
30 : Membayar gaji pegawai Rp. 400.000
Agustus :
4 : Menerima pendapatan jahit Rp. 400.000
5 : Membeli perlengkapan jahit Rp. 35.000 kredit.
10 Membayar biaya macam-macam Rp. 15.000
18 : Melunasi Utang Usaha Rp. 500.000.
29 : Membayar biaya listrik dan air Rp. 55.000.
30 : Membayar gaji penjahit Rp. 420.000
31 : Menerima pendapatan jahit Rp. 280.000
Diminta :
Buatlah jurnal bulan Juli dan Agustus, Buku besar dan Neraca Saldo per 31 Agustus
1999.
Berikut ini neraca saldo Perusahaan Jasa Cleaning Service Amir per 31 Desember
2006 :
Nama Rekening Debet
( Rp. )
Kredit
( Rp. )
Kas
Piutang Usaha
Perlengkapan kantor
Sewa Dibayar Dimuka
Iklan Dibayar Dimuka
Tanah
Kendaraan
Akumulasi Depresiasi Kendaraan
Peralatan
Akumulasi Depresiasi Peralatan
Utang Usaha
Pendapatan Sewa Diterima Dimuka
Utang Gaji
Modal, Amir
Prive, Amir
Pendapatan Jasa
Biaya Gaji
Biaya LT-PAM
Biaya Pemeliharaan Kantor
1.000.000
400.000
500.000
12.000.000
5.000.000
50.000.000
80.000.000
10.000.000
2.000.000
11.000.000
5.500.000
1.100.000
178.500.000
-
-
2.500.000
54.000.000
1.500.000
65.500.000
55.000.000
178.500.000
Informasi tambahan :
1. Sewa dibayar dimuka dibayar tanggal 1 April 2006 untuk jangka waktu 2
tahun.
2. Iklan Dibayar Dimuka untuk 100X terbit. Sampai tanggal 31 Desember 2006
yang sudah diterbitkan 30X.
3. Perlengkapan kantor yang masih ada Rp. 200.000,-
4. Kendaraan dipakai mulai tanggal 2 Januari 2006 dengan umur ekonomis 8
tahun, metode depresiasi garis lurus.
5. Peralatan dipakai mulai 1 Juli 2006 dengan umur ekonomis 5 tahun, metode
depresiasi garis lurus.
6. Pendapatan sewa diterima dimuka tanggal 1 Juni 2006 untuk jangka waktu 3
tahun.
7. Gaji yang belum dibayar Rp. 1.000.000,-
8. Biaya LT-PAM yang belum dibayar Rp. 900.000,-
Diminta :
1. Buat jurnal penyesuaian per 31 Desember 2006
2. Susunlah Neraca Lajur per 31 Desember 2006
3. Susunlah Laporan L/R , Laporan Perubahan Modal dan Neraca.
4. Buat Jurnal Penutup
Mr. Freddy mendirikan perusahaan event organizer dengan nama “Freddy
Entertaintment”. Berikut transaksi yang terjadi selama bulan Agustus 2005 :
01 Mr. Freddy menginvestasikan uang tunai ke dalam perusahaannya senilai Rp.
100.000.000,-, kendaraan Rp. 150.000.000,-, peralatan kantor Rp. 10.000.000,-,
gedung senilai Rp. 200.000.000,- dan tanah senilai Rp. 300.000.000,-.
01 Membeli alat tulis kantor senilai Rp. 5.000.000,- dengan potongan harga 5%.
01 Membayar sewa truk senilai Rp. 5.000.000,- untuk jangka waktu 5 bulan.
02 Menerima kas dari klien sebesar Rp. 50.000.000,- atas penjualan jasa
03 Menerima uang dari hasil menyewakan tanah yang dimiliki sebesar Rp.
5.000.000,-. Sewa tersebut untuk jangka waktu 2 tahun.
04 Membayar biaya perbaikan komputer sebesar Rp. 250.000,-
05 Telah diselesaikan pesanan acara dari klien senilai Rp. 25.000.000,-, tapi uangnya
belum diterima.
06 Membayar biaya pemeliharaan gedung sebesar Rp. 500.000,-
07 Membeli kendaraan pick up senilai Rp. 100.000.000,-, dibayar tunai Rp.
25.000.000,-, sisanya diangsur beberapa kali.
08 Diterima pembayaran dari klien untuk acara tanggal 5 Agustus 2005.
09 Membeli materai sebesar Rp. 120.000,-
10 Membayar biaya pengiriman surat sebesar Rp. 80.000,-
11 Mr. Freddy mengambil uang untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 2.000.000,-
12 Membeli bensin untuk kendaraan sebesar Rp. 250.000,-
14 Diterima pesanan acara dari klien untuk tanggal 20 Agustus dengan menerima
uang muka sebesar Rp. 10.000.000,-
15 Dikeluarkan biaya untuk kegiatan diskusi dengan calon customer di Amadeus Café
sebesar Rp. 500.000,-
16 Dikeluarkan biaya transport bagian marketing sebesar Rp. 600.000,-
17 Dibeli perlengkapan untuk acara tanggal 20 Agustus sebesar Rp. 5.000.000,- dan
dibayar tunai Rp. 2.000.000,- sisanya 1 minggu kemudian.
18 Dibayar honor artis sebesar Rp. 30.000.000,- untuk acara tanggal 20 Agustus.
19 Dikeluarkan biaya makan dan minum untuk seluruh krue acara dan karyawan
sebesar Rp. 1.500.000,-.
20 Diterima sisa pembayaran dari klien untuk acara tanggal 20 Agustus sebesar Rp.
90.000.000,-.
21 Membeli bensin untuk kendaraan sebesar Rp. 300.000,-
22 Membayar sisa utang yang timbul tanggal 17 Agustus
23 Membayar bonus bagian marketing sebesar Rp. 2.000.000,-
24 Membayar sumbangan HUT RI sebesar Rp. 250.000,-
25 Membayar iuran sampah Rp. 25.000,-
27 Membeli oli kendaraan Rp. 150.000,-
28 Membayar biaya perbaikan mobil sebesar Rp. 200.000,-
31 Gaji bulan Agustus yang belum dibayar Rp. 5.000.000,-
31 Biaya listrik, telepon dan air yang belum dibayar Rp. 1.500.000,-.
Diminta : Buat jurnal umum untuk masing-masing transaksi diatas !
Pada bulan Desember 2003 Tn. Agus membuka usaha service AC dan Kulkas di
Masohi. Transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama bulan Desember 2003
adalah :
02 Tn. Agus menginvestasikan uang Rp. 15.000.000,- dan peralatan Rp. 5.000.000,-
untk perusahaannya.
03 Dibeli 2 kendaraan dengan harga @ Rp. 10.000.000,- dari Pelangi Motor dengan
uang muka sebesar Rp. Rp. 12.000.000,-.
05 Dibeli perlengkapan secara tunai sebesar Rp. 500.000,-
06 Diterima uang dari langganan atas jasa service sebesar Rp 1.250.000,-
08 Diterima uang dari Tn. Budi atas sebuah kendaraan yang disewakan kepadanya
untuk 4 bulan @ Rp. 500.000,-
12 Dibayar iklan kepada harian Media Indonesia untuk 10 kali terbit sebesar Rp.
500.000,-
16 Diterima pekerjaan jasa service dari langganan sebesar Rp. 1.500.000,- dan tagihan
difakturkan kepada langganan.
20 Dibayar biaya serba-serbi untuk bulan Desember 2003 sebesar Rp. 400.000,-
24 Diterima uang dari langganan atas penjualan jasa service tertanggal 16 Desember
sebesar Rp. 1.000.000,-
27 Dibayar biaya gaji karyawan bulan Desember sebesar Rp. 400.000,-
28 Dibeli perlengkapan tamabahan secara tunai sebesar Rp. 500.000,-.
Diminta :
1. Buatlah jurnal umum untuk masing-masing transaksi diatas !
2. Postinglah jurnal umum tersebut ke dalam buku besar !
3. Susunlah Neraca Saldo per 31 Desember 2003 !
Berikut ini neraca saldo Perusahaan Dagang Utama Sejahtera per 30 April 2004 :
Perusahaan Dagang “Utama Sejahtera”
Neraca Saldo
Per 30 April 2004
Nama Rekening Debet
( Rp.)
Kredit
( Rp. )
Kas
Piutang Dagang
Persediaan Barang Dagangan
Sewa Dibayar Dimuka
Perlengkapan Toko
Peralatan Toko
Akumulasi Depresiasi Peralatan Toko
Utang Dagang
Utang Bank
Modal, Tn.Tono
Prive, Tn. Tono
Penjualan
Retur Penjualan
Potongan Penjualan
Pembelian
Biaya Angkut Pembelian
Potongan Pembelian
Biaya Gaji
8.156.000,-
2.000.000,-
3.000.000,-
2.400.000,-
700.000,-
6.000.000,-
100.000,-
200.000,-
40.000,-
2.300.000,-
50.000,-
300.000,-
---------------------------
-
25.246.000,-
-
1.000.000,-
1.000.000,-
17.000.000,-
6.200.000,-
46.000,-
------------------------
-
25.246.000,-
Informasi tambahan :
1. Persediaan Barang Dagangan per 30 April 2004 hasil perhitungan secara fisik
sebesar Rp. 2.250.000,-
2. Perlengkapan toko per 30 April yang masih ada Rp. 400.000,-
3. Sewa dibayar dimuka (lihat neraca saldo) dibayar pada tanggal 2 April 2004
untuk 2 tahun.Tutup buku 30 April 2004.
4. Peralatan toko untuk bulan April disusutkan sebesar Rp. 100.000,-
5. Biaya Telepon dan Listrik yang belum dibayar sebesar Rp. 100.000,-
Diminta :
1. Buat jurnal penyesuaian per 30 April 2004 !
2. Susunlah Neraca Lajur per 30 April 2004 !
3. Susunlah Laporan Keuangan per 30 April 2004 ( Laporan Laba Rugi, Laporan
Perubahan Modal dan Neraca ) !
Berikut ini neraca saldo per 31 Desember 2006 Perusahaan Jasa “Dekorasi Indah”
yang didirikan Bapak Lucky :
Perusahaan Jasa “Dekorasi Indah”
Neraca Saldo
Per 31 Desember 2006
Nama Rekening Debet
( Rp. )
Kredit
( Rp. )
Kas
Piutang Usaha
Piutang Bunga
Perlengkapan
Sewa Dibayar Dimuka
Iklan Dibayar Dimuka
Peralatan
Akumulasi Depreasiasi Peralatan
Utang Usaha
Modal, Tn. Lucky
Prive, Tn. Lucky
Pendapatan Jasa
Biaya Gaji
Biaya LT-PAM
Biaya Lain-lain
2.000.000,-
5.000.000,-
-
1.100.000,-
2.400.000,-
1.500.000,-
15.000.000,-
2.000.000,-
3.000.000,-
2.500.000,-
1.000.000,-
35.500.000,-
-
3.000.000,-
12.500.000,-
20.000.000,-
35.500.000,-
Informasi tambahan :
1. Pendapatan bunga yang belum diterima Rp. 500.000,-
2. Perlengkapan yang tersisa pada akhir tahun Rp. 200.000,-
3. Sewa Dibayar Dimuka sebesar Rp. 2.400.000,- (lihat neraca saldo) untuk 2
tahun dan dibayar pada tanggal 1 Juli 2006.
4. Iklan Dibayar Dimuka sebesar Rp. 1.500.000,- (lihat neraca saldo) untuk 5
bulan dan dibayar pada tanggal 1 November 2006.
5. Peralatan disusutkan sebesar 5% dari harga perolehan.
6. Gaji yang masih harus dibayar Rp. 600.000,-
Diminta :
1. Buat jurnal penyesuaian per 31 Desember 2006 !
2. Susunlah Neraca Lajur per 31 Desember 2006 !
3. Susunlah Laporan Keuangan ( Laporan L/R, Laporan Perubahan Modal dan
Neraca per 31 Desember 2006 )
Drg. Farhan membuka praktek perawatan gigi sejak tanggal 12 Desember 2006.
Transaksi-transaksi yang terjadi pada bulan Desember 2006 adalah sebagai berikut :
12 Drg. Farhan memasukkan kas sebagai modal awal sebesar Rp.
6.256.000,-
15 Dikeluarkan kas Rp. 136.000,- untuk membayar sewa ruangan
bulan Desember
16 Dibeli peralatan praktek sebesar Rp. 5.000.000,- secara kredit
17 Dibeli macam-macam perlengkapan praktek sebesar Rp. 183.600,-
tunai
18 Diterima kas dari hasil praktek sebesar Rp. 244.800,-
21 Diterima kas dari hasil praktek sebesar Rp. 455.000,-
22 Dikeluarkan kas sebesar Rp. 40.800,- untuk keperluan pribadi.
25 Dikeluarkan kas Rp. 1.360.000,- untuk membayar utang yang
timbul tanggal 16 Desember.
29 Dibayar gaji perawat yang membantu praktek sebesar Rp. 138.180
Diminta :
1. Buatlah Jurnal Umum yang diperlukan !
2. Postinglah jurnal umum ke dalam buku besar masing-masing rekening !
3. Susunlah Neraca Saldo per 31 Desember 2006 !

You might also like