You are on page 1of 8

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PEMBERIAN COOKIES DAUN KELOR (Moringa


oleifera L) TERHADAP KADAR HEMATOKRIT PADA
REMAJA PUTRI ANEMIA DI PONDOK PESANTREN NURUL
HAROMAIN, KULON PROGO YOGYAKARTA

Disusun Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memenuhi


Gelar Sarjana Program Studi S1 Ilmu Gizi
Fakultas Ilmu Kesehatan

Disusun oleh

TYA LUTFI NAYORA

13120110

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2017

i
NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH PEMBERIAN COOKIES DAUN KELOR (Moringa oleifera L)
TERHADAP KADAR HEMATOKRIT PADA REMAJA PUTRI ANEMIA
DI PONDOK PESANTREN NURUL HAROMAIN, KULON PROGO
YOGYAKARTA

Diajukan oleh :

Tya Lutfi Nayora

13120110

Telah disetujui oleh

Pembimbing 1

(Devillya Puspita Dewi, S.Gz, MPH)

NIK : 450 408 002

Pembimbing II

(Fera Noviartika, S.Gz., MPH)

NIK : 450 415 001

ii
PENGARUH PEMBERIAN COOKIES DAUN KELOR (Moringa oleifera L)
TERHADAP KADAR HEMATOKRIT PADA REMAJA PUTRI ANEMIA
DI PONDOK PESANTREN NURUL HAROMAIN, KULON PROGO
YOGYAKARTA

Tya Lutfi Nayora 1, Devillya Puspita Dewi2, Fera Noviartika3

INTISARI

Latar Belakang : Masalah gizi wanita yang masih banyak terjadi adalah anemia.
Salah satu golongan yang memiliki faktor resiko tinggi adalah santri putri yang
tinggal di pondok pesantren. Remaja putri dengan anemia biasanya memiliki
gangguan kadar hematokrit. Hematokrit merupakan proporsi volume darah yang
terisi oleh sel-sel darah merah. Daun kelor salah satu tanaman lokal yang
memiliki kandungan Fe dan protein yang tinggi. Cookies dengan penambahan
tepung daun kelor memiliki kandungan yang tinggi protein dan zat besi yang
diharapkan dapat membantu meningkatkan kadar hematokrit dan memperbaiki
keadaan anemia.
Tujuan : Mengetahui pengaruh pemberian cookies daun kelor terhadap hematokrit
pada remaja putri di Pondok Pesantren Nurul Haromain, Kulon Progo
Yogyakarta.
Metode : Metode yang yang digunakan pada adalah penelitian quasy experiment
dengan rancangan non equivalent without control group design pre-test and
posttest. Pemberian cookies daun kelor sebanyak 5 keping per hari dengan berat
100 gram selama 30 hari. Subjek pada penelitian ini sebanyak 24 orang. Analisa
data yang digunakan yaitu uji wilcoxon test.
Hasil : Kadar hematokrit sebelum intervensi berada pada rentang 24%-37%.
Kadar hematokrit sesudah intervensi dengan pemberian cookies daun kelor
sesudah diberikan intervensi berada pada rentang 22%-43%. Terjadi peningkatan
hematokrit sebesar 2.21%.
Kesimpulan : Ada pengaruh yang signifikan pemberian cookies daun kelor selama
30 hari terhadap kadar hematokrit.

Kata kunci : Remaja putri, Cookies daun kelor, Kadar hematokrit


1
Mahasiswa Prodi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta
2
Prodi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta
3
Prodi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta

1
PENGARUH PEMBERIAN COOKIES DAUN KELOR (Moringa oleifera L)
TERHADAP KADAR HEMATOKRIT PADA REMAJA PUTRI ANEMIA
DI PONDOK PESANTREN NURUL HAROMAIN, KULON PROGO
YOGYAKARTA

PENDAHULUAN
Anemia defisiensi besi dan Kulon Progo 73,8%
3
merupakan akibat yang utama mengalami anemia .
karena kehilangan darah atau Remaja putri lebih rentan
tidak memadainya asupan besi. terkena anemia karena remaja
Selain itu, disebabkan proses berada pada masa pertumbuhan
penyakit atau kondisi yang yang membutuhkan zat gizi yang
menguras cadangan zat besi lebih tinggi termasuk zat besi.
seperti, perdarahan saluran Faktor penyebab remaja putri
pencernaan atau karena mudah terkena anemia karena
kehamilan. Pada pemeriksaan adanya siklus menstruasi setiap
hematologi rutin akan terjadi bulan. Selain itu, remaja putri
penurunan kadar haemoglobin, biasanya memperhatikan bentuk
jumlah eritrosit , nilai hematokrit, badan, sehingga banyak
MCV, dan MCHC1. mengurangi porsi makan . 4

Di Indonesia sebagian besar Penentuan status anemia


penyebab anemia adalah dapat ditunjukan dengan kadar
defisiensi zat besi. Hal ini hematokrit. Hematokrit
dipengaruhi secara langsung oleh merupakan proporsi volume darah
konsumsi makanan sehari-hari yang terisi oleh sel-sel darah
yang kurang mengandung zat2. merah. Perubahan jumlah dan
Berdasarkan hasil penelitian bentuk eritrosit dapat
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mempengaruhi kadar hematokrit.
dan Fakultas Kedokteran Penurunan jumlah eritrosit serta
Universitas Gadjah Mada tahun bentuk eritrosit yang mikrositik
2012 kepada 280 pelajar putri di pada anemia defisiensi besi
Yogyakarta mengalami anemia mengakibatkan ruang dalam darah
atau kadar hemoglobin di bawah yang terisi eritrosit menjadi lebih
standar sebanyak 36%. kecil, sehingga kadar hematokrit
Gambaran grafis juga menjadi lebih kecil5.
memperlihatkan bahwa di Mineral besi atau Fe sangat
kabupaten Sleman 18,4%, penting bagi kesehatan tubuh.
Gunung Kidul 18,4%, Kota Apabila kekurangan zat besi terus
Yogyakarta 35,2%, Bantul 54,8% berlangsung pada remaja putri
maka kesehatan tubuhnya akan

2
terganggu dan menyebabkan Yogyakarta yang berusia 10-19
defisiensi penyediaan zat besi tahun. Dengan kriteria inklusi,
serta penurunan cadangan zat besi bersedia diteliti dan
d alam hati. Apabila sediaan zat menandatangani informed
besi dalam tubuh tidak cukup consent, remaja putri usia 10-19
maka akan terganggu proses tahun, sudah menstruasi,
pembentukan sel darah merah mengalami anemia kadar Hb ≤12
pada akhirnya akan terjadi gr/dl, dan kriteria eklusi
penurunan volume sel darah mempunyai masalah
merah yang akan berpengaruh gastrointestinal, mengkonsumsi
pada padatan hematokrit6. obat tambah darah, sedang
Cara memperbaiki kondisi mengalami menstruasi saat
anemia dapat dilakukan dengan pengambilan darah awal melalui
mengkonsumsi asupan tinggi zat vena. Metode pengambilan darah
besi dan protein. Salah satu bahan hematokrit dengan metode
yang dapat dimanfaatkan untuk mikrohematokrit. Saat penelitian
mengatasi anemia yang diperoleh dilaksanakan izin etik didapatkan
dengan harga murah, dan nilai gizi dari komisi etik fakultas ilmu
yang berlimpah adalah daun kesehatan UNRIYO.
kelor. Konsumsi daun kelor
merupakan salah satu alternatif HASIL dan PEMBAHASAN
untuk mengatasi anemia. Menurut Hasil Penelitian
hasil penelitian Yulianti7, 1) Karakteristik Subjek Penelitian
diperoleh konsumsi ekstrak daun Tabel 1 Distribusi Usia Subjek
kelor 1000mg/hari pada remaja Penelitian
putri dapat meningkatkan kadar Usia Jumlah
N %
hemoglobin dengan peningkatan
10-13 5 20,8
1.61 gr/dl. 14-16 18 75
17-19 1 4,59
METODE PENELITIAN Jumlah 24 100
Berdasarkan usia remaja
Desain penelitian ini quasy dibagi menjadi 3 kategori, yaitu
experiment dengan rancangan non usia 10-13 tahun (remaja awal), 14-
equivalent without control group 16 tahun (remaja tengah) dan 17-19
design pre-test and posttest. tahun (remaja akhir). Dari tabel 4.1
Penelitian ini dilakukan pada diatas dapat dilihat bahwa dari 24
bulan Februari sampai dengan orang subjek berusia 14-16 tahun
Maret 2017. Sampel penelitian ini sebanyak 18 orang (75%).
berjumlah 24 orang adalah remaja
putri di Pondok Pesantren Nurul
Haromain Kulon Progo

3
2) Hasil Asupan zat gizi 3) Kadar Hematokrit Sebelum dan
Sesudah Intervensi
Asupan zat gizi dalam Tabel 3 Hasil Pengukuran Kadar
penelitian ini adalah asupan sehari- Hematokrit Sebelum dan Sesudah
hari subjek selama 30 hari intervensi Intervensi
yang ditulis pada formulir food
record 3x per minggu Kadar Mean Selisih P
Hemato ±SD Hemat
Asupan Mean Mean krit okrit
asupan dnegan Sebelum 33.75±
subjek konsumsi 3.082 2.21% 0.004
cookies Sesudah 35.88±
Energi (gr) 673.35 1301 4.436
Protein (gr) 22.18 58.22 Hasil Pengukuran Kadar
Lemak (gr) 26.90 43.93 Hematokrit Sebelum dan Sesudah
Karbohidrat 125.21 223.30 Intervensi Kadar hematokrit normal
(gr) yaitu 37% - 47%. Pada hasil uji
Fe (mg) 4.57 32.89 statistik diperoleh nilai p=0.004 (p
Vit.C (mg) 9.44 16.02
<0.05), maka dapat disimpulkan
Vit.B12 0.367 1.96
(mcg) terdapat perubahan yang signifikan
Dari tabel diatas dapat diketahui
antara kadar hematokrit sebelum dan
bahwa asupan subjek dengan
sesudah intervensi dengan
mengkonsumsi cookies daun kelo
mengkonsumsi cookies daun kelor.
meningkat dibandingkan asupan
subjek.

Pembahasan singkong, genjer, dan sawi. Faktor


penyebab anemia yang dialami
Pada penelitian ini remaja remaja putri dengan makan mereka
berusia 10-19 tahun, menurut yang sering kacau, jarang
karakteristik usia remaja putri mengkonsumsi lauk hewani8
yang menjadi subjek penelitian ini
rata-rata berada pada rentang usia Asupan zat besi didalam tubuh
14-16 tahun 18 orang (75%). kurang maka dengan sendirinya
Berdasarkan hasil pengamatan pembentukan sel darah merah
dengan formulir food record kurang yang akan mempengaruhi
subjek di Pesantren Nurul perubahan jumlah dan bentuk
Haromain ini jarang eritrosit. Penurunan jumlah eritrosit
mengkonsumsi lauk hewani, serta bentuk eritrosit yang
maupun lauk nabati, buah-buahan mikrositik pada anemia defisiensi
dan sayuran yang sering besi mengakibatkan ruang dalam
dikonsumsi yaitu terong, daun darah yang terisi eritrosit menjadi

4
lebih kecil, sehingga kadar untuk membebaskan besi jika
hematokrit menjadi lebih rendah9. diperlukan10.
Pemberian cookies daun kelor Peningkatan kadar hematokrit
yang diberikan kepada subjek pada darah dipengaruhi oleh
selama 30 hari yaitu 5 keping viskositas darah dalam konsentrasi
cookies per hari dengan berat 100 protein plasma darah, persentase zat
gram. Berdasarkan hasil pengukuran padat dalam darah terhadap cairan
darah sesudah pemberian cookies darah. Jika, zat padatan dalam
daun kelor selama 30 hari rata-rata pembuluh darah lebih banyak maka
kadar hematokrit sesudah intervensi akan membuat persentase zat padat
yaitu 35.88%, dengan nilai darah terhadap cairannya naik
minimum 22% dan nilai maksimum sehingga kadar hematokritnya pun
43%. Sesudah diberikan intervensi meningkat11.
selama 30 hari, setiap subjek Penelitian ini telah
memiliki peningkatan kadar membuktikan bahwa pemberian
hematokrit namun, sebanyak 12 cookies daun kelor dapat
orang (50%) subjek mempunyai meningkatkan kadar hematokrit
kadar hematokrit normal (>37%). pada subjek dengan anemia. Jika
Peningkatan kadar hematokrit terjadi anemia maka terjadi
disebabkan karena adanya peningkatan penyerapan akibat
kandungan protein yang tinggi pada tingginya kebutuhan.
cookies daun kelor. Protein juga Hal ini sejalan dengan
berperan sentral dalam metabolisme penelitian sebelumnya12. Dengan
besi tubuh sebab transferin pemberian ekstrak daun kelor ada
mengangkut besi dalam sirkulasi ke beberapa peningkatan kadar
tempat – tempat yang membutuhkan hematokrit yang signifikan sejalan
besi9. dengan peningkatan kadar eritrosit
Absorpsi besi yang efektif dan dalam darah. Beberapa factor yang
efisien memerlukan suasana asam mempengaruhi kadar hematokrit
dan adanya reduktor, seperti vitamin yaitu, jumlah eritrosit, konsumsi
C. Absorpsi besi dalam bentuk lauk pauk, sayur dan buah-buahan.
nonheme dapat meningkat empat KESIMPULAN DAN SARAN
kali lipat dengan adanya vitamin C.
Oleh karena itu, kekurangan vitamin 1. Kesimpulan
C dapat menghambat proses Kadar hematokrit sebelum
intervensi pemberian cookies
absorpsi besi sehingga lebih mudah
daun kelor berada pada rentang
terjadi anemia. Selain itu, vitamin C 24%-37% dan kadar hematokrit
dapat menghambat pembentukan sesudah intervensi dengan
hemosiderin yang sukar dimobilisasi pemberian cookies daun kelor
berada pada rentang 22%-43%.

5
2. Saran 4.Sediaoetama, A.D. (2006). Ilmu
Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi
Sebaiknya remaja putri lebih jilid II.Jakarta: Dian Rakyat.
banyak mengkonsumsi lauk 5.Yulianti, H. (2015). Pengaruh
hewani, lauk nabati, sayuran serta Ekstrak Daun Kelor Terhadap
buah-buahan yang tinggi akan Peningkatan Kadar Hemaglobin
vitamin C dan saat sedang Pada Remaja Putri Di SMU
menstruas diharapkan Muhammadiyah Kupang. Tesis.
mengkonsumsi tablet tambah Universitas Hasanuddin.
darah untuk menggantikan zat 6.Almaitser, S., 2010. Prinsip Dasar
besi yang hilang. Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
DAFTAR PUSTAKA
7.Guyton, A. C. 2014. Buku Ajar
1.Kiswari Rukman. (2014). FisiologiKedokteran. Jakarta: EGC
Hematologi dan Transfusi. Jakarta. 8.Suzana, D., Suyatna, F. D.,
Erlangga Andrajati, R., Sari, S. P., &
2.Bambang Tri. 2007. Anemia Mun'im, A. (2017). Effect of
Defisiensi Besi pada Anak Sekolah: Moringa oleifera Leaves Extract
Against Hematology and Blood
http://www.suara merdeka.com.
Biochemical Value of Patients with
3.Dinkes DIY. (2012). Internet. Iron Deficiency Anemia. Journal of
http://www.dinkes.jogjaprov.go.id/ YoungPharmacists, 9.https://schola
dinkes/baca--sosialisasi- r.google.co.id/scholar?q=jurnal+eff
penanggulangan-anemia-pada- ect+of+moringa+oleifera+leaves+e
remaja. xtract+against+hematology&btnG=
&hl=id&as_sdt=0%2C5.

You might also like