You are on page 1of 45

MAKALAH

Tentang :
Konsep obstetrik dan ginekologi

Disusun untuk memenuhi sebagai syarat mata kuliah Maternitas


Dosen Pengampu : Heni Siswati, S.Kep,Ns,M.Kep
Program Studi S1 Keperawatan

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Saadah E520183565
2. Dany Kusuma E520183551
3. Yulianti E520183574
4. Ambarwati E520183547
5. Brilian Candra Andika E520183549

PROGSUS S1 KEPERAWATAN KELAS RSI PATI


STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2018 /2019

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak

memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita umatnya. Rahmat beserta salam semoga

tetap tercurahkan kepada jungjunan kita, pemimpin akhir zaman yang sangat dipanuti

oleh pengikutnya yakni Nabi Muhammad SAW. “Makalah tentang Konsep obstetrik

dan ginekologi” ini sengaja di bahas karena sangat penting untuk kita khususnya

sebagai mahasiswa Stikes Muhammadiyah Kudus yang ingin lebih mengenal mengenai

filsafat Ilmu.

Selanjutnya, penyusun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

telah memberikan pengarahan-pengarahan sehingga kami dapat menyelesaikan paper ini

dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kepada bapak dosen dan teman-teman yang lain

untuk memberikan sarannya kepada kami agar penyusunan makalah ini lebih baik lagi.

Demikian, semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan

umumnya semua yang membaca makalah ini.

Wassallamu’alaikum Wr. Wb.

Penulis

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul...................................................................................................................... i
Kata Pengantar..................................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................................. iii
BAB I Pendahuluan............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................................... 1
BAB II Tinjauan Teori......................................................................................................... 2
A. Pengertian Konsep Obstetrik dan Ginekologi.......................................................... 2
B. Anatomi Fisiologi Reproduksi Laki-laki.................................................................. 2
C. Anatomi fisiologi reproduksi wanita........................................................................ 9
D. Proses konsepsi........................................................................................................ 15
E. Tumbuh kembang janin.......................................................................................... 18
F. Tanda kehamilan .................................................................................................... 37
BAB III Penutup................................................................................................................. 41
A. Kesimpulan............................................................................................................. 41
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komplikasi dalam kasus kebidanan dapat terjadi di luar dugaan, meskipun
segala sesuatu yang telah dijalankan dengan rapih dan sempurna dengan
pengetahuan yang baik, penanganan persalinan yang hati-hati disertai dengan
ketelitian dengan baik pula, diharapkan kematian dan kesakitan ibu hamil dapat
ditekan sekecil-kecilnya setiap tenaga kesehatan diharapkan mampu menangani
persalinan normal maupun patologi dan berupaya agar tidak terjadi komplikasi.
Tenaga kesehatan khususnya harus mengetahui dan menguasai tindakan-
tindakan yang harus dilakukan apabila memberikan pertolongan baik pada
persalinan normal maupun patologi. Pengetahuan tentang Tindakan-tindakan
operatif kebidanan yaitu Ekstraksi Vakum, induksi persalinan, Digital Curretase,
persalinan sungsang, maupun manual plasenta harus di miliki.

B. Rumusan Masalah
Apa Konsep obstetrik dan ginekologi ?
a. Bagaimana Anatomi fisiologi reproduksi laki-laki ?
b. Bagaimana Anatomi fisiologi reproduksi wanita ?
c. Bagaimana Proses konsepsi ?
d. Bagaimana Tumbuh kembang janin ?
e. Apa saja Tanda kehamilan ?

C. Tujuan
 Untuk mengetahui konsep obstetrik dan ginekologi.
 Untuk mengetahui Anatomi fisiologi reproduksi laki-laki ?
 Untuk mengetahui Anatomi fisiologi reproduksi wanita ?
 Untuk mengetahui Proses konsepsi ?
 Untuk mengetahui Tumbuh kembang janin ?
 Untuk mengetahui Tanda kehamilan ?

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Konsep Obstetrik dan Ginekologi


Obstretrik adalah ilmu yang memperlajari kehamilan, persalinan dan nifas.
Tujuan Obstetri bertujuan untuk membawa ibu dan anak dengan selamat melalui
masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan kerusakan yang seminimal mungkin.

Ginekologi (secara harfiah berarti "ilmu mengenai wanita") adalah cabang


ilmu kedokteran yang khusus mempelajari penyakit-penyakit system reproduksi
wanita (rahim, vagina dan ovarium). Spesialisasi medis yang berhubungan dengan
perawatan kesehatan bagi perempuan, khususnya diagnosis dan pengobatan gangguan
yang memengaruhi perempuan.

B. Anatomi Fisiologi Reproduksi Laki-laki

1. Skrotum adalah kantong longgar yang tersusun dari kulit, fasia, dan otot polos yang
membungkus dan menopang testis diluar tubuh pada suhu optimum untuk produksi
spermatozoa.

 Dua kantong skrotal, setiap skrotal berisi satu testis tunggal, dipisahkan oleh
septum internal.
 Otot dartos adalah lapisan serabut dalam fasia dasar yang berkontraksi untuk
membentuk kerutan pada kulit skrotal sebagai respon terhadap udara dingin atau
eksitasi seksual.

2
2. Testis adalah organ lunak, berbentuk oval dengan panjang 4 cm sampai 5 cm (1,5 inci
sampai 2 inci) dan berdiameter 2,5 cm (1 inci)

 Tunika albuginea adalah kapsul jaringan ikat yang membungkus testis dan
merentang ke arah dalam untuk membaginya menjadi sekitar 250 lobulus.
 Tunika seminiferous, tempat berlangsungnya spermatogenesis, terlilit dalam
lobules. Epitelium germinal khusus yang melapisi tubulus seminiferus mengandung
sel-sel batang (spermatogonia) yang kemudian menjadi sperma; sel-sel Sertoli yang
menopang dan memberi nutrisi sperma yang sedang berkembang; dan sel-sel
intetisial (leydig), yang memiliki fungsi endokrin.

3. Duktus pada saluran reproduksi laki-laki membawa sperma matur dari testis ke
bagian eksterior tubuh.

 Dalam testis, sperma bergerak ke lumen tubulus seminiferus, kemudian menuju ke


tubulus rekti (tubulus lurus). Dari tubulus rekti, sperma kemudian menuju jarring-
jaring kanal rete testis yang bersambungan dengan 10 sampai 15 duktulus eferen
yang muncul dari bagian atas testis.
 Epididimis adalah tuba terlilit yang panjangnya mencapai 20 kaki (4 m sampai 6
m) yang terletak di sepanjang sisi posterior testis. Bagian ini menerima sperma dari
duktus eferen.
1. Epididimis menimpan sperma dan mampu mempertahankannya sampai
enam minggu. Selama enam minggu tersebut, sperma akan menjadi motil,
matur sempurna, dan mampu melakukan fertilisasi.
2. Selama eksitasi seksual, lapisan otot polos dalam dinding epididimal
berkontraksi untuk mendorong sperma ke dalam duktus eferen.
 Duktus eferen adalah kelanjutan epididimis. Duktus ini adalah tuba lurus yang
terletak dalam korda spermatik yang juga mengandung pembuluh darah dan
pembuluh limfatik, saraf SSO, otot kremaster, dan jaringan ikat. Masing-masing
duktuds deferen meninggalkan skrotum, menanjak menuju dinding abdominal
kanal inguinal. Duktus ini mengalir di balik kandung kemih bagian bawah untuk
bergabung dengan duktus ejakulator.
 Duktus ejakulator pada kedua sisi terbentuk dari pertemuan pembesaran (ampula)
di bagian ujung duktus deferen dan duktus dari vesikel seminalis. Setiap duktus
ejakulator panjangnya mencapai sekitar 2 cm dan menembus kelenjar prostat untuk
bergabung dengan uretra yang berasal dari kandung kemih.

3
 Uretra merentang dari kandung kemih sampai ujung penis dan terdiri dari tiga
bagian.
1. Uretra Prostatik merentang mulai dari bagian dasar kandung kemih,
menembus prostat dan menerima sekresi kelenjar tersebut.
2. Uretra membranosa panjangnya mencapai 1 cm sampai 2 cm. bagian ini
di kelilingi sfingter uretra eksternal.
3. Uretra penis(kavernous, berspons) di kelilingi oleh jaringan erektil
bersepon (korpus spongiosum). Bagian ini membesar ke dalam fosa
navicularis sebelum berakhir pada mulut uretraeksternal dalam glans
penis.

4. Kelenjar aksesoris

1. Sepasang vesikel seminalis adalah kantong terkonvolusi (berkelok-kelok) yang


bermuara ke dalam duktus ejakulator. Sekretnya adalah cairan kental dan basa yang
kaya akan fruktosa, berfungsi untuk memberi nutrisi dan melindungi Setengah
lebih sekresi vesikel seminalis adalah semen (cairan sperma yang meninggalkan
tubuh).
2. Kelenjar prostat menyelubungi uretra saat keluar dari kandung kemih. Sekresi
prostat bermuara ke dalam uretra prostatic setelah 15 sampai 30 duktus prostatic.
o Prostat mengeluarkan cairan basa menyerupai susu yang menetralisir
asiditas vagina selama senggama dan meningkatkan motilitas sperma yang
akan optimum pada pH 6,0 sampai 6,5.
o Kelenjar prostat membesar saat remaja dan mencapai ukuran optimalnya
pada laki-laki yang berusia 20-an. Pada banyak laki-laki, ukurannya trus
bertambah seiring pertambahan usia. Saat berusia 70 tahun, dua pertiga dari
semua laki-laki mengalami pembesaran prostat yang menganggu
perkemihan.
3. Sepasang kelenjar bulbouretral (Cowper) adalah kelenjar kecil yang ukuran dan
bentuknya menyerupai kacang polong. Kelenjar ini mensekresi cairan basa yang
mengandung mucus ke dalam uretra penis untuk melumasi dan melindungi serta
ditambahkan pada semen.

4
5. Penis terdiri 3 bagian: akar, badan dan glans penis yang membesar yang banyak
mengandung ujung-ujung saraf sensorik. Organ ini berfungsi untuk tempat keluar urine
dan semen serta sebagai organ kopulasi.

1. Kulit penis tipis dan tidak berambut kecuali di dekat akar korban. Prepusium
(kulup) adalah lipatan sirkular kulit longgar yang merentang menutupi glans penis
kecuali jika diangkat melalui sirkumsisi. Korona adalah ujung proksimal glans
penis.
2. Badan penis dibentuk dari tiga massa jaringan erektil silindris; dua korpus
karvenosum dan satu korpus spongiosun ventral di sekitar uretra.
3. Jaringan erektil adalah jaring-jaring ruang darah irregular (venosasinusoid) yang
diperdarahi oleh arterior aferen dan kapilar, di grainase oleh venula dan dikelilingi
jaringan rapat yang disebut tunika albuginea
4. Korpus karvenosum dikelilingi oleh jaringan ikat rapat yang disebut tunika
albuginea

FISIOLOGI PADA REPRODUKSI LAKI – LAKI

1. Proses Spermatogenesis

a. Spermatogenesis adalah proses perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa


dan berlangsung sekitar 64 hari (lebih atau kurang 4 hari)

Spermatogonia terletak berdekatan dengan membran basalis tubulus seminiferus.


Spermatogonia berproliferasi melalui mitosis dan berdiferensiasi menjadi spermatosit
primer

Setiap spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis untuk membentuk dua


spermatosit sekunder. Pembelahan meiosis kedua pada spermatosit sekunder
menghasilkan empat spermatid.

Tahap akhir spermatogenesis adalah maturasi spermatid menjadi spermatozoa (sperma).


Panjang spermatozoa matur mencapai 60 µm. Sperma matur memiliki satu kepala, satu
badan, dan satu flagellum (ekor).

Kepala berisi nukleus dan dilapisi akrosom (tutup kepala) yang mengandung enzim yang
diperlukan untuk menembus ovum.

Badan mengandung mitokondria yang memproduksi ATP diperlukan untuk pergerakan.

5
Goyangan flagellum mengakibatkan motilitas sperma (untuk berenang).

b. Sel Sertoli menyebar dari epitelium sampai lumen tubulus. Fungsi-fungsinya


antara lain :

Sel Sertoli secara mekanis menyokong dan memberi nutrisi spermatozoa dalam proses
pematangan.

Sel Sertoli mensekresi inhibitor duktus mullerian, yaitu sejenis glikoprotein yang
diproduksi selama perkembangan embrionik pada saluran reproduksi laki-laki. Zat ini
menyebabkan atrofi duktus mullerian pada genetic laki-laki.

Sel Sertoli mensekresi protein pengikat androgen untuk merespon folikel stimulating
hormone (FSH) yang dilepas kelenjar hipofisis anterior. Protein mengikat testosterone dan
membantu mempertahankan tingkat konsentrasi tinggi cairan tersebut dalam tubulus
seminiferus. Testosteron menstimulasi spermatogenesis.

Sel Sertoli mensekresi inhibin, suatu protein yang mengeluarkan efek umpan balik negatif
terhadap sekresi FSH oleh kelenjar hipofisis anterior.

Sel Sertoli mensekresi antigen H-Y, yaitu protein permukaan membrane sel yang penting
untuk menginduksi proses diferensiasi testis pada genetik laki-laki.

c. Sel Intertisial (leydig) mensekresi androgen (testosteron dan dihidrotestosteron). Sel-sel


intertisial ini menghilang enam bulan setelah lahir dan muncul kembali saat awitan
pubertas karena pengaruh hormone gonadotropin dari kelenjar hipofisis

d. Proses spermatogenesis

Spermatogonium berkembang menjadi sel spermatosit primer. Sel spermatosit primer


bermiosis menghasilkan spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder membelah lagi
menghasilkan spermatid. Spermatid berdeferensiasi menjadi spermatozoa masak. Bila
spermatogenesis sudah selesai, maka ABP (Androgen Binding Protein) testosteron tidak
diperlukan lagi, sel Sertoli akan menghasilkan hormon inhibin untuk memberi umpan balik
kepada hipofisis agar menghentikan sekresi FSH dan LH.

Kemudian spermatozoa akan keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang
dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenja Cowper.

6
Spermatozoa bersama cairan dari kelenjar-kelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air
mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat mengeluarkan 300 – 400 juta sel
spermatozoa. Pada laki-laki, spermatogenesis terjadi seumur hidup dan pelepasan
spermatozoa dapat terjadi setiap saat.

2. Mekanisme ereksi penis. Ereksi adalah slah satu fungsi vascular korpus karvenosum
dibawah pengendalian SSO.

1. Jika penis lunak, stimulus simpatis terhadap arterior penis menyebabkan konstriksi
sebagian organ ini, sehingga aliran darahb y6ang melalui penis tetap dan hanya
sedikit darah yang masuk kesinusoid kavernosum.
2. Saat stimulasi mental atau seksual, stimulus parasimpatis menyebabkan
vasodilatasi arterior yang memasuki penis. Lebih banyak darah yang memasuki
vena dibandingkan yang dapat didrainase vena.
3. Sinusoid korpus kavernosum berdistensi karena berisi darah dan menekan vena
yang dikelilingi tunika albuginea non distensi.
4. Setelah ejakulasi, impuls simpatis menyebakan terjadinya vasokonstriksi arteri dan
darah akan mengalir ke vena untuk dibawah menjauhi korpus. Penis mengalami
detumesensi, atau kembali ke kondisi lunak.

3. Enjakulasi disertai orgasme merupakan titik kulminasi aksi seksual pada laki-laki.
Semen diejeksikan melalui serangkaian semprotan.

1. Implus simpatis dari pusat refleks medulla spinalis menjalar di sepanjang saraf
spinal lumbal (L1 dan L2) menuju organ genital dan menyebabkan kontraksi
peristaltik dalam duktus testis, epididimis, dan duktus deferen. Kontraksi ini
menggerakkan sperma di sepanjang saluan.
2. Implus parasimpatis menjalar pada saraf pudendal dan menyebabkan otot
bulbokavernosum pada dasar penis berkontraksi secara berirama.
3. Kontraksi yang stimulan pada vesikelseminalis, prostat,dan kelenjar bulbouretral
menyebabkan terjadinya sekresi cairan seminal yang bercampur dengan sperma.

4. Kuantitas dan kompoisi semen

1. Volume ejakulasi berkisar antara 1 ml sampai 10 ml; rata – rata 3 ml. Semen terdiri
dari 90% air dan mengandung 50 sampai 120 juta sperma per ml; volume sperma
mencapai 5% volume semen.
2. Semen diejakulasi dalam bentuk cairan kental berwarna abu – abu kekuningan
dengan pH 6,8 sampai 8,8. Cairan ini segera berkoagulasi setelah ejakulasi dan
mencair dengan spontan dalam 15 sampai 20 menit.
3. Bagian pertama ejakulasi mengandung spermatozoa, cairan epididimal, dan sekresi
kelenjar prostat dan bulbouretral. Bagian terakhir ejakulasi berisi sekresi dari
vesikel seminalis.
4. Semen mengandung berbagai zat yang ada dalam plasma darah juga zat tambahan
seperti prostaglandin, enzim proteolitik, inhibitor enzim, vitamin, dan sejumlah
hormon steroid serta gonadrotropin dalam konsentrasi yang berada dengan yang
ada di plasma darah.

7
Setelah ejakulasi, spermatozoa bertahan hidup hanya sekitar 24 sampai 72 jam dalam
saluran reproduksi perempuan. Sperma dapat disimpan selama beberapa hari pada suhu
rendah atau dibekukan jika akan disimpan selama lebih dari satu tahun.

PENGATURAN HORMONAL SISTEM REPRODUKSI LAKI – LAKI

1. Hormon testikular. Androgen utama yang diproduksi testis adalah testosteron. Testis
juga mensekresi sedikit androstenedion, yaitu prekursor untuk estrogen pada laki – laki,
dan dihidro-testosteron (DHT) yang penting untuk pertumbuhan pranatal dan diferensiasi
genitalia laki – laki.

1. Pada janin laki – laki, sekresi testosteron menyebabkan terjadinya diferensiasi


duktus internal dan genetalia eksternal , dan menstimulasi penurunan testis ke
dalam skrotum selama dua bulan terakhir gestasi. Dari lahir sampai pubertas, hanya
sedikit atau bahkan tidak ada tertosteron yang diproduksi.
2. Saat pubertas dan setelahnya, testosteron bertanggung jawab atas perkembangan
dan pemeliharaan karakteristik seks sekunder laki – laki :
o Testosteron meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan genetalia laki –
laki.
o Testosteron bertanggung jawab atas pendistribusian rambut yang menjadi
ciri khas laki – laki.
o Testosteron menyebabkan pembesaran laring dan perpanjangan serta
penebalan pita suara sehingga menghasilkan suara bernada rendah.
o Testosteron meningkatkan ketebalan dan tekstur kulit serta mengakibatkan
permukaan kulit menjadi gelap dan lebih kasar. Hormon ini juga
meningkatkan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea serta terlibat
dalam pembentukan jerawat (pada laki – laki dan perempuan).
o Testosteron meningkatkan massa otot dan tulang, meningkatkan laju
metabolik dasar, meningkatkan jumlah sel darah merah, dan meningkatkan
kapasitas peningkatan oksigen pada laki – laki.

2. Hormon hipofisis dan hipotalamus mengendalikan produksi androgen dan fungsi


testikuler.

1. Gonadotropin hipofisis. Folicle stimulating hormone (FSH) memiliki reseptor


pada sel tubulus seminiferus dan diperlukan dalam spermatogenesis. Luteinizing
hormone (LH) memiliki reseptor pada sel interstisial dan menstimulasi produksi
serta sekresi testosteron. LH juga disebut ICSH (interstitial cell stimulating
hormone) atau hormon perangsang sel interstisial pada laki – laki.
2. Hipothalamic gonadotropin releasing hormone (GnRH) berinteraksi dengan
testosteron, FSH, LH, dan inhibin dalam mekanisme umpan balik negatif yang
mengatur sintesis dan sekresi testosteron.
1. Penurunan konsentrasi testosteron yang bersirkulasi menstimulasi produksi
GnRH hipotalamik yang kemudian menstimulasi sekresi FSH dan LH. FSH
menstimulasi spermatogenesis dalam tubulus seminiferus dan LH
menstimulasi sel interstisial untuk memproduksi testosteron.
2. Peningkatan kadar terstosteron dalam darah memberikan kendali umpan
balik negatif pada sekresi GnRH dan pada sekresi FSH dan LH hipofisis.

8
3. Inhibin disintesis dan disekresi oleh sel Sertoli untuk merespons terhadap
sekresi FSH. Hormon ini bekerja melalui umpan balik negatif langsung
pada kelenjar hipofisis untuk menghambat sekresi FSH. Inhibin tidak
mempengaruhi pelepasan LH (ICSH).
4. Protein pengikat androgen adalah suatu polipeptida yang juga mengikat
testosteron untuk merespons sekresi FSH. Protein mengikat testosteron
untuk mempertahikan konsentrasinya dalam tubulus seminiferus 10 sampai
15 kali lebih besar dibandingkan dengan konsentrasinya dalam darah. Hal
ini kemudian meningkatkan penerimaan sel terhadap efek tertosteron dan
berfungsi untuk menunjang spermatogenesis.
3. Pubertas dipicu oleh peningkatan sekresi GnRH.
o GnRH dihambat melalui umpan balik negatif dari sejumlah kecil testosteron
yang bersirkulasi sebelum pubertas.
o Saat pubertas, maturasi otak dan penurunan sensitivitas hipotalamus
terhadap penghambatan testosteron menyebabkan peningkatan sekresi
GnRH yang kemudian meningkatkan sekresi FSH dan LH hipofisis. Ini
mengakibatkan terjadinya spermatogenesis, produksi testosteron, dan
pembentukan karakteristik seks sekunder pada laki – laki.
o Peningkatan kadar GnRH menyebabkan peningkatan sekresi FSH dan RH
oleh kelenjar hipofisis anterior.

B.Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita

Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul.
Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi
Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan
fetus, kelahiran.
Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon
gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus – hipothalamus – hipofisis – adrenal
– ovarium.
Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh
siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.

9
GENITALIA EKSTERNA

 Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons
pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae
externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.
 Mons pubis / mons veneris
Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
 Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak
mengandung pleksus vena.
Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.
Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.
Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).
 Labia minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut.
Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.
 Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus
clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.
Homolog embriologik dengan penis pada pria.
Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung
serabut saraf, sangat sensitif.
 Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora.
Berasal dari sinus urogenital.
Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae,
ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara
fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.
 Introitus / orificium vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis
bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat
berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus
atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan
dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut
parous.
Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada
wanita pernah melahirkan / para.
Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata)
menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di
rongga genitalia interna.
 Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di
bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar
cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan
fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal
yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid.
Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir
dan untuk kopulasi (persetubuhan).
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis.
Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar
cervix uteri.
Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior
dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.

10
 Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma
pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis
transversus profunda, m.constrictor urethra).
Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk
memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.

GENITALIA INTERNA

 Uterus
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa).
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi
konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan
serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan.
Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.
 Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding
dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos,
jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam
rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri
externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan
ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan
(nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah
pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang.
Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar
mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein
kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan
mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.
 Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum
latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot
polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan
sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri,
menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium.
Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada
di atas vesica urinaria.
Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama
pertumbuhan dan perkembangan wanita (gambar).
 Ligamenta penyangga uterus
Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale,
ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum
infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina.
 Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri
ovarica cabang aorta abdominalis.
 Salping / Tuba Falopii
Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan,
panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai
cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta
mukosa dengan epitel bersilia.
Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars
infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding
yang berbeda-beda pada setiap bagiannya (gambar).

11
 Pars isthmica (proksimal/isthmus)
Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali
transfer gamet.
Pars ampularis (medial/ampula)
Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan
pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian
ini.
Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat
dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum yang keluar
saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.
 Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).
 Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang
kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah
dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum
(dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks),
ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen
oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi).
Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae.
Fimbriae “menangkap” ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi.
Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum
infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang
aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis.

CATATAN :
Letak / hubungan anatomik antara organ2 reproduksi (uterus, adneksa, dsb) dengan organ2
sekitarnya di dalam rongga panggul (rektum, vesika urinaria, uretra, ureter, peritoneum
dsb), vaskularisasi dan persarafannya, silakan baca sendiri.

ORGAN REPRODUKSI / ORGAN SEKSUAL EKSTRAGONADAL

 Payudara
Seluruh susunan kelenjar payudara berada di bawah kulit di daerah pektoral.
Terdiri dari massa payudara yang sebagian besar mengandung jaringan lemak,
berlobus-lobus (20-40 lobus), tiap lobus terdiri dari 10-100 alveoli, yang di bawah
pengaruh hormon prolaktin memproduksi air susu. Dari lobus-lobus, air susu
dialirkan melalui duktus yang bermuara di daerah papila / puting. Fungsi utama
payudara adalah laktasi, dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin
pascapersalinan.
Kulit daerah payudara sensitif terhadap rangsang, termasuk sebagai sexually
responsive organ.
 Kulit
Di berbagai area tertentu tubuh, kulit memiliki sensitifitas yang lebih tinggi dan
responsif secara seksual, misalnya kulit di daerah bokong dan lipat paha dalam.
Protein di kulit mengandung pheromone (sejenis metabolit steroid dari keratinosit
epidermal kulit) yang berfungsi sebagai ‘parfum’ daya tarik seksual (androstenol
dan androstenon dibuat di kulit, kelenjar keringat aksila dan kelenjar liur).
Pheromone ditemukan juga di dalam urine, plasma, keringat dan liur.

POROS HORMONAL SISTEM REPRODUKSI

Badan pineal
Suatu kelenjar kecil, panjang sekitar 6-8 mm, merupakan suatu penonjolan dari bagian

12
posterior ventrikel III di garis tengah. Terletak di tengah antara 2 hemisfer otak, di depan
serebelum pada daerah posterodorsal diensefalon. Memiliki hubungan dengan hipotalamus
melalui suatu batang penghubung yang pendek berisi serabut-serabut saraf.
Menurut kepercayaan kuno, dipercaya sebagai “tempat roh”.
Hormon melatonin : mengatur sirkuit foto-neuro-endokrin reproduksi. Tampaknya
melatonin menghambat produksi GnRH dari hipotalamus, sehingga menghambat juga
sekresi gonadotropin dari hipofisis dan memicu aktifasi pertumbuhan dan sekresi hormon
dari gonad. Diduga mekanisme ini yang menentukan pemicu / onset mulainya fase
pubertas.

Hipotalamus
Kumpulan nukleus pada daerah di dasar otak, di atas hipofisis, di bawah talamus.
Tiap inti merupakan satu berkas badan saraf yang berlanjut ke hipofisis sebgai hipofisis
posterior (neurohipofisis).
Menghasilkan hormon-hormon pelepas : GnRH (Gonadotropin Releasing Hormone), TRH
(Thyrotropin Releasing Hormone), CRH (Corticotropin Releasing Hormone) , GHRH
(Growth Hormone Releasing Hormone), PRF (Prolactin Releasing Factor). Menghasilkan
juga hormon-hormon penghambat : PIF (Prolactin Inhibiting Factor).

Pituitari / hipofisis
Terletak di dalam sella turcica tulang sphenoid.
Menghasilkan hormon-hormon gonadotropin yang bekerja pada kelenjar reproduksi, yaitu
perangsang pertumbuhan dan pematangan folikel (FSH – Follicle Stimulating Hormone)
dan hormon lutein (LH – luteinizing hormone).
Selain hormon-hormon gonadotropin, hipofisis menghasilkan juga hormon-hormon
metabolisme, pertumbuhan, dan lain-lain. (detail2, cari / baca sendiri yaaa…)

Ovarium
Berfungsi gametogenesis / oogenesis, dalam pematangan dan pengeluaran sel telur
(ovum).
Selain itu juga berfungsi steroidogenesis, menghasilkan estrogen (dari teka interna folikel)
dan progesteron (dari korpus luteum), atas kendali dari hormon-hormon gonadotropin.

Endometrium
Lapisan dalam dinding kavum uteri, berfungsi sebagai bakal tempat implantasi hasil
konsepsi.
Selama siklus haid, jaringan endometrium berproliferasi, menebal dan mengadakan
sekresi, kemudian jika tidak ada pembuahan / implantasi, endometrium rontok kembali dan
keluar berupa darah / jaringan haid.
Jika ada pembuahan / implantasi, endometrium dipertahankan sebagai tempat konsepsi.
Fisiologi endometrium juga dipengaruhi oleh siklus hormon-hormon ovarium.

(gambar)
Histological appearance of endometrial tissues during the menstrual cycle.
A. Normal proliferative (postmenstrual) endometrium, showing small, tube-like pattern of
glands.
B. Early secretory (postovulatory) endometrium, with prominent subnuclear vacuoles,
alignment of nuclei, and active secretions by the endometrial glands.
C. Late secretory (premenstrual) endometrium, with predecidual stromal changes.
D. Menstrual endometrium, with disintegration of stroma / glands structures and stromal
hemorrhage.

HORMON-HORMON REPRODUKSI

GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormone)


Diproduksi di hipotalamus, kemudian dilepaskan, berfungsi menstimulasi hipofisis
anterior untuk memproduksi dan melepaskan hormon-hormon gonadotropin (FSH / LH ).

13
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior, sebagai respons terhadap GnRH. Berfungsi
memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita
(pada pria : memicu pematangan sperma di testis).
Pelepasannya periodik / pulsatif, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 3 jam), sering
tidak ditemukan dalam darah. Sekresinya dihambat oleh enzim inhibin dari sel-sel
granulosa ovarium, melalui mekanisme feedback negatif.

LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)


Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu
perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya
ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan
mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron.
Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus,
waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.
(Pada pria : LH memicu sintesis testosteron di sel-sel Leydig testis).

Estrogen
Estrogen (alami) diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium secara
primer, dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui
konversi hormon androgen. Pada pria, diproduksi juga sebagian di testis.
Selama kehamilan, diproduksi juga oleh plasenta.
Berfungsi stimulasi pertumbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ
reproduksi wanita.
Pada uterus : menyebabkan proliferasi endometrium.
Pada serviks : menyebabkan pelunakan serviks dan pengentalan lendir serviks.
Pada vagina : menyebabkan proliferasi epitel vagina.
Pada payudara : menstimulasi pertumbuhan payudara.
Juga mengatur distribusi lemak tubuh.
Pada tulang, estrogen juga menstimulasi osteoblas sehingga memicu pertumbuhan /
regenerasi tulang. Pada wanita pascamenopause, untuk pencegahan tulang keropos /
osteoporosis, dapat diberikan terapi hormon estrogen (sintetik) pengganti.

Progesteron
Progesteron (alami) diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi
di kelenjar adrenal, dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta.
Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik (fase sekresi) pada
endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan yang
optimal jika terjadi implantasi.

HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)


Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta).
Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar
100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian
naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml).
Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi
hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga
memiliki fungsi imunologik.
Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya
kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).

LTH (Lactotrophic Hormone) / Prolactin


Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan
sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi
pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum.
Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL / Human Placental
Lactogen).

14
Fungsi laktogenik / laktotropik prolaktin tampak terutama pada masa laktasi /
pascapersalinan.
Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH hipotalamus, sehingga jika kadarnya
berlebihan (hiperprolaktinemia) dapat terjadi gangguan pematangan follikel, gangguan
ovulasi dan gangguan haid berupa amenorhea.

Advertisement

C. Proses Konsepsi
Konsepsi adalah pertemuan antara sel telur dan seperma yang menandai awal suatu
kehamilan.
Untuk mempelajari proses konsepsi , sebaiknya terlebih dahulu memahami ovum dan
sperma

OVUM

1. Bisa dibuahi jika sudah melewati proses oogenesis


2. Dikeluarkan ovarium saat fase ovulasi ,satu kali setiap siklus haid dan akan habis
jika sudah masuk masa menopouse
3. Ovum mempunyai waktu hidup 24-48 jam setelah dikeluarkan dari ovarium
4. Mempunyai lapisan pelindung yaitu sela sela granulosa dan zona pellusida yang
harus bisa ditembus oleh sperma untuk dapat terjadi suatu kehamilan

SPERMA

1. Dikeluarkan oleh testis dan peristiwa pematangannya disebut spermatogenesis


2. Jumlahnya akan berkurang, tetapi tidak akan habis seperti pada ovum dan tetap
berproduksi meskipun pada lansia
3. Kemampuan fertilisasi selama 2-4 hari ,rata rata 3hari
4. Terdapat 100 juta sperma pada setiap milliliter air mani yang dihasilkan rata rata
3cc tiap ejakulasi
5. Mengeluarkan enzim hailuronidase untuk melunakkan korona radiata atau sel sel
granulosa
6. Mempunyai morfologi yang sempurna ,yaitu kepala : berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nukleus) diliputi lagi oleh akrosom dan membran plasma. Leher
: menghubungkan kepala dengan bagian tengah. Ekor : panjang kurang lebih 10x
bagian kepala dan dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.

Secara garis besar proses kehamilan meliputi beberapa tahap yaitu:

 FERTILISASI : Fertilisasi adalah proses peleburan antara sel telur dengan


spermatozoa.Bagaimana proses terjadinya fertilisasi?

1. Ketika sel telur dilepaskan dari folikel di dalam ovarium, maka sel telur akan
menuju ke tuba fallopi (saluran oviduk).

15
2. Apabila pada keadaan tersebut terjadi hubungan seksual, maka spermatozoa akan
dapat membuahi ovum dalam saluran tuba fallopi tersebut.
3. Spermatozoa akan bergerak dengan bantuan bagian ekornya.
4. Pergerakan tersebut dapat mencapai 12 cm per jam di sepanjang tuba fallopi
(saluran oviduk).
5. Pergerakan spermatozoa dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim dan dinding
tuba falopi.
6. Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar spermatozoa dapat
berenang dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur untuk menemui dan
membuahi sel telur.
7. Kejadian ini dapat digambarkan seperti seseorang yang berenang di sungai yang
searah dengan arus sungai itu, sehingga perenang akan lebih cepat tiba di tempat
tujuan.
8. Di depan sudah dijelaskan bahwa prostaglandin yang terdapat di dalam semen
dapat merangsang pergerakan dinding rahim
9. Untuk dapat membuahi sel telur, jumlah spermatozoa tidak boleh kurang dari 20
juta.
10. Dari jumlah tersebut hanya satu yang akan membuahi sel telur, dan yang lain akan
mati dan terserap oleh tubuh.
11. Ibarat perlombaan, hanya satu yang akan menjadi pemenang, dan itulah yang akan
membuahi sel telur.
12. Sesaat sebelum terjadinya fertilisasi, sperma melepaskan enzim pencerna yang
bernama hialuronidase yang bertujuan untuk melubangi protein penyelubung telur.
13. Setelah dinding sel telur berlubang, maka sel sperma masuk ke dalam sel telur.
14. Bagian yang masuk adalah kepala dan bagian tengah, sedangkan ekor dari sel
sperma terputus dan tertinggal.
15. Akhirnya, terjadilah pembuahan itu.

 Dari pembuahan tersebut akan dihasilkan zigot yang bersifat diploid dan memiliki
kromosom sebanyak 23 pasang atau 46 kromosom di antaranya 44 kromosom
tubuh dan 2 kromosom kelamin ( 44A XX or 44 AXY)
 Di dalam 46 kromosom ini terdapat semua rumus untuk membentuk seorang
manusia. Untuk mengetahui lebih jelas tentang proses fertilisasi.

Selanjutnya, zigot hasil pembuahan tersebut akan mengalami pembelahan secara mitosis.
Sel akan langsung mengalami pembelahan ganda dari yang semula satu sel menjadi dua,
lalu menjadi empat, delapan dan seterusnya.

16
 Pembelahan sel diatas berlangsung di sepanjang saluran tuba fallopi, sambil
berjalan menuju uterus.
 Di sepanjang tuba fallopi terdapat rambut-rambut getar yang selalu bergerak
melambai ke arah rahim (uterus) yang ber-fungsi untuk memudahkan pergerakan
zigot menuju rahim (uterus). Selama berjalan menuju rahim, zigot aktif membelah.
 Pada saat itu dibutuhkan makanan untuk menjamin kehidupannya.
 Sumber makanannya adalah kuning telur, yang menyediakan makanan selama
perjalanan zigot sampai dapat tertanam di dalam rahim.
 Apabila perjalanan yang dilakukan zigot normal, dalam waktu 6 hari zigot sudah
tertanam di dalam dinding rahim.
 Tetapi pada kasus yang tidak normal, dapat terjadi pergerakan zigot di sepanjang
tuba falopi terlalu lambat dan bahkan zigot terhambat, akhirnya akan tertanam di
dinding tuba falopi.
 Keadaan ini sering disebut dengan istilah hamil di luar kandungan.
 Jika ini terjadi maka zigot tidak akan dapat tumbuh dengan normal, dan jika terjadi
pertumbuhan pada zigot maka keadaan ini akan membahayakan ibunya karena
janin tersebut akan dapat memecahkan saluran tuba falopi.
 Semakin cepat kelainan ini diketahui semakin baik hasil penanggulangannya.

Tahap-tahap pembelahan zigot dimulai dari morula, kemudian berkembang menjadi


blastula, selanjutnya blastula ini akan bergerak ke bagian rahim (uterus) dan sesampainya
di rahim zigot yang aktif membelah akan mengebor lapisan lendir rahim dengan
menggunakan enzim yang dapat melebur sel-sel pada lapisan tesebut. Proses pengeboran
ini dapat terjadi
selama 4 - 5 hari, kemudian blastula akan tertanam pada dinding rahim.

 IMPLANTASI :

1. Peristiwa ini disebut implantasi, yang terjadi setelah 1 minggu terjadinya fertilisasi.
2. Pada saat ini, korpus iuteum menghasilkan hormon progesteron, yang berfungsi
untuk merangsang pertumbuhan rahim.
3. Setelah terjadi perlekatan zigot di dalam dinding rahim, hormon estrogen dan
progesteron mengatur agar menstruasi tidak terjadi.
4. Blastula meneruskan pembelahan secara terus-menerus yang menghasilkan
gastrula, kemudian terjadi Defrensialisasi dan Specialisasi menjadi embrio dan
akhirnya embrio akan berkembang menjadi janin di dalam rahim.
5. Proses perkembangan embrio terlihat fase yang terjadi meliputi fase morula,
blastula,gastrula, dan embriogenesis.
6. Pada proses awal pembentukan zigot sampai tertanamnya di dalam rahim
merupakan masa kritis, artinya kesalahan kecil sekalipun dapat berakibat
fatal.(Aborsi)
7. Semua sistem terkait harus berjalan dengan tepat demi kelangsungan hidup sel-sel
janin tersebut.
8. Setelah menemukan tempat tinggal yang aman dalam dinding rahim, janin tersebut
Selanjutnya akan dihidupi oleh cairan khusus yang dihasilkan dinding rahim.

17
D. Tumbuh Kembang Janin

PERKEMBANGAN JANIN DARI MINGGU KE MINGGU

Minggu ke-1 :
Minggu ini sebenarnya masih periode menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi.
Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir
Anda

Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh
bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Saat ini janin sudah memiliki segala bekal
genetik, sebuah kombinasi unik berupa 46 jenis kromosom manusia. Selama masa ini,
yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen.

Sel2 telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi
matahariSel ini akan bertemu dengan sel2 sperma dan memulai proses pembuahan

5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka yaitu menuju sel telur
yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak,
tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur.

18
Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan
belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding
indung telur

Minggu ke-2 :

Pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. Sel telur yang telah dibuahi membelah dua
30 jam setelah dibuahi. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi
menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula.
Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-
12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada endometrium

19
Minggu 3:

Sampai usia kehamilan 3 minggu, Anda mungkin belum sadar jika sedang mengandung.
Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut
blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm.

Minggu ke-4 :

Kini, bayi berbentuk embrio. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic


Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif.

Janin mulai membentuk struktur manusia. Saat ini telah terjadi pembentukan otak dan
tulang belakang serta jantung dan aorta (urat besar yang membawa darah ke jantung).

Minggu ke-5 :

Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan
yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya
membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada
lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ
reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus,
hati, pankreas dan pundi kencing.

20
Minggu ke-6 :

Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba
saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar,
jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai
dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai
tampak

Minggu ke-7 :

Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira
sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan
yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan
saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru

21
Minggu ke 8

Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda
bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga.
Brochi, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang.
Lengan semakin membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu
setelah pembuahan.

bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta
lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota
tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna

Minggu ke-9 :

Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki
dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan
Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30
mm dan beratnya sekitar 4 gram.

22
Minggu ke-10 :

Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak
meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai
tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.

Minggu ke-11 :

Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya
mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap.

Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh
dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa
mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang
kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri

23
Minggu ke-12 :

Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang
mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat
meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya
sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram.

Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter
setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.

Minggu ke-13 :

24
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi
dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang
sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.

Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin
membesar untuk mengejar pembesaran kepala.

Minggu ke-14 :

Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya
semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan
melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki
berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul.

Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan
lemak

Minggu ke-15 :

Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda
perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi
masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49
gram dan panjang 113 mm

25
Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya

masih tertutup Minggu ke-16 :

Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah
mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan
ini system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi.

Janin mulai bergerak ! Tetapi tak perlu kuatir jika Anda tak merasakannya. Semakin
banyak kalsium yang disimpan dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka.
Bayi Anda berukuran 116 mm dan beratnya 80 gram

Minggu ke-17 :

Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak
cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ?
Saat dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya.

Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai
terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk

26
Minggu ke-18 :

Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa
terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui
adanya cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah
14 cm dan beratnya 140 gram.

Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen
dan Progesteron semakin meningkat.

Minggu ke-19 :

Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari
luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat
gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16
cm.

27
Minggu ke-20 :

Setengah perjalanan telah dilalui. Kini, beratnya mencapai 260 gram dan panjangnya 14-
16 cm. Dibawah lapisan vernix, kulit bayi mulai membuat lapisan dermis, epidermis dan
subcutaneous. kuku tumbuh pada minggu ini.

Proses penyempurnaan paru-paru dan system pernafasan. Pigmen kulit mulai terlihat

Minggu ke-21 :

Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula
dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi
semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm

Minggu ke-22 :

28
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu,
wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin
proporsional

Minggu ke-23 :
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga
tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia
memiliki kebiasaaan "berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan
dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram

Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.

Minggu ke-24 :

Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta.
Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang
menjaga kantung udara tetap mengembang

Kulit bayi mulai menebal

29
Minggu ke-25 :

Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia
menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia
akan cegukan.

Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di
paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai
membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah
semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai
berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.

Minggu ke-26 :
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk.
Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah
berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk
memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si
kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.

30
Minggu ke-27 :

Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus
dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan.

Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air
ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan

tinggi badan 36-38 cm.


Minggu ke-28 :

Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang
dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh

Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena
beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat
cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya
belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah
dapat bertahan hidup.

31
Minggu ke-29 :

Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen.
Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat
kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui).

Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara,
cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur
suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia,
berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.

Minggu ke-30 :

Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400
gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa

Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai
belajar untuk membuka dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda
untuk menyenteri perut dan menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa
mengikuti ke arah mana senter tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim
bunda semakin berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat
badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.

32
Minggu ke-31 :

Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta
memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di
dalam air ketuban

Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah
yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan
kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat
dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan

perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan
sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan
bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.

Minggu ke-32 :

Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan bulu mata, alis dan
rambut di kepala bayi yang semakin jelas. Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok
tetapi sebagian masih ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram
dan panjang 29 cm, kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim sudah lebih baik
apabila di dilahirkan pada minggu ini.

33
Kulit bayi semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system pendengaran
telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil tangan dan kaki si kecil sudah
lengkap dan sempurna. Rambutnya pun semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah
mulai bisa bermimpi, .

Minggu ke-33 :

Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin
pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain,
bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi
sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa
mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya
laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi
1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.

Minggu ke-34 :

bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila
mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang
mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai
sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci
pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan
sekitar 45-46 cm.

34
Minggu ke-35 :

Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai
memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan
kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi
rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna.
Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.

Minggu ke-36 :

Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai
mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan
livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik

35
bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram,

dengan tinggi badan 47-48 cm

Minggu ke-37 :

Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi
merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk
dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini
sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk
melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan
bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm

Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 : Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap

dilahirkan.

36
E. Tanda-tanda Kehamilan

TANDA-TANDA KEHAMILAN

I. Pengertian Tanda – tanda kehamilan


Tanda – tanda kehamilan adalah sekumpulan tanda atau gejala yang timbul pada
wanita hamil dan terjadi akibat adanya perubahan fisiologi dan psikologi pada masa
kehamilan.

II. Macam – macam tanda – tanda kehamilan


Tanda – tanda kehamilan ada 3 yaitu:

1. TANDA TIDAK PASTI / PRESUMTIF

Tanda presumtif / tanda tidak pasti adalah perubahan – perubahan yang dirasakan oleh ibu
(subyektif) yang timbul selama kehamilan.
Yang termasuk tanda presumtif / tanda tidak pasti :
a. Amenorhoe ( tidak dapat haid)
Pada wanita sehat dengan haid yang teratur , amenorhoe menandakan kemungkinan
kehamilan. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi.
Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya dapat ditentukan tuanya
kehamilan dan tafsiran tanggal persalinan dengan memakai rumus dari Naegele.
Kadang-kadang amenorhoe disebabkan oleh hal-hal lain diantaranya penyakit berat seperti
TBC, Typhus, Anemia atau karena pengaruh psychis misalnya karena perubahan
lingkungan ( dari desa ke asrama ) juga dalam masa perang sering timbul amenorhoe pada
wanita.
b. Nausea ( enek ) dan emesis ( muntah )
Enek terjadi umumnya pada bulan–bulan pertama kehamilan sampai akhir triwulan
pertama disertai kadang-kadang oleh muntah. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak
selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness. Dalam batas tertentu keadaan ini

37
masih fisiologis, namun bila terlampau sering dapat mengakibatkan gangguan kesehatan
dan disebut dengan hiperemesis gravidarum.
c. Mengidam ( menginginkan makanan atau minuman tertentu )
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang sengan makin tuanya kehamilan.
d. Mamae menjadi tegang dan membesar
Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus
dan alveoli pada mamae, sehingga glandula Montglomery tampak lebih jelas.
e. Anoreksia ( tidak ada nafsu makan )
Terjadi pada bulan –bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi.
Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk “dua orang“, sehingga
kenaikan berat badan tidak sesuai dengan tuanya kehamilan.
f. Sering kencing
Terjadi karena kandung kencing pada bulan–bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus
yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena
uterus yang membesar keluar dari rongga panggul . Pada akhir triwulan gejala bisa timbul
kembali karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung
kencing.
g. Obstipasi
Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid.
h. Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi, kadang-kadang
tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai kloasma gravidarum ( topeng
kehamilan ). Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen
yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih hitam dan linea alba . Hal ini terjadi karena
pengaruh hormon kortiko steroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.
i. Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae. Sering terjadi pada triwulan pertama.
j. Varises ( penekanan vena- vena )
Sering dijumpai pada triwulan terakhir. Didapat pada daerah genetalia eksterna, fossa
poplitea, kaki dan betis. Pada multigravida kadang-kadang varises ditemukan pada
kehamilan yang terdahulu, kemudian timbul kembali pada triwulan pertama. Kadang –
kadang timbulnya varises merupakan gejala pertama kehamilan muda.

2. TANDA KEMUNGKINAN HAMIL

Tanda kemungkinan hamil adalah perubahan – perubahan yang diobservasi oleh pemeriksa
( bersifat obyektif ) , namun berupa dugaan kehamilan saja. Makin banyak tanda – tanda
mungkin kita dapati, makin besar kemungkinan kehamilan.

38
Yang termasuk tanda kemungkinan hamil yaitu :
a. Uterus membesar
Terjadi perubahan bentuk, besar dan konsistensi rahim.Pada pemeriksaan dalam dapat
diraba bahwa uterus membesar dan makin lama makin bundar bentuknya.
b. Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah ismus .Pada
minggu –minggu pertama ismus uteri mengalami hipertrofi seperti korpus uteri. Hipertrofi
ismus pada triwulan pertama mengakibatkan ismus menjadi panjang dan lebih lunak.
Sehingga kalau kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan tangan satunya pada dinding
perut di atas simpisis , maka ismus ini tidak teraba seolah-olah korpus uteri sama sekali
terpisah dari uterus.
c. Tanda Chadwick
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah, agak
kebiru-biruan ( livide ). Warna porsiopun tampak livide, hal ini disebabkan oleh pengaruh
hormon estrogen.
d. Tanda Piscaseck
Uterus mengalami pembesaran , kadang –kadang pembesaran tidak rata tetapi di daerah
telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya. Hal ini menyebabkan uterus membesar ke salah
satu jurusan pembesaran tersebut.
e. Tanda Braxton Hicks
Bila uterus dirangsang akan medah berkontraksi. Waktu palpasi atau pemeriksaan
dalam uterus yang tadinya lunak akan menjadi keras karena berkontraksi. Tanda ini
khas untuk uterus dalam masa kehamilan.
f. Goodell Sign
Di luar kehamilan konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita merasa ujung hidung,
dalam kehamilan serviks menjadi lunak pada perabaan selunak vivir atau ujung bawah
daun telinga.
g. Reaksi kehamilan positif
Cara khas yang dipakai dengan menentukan adanya human chorionic gonadotropin pada
kehamilan muda adalah air kencing pertama pada pagi hari. Dengan tes ini dapat
membantu menentukan diagnosa kehamilan sedini mungkin.

3. TANDA PASTI

Tanda pasti adalah tanda – tanda obyektif yang didapatkan oleh pemeriksa yang dapat
digunakan untuk menegakkan diagnosa pada kehamilan.
Yang termasuk tanda pasti kehamilan yaitu :
a. Terasa gerakan janin

39
Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada kehamilan 18 minggu,
sedangkan pada multigravida pada kehamilan 16 minggu, karena telah berpengalaman dari
kehamilan terdahulu. Pada bulan ke- IV dan V janin itu kecil jika dibandingkan dengan
banyaknya air ketuban, maka kalau rahim didorong atau digoyangkan, maka anak
melenting di dalam rahim.Ballottement ini dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar
maupun dengan jari yang melakukan pemeriksaan dalam.Ballottement di luar rahim dapat
ditimbulkan oleh tumor – tumor bertangkai dalam ascites seperti fibroma ovarii. Karena
seluruh badan janin yang melenting maka ballotement semacam ini disebut ballottement in
toto untuk membedakan dengan ballottement yang ditimbulkan oleh kepala saja pada
kehamilan yang lebih tua .
b. Teraba bagian – bagian janin
Bagian –bagian janin secara obyektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan cara palpasi
menurut leopold pada akhir trimester kedua.
c. Denyut jantung janin
Denyut jantung janin secara obyektif dapat diketahui oleh pemeriksa dengan
menggunakan:

- Fetal Elektrocardiograph pada kehamilan 12 minggu.

- Sistem doppler pada kehamilan 12 minggu.

- Stetoskop Laenec pada kehamilan 18 – 20 minggu.

d. Terlihat kerangka janin pada pemeriksaan sinar rontgen.


Dengan menggunakan USG dapat terlihat gambaran janin berupa ukuran kantong janin,
panjangnya janin, dan diameter biparetalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan.

40
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
main point dari makalah ini, yakni sebagai berikut:
1. Obstretrik adalah ilmu yang memperlajari kehamilan, persalinan dan nifas.
Tujuan Obstetri bertujuan untuk membawa ibu dan anak dengan selamat
melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan kerusakan yang
seminimal mungkin.
2. Ginekologi (secaraharfiahberarti "ilmumengenaiwanita")
adalahcabangilmukedokteran yang khususmempelajaripenyakit-
penyakitsistemreproduksiwanita (rahim, vagina danovarium).
3. Konsepsi adalah pertemuan antara sel telur dan seperma yang menandai
awal suatu kehamilan.
4. Trimester 1 ; pembentukan kantong ketuban sebagai tempat embrio,
terbentuknya plasenta janin sebesar kacang. Telingan mulai terbentuk
dalam bulan ke 2.Trimester 2 : jari-jari kecil,kelopat mata, alis terbentuk dg
sempurna. Bisa menghisap jempolnya atau meregang tumbuhnya. Rambut
mulai tumbuh, sudah terbentuk selaput lemak di kulit, gerakan janin terasa.
Kira panjang 12 cm berat 900 g, Trimester 3 : lemak tercipta pada tubuh
sikecil berat 1800 gram panjang 36 cm bisa mendengar respon rangsangan.
Otak janin dalam perkembangan optimal. Si kecil bisa menggerakan kepala
dan mengedipkan mata. Di tahap ini umumnya BB 3-3,2 kg panjang 46- 51
cm( 9 bln)
5. Tanda-tanda kehamilan ada tanda tidak pasti,tanda kemungkinan hamil dan
tanda pasti.

41
DAFTAR PUSTAKA

American Academy Of Pediatriacs and American Collega of Obstetricians and Gynecologists:


Guidelines for Perinatal Care,ed 3. Washington, DC, 1992, American Academy of Pediatrics and
ACOG.

https://kelompokintegumens13b.wordpress.com/2016/07/21/anatomi-dan-fisiologi-sistem-
reproduksi-pada-laki-laki/

42

You might also like