Professional Documents
Culture Documents
Agy Randhiko
NPM : 1706990306
UNIVERSITAS INDONESIA
2018
JAWABAN.
X-Ray Fluorescence (XRF) merupakan suatu tools analisis yang mirip dengan
XRD dimana analisis unsur-unsur pada specimen dapat diketahui dari hasil
interaksi antara radiasi gelombang sinar-X dengan materi dimana suatu unsur
Secara umum, gambar pada SEM dibuat berdasarkan deteksi elektron baru
(elektron sekunder) atau electron pantul yang muncul dari permukaan sampel
ketika permukaan sampel tersebut discan dengan sinar elektron. Elektron
sekunder atau elektron pantul yang terdeteksi selanjutnya diperkuat sinyalnya,
kemudian besar amplitudonya ditampilkan dalam gradasi gelap-terang pada layar
monitor CRT (Cathode Ray Tube). Di layar CRT inilah gambar struktur objek
yang sudah diperbesar bias dilihat.
Prinsip kerja XRD dan XRF hampir sama dimana menggunakan hasil interaksi
radiasi sinar-X dengan spesimen. Apabila radiasi sinar-X menumbuk suatu materi
maka akan terjadi suatu reaksi yang di antaranya diserap, ditransmisikan ataupun
dipantulkan. Pada XRD, sinar-X yang dipantulkan oleh kisi kristal akan memiliki
suatu sudut tertentu yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi arah kristal dan
komposisi dari spesimen tersebut. Hal ini dapat dilihat pada gambar berikut.
Pada XRF, interaksi sinar-X dengan spesimen akan dapat mengionisasi elektron
atau menurunkan elektron ke tingkat kulit yang lebih dalam dan menghasilkan
sinar-X karakteristik yang sangat spesifik untuk tiap jenis unsur. Dengan
mengidentifikasi sinar-X karakteristik tersebut, maka dengan XRF dapat
ditentukan komosisi unsur yang ada pada spesimen tersebut.
3. Secara skematis perbedaan prinsip kerja dari Mikroskop optik dan SEM telah
dijelaskan pda pertanyaan sebelumnya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
di bawah ini.
4. Hasil yang akan diperoleh dari analisa kerusakan material dengan menggunakan ke-3
tools di atas adalah :
a. Mikroskop Optik
Dengan menggunakan mikroskop optik, hasil yang dapat diperoleh untuk
keperluan analisa kerusakan seperti :
Jenis dan bentuk dari patahan
5. Perbedaan Secondary Electron (SE) dan Quick Back Scatter Electron (QBSE) pada
hasil pengamatan permukaan material logam adalah :
Secondary Electron (SE) akan ditangkap oleh SE detektor dan akan memberikan
image yang menggambarkan gelap terang material berdasarkan tinggi rendahnya
permukaan material tersebut atau yang biasa disebut dengan topografi permukaan
material. Hal ini disebabkan karena SE yang dihasilkan dengan energy yang
rendah sehingga batas scanningnya kecil hanya deteksi permukaan.
Quick Back Scatter Electron (QBSE) akan ditangkap oleh Electron Back Scatter
Detector dan akan memberikan image yang mengambarkan gelap terang material
berdasarkan dari nomor atom dan topografi. Jadi dengan menggunakan BSE,
maka SEM dapat digunakan untuk membedakan fasa pada permuakaan material.
Resolusi yang dihasilkan untuk BSE ini lebih besar sehingga dibanding hasil SE
akan lebih tidak jelas gambar yang dihasilkan. Imaging permukaan yang
dihasilkan oleh BSE ini lebih mengarah pada kontras nomor atom.