Professional Documents
Culture Documents
Analisis Kesiapan Puskesmas Sebagai Provider Bpjs Kesehatan (Studi Di Puskesmas Kedungmundu Dan Puskesmas Tlogosari Kulon)
Analisis Kesiapan Puskesmas Sebagai Provider Bpjs Kesehatan (Studi Di Puskesmas Kedungmundu Dan Puskesmas Tlogosari Kulon)
ABSTRACT
1
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm
PENDAHULUAN
Badan Penyelenggara Jaminan kepada fasilitas kesehatan juga
Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan berubah.Pada fasilitas kesehatan
badan hukum yang dibentuk untuk primer digunakan sistem
menyelenggarakan program kapitasi.Sedangkan pada fasilitas
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kesehatan sekunder dan
dengan tujuan untuk tercapainya tersiermenggunakan sistem INA-
jaminan kesehatan menyeluruh bagi CBG’s. Sistem pembayaran Kapitasi
rakyat Indonesia. Jaminan kesehatan adalah adalah sebuah sistem
berguna untuk mengurangi risiko pembayaran yang memberikan
masyarakat menanggung biaya imbalan jasa kepada PPK
kesehatan dari kantong sendiri (out of berdasarkan jumlah orang yang
pocket), dalam jumlah yang sulit harus dilayani, yang diterima oleh
diprediksi dan kadang-kadang PPK secara Pra Upaya dalam
memerlukan biaya yang sangat jumlah tetap, tanpa memperhatikan
besar. Dalam sistem asuransi, jumlah kunjungan, pemeriksaan,
peserta membayar premi dengan tindakan, obat dan pelayanan medik
besaran tetap. Dengan demikian lain. Lewat sistem kapitasi, fasilitas
pembiayaan kesehatan ditanggung kesehatan primer dituntut bukan
bersama secara gotong royong oleh hanya mengobati peserta BPJS
keseluruhan peserta, sehingga tidak Kesehatan tapi juga memberikan
memberatkan secara orang per pelayanan promotif dan preventif
[1] [2]
orang. atau pencegahan.
Pada awal Namun, sistem ini bukan tanpa
penyelenggaraannya, peserta BPJS masalah, mekanisme pencairan
Kesehatan merupakan gabungan dana yang rumit dapat menimbulkan
dari asuransi kesehatan milik masalah. Puskesmas yang sudah
pemerintah yang sudah ada, menjadi BLU/BLUD dapat langsung
kemudian secara bertahap akan mengelola sendiri dana kapitasi
mencakup seluruh rakyat Indonesia yang diterima dari dari BPJS tidak
pada tahun 2019. Maka jumlah harus dengan seizin DKK terlebih
peserta BPJS akan semakin dahulu untuk membelanjakan.
meningkat. Dalam sistem BPJS Sedangkan jika puskesmas belum
Kesehatan prosedur pembayaran menjadi BLU maka untuk
2
membelanjakan dana kapitasi dapat Di Puskesmas Tologosari
lebih rumit sebab harus menunggu Kulon yang memiliki rawat inap
[3]
persetujuan DKK. besaran BOR pada tahun 2012
Berdasarkan data cakupan adalah sebesar 21,18%, kemudian
peserta jaminan pemeliharaan pada tahun 2013 adalah sebesar
kesehatan kota semarang tahun 25,19% sedangkan pada tahun 2014
2012, jumlah cakupan peserta (Bulan Januari-September) adalah
jaminan pemeliharaan kesehatan sebesar 20,21%.
tertinggi di Puskesmas rawat inap Untuk melayani pasien peserta
adalah di Puskesmas Tlogosari BPJS yang akan terus bertambah,
Kulon yaitu sebesar 9,02%, puskesmas memerlukan sumber
sedangkan Puskesmas non rawat daya yang memadai. Idealnya
inap yang memiliki cakupan peserta puskesmas rawat inap dengan
jaminan pemeliharaan tertinggi layanan 24 jam, dibutuhkan paling
adalah Puskesmas Kedung Mundu tidak 3-4 dokter umum yang telah
yaitu sebesar 6,18%.
[4] mempunyai sertifikat ATLS/ACLS
59.590 sedangkan pada tahun 2014 jam, 1 orang shift malam dengan
jumlah kunjungan sebesar 70.679. durasi 8 jam dan 1 orang stand by.
Akan tetapi hal berbeda terjadi di Begitu juga dengan tenaga bidan
kunjungan rawat jalan pada tahun jam sejatinya juga berjumlah 3-4
31.538 kunjugan, dan rawat jalan formasi, 2 orang jaga pagi, 2 orang
dari 571 kunjungan menjadi 414 jaga sore, 2 orang jaga malam dan 2
[5]
kunjungan. Jumlah peserta BPJS orang stand by.
yang terdaftar di kedua puskesmas Selain itu petugas yang
pun terus meningkat setiap melayani administrasi di loket
bulannya. Puskesmasdan bendahara yang
khusus mengelola keuangan juga bukan untuk menguji variabel karena
diperlukan, sebab masih terjadi variabel-variabel biasanya belum
rangkap tugas di kedua puskesmas. diketahui dan baru akan diketahui
METODE melalui riset.
[7]
10
10