Professional Documents
Culture Documents
1 Definisi
Selulitis preseptal merupakan suatu inflamasi dan infeksi pada kelopak mata (termasuk
jaringan lunak periorbita), septum anterior orbital, yang dikategorikan sebagai eritema dan
Infeksi ini sering terjadi dan tidak separah apabila dibandingkan dengan selulitis orbita
(yang dikenal sebagai selulitis postseptal). Hal ini bisa disebabkan akibat penyebaran dari
infeksi saluran nafas bagian atas, infeksi mata luar, atau trauma kelopak mata.1
Pada selulitis preseptal, jaringan lunak anterior hingga septum orbita terkena, dan struktur
posterior orbita hingga septum tidak terinfeksi namun bisa terinfeksi akibat dari infeksi
sekunder yang disebabkan abses subperiosteal dan abses orbita. Pada kasus yang lebih
parah, hal ini bisa menyebabkan thrombosis sinus kavernosus atau meningitis. Pasien
dengan edema periorbita, eritem, dan peningkatan hiperemis local tanpa proptosis,
1.2 Epidemiologi
Berdasarkan National Center for Disease Statistics, pada tahun 1995, terdapat 5000 pasien
di Amerika Serikat memiliki diagnosis inflamasi pada kelopak mata. Selulitis preseptal
umumnya merupakan penyakit pada anak-anak, dengan 80% anak dibawah 10 tahun dan
Selulitis preseptal dapat disebabkan oleh inokulasi yang diikuti oleh trauma atau infeksi
pada kulit, penyebaran dari infeksi pada sinus, saluran nafas bagian atas, dan infeksi lainnya
yang menyebar melalui darah. Termasuk gigitan serangga atau kalazion yang diikuti infeksi
Lebih dari dua pertiga kasus selulitis, dilaporkan berhubungan dengan infeksi saluran nafas
bagian atas, dimana setengahnya dari sinusitis. Mikroorganisme penyebab tersering adalah
dikenal sebagai penyebab umum pada infeksi saluran nafas bagian atas dan infeksi kelopak
mata eksternal.3
dimana Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes sering disebabkan oleh trauma
local. Haemophylus influenzae B jarang, namun biasanya terjadi diikuti oleh penyebaran
Penurunan fungsi imun merupakan efek samping dari penggunaan antibiotic dan diabetes
mellitus, dimana dapat meningkatkan infeksi jamur, seperti aspergilosis atau mucormikosis.
Tabel 2.1 Faktor Risiko Umum Pada Selulitis Preseptal
Konjungtivitis 74,1
Infeksi Saluran Nafas Bagian Atas 34,7
Lesi fokal pada wajah atau dekat mata 25,2
Sinusitis 24,5
Infeksi gigi atau karies gigi 19,4
Trauma 10,8
Alergi 3,6
Hordeolum 3,6
Lain-lain 6,5
Selulitis preseptal
1.4 Diagnosis7,8
Pasien dengan selulitis orbita dapat menunjukkan gejala bengkak pada kelopak mata, nyeri
pada mata, merah, hingga demam. Refleks pupil, ketajaman visus, dan motilitas ocular tidak
terganggu, namun nyeri pada saat pergerakan bola mata. Infeksi fokal pada sinus juga
Khas pada anak-anak yang disebabkan oleh Haemophylus influenza memiliki riwayat
infeksi saluran nafas bagian atas dengan gejala berupa demam tinggi, iritabilitas, dan koriza.
tingkat keterlibatan orbita. Pada selulitis preseptal, yang ditemukan pada CT Scan adalah:
1. Rhabdoyosarcoma
2. Retinoblastoma
3. Orbital pseudotumor (inflamasi orbita idiopatik)
4. Perioculartinea
5. Selulitis orbita
6. Konjungtivitis
7. Dacryoadenitis
8. Hordeolum
1.6 Terapi
Infeksi yang parah membutuhkan antibiotik IV. Pengobatan harus dimulai sebelum
influenzae, dan bakteri anaerob. Selulitis pascatrauma, khususnya setelah gigitan hewan,
harus diberikan antibiotik untuk mengatasi basil gram negatif dan gram positif. Dekongestan
hidung dan vasokonstriktor dapat membantu drainase PNS. Juga perlu diberikan analgesia
dan NSAID untuk mengontrol nyeri dan demam. Konsultasi dengan otorlaringologis sejak
dini bermanfaat.
Sebagian besar kasus berespon cepat dengan pemberian antibiotik. Kasus yang tidak
berespon mungkin membutuhkan tindakan bedah seperti drainase PNS melalui pembedahan.
Pada selulitis praseptal supuratif diindikasikan drainase melalui pembedahan sejak dini.
MRI bermanfaat untuk menentukan kapan dan dimana drainase harus dilakukan. Indikasi
pembedahan lainnya adalah terdapatnya abses intrakranial atau subperiosteal, dan gambaran
Anak dibawah 1 tahun harus follow up ke rumah sakit, kemungkinan akibat dari infeksi
saluran nafas bagian atas atau sinusitis. Pemberian terapi inisial antibiotic epirik untuk
menutupi flora disana. Pasien rawat jalan, diberikan pemberian sefalosporin generasi
pertama., amoksisilin, atau seftriakson. Jika pengobatan selama 48-72 jam tidak ada respon,
diberikan terapi secara intravena. Untuk anak-anak, diberikan terapi intravena dan
observasi. Untuk itu juga diberikan sefalosporin generasi kedua atau ketiga, sefalosporin,
atau penisilin. Jika kuman penyebab anaerob disertai S. aureus, diberikan klindamisin
ditambah sefalosporin. Terapi harus diberikan selama 14 hari pada pengobatan oral. 10
2.7 Komplikasi
Komplikasi dapat terjadi bila selulitis tidak ditangani dengan tepat. Komplikasi terdiri dari
terpenting terutama pada anak-anak yang terinfeksi selulitis preseptal akibat H. influenza,
DAFTAR PUSTAKA
1. Fida, Monica, Kocinaj alma, Abazi Flora, Arjeta Grezda. Preseptal Cellulitis.
pg: 176
5. Chaudhry IA, Shamsi FA, Elzaridi E, Al-Rashed W, Al-Amri A, Arat YO.
Inpatient Preseptal Cellulitis; experience from a tertiary eye care centre. Br J Ophthalmol.
Cellulitis. J Coll Physicians Sur Pak. Jan 2009; 19 (1): pg: 39-42
7. 7. Sobol SE, Marchand J, Tewfik TL, Manoukian JJ, Schloss MD, Orbital