You are on page 1of 10

Isomerisasi Polimer Melalui Reaksi .......

(Heri Budi Wibowo)

ISOMERISASI POLIMER MELALUI REAKSI SAIN SAYEF UNTUK


MENGUBAH KONFIGURASI HTPB (HYDROXYL TERMINATED
POLYBUTADIENE)
POLYMER ISOMERIZATION BY SAIN SAYEF REACTION TO MODIFY
CONFIGURATION OF HTPB (HYDROXYL TERMINATED
POLYBUTADIENE)
Heri Budi Wibowo
Pusat Teknologi Roket
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
Jl. Raya LAPAN No. 2, Mekarsari, Rumpin, Bogor 16350 Indonesia
e-mail: heribw@gmail.com
Diterima 25 Juli 2015; Direvisi 6 Maret 2016; Disetujui 18 Mei 2016

ABSTRACT

One of the problems in the synthesis of Hydroxyl Terminated Polybutadiene for propellant
binders is the level of vinyl is high (up to 30%), while the desired product is 20%. Vinyl bond can be
reduced if the chain can be broken with the addition of a hydroxyl group. The research objective is to
reduce the amount of vinyl structure in HTPB with the addition of double bonds in the vinyl by
applying Sayef Sain reaction. HTPB is reacted with concentrated hydrogen peroxide with the Sain
Sayef catalyst in the 1 liter autoclave reactor with ethanol for 1-3 hours at 100° C. After being purified
by extraction in hot water and drying, it is analyzed by an infrared spectrometer. The result shows
that there is a change in the concentrations of vinyl within the polymers produced by observing the
absorption of vinyl groups at a wavelength of 690cm-1. Optimal results obtained with vinyl content of
20% with a temperature of 100° C for 90 minutes. In general, the quality of HTPB can be increased by
reducing the levels of vinyl which allowing the HTPB composition to have a vinyl content reduced to
19%.

Keywords: polybutadiene, propellants, polymers, Sain Sayef

137
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 14 No.2 Desember 2016 :137-146

ABSTRAK

Salah satu permasalahan dalam sintesis Hydroxyl Terminated Polybutadiene untuk binder
propelan adalah masih tingginya kadar vinil (sampai dengan 30%), sedangkan produk yang diinginkan
adalah 20%. Ikatan vinil dapat direduksi jika dapat dipecah rantainya dengan adisi gugus hidroksil.
Tujuan penelitian adalah mereduksi jumlah struktur vinil dalam HTPB dengan adisi ikatan rangkap
dalam vinil dengan menerapkan reaksi Sain Sayef. HTPB direaksikan dengan hydrogen peroksida
pekat dengan katalis Sain Sayef dalam reaktor autoklaf 1 liter dengan pelarut etanol selama 1-3 jam
pada suhu 100 °C. Setelah dimurnikan dengan ekstraksi dalam air panas dan pengeringan dari air,
dianalisis dengan spectrometer infra merah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa terjadi perubahan
konsentrasi kandungan vinil dalam polimer yang dihasilkan dengan pengamatan serapan gugus vinil
pada panjang gelombang 690 cm-1. Hasil optimal diperoleh dengan kadar vinil 20% dengan suhu 100 °C
selama 90 menit. Secara umum, kualitas HTPB dapat meningkat dengan mengurangi kadar vinil
sehingga komposisi HTPB memiliki kadar vinil turun menjadi 19%.

Kata kunci: polibutadien, propelan, polimer, Sain Sayef

1 PENDAHULUAN adalah memiliki kadar vinil paling


HTPB merupakan salah satu banyak 20% sehingga elastomer yang
bahan utama binder propelan komposit. dihasilkan memiliki kekerasan baik,
Pembuatan HTPB dapat dilakukan namun fleksibilitas masih terjaga. Oleh
dengan mekanisme ionic dan radikal. karena itu, dibutuhkan upaya mencari
Pembuatan HTPB mekanisme ionik akan metode penurunan kadar vinil dari
menghasilkan HTPB yang kadar vinilnya HTPB agar dapat memenuhi persyaratan
rendah, namun sangat sulit dilakukan (Wibowo, 2014, Maggi, 2014).
dan membutuhkan proses yang kompleks. HTPB adalah bentuk polibutadien
Untuk kondisi di Indonesia, cukup sulit dengan gugus ujung hidroksil, merupakan
dilakukan proses pembuatan HTPB untaian butadiene yang memiliki ikatan
dengan mekanisme ionik karena rangkap. Adanya ikatan rangkap tersebut
katalisator yang dibutuhkan tidak bisa yang membuat struktur HTPB dapat
didatangkan di Indonesia (Wibowo, terbentuk struktur cis, trans, dan vinil.
2011, Wibowo, 2012). Pembuatan HTPB Menurut Sain Sayef, senyawa dengan
dengan mekanisme radikal lebih mudah ikatan rangkap dapat dipecah ikatan
cara dan bahan baku untuk pembuatan- rangkapnya dengan reaksi adisi dengan
nya karena dapat dilakukan pada suhu kedua gugus ujung pecahan adalah
kamar, menggunakan bahan baku yang memiliki gugus ujung yang sama.
cukup banyak, namun HTPB yang Sebagai contoh, dengan menggunakan
dihasilkan secara radikal, dengan kadar iodin akan menghasilkan gugus ujung
struktur dominan vinil, bahkan bisa iodide, dengan klorin akan menghasilkan
mencapai 90%. Struktur HTPB adalah gugus ujung klorida. Bahkan senyawa
kombinasi struktur cis, trans, dan vinil ikatan rangkap dapat diputus ikatannya
dengan kadar yang berbeda tergantung menjadi ikatan yang terpisah dengan
mekanisme reaksi dan kondisinya. Upaya adanya reaksi adisi tersebut menggunakan
optimalisasi kondisi operasi reaksi agen reaksi adisi yang sangat kuat.
pembuatan HTPB secara radikal dapat Beberapa penelitian reaksi aidisi
dihasilkan produk dengan kadar vinil pemisahan ikatan rangkap telah
paling rendah adalah 30%. Persyaratan dilakukan untuk senyawa-senyawa
binder propelan komposit yang baik butena, propena, dengan menggunakan
138
Isomerisasi Polimer Melalui Reaksi ....... (Heri Budi Wibowo)

gas klorin sehingga terpisah menjadi


(2-1)
senyawa klorida. Model reaksi ini dikenal
sebagai reaksi Sain Sayef. Selama ini
reaksi Sain Sayef digunakan untuk
pemecahan senyawa ikatan rangkap
sederhana dan belum pernah digunakan (2-2)
untuk pemecahan senyawa polimer
(Timnat, 1992, Randall dan Lee, 2013).
Secara prinsip, baik senyawa Reaksi Sain Sayef ini dapat
sederhana maupun senyawa polimer berlangsung dengan baik dengan
rantai panjang, asalkan memiliki ikatan bantuan katalis asam kuat atau dengan
rangkap dapat diputuskan dengan reaksi katalis platina. Reaksi ini mengikuti
Sain Sayef dengan peryaratan yang mekanisme seperti reaksi substitusi
harus dipenuhi. Berdasarkan beberapa adisi nukleofilik. Seperti pada reaksi
kenyataan tersebut, maka penelitian ini substitusi umumnya, maka kecepatan
diarahkan untuk memecah ikatan reaksi akan bergantung pada konsentrasi
rangkap vinil dalam HTPB dengan reaksi senyawa hidrokarbon karena biasanya
Sain Sayef, sehingga kadar vinil dalam dilakukan dengan bahan Cl2 atau BrCl
polimer HTPB dapat turun. Dengan berlebih (Wibowo, 2012; Arguello dan
turunnya kadar vinil dalam HTPB, maka Santos, 2016).
diharapkan kualitas HTPB untuk propelan Pada prinsipnya, semua senyawa
binder dapat dipenuhi. Dengan demikian, hidrokarbon dengan rantai C-C memiliki
HTPB yang diperoleh dari pembuatan kemungkinan terjadi reaksi Sain Sayef.
mekanisme radikal dapat digunakan Kecepatan reaksi dan konversi hasil
untuk binder propelan (Aydemir, dkk, akan tergantung pada struktur senyawa
2013). tersebut. Senyawa dengan struktur yang
sederhana seperti untian alkana akan
2 LANDASAN TEORI mudah terjadi reaksi Sain Sayef.
Reaksi Sain Sayef merupakan Senyawa dengan gugus substitusi yang
salah satu jenis reaksi adisi atau banyak dan beragam relatif lebih sulit
pemutusan ikatan kimia. Reaksi Sain bereaksi.
Sayef dikenal pada reaksi pemutusan Senyawa HTPB adalah senyawa
ikatan C-C pada senyawa hidrokarbon polimer dengan monomer adalah butadien.
dua senyawa terpisah dengan adanya Butadien merupakan senyawa alkena
ion negatif kuat seperti halogen dari sehingga HTPB adalah senyawa
asam kuat (HCl, HBr, HF) atau senyawa hidrokarbon rantai panjang.
kovalennya (Cl2, Br2), (Randall dan Lee, Berdasarkan strukturnya, maka
2013). Reaksi pemutusan rantai karbon terdapat tiga konfigurasi isomer yang
ini ditunjukkan pada persamaan (2-1), dapat terjadi, yaitu struktur cis, trans,
dimana adanya senyawa Cl2 akan dan vinil seperti ditunjukkan pada
memecah ikatan C-C menjadi C-Cl dan Gambar 2-1. Struktur cis dan trans
C-Cl. Reaksi yang sama dapat terjadi memiliki struktur yang mirip hanya
untuk reaksi senyawa hidrokarbon berbeda orientasi gugus H, sedangkan
dengan BrCl yang akan membentuk struktur vinil berbeda karena ikatan
senyawa baru C-Br dan C-Cl seperti rangkap ada terpisah dalam gugus
ditunjukkan pada persamaan (2-2). butadien.

139
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 14 No.2 Desember 2016 :137-146

Persamaan kecepatan reaksi perubahan


komposisi cis setiap waktu merupakan
fungsi dari perubahan cis yang menjadi
(1) (2) (3) trans dan vinil, seperti ditunjukkan pada
Gambar 2-1: Struktur HTPB ( trans, cis, dan vinil)
persamaan reaksi (2-4), persamaan
kecepatan reaksi perubahan komposisi
Kalau melihat struktur HTPB trans setiap waktu merupakan fungsi
tersebut, maka ketiga struktur tersebut dari perubahan trans yang menjadi cis
memungkinkan untuk terjadi reaksi dan vinil, seperti ditunjukkan pada
Sain Sayef karena memiliki ikatan C-C persamaan reaksi (2-5), dan persamaan
(Sutton dan Biblarz, 2001). Pemutusan kecepatan reaksi perubahan komposisi
ikatan dapat terjadi pada ikatan H2C- vinil setiap waktu merupakan fungsi dari
CH2- yang menghubungkan antar perubahan vinil yang menjadi cis dan
struktur tersebut. Oleh karena itu, trans, seperti ditunjukkan pada
kemungkinan putusnya ikatan karbon persamaan reaksi (2-6).
adalah dapat terjadi baik pada struktur
cis, trans, dan vinil (Aydemir dkk, 2013). -d[C]/dt=kct[C]-ktc[T]+kcv[C]-kvc[V] (2-4)
Reaksi Sain Sayef seperti ditunjuk-
kan pada persamaan (2-1), sesungguhnya -d[T]/dt=ktc[T]-kct[C]+ktv[T]-kvt[V] (2-5)
terjadi dalam bentuk kesetimbangan.
Reaksi Sain Sayef apabila diaplikasikan -d[V]/dt=kvc[V]-kcv[C]+kvt[V]-ktv[T] (2-6)
untuk reaksi pada HTPB, maka akan
terjadi kesetimbangan ketiga struktur Tetapan kesetimbangan merupakan
kimia tersebut (cis (c), trans (t), dan vinil rasio tetapan kecepatan reaksi ke kanan
(v). Apabila dituliskan struktur cis, dan ke kiri, sehingga nilai Kct, Kcv, dan
trans, dan vinil adalah C, T, V maka Ktv dapat dituliskan dengan persamaan
pesamaan reaksi kesetimbangan akan (2-7), (2-8), dan (2-9).
ditunjukkan pada persamaan reaksi
isomerisasi seperti ditunjukkan pada Kct= kct/ktc (2-7)
persamaan (2-3). Apabila reaksi isomerisasi
terjadi, maka dimungkinkan terjadi Kcv= kcv/kvc (2-8)
kesetimbangan reaksi isomerisasi, yaitu
perubahan struktur cis menjadi trans Ktv= ktv/kvt (2-9)
dengan tetapan kesetimbangan Kct,
perubahan struktur cis menjadi vinil Nilai tetapan kesetimbangan juga menurut
dengan tetapan kesetimbangan Kcv, Avery (2012) merupakan perbandingan
perubahan struktur trans menjadi vinil konsentrasi reaktan dan hasil, sehingga
dengan tetapan kesetimbangan Kvt. Kct adalah perbandingan konsentrasi
Besarnya nilai tetapan kesetimbangan struktur cis dengan trans, Kcv adalah
akan menentukan berapa komposisi perbandingan konsentrasi struktur cis
akhir dari struktur kimia dari HTPB dan vinil, serta Ktv adalah perbandingan
yang bersangkutan. konsentrasi trans dan vinil seperti
ditunjukkan pada persamaan (2-10), (2-
11), dan (2-12).

(2-3) Kct=[C]/[T] (2-10)

140
Isomerisasi Polimer Melalui Reaksi ....... (Heri Budi Wibowo)

Kcv=[C]/[V] (2-11) menyelesaikan persamaan diferensial


simultan (2-4) (2-5) dan (2-6) dengan
Ktv=[T]/[V] (2-12) metode numerik Gauss-Jordan.

Persamaan reaksi (2-4) sampai (2-12) 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


adalah 9 persamaan dengan 9 variabel 4.1 Pembuatan HTPB
yang tidak diketahui, yaitu Kct, Kcv, Ktv, Pembuatan HTPB dilakukan
kct, ktc, kcv, kvc, ktv, kvt, sehingga semuan dengan metode Wibowo, yaitu dengan
tetapan kecepatan reaksi akan dapat polimerisasi butadien secara radikal
diperloeh dengan penyelesaian 3 menggunakan katalis hidrogen peroksida
persamaan diferensial simultan (2-4), (2- dan pelarut alkohol. Metode ini dipilih
5) dan (2-6). karena konversi hasilnya tinggi (lebih
dari 40%), mudah dilakukan dan meng-
3 METODOLOGI gunakan peralatan yang lebih sederhana.
Penelitian dilakukan dengan Selain itu, metode ini juga metode yang
menggunakan HTPB hasil produksi digunakan LAPAN dalam menyediakan
laboratorium HTPB LAPAN. HTPB dibuat HTPB untuk bahan baku propelan
dengan mekanisme radikal menggunakan mandiri (Wibowo, 2013, Zohari dkk,
katalisator hidrogen peroksida dalam 2013). Hasil pengujian struktur HTPB
pelarut etanol mengikuti prosedur yang diperoleh dan digunakan sebagai
Wibowo (2011, 2012). HTPB sebelum bahan untuk mempelajari perubahan
diproses lebih lanjut dianalisis kadar konfigurasi struktur adalah ditunjukkan
vinil, cis, dan trans dengan spektrometer pada hasil pengujian spektrometer infra
infra merah (FTIR). merah dengan FTIR, dimana hasilnya
HTPB direaksikan dengan adalah terdapat serapan pada panjang
hidrogen peroksida dengan katalisator gelombang 690, 713, dan 910cm-1
LiAlH4 menggunakan reaktor autoklaf 1 masing-masing dengan intensitas 32,01;
liter pada suhu 90 ⁰C selama 1 jam. 3,96; dan 63,99. Dengan menggunakan
Setelah dicuci dengan air panas dan Hukum Lambert-Beer bahwa nilai
dilanjutkan pencucian dengan toluen, perbandingan struktur isomer vinil, cis,
kemudian polimer HTPB yang dihasilkan dan trans adalah sebanding dengan
dikeringkan dalam oven selama 4 jam intensitas dari spektra infra merahnya,
pada suhu 70 ⁰C tekanan 0,5 bar. Hasil maka dapat diperoleh kadar vinil, cis,
HTPB yang telah bebas air diuji kadar dan trans masing-masing adalah 32,4,
cis, trans, dan vinilnya dengan dan 64%. Bahan HTPB tersebut yang
spektrometer infra merah (FTIR), melalui digunakan sebagai bahan untuk
pengamatan struktur rantai vinil, cis, mempelajari perubahan struktur HTPB
dan trans pada panjang gelombang 690, dengan reaksi Sain Sayef. Pengamatan
713, dan 910cm-1. Pengamatan struktur spektrogram FTIR ditunjukkan pada
polimer yang terjadi dilakukan setiap Gambar 4-1, dimana serapan terjadi
interval waktu 10 menit. Nilai tetapan pada panjang gelombang 690, 713, dan
kesetimbangan dapat diperoleh dengan 910cm-1.

141
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 14 No.2 Desember 2016 :137-146

trans, dan vinil mengalami penurunan.


Penurunan yang sangat signifikan
adalah penurunan isomer vinil. Untuk
kejelasan hasil perhitungan dari
penyelesaian persamaan diferensial
simulatan, maka dapat diperoleh nilai
tetapan kesetimbangan masing-masing.

Tabel 4-1: PERUBAHAN KONSENTRASI ISOMER


HTPB

Gambar 4-1: Spektogram FTIR dari HTPB Waktu komposisi


(menit) vinil cis trans
4.2 Kinetika Reaksi Sain Sayef 10 32 4 64
Terhadap HTPB 20 28 4 60
Reaksi Sain Sayef untuk HTPB 30 24 3 56
ditunjukkan pada persamaan (2-3). 40 20 3 52
Untuk mendapatkan nilai tetapan 50 19 2 50
kecepatan reaksi kc, kt, dan kv maka 60 19 2 49
dilakukan pengamatan komposisi
struktur cis, trans, dan vinil setiap
interval waktu. Hasil pengamatan
konsentrasi struktur cis, trans, dan vinil
pada puncak serapan spektroskopi infra
merah dikonversikan dalam bentuk persen
konsentrasi masing-masing struktur
ditampilkan pada Tabel 4-1 mengikuti
Hukum Lamber Beer. Berdasarkan
perubahan konsentrasi tersebut, maka
reaksi Sain Sayef terjadi dibuktikan Gambar 4-2: Perubahan konsentrasi isomer
HTPB terhadap waktu
dengan terjadinya perubahan konsentrasi
struktur cis, trans, dan vinil. Perubahan
konsentrasi tersebut dapat digunakan Nilai tetapan kesetimbangan Kct,
untuk mencari tetapan kesetimbangan Kcv, dan Ktv masing masing pada suhu
reaksi masing-masing struktur dengan 90 ⁰C adalah 1,21; 1,52; dan 0,93. Hasil
menyelesaikan persamaan diferensial tersebut menunjukkan bahwa perubahan
simultan (2-3), (2-4), dan (2-5). Apabila penurunan konsentrasi vinil adalah
melihat hasil profil reaksi untuk masing- yang paling besar dibandingkan dengan
masing struktur, maka dapat dilihat yang lain. Jumlah cis yang ada dalam
bahwa reaksi adalah orde satu, dimana campuran akan selalu lebih kecil
penurunan konsentrasi mengikuti kurva dibanding trans dan vinil karena dalam
logaritmik. Dengan demikian maka kecenderungan cis akan berubah ke
reaksi isomerisasi adalah orde satu arah trans maupun vinil. Perubahan cis
(n=1). ke vinil lebih besar daripada perubahan
Perubahan tersebut dapat cis ke trans. Hal ini sesuai dengan
diperjelas dengan Gambar 4-2. Dalam perkiraan bahwa reaksi Sain Sayef dapat
Gambar 4-1 tersebut terlihat bahwa terjadi terhadap HTPB karena adanya
semua konsentrasi isomer baik cis, ikatan C-C yang ada pada rantai
142
Isomerisasi Polimer Melalui Reaksi ....... (Heri Budi Wibowo)

polimernya. Berdasarkan struktur yang 2), dan (4-3) dengan A adalah tetapan
terbentuk pada Gambar 4-2, maka Arhenius, R adalah tetapan gas ideal, T
struktur cis dan trans adalah struktur adalah suhu mutlak (Kelvin), dan Ea
yang mirip hanya berbeda orientasi adalah energi aktivasi. Untuk
gugus OH, namun tidak berbeda dalam memperoleh nilai E dan A, maka dapat
ikatan C-C sehingga reaktifitas terhadap dilakukan dengan membuat grafik
reaksi Sain Sayef tidak berbeda jauh tetapan kesetimbangan reaksi terhadap
kestabilannya. Hal ini sesuai dengan 1/T, maka dapat diperoleh nilai
pernyataan Fessenden dan Wibowo ln(A)sebagai intersep terhadap sumbu
bahwa orientasi gugus relatif tidak vertikal dan (-Ea/R) sebagai kemiringan
berpengaruh terhadap reaktifitas suatu kurva tersebut.
senyawa (Wibowo, 2012, Zohari dkk,
2013). Berbeda dengan isomer vinil, Kct=Actexp(-Eact/RT) (4-1)
dimana walaupun gugus vinil terikat
tersendiri, namun ikatan C-C adalah Kcv=Acvexp(-Eacv/RT) (4-2)
bebas. Adanya gugus vinil yang bersifat
elektropositif akan memberikan donor Ktv=Atvexp(-Eatv/RT) (4-3)
elektron ke ikatan C-C sehingga ikatan
C-C menjadi memiliki perbedaan Hasil pengujian nilai tetapan
elektronegatifitas berbeda dari C satu kesetimbangan reaksi pada berbagai
dengan C satunya. Perbedaan tersebut suhu ditampilkan pada Tabel 4-2. Hasil
membuat ikatan C-C memiliki kemampuan nilai kemudian dibuat kurva tetapan
bereaksi lebih besar daripada isomer C- kesetimbangan terhadap 1/T sehingga
C yang relatif memiliki perbedaan diperoleh kurva seperti ditunjukkan
elektronegatifitas yang sama. Dengan pada Gambar 4-3. Berdasarkan kurva
demikian struktur vinil lebih stabil tersebut kemudian diperoleh nilai energi
dibanding cis dan trans sehingga arah aktivasi dan faktor frekuensi seperti
reaksi akan menuju penambahan vinil. ditunjukkan pada Tabel 4-3.
Pengaruh suhu reaksi terhadap
tetapan kesetimbangan dipelajari dengan Tabel 4-2: NILAI TETAPAN KESETIMBANGAN
PADA BERBAGAI SUHU
melakukan reaksi pada suhu 20, 30, 40,
dan 50 ⁰C. Hasil perubahan struktur Suhu
isomer terhadap waktu tiap suhu reaksi Kct Kcv Ktv
(K)
dihitung, kemudian dicari nilai tetapan 363 1,21 1,52 0,93
kesetimbangan reaksi isomerisasi secara 373 1,24 1,57 1
383 1,29 1,63 0,98
numerik dengan menyelesaikan per-
393 1,33 1,68 1,02
samaan simultan (2-3), (2-4) dan (2-5)
sehingga diperoleh nilai Kct, Kcv, dan Ktv.
Hasil pengamatan dan perhitungan Berdasarkan hasil kurva pada Gambar
ditunjukkan pada Tabel 4-2. Untuk 4-3, A dan Ea untuk masing-masing
mengetahui pengaruh suhu terhadap isomer dapat diperoleh dan ditampilkan
tetapan kesetimbangan reaksi, maka pada Tabel 4-3. Apabila dituliskan
dilakukan dengan menggunakan dalam bentuk persamaan Arhenius,
persamaan Arhenius, sehingga persamaan maka berdasarkan Tabel 4-3 dapat
pengaruh suhu terhadap tetapan dituliskan persamaan Arhenius untuk
kesetimbangan Kct, Kcv, dan Ktv pengaruh suhu terhadap tetapan
ditunjukkan pada persamaan (4-1), (4- kesetimbangan masing-masing isomer

143
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 14 No.2 Desember 2016 :137-146

seperti ditunjukkan pada persamaan (4- yang sama (H) ada dalam posisi satu
4), (4-5), dan (4-6). garis dengan sifat leketronegatifitas yang
sama (positif) sehingga terjadi saling
tolak menolak yang lebih besar. Hal ini
berbeda dengan struktur trans yang
secara geometri memiliki kestabilan
ruang yang lebih baik, energinya lebih
rendah dibanding struktur cis karena
posisi gugus hidrogen (H) yang
lekertopositif berada pada posisi
berseberangan sehingga distribusi
elektro menjadi lebih merata. Dengan
Gambar 4-3: Perubahan nilai tetapan kesetim- demikian, maka energi terbentuknya
bangan terhadap 1/T
struktur trans akan lebih besar
dibanding dengan struktur cis, seperti
Kct=Actexp(-Eact/RT) (4-4)
ditunjukkan pada Gambar 1-1.
Berbeda dengan struktur cis dan
Kcv=Acvexp(-Eacv/RT) (4-5)
trans, maka struktur vinil adalah
struktur yang agak berbeda, dimana
Ktv=Atvexp(-Eatv/RT) (4-6)
terjadi ikatan rangkap di bagian bawah,
ikatan polimerisasi terbentuk pada atom
Tabel 4-3: NILAI Ea DAN A PENGARUH SUHU C no 1 dan 2. Posisi tersebut membuat
TERHADAP TETAPAN KESETIM- polimer secara geometris menjadi sangat
BANGAN
stabil karena adanya resonansi pada
ikatan rangkap yang ada dan distribusi
Faktor Energi
Tetapan elektron yang lebih merata. Dengan
frekuensi aktivasi
kesetimbangan demikian, maka energi pembentukan
A (Ea/R)
struktur vinil adalah yang paling rendah
Kct 5,725901 -481,79
dibanding dengan struktur cis dan
Kcv 4,286626 -460,42
trans. Hal tersebut membuat secara
Ktv 2,608043 -368,91
umum, maka komposisi struktur isomer
kebanyakan adalah vinil, sedangkan cis
Hasil tersebut menunjukkan bahwa adalah yang paling sedikit.
pengaruh suhu sangat besar terhadap Kenaikan suhu reaksi akan
perubahan isomer cis dan vinil. Dengan memberikan potensi proporsi struktur
kenaikan suhu tiap 10 derajat, maka cis yang berbeda. Semakin tinggi suhu
dapat mengalami penurunan yang isomerisasi, ternyata jumlah isomer vinil
sangat tajam dan sensitif. Bahkan pada adalah semakin besar dengan tingkat
suhu 110 derajat, cis mengalami peningkatan yang lebih besar daripada
penurunan yang sangat drastis. Jika struktur cis. Dengan demikian, untuk
diekstrapoasi, maka pada suhu 110 meningkatkan jumlah struktur cis, maka
derajat, tidak ada cis dalam struktur harus diupayakan reaksi isomerisasi
polimer tersebut. Hal ini berkaitan terjadi pada suhu yang lebih rendah.
dengan sifat struktur kimia cis adalah Semakin rendah suhunya, maka
senyawa yang relatif tidak stabil peningkatan perubahan isomer cis akan
energinya dibandingkan dengan trans, meningkat dibandingan peningkatan
dimana struktur cis orientasi gugus perubahan struktur trans dan vinil.

144
Isomerisasi Polimer Melalui Reaksi ....... (Heri Budi Wibowo)

4.3 Potensi Peningkatan Kualitas 5 KESIMPULAN


HTPB Hasil penelitian menunjukkan
Menarik diamati hasil dari bahwa reaksi Sain Sayef dapat digunakan
optimalisasi untuk penggunaan HTPB untuk mengubah komposisi isomer dari
sebagai fuel binder propelan. HTPB HTPB. Perubahan komposisi struktur
untuk kepentingan fuel binder propelan HTPB sangat penting dalam peningkatan
diinginkan memiliki kadar cis yang kualitas HTPB sebagai fuel binder
tinggi dan memiliki kadar vinil yang propelan. Reaksi Sain Sayef terbukti
rendah (Aldemir, dkk, 2013). Sebagai nyata dapat memutus ikatan C-C dari
acuan, biasanya kadar vinil HTPB untuk polimer HTPB. Berdasarkan tetapan
fuel binder propelan diinginkan kurang kecepatan reaksi, maka reaksi penurunan
atau sama dengan dari 20% (Lin-Vien, isomer vinil adalah paling bsear, sedang
2013). Dengan mengamati dan estrapolasi penurunan isomer cis dan trans adalah
dari persamaan hubungan tetapan sama. Hasil optimal diperoleh dengan
kecepatan reaksi untuk tiap isomer kadar vinil 19% dengan suhu 100 ⁰C
seperti ditunjukkan pada persamaan (2- selama 90 menit. Secara umum, kualitas
5), (2-6), dan (2-7) serta nilai tetapan HTPB dapat meningkat dengan me-
kecepatan reaksi masing-masing isomer, ngurangi kadar vinil sehingga komposisi
maka dapat dibuat optimisasi pada HTPB memiliki kadar vinil turun
reaksi berapa lama diperoleh kadar vinil menjadi 19%. Untuk mendapatkan hasil
minimum namun kadar cis tidak terlalu yang optimal, perlu dilakukan penelitian
turun banyak. Hasil optimalisasi diperoleh lebih lanjut pengaruh suhu reaksi dan
bahwa kondisi optimum dapat terjadi pemilihan katalis yang digunakan.
dengan reaksi pada menit ke 90 akan
diperoleh isomer vinil (%W) adalah 19%, UCAPAN TERIMA KASIH
cis adalah 3%, dan trans adalah 49%. Ucapan terimakasih disampaikan
Nilai ini cukup memenuhi persyaratan kepada LAPAN yang telah memberikan
sebagai binder propelan komposit. Dengan biaya dan fasilitas untuk
demikian, maka potensi penggunaan terselenggaranya penelitian ini. Ucapan
metode Sain Sayef untuk menurunkan terima kasih juga disampaikan kepada
kadar vinil dari HTPB adalah cukup Kepala Pusat Teknologi Roket yang telah
besar. Dengan metode ini, dapat mendukung dan memfasilitasi penelitian
digunakan untuk memperbaiki struktur ini.
HTPB yang diperoleh.
Untuk mendapatkan hasil yang DAFTAR RUJUKAN
lebih optimal, maka perlu dilakukan Arguello, J.M., and A. Santos, 2016. Hardness
penelitian pengaruh suhu reaksi dan and Compression Resistance of Natural
katalis yang digunakan. Menurut Rubber and Synthetic Rubber Mixtures,
Arhenius, maka suhu reaksi sangat Journal of Physic: Conf Series 687.
berpengatruh secara signifikan terhadap Aydemir, Bulent, B., and S., Salman, 2013.
tetapan kecepatan reaksi (Wibowo, The Advantages of New Generation
2013). Demikian pula katalis, katalis Hardness Measurement Methods, 5th
dapat menurunkan energi aktivasi International Quality Conference May
sehingga reaksi dapat lebih cepat 20th Center for Quality, Faculty of
terjadi. Pemilihan katalis lain mungkin Mechanical Engineering, University of
memiliki pengaruh dan karakteristik Kragujevac.
yang berbeda.

145
Jurnal Teknologi Dirgantara Vol. 14 No.2 Desember 2016 :137-146

Lin-Vien, D., 2013. Infrared and Raman Produksi. Chemistry Progress, Chem.
Characteristic Frequencies of Organik Prog. 5(1). 2234-2240.
Molecules. San Diego : AcademicPress. Wibowo, H.B., 2011. Pengaruh Berat Molekul
Maggi, F., 2014. Curing Viscosity of HTPB-Based Terhadap Reaksi Pembentukan Poliuretan,
Binder Embedding Microand Nano- Prosiding SIPTEKGAN XIV-2011.
Aluminum Particles, Propellants Explos. Wibowo, H.B., 2012. Karakteristik Viskoelastisitas
Pyrotech, no. 39, 1–7. Binder Propelan Komposit Mandiri
Randall, D., and Lee, S., 2013. The Polyurethanes Berbasis HTPB. Prosiding SIPTEKGAN
Book. New York: ed. 12th, John Wiley XV-2011.
and Sons. Wibowo, H.B., 2014. Kinetika Polimerisasi Butadien
Sutton, G.P., and Biblarz, O., 2001. Rocket Secara Emulsi dengan Inisiator H2O2/Fe(II).
Propulsion Elements, 7thedition. New Prosiding Seminar Nasional JNK 2014.
York : John Wiley & Son. Zohari, N., Keshavar, M.H., and S.A.
Timnat, J., 1992. Advanced Rocket Propulsion. Seyedsadjadi, 2013. The Advantages
London: Interscience Publisher. 139. and Shortcomings of Using Nano-sized
Wibowo, H.B., 2013. Struktur Polimer Energetic Materials, Central European
Polibutadien dan Teknik Pengendalian Journal of Energetic Materials 10(1),
135-147.

146

You might also like