You are on page 1of 21

Kompetensi Dasar dan Indikator

“SISTEM PERTIDAKSAMAAN DUA VARIABEL”


Kelas X Semester 1

Kompetensi Dasar Indikator


3.4 Menjelaskan dan menentukan 3.4.1 Menjelaskan konsep pertidaksamaan
penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel (C1)
dua variabel (linear-kuadrat dan 3.4.2 Menyusun bentuk pertidaksamaan
kuadrat-kuadrat) linear dua variabel (C2)
3.4.3 Menunjukkan langkah-langkah
menggambar grafik daerah
penyelesaian pertidaksamaan linear
dua variabel (C2)
3.4.4 Menjelaskan konsep pertidaksamaan
kuadrat dua variabel (C1)
3.4.5 Menyusun bentuk pertidaksamaan
kuadrat dua variabel (C2)
3.4.6 Menunjukkan langkah-langkah
menggambar grafik daerah
penyelesaian pertidaksamaan
kuadrat dua variabel (C2)
3.4.7 Menjelaskan konsep sistem
pertidaksamaan dua variabel
(linear-kuadrat dan kuadrat-
kuadrat) (C1)
3.4.8 Menunjukkan langkah-langkah
penyelesaian sitem pertidaksamaan
dua variabel (linear-kuadrat dan
kuadrat-kuadrat) (C2)
3.4.9 Menunjukkan himpunan
penyelesaian sistem persamaan dua
variabel (linear-kuadrat dan

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 1
kuadrat-kuadrat) (C3)
3.4.10 Menggambar grafik daerah
penyelesaian sistem persamaan dua
variabel (linear-kuadrat dan
kuadrat-kuadrat)
4.4 Menyajikan dan menyelesaikan masalah 4.4.1 Membuat permasalahan kontekstual
kontekstual yang berkaitan dengan mengenai sistem pertidaksamaan
sistem pertidaksamaan dua variabel dua variabel (linear-kuadrat dan
(linear-kuadrat dan kuadrat-kuadrat) kuadrat-kuadrat) (C6)
4.4.2 Menganalisis masalah kontekstual
mengenai sistem pertidaksamaan
dua variabel (linear-kuadrat dan
kuadrat-kuadrat) (C4)
4.4.3 Menyusun suatu model matematika
sistem pertidaksamaan dua variabel
dari masalah kontekstual (linear-
kuadrat dan kuadrat-kuadrat) (C4)
4.4.4 Menjelaskan langkah-langkah
penyelesaian sistem pertidaksamaan
dua variabel (linear-kuadrat dan
kuadrat-kuadrat) (C3)
4.4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual
mengenai sistem pertidaksamaan
dua variabel (linear-kuadrat dan
kuadrat-kuadrat) (C4)

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 2
PETA KONSEP

PERTIDAKSAMAAN
DUA VARIABEL

LINEAR KUADRAT

SISTEM
PERTIDAKSAMAAN
DUA VARIABEL

LINEAR-LINEAR LINEAR-KUADRAT KUADRAT-KUADRAT

HIMPUNAN
PENYELESAIAN

GRAFIK DAERAH
PENYELESAIAN

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 3
A. PERTIDAKSAMAAN DUA VARIABEL
1. Pertidaksamaan Linear Dua Variabel
Definisi 4.3

 Pertidaksamaan linear dua variabel adalah suatu


pertidaksamaan yang memuat dua variabel
dengan pangkat tertinggi satu.

Bentuk umum pertidaksamaan linear dua variabel

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≥ 𝑑 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≤ 𝑑 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 < 𝑑 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 > 𝑑

*Tanda pertidaksamaan ada 4, yaitu ≤, ≥, <, >


Penyelesaian dari pertidaksamaa linier dua variabel ini merupakan gambar
daerah pada grafik Kartesius (sumbu-𝑥𝑦) yang dibatasi oleh suatu garis
linier.
Perhatikan contoh soal berikut ini

Contoh Soal

1. Lukislah daerah penyelesaian pertidaksamaan berikut ini:


a. 𝑦 >𝑥−3
b. 𝑦 ≤ −2𝑥 + 6

Alternatif
Penyelesaian
n

a. 𝑦 > 𝑥 − 3
Persamaannya 𝑦 = 𝑥 − 3
Langkah 1
Tentukan titik potong sumbu 𝑥 dan titik potong sumbu 𝑦
Persamaan 𝑦 = 𝑥 − 3
 Memotong sumbu 𝑥 jika 𝑦 = 0
𝑦 =𝑥−3

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 4
0=𝑥−3
3=𝑥
Jadi Persamaan 𝑦 = 𝑥 − 3 memotong sumbu 𝑥 dititik (3,0)
 Memotong sumbu 𝑦 jika 𝑥 = 0
𝑦 =𝑥−3
𝑦 = 0−3
𝑦 = −3
Jadi Persamaan 𝑦 = 𝑥 − 3 memotong sumbu 𝑦 dititik (0,-3)
Langkah 2
Gambar grafik berdasarkan titik yang telah diketahui
𝑦

3
𝑥

−3

Langkah 3
Tentukan daerah penyelesaian dengan cara mengambil salah satu titik
sembarang sebagai titik uji. Misalnya titik (0,0). Substitusikan titik
tersebut ke soal yaitu 𝑦 > 𝑥 − 3, sehingga diperoleh
0> 0−3
0 > −3 (benar)
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah daerah bagian kanan atas garis
𝑦=𝑥−3
Langkah 4
Arsirlah daerah penyelesaian pada grafik yang telah digambar
𝑦

` 3 Matematika Kelas X SMA/MA


𝑥 Semester 1 5

−3
2. Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel

Definisi 4.3

 Pertidaksamaan kuadrat dua variabel (𝑥 dan 𝑦)


merupakan suatu pertidaksamaan dengan variabel
𝑥 atau 𝑦 memiliki pangkat tertinggi dua

Bentuk pertidaksamaan kuadrat dua variabel


𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑦 2 + 𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 + 𝑒 ≥ 0
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑦 2 + 𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 + 𝑒 ≤ 0
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑦 2 + 𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 + 𝑒 > 0
𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑦 2 + 𝑐𝑥 + 𝑑𝑦 + 𝑒 < 0

*Tanda pertidaksamaan pada pertidaksamaan kuadrat dua variabel juga


sama seperti pada pertidaksamaan linear dua variabel yaitu ada 4 tanda, ≤
, ≥, <, >
Secara umum bentuk fungsi kuadrat adalah 𝑦 = 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑦 + 𝑐 dan grafiknya
berbentuk parabola. Untuk menggambar grafiknya, diperlukan langkah-
langkah tersendiri, yakni
1) Menentukan titik potong sumbu 𝑥 dengan syaratnya 𝑦 = 0 dan titik
potong sumbu 𝑦 dengan syaratnya 𝑥 = 0
2) Menentukan titik balik maksimum/minimum fungsi, yaitu
−𝑏 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑃( , )
2𝑎 −4𝑎
−𝑏 𝑏 2 −4𝑎𝑐
Dengan 𝑥 = dan 𝑦 =
2𝑎 −4𝑎

(4) Menggambar grafik fungsi

Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh soal berikut ini

Contoh Soal

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 6
1. Lukislah daerah penyelesaian pertidaksamaan berikut ini:
a. 𝑦 > 𝑥 2 − 8𝑥 + 12
b. 𝑦 ≤ −𝑥 2 + 4

Alternatif
Penyelesaian
n
a. 𝑦 > 𝑥 2 − 8𝑥 + 12
Persamaannya 𝑦 = 𝑥 2 − 8𝑥 + 12
Langkah 1
Tentukan titik potong sumbu 𝑥 dan titik potong sumbu 𝑦
Persamaan 𝑦 = 𝑥 2 − 8𝑥 + 12
 Memotong sumbu 𝑥 jika 𝑦 = 0
𝑦 = 𝑥 2 − 8𝑥 + 12
0 = 𝑥 2 − 8𝑥 + 12
0 = (𝑥 − 6)(𝑥 − 2)
𝑥 = 6 dan 𝑥 = 2
Jadi Persamaan 𝑦 = 𝑥 2 − 8𝑥 + 12 memotong sumbu 𝑥 dititik (6,0)
dan (2,0)
 Memotong sumbu 𝑦 jika 𝑥 = 0
𝑦 = 𝑥 2 − 8𝑥 + 12
𝑦 = 02 − 8(0) + 12
𝑦 = 12
Jadi Persamaan 𝑦 = 𝑥 2 − 8𝑥 + 12 memotong sumbu 𝑦 dititik
(0,12)
Langkah 2
Tentukan titik balik dari persamaan 𝑦 = 𝑥 2 − 8𝑥 + 12
𝑎=1
𝑏 = −8
𝑐 = 12
−𝑏 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑥= 𝑦=
2𝑎 −4𝑎

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 7
−(−8) (−8)2 − 4(1)(12)
𝑥= 𝑦=
2(1) −4(1)
8 64 − 48
𝑥= =4 𝑦=
2 −4
16
𝑦=
−4
𝑦 = −4
Jadi Persamaan 𝑦 = 𝑥 2 − 8𝑥 + 12 memiliki titik balik 𝑃(4, −4)
Langkah 3
Gambarlah grafik daerah penyelesaian berdasarkan titik-titik
koordinat yang telah diketahui
𝑦

12

Daerah Penyelesaian

4
2 6
𝑥

−4

b. 𝑦 ≤ −𝑥 2 + 4
Persamaannya 𝑦 = −𝑥 2 + 4
Langkah 1
Tentukan titik potong sumbu 𝑥 dan titik potong sumbu 𝑦
Persamaan 𝑦 = −𝑥 2 + 4
 Memotong sumbu 𝑥 jika 𝑦 = 0
𝑦 = −𝑥 2 + 4
0 = 𝑥2 − 4
0 = (𝑥 + 2)(𝑥 − 2)
𝑥 = −2 dan 𝑥 = 2

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 8
Jadi Persamaan 𝑦 = −𝑥 2 + 4 memotong sumbu 𝑥 dititik (-2,0)
dan (2,0)
 Memotong sumbu 𝑦 jika 𝑥 = 0
𝑦 = −𝑥 2 + 4
𝑦 = −02 + 4
𝑦=4
Jadi Persamaan 𝑦 = 𝑥 2 − 8𝑥 + 12 memotong sumbu 𝑦 dititik (0,4)
Langkah 2
Tentukan titik balik dari persamaan 𝑦 = −𝑥 2 + 4
𝑎 = −1
𝑏=0
𝑐=4
𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑦=
−𝑏 −4𝑎
𝑥=
2𝑎 (0)2 − 4(−1)(4)
𝑦=
−(0) −4(−1)
𝑥=
2(−1) 0 + 16
𝑦=
0 4
𝑥= =0
−2 16
𝑦=
4
𝑦=4
Jadi Persamaan 𝑦 = −𝑥 2 + 4 memiliki titik balik 𝑃(0,4)
Langkah 3
Gambarlah grafik daerah penyelesaian berdasarkan titik-titik
koordinat yang telah diketahui

−2 2 𝑥

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 9
Untuk menentukan daerah arsiran ambil sembarang titik, misal (0,0).
Substitusikan ke soalnya.
𝑦 ≤ −𝑥 2 + 4
0 ≤ −02 + 4
0≤4 (Benar)
jadi yang diarsir adalah daerah yang dibawah garis 𝑦 = −𝑥 2 + 4

B. SISTEM PERTIDAKSAMAAN DUA VARIABEL

Definisi 4.3
 Sistem pertidaksamaan linear adalah himpunan pertidaksamaan
linear yang saling terkait dengan koefisien variabelnya bilangan-
bilangan real.
 Sistem pertidaksamaan linear dua variabel adalah suatu sistem
pertidaksamaan linear yang memuat dua variabel dengan
koefisien bilangan real.

1. Linear-Linear
Bentuk Umum
𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 ≥ 𝑑1
𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 ≥ 𝑑2

Dengan tanda pertidaksamaannya bisa diganti dengan ≤, ≥, <, >


Sekarang perhatikan permasalah berikut ini

? Masalah 4.1

Pak Rendi berencana membangun 2 tipe rumah; yaitu, tipe A dan tipe B di
atas sebidang tanah seluas 10.000𝑚2 . Setelah dia berkonsultasi dengan
arsitek (perancang bangunan), ternyata untuk membangun sebuah rumah
tipe A dibutuhkan tanah seluas 100𝑚2 dan untuk membangun sebuah rumah
tipe B dibutuhkan tanah seluas 75𝑚2 . Karena dana yang dimilikinya
terbatas, maka banyak rumah yang direncanakan akan dibangun paling
banyak 125 unit. Jika kamu adalah arsitek Pak Rendi,

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 10
1. bantulah Pak Rendi menentukan berapa banyak rumah tipe A dan tipe
B yang mungkin dapat dibangun sesuai dengan kondisi luas tanah
yang ada dan jumlah rumah yang akan dibangun
2. gambarkanlah daerah penyelesaian pada bidang kartesius
berdasarkan batasan-batasan yang telah diuraikan.

Alternatif
Penyelesaian
n
Misalkan:
𝑥 : Banyaknya rumah tipe A yang dibangun
𝑦 : Banyaknya rumah tipe B yang dibangun
1) Banyak rumah tipe A dan tipe B yang dapat dibangun
a. Luas tanah yang diperlukan untuk membangun rumah tipe A dan tipe
B di atas tanah seluas 10.000𝑚2 ditentukan oleh pertidaksamaan:
100𝑥 + 75𝑦 ≤ 10.000 (disederhanakan)
4𝑥 + 3𝑦 ≤ 400 (1)
b. Jumlah rumah yang akan dibangun
𝑥 + 𝑦 ≤ 125 (2)

Dari pertidaksamaan (1) dan (2)), kita tentukan banyak rumah tipe A
dan tipe B yang dapat dibangun dengan menerapkan metode eliminasi
pada sistem persamaan linear dua variabel berikut.
4𝑥 + 3𝑦 = 400 ×1 4𝑥 + 3𝑦 = 400
𝑥+𝑦 = 125 ×3 3𝑥 + 3𝑦 = 375
𝑥 = 25
Untuk 𝑥 = 25 maka 𝑦 = 125 − 𝑥
𝑦 = 125 − 25
𝑦 = 100
Dengan demikian, Pak Rendi dapat membangun rumah tipe A sebanyak
25 unit, dan rumah tipe B sebanyak 100 unit.

Untuk menggambar daerah penyelesaian pada diagram kartesius


dilakukan langkah-langkah sebagai berikut.

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 11
Langkah 1
Menentukan titik potong dari persamaan 4𝑥 + 3𝑦 = 400 dan garis 𝑥 +
𝑦 = 125. Terlebih dahulu kita cari titik potong dengan sumbu 𝑥 yang
terjadi jika 𝑦 = 0 dan titik potong dengan sumbu y yang terjadi jika 𝑥 =
0.
 Untuk garis 4𝑥 + 3𝑦 = 400 jika 𝑦 = 0 maka 𝑥 = 100
Jika 𝑥 = 0 maka 𝑦 = 133,3
Atau lebih mudahnya dengan menggunakan tabel seperti
dibawah ini

Memotong sumbu

𝑦 𝑥

𝑥 0 100
𝑦 133,3 0
(𝑥, 𝑦) (0,133,3) (100,0)
Maka garis 4𝑥 + 3𝑦 = 400 memotong sumbu 𝑦 dititik (0,133,3)
dan memotong sumbu 𝑥 dititik (100,0)
 Untuk garis 𝑥 + 𝑦 = 125 jika 𝑦 = 0 maka 𝑥 = 125
Jika 𝑥 = 0 maka 𝑦 = 125
Atau lebih mudahnya dengan menggunakan tabel seperti
dibawah ini
Memotong sumbu
𝑦 𝑥

𝑥 0 125
𝑦 125 0
(𝑥, 𝑦) (0,125) (125,0)

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 12
Maka garis 𝑥 + 𝑦 = 125 memotong sumbu 𝑦 dititik (0,125) dan
memotong sumbu 𝑥 dititik (125,0)

Langkah 2
Menggambar grafik penyelesaian pertidaksamaan
𝑦

133,3

125

0,0 100 125 𝑥

Langkah 3
Menentukan daerah penyelesaian pertidaksamaan 4𝑥 + 3𝑦 ≤ 400 dan
𝑥 + 𝑦 ≤ 125.
Daerah penyelesaian pertidaksamaan 4𝑥 + 3𝑦 ≤ 400
Jika garis 4𝑥 + 3𝑦 = 400 digambar pada diagram kartesius maka garis
tersebut akan membagi dua daerah, yaitu daerah 4𝑥 + 3𝑦 < 400 dan
daerah 4𝑥 + 3𝑦 > 400. Begitu juga dengan daerah penyelesaian
pertidaksamaan 𝑥 + 𝑦 ≤ 125.
Untuk menyelidiki daerah mana yang menjadi daerah penyelesaian dari
pertidaksamaan, kita dapat melakukan mengambil sebarang titik misal
𝑃(𝑥, 𝑦) pada salah satu daerah, kemudian mensubstitusikan titik
tersebut ke pertidaksamaan. Jika pertidaksamaan tersebut bernilai
benar maka daerah yang memuat titik 𝑃(𝑥, 𝑦) merupakan daerah
penyelesaiannya, jika bernilai salah maka daerah tersebut bukan daerah
penyelesaian pertidaksamaan.
Langkah 4
Mengarsir daerah yang merupakan daerah penyelesaian masing-masing
pertidaksamaan. Daerah yang diarsir dua kali merupakan daerah

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 13
penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linier. Setelah langkah 1, 2,
dan 3 di atas dilakukan, maka daerah penyelesaian sistem
pertidaksamaan digambarkan sebagai berikut.

133,3

125

0,0 100 125 𝑥

Contoh Soal

Tentukan penyelesaian dari


𝑥 + 3𝑦 ≤ 6 ………………………………..(1)
3𝑥 + 𝑦 ≤ 10 ………………………………(2)
𝑥 ≥ 0 ………………………………....(3)
𝑦 ≥ 0 .………………………………….(4)

Alternatif
Penyelesaian
n
𝑥 + 3𝑦 ≤ 6 ………………………………..(1)
3𝑥 + 𝑦 ≤ 10 ………………………………(2)
𝑥 ≥ 0 ………………………………....(3)
𝑦 ≥ 0 .………………………………….(4)
Titik potong 𝑥 + 3𝑦 ≤ 6 adalah
Memotong sumbu
𝑦 𝑥

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 14
𝑥 0 6
𝑦 2 0
(𝑥, 𝑦) (0,2) (6,0)
Titik potong 3𝑥 + 𝑦 ≤ 10 adalah
Memotong sumbu
𝑦 𝑥

𝑥 0 3,3
𝑦 10 0
(𝑥, 𝑦) (0,10) (3,3,0)

10

3,3 6 𝑥

2. Linear-Kuadrat

Definisi 4.3
 Sistem pertidaksamaan linear-kuadrat adalah himpunan
pertidaksamaan yang terdiri dari persamaan linear dengan
persamaan kuadrat yang saling terkait dengan koefisien
variabelnya bilangan-bilangan real.

Bentuk Umum sistem pertidaksamaan linear-kuadrat dua variabel

𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 ≥ 𝑑1
𝑎2 𝑥 2 + 𝑏2 𝑦 2 + 𝑐𝑥 + 𝑑2 𝑦 + 𝑒 ≥ 0

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 15
Dengan 𝑎1, 𝑎2 ≠ 0 tanda pertidaksamaannya bisa diganti dengan ≤, ≥, <, >
Solusinya adalah irisan dari pertidaksamaan-pertidaksamaan yang
membentuk sistem tersebut.
Grafik penyelesaian dari sistem pertidaksamaan dua variabel adalah
himpunan titik-titik yang mewakili semua penyelesaian tersebut. Himpunan
titik-titik ini disebut sebagai Daerah Himpunan Penyelesaian (DHP)

Contoh Soal

Tentukan daerah himpunan penyelesaian dari


𝑦 <𝑥−1
𝑦 ≥ 𝑥2 − 4

Alternatif
Penyelesaian
n

Langkah 1
Menentukan titik potong garis 𝑦 = 𝑥 − 1
Memotong sumbu

𝑦 𝑥

𝑥 0 1
𝑦 -1 0
(𝑥, 𝑦) (0,-1) (1,0)
Langkah 2
Menentukan titik potong garis 𝑦 = 𝑥 2 − 4
Memotong sumbu

𝑦 𝑥

𝑥 0 2 dan -2
𝑦 -4 0
(2,0) dan
(𝑥, 𝑦) (0,-4)
(-2,0)
Langkah 3

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 16
Menentukan titik puncak garis pertidaksamaan kuadratnya yaitu 𝑦 = 𝑥 2 − 4
−𝑏 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑃( , )
2𝑎 −4𝑎
−0 (0)2 − 4(1)(−4)
𝑃( , )
2(1) −4(1)
𝑃(0, −4)
Langkah 4

Menggambar grafik dari kedua garis dan mengarsirnya untuk 𝑦 < 𝑥 − 1


daerah dibawah garis dan untuk 𝑦 ≥ 𝑥 2 − 4 diarsir diatas kurva

𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛

−2 1 2
𝑥
−1
𝐷𝐻𝑃

−4

3. Kuadrat-Kuadrat
Definisi 4.3
 Sistem pertidaksamaan kuadrat-kuadrat adalah himpunan
pertidaksamaan yang terdiri dari persamaan kuadrat dengan
persamaan kuadrat lain yang saling terkait dengan koefisien
variabelnya bilangan-bilangan real.

Bentuk Umum sistem pertidaksamaan kuadrat-kuadrat dua variabel

𝑎1 𝑥 2 + 𝑏1 𝑦 2 + 𝑐1 𝑥 + 𝑑1 𝑦 + 𝑒1 ≥ 0
𝑎2 𝑥 2 + 𝑏2 𝑦 2 + 𝑐2 𝑥 + 𝑑2 𝑦 + 𝑒2 ≥ 0
Dengan 𝑎1, 𝑎2 ≠ 0 tanda pertidaksamaannya bisa diganti dengan ≤, ≥, <, >

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 17
Solusinya adalah irisan dari pertidaksamaan-pertidaksamaan yang
membentuk sistem tersebut.
Grafik penyelesaian dari sistem pertidaksamaan dua variabel sama dengan
grafik penyelesaian dari sistem pertidaksamaan dua variabel yang lain.

Contoh Soal

Tentukan daerah penyelesaian dari


𝑦 ≥ 𝑥2 + 2
𝑦 ≤ −𝑥 2 + 2𝑥 + 6

Alternatif
Penyelesaian
n
Untuk penyelesaian sama seperti cara penyelesaian sistem persamaan yang
lain. Perhatikan langkah-langkah berikut ini!
Langkah 1
Menentukan titik potong dari garis 𝑦 = 𝑥 2 + 2
Persamaan ini tidak memiliki titik potong sumbu 𝑥, karena nilai 𝐷 = −8. 𝐷 <
0
Titik potong sumbu 𝑦 jika 𝑥 = 0
𝑦 = 𝑥2 + 2
𝑦 = 0+2
𝑦=2
Jadi garis 𝑦 = 𝑥 2 + 2 memotong sumbu 𝑦 pada titik (0,2)
Langkah 2
Menentukan titik puncak garis 𝑦 = 𝑥 2 + 2
−𝑏 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑃( , )
2𝑎 −4𝑎
−0 (0)2 − 4(1)(2)
𝑃( , )
2(1) −4(1)
𝑃(0,2)
Langkah 3

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 18
Menentukan titik potong dari garis 𝑦 = −𝑥 2 + 2𝑥 + 6
Memotong sumbu
𝑦 𝑥

1 + √7 dan
𝑥 0
1 − √7 Langkah 4
𝑦 6 0 Menentukan titik
(1 + √7,0) dan puncak dari garis
(𝑥, 𝑦) (0,6)
(1 − √7,0) 𝑦 = −𝑥 2 + 2𝑥 + 6

−𝑏 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑃( , )
2𝑎 −4𝑎
−2 (2)2 − 4(−1)(6)
𝑃( , )
2(−1) −4(−1)
𝑃(1,7)
Langkah 5
Gambar grafik lalu arsir daerah yang memenuhi yaitu untuk 𝑦 ≥ 𝑥 2 +
2 diatas kurva dan untuk 𝑦 ≤ −𝑥 2 + 2𝑥 + 6 dibawah kurva
Daerah uang diarsir keduanya merupakan daerah penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan.
𝑦

1 + √7 𝑥
1 − √7 1

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 19
Uji Kompetensi 1

A. Jawablah soal-soal berikut dengan tepat.


1. Gambarlah daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear
berikut.
a. 4𝑥 + 3𝑦 ≤ 2
𝑥≥0
𝑦≥0
b. 5𝑥 + 2𝑦 ≤ 150
𝑥 + 𝑦 ≤ 60
𝑥≥0
𝑦≥0
2. Diberikan sistem pertidaksamaan linear
𝑥−𝑦 ≥3
5𝑥 + 3𝑦 ≥ 9
a. Gambarkan grafik pertidaksamaan pada sistem tersebut!
b. Tentukanlah himpunan penye-lesaian sistem tersebut, dengan syarat
tambahan 𝑥 > 0 dan 𝑦 > 0
c. Selanjutnya dapatkah kamu menentukan himpunan penyelesaian sistem
tersebut untuk syarat 𝑥 < 0 dan 𝑥 < 0? Jelaskan!
3. Sekelompok tani transmigran mendapatkan 6 ha tanah yang dapat ditanami
padi, jagung, dan palawija lain. Karena keterbatasan sumber daya petani harus
menentukan berapa bagian yang harus ditanami padi dan berapa bagian yang
harus ditanami jagung, sedangkan palawija lainnya ternyata tidak
menguntungkan. Dalam suatu masa tanam tenaga yang tersedia hanya 1590
jam-orang. Pupuk juga terbatas, tak lebih dari 480 kg, sedangkan air dan
sumber daya lainnya dianggap cukup tersedia. Diketahui pula bahwa untuk
menghasilkan 1 kwintal padi diperlukan 12 jam-orang tenaga dan 4 kg pupuk,
dan untuk 1 kwintal jagung diperlukan 9 jam-orang tenaga dan 2 kg pupuk.
Kondisi tanah memungkinkan menghasilkan 50 kuintal padi per ha atau 20
kwintal jagung per ha. Pendapatan petani dari 1 kwintal padi adalah Rp
32.000,00 sedang dari 1 kwintal jagung Rp 20.000,00 dan dianggap bahwa

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 20
semua hasil tanamnya selalu habis terjual. Masalah bagi petani ialah
bagaimanakah rencana produksi yang memaksimumkan pendapatan total?
Artinya berapa ha tanah ditanami padi dan berapa ha tanah ditanami jagung?
4. Jika diberikan sistem pertidaksamaan linear seperti berikut ini,
𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 ≥ 𝑑1 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ≥ 0
𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 ≥ 𝑑2 𝑑𝑎𝑛 𝑦 ≥ 0
a. Apakah mungkin sistem pertidaksamaan tersebut memiliki solusi tunggal?
b. Syarat apakah yang harus dipenuhi agar sistem tidak memiliki solusi?
5. Suatu pabrik farmasi menghasilkan dua jenis kapsul obat flu yang diberi nama
Fluin dan Fluon. Setiap kapsul memuat tiga unsur (ingredient) utama dengan
kadar kandungannya tertera dalam Tabel dibawah ini. Menurut dokter,
seseorang yang sakit flu akan sembuh jika dalam tiga hari (secara diratakan)
minimum menelan 12 grain aspirin, 74 grain bikarbonat dan 24 grain kodein.
Jika harga Fluin Rp 200,00 dan Fluon Rp 300,00 per kapsul, berapa kapsul Fluin
dan berapa kapsul Fluon harus dibeli supaya cukup untuk menyembuhkannya
dan meminimumkan ongkos pembelian total?

6. Lukislah DHP dari sistem pertidaksamaan dibawah ini


a. 𝑥 2 + 𝑦 2 ≤ 36
𝑥2 + 𝑦2 − 4 ≥ 0
b. (𝑥 + 3)2 + (𝑦 − 1)2 > 16
𝑥2 + 𝑦2 < 9
c. 4𝑥 2 − 25𝑦 2 ≤ 100
𝑦 ≤ 𝑥2 − 4
7. Lukislah DHP dari sistem pertidaksamaan dibawah ini
2𝑥 + 3𝑦 ≥ 12
𝑦 ≥ −𝑥 2 + 5𝑥 + 6

` Matematika Kelas X SMA/MA


Semester 1 21

You might also like