Professional Documents
Culture Documents
PERTIDAKSAMAAN
DUA VARIABEL
LINEAR KUADRAT
SISTEM
PERTIDAKSAMAAN
DUA VARIABEL
HIMPUNAN
PENYELESAIAN
GRAFIK DAERAH
PENYELESAIAN
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≥ 𝑑 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 ≤ 𝑑 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 < 𝑑 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 > 𝑑
Contoh Soal
Alternatif
Penyelesaian
n
a. 𝑦 > 𝑥 − 3
Persamaannya 𝑦 = 𝑥 − 3
Langkah 1
Tentukan titik potong sumbu 𝑥 dan titik potong sumbu 𝑦
Persamaan 𝑦 = 𝑥 − 3
Memotong sumbu 𝑥 jika 𝑦 = 0
𝑦 =𝑥−3
3
𝑥
−3
Langkah 3
Tentukan daerah penyelesaian dengan cara mengambil salah satu titik
sembarang sebagai titik uji. Misalnya titik (0,0). Substitusikan titik
tersebut ke soal yaitu 𝑦 > 𝑥 − 3, sehingga diperoleh
0> 0−3
0 > −3 (benar)
Jadi himpunan penyelesaiannya adalah daerah bagian kanan atas garis
𝑦=𝑥−3
Langkah 4
Arsirlah daerah penyelesaian pada grafik yang telah digambar
𝑦
−3
2. Pertidaksamaan Kuadrat Dua Variabel
Definisi 4.3
Contoh Soal
Alternatif
Penyelesaian
n
a. 𝑦 > 𝑥 2 − 8𝑥 + 12
Persamaannya 𝑦 = 𝑥 2 − 8𝑥 + 12
Langkah 1
Tentukan titik potong sumbu 𝑥 dan titik potong sumbu 𝑦
Persamaan 𝑦 = 𝑥 2 − 8𝑥 + 12
Memotong sumbu 𝑥 jika 𝑦 = 0
𝑦 = 𝑥 2 − 8𝑥 + 12
0 = 𝑥 2 − 8𝑥 + 12
0 = (𝑥 − 6)(𝑥 − 2)
𝑥 = 6 dan 𝑥 = 2
Jadi Persamaan 𝑦 = 𝑥 2 − 8𝑥 + 12 memotong sumbu 𝑥 dititik (6,0)
dan (2,0)
Memotong sumbu 𝑦 jika 𝑥 = 0
𝑦 = 𝑥 2 − 8𝑥 + 12
𝑦 = 02 − 8(0) + 12
𝑦 = 12
Jadi Persamaan 𝑦 = 𝑥 2 − 8𝑥 + 12 memotong sumbu 𝑦 dititik
(0,12)
Langkah 2
Tentukan titik balik dari persamaan 𝑦 = 𝑥 2 − 8𝑥 + 12
𝑎=1
𝑏 = −8
𝑐 = 12
−𝑏 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑥= 𝑦=
2𝑎 −4𝑎
12
Daerah Penyelesaian
4
2 6
𝑥
−4
b. 𝑦 ≤ −𝑥 2 + 4
Persamaannya 𝑦 = −𝑥 2 + 4
Langkah 1
Tentukan titik potong sumbu 𝑥 dan titik potong sumbu 𝑦
Persamaan 𝑦 = −𝑥 2 + 4
Memotong sumbu 𝑥 jika 𝑦 = 0
𝑦 = −𝑥 2 + 4
0 = 𝑥2 − 4
0 = (𝑥 + 2)(𝑥 − 2)
𝑥 = −2 dan 𝑥 = 2
−2 2 𝑥
Definisi 4.3
Sistem pertidaksamaan linear adalah himpunan pertidaksamaan
linear yang saling terkait dengan koefisien variabelnya bilangan-
bilangan real.
Sistem pertidaksamaan linear dua variabel adalah suatu sistem
pertidaksamaan linear yang memuat dua variabel dengan
koefisien bilangan real.
1. Linear-Linear
Bentuk Umum
𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 ≥ 𝑑1
𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 ≥ 𝑑2
? Masalah 4.1
Pak Rendi berencana membangun 2 tipe rumah; yaitu, tipe A dan tipe B di
atas sebidang tanah seluas 10.000𝑚2 . Setelah dia berkonsultasi dengan
arsitek (perancang bangunan), ternyata untuk membangun sebuah rumah
tipe A dibutuhkan tanah seluas 100𝑚2 dan untuk membangun sebuah rumah
tipe B dibutuhkan tanah seluas 75𝑚2 . Karena dana yang dimilikinya
terbatas, maka banyak rumah yang direncanakan akan dibangun paling
banyak 125 unit. Jika kamu adalah arsitek Pak Rendi,
Alternatif
Penyelesaian
n
Misalkan:
𝑥 : Banyaknya rumah tipe A yang dibangun
𝑦 : Banyaknya rumah tipe B yang dibangun
1) Banyak rumah tipe A dan tipe B yang dapat dibangun
a. Luas tanah yang diperlukan untuk membangun rumah tipe A dan tipe
B di atas tanah seluas 10.000𝑚2 ditentukan oleh pertidaksamaan:
100𝑥 + 75𝑦 ≤ 10.000 (disederhanakan)
4𝑥 + 3𝑦 ≤ 400 (1)
b. Jumlah rumah yang akan dibangun
𝑥 + 𝑦 ≤ 125 (2)
Dari pertidaksamaan (1) dan (2)), kita tentukan banyak rumah tipe A
dan tipe B yang dapat dibangun dengan menerapkan metode eliminasi
pada sistem persamaan linear dua variabel berikut.
4𝑥 + 3𝑦 = 400 ×1 4𝑥 + 3𝑦 = 400
𝑥+𝑦 = 125 ×3 3𝑥 + 3𝑦 = 375
𝑥 = 25
Untuk 𝑥 = 25 maka 𝑦 = 125 − 𝑥
𝑦 = 125 − 25
𝑦 = 100
Dengan demikian, Pak Rendi dapat membangun rumah tipe A sebanyak
25 unit, dan rumah tipe B sebanyak 100 unit.
Memotong sumbu
𝑦 𝑥
𝑥 0 100
𝑦 133,3 0
(𝑥, 𝑦) (0,133,3) (100,0)
Maka garis 4𝑥 + 3𝑦 = 400 memotong sumbu 𝑦 dititik (0,133,3)
dan memotong sumbu 𝑥 dititik (100,0)
Untuk garis 𝑥 + 𝑦 = 125 jika 𝑦 = 0 maka 𝑥 = 125
Jika 𝑥 = 0 maka 𝑦 = 125
Atau lebih mudahnya dengan menggunakan tabel seperti
dibawah ini
Memotong sumbu
𝑦 𝑥
𝑥 0 125
𝑦 125 0
(𝑥, 𝑦) (0,125) (125,0)
Langkah 2
Menggambar grafik penyelesaian pertidaksamaan
𝑦
133,3
125
Langkah 3
Menentukan daerah penyelesaian pertidaksamaan 4𝑥 + 3𝑦 ≤ 400 dan
𝑥 + 𝑦 ≤ 125.
Daerah penyelesaian pertidaksamaan 4𝑥 + 3𝑦 ≤ 400
Jika garis 4𝑥 + 3𝑦 = 400 digambar pada diagram kartesius maka garis
tersebut akan membagi dua daerah, yaitu daerah 4𝑥 + 3𝑦 < 400 dan
daerah 4𝑥 + 3𝑦 > 400. Begitu juga dengan daerah penyelesaian
pertidaksamaan 𝑥 + 𝑦 ≤ 125.
Untuk menyelidiki daerah mana yang menjadi daerah penyelesaian dari
pertidaksamaan, kita dapat melakukan mengambil sebarang titik misal
𝑃(𝑥, 𝑦) pada salah satu daerah, kemudian mensubstitusikan titik
tersebut ke pertidaksamaan. Jika pertidaksamaan tersebut bernilai
benar maka daerah yang memuat titik 𝑃(𝑥, 𝑦) merupakan daerah
penyelesaiannya, jika bernilai salah maka daerah tersebut bukan daerah
penyelesaian pertidaksamaan.
Langkah 4
Mengarsir daerah yang merupakan daerah penyelesaian masing-masing
pertidaksamaan. Daerah yang diarsir dua kali merupakan daerah
133,3
125
Contoh Soal
Alternatif
Penyelesaian
n
𝑥 + 3𝑦 ≤ 6 ………………………………..(1)
3𝑥 + 𝑦 ≤ 10 ………………………………(2)
𝑥 ≥ 0 ………………………………....(3)
𝑦 ≥ 0 .………………………………….(4)
Titik potong 𝑥 + 3𝑦 ≤ 6 adalah
Memotong sumbu
𝑦 𝑥
𝑥 0 3,3
𝑦 10 0
(𝑥, 𝑦) (0,10) (3,3,0)
10
3,3 6 𝑥
2. Linear-Kuadrat
Definisi 4.3
Sistem pertidaksamaan linear-kuadrat adalah himpunan
pertidaksamaan yang terdiri dari persamaan linear dengan
persamaan kuadrat yang saling terkait dengan koefisien
variabelnya bilangan-bilangan real.
𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 ≥ 𝑑1
𝑎2 𝑥 2 + 𝑏2 𝑦 2 + 𝑐𝑥 + 𝑑2 𝑦 + 𝑒 ≥ 0
Contoh Soal
Alternatif
Penyelesaian
n
Langkah 1
Menentukan titik potong garis 𝑦 = 𝑥 − 1
Memotong sumbu
𝑦 𝑥
𝑥 0 1
𝑦 -1 0
(𝑥, 𝑦) (0,-1) (1,0)
Langkah 2
Menentukan titik potong garis 𝑦 = 𝑥 2 − 4
Memotong sumbu
𝑦 𝑥
𝑥 0 2 dan -2
𝑦 -4 0
(2,0) dan
(𝑥, 𝑦) (0,-4)
(-2,0)
Langkah 3
𝐷𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑒𝑙𝑒𝑠𝑎𝑖𝑎𝑛
−2 1 2
𝑥
−1
𝐷𝐻𝑃
−4
3. Kuadrat-Kuadrat
Definisi 4.3
Sistem pertidaksamaan kuadrat-kuadrat adalah himpunan
pertidaksamaan yang terdiri dari persamaan kuadrat dengan
persamaan kuadrat lain yang saling terkait dengan koefisien
variabelnya bilangan-bilangan real.
𝑎1 𝑥 2 + 𝑏1 𝑦 2 + 𝑐1 𝑥 + 𝑑1 𝑦 + 𝑒1 ≥ 0
𝑎2 𝑥 2 + 𝑏2 𝑦 2 + 𝑐2 𝑥 + 𝑑2 𝑦 + 𝑒2 ≥ 0
Dengan 𝑎1, 𝑎2 ≠ 0 tanda pertidaksamaannya bisa diganti dengan ≤, ≥, <, >
Contoh Soal
Alternatif
Penyelesaian
n
Untuk penyelesaian sama seperti cara penyelesaian sistem persamaan yang
lain. Perhatikan langkah-langkah berikut ini!
Langkah 1
Menentukan titik potong dari garis 𝑦 = 𝑥 2 + 2
Persamaan ini tidak memiliki titik potong sumbu 𝑥, karena nilai 𝐷 = −8. 𝐷 <
0
Titik potong sumbu 𝑦 jika 𝑥 = 0
𝑦 = 𝑥2 + 2
𝑦 = 0+2
𝑦=2
Jadi garis 𝑦 = 𝑥 2 + 2 memotong sumbu 𝑦 pada titik (0,2)
Langkah 2
Menentukan titik puncak garis 𝑦 = 𝑥 2 + 2
−𝑏 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑃( , )
2𝑎 −4𝑎
−0 (0)2 − 4(1)(2)
𝑃( , )
2(1) −4(1)
𝑃(0,2)
Langkah 3
1 + √7 dan
𝑥 0
1 − √7 Langkah 4
𝑦 6 0 Menentukan titik
(1 + √7,0) dan puncak dari garis
(𝑥, 𝑦) (0,6)
(1 − √7,0) 𝑦 = −𝑥 2 + 2𝑥 + 6
−𝑏 𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑃( , )
2𝑎 −4𝑎
−2 (2)2 − 4(−1)(6)
𝑃( , )
2(−1) −4(−1)
𝑃(1,7)
Langkah 5
Gambar grafik lalu arsir daerah yang memenuhi yaitu untuk 𝑦 ≥ 𝑥 2 +
2 diatas kurva dan untuk 𝑦 ≤ −𝑥 2 + 2𝑥 + 6 dibawah kurva
Daerah uang diarsir keduanya merupakan daerah penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan.
𝑦
1 + √7 𝑥
1 − √7 1