You are on page 1of 7

2.

6 Oral Health Literacy


American Dental Association, mendeskripsikan bahwa Oral Health Literacy (OHL)
merupakan derajat individu yang mereka punya dalam kapasitas memperoleh informasi,
memproses, dan memahami informasi dasar kesehatan dan pelayanan yang dibutuhkan untuk
membuat keputusan kesehatan yang tepat. Kapasitas mengarah kepada kemampuan individu
seperti potensi alami mereka. Potensi ini dipengaruhi oleh pendidikan, budaya, bahasa dan
karakteristik kesehatan yang telah diterapkan.
OHL penting karena OHL yang rendah berkontribusi terhadap penyakit yang dapat
meningkatkan biaya kesehatan. Rendahnya OHL menjadi resiko tertinggi untuk masalah dan
penyakit mulut. Individu dengan OHL rendah termasuk kategori menengah ke bawah, dengan
level pendidikan rendah, minoritas, dan lanjut usia.
Lebih dari sekedar membaca, OHL termasuk kemampuan dalam memahami instruksi
resep pada botol obat, menggunakan obat secara aman, bertanya yang berhubungan dengan
informasi kesehatan pribadi maupun keluarga, mengerti pembicaraan medis dan
merekomendasikan perawatan dental, mengutarakan gejala dan keluhan kepada tenaga medis
dll. OHL bukan merupakan kebutuhan yang berhubungan dengan lamanya pendidikan formal
yang telah dijalani seseorang.
Strategi memperbaiki OHL
1. Menjadikan lingkungan yang transparan dan hubungan yang profesional.
2. Menggunakan lebih banyak gambar dalam memberikan informasi seperti sketsa simpel,
buku bergambar, dan video.
3. Menghubungkan informasi baru kepada seseorang yang sudah tahu.
4. Membuktikan pemahaman : melalui pertanyaan terbuka atau meminta penjelasan balik
dari pasien dengan bahasanya sendiri. Meminta demonstrasi balik dari pasien mengenai
berbagai perilaku baru yang membutuhkan kemampuan psikomotor.
5. Membuat instruksi dan informasi lain yang interaktif. Berikan keterkaitan suatu
hubungan. Beri contoh.
6. Ulang informasi sesering mungkin, tegaskan (highlight) informasi penting.
7. Gunakan bahasa sederhana dan jelas. Hindari jargon yang kompleks.kurangi konten
hingga hanya apa yang pasien benar butuhkan.
8. Gunakan materi yang disiapkan untuk level baca sederhana.
9. Gunakan materi edukasi pasien yang memuat :
a. Kata-kata sederhana dengan 1 atau 2 suku kata
b. Kalimat singkat (dengan 8-10 kata per kalimat)
c. Ukuran huruf besar dan simpel
d. Gunakan ilustrasi yang tepat sesuai target audiens
e. Gunakan list poin-poin
f. Cukup gunakan spasi putih untuk lebih sederhana

Tujuan OHL
1. Pelatihan dan edukasi
Meningkatkan pemahamam OHL dalam hubungan kesehatan mulut dan kualitas hidup.
2. Advokasi
Mengajak legislator, regulator serta badan penting pemerintahan lainnya, bahwa OHL
adalah prioritas peduli kesehatan publik, memimpin meningkatnya pendanaan dan
dukungan lain untuk PHL yang berhubungan dengan edukasi, penelitian dan intervensi.
3. Penelitian
Membangun dasar ilmu pengetahuan dan mempercepat pengembangan ilmu
pengetahuan yang berhubungan dengan OHL dan bekerjasama dengan disiplin ilmu
kesehatan lain.
4. Dental practice
Memperbaikki komunikasi dan pemahaman pasien pada dental practice.
5. Membangun dan memelihara koalisi
Menjaga OHL sebagai prioritas utama untuk dental dan bidang ilmu kesehatan lain
yang berhubungan dengan organisasi.

Health literacy merupakan keterampilan kognitif dan sosial yang menentukan


motivasi dan kemampuan individu untuk mendapatkan akses, memahami, dan
menggunakan informasi untuk meningkatkan dan menjaga kesehatannya tetap baik.
Dengan meningkatkan akses masyarakat ke informasi kesehatan dan kapasitas mereka
untuk menggunakan secara efektif, health literacy sangat penting untuk diberdayakan
(WHO, 1998). Ratzan dan Parker (2000) mendefinisikan health literacy adalah tingkat
dimana individu memiliki kapasitas untuk memperoleh, memproses, dan memahami
informasi dasar kesehatan dan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan untuk membuat
keputusan kesehatan yang tepat. Sementara itu definisi oral health literacy adalah
tingkat dimana individu memiliki kapasitas untuk memperoleh, memproses, dan
memahami informasi dasar kesehatan gigi dan mulut dan pelayanannya yang
dibutuhkan untuk membuat keputusan kesehatan yang tepat. Jadi dapat disimpulkan
bahwa health literacy adalah interaksi antara keterampilan individu dan permintaan
sistem pelayanan kesehatan.2
Upaya untuk meningkatkan kualitas, mengurangi biaya dan kesenjangan
kesehatan gigi dan mulut tidak dapat sukses tanpa meningkatkan health literacy publik,
penyedia pelayanan kesehatan, dan pembuat kebijakan. Studi menunjukkan bahwa oral
health literacy terkait dengan tingkat pengetahuan, kunjungan ke dokter gigi, tingkat
keparahan karies, oral health quality of life, dan janji pertemuan kesehatan yang gagal.
Literacy memengaruhi kemampuan individu untuk mengakses informasi dan memroses
informasi tersebut.2
Health literacy bervariasi berdasarkan pada ras, etnis, tingkat pendidikan, dan
tingkat kemiskinan. Semakin rendah tingkat health literacy, semakin besar
kemungkinan individu akan memiliki kesehatan yang buruk, menggunakan prosedur
preventif yang lebih sedikit, dan biaya pelayanan darurat yang lebih mahal. Tingkat
health literacy yang lebih rendah juga lebih mungkin untuk tidak dapat memanajemen
kondisi kesehatan yang sudah kronis. Masalah health literacy yang terbatas lebih besar
pada:2
- Orang lanjut usia
- Kelompok dengan sosioekonomi yang rendah
- Kelompok dengan tingkat pendidikan yang rendah
- Populasi minoritas
- Orang yang memiliki profisiensi inggris yang terbatas

Tingkat literacy secara langsung memengaruhi kemampuan seseorang untuk


bertindak pada informasi kesehatan dan juga untuk mengontrol kesehatan sebagai
individu, keluarga, dan komunitas. Lingkup health literacy memiliki 3 ‘level’ yang
berbeda, yaitu:3
1. Functional literacy  Kemampuan individu untuk membaca consent form, label
obat, dan informasi kesehatan; serta memahami informasi tertulis dan verbal yang
diberikan oleh tenaga kesehatan.3
2. Conceptual literacy  Kompetensi seseorang untuk mencari, mengevaluasi, dan
menggunakan informasi kesehatan dan konsep yang ia miliki untuk menentukan
pilihan, mengurangi risiko penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup.3
3. Health literacy as empowerment  Memperkuat kewarganegaraan aktif dengan
memiliki komitmen untuk melaksanakan promosi kesehatan dan usaha pencegahan
yang melibatkan individual untuk memahami haknya sebagai pasien dan
kemampuan navigasi pada sistem pelayanan kesehatan; berperan sebagai konsumen
yang telah memiliki informasi mengenai risiko kesehatan suatu produk, pelayanan
dan mengenai pilihan pelayanan kesehatan yang tersedia, dan berperan sebagai
individu atau kolektif untuk meningkatkan kesehatan melalui sistem politik,
advokasi, atau keanggotaan suatu gerakan sosial.2 Health literacy bergantung pada
faktor individu dan sistemik:2
- Keterampilan komunikasi
- Pengetahuan mengenai topik kesehatan
- Sosial dan budaya
- Permintaan terhadap sistem pelayanan kesehatan
- Permintaan terhadap situasi atau konteks

a. Keterampilan komunikasi
Health literacy bergantung pada keterampilan komunikasi konsumen dan
penyedia. Keterampilan komunikasi termasuk keterampilan literacy seperti
membaca, menulis, numeracy, berbicara, mendengar dan memahami.2
b. Pengetahuan mengenai topik kesehatan
Pasien dengan keterbatasan atau pengetahuan yang tidak akurat mengenai tubuh
sendiri dan penyebab penyakit tidak dapat1:
- Memahami hubungan antara faktor gaya hidup (contoh: diet dan olahraga atau
oral hygiene dan kontrol diabetes) dan status kesehatannya
- Menyadari ketika mereka membutuhkan bantuan pelayanan kesehatan
- Memiliki informasi preventif terkini
Penyedia yang tidak mengikuti perkembangan sains tidak dapat menyediakan
pengetahuan dan informasi yang akurat dan pelayanan evidence-based ke pasien
mereka.2
c. Sosial dan budaya
Sosial dan budaya dapat memengaruhi individu:2
- Bagaimana individu berkomunikasi dan memahami informasi kesehatan
- Bagaimana individu berpikir dan rasakan mengenai kesehatannya
- Jika dan bagaimana individu menghargai kesehatan gigi dan mulut
- Kapan dan dari siapa individu mencari bantuan pelayanan kesehatan
- Bagaimana individu merespon terhadap rekomendasi perubahan gaya hidup
dan perawatan
Sosial dan budaya dapat memengaruhi penyedia:2
- Bagaimana penyedia berkomunikasi dan memahami informasi kesehatan
- Bagaimana penyedia berpikir dan rasakan mengenai kelompok ras/ etnis/
ekonomi lain selain mereka sendiri
- Bagaimana penyedia menghargai kesehatan gigi dan mulut
- Kapan dan dari siapa individu mencari bantuan pelayanan kesehatan
- Jika dan bagaimana penyedia merespon terhadap rekomendasi dan guideline
evidence-based untuk pasien mereka
d. Permintaan sistem pelayanan kesehatan
Health literacy bergantung pada permintaan pelayanan kesehatan dan sistem
kesehatan masyarakat. Individu membutuhkan untuk:2
- Mengetahui dimana lokasi dan bagaimana menavigasikan fasilitas kesehatan
- Membaca, memahami, dan memenuhi berbagai macam bentuk formulir untuk
menerima perawatan dan reimbursement pembayaram
- Dapat mengutarakan tanda dan gejala yang dialami dengan jelas
- Mengetahui mengenai berbagai macam tipe ahli kesehatan dan pelayanan apa
yang mereka sediakan dan bagaimana mengakses layanan tersebut
- Mengetahui bagaimana dan kapan menanyakan pertanyaan atau menanyakan
klarifikasi ketika mereka tidak mengerti
e. Permintaan terhadap situasi atau konteks2
- Konteks kesehatan umumnya dibandingkan dengan konteks lain karena
individu merasa stress atau faktor takut
- Konteks kesehatan dapat meliputi kondisi unik seperti penurunan fisik atau
mental karena penyakit
- Situasi kesehatan seringkali baru, asing, mengintimidasi, dan melelahkan
individu
- Beberapa fasilitas kesehatan memiliki staff yang tidak empati terhadap
pasiennya (not user friendly)
- Beberapa fasilitas kesehatan memiliki banyak hambatan untuk pasien
Health literacy penting karena health literacy memengaruhi kemampuan
seseorang untuk:2
- Memahami konsep dental/medis
- Membagi informasi personal dan kesehatannya ke penyedia
- Berpartisipasi dalam perawatan kesehatan mereka dan anak mereka
- Menavigasi sistem pelayanan kesehatan, termasuk melokasi penyedia dan
pelayanan, menemukan transportasi dan memenuhi formulir
- Aksi terhadap berita dan pengumuman mengenai kesehatan, contoh:
mengambil keuntungan terhadap gaya hidup preventif

Hal-hal tersebut memengaruhi status kesehatan individu, biaya pelayanan


kesehatan, dan kualitas pelayanan serta kualitas hidup.2

M. Horowitz, PhD A. Nuts & Bolts: (Why) Oral Health Literacy. Presentation presented at; 2013; Huntsville.

Model konsep hubungan antara kapasitas individu, hubungan dengan kesehatan dan OHL serta
health outcome

You might also like