You are on page 1of 17
PEDOMAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA (Keputusan Menteri Kesehatan Republik indonesia Nomor 086/MENKES/SK/1 1/2006 tanggal 1 Pebruari 2006) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Menimbang: a hahwa kondisi geogratis dan clemografs indonesia jap bencana, valk vencana alam (natu maupun bencana Karena ulah manusia iiman made disaster b.bahwa untuk penanggulangan krisis akibat bencana secara optimal giperiukan kesiapsiagaan dari semua Unsur termasuk didalamnya kesiapsiagaan SOM Kesenatan © banwa berdasarkan pertimbangan aimaksud pada uf a, dan b perlu Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia (SOM) Kesehatan Dalam Penanggulangan Bencana yang ditelapkan dengan Keputusan Menteri Kesenatan; Mengingat: 1. “Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tanun 192 Nomor 100 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495) Undang-undang Nomar 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran {Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 116 Tambahan Lemtaran Negara Nomor 4431) 3. Unaang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437), raturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1896 fentang naga Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3637) 5. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Neqara Republik Indonesia, 5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1419/MENKES -ERIK/2005 tentang Penyelenggaraan Praktik Dokter dan Dokter Gigi 7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575/Menkes! PER/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Depkes: 8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 448/Menkes/ SKIVI1993 tentang Pembentukan Tim Kesehatan Penanggulangan Korban Sercana oi setiap Rumah Saki Warta Perundang-undangan No.2589/Selasa, 08-08-2006 9. Kepulusan Menter’ Kesehatan Nomor 979\fenkes! SKIIX/2001 tentang Prosedur Tetap Pelayanan Kesenatan Penangguiangan Sencana dan Penanganan Pengungsi 10. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1362/Menkes! SK(KIW/2001 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Penanggulangan Masalah Kesehatan akibat Kedanualan den Bencana Tahun 2002-2005; 11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 81/Menkes/SK! 12004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan SDM Kesehatan di Tingkat Provinsi, KabiKota serta Rumah Saki MEMUTUSKAN: Menetapkan Pertama KEPUTUSAN MENTER! KESEHATAN TENTANG PEDOMAN. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA, Kedua Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana sebagaimana terlampir dalam Lampiran Keputusan ini Ketiga Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia (SOM) Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana sebagaimana dimakeud dalam Diktum Kedua menjadi acuan bagi aparatur kesehaten di Pusat, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dalam Pengelolaan Surnber Daya Manusia Kesehatan dalam Penanggulangan ventana Keempat Kepulusan ini mulai beriaku sejak tanggal ditetspkan. Ditotapkan di :Jakarta Pada Tanggal: 1 Pebruari 2008 MENTERI KESEHATAN, td, Dr de, SITIFADILAH SUPARI, Sp.JP (K) vet Lampiran PEDOMAN MANAJEMEN SUMBER DAYAMANUSIA, (SDM) KESEHATAN DALAM PENANGGULANGAN BENCANA | PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia dengan keadaan geografis dan kondisi sosiainya berpotensi rawan bencana, baik yang sdisebabkan kejadian alam seperti gempa bum, tsu- nami fanait tongsor, letusan gunung berapi, bani, Angin puting beliung dan kekeringan, maupun yang disebabkan oleh ulah manusia dalam pengelolaan sumber daya dan lingkungan (contohnya kebakaran hutan, pencemaran lingkungan, kecelakaan lransportasi, kecelakaan industri dan tindakan teror bom) serta konflik antar kelompok masyarakat. Kejadian bencana uimumnya berdampak merugikan, Rusaknya sarana dan prasarana fisik (perumahan Penduduk, bangunan perkantoran, sekolah, tempat ibadah, sarana jalan, jembatan daq tain-iain) Ranyalah sebagian kecil dampak terjadinya bencana disamping masalah kesehatan seperti korban luka penyakit menular tertentu, menurunnya status izi masyaraka}, siress pasca trauma dan masalah psikososial, bahkan korban ja, Bencania dapat pula mengakibatkan terjadinya arus pengungsian penduduk ke lokasi-lokasi yang dianggap aman. Hat ind tentunya dapat menimbulkan masalah kesehatan baru di wilayah yang menjedi tempat penampungan pengungsi, muiai dari munculnya kasus penyakit dan masalah gizi serta masala kesetatan reproduksi fhingga masalah penyediaan fasilitas pelayanan Kesehatan, penyediaan air bersin sanitasi serta menurunnya kualitas Kesehatan lingkungan Upaya perenggutangan krisis akibat bencana merupakan rangkaian kegiatan yang dimulai sejak waktu sebelum terjadinya bencana yang dilakukan meiaiui kegiatan pencegahan, mitigas’ (pelunakan/ genjinakan dampak) dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya bencana berupa kegiatan tanagap arurat dan selanjutnya pada saat setelah terjadinya bencana berupa kegiatan pemulinan/rehabilitasi dan rekonstruksi. Untuk itu penanggulangan krisis akibat bencana harus mempunyai sualu pemaheman permasatahan dan penyelesaian secara komprenensif, serta terkoordinasi secara lintas pro- ‘gram maupun lintas sektor. Pelayanan kesehaton pade saat bencana merupakan faktor yang sangat penting untuk mencegah terjadinya kematian, kecacatan dan kejadian penyakit, karena bencana merupakan suatu kejadian yang tidak dlinginkan den biasanya terjadi secara mendadak serta disertai jatuhnya Korban. Keadaan ini bila tidak ditangani secara cepat dan tepat dapat menghambat, Werte Perundang-undangan No, 2589/Selasa, 08-08-2006 mengganggu serta menimbulkan kerugian bagi kehidupan masyarakat, Salah satu kendala yang sering dijumpal dalam upaya Penanggulangan krisis di daerah bencana adalah kurangnya SDM (Sumber Daya Manusia) Kesehatan ‘yang dapat difungsikan dalam penanggulangan krisis, akibat bencana yang terjadi. Kekurangan tenaga fersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain keadaan tenaga sebelum bencana yang memang sudah terbatas baik dari segi jumlah dan jenisnya atau adanya tenaga kesehatar yang menjadi korban pada saat terjedi bencana, Pengalaman pada saat terjadi bencana gempa tsunami di NAD dan Sumatera Utara pada 26 Desember 2004 menunjukkae betapa banyak tenaga Kesehatan dan keluarganya menjadi korban sehingga upaya penanggulangan krisis menjadi terhambat karena kekurangan tenaga Kesehatan. Gambaren SOM Kesehatan yang ada di dacrah bencana (contoh: Simeuleu) Kabupaten Simeuieu NAO terdit dari 48 pulau kecl dan besar dengan jumlah penduduk 82.263 jiwa TTerbapi dalam 8 kecamatan dan 135 desa. Memilki 1 RSU tipe C, 8 puskesmas ravat inap dan 138 posyandy. Jumiah SDM kesehatan dengan jenjang pendicikan Diploma ll ke alas di Kabupaten Simeuleu yang bekerja di instansi pemerintah adsian 106 orang Mengingat sampai saat ini Simeuleu sudah tiga Kal mengalami bencana, sudah sepatutnya perly dilakukan antisipasi terhadap terjadinya bencana selasjutaya yang amat sult diprediksi kapan terjadinya, SDM Kesehatan sangat berperan penting dalam melakukan pelayanan Kesehatan akibat bencana. Sampai saat ini Simeuteu_masih mengalami kekurangan dalam segi kualitas dan kuantitas SOM Kesehatan. Hal ini perlu dipikirkan pemecahannya, apakah dengan melakukan rektuitmen bary untek mengisi Kebutuhan yang ada atau dengan distribusi/pemerataan SDM Kesehatan. Permasalahan SDM Kesehatan di RSU: 1. Hanya terdapat 5 dokter spesiais (1/4 N) 2. Tidak ada dokter dan dokter gigi defintit Permasalahan SDM Keseltatan ci Puskesmas: 1. Dokier umum tidak tetap di Puskesmas ‘Simeuleu Timur 2 Kepata puskesmas masih belum permanent 3. Tenaga feknis lapangan belum permanen 4, Belum ada standard petugas lapangan dalam pendidikan dan pelatihan ‘Mengingat beragamnya bencana yang terjadi serta dampak yang ditimbulkannya di Indonesia, maka dipandang perlu untuk menyusun Pedoman Manajemen SDM Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana, v2 Tujuan Tujuan unum Meningkatnya pengelotaan SDM kesehatan calam penanggulangan beneana Tujuan khusus 1, Tersususnya padoman perencanaan SDM Kesehatan ualam nenanggulangan bencana. 2. Tersedianya SOM Kesehatan yang menpunyal kemampuan dalam penanggulangan bencana, 3. Meningkatnya kualitas SDM Kesehatan dalam penanggulangan bencana, Saseran Sasaran cari Pedoman Merejemien SDM Kesehatan dalam Penanggulangan Bencana adalah: 1. Pemerintsh pusat dan daerah 2. Institusi pelayanen Kesehatan (sarana kesehatan) 3, LSM Nasional dan Internasional 4, Organisasi profesi 5, Sektor-sektorterkall, eaperti Satkorlak, TN, Poli 6 Partai pete 7. Lembaga adat, Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Pedoman Mansjemon SDM Keseharan dalam Penanggulangan Bencana adalah sebagai berikut 1, TAP MPR Nomor IV tahun 1996 tentang Gavis- Garis Besar Haluan Negara. 2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehaian (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2495), 3. Undarg-Undang Nomor32 Tahun 2004 tentang Pemetinten Oaerah (Lombaran Negara Tahun 2004 Nomar 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437). 4 _Undsng-Ungang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Pemerintahan Daerah. 5. Peraturen Pemerinieh Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provins! sebagai Deerah Ctonomi (Lembaran Negata Tahun 2000 Nomar 54), Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952). 6 Peraturan Pemerinian Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan 7, Keputusan Presiden Nomar 3 Tahun 2001 tentang Sadan Koordinasi_ Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi 8 Xeputusan Sekretaris Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Penguresi Nomor 2 Tahun 200% tentang Pedeman Umum Penanggulangan Beneana dan Penanganan Pengungsi 98. Keputusan Mentari Kesehatan Nomor 9797 Warte Perundang-undangan No.2589/Selasa, 08-08-2006 in 12, Pes 1 Meni Pela 2°01 tentang Prosedur Tetap 2 foaghate= Penanggulangan Sencane dan Fenanga-'an Pengungsi Kaputusan Menteri Kesehatan Republik Indo- nesia Noor 1277/Menkes/SK/KUZ001 tentang Organisasi dan Tata Ker Departamen Kesehatan, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indo ‘nesia Nomor 1362/Menkes/SRIXW/2001 tentang Kebijakan dan Strategi_—_Nasional Penanggulengan Masalah Kesehatan akival Kedaruratan dan Sencana Tahun 2002-2005, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indo- resia Nomar 81/Menkes!SKiU/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan SDV Kesehatan di Tingkat Provinsi, Kabiota sera Rumah Sakit gertian Bencana adalah peristiwa atau rangkaien peristiva yang terjadi secera mendadaknicak (erencanalsecara perlahan tetapi berianju: yang menimbukan dampak terhadap pola kehidh pai normal atau kerusakan ekosistem, sehingge diperiukan tindakan darurat dar luar biasa untulc menolong dan menyelamatkan korban baik ‘manusia maupun lingkungannye. Daerah rawan bencana adalah daerah yang memilki risiko sncaman terjadinya cencena, Pengungsi adalah orang siau eekelompok or- ang yang meninggalkan tempat tinggelnys akibat iekanan berupa Kekeresan fisik dan ate mental akibat bencana gue mencari perlindungan maupun kehidupan.yang lebih baik, Penanggulengan krisis akibat bencana adalh sorangkaian kegiatan bidang kesehatan untuk mencegah, menjinakkan (mitigasi} ancaman! bahaya yang berdampak pada aspex kesehatan masyarakat, menyiapsiagakan sumber dayz kesehatan, monanggapi kedaruratan kesehatan dan memulihkan (rehabilitaasi) seria imembangun Kembali (rekontruks!) kerusaican infrastruktur kesehatan akibat bencana secara lintas program dan kntas sekior, ‘SDM (Sumber Daya Marusia) kesahatan adalah seseorang yang bekerja secaia akif Ji bidang kesehatan baik yang memiliki pendidikan formal kesehatan mauoun tidak yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan unaya kesehatan Manajemen SOM Kesehatan adaish serangkaian kegiatan perencanaan dan pendayagunaan tenaga yang bekerja secara akiif di bidang kesehatan dalam melakukan upaya kesenatan Tim Reaksi Cepat adalah tim yang sesecsra mungkin bergerak ke lokasi bencana setcish ada. informasi kejadian bencana untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi koroen. v3

You might also like