You are on page 1of 5

Pengaruh TIK terhadap dunia pendidikan

di indonesia
&
Sejarah perang badar
Tugas TIK

Disusun oleh :
Ani Lutfiah (IX B /04)

Tahun Pelajaran 2016/2017


Semester 1
Pengaruh Teknologi Informasi dalam Pendidikan

Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat


penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena
pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan
kualitas sumber daya manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi
komputer dan teknologi informasi, sekolah-sekolah di Indonesia sudah
waktunya mengembangkan pendidikan berbasiskan sistem informasi agar
mampu mengikuti perubahan jaman. Perkembangan teknologi informasi
beberapa tahun belakangan ini berkembang dengan kecepatan yang sangat
tinggi, sehingga dengan perkembangan ini telah mengubah paradigma
masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas
pada informasi surat kabar, audio visual dan elektronik, tetapi juga sumber-
sumber informasi lainnya yang salah satu diantaranya melalui jaringan
Internet.Keunggulan teknologi informasi yang diperankan oleh Internet dalam
menyediakan informasi apa saja, yang ditayangkan secara multimedia, telah
membawa perubahan dalam budaya belajar khususnya dalam Proses Belajar
Mengajar (PBM). Saat ini, hanya lembaga pendidikan (berbagai negara, telah
menyelenggarakan pendidikan jarak jauh dengan menggunakan bantuan
teknologi informasi), pendidikan seperti ini dinamakan sebagai e-Education, e-
Learning, e-Campus, Tele-Educaton, Cyber-Campus, Virtual University, dan
sebagainya. yang juga dilengkapi dengan digital library termasuk diantaranya e-
Book.Yang perlu diperhatikan sejak awal adalah bahwa penggunaan teknologi
informasi tidak sama dengan otomatisasi. Teknologi informasi tidak hanya
memecahkan masalah dengan menggantikan pekerjaan yang selama ini
dilakukan dengan manual menjadi berbantuan teknologi. Jika paradigma
berpikir itu yang digunakan, maka pemanfaatan teknologi informasi tidak akan
membawa perubahan yang cukup signifikan.

Pemahaman terhadap peran yang dapat dimainkan oleh teknologi informasi atau
potensi yang ditawarkan oleh teknologi informasi merupakan modal awal dalam
berpikir induktif. Dengan demikian, teknologi informasi dapat dieksploitasi
untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.Salah satu contoh penggunaan
teknologi informasi dalam model pembelajaran dan pendidikan adalah e-
Learning. Hadirnya e-Learning dengan semua variasi tingkatannya telah
memfasilitasi perubahan ini. Secara umum, e-Learning dapat didefinisikan
sebagai pembelajaran yang disampaikan melalui semua media elektronik
seperti: Internet, intranet, extranet, satelit, audio/video tape, TV
interaktif, dan CD ROM. Secara umum, kemunculan e-Learning dalam proses
pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua: komplementer(pelengkap) dan
substitusi(pengganti), yang pertama mengandaikan cara pembelajaran dengan
pertemuan tatap-muka masih berjalan tetapi ditambah dengan model interaksi
berbantuan teknologi, sedang yang kedua sebagian besar proses pembelajaran
dilakukan berbantuan teknologi. E-Learning dapat difasilitasi secara online
maupun offline tetapi berbantuan teknologi.Keberhasilan pemanfaatan e-
Learning environment yang terintegrasi tidak lepas dari berbagai aspek seperti
tools teknologi informasi yang digunakan, desain content, metode serta perilaku
belajar-mengajar mahasiswa maupun dosen dan lain-lain. Persoalan utama yang
sering dihadapi oleh setiap universitas pada saat akan mengembangkan e-
Learning adalah keterbatasan bandwidth serta biaya operasional yang sangat
tinggi, sehingga sampai hari ini hanya beberapa universitas besar saja di dunia
yang mampu mengimplementasikan secara maksimal.Mungkin saja diera
selanjutnya proses pembelajaran yang akan datang akan jauh berbeda dengan
ruang kelas seperti sekarang ini yaitu dalam bentuk seperti laboratorium
komputer di mana tidak terdapat lagi format anak duduk di bangku dan guru
berada di depan kelas. Ruang kelas di masa yang akan datang disebut sebagai
“cyber classroom” sebagai tempat anak-anak melakukan aktivitas pembelajaran
secara individual maupun kelompok dengan pola belajar yang disebut
“interactive learning” melalui komputer dan internet. Anak-anak berhadapan
dengan komputer dan melakukan aktivitas pembelajaran secara interaktif
melalui jaringan internet untuk memperoleh materi belajar dari berbagai sumber
belajar. Anak akan melakukan kegiatan belajar yang sesuai dengan kondisi
kemampuan individualnya sehingga anak yang lambat atau cepat akan
memperoleh pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan dirinya. Kurikulum
dikembangkan sedemikian rupa dalam bentuk yang lebih fleksibel sesuai
dengan kondisi lingkungan dan kondisi anak sehingga memberikan peluang
untuk terjadinya proses pembelajaran maju berkelanjutan baik dalam dimensi
waktu maupun ruang dan materi serta guru bertindak sebagai fasilitator
pembelajaran sesuai dengan peran-peran yang dibutuhkan. Sesuai gambaran
tersebut secara ilustratif disebutkan mungkin di masa-masa mendatang isi tas
anak sekolah bukan lagi buku-buku dan alat tulis seperti sekarang ini, akan
tetapi berupa notebook dengan akses internet tanpa kabel, yang bermuatan
materi-materi belajar yang berupa bahan bacaan, materi untuk dilihat atau
didengar, dan dilengkapi dengan kamera digital serta perekam suara.Meskipun
teknologi informasi komunikasi dalam bentuk komputer dan internet telah
terbukti banyak menunjang proses pembelajaran anak secara lebih efektif dan
produktif, namun di sisi lain masih banyak kelemahan dan kekurangan. Dari sisi
kegairahan kadang-kadang anak-anak lebih bergairah dengan bermain
internetnya itu sendiri dibandingkan dengan materi yang dipelajari. Dapat juga
terjadi proses pembelajaran yang terlalu bersifat individual sehingga
mengurangi pembelajaran yang bersifat sosial. Dari aspek informasi yang
diperoleh, tidak terjamin adanya ketepatan informasi dari internet sehingga
sangat berbahaya kalau anak kurang memiliki sikap kritis terhadap informasi
yang diperoleh.Narnpaknya model pendidikan e-Education ini, akan sangat
diandalkan pada saat ini dan dimasa mendatang. Model e-Education dapat
digunakan sebagai salah satu alternatif untuk dapat menjawab tantangan
perkembangan teknologi informasi, khususnya dalam dunia pendidikan di
Indonesia. Model yang dikembangkan dapat saja berbentuk off-line, real time,
dan online, yang bersifat non-interactive, semi interactive, atau fullly
interactive. Penerapan e-Education perlu difokuskan pada learning and teaching
process, berarti bahwa model yang diciptakan juga harus berbentuk e-Learning
dan e-Teaching dan implementasinya memerlukan suatu software.Dan untuk
mengurangi kejenuhan sistem pembelajaran yang monoton yang dapat
menyebabkan siswa jenuh, maka dibuatlah sistem pembelajaran yang
menyenangkan, “edutainment”, yaitu perpaduan antara education (pendidikan)
dan entertainment (hiburan). Sebuah proses pembelajaran yang didesain
sedemikian rupa sehingga muatan pendidikan dan hiburan dapat
dikombinasikan dengan harmonis. Sebuah proses pembelajaran yang interaktif
yang memberikan ruang kepada siswa untuk mengalami, rnencoba, merasakan,
dan menemukan sendiri. Di masa depan, proses belajar akan semakin
mandiri, diarahkan sendiri dan dipenuhi sendiri. Ini berarti siswa perlu
diberikan cukup ruang untuk mengeksplorasi, bereksperimen dan mengajari
dirinya sendiri. Model pendidikan tradisional yang serius diganti dengan belajar
mandiri, berdasarkan prinsip-prinsip ilmu kognitif modern. Dengan model ini
kecintaan belajar secara alami akan tumbuh dalam diri setiap orang. Semangat
otodidak dapat berkembang subur. Setiap individu memiliki gaya belajar dan
gaya bekerja yang unik, maka sekolah semestinya dapat melayani setiap gaya
belajar individu. Sebagian orang lebih mudah belajar secara visual: melihat
gambar dan diagram, sebagian lain secara auditorial; suka mendengarkan.
Beberapa orang berorentasi pada teks tercetak; membaca buku, yang lainnya
adalah kelompok interaktif; berinteraksi dengan orang lain.

Sumber : https://staff.blog.ui.ac.id/harrybs/2009/04/21/pengaruh-teknologi-
informasi-dalam-pendidikan/
Sejarah Singkat Perang BADAR nabi Muhammad SAW.

Pertempuran Badar ( bahasa Arab: ‫ ﺭﺪﺑ ﺓﻭﺰﻏ‬, ghazawāt badr ), adalah


pertempuran besar pertama antara umat Islam melawan musuh-musuhnya.
Perang ini terjadi pada 17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadan 2 Hijriah.
Pasukan kecil kaum Muslim yang berjumlah 313 orang bertempur menghadapi
pasukan Quraisy [1] dari Mekkah yang berjumlah 1.000 orang. Setelah
bertempur habis-habisan sekitar dua jam, pasukan Muslim menghancurkan
barisan pertahanan pasukan Quraisy, yang kemudian mundur dalam kekacauan.
Sebelum pertempuran ini, kaum Muslim dan penduduk Mekkah telah terlibat
dalam beberapa kali konflik bersenjata skala kecil antara akhir 623 sampai
dengan awal 624, dan konflik bersenjata tersebut semakin lama semakin sering
terjadi. Meskipun demikian, Pertempuran Badar adalah pertempuran skala besar
pertama yang terjadi antara kedua kekuatan itu. Muhammad saat itu sedang
memimpin pasukan kecil dalam usahanya melakukan pencegatan terhadap
kafilah Quraisy yang baru saja pulang dari Syam , ketika ia dikejutkan oleh
keberadaan pasukan Quraisy yang jauh lebih besar. Pasukan Muhammad yang
sangat berdisiplin bergerak maju terhadap posisi pertahanan lawan yang kuat,
dan berhasil menghancurkan barisan pertahanan Mekkah sekaligus menewaskan
beberapa pemimpin penting Quraisy, antara lain ialah Abu Jahal alias Amr bin
Hisyam . Bagi kaum Muslim awal, pertempuran ini sangatlah berarti karena
merupakan bukti pertama bahwa mereka sesungguhnya berpeluang untuk
mengalahkan musuh mereka di Mekkah. Mekkah saat itu merupakan salah satu
kota terkaya dan terkuat di Arabia zaman jahiliyah. Kemenangan kaum Muslim
juga memperlihatkan kepada suku-suku Arab lainnya bahwa suatu kekuatan
baru telah bangkit di Arabia, serta memperkokoh otoritas Muhammad sebagai
pemimpin atas berbagai golongan masyarakat Madinah yang sebelumnya sering
bertikai. Berbagai suku Arab mulai memeluk agama Islam dan membangun
persekutuan dengan kaum Muslim di Madinah; dengan demikian, ekspansi
agama Islam pun dimulai. Kekalahan Quraisy dalam Pertempuran Badar
menyebabkan mereka bersumpah untuk membalas dendam, dan hal ini terjadi
sekitar setahun kemudian dalam Pertempuran Uhud .

Sumber : http://mputrariyadi.heck.in/sejarah-singkat-perang-badar-nabi-
muhamm.xhtml

You might also like