You are on page 1of 10

Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No.

08 Tahun 2013

PENGARUH LAMA FERMENTASI PADA PRODUKSI MINYAK KELAPA


MURNI (VIRGIN COCONUT OIL) TERHADAP SIFAT FISIK, KIMIA,
DAN ORGANOLEPTIK

EFFECT OF FERMENTATION TIME ON VIRGIN COCONUT OIL (VCO) FOR


CHARACTER PHYSICAL, CHEMICAL, AND ORGANOLEPTIC

Ngatemina, Nurrahmana, Joko Teguh Isworob


a
Program Studi S1 Teknologi PanganUniversitas Muhammadiyah Semarang
b
Program Studi Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang

Penulis korespodensi: Ngatemin (email: kibaremon23@gmail.com)

Abstract

Virgin coconut oil Virgin coconut oil (VCO) is obtained from fresh coconuts (non-copra) and
processed without high-temperature and chemicals. The purpose of the study was to determine the
effect of fermentation VCO to the yield, physical properties (density, refractive index), chemical
properties (saponification number, acid number, and the number peroksidan), and organoleptic
properties (color, aroma, and viscosity). Materials research is the fruit of the coconut meat Typical
types (Cocos nucefera lin). The study design used a completely randomized design with duration of
fermentation 14, 16, 18, 20, 22, and 24 hours with 4 replications. The results showed no effect on the
fermentation yield and physical properties of VCO that includes specific gravity and refractive index,
but significantly affect the chemical properties including acid number, saponification and peroxide.
Hedonic test the VCO, long fermentation affect the color and viscosity, but does not affect the scent.
The yield of the highest VCO in 24-hour fermentation period which is 22%, the highest density in the
fermentation of 22 hours is 0.910 g / cm 3 and the highest refractive index of 0.1515 at 24 hours of
fermentation. Saponification high of 27.65 mg KOH / g, the lowest value acid value 0.567 mg KOH /
g, and the lowest peroxide 1,120 meq / kg at 16 hours of fermentation. A panelist on the level of the
highest color 3.3 24 hour fermentation, the aroma of 3.0 A levels at 22 hours of fermentation and
viscosity of 2.95 in 16-hour fermentation period.

Keywords: VCO, yield, physical properties, chemical properties, and organoleptic properties

PENDAHULUAN sangat dipengaruhi oleh tingkat ketuaan buah,


semakin tua buah semakin tinggi kadar
Tanaman kelapa di Indonesia merupakan minyaknya. Buah kelapa yang sudah tua atau
salah satu tanaman yang sangat berguna dalam matang umumnya dipanen pada umur 11–12
kehidupan ekonomi pedesaan. Karena semua bulan (Rindengan et al., 1995). Oleh karena itu
bagian dari pohon kelapa dapat dimanfaatkan buah kelapa yang sesuai untuk diolah menjadi
untuk memenuhi kebutuhan manusia. Salah satu minyak kelapa murni harus berumur 12 bulan
bagian kelapa yang mempunyai banyak manfaat (Rindengan dan Novarianto, 2004).
adalah daging buah kelapa yang di ambil Virgin coconut oil( VCO ) merupakan
santannya untuk di jadikan minyak kelapa bentuk olahan daging kelapa yang baru-baru ini
murni.Kelapa segar mengandung 30-50% banyak diproduksi orang. Di beberapa daerah,
minyak, bila dikeringkan menjadi kopra kadar VCO lebih terkenal dengan nama minyak
lemaknya mencapai 63-65%. Kadar minyak perawan, minyaksara, atau minyak kelapa murni(

9
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013

Setiaji dan Prayugo, 2006 ). Virgin coconut oil METODOLOGI


atau minyak kelapa murni mengandung asam
lemak rantai sedang yang mudah dicerna dan Bahan utama dalam pembuatan minyak
dioksidasi oleh tubuh sehingga mencegah kelapa adalah buah kelapa jenis Typical (Cocos
penimbunan di dalam tubuh. Di samping itu nucefera lin), berumur 12-13 bulan yang
ternyata kandungan antioksidan di dalam VCO diperoleh dari Desa Jamus, Kelurahan Bangetayu
pun sangat tinggi seperti tokoferol dan Wetan, Kec. Genuk, Semarang Timur dan
betakaroten. Antioksi dan ini berfungsi untuk khamir (Saccharomyces cereviseae) dari pasar
mencegah penuaan dini dan menjaga vitalitas Pedurungan.
tubuh (Setiaji dan Prayugo, 2006). a. Penelitian Pendahuluan
Pada penelitian pendahuluan bertujuan
Berdasarkan penjelasan tersebut untuk untuk mendapatkan variasi lama fermentasi
mengekstraksi VCO secara fermentasi dilakukan yang optimum. Variasi lama fermentasi
menggunakan Saccharomyces cerevisiae yang adalah 5, 10, 15, 20, dan 25 jam. Pemilihan
menghasilkan enzim secara langsung atau waktu lama fermentasi berdasarkan pada sifat
melalui mikroba penghasil enzim protease yang organoleptik (warna aroma dan kekentalan).
dapat memecah ikatan protein dengan minyak Sedangkan pada penelitian utama terdapat
pada emulsi santan (Chen dan Diosady, 2003). beberapa tahapan yang diuraikan sebagai
Salah satu mikroba yang dapat digunakan adalah berikut:
khamir roti (Saccharomyces cerevisiae) yang 1. Pembuatan VCO
dapat menghasilkan enzim proteolitik dan Daging buah kelapa yang sudah
amilolitik (Rusmanto, 2004). Enzim amilolitik dibuang batoknya kemudian diparut. Di
akan memecah karbohidrat sehingga ambil santannya kemudian ditambah air
menghasilkan asam. Adanya asam akan panas (700C) dengan perbandingan 2:1,
menurunkan pH santan sampai mencapai titik diperas dan disaring. Masukkan di dalam
isoelektrik protein sehingga protein akan toples besar, setelah itu diamkan selama 2-3
terkoagulasi. Kemudian enzim proteolitik akan jam, sampai terpisah menjadi dua bagian
memecah protein terkoagulasi, akhirnya mudah (krim dan skim). Lapisan krim kemudian
dipisahkan dari minyak. ditambah 0,1 g fermipan. fermipan
dilarutkan ke dalam kurang lebih 10 ml air
Proses ekstraksi secara fermentasi hangat-hangat kuku sambil dihancurkan.
dibandingkan cara lain adalah kemudahannya fermipan yang telah larut semua dimasukkan
sehingga dapat diproduksi secara praktis, hemat ke dalam krim dan diaduk sampai merata.
bahan bakar, residu galendo lebih sedikit, tingkat Kemudian krim masukan dalam botol kecil
ketengikan rendah dengan daya simpan lebih 350 ml dibiarkan (diperam) selama 14, 16,
lama, aroma harum, dan bebas senyawa 18, 20, 22, 24 jam serta ditutup dengan tutup
penginduksi kolesterol (Rosenthal dan Niranjan, toples agar krim tidak terkena debu atau
1996).Berdasarkan latar belakang di atas, maka dimasuki oleh hewan. Selanjutnya
dilakukan penelitian tentang: Pengaruh lama pemeraman dapat dilihat bahwa krim
fermentasi Saccharomyces cerevisiae pada tersebut sudah terbagi menjadi 3 lapisan
produksi minyak kelapa murni (Virgin Coconut yaitu VCO, galendo (protein), dan air.
Oil) terhadap sifat fisik, kimia dan organoleptik. Minyak dipisahkan dari galendo dengan
kertas saring.

10
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013

2. Prosedur Analisa yang akan digunakan sebagai konsentrasi


Pada analisa fisik dianataranya , optimasi lama fermentasi yang dapat
rendemen (Tien R, et. al. 1992), bobot Jenis digunakan pada penelitian utama.
(Ketaren, 1986), indeks Bias (Ketaren, B. Penelitian Utama
1986). Pada analisa kimia ada analisis a. Sifat Fisik
bilangan penyabunan (Apriyantono, et. al. 1. Rendemen
1989), analisa bilangan asam (Apriyantono, Rendemen lama fermentasi VCO dari
et. al. 1989), analisa bilangan peroksida 14-24 jam mengalami peningkatan.
(Sudarmadji, et. al. 1997) sedangkan Sifat Rendemen VCO tertinggi adalah 22,0 % pada
Organoleptik Metode Uji Skoring (Soekarto, lama fermentasi 24 jam. Karena dipengaruhi
1990) oleh berbagai faktor antara lain semakin
Rancangan Penelitian tinggi enzim dari Saccharomyces cerevisiae
Penelitian yang dilakukan merupakan yang meningkat semakin banyak ikatan
penelitian rancangan acak lengkap (RAL) dengan peptida dalam protein santan yang
perlakuan lama fermentasi sebanyak 6 (enam) menyelubungi minyak dapat dihidrolisis,
perlakuan. Variabel dependen adalah sifat fisik, karena enzim yang berasal dari
sifat kimia, dan sifat organoleptik, sedangkan Saccharomyces cerevisiae adalah enzim
variabel independen adalah lama fermentasi. proteolitik yang dapat menghidrolisis ikatan
Masing-masing percobaan dilakukan ulangan peptida. Semakin lama fermentasi, kecepatan
sebanyak 4 kali. reaksi hidrolisis protein semakin meningkat
sehingga minyak yang dapat dibebaskan dari
HASIL DAN PEMBAHASAN selubung protein juga semakin banyak
sehingga rendemen semakin tinggi (Winarti et
A. Penelitian Pendahuluan al, 2007). Rata-rata rendemen VCO tersaji
Penelitian pendahuluan dimaksudkan pada Gambar 2.
untuk mengetahui optimasi lama fermentasi Hasil uji statistik anova mengunakan α
VCO terhadap tingkat kesukaan VCO serta 0.05 diperoleh data tidak singnifikan p-value
mempertimbangkan terhadap lama fermentasi 0,135 > 0,05 sehinga dapat disimpulkan
VCO dengan variasi lama waktu 5, 10, 15, 20, bahwa perbedaan lama fermentasi VCO tidak
dan 25 Jam. Rata-rata hasil penilaian tingkat berbeda nyata terhadap rendemen VCO yang
kesukaan VCO berdasarkan warna, aroma dan terbentuk dan tidak ada uji lanjut.
kekentalan dapat dilihat pada Gambar1. 2. Berat jenis
Pada penelitian pendahuluan Semakin banyak komponen yang
dihasilkan lama fermentasi 20 jam dengan terkandung dalam minyak, maka semakin
tingkat kesukaan mencapai 3,267. Sedangkan besar berat molekul minyak atau lemak,
tingkat kesukaan terendah 2,867 pada lama sehingga bobot jenisnya pun akan semakin
fermentasi 5 jam. Hal ini membuktikan bahwa tinggi. Ketidak jenuhan komponen asam
ada proses fermentasi pada (Saccharomyces lemak yang tinggi, juga akan menaikkan nilai
cereviseae). Optimasi lama fermentasi VCO bobot jenis minyak (Gustiani, 2008). Hasil uji
berdasarkan sifat organoliptik dan dengan statistik anova menggunakan α 0.05 diperoleh
mempertimbangkan peningkatan lama p-value 0,806 (> 0,05) sehingga tidak ada
fermentasi kesukaan optimum dapat pengaruh lama fermentasi VCO terhadap
disimpulkan bahwa fermentasi VCO 20 jam berat jenis VCO yang terbentuk. Hasil uji

11
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013

bobot jenis VCO yang diproses melalui cara b. Sifat Kimia


fermentasi disajikan pada grafik Gambar 3. 1. Bilangan Penyabunan
Bobot jenis VCO berdasarkan lama Bilangan penyabunan VCO memiliki
fermentasi dari 14-22 jam mengalami nilai yang bervariasi, pada konsentrasi 14 jam
peningkatan sedangkan pada lama fermentasi mempunyai nilai 22,75 mg KOH/g yang
24 jam terjadi penurunan. karena dipengaruhi paling rendah sedangkan pada 16 jam
oleh berat molekul dan komponen-komponen mempunyai nilai tertinggi dengan nilai
dalam minyak, serta ketidak jenuhan bilangan penyabunan 27,65 mg KOH/g.
komponen asam lemak minyak. Berat jenis Menurut Ketaren (1986), angka penyabunan
VCO tertinggi adalah 0,911 gram/cm3 pada dalam minyak dipengaruhi oleh adanya
lama fermentasi 24 jam. Selain itu berat jenis senyawa-senyawa yang tak tersabunkan
VCO yang dihasilkan dari semua perlakuan dalam minyak seperti sterol, pigmen,
masih dibawah standar yang diperkenankan. hidrokarbon, dan tokoferol yang dapat
Standar berat jenis maksimal yang mengurangi kekuatan oksidasi terhadap ikatan
diperkenankan oleh CodexStan 19-1981 (rev. tidak jenuh asam lemak.
2-1999) adalah sebesar 0.920 g/cm3. Hasil uji statistik anova mengunakan
3. Indeks Bias α 0.05 diperoleh data singnifikan p-value
bahwa indeks bias VCO dengan 0,000 < 0,05 sehinga dapat disimpulkan
proses fermentasi VCO dari 14-22 jam bahwa perbedaan lama fermentasi VCO
mengalami peningkatan sedangkan pada lama berbeda nyata terhadap bilangan penyabunan
fermentasi 24 jam terjadi penurunan bobot VCO yang terbentuk. uji lanjut duncan pada
molekul sehingga indeks biasnya sedikit lebih taraf 5 %.
kecil dari standar APCC yaitu 1,4480-1,4492. 2. Bilangan Asam
Sedangkan dari hasil penelitian berat jenis Bilangan asam tertinggi terdapat pada
VCO tertinggi adalah 0,911 pada lama minyak dengan lama fermentasi 24 jam
fermentasi 24 jam. Dengan adanya penurunan dengan konsentrasi 1,435 mg KOH/g
indeks bias ini dapat disebabkan oleh tidak (minyak) dan bilangan asam terendah terdapat
adanya sejumlah asam lemak rantai karbon pada minyak dengan lama fermentasi 14 jam
ikatan rangkap seperti palmitoleat dan dengan konsentrasi 0,378 mg KOH/g
linoleat, serta terurainya asam kaprat pada (minyak). Dari hasil yang diperoleh
suhu 35oC dan asam lemak kaproat pada suhu menunjukan bahwa semakin lama waktu
60oC. Selain itu juga tidak terdeteksi adanya fermentasi maka semakin tinggi asam lemak
asam lemak stearat (Raharja S et al bebasnya yang terkandung dalam VCO. Hal
2002).Hasil indeks bias VCO disajikan pada ini disebabkan karena kandungan dalam
grafik Gambar 4. VCO. Hal ini disebabkan karena kandungan
Hasil uji statistik anova mengunakan air dalam VCO meningkat dan adanya enzim
α 0.05 diperoleh data tidak singnifikan p- lipase yang berperan dalam pembentukan
value 0,716 (> 0,05) sehinga dapat asam lemak bebas (Buckle et al. 1987).
disimpulkan bahwa perbedaan lama Hasil uji statistik anova mengunakan
fermentasi VCO tidak berpengaruh terhadap α 0.05 diperoleh data singnifikan p-value
berat jenis VCO yang terbentuk. 0,00 < 0,01 sehinga dapat disimpulkan bahwa
perbedaan lama fermentasi VCO berpengaruh
nyata terhadap bilangan asam VCO yang

12
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013

terbentuk. Uji lanjut Duncan pada taraf 5 % . sangat suka, sedangkan tingkat kesukaan
Proses penting terbentuknya asam lemak terhadap warna terendah 2,3 yang
bebas yaitu proses hidrolisis yang akan termasuk dalam kriteria ambang tidak suka
melepaskan asam lemak rantai pendek yang dan suka pada lama fermentasi 24 jam.
dapat menyebabkan timbulnya bau. Dengan Data diolah menggunakan uji statistik
adanya air, lemak akan terhidrolisis Friedman dengan α 0,05 diperoleh data taraf
membentuk gliserol dan asam lemak bebas signifikan p-value 0,00 <0,01. Perbedaan
(Winarno,2002). lama fermentasi berpengaruh terhadap warna
3. Bilangan Peroksida VCO. Pengolahan data dilanjutkan dengan Uji
Bilangan peroksida tertinggi terdapat lanjut Wilcoxon. Terjadinya perubahan warna
pada VCO dengan nilai sebesar 2,464 mek/kg dapat dikarenakan terjadinya reaksi maillard,
pada 24 jam. Bilangan peroksida VCO hasil yaitu reaksi antara karbohidrat khususnya gula
penelitian masih dapat memenuhi standar pereduksi seperti fruktosa dan gugus amina
APCC (2005) yaitu ≤ 3 mek/kg , pada kondisi primer yang berasal dari protein susu
penyimpanan normal (suhu kamar). Artinya (Winarno, 1982)
bilangan peroksida VCO lama fermentasi 2. Aroma
hasil 24 jam cara fermentasi masih memenuhi Tingkat kesukaan panelis terhadap
kriteria tersebut sampai konsentrasi waktu aroma meningkat dengan adanya lama
fermentasi 24 jam. Tingginya bilangan fermentasi VCO. Tingkat kesukaan panelis
peroksida itu dapat disebabkan oleh tingginya terhadap aroma VCO tertinggi adalah 3,0
kadar air, karena menurut Ketaren (1986) yang termasuk dalam kriteria ambang sangat
sejumlah air dalam lemak dapat menjadi suka, ada tingkat penurunan pada lama
medium yang baik bagi pertumbuhan jamur fermentasi VCO 2,9 sedangkan tingkat
yang dapat menghasilkan enzim peroksida. kesukaan terhadap aroma terendah 2,8 yang
Hasil uji statistik anova mengunakan α termasuk dalam kriteria ambang tidak suka
0.05 diperoleh data singnifikan p-value 0,00 dan suka pada konsentrasi lama fermentasi
< 0,01 sehinga dapat disimpulkan bahwa VCO 14 Jam.
perbedaan lama fermentasi VCO berpengaruh Pengolahan data menggunakan uji
nyata terhadap bilangan peroksida VCO yang statistik Friedman dengan α 0,05 diperoleh
terbentuk. Uji lanjut Duncan pada taraf 5 % data taraf signifikan p-value 0,970> 0,05. Hal
menyatakan lama fermentasi 14 jam berbeda ini menunjukkan bahwa perbedaan lama
nyata dengan lama fermentasi 16-24 jam fermentasi tidak berpengaruh terhadap aroma
untuk 16 jam beda dengan 20, 22, 24 jam VCO.
sedangkan lama fermentasi 18 jam 3. Kekentalan
berpengaruh terhadap 22, 24 jam. Nilai rata-rata kekentalan tertinggi
c. Sifat Organoleptik VCO pada konsentrasi lama fermentasi 2,95 pada
1. Warna lama waktu 16 jam sedangkan rata-rata nilai
Menunjukkan bahwa semakin tekstur terendah pada konsentrasi lama
tinggi lama fermentasi maka semakin fermentasi 2,35 pada lama waktu 22 jam.
tinggi tingkat kesukaan panelis terhadap Hasil uji statistik Friedman dengan α
warna VCO. Tingkat kesukaan panelis 0,05 diperoleh data taraf signifikan p-value
terhadap warna VCO tertinggi adalah 3,3 0,002 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan
yang termasuk dalam kriteria ambang bahwa lama fermentasi VCO berpengaruh

13
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013

terhadap kekentalan VCO. Maka diuji lanjut [APCC] Asian Pasific Coconut Community.
Wilcoxon menyatakan lama fermentasi 14 2005. Standard for virgin coconut oil.
http://www.apccsec.org/article-coconut.
jam berbeda nyata dengan lama fermentasi 20,
html. [20 June 2006].
22, 24 jam untuk 16 jam beda dengan 18, 20,
Barlina R., 2004, Mudahnya ProduksMinyak
22, 24 jam.Yulimar (2005) menjelaskan,
Perawan, Trubus 417-Agustus2004/XXXV
keasaman yang tinggi dapat menyebabkan
Buckle KA, Edwards RA, Fleet GH, and
protein menggumpal, dan menyebabkan Wooton, M.1987. Ilmu Pangan. UI-
kekentalan produk. Lama fermentasi Press, Jakarta
memperlihatkan kekentalan cenderung Codex. Codex Standard for Edible Fats and Oils
menurun, diduga karena penurunan total not Covered by Individual Standards:
padatan. Codex Stan 19-1981 (rev.2- 1999).
Dilihat 27 Februari 2008.
KESIMPULAN http://www.codexalimentarius.com
Chen BH, Diosady LL. 2003. Enzymatic aqueous
Lama fermentasi tidak berpengaruh processing of coconuts. Int J App Sci Eng
1: 55-61.
terhadap rendemen dan sifat fisik VCO yang
meliputi berat jenis dan indeks bias, namun Darmoyuwono, W., 2006, Gaya Hidup Sehat
dengan Virgin Coconut Oil, cetakan
berpengaruh nyata terhadap sifat kimia VCO
pertama, penerbit Indeks-kelompok
yang meliputi bilangan asam, bilangan Gramedia, Jakarta.
penyabunan dan bilangan peroksida. Uji hedonik
Gustiani, S. H., 2008. Studi Ekstraksi Analisis
terhadap VCO, lama fermentasi berpengaruh Minyak Lengkeng [Skripsi]. FMIPA UI,
terhadap warna dan kekentalan, namun tidak Jakarta
berpengaruh terhadap aroma. Rendemen VCO Ketaren, S. 1986. Pengantar Teknologi Minyak
tertinggi pada lama fermentasi 24 jam yakni Dan Lemak Pangan. Penerbit Universitas
22%, berat jenis tertinggi pada fermentasi 22 jam Indonesia, Jakarta
yaitu 0,910 gram/cm3 dan indeks bias tertinggi Rindengan, B., A. Lay., H. Novarianto., H.
yaitu 0,1515 dengan lama fermentasi 24 jam. Kembuan dan Z. Mahmud. 1995. Karak-
terisasi daging buah Kelapa Hirbida
Bilangan penyabunan tertinggi yaitu untuk bahan baku industri makanan.
27,65 mg KOH/g pada lama fermentasi 16 jam, Laporan Hasil Penelitian. Kerjasama
bilangan asam nilai terendah sesuai standar Proyek Pembinaan Kelembagaan
APCC di dapatkan 0,567 mg KOH/g pada lama Penelitian Pertanian Nasional, Badan
Litbang. 49 hal.
fermentasi 16 jam, dan bilangan peroksida 1,120
Rosenthal, A.,D.L Pyle, dan K. Niranjan. 1996.
mek/kg terendah dengan lama fermentasi 16 jam.
Aqueous and enzymatic processes for
Sedangkan tingkat kesukaan panelis terhadap edible oil extractin. Jurnal of
warna tertinggi 3,3 lama fermentasi 24 jam, Enzymology Microbial Technology 19;
tingkat kesukaan aroma 3,0 lama fermentasi 22 402 – 420.Pusat Antar Universitas. IPB.
Bogor
jam dan kekentalan 2,95 pada lama fermentasi 16
jam. Rusmanto DP. 2004. Analisis kualitatif dan
kuantitatif minyak kelapa hasil ekstraksi
secara fermentasi [skripsi]. Bogor:
DAFTAR PUSTAKA Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Institut Pertanian
Apriyantono, dkk. 1989. Petunjuk Laboratorium Bogor.
Analisi Pangan.
Sapta Raharja dan Maya Dwiyuni (2002) (Virgin
Coconut Oil, VCO) yang dibuat dengan
14
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013

metode pembekuan krim santan Winarti S , Jariyah, dan Yudi Purnomo. 2007.
Departemen Teknologi Industri Pertanian Proses pembuatan VCO (Virgine
IPB18(2), 71-78 Coconut Oil) secara enzimatis
mengunakan papain kasar 136-141
SetiajiBambangdanPrayugoSurip.2006.
Membuat VCO BerkualitasTinggi. Winarno,F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi.
Jakarta: PenebarSwadaya. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Sudarmadji.s, dkk. 1997.
Proseduranalisauntukbahanmakanandan Winarno, F.G., 1982. Kimia Pangan dan Gizi. PT
pertanian. Jogyakarta : liberty Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.

Gambar 1. Rerata tingkat kesukaan VCO berdasarkan lama fermentasi

Gambar 2. Rerata rendemen VCO berdasarkan lama fermentasi

15
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013

Gambar 3. Rerata bobot Jenis VCO berdasarkan lama fermentasi

Gambar 4. Rerata indeks bias VCO berdasarkan lama fermentasi

Gambar 5. Rerata bilangan penyabunan VCO berdasarkan lama fermentasi

16
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013

Gambar 6. Rerata bilangan asam VCO berdasarkan lama fermentasi

Gambar 7. Rerata bilangan peroksida VCO berdasarkan lama fermentasi

17
Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 04 No. 08 Tahun 2013

18

You might also like