Professional Documents
Culture Documents
Judul:
Pengaruh Investasi dan Jumlah Unit Usaha Kecil dan Menengah Terhadap Penyerapan
Tenaga Kerja Usaha Kecil dan Menengah di Kabupaten Malang
2. Latar Belakang:
Krisis ekonomi yang terjadi di tahun 1997 menyebabkan banyak indutri besar yang
mengalami kebangkrutan. Akan tetapi kemudian industri-indutri kecil muncul untuk
menyelamatkan perekonomian Indonesia. Industri kecil merupakan pelaku ekonomi terbesar
dari sisi jumlah usaha dalam perekonomian Indonesia.
Setelah terjadi pergantian era pemerintahan dari orde lama (Orla) menjadi
orde baru (Orba), dimana telah lebih dari enam puluh tahun, Indonesia mengalami
Dalam hal ini, sektor industri kecil dapat dijadikan sebagai alternatif
seluruh lapisan elemen masyarakat. Peranan industri kecil dalam perekon omian
nasional sudah tidak diragukan lagi, dengan kontribusi yang besar dalam
merupakan pelaku ekonomi terbesar dari sisi jumlah usaha dalam perekonomian
jumlah UMKM di Indonesia mencapai sekitar 56,5 juta unit atau 99,8 persen dari
total unit usaha Indonesia.Sektor ini juga telah menyerap 101,7 2 juta tenaga kerja
Jumlah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) berdasarkan survey yang
dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jatim hingga tahun 2012,
sebagian besar terletak pada sektor pertanian yaitu 56,54 persen (6.286.111
diikuti sektor industri pengolahan 8,50 persen (944.599 orang), diurutan keempat
sektor jasa-jasa dengan jumlah tenaga kerja 6,65% (739.448 orang) dan sektor
Kota Malang sebagai salah satu kota besar di Provinsi Jawa Timur yang
dikenal sebagai kota pendidikan dan perdagangan dengan potensi alam yang
satu UKM yang berkembang dan eksistensinya diakui oleh masyarakat luas
sebagai oleh-oleh khas Malang adalah sentra industri keripik tempe Sanan.
Industri makanan yang berada di Jl. Sentra Industri Tempe Sanan, Kelurahan
khas yang dituju oleh para pelancong yang mengunjungi Kota Malang.Usaha
industri keripik tempe Sanan bersifat padat karya dan memiliki potensi dijadikan
diperkerjakan pada proses produksi tempe, produksi keripik tempe hingga proses
), Modal (x
), Bahan Baku (x
3
), Tingkat
Upah (x4
), Modal (x
), Bahan Baku (x
), Tingkat
Upah (x4
Malang?
Salah satu arti usaha adalah pekerjaan yang melibatkan perbuatan, daya
upaya, ikhtiar untuk menghasilkan sesuatu. Dengan demikian, pengertian dari
usaha dalam wirausaha adalah suatu pekerjaan yang dilakukan atau diciptakan
oleh seorang wirausaha, untuk memenuhi dan menyediakan kebutuhan manusia
sehari-hari, baik berupa jasa atau barang (Nadhir, 2009:91). Di Indonesia pada
umumnya bisnis merupakan sesuatu hal yang sedang mengalami perkembangan
yang cukup pesat. Bisnis merupakan jalan alternatif untuk memenuhi kebutuhan
manusia sehari-hari. Usaha bisnis adalah usaha yang menjual produk terhadap
konsumen dan usaha jasa merupakan usaha yang menghasilkan suatu jasa bukan
menghasilkan sesuatu barang untuk pembeli.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di negara-negara berkembang
sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi sosial dalam negeri, seperti
tingginya tingkat kemiskinan; besarnya jumlah pengangguran terutama dari
golongan masyarakat berpendidikan rendah, ketimpangan distribusi pendapatan,
proses pembangunan yang tidak merata antara daerah perkotaan dan pedesaan,
serta masalah-masalah urbanisasi dengan segala aspek negatif yang ditimbulkan
(Tulus, 2002 dalam Fatimah, 2011:50).
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah salah satu yang
terpenting dalam perekonomian di negara Indonesia. UMKM memiliki peran yang
strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, yang dapat menstabilkan
masyarakat dan juga merupakan sumber yang signifikan dalam lapangan kerja dan
pertumbuhan ekonomi di negara. UMKM mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional, oleh karena itu, selain berperan dalam
pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga berperan dalam
pendistribusian hasil-hasil pembangunan. UMKM selain sebagai salah satu
alternatif lapangan kerja baru, juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan
ekonomi pascakrisis moneter di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami
kesulitan dalam mengembangkan usahanya. Saat ini, UMKM telah berkontribusi
besar pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara. UMKM dapat
membantu mengolah sumber daya alam yang ada di setiap daerah. Hal ini
berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah maupun pendapatan negara
(Kristiyanti, 2012:64).
Berdasarkan jenis kegiatan yang dilakukan UMKM dapat diklasifikasikan
menjadi 5 kelompok, yaitu:(1) usaha perdagangan, meliputi keagenan untuk
koran/majalah, sepatu, pakaian; pengecer, meliputi minyak, barang kebutuhan
sehari-hari, buah-buahan; ekspor impor umumnya untuk produk lokal; sektor
informal, meliputi pengumpulan barang bekas, pedagang kaki lima; (2) usaha
pertanian, yakni pertanian pangan dan perkebunan, perikanan darat dan laut,
peternakan; (3) usaha industri, meliputi industri logam/kimia, misalnya perajin cor
logam, kerajinan kulit, konveksi; industri makanan dan minuman; industri
pertambangan dan bahan galian; aneka industri kecil; (4) usaha jasa, meliputi jasa
konsultasi, perbengkelan, transportasi, restoran; dan (5) usaha jasa konstruksi,
misalnya konstruksi bangunan, jalan, kelistrikan jembatan dan sebagainya
(Sukidjo, 2004:10).
2
Pembinaan dan perlindungan usaha kecil menengah, terutama pada kondisi
ekonomi saat ini sangat strategis, diperkirakan akan dapat menghasilkan nilai
tambah (value added) yang memadai karena jumlah unit usahanya cukup banyak.
Dengan usaha kecil menengah, akan terserap banyak tenaga kerja melalui usaha
padat karya (labour intensive), dan dapat memperluas kesempatan berusaha dan
memperoleh pemerataan pendapatan nasional yang selama ini didominasi oleh
perusahaan-perusahaan besar dan padat modal (Kristiyanti, 2012:68).
Perkembangan UMKM di Indonesia sangat pesat dari tahun ke tahun.
UMKM di Indonesia memiliki peran yang sangat penting terutama dalam hal
penyediaan kesempatan kerja. Pendapat ini didasarkan pada berbagai kenyataan
dan fenomena yang menunjukkan bahwa kelompok usaha ini memperkerjakan
lebih banyak orang dibandingkan unit- unit usaha lain. UMKM diharapkan bisa
tetap menciptakan dan mengembangkan usahanya sampai pada skala optimalnya
sehingga mampu menyediakan lebih banyak kesempatan kerja baru dengan
berbagai cara (Sriyana, 2010:83).
Tabel 1.1 menunjukkan perkembangan UMKM di Indonesia dari tahun
2005-2012.
3. Rumusan Masalah:
a. Seberapa besar pengaruh investasi terhadap penyerapan tenaga kerja usaha keicil dan
menengah di Kabupaten Malang?
b. Seberapa besar pengaruh jumlah unit usaha kecil dan menengah terhadap penyerapan
tenaga kerja usaha kecil dan menengah di Kabupaten Malang?
c. Seberapa besar pengaruh investasi dan jumlah unit usaha kecil dan menengah secara
simultan terhadap penyerapan tenaga kerja usaha kecil dan menengah di Kabupaten
Malang?
d. Variabel manakah dari investasi dan jumlah unit usaha kecil dan menengah yang
pengaruhnya paling dominan terhadap penyerapan tenaga kerja usaha kecil dan
menengah?
4. Tujuan:
a. Untuk menganalisis besarnya pengaruh investasi terhadap penyerapan tenaga kerja usaha
kecil dan menengah di Kabupaten Malang.
b. Untuk menganalisis besarnya pengaruh pengaruh jumlah unit usaha kecil dan menengah
terhadap penyerapan tenaga kerja usaha kecil dan menengah di Kabupaten Malang.
c. Untuk menganalisis besarnya pengaruh investasi dan jumlah unit usaha kecil dan
menengah secara simultan terhadap penyerapan tenaga kerja usaha kecil dan menengah di
Kabupaten Malang.
d. Untuk mengetahui variabel manakah dari investasi dan jumlah unit usaha kecil dan
menengah yang pengaruhnya paling dominan terhadap penyerapan tenaga kerja
usaha kecil dan menengah.
5. Hipotesis:
H0 = Investasi dan jumlah unit usaha kecil dan menengah tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap penyerapan tenaga kerja usaha kecil dan menengah di Kabupaten Malang.
H1 = Investasi dan jumlah unit usaha kecil dan menengah berpengaruh secara signifikan
terhadap penyerapan tenaga kerja usaha kecil dan menengah di Kabupaten Malang.
6. Jabaran Variabel